Tentang
KEBUTUHAN FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS IBU BERSALIN
DI SUSUN OLEH :
NPM : 210105009
JURUSAN : KEBIDANAN
Fakultas Kesehatan
Universitas Aisyah Pringsewu
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya hanturkan kehadirat Allah SWT. karena limpahan rahmat dan
karuniaNya serta kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menyusun makalah
berkenaan dengan Kebutuhan Fisiologis Dan Psikologis Ibu Bersalin dapat saya selesaikan
dengan tepat waktu.
Benar kata pepatah bahwa tiada gading yang tak retak, semakin banyak yang kita
tahu, maka semakin banyak pula yang belum kita tahu, maka saya menyadari bahwa
makalah inipun masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya tetap berharap kepada
segenap pembaca yang budiman, masukan baik berupa kritikan atau saran-saran yang
sifatnya membangun guna kesempurnaan makalah ini.
Shalawat teriring salam tidak lupa kami hanturkan kepada baginda Rasulullah SAW.
Rasul yang tidak hanya menjadi panutan, pemimpin juga kepala negara pada saat itu.
Wassalam
penulis
DAFTAR ISI
C. Tujuan ..................................................................................... 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup, dari
dalam uterus melalui vagina atau jalan lain ke dunia luar. Persalinan merupakan proses
alamiah, dimana terjadi dilatasi servix, lahirnya bayi, dan plasenta dari rahim ibu.
Sejumlah perubahan-perubahan fisiologis dan psikilogis pada ibu terjadi pada ibu
selama proses persalinan kala I, II, III dan IV, sangat penting bagi bidan untuk
memahami perubahan-perubahan ini agar dapat mengartikan tanda-tanda dan gejala
persalinan nnormal dan abnormal.
2. Pokok Bahasan
1. Bagaimana perubahan fisik dan psikologi ibu pada persalinan kala II?
2. Bagaimana perubahan fisik dan psikologi ibu pada persalinan kala III?
3. Bagaimana perubahan fisik dan psikologi ibu pada persalinan kala IV?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana perubahan fisiologis dan psikologi ibu pada
persalinan kala II.
2. Untuk mengetahui bagaimana perubahan fisiologis dan psikologi ibu pada
persalinan kala III.
3. Untuk mengetahui bagaimana perubahan fisiologis dan psikologi ibu pada
persalinan kala IV.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Persalinan Kala II
1. Perubahan Fisiologis
2. Sifat kontraksi otot Rahim
3. Setelah kontraksi, otot rahim tidak berelaksasi kembali seperti keadaan sebelum
kontraksi, tetapi menjadi sedikit lebih pendek walaupun tonusnya seperti sebelum
kontraksi, yang disebut retraksi.
4. Kontraksi tidak sama kuatnya, tetapi paling kuat di daerah fundus uteri dan
berangsur berkurang ke bawah dan paling lemah pada segmen bawah rahim.
Sebagian dari isi rahim yang keluar dari SAR diterima oleh SBR sehingga SAR
makin mengecil, sedangkan SBR makin teregang dan makin tipis, dan isi rahim
pindah ke SBR sedikit demi sedikit.
5. Perubahan bentuk rahim
6. Adanya kontraksi mengakibatkan sumbu panjang rahim bertambah panjang,
7. Pengaruh perubahan bentuk rahim yaitu ukuran melintang berkurang, rahim
bertambah panjang. Hal ini merupakan salah satu sebab dari pembukaan serviks.
1. Perubahan Fisiologis
2. Perubahan bentuk dan tinggi fundus
3. Setelah bayi lahir dan sebelum myometrium mulai berkontraksi, uterus berbentuk
bulat penuh, dan tinggi fundus biasanya terletak di bawah pusat. Setelah uterus
berkontraksi dan plsenta terdorong ke bawah, uterus berbentuk segitiga atau
berbentuk menyerupai buah pir atau alpukat, dan fundus berada di atas pusat
(seringkali mengarah ke sisi kanan).
4. Tali pusat memanjang
5. Tali pusat terlihat menjulur keluar melalui vulva (tanda Ahfeld).
6. Semburan darah mendadak dan singkat
7. Darah yang terkumpul di belakang plasenta akan membantu mendorong plasenta
keluar dan di bantu oleh gaya gravitasi. Apabila kumpulan darah (retroplacental
pooling) dalam ruang di antara dinding uterus dan permukaan dalam plasenta
melebihi kapasitas tampungnya, maka darah akan tersembur keluar dari tepi placenta
yang terlepas.
C. Persalinan Kala IV
1. Perubahan Fisiologis
2. Uterus
3. Uterus terletak di tengah abdomen kurang lebih 2/3 sampai ¾ antara simfisis pubis
sampai umbilicus. Jika uterus di temukan di bagian tengah, di atas umbilicus, maka hal
tersebut menandakan adanya darah dan bekuan di dalam uterus yang perlu di tekan dan
dikeluarkan. Uterus yang berada di atas umbilicus dan bergeser paling umum ke kanan,
cenderung menandakan kandung kemih penuh.
4. Serviks vagina dan perineum
5. Keadaan serviks, vagina dan perineum diispeksi untuk melihat adanya laserasi, memar,
dan pembentukan hematoma awal. Oleh karena inspeksi serviks dapat menyakitakan
bagi ibu, maka hanya di lakukan jika ada indikasi. Segera setelah kelahiran, serviks
akan berubah menjadi bersifat patulous, terkulai, dan tebal.
6. Tonus vagina dan tampilan jaringan vagina dipengaruhi oleh peregangan yang telah
terjadi selama kala II persalinan. Adanya edema atau memar pada introitus atau area
perineum sebaiknya dicatat.
7. Plasenta, membaran, dan tali pusat
8. Inspeksi unit plasenta membutuhkan kemampuan bidan untuk mengidentifikasi tipe-
tipe plasenta dan insersi tali pusat.
9. Penjahitan episiotomidan laserasi.
10. Penjahitan episiotomi dan laserasi memerlukan pengetahuan anatomi perineum, tipe
jahitan, hemostasis, pembedahan asepsis dan penyembuhan luka. Bidan juga harus
mengetahui tipe benang dan jarum, instrument standar, dan peralatan yang tersedia
dilingkungan praktik.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pemberian dukungan fisik, emosional dan psikologis selama persalinan akan dapat
membantu mempercepat proses persalinan dan membantu ibu memperoleh kepuasan dalam
melalui proses persalinan normal, karena dalam persalinan sejumlah perubahan-perubahan
fisiologi psikologi terjadi pada ibu yang normal akan terjadi selama persalinan, hal ini
bertujuan untuk mengetahui perubahan-perubahan yang dapat dilihat secara klinis bertujuan
untuk dapat secara tepat dan cepat mengintreprestasikan tanda-tanda, gejala tertentu dan
penemuan perubahan fisik dan laboratorium apakah normal apa tidak pada setiap kala. Agar
dapat mendiagnosa persalinan, bidan harus memastikan perubahan cerviks dan kontraksi
yang cukup.
DAFTAR PUSTAKA
Walyani Elisabeth Siwi dan Endang purwoastuti. 2016. Asuhan Persalinan dan BBL.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Sondakh Jenny J. S. 2013. Asuhan Kebidanan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta: Penerbit
Erlangga
Damayanti., dkk. 2014. Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ibu Bersalin dan Bayi Baru
Lahir, Ed-1, Cet 1. Yogyakarta: Deepublish,
Varney Helen, dkk. 2007. Buku Ajar ASUHAN KEBIDANAN. Jakarta: EGC