Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN


Tanda dan Gejala Kehamilan

Disusun Oleh
Kelompok 2

1. Nadira Rizki 21.16. 027


2. Nurhabibah 21.16.032
3. Seftiani Wulandari 20.15.032

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


AKADEMI KEBIDANAN BUNDA AUNI
BOGOR
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nyalah penulis
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat beriring salam selalu kita
panjatkan kepada Rasullullah SAW, karena kegigihan beliau dan ridho-Nyalah kita dapat
merasakan kenikmatan dunia seperti sekarang ini.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok
yang diberikan oleh dosen pembimbing pada mata kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca
sekalian.

Penulis menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kritik dan saran penulis harapkan dari pembaca sekalian demi terciptanya kesempurnaan
dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi yang memerlukan.
Terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Bekasi, 22 september 2022


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ........................................................... Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang ........................................................................... Error! Bookmark not defined.
B. Rumusan Masalah ........................................................................ Error! Bookmark not defined.
C. Tujuan .......................................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB II PEMBAHASAN ............................................................ Error! Bookmark not defined.
A. TANDA-TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN .... Error! Bookmark
not defined.
1. Bukti Persumtif Kehamilan (Tanda Tidak Pasti hamil) ............... Error! Bookmark not defined.
2. Bukti Kemungkinan Hamil......................................................... Error! Bookmark not defined.
3. Bukti Positif Kehamilan (Pasti Hamil) ........................................ Error! Bookmark not defined.
B. Siklus Mentruasi........................................................................... Error! Bookmark not defined.
C. KONSEPSI ..................................................................................... Error! Bookmark not defined.
1. Sperma ..................................................................................... Error! Bookmark not defined.
2. Ovum ....................................................................................... Error! Bookmark not defined.
3. Fertilisasi .................................................................................. Error! Bookmark not defined.
4. Nidasi atau Implantasi .............................................................. Error! Bookmark not defined.
D. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI ............. Error! Bookmark not defined.
1. Pertumbuhan Dan Perkembangan Embrio ................................ Error! Bookmark not defined.
2. Struktur Dan Fungsi Amnion ..................................................... Error! Bookmark not defined.
3. Struktur,Fungsi Dan Sirkulasi Tali Pusat .................................... Error! Bookmark not defined.
4. Struktur, Fungsi Dan Sirkulasi Plasenta ..................................... Error! Bookmark not defined.
E. Sirkulasi Darah Fetus ................................................................ Error! Bookmark not defined.
F. Menentukan Usia Kehamilan ........................................................ Error! Bookmark not defined.
G. Menentukan Periode Kehamilan .................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB III PENUTUP .................................................................... Error! Bookmark not defined.
A. Kesimpulan .................................................................................. Error! Bookmark not defined.
B. Saran............................................................................................ Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ................................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah proses yang terjadi dari pembuahan sampai kelahiran. Proses ini
dimulai dari sel telur yang dibuahi oleh sperma, lalu tertanam di dalam lapisan rahim, dan
kemudian menjadi janin. Kehamilan terjadi selama 40 minggu, yang terbagi ke dalam tiga
trimester yaitu trimester pertama (0-13 minggu): struktur tubuh dan sistem organ bayi
berkembang.Kebanyakan keguguran dan kecacatan lahir muncul selama periode ini, ada
timester kedua (14-26 minggu), fase perkembangan dan pertumbuhan janin. Serta trimester
ketiga (27-40 minggu),fase maturasi atau kematangan organ dan pertumbuhan janin.
Menurut Kemenkes RI (2016), asuhan kebidanan merupakan kegiatan dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada klien yang memiliki masalah atau kebutuhan pada
masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana.
Adapun lingkup dalam pemberian asuhan kebidanan selama kehamilan diantaranya
mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan serta menganalisis tiap
kunjungan/pemeriksaan ibu hamil, melaksanakan pemeriksaan fisik secara sistematis dan
lengkap, melakukan penilaian pelvik, ukuran dan struktur panggul.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja tanda- tanda kehamilan
2. Bagaimana siklus hormonal wanita
3. Apa itu konsepsi
4. Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
5. Menentukan taksiran persalinan

C. Tujuan
Adapun tujuan di buatnya makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai pemenuh tugas makalah asuhan kebidanan kehamilan
2. Mengetahui tentang tanda dan gejala kehamilan
3. Mengetahui tentang taksiran persalinan
BAB II
PEMBAHASAN

A. TANDA-TANDA KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK


KEHAMILAN
Perubahan endokronologis, fisiologis dan anatomis yang menyertai
kehamilan menimbulkan gejala dan tanda yang memberikan bukti adanya
kehamilan. Gejala dan tanda tersebut diklasifikasikan menjadi 3 kelompok
persumtif (tidak pasti), tanda-tanda kemungkinan, dan tanda-tanda positif
kehamilan.
1. Bukti Persumtif Kehamilan (Tanda Tidak Pasti hamil)
Bukti persumtif kehamilan umumnya didasarkan pada gejala-gejala
subjektif berupa :
a. Mual dengan atau tanpa muntah
b. Gangguan berkemih
c. Fatigue
d. Persepsi adanya gerakan janin
Yang termasuk tanda persumtif (tidak pasti) adalah:
a. Terhentinya menstruasi
b. Perubahan pada payudara
c. Perubahan warna mukosa vagina
d. Meningkatnya pigmentasi kulit dan timbulnya striae abdomen
e. Yang terpenting, apakah wanita yang bersangkutan merasa dirinya hamil

 Gejala Kehamilan (Subjektif)


Terdapat sejumlah gejala yang sering menyadarkan wanita yang pemah
melahirkan akan kemungkinan adanya awal suatu kehamilan.
a. Mual dengan atau tanpa Muntah
Kehamilan sering ditandai oleh sistem pencernaan yang terutama
bermanifestasi sebagai mual dan muntah. Apa yang disebut dengan
morning sickness yang biasanya timbul pada pagi hari. Gejala ini biasanya
dimulai sekitar 6 minggu setelah hari pertama menstruasi terakhir dan
menghilang spontan 6 sampai 12 minggu kemudian. Penyebab kelainan ini
tidak diketahui tetapi tampaknya berkaitan dengan tingginya kadar bentuk-
bentuk tertentu HCG (yang mengalamivariasi dalam glikosilasi) dengan
kapasitas perangsangan-tiroid terbesar. Gonadotropin korionik,terutama
bentuk-bentuk iso dengan jumlah asam sialat yang lebih rendah, bekerja
melalui reseptor thiroid stimulating hormon (TSH) untuk mempercepat
penyerapan iodium.
b. Gangguan Berkemih
Selama trimester pertama,uterus yang membesar, yang menekan
kandung kemih, dapat menyebabkan peningkatan frekuensi berkemih.
Seiring dengan kemajuan kehamilan, frekuensi berkemih secara bertahap
berkurang seiring dengan naiknya uterus kedalam abdomen. Namun,
gejala sering berkemih muncul kembali menjelang akhir kehamilan saat
kepala janin turun ke dasar panggul ibu, memberi dampak pada kapasitas
kandung kemih.
c. Fatigue
Fatigue(rasa mudah lelah) merupakan gejala yang sangat sering terjadi
pada awal kehamilan sehingga merupakan tanda diagnostik yang penting.
d. Persepsi gerakan janin
Kadang-kadang pada usia kehamilan antara 16 dan 20 minggu,wanita
hamil mulai menyadari adanya gerakan berdenyut ringan diperutnya, dan
intensitas gerakan ini semakin meningkat secara bertahap. Sensasi ini
disebabkan oleh gerakan janin, dan hari ketika gerakan tersebut disadari
oleh wanita hamil di sebut sebagai quickening atau munculnya persepsi
kehidupan.

 Tanda Kehamilan
Terdapat sejumlah temuan klinis yang menandai adanya kehamilan :
a. Terhentinya Menstruasi
Terhentinya menstruasi secara mendadak pada wanita sehat usia subur
yang sebelumnya mengalami menstruasi yang spontan, berkala, dan teratur
merupakan isyarat kuat adanya kehamilan. Diantara para wanita terdapat
variasi yang cukup besar pada lamanya siklus ovarium dengan (demikian
juga siklus menstruasi), bahkan pada wanita yang sama.Dengan demikian,
baru 10 hari atau lebih dari waktu perkiraan awitan menstruasi,
berhentinya menstruasi dapat menjadi indikator kehamilan yang handal.
Apabila menstruasi berikutnya tidak datang, probabilitas kehamilan yang
jauh lebih besar.
Terhentinya menstruasi dapat disebabkan oleh sejumlah keadaan selain
kehamilan. Penyebab tersering terlambatnya perkiraan periode menstruasi
berikutnya (selain kehamilan) adalah anovulasi. Anovulasi dapat
merupakan konsekuensi dari sejumlah faktor yang mencakup sakit berat
dan kelainan fisiologis akibat gangguan emosi, termasuk kecemasan akan
kehamilan. Tertundanya menstruasi juga dapat disebabkan oleh
menetapnya fungsi korpus luteum, tetapi bukti adanya entitas semacam ini
belum meyakinkan.
b. Perubahan Pada Mukus Serviks
Apabila mukus servik diaspirasi, disebarkan diatas kaca objek,
dibiarkan kering selama beberapa menit, dan diperiksa dibawah
mikroskop, dapat terlihat pola khas yang bergantung pada tahap siklus
ovarium dan ada tidaknya kehamilan, tepatnya bergantung pada pada
sekresi progesteron dalam jumlah besar. Dari sekitar hari ke-7 sampai
sekitar hari ke-18 siklus menstruasi, mukus servik mengering
memperlihatkan pola daun pakis. Hal ini kadang-kadang disebut proses
arborisasi atau pola daun palem. Setelah sekitar hari ke-21, pola daun
pakis ini tidak berbentuk, tetapi terlihat pola yang cukup berbeda dengan
gambaran seperti sel atau manik-manik. Pola ini juga biasanya dijumpai
pada kehamilan. Apabila dijumpai mukus encer dalam jumlah banyak dan
apabila terbentuk pola daun pakis saat pengeringan, kecil kemungkinan
ada kehamilan. Namun apabila jumlah mukus sedikit dan terbentuk pola
yang sangat seluler, ia mungkin hamil dan mungkin juga tidak, bergantung
pada sekresi progesteron endrogennya.
c. Perubahan Pada Payudara
Secara umum perubahan anatomis pada payudara yang menyertai
kehamilan pada primipara cukup khas, pada multipara, yang payudaranya
mungkin masih mengandung sejumlah kecil zat susu atau kolostrum
selama beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun setelah kelahiran anak
terakhir mereka, perubahan ini kurang mencolok, terutama apabila mereka
menyusui. Perubahan payudara yang serupa dengan yang dijumpai pada
kehamilan terjadi pada wanita dengan tumor hipofisis penghasil prolaktin
atau pada wanita yang mengkonsumsi obat anti-antisietas
(gol.beszodiazepin), yang mencetuskan hiperprolaktinemia.
d. Perubahan warna Mukosa Vagina
Selama kehamilan, mukosa vagina biasanya tampak gelap kebiruan
atau merah keunguan dan mengalami kongesti. Gambaran ini merupakan
bukti persumtif kehamilan, dan tidak bersifat konklusif. Perubahan serupa
pada mukosa vagina dapat ditimbulkan oleh semua keadaan yang
menyebabkan kongesti hebat dari organ-organ panggul.
e. Meningkatkan Pigmentasi Kulit dan Munculnya Striae Abdomen
Menifestasi-menifestasi kulit ini sering dijumpai tetapi tidak bernilai
diagnosis untuk kehamilan. Manifestasi ini mungkin tidak di jumpai pada
kehamilan; sebaiknya, perubahan ini terjadi pada penggunaan kontrasepsi
estrogen-progestin oral.

2. Bukti Kemungkinan Hamil


Tanda-tanda kemungkinan kehamilan mencakup:
a. Pembesaran abdomen
Pada usia kehamilan 12 minggu, uterus biasanya teraba di dinding
abdomen sebagai sebuah penonjolan tepat diatas simfisis; setelah itu
ukuran uterus membesar secara bertahap sampai akhir kehamilan
b. Perubahan bentuk, ukuran, dan konsitensi uterus
Pada minggu-minggu pertama kehamilan, meningkatnya uterus
terutama terbatas pada diameter anteroposterior, tapi pada masa gestasi
selaniutnya, korpus uterus hampir membulat, garis tengah uterus rata-rata
8cm dicapai pada minggu ke-12.Pada pemeriksaan bimanual, korpus
uterus selama kehamilan teraba liat atau elastis dan kadang-kadang sangat
lunak. Pada seikitar 6 sampai 8 minggu setelah hari pertama menstruasi
terakhir, tanda Hegar mulai tampak. Dengan satu tangan pemeriksa diatas
abdomen dan dua jari tangan yang lain dimasukkan ke dalam vagina, dapat
diraba serviks yang keras, dengan korpus uterus yang elastis di atas ismus
yang lunak bila di tekan, yang terletak diatas bagian tersebut. Kadang-
kadang ismus sedemikian lunaknya sehingga servik dan korpus uterus
seolah-olah merupakan dua bagian yang terpisah. Pada tahap kehamilan
ini, pemeriksa yang kurang berpengalaman dapat salah mengira bahwa
serviks adalah uterus yang kecil, dan fundus uteri yang lunak adalah suatu
adneksa. Namun, tanda ini bukan tanda dignostik kehamilan, karena
keadaan ini kadang-kadang di jumpai saat dinding uterus pada wanita tidak
hamil mengalami perlunakan yang berlebihan oleh kausa kehamilan.
c. Perubahan anatomis pada serviks
Pada minggu ke-6 sampai 8, serviks biasanya sudah cukup lunak.
Pada primigravida, konsitensi jaringan servik yang mengelilingi os
eksternus lebih mirip dengan mulut bibir dari pada tulang rawan hidung,
yang khas untuk serviks pada wanita tidak hamil. Namun keadaan-keadaan
lain dapat menyebabkan serviks melunak, misalnya kontrasepsi yang
mengandung estrogen-progestin. Seiring dengan perkembangan
kehamilan, kanalis servikalis dapat menjadi sedemikian melebar sehingga
jari tangan dapat di masukkan. Pada proses peradangan tertentu, serta
karsinoma, serviks akan tetap keras selama kehamilan dan, bila pun
mungkin, hanya membuka pada saat persalinan.
d. Kontraksi Braxton Hicks
Selama kehamilan, uterus mengalami kontraksi yang biasanya dapat
diraba tetapi tidak nyeri dengan interval yamg irreguler sejak masa awal
kehamilan. Kontraksi ini, yang disebut sebagai kontraksi Braxton Hicks,
dapat mengalami peningkatan frekuensi dan amplitudo apabila uterus di
masase. Namun kontraksi ini bukan merupakan tanda positif kehamilan
karena kontraksi serupa kadang-kadang dijumpai pada uterus wanita
dengan hematometra atau mioma lunak, terutama mioma submukosa
bertangkai. Namun, deteksi kontraksi braxton hicks dapat membantu
menyingkirkan adanya kehamilan ektopik abdomen.
e. Bollotement
Sekitar pertengahan kehamilan, volume janin lebih kecil dibanding
volume cairan amnion. Karena itu, tekanan mendadak pada uterus dapat
meyebabkan janin tenggelam kedalam cairan amnion dan kemudian
memantul ke posisinya semula; benturan yang ditimbulkan (ballotement)
dapat dirasakan oleh jari-jari tangan pemeriksa.
f. Kontur fisik janin
Pada parus kedua kehamilan, kontur tubuh janin dapat dipalpasi
melalui dinding abdomen ibu, dan semakin mendekati masa ini kontur
janin semakin jelas. Kadang-kadang, mioma subserosa memiliki ukuran
dan bentuk sedemikian sehingga menyerupai kepala janin, bagian-bagian
tubuh janin, atau keduanya,sehingga terjadi kesalahan diagnosis yang
serius. Dengan demikian, diagnosis positif kehamilan tidak dapat
ditegakkan hanya berdasarkan tanda ini.
g. Adanya gonadotropin korion
Adanya gonadotropin korionik (HCG) di dalam plasma ibu dan
ekskresinya diurin merupakan dasar bagi uji endokrin untuk kehamilan.
Hormon ini dapat ditemukan didalam cairan tubuh dengan salah satu dari
berbagai teknik bioassay atau immunoassay. Gonadotropin korionik
penting bagi pengenalan kehamilan oleh ibu karena hormon ini bekerja
"menyelamatkan" korpus luteum, tempat utama pembentukan progesteron
selama 6 minggu pertama. Hormon ini mencegah involusi korpus luteum.

3. Bukti Positif Kehamilan (Pasti Hamil)


Tiga tanda positif kehamilan adalah:
a. Identifikasi kerja jantung janin yang terpisah dan tersendiri dari kerja
jantung wanita hamil.
b. Persepsi gerakan janin aktif oleh pemeriksa
c. Pengenalan mudigah dan janin setiap saat selama kehamilan dengan teknik
sonografik atau pengenalan janin yang lebih tua secara radiografis pada
paruh kedua kehamilan.

 Kerja Jantung Janin


Mendengar atau mengamati denyut jantung janin dapat memastikan
diagnosis kehamilan. Kontraksi jantung janin dapat diidentifikasi dengan
auskultasi menggunakan fetoskop khusus, ultrasosnografi dengan prisip
dopler, dan sonografi. Denyut jantung janin dapat dideteksi dengan
auskultasi menggunakan stetoskop rata-rata pada usia kehamilan 17
minggu; pada usia kehamilan 19 minggu, denyut jantung janin dapat di
deteksi pada hampir semua wanita hamil yang tidak kegemukan. Frekuensi
denyut jantung janin pada tahap ini dan sesudahnya berkisar antara 120-160
dpm dan terdengar sebagai bunyi ganda mirip detak jam di bawah bantal.
Pada sebagian besar masa kehamilan, janin bergerak bebas dalam cairan
amnion dan karena itu tempat pada abdomen ibu untuk mendengar bunyi
jantung janin dengan jelas dapat berubah-ubah.
Dengan menggunakan peralatan dopler yang tepat, kerja jantung janin
hampir selalu dapat dideteksi pada usia kehamilan 10 minggu. Pada bulan-
bulan kehamilan selanjutnya, pemeriksa sering dapat mendengar suara
selain suara yang dihasilkan oleh kerja jantung janin. Yang tersering adalah:
a. Desir tali pusat
b. Desir uterus
c. Suara akibat gerakan janin
d. Denyut ibu
Suara seperti berkumur-kumur yang dihasilkan oleh berjalannya gas atau
cairan melalui usus ibu.Dengan auskultasi abdomen, denyut ibu sering
terdengar secara terpisah; dan pada sebagian wanita, denyut aorta terdengar
sangat keras. Kadang-kadang sewaktu pemeriksaaan, denyut ibu dapat
menjadi sedemikian cepat sehingga mirip dengan bunyi jantung janin.
 Persepsi Gerakan Janin
Gerakan janin dapat terdeteksi oleh pemeriksa setelah usia kehamilan 20
minggu. Gerakan janin memperlihatkan intensitas yang bervariasi dari
gerakan halus pada awal kehamilan sampai gerakan nyata pada periode
selanjutnya; yang kadang-kadang juga dapat dilihat selain dapat diraba.
Kadang-kadang sensasi yang agak mirip dapat ditimbulkan karena
kontraksi otot abdomen atau peristalsis usus, walaupun hal ini seyogyanya
tidak mengelabui pemeriksa yang berpengalaman.
 Deteksi Kehamilan Secara Ultrasonografik
Pemakaian sonografi transvaginal telah menimbulkan revolusi dalam
pencitraan kehamilan tahap awal dan perkembangannnya. Dengan
sonografi abdomen, kantong gestasi dapat dilihat hanya setelah usia
kehamilan 4 sampai 5 minggu sejak menstruasi terakhir. Pada hari ke-35,
semua kantung gestasi normal seyogyanya sudah terlihat, dan setelah 6
minggu, denyut jantung seharusnya sudah terdeteksi. Pada minggu ke-8,
usia gestasi dapat diperkirakan secara cukup akurat. Sampai minggu ke-12,
tiap milimeter panjang puncak kepala-bokong merefleksikan pertambahan
usia gestasi 4 hari.

B. Siklus Mentruasi
Siklus menstruasi adalah suatu daur kejadian yang terjadi pada ovarium
dimana menghasilkan perubahan bukan hanya pada uterus, tetapi juga pada tubuh
wanita secara keseluruhan. Siklus ini terutama diatur oleh kelenjar hipofisis anterior
yang mengadakan rangsangan pada gonad. Berikut ini beberapa hormon yang
berperan dalam siklus menstruasi.
1. FSH dikeluarkan oleh hipofisis posterior berfungsi untuk mematangkan
folikel de Graff.
2. LH dikeluarkan oleh hipofisis posterior yang berfungsi untuk memelihara
korpus luteum.
3. Hormon estrogen dikeluarkan akibat pengaruh FSH ke ovarium dan
mempunyai fungsi sebagai berikut.
 Memacu pertumbuhan endometrium dan meningkatkan vaskularisasinya.
 Meningkatkan regenerasi endometrium setelah menstruasi.
 Meningkatkan mukus serviks.
 Menyebabkan poliferasi epitel vagina dan terisi glikogen.
4. Hormon progesteron dikeluarkan akibat pengaruh LH ke ovarium dan
mempunyai fungsi sebagai berikut.
 Menyebabkan mukus serviks lebih lengket.
 Meningkatkan tonus otot pada tuba fallopi.
 Menurunkan frekuensi kontraksi peristaltik.
 Meningkatkan vaskularisasi payudara dan menyebabkan proliferasj
jaringan payudara.
 Meningkatkan retensi air dan natrium dalam tubuh.
Menstruasi adalah perdarahan periodik pada uterus yang dimulai sekitar
14 hari setelah ovulasi.Seorang wanita biasanya mengalami menstruasi
pertama (menarche) pada umur 13 tahun yang menandai telah masuk masa
pubertas. Berdasarkan perubahan pada endometrium, terdapat beberapa fase
pada siklus menstruasi, yaitu fase menstruasi, proliferasi, ovulasi, dan
sekresi. Akan tetapi, apabila dilihat dari perubahan pada ovarium siklus
menstruasi, dapat dibagi menjadi dua fase yaitu fase folikular (pre-ovulasi)
dan fase luteal (post-ovulasi) yang biasanya berlangsung selama 14 hari dan
rata-rata sama pada setiap wanita. Jadi, meskipun seorang wanita
mempunyai siklus menstruasi yang panjang, tetapi fase lutealnya rata-rata
sama. Satu siklus menstruasi dihitung dari hari pertama menstruasi sampai
menstruasi pada bulan berikutnya.
Berikut adalah beberapa fase dari siklus menstruasi.
 Fase menstruasi
Dimulai sejak hari pertama pengeluaran darah menstruasi, biasanya
berlangsung 5-7 hari. Pada saat ini, kadar hormon estrogen dan progesteron
dalam tingkat paling rendah. Kemudian merangsang hipofisis anterior untuk
melepaskan FSH sehingga dikeluarkan folikel primordial untuk
dimatangkan menjadi folikel de-Graff.
 Fase proliferasi
Berlangsung sekitar hari ke-5 sampai terjadinya ovulasi. Pada fase
ini,estrogen mulai diproduksi dan meningkat sehingga menghambat
pengeluaran FSH. Estrogen ini berfungsi untuk regenerasi endometrium
yang telah luruh. Endometrium akan mengalami penebalan 8-10 kali lipat.
Selain itu, folikel de Graff menjadi semakin matang.
 Fase ovulasi
Ada yang mengatakan fase ini merupakan bagian dari fase proliferasi.
Pada fase ini, estrogen meningkat disertai lonjakan LH sehingga ovum
dikeluarkan dari folikel de Graff atau disebut “ovulasi”". Biasanya terjadi
14 hari sebelum menstruasi bulan berikutnya.
 Fase sekresi
Setelah terjadi ovulasi, maka folikel de Graff berubah menjadi korpus
luteum yang akan dipelihara oleh LH. Korpus luteum ini akan menghasilkan
hormon progesteron dalam jumlah tinggi yang berfungsi untuk membuat
dinding endometrium mengeluarkan sekret dan semakin berkelok-kelok
untuk memfasilitasi jika terjadi pembuahan/fertilisasi sebagai tempat nidasi
hasil konsepsi. Jika tidak terjadi pembuahan, maka korpus luteum akan
menjadi korpus albikan dan hormon progesteron berhenti berproduksi dan
akhirnya kadar akan menurun dan terjadilah menstruasi.
C. KONSEPSI
Setiap bulan wanita melepaskan satu sampai dua sel telur dani indung telur
(ooulasi) yang ditangkap oleh umbai-umbai (fmbrari) dan masuk ke dalam sel telur.
Waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel
mani(sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke sel telur. Pembuahan
sel telur oleh sperma biasa terjadi dibagian yang mengembang dari tuba fallopi.
Sekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk
mencairkan zat yang melindungi ovum kemudian pada tempat yang paling mudah
dimasuki, masuklah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa
ini disebut pembuahan (konsepsi=fertilisasi). Ovum yang telah dibuahi ini segera
membelah diri sambil bergerak oleh rambut getar tuba menuju ruang rahim
kemudian melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya bersarung di ruang rahim.
Peristiwa ini disebut nidasi (implantasi) Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan
waktu kira-kira enam sampai tujuh hari. Untuk menyuplai darah dan zat-zat
makanan bagi mudigah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta). Jadi dapat dikatakan
bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani),
pembuahan (konsepsi = fertilisasi),nidasi dan plasenta.
1. Sperma
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti (nucleus) leher yang menghubungkan kepala dengan bagian
tengah dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
Panjang ekor kira-kira sepuluh kali bagian kepala. Secara embrional,
spermatogonium berasal dari sel-sel primitif tubulas testis. Setelah bayi laki-laki
lahir, jumlah spermatogonium yang ada tidak mengalami perubahan sampai masa
akil baliq. Pada masa pubertas dibawah pengaruh sel-sel interstial leyding. Sel-sel
spermatogonium ini mulai aktif mengadakan mitosis dan terjadilah
spermatogenesis.
Urutan pertumbuhan sperma (spermatogenesis):
a. Spermatogonium (membelah dua)
b. Spermatosit pertama (membelah dua)
C. Spermatosit kedua (membelah dua)
d. Spermatid, kemudian tumbuh menjadi
e. Spermatozoa (sperma)
2. Ovum
Ovum (oosit yang dikelilingi oleh korona radiata) dikeluarkan dari folikel
matang ovarium dan diambil oleh fimria tuba uterina. Oosit adalah sel manusia
terbesar, bergaris tengah sekitar 120-150 μm sehingga tampak dengan mata
telanjang. Sebagai perbandingan, sel folikel adalah sel berukuran tipikal pada
manusia dengan garis tengah 10 um. Oosit yang dibebaskan dikelilingi oleh suatu
lapisan sel folikel ini yang di kenal sebagai sel kumulus atau korona radiata. Selama
pertumbuhan folikel, oosit meningkatkan pembentukan RNA dan protein serta
menyiapkan banyak mitokondria besar, yang memenuhi kebutuhan zigot yang
membelah. Rentang usia oosit manusia diperkirakan sekitar 6-24 jam. Hal ini
berarti pembuahan memerlukan koitus dalam masa subur sekitar 4-6 hari sebelum
ovulasi. Sperma memiliki kemampuan hidup sampai 5 hari sehingga sperma yang
berada di saluran reproduksi sampai 5 hari sebelum ovulasi memiliki kemungkinan
membuahi zigot.

3. Fertilisasi
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani(sperma) dengan sel
telur di tuba fallopi, umumnya terjadi di ampula tuba, pada hari ke-11 sampai ke-
14 dalam siklus menstruasi. Wanita mengalami ovulasi (peristiwa matangnya sel
telur) sehingga siap untuk dibuahi, bila saat ini dilakukan koitus, sperma yang
mengandung kurang lebih seratus sepuluh sampai seratus dua puluh juta sel sperma
dipancarkan ke bagian atas dinding vagina terus naik ke serviks dan melintas uterus
menuju tuba fallopi disinilah ovum dibuahi.
satu sperma yang telah mengalami proses kapitasi yang dapat melintasi zona
pelusida dan masuk ke vitelus ovum. Setelah itu, zona pelisuda mengalami
perubahan sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma lain. Proses ini diikuti oleh
penyatuan ke dua pronuklei yang disebut zigot, yang terdiri atas acuan genetic dari
wanita dan pria. Pembuahan mungkin akan menghasilkan xx zigot menurunkan
bayi perempuan dan xy zigot menurunkan bayi laki-laki.
beberapa jam setelah pembuahan, mulailah pembelahan zigot selama tiga hari
sampai stadium morula. Hasil konsepsi ini tetap digerakkan kearah rongga rahim
oleh arus dan getaran rambut getar (silia) serta kontraksi tuba. Hasil konsepsi tuba
dalam kavum uteri pada tingkat blastula. Untuk menentukan masa subur, dipakai 3
patokan, yaitu :
1. Ovulasi terjadi 14 ± 2 hari sebelum haid yang akan datang
2. Sperma dapat hidup dan membuahi dalam 2-3 hari setelah ejakulasi
3. Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi
Pertemuan/penyatuan sel sperma dengan sel dengan sel telur inilah yang disebut
sebagai pembuahan atau fertilisasi.Dalam keadaan normal in vivo, pembuahan
terjadi di daerah tuba falopii umumnya di daerah ampula atau infundibulum.

4. Nidasi atau Implantasi


Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium. Blastula diselubungi oleh sutu sampai disebut trofoblas, yang mampu
menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai rongga rahim,
jaringan endometrium berada dalam masa sekresi. Jaringan endometrium ini
banyak mengandung sel-sel desidua yaitu sel-sel besar yang mengandung banyak
glikogen serta mudah dihancurkan oleh trofoblas. Blastula dengan bagian yang
berisi massa sel dalam (inner cell mass) akan mudah masuk kedalam desidua,
menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi. Itulah sebabnya
kadang-kadang pada saatnidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka desidua (tanda
Hartman). Umumnya nidasi terjadi pada depan atau belakang rahim (korpus) dekat
fundus uteri. Bila nidasi telah terjadi, dimulailah diferensiasi sel-sel blastula. Sel
lebih kecil yang terletak dekat ruang exocoeloma membentuk entoderm dan yolk
sac sedangkan sel -sel yang tumbuh besar menjadi entoderm dan membentuk ruang
amnion.
Sel-sel trofoblas mesodermal yang tumbuh disekitar mudigah (embrio) akan
melapisi bagian dalam trofoblas. Maka terbentuklah sekat korionik (chorionik
membrane) yang kelak menjadi korion.Sel-sel trofoblas tumbuh menjadi dua
lapisan yaitu sitotrofoblas (sebelah dalam) dan sinsitio trofoblas (sebelah luar). Villi
koriales yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh bercabang-cabang dan
disebut korion krondosum sedangkan yang berhubungan dengan desidua kapsularis
kurang mendapat makanan sehingga akhirnya menghilang disebut chorion leave.
Dalam peringkat nidasi trofoblas dihasilkan hormon-hormon chorionic
gonadotropin (HCG).
D. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI
1. Pertumbuhan Dan Perkembangan Embrio
Pertumbuhan embrio terjadi dari embryonal plate yang terdiri atas tiga unsur
lapisan, yakni sel-sel ektoderm, mesoderm, dan entoderm. Sementara itu ruang
amnion tumbuh dengan cepat dan mendesak eksoselom, akhirnya dinding ruang
amnio mendekati korion. Mesoblas antara ruang amnion dan embrio menjadi padat,
dinamakan body stalk, dan merupakan hubungan antara embrio dan dinding
trofoblas. Body stalk menjadi tali pusat.
Pada akhir minggu keempat setelah ovulasi, kantong korion berdiameter 2-
3cm, dan mudigah memiliki panjang sekitar 4-5mm. Pembentukan sekat pada
jantung primitif dimulai pada pertengahan minggu keempat. Tampak tonjolan bakal
lengan dan tungkai, dan amnion mulai mengeluarkan tungkai tubuh, yang kemudian
menjadi tali pusat.
Pada akhir minggu ke-8 kehamilan panjang fetus dari puncak kepala ke unjung
sakrum adalah 2,5 cm yangmulai membentuk hidung, kuping, jari-jari, dan kepala
membungkuk ke dada. Pada akhir minggu ke-12 kehamilan, saat uterus biasanya
teraba tepat diatas simfisis pubis, maka panjang fetus adalah 9cm. Daun telinga
lebih jelas, kelopak-kelopak mata masih melekat, leher mulai di bentuk, alat
genitalia eksterna terbentuk, belum berdiferensiasi. Organogenesis diperkirakan
selesai pada minggu ke-12, dan disusul oleh masa fetal dan perinatal. Ciri-ciri di
atas perlu diketahui jika pada abortus ingin diketahui tuanya kehamilan.
Pada masa fetal di akhir minggu ke 16 kehamilan panjang fetus 16-18cm pada
tahap ini genitalia eksterna terbentuk dan dapat dikenal, kulit merah tipis sekali.
Sedangkan pada akhir minggu ke 20, panjang fetus sekitar 25cm dan tampak kulit
lebih tebal, terdapat lanugo yang mulai menutupi tubuhnya dan mulai tumbuh
beberapa rambut kepala.
Pada akhir minggu ke 24 panjang fetus 30-32cm. Pada tahap ini kelopak-
kelopak mata terpisah, kulit memperlihatkan keriput yang khas, dan mulai terjadi
penimbunan lemak. Kepala masih relatif cukup besar; bulu mata dan alis biasanya
sudah dapat dikenali. Periode kanalikular perkembangan paru, yaitu saat bronkus
dan bronkiolus membesar dan duktus alveolaris terbentuk sudah hampir selesai.
Akhir minggu ke 28 yang juga memasuki masa peri-natal, dimana panjang
fetus sekitar 35cm dan berat janin sekitar 1000g. Kulit tipis, merah dan ditutupi oleh
vernik kaseosa. Bayi yang lahir pada waktu ini akan bergerak energik namun
menangis lemah. Memiliki kemungkinan 90% untuk bertahan hidup.
akhir minggu ke-32 gestasi, memiliki panjang ubun-ubun bokong 28 cm dan
berat 1800g. Permukaan kulit masih merah dan keriput. Pada akhir minggu ke-36
panjang janin adalah 32 cm dengan berat sekitar 2800. bayi yang lahir pada waktu
ini memiliki kemungkinan yang baik untuk bertahan hidup dengan perawatan yang
benar.
Pada akhir minggu ke-40 rata-rata panjang ubun-ubun bokong sekitar 36cm
dengan berat sekitar 3400g. Pada waktu ini,janin sudah berkembang sempurna.
2. Struktur Dan Fungsi Amnion
Amnion adalah membran halus, kuat dan tembus cahaya, berasal dari masa
sel dalam. Amnion adalah membran janin paling dalam dan berdampingan dengan
cairan amnion. Struktur avaskular khusus ini memiliki peran penting dalam
kehamilan pada manusia. Pada banyak kasus obstetrik, pecahnya selaput ketuban
secara dini pada kehamilan penyebab tersering pelahiran preterm.
Amnion berperan dalam pembentukan cairan amniotik atau liquor amni.
Volume cairan amnion pada hamil cukup bulan 1000-1500ml berwarna putih, agak
keruh, serta mempunyai bau yang khas, agak amis dan manis. Cairan ini terdiri dari
98% air dan sisanya terdapat lanugo, sel-sel epitel, dan verniks kaseosa,juga
terdapat protein dan albumin. Pada persalinan terkadang warna cairan ini berubah
menjadi kehijau-hijauan karena tercampur mekonium.
Cairan amnion ini dapat membuat diagnosis mengenai kelainan atau keadaan
janin, misalnya seperti jenis kelamin janin, golongan darah ABO, janin dalam
Rhesus isoimunisasi, apakah janin cukup bulan, adanya macam-macam kelainan
genetik, dan lain-lain. Untuk mendiagnosis hal tersebut dilakukan amniosistesis
yang umumnya dilakukan pada kehamilan minggu ke 16, bila dilakukan terlalu dini
maka risiko terjadinya abortus akan lebih tinggi.
Liquor amnii berfungsi melindungi janin terhadap trauma dari luar;
memungkinkan janin bergerak dengan bebas; melindungi suhu tubuh janin;
meratakan tekanan di dalam uterus pada partus sehingga serviks membuka; dan
membersihkan jalan lahir sehingga terhindar dari infeksi.
Amnion jelas lebih dari sekedar membran avaskuler yang berfungsi
menampung cairan amnion. Membran ini aktif secara metabolis, terlibat dalam
transpor air dan zat terlert untuk mempertahankan homeostatis cairan amnion, dan
menghasilkan berbagai senyawa bioaktif menarik termasuk peptida faso aktif,
faktor pertumbuhan dan sitokin.
3. Struktur,Fungsi Dan Sirkulasi Tali Pusat
a. Struktur Tali pusat
Panjang normal tali pusat 50-60 cm. Diameter 1-2,5cm. Berwarna Putih
Kuning. Mempunyai ketebalan yang tidak sama. Terdapat 3 pembuluh darah yaitu
2 pembuluh darah arteri atau arteri umbilikus dan 1 pembuluh dara vena atau vena
umbilikus selain itu juga terdapat sele Wharton yaitu zat seperti agar-agar.

b. Jenis insersi tali pusat


1. Insersi centralis
2. Insersi parasentralis
3. Insersi lateral
4. Insersi marginal
5. Insersi velamentosa
Risiko tali pusat pendek kurang dari 20cm :
1. Hernia umbilikalis
2. Solutio plasenta
3. Persalinan macet
4. Tali pusat putus
5. Inversio uteri
Risiko tali pusat panjang lebih dari 60cm :
1. Lilitan tali pusat
2. Simpul tali pusat
3. Tali pusat menumbung

c. Fungsi tali pusat :


1. Penghubung janin dan plasenta
2. Transfer oksigen dari plasenta ke janin
3. Transfer nutrisi dari plasenta ke janin
4. Sebagai media sekresi sisa pembakaran dari janin ke plasenta

d. Sirkulasi tali pusat


1. Satu pembuluh vena (mengandung sekitar 85% darah kaya oksigen dan darah
yang mengandung nutrisi) dari plasenta ke jantung janin dan seluruh tubuh janin.
2. Dua pembuluh arteri (mengandung sedikut oksigen dan tidak mengandung
nutrisi) dari janin menuju plasenta.
4. Struktur, Fungsi Dan Sirkulasi Plasenta
Plasenta merupakan organ yang luar biasa. Plasenta berasal dari lapisan
trofoblas pada ovum yang dibuahi, lalu terhubung dengan sirkulasi ibu untuk
melakukan fungsi-fungsi yang belum dapat dilakukan oleh janin itu sendiri selama
kehidupan intrauterin.
a. Struktur Plasenta
1) Pembentukan plasenta
Pada minggu-minggu pertama perkembangan, jonjot-jonjot meliputi seluruh
permukaan korion. Dengan berlanjutnya kehamilan, jonjot pada kutub embrional
terus tumbuh dan meluas membentuk korion frondosum (korion berjonjot lebat
seperti semak-semak). Jonjot pada kutub abembrional mengalami degenerasi dan
menjelang bulan ketiga sisi korion ini menjadi halus dan disebut korion leave.
pada kutub embrional dan abembrional korion juga dicerminkan pada susunan
desidua. Desidua di atas korion frondosum, desidua basalis, sedangkan desidua
diatas yang meliputi kutub abembrional disebut desidua kapsularis.
Dengan bertambahnya besar gelembung korion, lapisan ini menjadi regang
dan berdegenerasi. Selanjutnya, korion leave bersentuhan dengan dinding rahim
pada sisi rahim yang lain dan keduanya bersatu. Rongga rahim kemudian tertutup.
Oleh karena itu, satu-satunya bagian korion yang ikut serta dalam proses pertukaran
adalah korion frondosum yang bersama dengan desidua basalis membentuk
plasenta.
2) Susunan plasenta
.Menjelang permulaan bulan keempat, plasenta mempunyai dua komponen :
a) Bagian janin dibentuk oleh korion frondosum dan vili
b) Bagian ibu dibentuk oleh desidua basalis.

3) Bagian janin/permukaan fetal (fetal portion)


a) Pada sisi janin plasenta dibatasi oleh lempeng korion
b) Pada daerah penyatuan, sel-sel trofoblas dan desidua saling bercampur baur.
Daerah ini ditandai dengan adanya sel raksasa desidua dan sinsitium serta kaya akan
zat mukopolisakarida amorf.
c) Sebagian besar sel sitotrofoblas berdegenerasi.
d) Antara lempeng korion dan lempeng desidua terdapat ruang antar jonjot yang
berisi darah ibu.
e) Ruang-ruang ini berasal dari lakuna dalam sinsitotrofoblas dan dibatasi oleh
sinsitium yang berasal dari janin.
f) Cabang-cabang jonjot tumbuh ke dalam danau-danau darah antar jonjot.

4) Bagian ibu/permukan maternal (maternal portion)


a) Selama bulan keempat dan kelima, desidua membentuk sejumlah sekat yaitu
sekat desidua yang menonjol ke dalam ruang antar jonjot tetapi tidak mencapai
lempeng korion. Sekat-sekat ini mempunyai inti jaringan ibu, tetapi permukaannya
diliputi oleh selapis sel sinsitium sehingga selamanya selapis sel sinsitium
memisahkan darah ibu di dalam danau antar jonjot dari jaringan janin pada jonjot.
b) Sebagai akibat pembentukan sekat ini, plasenta terbagi dalam sejumlah ruangan
atau kotiledon. Oleh karena sekat desidua tidak mencapai lempeng korion,
hubungan antara ruang antar jonjot dalam berbagai kotiledon tetap terpelihara.
c) Sebagai akibat berlanjutnya pertumbuhan janin dan pembesaran rahim, plasenta
juga membesar. Peningkatan luas permukaan secara kasar sebanding dengan
pembesaran rahim dan selama kehamilan, plasenta menutupi kira-kira 25-30%
permukaan dalam rahim. Peningkatan tebal plasenta diakibatkan oleh terbentuknya
kaki-kaki dari jonjot-jonjot yang sudah ada dan tidak disebabkan oleh penembusan
lebih lanjut ke dalam jaringan ibu.

5) Ciri-ciri permukaan fetal :


a) Tediri dari vili.
b) Mengahadap ke janin
c) Warnanya keputih-putihan dan licin karena tertutup oleh amnion. Di bawah
amnion nampak pembuluh-pembuluh darah.

6) Ciri-ciri permukaan maternal :


a) Terdiri dari desidua compacta dan sebagian desidua spongiosa yang kelak ikut
lepas dengan plasenta.
b) Mengahadap ke dinding rahim
c) Warnanya merah dan terbagi oleh celah-celah. Plasenta terdiri dari 16-20
kotiledon.
d) Permukaannya kasar beralur-alur.
7) Letak plasenta
Letak plasenta pada umumnya pada korpus uteri bagian depan atau belakang
agak ke arah fundus uteri. Hal ini adalah fisiologis karena permukaan bagian atas
korpus uteri lebih luas, sehingga lebih banyak tempat untuk berimplantasi.

8) Bentuk dan ukuran plasenta


Plasenta berbentuk bundar atau oval. Ukuran diameter 15-20cm,tebal 2-3cm
dan beratnya 500-600 gram. Biasanya plasenta akan terbentuk lengkap pada usia
kehamilan kira-kira 16 minggu, dimana ruang amnion telah mengisi seluruh rongga
rahim. Meskipun ruang manion membesar sehingga amnion tertekan ke arah
korion, namun amnion hanya menempel saja tidak sampai melekat pada korion.

9) Tipe-Tipe Plasenta
Menurut bentuknya:
-plasenta normal
-plasenta membranasea
-plasenta suksenturiata
-plasenta spuria
-plasenta bilobus
-plasenta trilobus
Menurut perlekatan pada dinding rahim :
-plasenta adhesive
-plasenta akreta
-plasenta inkreta
-plasenta perkreta
b. Fungsi Plasenta
1) Nutrisasi
Plasenta sebagai alat nutritif. Penyaluran bahan nutrisi dari ibu ke janin dengan
jalan:
▪︎Difusi air dan bahan yang larut dalam air, garam kalium dan natrium. Makin
besar berat jenis bahan makanan maka makin lambat terjadi difusi.
▪︎Sistem enzimatik. Prinsip bahan tersebut dipecah dan selanjutnya disintesis
ke bentuk aslinya dalam bentuk vili korialis.
▪︎Pinositosis.
Caranya seperti aktivitas amoben.Bahan tersebut adalah imunoglobulin G dan
albumin.
2) Ekskresi
Ginjal,hati dan usus janin belum berfungsi dengan baik sebagai alat
pembuangan. Sisa metabolisme akan dibuang melalui plasenta yang dapat
menghubungkan janin dengan dunia luar secara tidak langsung.
Zat utama yang diekskresi adalah karbon dioksida(CO2) Bilirubin juga
diekskresi karena sel darah merah diganti relatif sering. Terdapat sedikit pemecahan
jaringan yang terpisah serta jumlah urea dan asam urat yang diekskresi sangat
sedikit.
3) Respirasi
Dalam sirkulasi janin terdapat fetal hemoglobin (F) yang memiliki afinitas
tinggi terhadap oksigen dan sebaliknya mudah melepaskan karbon dioksida melalui
sistem difusi dalam plasenta. Dengan adanya perbedaan afinitas tersebut, plasenta
dapat menjalankan fungsinya sebagai alat pernapasan. Makin tua kehamilan,
semakin tinggi konsentrasi adult hemoglobin (A) sebagai persiapan bernapas
melalui paru-paru pada saat kelahiran.
4) Produksi
Hormon yang dikeluarkan oleh plasenta adalah:
a) Korionik gonadotropin
▪︎Merangsang korpus luteum menjadi korpus luteum gravidarum sehingga tetap
mengeluarkan estrogen dan progesteron. Korpus luteum berfungsi sampai plasenta
sempurna.
▪︎Bersifat khas kehamilan sehingga dapat dipakai sebagai hormon tes kehamilan.
▪︎Puncaknya tercapai pada hari ke-60
▪︎Setelah persalinan, dalam urin tidak dijumpai lagi.
b) Korionik somato-mammotropin
▪︎Hormon untuk metabolisme protein
▪︎Bersifat laktogenik dan luteotropik
▪︎Menimbulkan pertumbuhan janin
▪︎Mengatur metabolisme karbohidrat dan lemak
c) Estrogen Plasenta
▪︎Dalam bentuk estradiol, estriol dan estron.
▪︎Pertumbuhan dan perkembangan otot rahim
▪︎Retensi air dan garam
▪︎Perkembangan tubulus payudara sebagai pengganti ASI
▪︎Melaksanakan sintesis protein
d) Progesteron
▪︎Permulaan hamil dibuat oleh korpus luteum dan plasenta.
▪︎Penenang otot rahim selama hamil
▪︎Bersama estrogen megaktifkan tubulus dan alveolus payudara.
▪︎Menghalangi proses pematangan folikel de Graff sehingga tidak terjadi ovulasi
serta menghalangi pengeluaran LH.

5) Imunisasi
Janin mempunyai kekebalan pasif sampai umur 4 bulan dan selanjutnya
kekebalan tersebut berkurang. Antibodi yang dibentuk ibu melalui plasenta
menyebabkan bayi kebal terhadap infeksi. Antibodi disalurkan melalui Asi
sehingga kolostrum harus diberikan.

6) Barrier
Sel trofoblas cukup kuat untuk bertindak sebagai barrier terhadap beberapa
bakteria atau virus. Demikian juga obat yang dapat membahayakan pertumbuhan
dan perkembangan janin dalah rahim dihalangi masuk melalui plasenta.

c. Sirkulasi Plasenta
Darah janin mengandung sedikit oksigen. Dipompa oleh jantung janin menuju ke
plasenta melalui arteri umbilikus dan diangkut sepanjang cabang ke pembuluh
darah kapiler vili korionik. Setelah membuang karbondioksida dan menyerap
oksigen, darah kembali ke janin melalui vena umbilikus.
Darah maternal diangkut ke dasar plasenta dalam desidua oleh arteri spiralis dan
mengalir ke dalam ruang darah di sekitar vili. Sirkulasi retroplasentaer terjadi
karena aliran darah arteri spiralis dengan tekanan 70 mmHg sampai 80 mmHg
sedangkan tekanan darah pada vena di dasar desidua basalis 20mmHg sampai
30mmHg. Diyakini bahwa arah aliran mirip mata air; darah mengalir ke atas dan
membasahi vilus saat disirkulasikan di sekelilingnya dan mengalir kembali ke
dalam cabang cabang vena uterin. Darah arteri maternal kaya akan oksigen dan
nutrien. Darah janin dan maternal memiliki hubungan yang dekat, tetapi tidak
memiliki hubungan langsung. Perpindahan zat antara darah janin dan maternal
adalah melalui difusi, trasnpor aktif dan pinositosis.
Menjelang akhir kehamilan, plasenta memungkinkan antibodi maternal
memasuki sirkulasi janin. Antibodi memberikan imunitas pasif sementara pada
janin. Obat-obatan, alkohol, polutan lingkungan, virus dan agens penyebab
penyakit lainnya masuk dengan bebas dari suirkulasi maternal ke sirkulasi janin.
sebagian zat ini disebut teratogen atau agens yang dapat menyebabkan defek lahir.

E. Sirkulasi Darah Fetus


Sirkulasi darah fetus berbeda dari sirkulasi orang dewasa, karena darah janin
tidak perlu kepembuluh paru untuk dapat teroksigenasi.
Darah teroksigenasi disalurkan ke janin oleh vena umbilikalis, yang masuk
ke abdomen melalui cincin umbilikus yang naik sepanjang dinding abdomen
anterior ke arah hepar. Vena ini kemudian bercabang menjadi duktus venosus dan
sinus portal. Duktus venosus adalah cabang utama vena umbilikalis yang melintasi
hepar untuk langsung masuk ke vena kava inferior. Karena tidak memasok oksigen
ke jaringan-jaringan yang dilaluinya, maka pembuluh ini membawa darah yang,
mengandung banyak oksigen langsung ke jantung. Sebaliknya sinus portal
mengangkut darah ke vena-vena hepática yang terutama terletak disisi kiri hepar,
tempat terjadinya ekstraksi oksigen. Darah dari hepar yang relatif terdeoksigenasi
kemudian mengalir kembali ke vena kava inferior yang juga menerima darah yang
kurang teroksigenasi dari tubuh bagian bawah. Dengan demikian, darah yang
mengalir ke jantung janin dari vena kava inferior terdiri dari campuran darah mirip
darah arteri yang mengalir langsung ke duktus venosus dan darah kurang
teroksigenasi yang kembali dari sebagian vena di bawah diafragma. Oleh karena
itu, kandungan oksigen dalam darah yang disalurkan ke jantung dari vena kava
inferior lebih rendah dari pada dalam darah yang meninggalkan plasenta.

F. Menentukan Usia Kehamilan


Pada suatu kehamilan, biasanya menghitung usia gestasi berdasarkan usia
menstruasi. Secara rata-rata, waktu yang berlalu antara hari pertama menstruasi
terakhir sampai lahirnya janin. Untuk secara cepat memperkirakan tanggal
berakhirnya suatu kehamilan yang didasarkan pada siklus menstruasi dapat
digunakan cara berikut: tambahkan 7 hari ke hari pertama menstruasi terakhir dan
kurangi 3 bulan. Contoh:
HPHT: 8-06-07
TTP :8+7(hari),06-3(bulan)
Jadi TTPnya:15-03-08(tahun berikutnya)

G. Menentukan Periode Kehamilan


Periode gestasi juga dapat di bagi menjadi tiga satuan yang masing-masing
terdiri dari 3 bulan kalender, atau 3 trimester, karena tonggak-tonggak penting
obstetri dapat dengan mudah ditentukan dengan trimester. Sebagai contoh :
kemungkinan abortus spontan terutama terbatas pada trimester pertama, sedangkan
kemungkinan bayi yang lahir prematur untuk bertahan hidup sangat meningkat pada
kehamilan yang berhasil mencapai trimester tiga.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menentukan kehamilan yang sudah lanjut memang tidak sukar, tetapi menentukan kehamilan awal
seringkali tidaklah mudah, terutama bila pasien baru mengeluh terlambat haid beberapa minggu saja.
Keadaan ini akan lebih sulit lagi bila pasien sengaja menyembunyikan kehamilannya, misal unwanted
pregnancy atau sebaliknya pada orang yang sangat ingin hamil. Akhirnya semua ini bergantung pada
kemampuan bidan untuk mengenal tanda dan gejala kehamilan ditambah dengan interpretasi hasil
pemeriksaan laboratotium. Secara klinis tanda-tanda kehamilan dapat dibagi dalam 2 kategori besar
yaitu tanda yang tidak pasti/ probable signs dan tanda-tanda kepastian hamil. Bahasan ini sangat
bermanfaat bagi bidan agar tidak keliru dalam menegakkan suatu kehamilan yang pasti uraian diatas,
dapat disimpulkan bahwa sebagai seorang bidan, kita harus memberikan arahan yang signifikan kepada
pasien kita mengenai tanda tanda kehamilandini atau kehamilan awal. Dan sebagai seorang ibu atau
calon ibu harus paham mengenaitanda tanda kehamilan.

B. Saran
Dengan dibuatnya makalah ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami materi dengan baik dan
dapat mengaplikasikan teori dengan sungguh-sungguh dalam memberikan asuhan di lahan praktik
sesuai dengan standar pelayanan kebidanan sehingga dapat menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/8146639/Tanda_tanda_kehamilan_
https://www.asuhan-Kebidanan-Kehamilan-Komprehensif
Cunningham,M.D.2005..Obstetri Williams.Jakarta:EGC.
dan dr.Hartono (Penerjemah).Jakarta:EGC.
B indonesia,modul standar pelayanan kebidanan, pengurus pusat
IBI,Jakarta,2006
Coad,J,Dunstal,M,anatomi dan fisiologi untuk bidan,EGC, Jakarta, 2007
Jones,D,L, dasar-dasar obstetric dan ginekologi,EGC,Jakarta,2002
DR.Stoppard Mirriam,Buku Panduan Kehamilan Dan Kelahiran,PT Mitra
Media Publisher,2002.
Wiknjosastro,Hanifa.2005.Ilmu Kebidanan. Jakarta:YBPSP.
Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta :EGC.
Prawirohardjo, S. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta:PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Varney,H.,2006.Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4.Jakarta:EGC.
Varney,Helen.1997,Varney's midwifery 3nd ed.chapter 383.London :Jones and
Bartlett Publishers Internasional

Anda mungkin juga menyukai