Nama Mahasiswa :
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiran-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan Tutorial Kasus Patologi Pada Masa Kehamilan sebagai
tugas dari Blok Asuhan Kegawatdaruratan Pada Ibu dan Anak.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segera saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga laporan tutorial ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
3.1 Latar Belakang..........................................................................................1
3.2 Target Learning Objektif...........................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
ANALISIS KASUS BERDASARKAN HASIL TUTORIAL.............................3
2.1 Kasus.........................................................................................................3
2.2 Tabel Analisis Kasus..................................................................................5
BAB III....................................................................................................................7
PEMBAHASAN.....................................................................................................7
3.1 Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi Pada Wanita..........................7
3.3 Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi.....................................................27
3.4 Sistem hormon pada wanita usia reproduktif..........................................41
3.5 Gangguan Reproduksi.............................................................................43
3.6 Gangguan Menstruasi..............................................................................47
3.7 Deteksi Dini Kesehatan Reproduksi........................................................57
3.8 Asuhan Kebidanan Kesehatan Reproduksi (menoraghia).......................60
2.9 jjdjd
BAB IV..................................................................................................................63
SIMPULAN..........................................................................................................63
4.1 Simpulan..................................................................................................63
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................64
KONSEP MAP.....................................................................................................65
................................................................................................................................65
BAB I
PENDAHULUAN
Gawat janin pada persalinan merupakan suatu keadaan dimana janin tidak
mendapatkan O2 yang cukup, yang jika tidak segera ditangani maka akan
menyebabkan kerusakan permanen sistem saraf pusat dan organ lain serta
kematian. Penyebab gawat janin erat hubungannya dengan gangguan
kesehatan ibu hamil, kelainan tali pusat, atau masalah yang mempengaruhi
kesejahteraan bayi selama atau sesudah persalinan.
2.1 Kasus
Seorang perempuan usia 24 tahun datang ke Praktek Mandiri Bidan bersama
suaminya untuk memeriksakan kehamilannya pada tanggal 13 Oktober 2020.
Kehamilan ini merupakan kehamilan kedua, anak pertama usia 5 tahun dengan
riwayat persalinan premature dikarenakan jatuh, ibu belum pernah keguguran. Ia
rutin memeriksakan kehamilannya dan saat ini ia belum merasakan mules padahal
sudah memasuki hari taksiran lahirnya. Gerakan janin masih dirasakan tapi
semakin
hari semakin berkurang keaktifannya, bercak darah ataupun lendir belum
dirasakan pasien. HPHT tanggal 06 Januari 2020. Bidan melakukan pemeriksaan
dan diperoleh hasil tekanan darah 110/80 mmHg, Nadi 68x/menit, Respirasi
24x/menit, Suhu 36,80 C. TFU 32 cm, Leopold I teraba bokong, Leopold II teraba
punggung dikanan ibu, Leopold III teraba kepala sudah masuk PAP, Leopold IV
4/5, DJJ 156x/menit reguler, mules (-). Bidan menjelaskan hasil pemeriksaan
kepada pasien dan suaminya. Bidan menyarankan kepada pasien untuk melakukan
USG dengan tujuan melihat fungsi plasenta dan kondisi bayi dalam
kandungannya.
PEMBAHASAN
4. Perdarahan pervaginam
Perdarahan vagina dalam jumlah kecil cukup umum terjadi
selama kehamilan. Namun, pendarahan bisa menjadi indikasi ada
sesuatu yang tidak beres dengan kehamilan. Salah satu contoh yang
sangat berbahaya adalah solusio plasenta , yang terjadi ketika
plasenta terlepas dari rahim. Hal ini menyebabkan bayi kekurangan
oksigen. Bergantung pada lokasi dan ukuran solusio, pada awalnya
hal ini mungkin tidak menyebabkan gawat janin, tetapi kesehatan
ibu dan bayinya masih dalam bahaya. Penting untuk dicatat bahwa
solusio plasenta dapat terjadi tanpa perdarahan vagina (perdarahan
dapat ditahan di belakang plasenta), tetapi masih dapat
menimbulkan risiko serius.7
2.5 Patofisiologi Gawat Janin
Fetal distress atau gawat janin merupakan kondisi yang
melibatkan hipoksia atau asidosis janin di dalam rahim. Hal ini
dapat menyebabkan kerusakan janin bahkan kematian jika janin
tidak dilahirkan segera. Berbagai tes digunakan untuk menentukan
jenis dan derajat kesusahan adalah uji stress neonatal (neonatal
stress test), pemantauan detak jantung janin elektronik, gerakan
janin, profil biofisik, diagnosis asidosis janin oleh sampel darah
kulit kepala janin (fetal scalp blood sample), dan CTG
(cardiotocography).
Saat gawat janin suplai oksigen yang tidak mencukupi ke
janin, terjadi glikolisis anaerobik yang mengarah pada akumulasi
asam laktat dan asam piruvat (asidosis metabolik); karena asidosis
metabolik, ion H+ terstimulasi & menekan simpul jantung janin
yang menyebabkan denyut jantung janin tidak teratur. Pada gawat
janin kronis, aliran darah uterus yang buruk ke plasenta dalam
waktu lama yang mengakibatkan transfer aliran darah yang tidak
adekuat ke organ sistem paru & ginjal janin yang mengakibatkan
hipoksia dan asidosis janin.3
2.6 Fungsi Plasenta
Plasenta berperan dalam menentukan berat lahir bayi
melalui kontribusinya yang sangat penting bagi pertumbuhan janin
intrauterine. Dalam kehamilan, fungsi utama plasenta adalah
sebagai organ penyalur bahan-bahan makanan dan oksigen yang
diperlukan oleh janin dari darah ibu ke dalam darah janin dan juga
mengadakan mekanisme pengeluaran produkproduk ekskretoris
dari janin kembali ke ibu.4 Plasenta yang normal akan mampu
melaksanakan fungsi tersebut dalam menunjang pertumbuhan
janin. Plasenta normal pada saat aterm berbentuk seperti cakram
berwarna merah tua dengan berat sekitar 500 sampai 600 gram,
diameter 15 sampai 25 cm (± 7 inci) dan tebal sekitar 3 cm, akan
tetapi ukuran ini bervariasi tergantung bagaimana plasenta
disiapkan.4
2.7 Bentuk Kelainan Plasenta dan Dampak terhadap Janin
Plasenta normal beratnya kira-kira 500 gr - 600 gr atau 1/6 dari
berat badan janin ; diameternyarata-rata sekitar 15-25 cm dengan tebal
2-3 cm.8
3. Plasenta Membranacea
Plasenta ini tipis dan lebar dan kadang hampir menutupi
seluruh kavum uteri. Sepertinya pemberian darah sedemikian
baiknya, sehingga jonjot-jonjot chorion dalam decidua capsularis
tidak mati tapi tumbuh terus. Plasenta membranasea dapat
menimbulkan perdarahan antepartum dan memberi kesulitan pada
kala III karena plasenta yang tipis ini sukar terlepas.
4. Ring-Shaped Plasenta
Terdapat sedikit pada 1 dari 6000 kelahiran, plasenta ini
berbentuk annular dan terkadang terdapat lingkaran cincin pada
plasenta. Bentuk ini merupakan variasi dari plasenta membranasea.
Karena adanya atrofi pada bagian dari lingkaran cincin, maka
bentuk tapal kuda lebih sering ditemukan. Kelainan ini terkait
dengan kemungkinan terjadinya perdarahan antepartum dan
postpartum dan pertumbuhan janin terhambat
(Faye-Petersen and colleagues, 2006).
Gambar Ring-Shaped Plasenta
5. Plasenta Fenestrata
Pada anomali yang jarang ini, bagian tengah dari plasenta
tidak ada. Terdapat lubang pada plasenta, kelainan ini lebih sering
melibatkan hanya pada jaringan vili dan lempeng korion tetap
utuh.9
Plasenta Fenestrata
Bagian Kedua
Kewenangan
Pasal 18
Dalam penyelenggaraan Praktik Kebidanan, Bidan memiliki
kewenangan untuk memberikan:
a. pelayanan kesehatan ibu;
Pasal 19
(1) Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud dalam Pasal
18 huruf a diberikan pada masa sebelum hamil, masa hamil, masa
persalinan, masa nifas, masa menyusui, dan masa antara dua
kehamilan.
c. persalinan normal;
a. episiotomi;
2.10 Mekanisme
Gawat Janin
BAB IV
4.1 Kesimpulan
4.1 Saran
Diharapkan kami dapat mencari informasi dengan lebih baik lagi. dan diharapkan
lebih serius lagi dalam mempelajari kasus ini, serta diharapkan lebih banyak
mencari informasi dan sumber literatur dalam pembelajaran kali ini. Dan kami
menyadari makalah diatas masih memiliki banyak kekurangan
DAFTAR PUSTAKA
7. Surya Raymond, Pudyastuti Sri. Persalinann Preterm. CDK. Vol 46. 2019.
Hal 28.
9. Steele, Wanda F. What are the Signs of Fetal Distress. She Knows
Pregnancy Baby. 2007;
10.. Cunningham FG , Leveno KJ, Bloom SL, et al. Williams Obstetric, 24th
Edition. New York : McGraw-Hill, 2014