DISUSUN OLEH :
1. ZEZLEANTI
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayat-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan masalah yang berjudul “ADAPTASI FISIOLOGI PADA
SAAT PERSALINAN” penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dr. RAHMAT
HIDAYAT, Sp. OG selaku dosen mata kuliah ANATOMI FISIOLOGI. Selain itu,
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
tentang materi ADAPTASI FISIOLOGI.
Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu proses perkuliahan sekarang
dan kedepannya.
Penulis
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................II
DAFTAR ISI .................................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................IV
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................IV
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................IV
C. TUJUAN........................................................................................................................IV
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................V
A. ADAPTASI FISIOLOGI................................................................................................VI
B. PERUBAHAN FISIOLOGIS KALA II.........................................................................VI
C. PERUBAHAN PERUBAHAN SELAMA PERIODE KEHAMILAN..........................VII
D. PERUBAHAN METABOLISME......................................................................VIII
E. PERUBAHAN GINJAL.....................................................................................VIII
F. PERUBAHAN HEMATOLOGI.........................................................................VIII
BAB III PENUTUP.......................................................................................................IX
A. KESIMPULAN..............................................................................................................IX
B. SARAN..........................................................................................................................IX
DAFTAR PUSAKA......................................................................................................X
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Persalinan adalah serangkaian proses dimana jalan lahir disiapkan untuk
memungkinkan bayi bisa keluaar dari rongga Rahim ke dunia luar. Dalam proses ini biasanya
bisa terlaksana dengan persalinan pervagina baik secara spontal, instrument dan section
caesarean ( Capogna, 2015).
Menurut johariyah (2012) persalinan merupakan proses pergerakan keluar janin,
plasenta, dan membrane dari dalam rahim melalui jalan lahir. Proses ini berawal dari pembukaan
dan dilatasi serviks sebagai akibat dari kontraksi uterus dengan frekuensi, durasi, dan kekuatan
teratur yang mula- mula kecil kemudian terus menerus meningkat sampai pada puncaknya
pembukaan serviks lengkap sehingga siap untuk pengeluaran janin dari Rahim ibu. Dengan
adanya perubahan fisiologi dan psikologis secara alamiah pada proses persalinan tersebut, ibu
bersalin membutuhkan tindakan pendukung dan penenang selama persalinan, sehingga mampu
memberikan efek yang positif baik secar emosional ataupun fisiologis terhadap ibu dan janin.
Oleh sebab itu, penting bagi seorag tenaga kesehatan (bidan) untuk bisa memahami
perubahan fisiologi dan psiokologis itu bersalin. Kehamilan, persalinan dan menjadi seorang ibu
merupakan peristiwa dan persalinan pengalaman suatu masa transisi yang dapat menyebabkan
berbaagi perubahan pada psikologi ibu. Dalam hal ini dimana keadaan psikologis ibu yang buruk
dapat mempengaruhi proses persalinan dan dapat mengakibatkan partus lama yang berujung pada
tindakan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah adaptasi fisiologi saat persalinan yang dialami ibu?
2. Apakah adaptasi psikologi saat persalinan yang dialami ibu?
3. Bagaimana kondisi psikologi ibu?
C. TUJUAN
Modul ini disusun untuk proses pembelajaran bagi pengembangan dan pencapaian
kompetensi dalam pelaksanaan pengantar asuhan persalinan melalui sesi pembelajaran tentang
perubahan fisiologis dan psikologis pada ibu bersalin di dalam kelas dan analisis situasi yang
sesungguhnya terkait dengan standa keilmuan agar tujuan pembelajran dapat dicapai dalam
waktu yang telah dialokasikan.
IV
BAB II
PEMBAHASAN
A. ADAPTASI FISIOLOGI
1. KALA I
2. Uterus
Kontaksi uterus mulai dari fundus dan terus melebar sampai bawah abdomen dengan dominasi
tarikan kea rah fundus (fundal dominan). Kontraksi uterus berakhir berakhir dengan masa yang
terpanjang dan sangat kuat pada fundus. Dan berikut adalah perubahan kapasitas uterus pada saat
persalinan.
3. Serviks
Serviks pada saat persalinan akan menipis.
2. Dilatasi
Proses selanjutnya dari effacement. Ketika serviks sudah sampai menipis penuh maka
selanjutnya pembukaan. Serviks yang membuka disebabkan daya tarikan otot uterus ke atas
secara terus menerus saat berkonstruksi. Proses ini dibagi 2 fase :
Fase laten, dimulai dari awal kontruksi sampai pembukaan 3 cm
Fase aktif, fase cepat mulai dari pembukaan 4 cm sampai pembukaan penuh. Ada subfase
dalam fase aktif yaitu akserasi, dilatasi maksimal, deselerasi.
Tahapan diatas dialami perempuan primigravida, lebih lama sampai 13 jam, sedangkan
multigravida kira kira 7 jam. Pada primigravida lebih lama dikarenakan ostium uteri internium
akan membuka lebih dahulu sehingga serviks mendatar dan menipis, kemudian membuka
ostium uteri eksternum. Pada multigravida ostium uteri internum dan ostium uteri eksternum
sudah membuka sedikit sehingga terbuka bersamaan dengan penipisan pendaftaran serviks.
3. Ketuban
Ketuban akan pecah Ketika sudah pembukaan hampir atau sudah lengkap. Bila ketuban pecah
sebelum pembukaan 5 cm disebut ketuban pecah dini (KPD). Ini merupakan komplikasi yang
banyak terjadi.
4. Tekanan darah
a. TD akan meningkat selama kontraksi, peningkatan sistol rata rata 15-20 mmHg dan diastole
rata rata 5-10 mmHg.
b. Pada waktu diantara kontraksi, tekanan darah ibu bias Kembali ke tekanan darah tingkat
sebelum persalinan. Pastikan untuk cek tekanan darah selama interval kontraksi.
c. Perubahan tekanan darah selama persalinan bisa dihindari dengan memposisikan ibu dari
posisi miring.
d. Tetapi selalu siapkan kemungkinan pre-eklamasi, berikan perawatan, dan obat obatan
penunjang untuk merelaksasikan pasien sebelum menegakkan diagnosis akhir, jika pre-eklamasi
tidak terbukti.
e. Nyeri, takut, khawatir bisa meningkatkan tekanan darah. Bukan pre-eklamasi.
V
5. Metabolisme
Selama persalinan, metabolisme aerob dan anaerob meningkat dengan kecepatan tetap. Karena
efek kecemasan dan aktivitas otot rangka. Peningkatan metabolic lain seperti peningkatan suhu
tubuh, denyut nadi, pernafasan, surah jantung, dan cairan yang hilang.
6. Suhu tubuh
Suhu tubuh akan meningkat selama persalinan, dan turun setelah melahirkan. Peningkatan sekitar
0,5 – 1 c dianggap normal. Persalinan yang lama dan ketuban pecah dini bisa menyebabkan
peningkatan suhu yang lebih tinggi, maka perlu untuk memantau dengan parameter untuk
menghindari dehidrasi.
7. Detak jantung
a. Perubahan yang mencolok selama kontraksi disertai peningkatan selama fase peningkatan,
penurunan selama titik puncak frekuensi yang lebih rendah daripada frekuensi diantara kontraksi
dan peningkatan selama fase penurunan hingga mencapai frekuensi diantara lazim diantara
kontraksi.
b. Penurunan yang mencolok selama puncak kontraksi uterus tidak terjadi jika wanita berada
pada posisi miring bukan terlentang.
8. Pernafasan
1. Sedikit peningkatan frekuensi pernafasan dianggap normal selama persalinan, hal tersebut
mencerminkan peningkatan metabolisme. Meskipun sulit untuk memperoleh temuan yang akurat
mengenai frekuensi pernafasan, karena sangat dipengaruhi oleh rasa senang , nyeri, rasa takut
dan penggunaan teknik pernafasan.
2. Hiperventilasi yang memanjang adalah temuan abnormal dan dapat menyebabkan alkalosis.
Amati pernafasan pasien dan bantu ia mengendalikannya untuk menghindari hiperventilasi
berkelanjutan, yang ditandai oleh rasa kesemutan pada ekstermitas dan perasaan pusing.
Vagina
Sejak kehamilan vagina mengalami perubahan-perubahan sedemikianrupa, sehingga dapat dilalui
bayi. Setelah ketuban pecah, segala perubahan, terutama pada dasar panggul diregang menjadi
VI
salurandengan dinding-dinding yang tipis oleh bagian depan anak. Waktu kepala sampai di
vulva, lubang vulva menghadap ke depan atas.
b. Serviks uteri
Serviks uteri pada masa ini lebih banyak mengandung jaringan ikat yang berbeda dengan korpus
uteri yang mengandun jaringan otot. Perubahan ini diakibatkan oleh hormon estrogen akibat
adanya hipervaskularisasi serta meningkatnya suplai darah maka onsistensi serviks menjadi
lunak.
c. Uterus
Uterus mengalami perubahan yaitu menjadi lebih besar lebih berat dan perubahan bentuk dan
posisi. Dinding dinding otot otot menjadi lebih kuat dan elastis. Pada usia kehamilan 8 minggu
uterus membesar seperti telur ebek dan kehamilan 12 minggu membesar seperti telur angsa.
( asuhan kebidanan 1, 2012: 54).
d. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditatum, korpus luteum
graviditatis, kira kira 3 cm kemudian mengecil setelah plasenta terbentuk. Dan korpus luteum ini
mengeluarkan hormone estrogen dan progesterone.
e. Payudara
Payudara akan membesar dan tegang, namun pada masa ini payudara belum mengeluarkan ASI.
Somatomamotropin membuat kasien, laktaibumun dan lactoglobulin untuk mempersiapkan
payudara dalam proses laktasi.
h. Perkemihan
Seorang ibu pada bulan bulan pertama akan mengalami kenaikan dalam buang air besar yang
dikarenakan oleh laufltrasi dan alian plasma ginjal meningkat namun hal ini akan berubah seiring
tuanya umur kehamilan.
VII
i. Pencernaan
Merasakan rasa tidak enak pada ulu hati karena perubahan posisi lambung dan aliran balik asam
lambung ke esofagus bagian bawah. Muntah uga teraid dikarenakan oleh pengaruh dari HCG,
tonus otot traktus digestivus menurun sehingga motilitas seluruh traktus digestivus uga
berkurang.
D. PERUBAHAN METABOLISME
• Selama persalinan metabolisme karbohidrat akan naik secara perlahan disebabkan
karena kegiatan otot kerangka tubuh dan kecemasan.
• Metabolisme meningkat ditandai dengan kenaikan suhu badan, denyut nadi,
pernapasan, kardiak output, dan kehilangan cairan
E. PERUBAHAN GINJAL
• Poliuri (berkemih banyak), karena peningkatan lebih lanjut curah jantung selama
persalinan dan kemungkinan peningkatan laju filtrasi glomelurus dan aliran plasma ginjal
• Kandung kemih diobservasi setiap 2 jam Tujuan :
• mencegah obstruksi persalinan akibat kandung kemih yang penuh
• menghambat penurunan bagian presentasi janin,
• trauma pada kandung kemih akibat penekanan yang lama.
F. PERUBAHAN HEMATOLOGI
• Hemoglobin meningkat rata-rata 1,2 mg% selama persalinan, akan kembali normal
sama seperti sebelum persalinan pada hari pertama pasca persalinan.
• Waktu koagulasi darah berkurang dan terdapat peningkatan fibrinogen plasma lebih
lanjut, sehingga mengurangi risiko perdarahan setelah persalinan.
G. PERUBAHAN HEMATOLOGI
• Jumlah sel darah putih meningkat, maksimal peningkatan 15 ribu/ul
• Peningkatan sel darah putih tidak selalu mengindikasikan infeksi, cek juga tanda lain
yang dapat mengindikasikan infeksi.
• Gula darah menurun, dan menurun drastis apabila persalinan lama dan sulit, karena
aktivitas otot uterus dan rangka
VIII
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapatmengakibatkan adanya
beberapa perubahan pada ibu bersalin, baik perubahan fisiologis maupun perubahan psikologis.
Perubahan
– perubahan tersebut (perubahan fisiologis dan perubahan psikologis) dapatditemukan sejak kala
I hingga kala IV persalinan. Dimana, perubahanfisiologis meliputi segala perubahan yang terjadi
pada sistem maupunanatomi tubuh ibu, dan perubahan psikologis meliputi perubahan yangterjadi
pada emosional ibu saat proses persalinan beralngsung.
B. SARAN
Dengan adanya modul “Pengantar Asuhan Kebidanan Persalinan” yang
berfokus pada perubahan fisiologis dan psikologis pada ibu bersalin ini diharapkan bisa
digunakan untuk melengkapi bahan ajar di AKBID Mamba’ul Ulum.
IX
DAFTAR PUSAKA
1. Prawirohardjo, S. Fisiologi Kehamilan, Persalinan, Nifas, dan Bayi Baru Lahir. In:
Saifuddin AB, Wiknjosastro GH (eds.) Ilmu Kebidanan. 4th ed. Jakarta: PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo; 2014. p174-187.
2. Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap III LC, Hauth JC, Wenstrom, KD.
Fisiologi Kehamilan. In: Hartanto Huriawati et.al (eds.)Obstetri Williams. 21st ed.
Jakarta: EGC; 2016. p180-213.
3. Amerongen AVN. Ludah dan Kelenjar Ludah : Arti bagi Kesehatan Gigi. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press; 2015.
4. Välimaa H, Savolainen S, Soukka T, Silvoniemi P, Mäkelä S, Kujari H, et al. Estrogen
Receptor- is The Predominant Estrogen Receptor Subtype in Human Oral Epithelium
and Salivary Glands. Journal of Endocrinology. 2017: 55-62.
5. Rockenbach MI, Marinho SA, Veeck EB, Lindemann L, Shinkai RS. Salivary Flow
Rate, pH, and Concentrations of Calcium, phosphate, and sIgA in Brazilian Pregnant and
Non-pregnant Women. Head and Face Medicine. 2019;2(44).
6. Navazesh M, Kumar SKS. Measuring Salivary Flow: Challenges and Opportunities.
The Journal of The American Dental Association. 2020; 139: 35-40. 7. Walsh LJ.
Clinical Aspects of Salivary Biology for The Dental Clinician. Brisbane: 2020
8. Singh S, Kumar A, Kumar N, Verma S, Soni N, Ahuja R. Periodontal Disease and
Adverse Pregnancy Outcome Study. Pakistan Oral and Dental Journal. 2018;31 (1): 165-
167.
9. Sultana RR, Zafarullah SN, Kirubamani NH. Salivary Signature of Normal Pregnant
Women in Each Trimester as Analyzed by FTIR Spectroscopy. Indian Journal of Science
and Technology. 2017;4(5): 481-486.