Anda di halaman 1dari 17

INDIKATOR PEMANTUAN TUMBUH KEBANG

NEONATUS, BALITA DAN ANK PRA SEKOLAH

DISUSUN OLEH :
DINA OCTALIA
INTAN KOMLASARI
SONIATI ISABELLA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
TAHUN 2016

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat Nya
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul“KONSEP TUMBUH
KEMBANG BAYI, BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH ”. Dalam makalah ini
penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini penulis memiliki banyak
keterbatasan ,sehingga jika pembaca menemukan kekurangan atau kekeliruan dengan hati
terbuka penulis menerima salam dan kritik yang membangun.
            Akhirnya ,penulis ucapkan selamat membaca,semoga kita dapat memanfaatkan
makalah ini bersama-sama,dengan dasar itikad yang baik untuk
mengimplementasikannya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Bandar lampung, september 2016

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

A. Latar Belakang .......................................................................................1

BAB II PEMBHASAN

A. Indikator Pemantauan Pertumbuhan Neonatus, Bayi dan Balita...3

BAB V PENUTUP .....................................................................................13

A. Kesimpulan .................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pertumbuhan adalah bertambah jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian


tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Perkembangan adalah bertambah
sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh
kematangan dan belajar.Deteksi dini tumbuh kembang anak juga ditempuh
melalui pemeriksaan fisik rutin. Beberapa hal yang diperiksa pada anak,
yakni tinggi badan, berat badan, tinggi badan dan berat badan berguna untuk
mendeteksi gangguan pertumbuhan. Telah disepakati bersama bahwa
penyimpangan tumbuh kembang dapat terjadi apabila terdapat hambatan atau
gangguan dalam prosesnya sejak intra uterin hingga dewasa.
Para bidan mempunyai tanggung jawab terhadap para ibu untuk membantu
bayi baru lahir, tidak hanya melewati fase kehidupan dalam rahim menuju
kehidupan luar rahim seaman mungkin, namun juga melakukan adaptasi fisik
terhadap kehidupan luar rahim.
Bidan dapat membantu dalam kehidupan bayi dengan mempelajari dan
mengetahui apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak harus dilakukan
pada saat merawat seorang bayi baru lahir serta alasannya untuk itu. Para
bidan tidak hanya membantu agar lebih banyak bayi yang hidup, juga
menolong lebih banyak bayi untuk memulai kehidupan yang sehat.
Pemahaman dasar mengenai adaptasi dan fisiologi bayi baru lahir sangat
penting sebagai landasan rencana perawatan yang tepat. Hal ini dicapai
melalui pemahaman menyeluruh mengenai fungsi normal tubuh bayi baru
lahir sehingga bidan dapat membantu bayi sehat untuk tetap sehat dan
memulihkan kondisi bayi baru lahir yang sakit.

1
B. TUJUAN
Untuk mengetahui seputar Indikator pemantuan tumbuh Kembang bayi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Indikator Pemantauan Pertumbuhan Neonatus, Bayi dan Balita


Pertumbuhan adalah bertambah jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian
tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Perkembangan adalah bertambah
sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh
kematangan dan belajar.
Deteksi dini tumbuh kembang anak juga ditempuh melalui pemeriksaan fisik
rutin. Beberapa hal yang diperiksa pada anak, yakni tinggi badan, berat badan,
tinggi badan dan berat badan berguna untuk mendeteksi gangguan
pertumbuhan. Telah disepakati bersama bahwa penyimpangan tumbuh
kembang dapat terjadi apabila terdapat hambatan atau gangguan dalam
prosesnya sejak intra uterin hingga dewasa.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada anak yaitu
faktor hereditas dan faktor lingkungan. Faktor hereditas meliputi faktor
bawaan, jenis kelamin. Faktor lingkungan meliputi faktor pranatal dan
postnatal. Lingkungan postnatal meliputi budaya, sosial ekonomi, nutrisi,
iklim/cuaca, olahraga atau latihan fisik, dan status kesehatan.
Kelainan pertumbuhan anak yang dijumpai adalah perawakan pendek (short
stature), perawakan tinggi (tall stature), yang diklasifikasikan sebagai variasi
normal dan patologis, malnutrisi dan obesitas, apabila menjumpai kelainan
pertumbuhan tersebut diperlukan suatu kiat dalam pengukuran antropometri
sebagai salah cara penilaiannya.

3
PENGERTIAN
Bayi lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala
melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu
sampai dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai
Apgar > 7 dan tanpa cacat bawaan. Neonatus ialah bayi yang baru mengalami
proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterin ke
kehidupan ekstra uterin. Perubahan dari kehidupan intrauterin ke kehidupan
ekstrauteri memerlukan banyak perubahan biokimia dan fisiologi. Hilangnya
ketergantungan dari peredaran darah ibu melalui plasenta, memerlukan
pengaktifan fungsi paru untuk melakukan pertukaran oksigen dan
karbondioksida, fungsi saluran cerna untuk penyerapan makanan, fungsi ginjal
untuk mengeluarkan bahan-bahan sampah dan mempertahankan
homeostasiskimia, fungsi hati untuk menetralkan dan mengeluarkan bahan-
bahan toksik dan fungsi sistem imunologik untuk perlindungan terhadap
infeksi. Sistem kardiovaskuler dan endokrin juga mengalami penyesuaian
akibat hilangnya dukungan ibu dan plasenta (Nelson, 1992 :569).
Pada saat lahir, bayi baru lahir berpindah dari ketergantungan total ke
kemandirian fisiologis, proses perubahan yang rumit ini dikenal sebagai
periode transisi yakni periode yang dimulai ketika bayi keluar dari tubuh ibu
dan berlanjut selama beberapa minggu untuk sistem organ tertentu. Artinya
bayi baru lahir menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya(Varney, 2007).
Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan, melalui
pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu hamil. Penelitian menunjukkan
bahwa lebih dari 50% kematian bayi terjadi dalam periode neonatal yaitu
dalam bulan pertama kehidupan.
Kurang baiknya penanganan bayi baru lahir yang lahir sehat akan
menyebabkan kelainan-kelainan yang dapat mengakibatkan cacat seumur
hidup, bahkan kematian. Misalnya sebagai akibat hipotermi pada bayi baru
lahir dapat terjadi cold stress yang selanjutnya dapat menyebabkan perdarahan
otak, syok, beberapa bagian tubuh mengeras, dan keterlambatan tumbuh –
kembang.

4
1. Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah bertambah jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian
tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur ( Whalley dan Wong, 2000)
Pertumbuhan adalah adanya perubahan dalam jumlah akibat pertambahan
sel dan pembentukan protein baru sehingga meningkatkan jumlah dan
ukuran sel diseluruh bagian tubuh (Sutjiningsih, 1998 )
2. Perkembangan
Perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang
dapat dicapai melalui tumbuh kematangan dan belajar (Whalley dan
Wong, 2000)
Perkembangan adalah pertumbuhan dan perluasan secara peningkatan
sederhana menjadi komplek dan meluasnya kemampuan individu untuk
berfungsi dengan baik (Sutjiningsih,1998)

Pertumbuhan adalah bertambah jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian


tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Perkembangan adalah bertambah
sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh
kematangan dan belajar.
Deteksi dini tumbuh kembang anak juga ditempuh melalui pemeriksaan
fisik rutin. Beberapa hal yang diperiksa pada anak, yakni tinggi badan, berat
badan, tinggi badan dan berat badan berguna untuk mendeteksi gangguan
pertumbuhan. Telah disepakati bersama bahwa penyimpangan tumbuh
kembang dapat terjadi apabila terdapat hambatan atau gangguan dalam
prosesnya sejak intra uterin hingga dewasa.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada anak
yaitu faktor hereditas dan faktor lingkungan. Faktor hereditas meliputi faktor
bawaan, jenis kelamin. Faktor lingkungan meliputi faktor pranatal dan
postnatal. Lingkungan postnatal meliputi budaya, sosial ekonomi, nutrisi,
iklim/cuaca, olahraga atau latihan fisik, dan status kesehatan.
Kelainan pertumbuhan anak yang dijumpai adalah perawakan pendek
(short stature), perawakan tinggi (tall stature), yang diklasifikasikan sebagai

5
variasi normal dan patologis, malnutrisi dan obesitas, apabila menjumpai
kelainan pertumbuhan tersebut diperlukan suatu kiat dalam pengukuran
antropometri sebagai salah cara penilaiannya.
 
1. Pertumbuhan Berat Badan
Pengukuran berat badan digunakan untuk menilai hasil peningkatan atau
penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh, misalnya tulang, otot,
lemak, organ tubuh, dan cairan tubuh sehingga dapat diketahui status
keadaan gizi atau tumbuh kembang anak. Selain itu, berat badan juga
dapat digunakan sebagai dasar perhitungan dosis dan makanan yang
diperlukan dalam tindakan pengobatan.
Pada usia beberapa hari, berat badan bayi mengalami penurunan yang
sifatnya normal, yaitu sekitar 10% dari berat badan waktu lahir. Hal ini
disebabkan karena keluarnya mekonium dan air seni yang belum
diimbangi dengan asupan yang mencukupi, misalnya produksi ASI yang
belum lancar dan berat badan akan kembali pada hari kesepuluh.
Tahap pertumbuhan berat badan pada masa bayi dan anak balita yaitu :
1. Pada usia 1-4 bulan pertumbuhan berat akan mencapai 700-1000
gram perbulan.
2. Usia 4-8 bulan pertumbuhan berat badan dua kali lipat berat badan
lahir, rata-rata kenaikannya 500-600 gram perbulan apabila
mendapatkan pemenuhan kebutuhan gizi yang baik.
3. Usia 8-12 bulan pertumbuhan berat badan mencapai tiga kali lipat
berat badan lahir pada usia satu tahun , pertambahan berat badan
sekitar 350-450 gram perbulan, pada usia 7-9 bulan dan 250-350
gram perbulan pada usia 10-12 bulan ini jika bayi mendapatkan
pemenuhan gizi yang baik.
4. Pada anak 1-2 tahun, pada masa ini beberapa perlambatan dalam
pertumbuhan fisik. Kenaikan berat berat badan 1,5-2,5 kg.
5. Dan pada masa prasekolah (3-5 tahun), pertumbuhan berat badan
mengalami kenaikan rata-rata 2 kg per tahun.

6
Pada masa bayi-balita, berat badan digunakan untuk mengetahui
pertumbuhan fisik dan status gizi. Status gizi erat kaitannya dengan
pertumbuhan, sehingga untuk mengetahui pertumbuhan bayi, status gizi
diperhatikan.Tujuan pemantauan pertumbuhan berat badan adalah untuk
menilai hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada
tubuh (tulang, otot, lemak, cairan tubuh) sehingga akan diketahui status
gizi anak atau tumbuh kembang anak.
Berat Badan Rata-rata Umur 0-5 Tahun :

Berat (Gram)

Umur Standar 80% Standar

Lahir 3.400 2.700


0 – 1 Bulan 4.300 3.400
2 Bulan 5.000 4.000
3 Bulan 5.700 4.500
4 Bulan 6.300 5.000
5 Bulan 6.900 5.500
6 Bulan 7.400 5.900
7 Bulan 8.000 6.300
8 Bulan 8.400 6.000
9 Bulan 8.900 7.100
10 Bulan 9.300 7.400
11 Bulan 9.600 7.700
12 Bulan 9.900 7.900

1 tahun 3 Bulan 10.600 8.500


6 Bulan 11.300 9.000
9 Bulan 11.900 9.600

7
2 tahun  0 Bulan 12.400 9.900
3 Bulan 12.900 10.500
6 Bulan 13.500 10.800
9 Bulan 14.000 11.200

3 tahun  0 Bulan 14.500 11.600


3 Bulan 15.000 12.000
6 Bulan 13.500 12.400
9 Bulan 16.000 12.900

4 tahun 0 Bulan 16.500 13.200


3 Bulan 17.000 13.600
6 Bulan 17.400 14.000
9 Bulan 17.900 14.400

5 tahun  0 Bulan 18.400 14.700


Sumber : Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan RI
 
 
 
 

ü  Berat badan dapat di perkirakan sbb :


 § Umur 10 hari : BBL
 § Umur 5 bulan : 2 x BBL
 § Umur 1 tahun : 3 x BBL
 § Umur 2 tahun : 4 x BBL
 § Pra sekolah : meningkat 2 kg/tahun
ü  Menurut Behrman dlm Soetjiningsih 1998,
 § Usia 2-12 bulan : umur (bulan) + 9
2

8
 § Usia 1-6 tahun : umur (tahun) x 2 + 8
 § Usia 6-12 tahun : umur (tahun) x 7 – 5

 
2. Pertumbuhan Tinggi Badan
Istilah tinggi badan dinyatakan sebagai pengukuran yang dilakukan ketika
anak telentang atau berdiri. Pengukuran tinggi badan digunakan untuk
menilai status perbaikan gizi. Selain itu, tinggi badan merupakan indikator
yang baik untuk pertumbuhan fisik dan untuk perbandingan terhadap
perubahan relatif, seperti nilai berat badan dan lingkar lengan atas.
Pengukuran tinggi badan dapat dilakukan dengan sangat mudah untuk
menilai gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Tinggi badan
bayi baru lahir normal adalah 45-50 cm dan berdasarkan kurva
pertumbuhan yang diterbitkan oleh National Center for Health Statistics
(NCHS), bayi akan mengalami penambahan panjang badan sekitar lebih
kurang 2,5 cm setiap bulannya.
Tahap pertumbuhan tinggi badan  pada masa bayi dan anak balita yaitu :
1. Tahapan usia 1-4 bulan pertumbuhan tinggi badan agak stabil.
2. Pada usia 4-8 bulan tinggi badan tidak mengalami percepatan
pertumbuhan dan naik stabil berdasarkan pertambahan umur.
3. Pada usia 8-12 bulan pertumbuhan tinggi badan kurang lebih 1,5 kali
tinggi badan lahir, pada usia satu tahun, penambahan tinggi badan
masih stabil dan diperkirakan mencapai 75 cm.
4. Masa anak 1-2 tahun kenaikan badan mencapai 6-10 cm.
5. Dan masa prasekolah (3-5 tahun) tinggi badan mengalami
pertambahan rata-rata 6,75-7,5 cm pertahun.
Tujuan pemantauan pengukuran tinggi badan adalah untuk menilai status
perbaikan gizi disamping faktor genetik dan merupakan indikator yang
baik untuk pertumbuhan fisik. Penilaian TB dapat dilakukan dengan

9
sangat mudah dalam menilai gangguan pertumbuhan dan perkembangan
anak.
Tinggi Badan Rata-rata Umur 0-5 Tahun :

Tinggi (Cm)

Umur Standar 80% Standar

Lahir 50.5 40.5


0 – 1 Bulan 55.0 43.5
2 Bulan 58.0 46.0
3 Bulan 60.0 48.0
4 Bulan 62.5 49.5
5 Bulan 64.5 51.0
6 Bulan 66.0 52.5
7 Bulan 67.5 54.0
8 Bulan 69.0 55.5
9 Bulan 70.5 56.5
10 Bulan 72.0 57.5
11 Bulan 73.5 58.5
12 Bulan 74.5 60.0

1 tahun 3 Bulan 78.0 62.5


6 Bulan 81.5 65.0
9 Bulan 84.5 67.5

2 tahun  0 Bulan 87.0 69.5


3 Bulan 89.5 71.5
6 Bulan 92.0 73.5
9 Bulan 94.0 75.0

3 tahun  0 Bulan 96.0 77.0


3 Bulan 98.0 78.5
6 Bulan 99.5 79.5

10
9 Bulan 101.5 81.5

4 tahun 0 Bulan 103.5


3 Bulan 105.0
6 Bulan 107.0 82.585.5
9 Bulan 108.0 86.5

5 tahun  0 Bulan 109.0 87.0


Sumber : Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan RI
Rumus Perkiraan Tinggi Badan :
 

ü  TB dapat diperkirakan sebagai berikut :


 § Umur 1 tahun = 1,5 x TB lahir
 § Umur 4 tahn = 2 x TB lahir
 § Umur 6 tahun = 1,5 x TB setahun
 § Umur 13 tahun = 3 x TB lahir
 § Dewasa = 3,5 x TB lahir atau 2 x TB umur 2 tahun)
ü  Atau dengan rumus Behrman,
 § Lahir = 50 cm
 § Umur 1 tahun = 75 cm
 § Umur 2 – 12 tahun = umur (tahun) x 6 + 77
 
 
Contoh soal :
Jelaskan perkiraan tinggi badan pada umur 1 tahun?
Jawab :
Tinggi badan Umur 1 tahun lebih kurang 75cm. Atau,
jika diketahui tinggi badan pada saat lahir dapat digunakan rumus. Misalnya TBL
= 50cm. Jadi, TB = 1,5 x 50 cm = 75cm
 
3. Indikator Pemantauan Pertumbuhan Neonatus, Bayi dan Balita

11
Pertumbuhan adalah bertambah jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian
tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Deteksi dini tumbuh kembang anak
juga ditempuh melalui pemeriksaan fisik rutin.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada anak yaitu
faktor hereditas dan faktor lingkungan. Faktor hereditas meliputi faktor
bawaan, jenis kelamin. Faktor lingkungan meliputi faktor pranatal dan
postnatal. Lingkungan postnatal meliputi budaya, sosial ekonomi, nutrisi,
iklim/cuaca, olahraga atau latihan fisik, dan status kesehatan
1. Pertumbuhan Berat Badan
Tujuan pemantauan pertumbuhan berat badan adalah untuk menilai hasil
peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh (tulang,
otot, lemak, cairan tubuh) sehingga akan diketahui status gizi anak atau
tumbuh kembang anak.

2. Pertumbuhan Tinggi Badan


Tujuan pemantauan pengukuran tinggi badan adalah untuk menilai status
perbaikan gizi disamping faktor genetik dan merupakan indikator yang
baik untuk pertumbuhan fisik. Penilaian TB dapat dilakukan dengan
sangat mudah dalam menilai gangguan 

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
 Bayi lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala
melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu
sampai dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai

12
Apgar > 7 dan tanpa cacat bawaan. Neonatus ialah bayi yang baru
mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan
intra uterin ke kehidupan ekstra uterin. Perubahan dari kehidupan
intrauterin ke kehidupan ekstrauteri memerlukan banyak perubahan
biokimia dan fisiologi
 Pertumbuhan adalah bertambah jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian
tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur ( Whalley dan Wong, 2000)
 Pertumbuhan adalah adanya perubahan dalam jumlah akibat pertambahan
sel dan pembentukan protein baru sehingga meningkatkan jumlah dan
ukuran sel diseluruh bagian tubuh (Sutjiningsih, 1998 )
 Perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang
dapat dicapai melalui tumbuh kematangan dan belajar (Whalley dan
Wong, 2000)

DAFTAR PUSTAKA

Sujiyatini,Prihatin. Asuhan Kebidanan, Gramedia, Jakarta, 2006.


Purwaningsih. Dewi.Asuhan Kebidanan dan Persalina, Alfabeta, Jakarta, 2006.
Barbara. Keperawatan Ibu – Bayi Baru Lahir, EGC, Jakarta, 2004.
Winarsih. Pemeriksaan bayi baru lahir, Gramedia, Jakarta, 2010.
Maria,Wijayarini. Bayi Baru Lahir, Gramedia, Jakarta, 2005.
Evelyn, Pearce. Anatomi dan Fisiologi Keperawatan,EGC,Jakarta, 2002.

13
Dewi. Asuhan Persalinan, Alfabeta, Jakarta. 2011.
.

14

Anda mungkin juga menyukai