Disusun Oleh
Kelompok 2
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nyalah penulis
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat beriring salam selalu kita
panjatkan kepada Rasullullah SAW, karena kegigihan beliau dan ridho-Nyalah kita dapat
merasakan kenikmatan dunia seperti sekarang ini.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok
yang diberikan oleh dosen pembimbing pada mata kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca
sekalian.
Penulis menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kritik dan saran penulis harapkan dari pembaca sekalian demi terciptanya kesempurnaan
dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi yang memerlukan.
Terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah proses yang terjadi dari pembuahan sampai kelahiran. Proses ini
dimulai dari sel telur yang dibuahi oleh sperma, lalu tertanam di dalam lapisan rahim, dan
kemudian menjadi janin. Kehamilan terjadi selama 40 minggu, yang terbagi ke dalam tiga
trimester yaitu trimester pertama (0-13 minggu): struktur tubuh dan sistem organ bayi
berkembang.Kebanyakan keguguran dan kecacatan lahir muncul selama periode ini, ada
timester kedua (14-26 minggu), fase perkembangan dan pertumbuhan janin. Serta trimester
ketiga (27-40 minggu),fase maturasi atau kematangan organ dan pertumbuhan janin.
Menurut Kemenkes RI (2016), asuhan kebidanan merupakan kegiatan dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada klien yang memiliki masalah atau kebutuhan pada
masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana.
Adapun lingkup dalam pemberian asuhan kebidanan selama kehamilan diantaranya
mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan serta menganalisis tiap
kunjungan/pemeriksaan ibu hamil, melaksanakan pemeriksaan fisik secara sistematis dan
lengkap, melakukan penilaian pelvik, ukuran dan struktur panggul.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja tanda- tanda kehamilan
2. Bagaimana siklus hormonal wanita
3. Apa itu konsepsi
4. Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
5. Menentukan taksiran persalinan
C. Tujuan
Adapun tujuan di buatnya makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai pemenuh tugas makalah asuhan kebidanan kehamilan
2. Mengetahui tentang tanda dan gejala kehamilan
3. Mengetahui tentang taksiran persalinan
BAB II
PEMBAHASAN
Tanda Kehamilan
Terdapat sejumlah temuan klinis yang menandai adanya kehamilan :
a. Terhentinya Menstruasi
Terhentinya menstruasi secara mendadak pada wanita sehat usia subur
yang sebelumnya mengalami menstruasi yang spontan, berkala, dan teratur
merupakan isyarat kuat adanya kehamilan. Diantara para wanita terdapat
variasi yang cukup besar pada lamanya siklus ovarium dengan (demikian
juga siklus menstruasi), bahkan pada wanita yang sama.Dengan demikian,
baru 10 hari atau lebih dari waktu perkiraan awitan menstruasi,
berhentinya menstruasi dapat menjadi indikator kehamilan yang handal.
Apabila menstruasi berikutnya tidak datang, probabilitas kehamilan yang
jauh lebih besar.
Terhentinya menstruasi dapat disebabkan oleh sejumlah keadaan selain
kehamilan. Penyebab tersering terlambatnya perkiraan periode menstruasi
berikutnya (selain kehamilan) adalah anovulasi. Anovulasi dapat
merupakan konsekuensi dari sejumlah faktor yang mencakup sakit berat
dan kelainan fisiologis akibat gangguan emosi, termasuk kecemasan akan
kehamilan. Tertundanya menstruasi juga dapat disebabkan oleh
menetapnya fungsi korpus luteum, tetapi bukti adanya entitas semacam ini
belum meyakinkan.
b. Perubahan Pada Mukus Serviks
Apabila mukus servik diaspirasi, disebarkan diatas kaca objek,
dibiarkan kering selama beberapa menit, dan diperiksa dibawah
mikroskop, dapat terlihat pola khas yang bergantung pada tahap siklus
ovarium dan ada tidaknya kehamilan, tepatnya bergantung pada pada
sekresi progesteron dalam jumlah besar. Dari sekitar hari ke-7 sampai
sekitar hari ke-18 siklus menstruasi, mukus servik mengering
memperlihatkan pola daun pakis. Hal ini kadang-kadang disebut proses
arborisasi atau pola daun palem. Setelah sekitar hari ke-21, pola daun
pakis ini tidak berbentuk, tetapi terlihat pola yang cukup berbeda dengan
gambaran seperti sel atau manik-manik. Pola ini juga biasanya dijumpai
pada kehamilan. Apabila dijumpai mukus encer dalam jumlah banyak dan
apabila terbentuk pola daun pakis saat pengeringan, kecil kemungkinan
ada kehamilan. Namun apabila jumlah mukus sedikit dan terbentuk pola
yang sangat seluler, ia mungkin hamil dan mungkin juga tidak, bergantung
pada sekresi progesteron endrogennya.
c. Perubahan Pada Payudara
Secara umum perubahan anatomis pada payudara yang menyertai
kehamilan pada primipara cukup khas, pada multipara, yang payudaranya
mungkin masih mengandung sejumlah kecil zat susu atau kolostrum
selama beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun setelah kelahiran anak
terakhir mereka, perubahan ini kurang mencolok, terutama apabila mereka
menyusui. Perubahan payudara yang serupa dengan yang dijumpai pada
kehamilan terjadi pada wanita dengan tumor hipofisis penghasil prolaktin
atau pada wanita yang mengkonsumsi obat anti-antisietas
(gol.beszodiazepin), yang mencetuskan hiperprolaktinemia.
d. Perubahan warna Mukosa Vagina
Selama kehamilan, mukosa vagina biasanya tampak gelap kebiruan
atau merah keunguan dan mengalami kongesti. Gambaran ini merupakan
bukti persumtif kehamilan, dan tidak bersifat konklusif. Perubahan serupa
pada mukosa vagina dapat ditimbulkan oleh semua keadaan yang
menyebabkan kongesti hebat dari organ-organ panggul.
e. Meningkatkan Pigmentasi Kulit dan Munculnya Striae Abdomen
Menifestasi-menifestasi kulit ini sering dijumpai tetapi tidak bernilai
diagnosis untuk kehamilan. Manifestasi ini mungkin tidak di jumpai pada
kehamilan; sebaiknya, perubahan ini terjadi pada penggunaan kontrasepsi
estrogen-progestin oral.
B. Siklus Mentruasi
Siklus menstruasi adalah suatu daur kejadian yang terjadi pada ovarium
dimana menghasilkan perubahan bukan hanya pada uterus, tetapi juga pada tubuh
wanita secara keseluruhan. Siklus ini terutama diatur oleh kelenjar hipofisis anterior
yang mengadakan rangsangan pada gonad. Berikut ini beberapa hormon yang
berperan dalam siklus menstruasi.
1. FSH dikeluarkan oleh hipofisis posterior berfungsi untuk mematangkan
folikel de Graff.
2. LH dikeluarkan oleh hipofisis posterior yang berfungsi untuk memelihara
korpus luteum.
3. Hormon estrogen dikeluarkan akibat pengaruh FSH ke ovarium dan
mempunyai fungsi sebagai berikut.
Memacu pertumbuhan endometrium dan meningkatkan vaskularisasinya.
Meningkatkan regenerasi endometrium setelah menstruasi.
Meningkatkan mukus serviks.
Menyebabkan poliferasi epitel vagina dan terisi glikogen.
4. Hormon progesteron dikeluarkan akibat pengaruh LH ke ovarium dan
mempunyai fungsi sebagai berikut.
Menyebabkan mukus serviks lebih lengket.
Meningkatkan tonus otot pada tuba fallopi.
Menurunkan frekuensi kontraksi peristaltik.
Meningkatkan vaskularisasi payudara dan menyebabkan proliferasj
jaringan payudara.
Meningkatkan retensi air dan natrium dalam tubuh.
Menstruasi adalah perdarahan periodik pada uterus yang dimulai sekitar
14 hari setelah ovulasi.Seorang wanita biasanya mengalami menstruasi
pertama (menarche) pada umur 13 tahun yang menandai telah masuk masa
pubertas. Berdasarkan perubahan pada endometrium, terdapat beberapa fase
pada siklus menstruasi, yaitu fase menstruasi, proliferasi, ovulasi, dan
sekresi. Akan tetapi, apabila dilihat dari perubahan pada ovarium siklus
menstruasi, dapat dibagi menjadi dua fase yaitu fase folikular (pre-ovulasi)
dan fase luteal (post-ovulasi) yang biasanya berlangsung selama 14 hari dan
rata-rata sama pada setiap wanita. Jadi, meskipun seorang wanita
mempunyai siklus menstruasi yang panjang, tetapi fase lutealnya rata-rata
sama. Satu siklus menstruasi dihitung dari hari pertama menstruasi sampai
menstruasi pada bulan berikutnya.
Berikut adalah beberapa fase dari siklus menstruasi.
Fase menstruasi
Dimulai sejak hari pertama pengeluaran darah menstruasi, biasanya
berlangsung 5-7 hari. Pada saat ini, kadar hormon estrogen dan progesteron
dalam tingkat paling rendah. Kemudian merangsang hipofisis anterior untuk
melepaskan FSH sehingga dikeluarkan folikel primordial untuk
dimatangkan menjadi folikel de-Graff.
Fase proliferasi
Berlangsung sekitar hari ke-5 sampai terjadinya ovulasi. Pada fase
ini,estrogen mulai diproduksi dan meningkat sehingga menghambat
pengeluaran FSH. Estrogen ini berfungsi untuk regenerasi endometrium
yang telah luruh. Endometrium akan mengalami penebalan 8-10 kali lipat.
Selain itu, folikel de Graff menjadi semakin matang.
Fase ovulasi
Ada yang mengatakan fase ini merupakan bagian dari fase proliferasi.
Pada fase ini, estrogen meningkat disertai lonjakan LH sehingga ovum
dikeluarkan dari folikel de Graff atau disebut “ovulasi”". Biasanya terjadi
14 hari sebelum menstruasi bulan berikutnya.
Fase sekresi
Setelah terjadi ovulasi, maka folikel de Graff berubah menjadi korpus
luteum yang akan dipelihara oleh LH. Korpus luteum ini akan menghasilkan
hormon progesteron dalam jumlah tinggi yang berfungsi untuk membuat
dinding endometrium mengeluarkan sekret dan semakin berkelok-kelok
untuk memfasilitasi jika terjadi pembuahan/fertilisasi sebagai tempat nidasi
hasil konsepsi. Jika tidak terjadi pembuahan, maka korpus luteum akan
menjadi korpus albikan dan hormon progesteron berhenti berproduksi dan
akhirnya kadar akan menurun dan terjadilah menstruasi.
C. KONSEPSI
Setiap bulan wanita melepaskan satu sampai dua sel telur dani indung telur
(ooulasi) yang ditangkap oleh umbai-umbai (fmbrari) dan masuk ke dalam sel telur.
Waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel
mani(sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke sel telur. Pembuahan
sel telur oleh sperma biasa terjadi dibagian yang mengembang dari tuba fallopi.
Sekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk
mencairkan zat yang melindungi ovum kemudian pada tempat yang paling mudah
dimasuki, masuklah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa
ini disebut pembuahan (konsepsi=fertilisasi). Ovum yang telah dibuahi ini segera
membelah diri sambil bergerak oleh rambut getar tuba menuju ruang rahim
kemudian melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya bersarung di ruang rahim.
Peristiwa ini disebut nidasi (implantasi) Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan
waktu kira-kira enam sampai tujuh hari. Untuk menyuplai darah dan zat-zat
makanan bagi mudigah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta). Jadi dapat dikatakan
bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani),
pembuahan (konsepsi = fertilisasi),nidasi dan plasenta.
1. Sperma
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti (nucleus) leher yang menghubungkan kepala dengan bagian
tengah dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
Panjang ekor kira-kira sepuluh kali bagian kepala. Secara embrional,
spermatogonium berasal dari sel-sel primitif tubulas testis. Setelah bayi laki-laki
lahir, jumlah spermatogonium yang ada tidak mengalami perubahan sampai masa
akil baliq. Pada masa pubertas dibawah pengaruh sel-sel interstial leyding. Sel-sel
spermatogonium ini mulai aktif mengadakan mitosis dan terjadilah
spermatogenesis.
Urutan pertumbuhan sperma (spermatogenesis):
a. Spermatogonium (membelah dua)
b. Spermatosit pertama (membelah dua)
C. Spermatosit kedua (membelah dua)
d. Spermatid, kemudian tumbuh menjadi
e. Spermatozoa (sperma)
2. Ovum
Ovum (oosit yang dikelilingi oleh korona radiata) dikeluarkan dari folikel
matang ovarium dan diambil oleh fimria tuba uterina. Oosit adalah sel manusia
terbesar, bergaris tengah sekitar 120-150 μm sehingga tampak dengan mata
telanjang. Sebagai perbandingan, sel folikel adalah sel berukuran tipikal pada
manusia dengan garis tengah 10 um. Oosit yang dibebaskan dikelilingi oleh suatu
lapisan sel folikel ini yang di kenal sebagai sel kumulus atau korona radiata. Selama
pertumbuhan folikel, oosit meningkatkan pembentukan RNA dan protein serta
menyiapkan banyak mitokondria besar, yang memenuhi kebutuhan zigot yang
membelah. Rentang usia oosit manusia diperkirakan sekitar 6-24 jam. Hal ini
berarti pembuahan memerlukan koitus dalam masa subur sekitar 4-6 hari sebelum
ovulasi. Sperma memiliki kemampuan hidup sampai 5 hari sehingga sperma yang
berada di saluran reproduksi sampai 5 hari sebelum ovulasi memiliki kemungkinan
membuahi zigot.
3. Fertilisasi
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani(sperma) dengan sel
telur di tuba fallopi, umumnya terjadi di ampula tuba, pada hari ke-11 sampai ke-
14 dalam siklus menstruasi. Wanita mengalami ovulasi (peristiwa matangnya sel
telur) sehingga siap untuk dibuahi, bila saat ini dilakukan koitus, sperma yang
mengandung kurang lebih seratus sepuluh sampai seratus dua puluh juta sel sperma
dipancarkan ke bagian atas dinding vagina terus naik ke serviks dan melintas uterus
menuju tuba fallopi disinilah ovum dibuahi.
satu sperma yang telah mengalami proses kapitasi yang dapat melintasi zona
pelusida dan masuk ke vitelus ovum. Setelah itu, zona pelisuda mengalami
perubahan sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma lain. Proses ini diikuti oleh
penyatuan ke dua pronuklei yang disebut zigot, yang terdiri atas acuan genetic dari
wanita dan pria. Pembuahan mungkin akan menghasilkan xx zigot menurunkan
bayi perempuan dan xy zigot menurunkan bayi laki-laki.
beberapa jam setelah pembuahan, mulailah pembelahan zigot selama tiga hari
sampai stadium morula. Hasil konsepsi ini tetap digerakkan kearah rongga rahim
oleh arus dan getaran rambut getar (silia) serta kontraksi tuba. Hasil konsepsi tuba
dalam kavum uteri pada tingkat blastula. Untuk menentukan masa subur, dipakai 3
patokan, yaitu :
1. Ovulasi terjadi 14 ± 2 hari sebelum haid yang akan datang
2. Sperma dapat hidup dan membuahi dalam 2-3 hari setelah ejakulasi
3. Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi
Pertemuan/penyatuan sel sperma dengan sel dengan sel telur inilah yang disebut
sebagai pembuahan atau fertilisasi.Dalam keadaan normal in vivo, pembuahan
terjadi di daerah tuba falopii umumnya di daerah ampula atau infundibulum.
9) Tipe-Tipe Plasenta
Menurut bentuknya:
-plasenta normal
-plasenta membranasea
-plasenta suksenturiata
-plasenta spuria
-plasenta bilobus
-plasenta trilobus
Menurut perlekatan pada dinding rahim :
-plasenta adhesive
-plasenta akreta
-plasenta inkreta
-plasenta perkreta
b. Fungsi Plasenta
1) Nutrisasi
Plasenta sebagai alat nutritif. Penyaluran bahan nutrisi dari ibu ke janin dengan
jalan:
▪︎Difusi air dan bahan yang larut dalam air, garam kalium dan natrium. Makin
besar berat jenis bahan makanan maka makin lambat terjadi difusi.
▪︎Sistem enzimatik. Prinsip bahan tersebut dipecah dan selanjutnya disintesis
ke bentuk aslinya dalam bentuk vili korialis.
▪︎Pinositosis.
Caranya seperti aktivitas amoben.Bahan tersebut adalah imunoglobulin G dan
albumin.
2) Ekskresi
Ginjal,hati dan usus janin belum berfungsi dengan baik sebagai alat
pembuangan. Sisa metabolisme akan dibuang melalui plasenta yang dapat
menghubungkan janin dengan dunia luar secara tidak langsung.
Zat utama yang diekskresi adalah karbon dioksida(CO2) Bilirubin juga
diekskresi karena sel darah merah diganti relatif sering. Terdapat sedikit pemecahan
jaringan yang terpisah serta jumlah urea dan asam urat yang diekskresi sangat
sedikit.
3) Respirasi
Dalam sirkulasi janin terdapat fetal hemoglobin (F) yang memiliki afinitas
tinggi terhadap oksigen dan sebaliknya mudah melepaskan karbon dioksida melalui
sistem difusi dalam plasenta. Dengan adanya perbedaan afinitas tersebut, plasenta
dapat menjalankan fungsinya sebagai alat pernapasan. Makin tua kehamilan,
semakin tinggi konsentrasi adult hemoglobin (A) sebagai persiapan bernapas
melalui paru-paru pada saat kelahiran.
4) Produksi
Hormon yang dikeluarkan oleh plasenta adalah:
a) Korionik gonadotropin
▪︎Merangsang korpus luteum menjadi korpus luteum gravidarum sehingga tetap
mengeluarkan estrogen dan progesteron. Korpus luteum berfungsi sampai plasenta
sempurna.
▪︎Bersifat khas kehamilan sehingga dapat dipakai sebagai hormon tes kehamilan.
▪︎Puncaknya tercapai pada hari ke-60
▪︎Setelah persalinan, dalam urin tidak dijumpai lagi.
b) Korionik somato-mammotropin
▪︎Hormon untuk metabolisme protein
▪︎Bersifat laktogenik dan luteotropik
▪︎Menimbulkan pertumbuhan janin
▪︎Mengatur metabolisme karbohidrat dan lemak
c) Estrogen Plasenta
▪︎Dalam bentuk estradiol, estriol dan estron.
▪︎Pertumbuhan dan perkembangan otot rahim
▪︎Retensi air dan garam
▪︎Perkembangan tubulus payudara sebagai pengganti ASI
▪︎Melaksanakan sintesis protein
d) Progesteron
▪︎Permulaan hamil dibuat oleh korpus luteum dan plasenta.
▪︎Penenang otot rahim selama hamil
▪︎Bersama estrogen megaktifkan tubulus dan alveolus payudara.
▪︎Menghalangi proses pematangan folikel de Graff sehingga tidak terjadi ovulasi
serta menghalangi pengeluaran LH.
5) Imunisasi
Janin mempunyai kekebalan pasif sampai umur 4 bulan dan selanjutnya
kekebalan tersebut berkurang. Antibodi yang dibentuk ibu melalui plasenta
menyebabkan bayi kebal terhadap infeksi. Antibodi disalurkan melalui Asi
sehingga kolostrum harus diberikan.
6) Barrier
Sel trofoblas cukup kuat untuk bertindak sebagai barrier terhadap beberapa
bakteria atau virus. Demikian juga obat yang dapat membahayakan pertumbuhan
dan perkembangan janin dalah rahim dihalangi masuk melalui plasenta.
c. Sirkulasi Plasenta
Darah janin mengandung sedikit oksigen. Dipompa oleh jantung janin menuju ke
plasenta melalui arteri umbilikus dan diangkut sepanjang cabang ke pembuluh
darah kapiler vili korionik. Setelah membuang karbondioksida dan menyerap
oksigen, darah kembali ke janin melalui vena umbilikus.
Darah maternal diangkut ke dasar plasenta dalam desidua oleh arteri spiralis dan
mengalir ke dalam ruang darah di sekitar vili. Sirkulasi retroplasentaer terjadi
karena aliran darah arteri spiralis dengan tekanan 70 mmHg sampai 80 mmHg
sedangkan tekanan darah pada vena di dasar desidua basalis 20mmHg sampai
30mmHg. Diyakini bahwa arah aliran mirip mata air; darah mengalir ke atas dan
membasahi vilus saat disirkulasikan di sekelilingnya dan mengalir kembali ke
dalam cabang cabang vena uterin. Darah arteri maternal kaya akan oksigen dan
nutrien. Darah janin dan maternal memiliki hubungan yang dekat, tetapi tidak
memiliki hubungan langsung. Perpindahan zat antara darah janin dan maternal
adalah melalui difusi, trasnpor aktif dan pinositosis.
Menjelang akhir kehamilan, plasenta memungkinkan antibodi maternal
memasuki sirkulasi janin. Antibodi memberikan imunitas pasif sementara pada
janin. Obat-obatan, alkohol, polutan lingkungan, virus dan agens penyebab
penyakit lainnya masuk dengan bebas dari suirkulasi maternal ke sirkulasi janin.
sebagian zat ini disebut teratogen atau agens yang dapat menyebabkan defek lahir.
A. Kesimpulan
Menentukan kehamilan yang sudah lanjut memang tidak sukar, tetapi menentukan kehamilan awal
seringkali tidaklah mudah, terutama bila pasien baru mengeluh terlambat haid beberapa minggu saja.
Keadaan ini akan lebih sulit lagi bila pasien sengaja menyembunyikan kehamilannya, misal unwanted
pregnancy atau sebaliknya pada orang yang sangat ingin hamil. Akhirnya semua ini bergantung pada
kemampuan bidan untuk mengenal tanda dan gejala kehamilan ditambah dengan interpretasi hasil
pemeriksaan laboratotium. Secara klinis tanda-tanda kehamilan dapat dibagi dalam 2 kategori besar
yaitu tanda yang tidak pasti/ probable signs dan tanda-tanda kepastian hamil. Bahasan ini sangat
bermanfaat bagi bidan agar tidak keliru dalam menegakkan suatu kehamilan yang pasti uraian diatas,
dapat disimpulkan bahwa sebagai seorang bidan, kita harus memberikan arahan yang signifikan kepada
pasien kita mengenai tanda tanda kehamilandini atau kehamilan awal. Dan sebagai seorang ibu atau
calon ibu harus paham mengenaitanda tanda kehamilan.
B. Saran
Dengan dibuatnya makalah ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami materi dengan baik dan
dapat mengaplikasikan teori dengan sungguh-sungguh dalam memberikan asuhan di lahan praktik
sesuai dengan standar pelayanan kebidanan sehingga dapat menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/8146639/Tanda_tanda_kehamilan_
https://www.asuhan-Kebidanan-Kehamilan-Komprehensif
Cunningham,M.D.2005..Obstetri Williams.Jakarta:EGC.
dan dr.Hartono (Penerjemah).Jakarta:EGC.
B indonesia,modul standar pelayanan kebidanan, pengurus pusat
IBI,Jakarta,2006
Coad,J,Dunstal,M,anatomi dan fisiologi untuk bidan,EGC, Jakarta, 2007
Jones,D,L, dasar-dasar obstetric dan ginekologi,EGC,Jakarta,2002
DR.Stoppard Mirriam,Buku Panduan Kehamilan Dan Kelahiran,PT Mitra
Media Publisher,2002.
Wiknjosastro,Hanifa.2005.Ilmu Kebidanan. Jakarta:YBPSP.
Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta :EGC.
Prawirohardjo, S. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta:PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Varney,H.,2006.Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4.Jakarta:EGC.
Varney,Helen.1997,Varney's midwifery 3nd ed.chapter 383.London :Jones and
Bartlett Publishers Internasional