Anda di halaman 1dari 23

KETIDAKNYAMANAN PADA MASA KEHAMILAN

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas tutorial pada Mata Kuliah
Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan yang diampu oleh :
Rita Afni, SST, M.Kes

Oleh :

Diandra Dwitaviany
20101022

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN

UNIVERSITAS HANG TUAH

PEKANBARU

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulilahi Rabbil ‘Alamin segala puji dan syukur hanya untuk Allah
SWT yang maha sempurna, dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
makalah ini dapat terwujud sebagaimana mestinya. Serta shalawat dan salam
tercurahkan atas junjungan kita Nabiyullah Muhammad SAW yang telah
menunjukkan jalan kebenaran bagi penulis dalam menyusun makalah yang
berjudul “Ketidaknyaman Pada Masa Kehamilan”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas tutorial pada Mata
Kuliah Asuhan Kebidanan pada Kehamilan pada Program Studi Sarjana
Kebidanan Universitas Hang Tuah Pekanbaru.

Penulis menyadari akan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang


dimiliki, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun merupakan
input dalam penyempurnaan selanjutnya. Semoga dapat bermafaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dimasa yang akan datang dan masyarakat pada
umumnya.

Pekanbaru, 15 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Tujuan.....................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................................3
2.1 Ketidaknyamanan Pada Masa Kehamilan..............................................3
2.2 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil......................................................10
2.3 Komunikasi Pada Ibu Hamil dan Keluarga Mengenai Pendidikan
Kesehatan..............................................................................................13
2.4 Konseling Pada Ibu Hamil Tentang Ketidaknyamanan Yang
Dialami..................................................................................................14
2.5 Dokumentasi Dengan Metode SOAP...................................................14
BAB 3 PENUTUP..............................................................................................19
3.1 Kesimpulan...........................................................................................19
3.2 Saran.....................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................20

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai


dari konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Dari peristiwa
kehamilan dikenal dengan istilah primigravida dan multigravida. Primigravida
adalah wanita yang hamil pertama kali sedangkan multigravida adalah ibu hamil
yang sebelumnya sudah pernah hamil lebih dari satu kali. Dalam proses
kehamilan terjadi perubahan anatomi fisiologi, selain perubahan tersebut ibu
hamil mengalami ketidaknyamanan dalam kehamilan seperti kelelahan, keputian,
ngidam, sering buang air kencing dan emesis gravidarum. Perubahan ini terjadi
akibat adanya ketidakseimbangan hormon progestrogen dan estrogen yakni
hormon kewanitaan yang ada di dalam tubuh ibu sejak terjadinya proses
kehamilan.

Selama kehamilan kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis


dan emosional. Seringkali kita mendengar seorang wanita mengatakan betapa
bahagianya dia karena akan menjadi seorang ibu dan dan bahwa dia sudah
memilihkan sebuah nama untuk bayi yang akan dilahirkannya. Namun tidak
jarang ada wanita yang merasa khawatir kalau terjadi masalah dalam
kehamilannya, khawatir kalau ada kemungkinan dia kehilangan kecantikannya,
atau bahwa ada kemungkinan bayinya tidak normal. Wanita hamil secara ekstrim
rentan. Dia takut mati baik dirinya maupun bayinya, ini membuat banyak wanita
lebih bergantung dan menuntut. Inilah waktu paling tepat untuk memberikan
nasehat, seperti mencari dukungan baru. Sebagai seorang bidan kita harus
menyadari adanya perubahanperubahan tersebut pada wanita hamil agar dapat
memberi dukungan dan memperhatikan keprihatinan, kekhawatiran, ketakutan
dan pertanyaan pertanyaan.

1
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan disajikan, sebagai berikut :


1. Ketidaknyamanan Pada Masa Kehamilan
2. Penyebab Ketidaknyamanan Dalam Kehamilan
3. Penatalaksanaan Ketidaknyamanan Pada Kehamilan Berdasarkan
Evidence Based
4. Memberikan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
5. Melakukan Komunikasi Pada Ibu Hamil Dan Keluarga Dalam
Memberikan Pendidikan Kesehatan
6. Melakukan Konseling Pada Ibu Hamil Tentang Ketidaknyamanan
Yang Dialaminya
7. Mendokumentasikan Dengan Metode SOAP

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penyajian makalah ini, agar dapat mengetahui :


1. Bagaimana ketidaknyamanan pada masa kehamilan ?
2. Apa penyebab ketidaknyamanan dalam kehamilan ?
3. Bagaimana penatalaksanaan ketidaknyamanan pada kehamilan berdasarkan
evidence based ?
4. Bagaimana memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil ?
5. Bagaimana melakukan komunikasi pada ibu hamil dan keluarga dalam
Memberikan pendidikan kesehatan ?
6. Bagaimana melakukan konseling pada ibu hamil tentang ketidaknyamanan
yang di alaminya ?
7. Bagaimana mendokumentasikan dengan metode SOAP ?

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Ketidaknyamanan Pada Masa Kehamilan

Trimester 1 (1-3 Bulan) Kehamilan

Krisis awal yang disebabkan oleh kebenaran terjadinya kehamilan teratasi,


sebagian besar wanita mengalami kegembiraan tertentu karena mereka telah dapat
menyesuaikan diri dengan rencana membentuk hidup baru. Karena tubuh dan
emosi seluruhnya berhubungan, perubahan fisik dapat mempengaruhi emosi.
Segera setelah konsepsi, progesteron dan estrogen dalam tubuh mulai meningkat,
terjadi morning sickness, kelemahan, keletihan, dan rasa mual. Calon ibu “tidak
merasa sehat benar” dan umumnya mengalami depresi. Calon bapak mungkin
memandang wanita yang baru mengalami kehamilan dengan rasa kagum dan
menghindari hubungan seksual karena mereka takut mencederai bayinya.
Beberapa pria relatif mengalami peningkatan gairah seksual pada wanita hamil.
Kedua kelompok pria tersebut membutuhkan pengertian dan penerimaan.

1. Pembesaran Payudara

Salah satu petunjuk pada wanita yang menandakan bahwa ia hamil adalah
rasa semutan nyeri tekan pada payudara, yang secara bertahap mengalami
pembesaran karena peningkatan pertumbuhan jaringan alveular dan suplay darah.
Puting susu menjadi lebih menonjol dan keras, dan pada awal kehamilan keluar
cairan jernih. Kolastrum, Area berpigmen di sekitar puting, areola tumbuh lebih
gelap, dan kelenjar-kelenjar Montgomery menonjol keluar.
Penyebab : Akibat aktivitas hormonal yang menyebabkan pembesaran jaringan-
jaringan kelenjar hal ini menimbulkan ketidaknyamanan pada ibu hamil.
Penatalaksanaan : Mempersiapkan bra baru yang sesuai dengan ukuran baru
untuk memberi kenyamanan pada payudara. Bila payudara tidak disokong depan
tepat selama kehamilan. Berat yang meningkat akan menyebabkan rasa tidak
nyaman. Takut akan bentuknya menjadi “menurun” tidak harus terjadi bila
selama masa kehamilan payudara lelah disokong dengan baik menggunakan

3
kutang. Sering dibersihkan akan menjaga penumpukan kolastrum. Mengusap
dengan handuk kering yang kasar dapat membantu untuk menyiapkan puting
dalam pemberian ASI.

2. Mual Muntah (Morning Sickness)

Mual dan muntah pengalaman umum pada kehamilan, mempengaruhi 70-


80% dari semua wanita hamil. Meskipun sebagian besar wanita dengan mual dan
muntah kehamilan memiliki gejala yang terbatas pada trimester pertama, sejumlah
kecil perempuan memiliki perjalanan panjang dengan gejala memperpanjang
sampai melahirkan.
Penyebab : Wanita dengan mual dan muntah selama kehamilan mungkin
memiliki hiperemesis gravidarum (HG), entitas yang berbeda dari mual dan
muntah, yang jika tidak ditangani dapat menyebabkan morbiditas ibu dan janin
yang signifikan
Penatalaksanaan : Pada kasus seperti ini, konsultasi prikiatrik dapat sangat
membantu. Mungkin diperlukan rawat inap untuk memperbaiki gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit atau untuk memindahkan ibu dari lingkungan
yang menekan atau untuk penelitian. Pada keadaan yang berat, berat badan,
keseimbangan nitrogen, enzim hati, dan pertumbuhan janin harus dipantau dengan
cermat. Biasanya pemberian penjelasan dan perbaikan gejala sudah memadai.
Perubahan makan seringkali membantu. Memakan roti panggang kering dan jelly
segera sebelum mual terjadi, dapat menolong beberapa pasien. Menghindari bau
yang tidak menyenangkan, dan makanan kaya bumbu atau berminyak penting
dilakukan. Desaklah ibu hamil untuk meminum air atau cairan lain antara waktu
makan untuk menghindari dehidrasi dan asidosis, yang menimbulkan mual. Obat
anti mual yang tidak berbahaya untuk ibu hamil dapat menimbulkan efek yang
tidak terduga atau tidak diinginkan pada janin. Karena itu, selama hamil bahkan
obat-obatan bebas terkenalpun sebaiknya hanya diberikan jika sungguh-sungguh
diindikasikan dan diresepkan.

4
3. Sering Buang Air Kecil

Wanita hamil akan merasa lebih sering ingin buang air kecil, hal ini terjadi
karena adanya pertumbuhan rahim yang menekan kandung kemih serta adanya
pengaruh dari faktor hormonal.
Penyebab : Tekanan uterus pada kandung kemih, akibat semakin membesarnya
uterus membuat kantung kemih tertkan., Ekskresi sodium yang meningkat
bersamaan dengan terjadinya pengeluaran air.
Penatalaksanaan : Perbanyak minum pada siang hari, Kurangi minum pada
malam hari kecuali jika nocturia mengganggu tidur dan menyebabkan keletihan,
Batasi minum bahan diuretic alamiah seperti kopi, teh, cola dengan kafein dan
lain-lain.

4. Penambahan Berat Badan

Trimester pertama kehamilan ditandai dengan pertumbuhan yang cepat dalam


ukuran dan berat janin, sehingga peningkatan tambahan 50% berat janin diamati
di trimester ini . Hal ini pada gilirannya menyebabkan peningkatan berat badan
perut dan volume pada wanita hamil, yang berhubungan dengan peningkatan berat
tumbuh payudara dan peningkatan lordosis lumbal, mengakibatkan pergeseran
superior dan posterior dari pusat gravitasi wanita. Perubahan ini, yang terjadi
dalam tubuh wanita hamil, menyebabkan banyak mengeluh ketidaknyamanan dan
rasa sakit di tungkai bawah.
Penyebab : Pada akhir trimester pertama, wanita hamil kadang-kadang kesulitan
untuk memasang kancing rok/celana panjang, hal ini menunjukkan adanya
peningkatan berat badan, dimana uterus mulai membesar karena pengaruh
hormon.
Penatalaksanaan : Jangan terlalu banyak makan-makanan yang mengandung
karbohidrat, tapi perbanyak makan makanan yang berprotein.(diet ibu hamil).

5. Keputihan

Keputihan adalah kondisi ginekologi umum di kalangan wanita usia subur yang
sering memerlukan perawatan yang mempengaruhi sekitar sepertiga dari semua

5
wanita dan setengah dari wanita hamil. Keputihan normal, pada wanita hamil . Ini
berasal dari sekresi fisiologis serviks dan kelenjar Bartholin dan deskuamasi sel
epitel vagina akibat aksi bakteri di dalam vagina. Ketika keputihan abnormal lebih
banyak dan memiliki bau yang tidak menyenangkan, biasanya disertai dengan
vulva atau gatal vagina , disuria, dan atau dispareunia. Selama kehamilan mukosa
genital menjadi lebih tipis dan memiliki luas permukaan yang lebih besar
membuat wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi. Studi yang dilakukan di
negara-negara berkembang menunjukkan bahwa keputihan disebabkan oleh
infeksi menular seksual (IMS) di hingga 90% dari kasus.
Penatalaksanaan : Tingkatkan kebersihan dengan mandi tiap hari, Memakai
pakaian dalam dari bahan katun dan mudah diserap, Tingkatkan daya tahan tubuh
dengan makan buah dan sayur.

6. Sakit Kepala

Kesalahan refraksi dan ketidakseimbangan mata tidak di sebabkan oleh


kehamilan normal. Sakit kepala yang berat dan menetap pada trimester ke-3 harus
dianggap sebagai gejala preeklamsia-eklamsia sampai di buktikan sebaliknya.
Penatalaksanaan : Pelan-pelan ketika bangun dari posisi berbaring, mula-mula
dengan miring ke samping, kemudian duduk dan akhirnya bangun.  Banyak-
banyaklah minum air dan jangan berdiri terlalu lama.

Trimester 2 (4-6 Bulan) Kehamilan

Trimester kedua biasanya lebih menyenangkan. Tubuh wanita telah


terbiasa dengan tingkat hormon yang tinggi, morning sickness telah hilang, ia
telah menerima kehamilan dan ia menggunakan fikiran dan energinya lebih
konstruktif. Janin masih tetap kecil dan belum menyebabkan ketidaknyamanan
dengan ukurannya. Selama trimester ini, terjadi quickening ketika ibu merasakan
gerakan bayinya pertama kali. Pengalaman tersebut menandakan pertumbuhan
serta kehadiran makhluk baru, dan hal ini sering menyebabkan calon ibu memiliki
dorongan psikologi yang benar.

1. Sakit Perut Bagian Bawah

6
Penyebab : Tekanan rasa berat pada panggul disebabkan oleh berat uterus pada
penopang-penopang panggul dan dinding abdomen. Tegangan Ligamentum
Rotundum nyeri tekan sepanjang perjalanan ligamentum rotundum (biasanya
sebelah kiri) pada kehamilan lanjut disebabkan oleh penarikan struktur ini oleh
uterus, yang tergeser oleh usus besar sehingga sedikit terputar ke kanan.
Pemanasan setempat dan perubahan posisi sangat menguntungkan. Gangguan
Intraabdominal Rasa sakit dapat disebabkan oleh obstruksi, peradangan, dan
gangguan-gangguan lain pada saluran cerna, kemih, neurologis, atau system
pembuluh darah, kehamilan patologis atau penyakit tuba atau ovarium. gangguan-
gangguan ini harus didiagnosis dan diobati dengan tepat.Kembung, distensi
makan dalam jumlah besar, makanan yang menghasilkan gas,dan minuman dingin
kurang dapat ditoleransi oleh wanita hamil. Pergeseran mekanik dan kompresi
usus oleh uterus yang membesar, hipotonia usus, dan konstipasi cenderung
menimbulkan gangguan saluran cerna. Modifikasi makanan seringkali efektif
mengurangi gangguan tersebut. Fungsi pembuangan feses yang teratur seharusnya
dipertahankan, dan latihan fisik sangat menguntungkan. Kontraksi uterus yang
disebut kontraksi Braxton Hicks dapat menimbulkan sakit yang hebat dan
menjengkelkan. Jika terjadi kontraksi yang kuat, teratur, dan meluas harus selalu
dipertimbangkan tentang mulainya persalinan prematur.
Penatalaksanaan : Pasien sebaiknya sering beristirahat, lebih baik pada posisi
terlentang miring ke samping, Modifikasi makanan seringkali efektif mengurangi
gangguan tersebut.

2. Keputihan

Keputihan adalah kondisi ginekologi umum di kalangan wanita usia subur


yang sering memerlukan perawatan yang mempengaruhi sekitar sepertiga dari
semua wanita dan setengah dari wanita hamil. Keputihan normal, pada wanita
hamil . Ini berasal dari sekresi fisiologis serviks dan kelenjar Bartholin dan
deskuamasi sel epitel vagina akibat aksi bakteri di dalam vagina. Ketika keputihan
abnormal lebih banyak dan memiliki bau yang tidak menyenangkan, biasanya
disertai dengan vulva atau gatal vagina , disuria, dan atau dispareunia. Selama
kehamilan mukosa genital menjadi lebih tipis dan memiliki luas permukaan yang

7
lebih besar membuat wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi. Studi yang
dilakukan di negara-negara berkembang menunjukkan bahwa keputihan
disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS) di hingga 90% dari kasus.
Penatalaksanaan : Tingkatkan kebersihan dengan mandi tiap hari, Memakai
pakaian dalam dari bahan katun dan mudah diserap, Tingkatkan daya tahan tubuh
dengan makan buah dan sayur.

3. Gatal

Gatal-gatal terjadi pada perut, paha, payudara maupun pada bagian lain
terutama pada lipatan-lipatan.
Penyebab : Perenggangan kulit, Peningkatan pengeluaran keringat
Penatalaksanaan : Potong dan bersihkan kuku agar jika tergaruk tidak
menimbulkan bekas, Jaga kebersihkan kulit, Mandi minimal 2x sehari, Kurangi
pemakaian sabun yang dianggap membuat gatal-gatal, Hindari makanan yang
membuat alergi gatal-gatal.

4. Pembengkakan Kaki

Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, hampir 40%


wanita hamil mengalaminya. Hal ini terjadi karena peningkatan hormon yang
menahan cairan. Edema tungkai bawah (tidak disertai preeklamsi-eklamsia)
terjadi pada setidaknya 2/3 wanita pada kehamilan lanjut. Edema disebabkan oleh
retensi air dan kenaikan tekanan vena pada kaki. Edema menyeluruh, selalu
serius, harus diselidiki. Pengobatan lebih banyak bersifat pencegahan dan
simtomatik. Pasien sebaiknya sering mengelevasi kakinya. Batasi asupan garam
yang berlebihan dan berikan penopang elastik untuk vena yang melebar.

Trimester 3 (7-9 Bulan) Kehamilan

Trimester ketiga ditandai dengan klimak kegembiraan emosi karena


kelahiran bayi. Sekitar bulan ke-8 mungkin terdapat periode tidak semangat dan
depresi, ketika bayi membesar dan ketidaknyamanan bertambah. Calon ibu
menjadi lelah, dan menunggu kelahiran bayi. Beberapa perubahan yang terjadi
mungkin akan mengejutkan perempuan karena mereka tidak mengharapkan untuk

8
menghadapi peristiwa-peristiwa tertentu selama kehamilan atau selama trimester
tertentu (misalnya, percaya bahwa mual atau muntah hanya terjadi di pagi hari dan
hanya selama trimester pertama). Sebuah studi oleh Berman (2006) menemukan
bahwa sebagian besar wanita hamil dalam penelitian ini tertarik untuk
mendapatkan informasi mengenai ketidaknyamanan, perubahan emosi, perubahan
fisik, dan harapan dan keyakinan selama kehamilan. Beberapa perubahan yang
terjadi mungkin akan mengejutkan perempuan karena mereka tidak
mengharapkan untuk menghadapi peristiwa-peristiwa tertentu selama kehamilan
atau selama trimester tertentu.

1. Sakit Punggung

Perubahan fungsional terbaik dapat dianggap sebagai perubahan-perubahan


yang terjadi pada kehamilan yang dapat menyebabkan rasa sakit ringan /
ketidaknyamanan. Pada dasarnya perubahan normal tubuh ibu hamil beradaptasi
dengan peningkatan bobot rahim yang membesar dan isinya, peregangan jaringan
sekitarnya dan perubahan postur. Faktor risiko lainnya termasuk berada di
pekerjaan yang berat, penggunaan hormon (misalnya kontrasepsi oral), dan
ambang nyeri yang rendah. Misalnya, wanita dengan pekerjaan berat dilaporkan
nyeri punggung dan sacroiliac disfungsi secara signifikan lebih berat bersama
daripada wanita dengan pekerjaan ringan, hormon lain mungkin bertanggung
jawab untuk nyeri punggung / ketidaknyamanan pada kehamilan. Paritas, berat
badan, usia, jenis sakit punggung, kebiasaan olahraga, dan kepuasan kerja
merupakan faktor tambahan yang belum menunjukkan perbedaan yang konsisten
antara perempuan dengan nyeri punggung bawah selama kehamilan.
Penatalaksanaan : Mengatasinya tak perlu obat cobalah perbaiki cara berdiri,
duduk, dan bergerak. Jika harus duduk atau berdiri lebih lama jangan lupa
istirahat setiap 30 menit. Pendidikan, pelatihan dan program latihan, dan
penguatan kembali rendah adalah metode potensial untuk mengurangi nyeri
punggung rendah atau ketidaknyamanan dalam kehamilan (Diakow etal, 1991;.
KlaberMoffettetal, 1999;. Orivetoetal, 1994;. Ostgaard, Zetherstrom, Roos-
Hansson, &Svanberg, 1994). Contoh latihan tersebut disajikan pada gambar

9
Keinginan dan tekad untuk kembali sehat selama kehamilan ditempatkan sebagian
besar pada setiap individu wanita yang akan membutuhkan pendidikan dan
dukungan untuk mengikuti program latihan yang dibutuhkan. Pereda nyeri yang
efektif seringkali dapat dicapai dengan istirahat tidur dan berpartisipasi dalam
program latihan.

2. Kelelahan

Kelelahan pada kehamilan adalah hasil dari beberapa terbangun malam hari
yang mengganggu dalam tidur restoratif yang terjadi setidaknya dalam nulipara
pada trimester ketiga bila dibandingkan dengan multipara dikehamilan. Hasil
menunjukkan bahwa intervensi yang dirancang untuk meningkatkan durasi tidur
dan mengurangi gejala depresi memiliki potensi untuk mencegah, memperbaiki,
atau mengurangi kelelahan pada wanita hamil. Gejala depresi selama kehamilan
cenderung berbagi beberapa kecenderungan psikologis dan perilaku dengan
kelelahan dan / atau gangguan tidur yang dapat mempersulit evaluasi efek
intervensi. Lebih dari 75% mengeluh terganggu saat tidur, penurunan
kewaspadaan, dan gangguan tidur. Kelelahan adalah salah satu keluhan yang
paling sering dan terus-menerus dilaporkan oleh ibu hamil. Sekitar 60% dari
wanita hamil selama trimester terakhir laporan yang perlu tidur siang selama
gangguan tidur.
Penatalaksanaan : Yakinkan hal ini normal terjadi dalam kehamilan, Anjurkan
ibu untuk sering istirahat, Lakukan aktifitas yang ringan dan nutrisi yang baik,
Biasanya ibu beristirahat sebanyak mungkin dan tidur lebih dini.

2.2 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil

Perawatan kehamilan (Antenatal Care/ANC) adalah perawatan selama


kehamilan. Ibu yang data ke puskesmas atau pelayanan kesehatan, maka bidan

10
harus melakukan pengkajian pada ibu hamil tersebut. Pengkajian terdiri atas 1)
pengkajian kehamilan secara menyeluruh, 2) pemeriksaan fisik, 3) pemeriksaan
laboratorium.
1. Riwayat kehamilan secara menyeluruh
a. Karakteristik pribadi (usia, pekerjaan, suku, agama, anggota keluarga dirumah,
berat badan, tinggi badan)
b. Riwayat keluarga yang dapat mempengaruhi kehamilan
c. Riwayat menstruarsi terkait HPHT
d. Riwayat kehamilan sebelumnya
e. Riwayat kehamilan saat ini
f. Kebiasaan penggunaan obat, merokok, dan kafein
g. Sikap terhadap kehamilan saat ini
h. Rencana persalinan
2. Pemeriksaan fisik
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik, bidan harus mengukur tanda-tanda vital
(TTV) meliputi tekanan darah, nadi, respirasi, dan suhu. Pemeriksaan fisik ibu
hamil dilakukan meliputi :
a. Kepala dan leher
Lakukan inspeksi daerah konjungtiva dan mulut lalu palpasi apakah terjadi
pembesaran tiroid atau tidak
b. Dada dan jantung
Lakukan auskultasi menggunakan stetoskop daerah jantung dan paru-paru
c. Payudara
Inspeksi putting susu apakah menonjol keluar atau tidak, palpasi daerah payudara
dari axilla di seluruh kuadran
d. Kulit
Inspeksi adanya linea nigra, striae gravidarum
e. Ekstremitas
Lakukan pemeriksaan reflek patella
f. Abdomen
Lakukan pengukuran tinggi fundus uteri (TFU), lakukan palpasi abdomen,
auskultasi denyut jantung janin,. Denyut jantung janin yang di auskultasi dengan

11
USG Doppler dalam trimester pertama, biasanya antara kehamilan sekitar 10-12
minggu. Denyut jantung janin normal berada antara 120-160x/menit
g. Vagina vulva
Lakukan pemeriksaan area vulva apakah tampak warna kebiruan pada mukosa
vagina, terjadi peningkatan lekorhea/keputihan
h. Panggul

3. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dilakukan di awal kehamilan untuk memberikan
data tentang perubahan fisiologis dalam kehamilan dan untuk mengidentifikasi
resiko yang dapat terjadi. Pemeriksaan laboratorium yang sering dilakukan antara
lain pemeriksaan golongan darah, ultrasonografi, pemeriksaan urin. Ada beberapa
hasil pengkajian yang perlu diperhatikan jika menemukan hasil sebagai berikut :

Trimester 1 Trimester 2 Trimester 3


1. Kram perut atau 1. Nyeri perut atau 1. Nyeri perut atau
nyeri : panggul panggul
kemungkinan menunjukan menunjukan
terancam aborsi, kemungkinan ISK, kemungkinan ISK,
infeksi saluran gangguan ginjal, gangguan ginjal,
kemih, usus buntu usus buntu usus buntu
2. Bercak atau 2. Tidak adanya 2. Penurunan atau
pendarahan vagina : gerakan janin tidak ada gerakan
kemungkinan setelah ibu janin
terancam aborsi merasakan gerakan 3. Mual
3. Tidak adanya DJJ : setiap hari berkepanjangan dan
kemungkinan aborsi menunjukan muntah (dehidrasi
4. Nyeri berkemih, kemungkinan dan hyperemesis
frekuensi berkemih kematian janin gravidarum)
meningkat, urgensi 3. Mual 4. Demam, menggigil
tidak bisa menahan berkepanjangan dan (infeksi)
berkemih : muntah menunjukan 5. Disuria, frekuensi,
kemungkinan ISK kemungkinan urigensi (ISK)

12
5. Demam, hyperemesis 6. Pedarahan vagina
menggigil : infeksi gravidarum, (infeksi), leher
6. Mual beresiko untuk Rahim gembur
berkepanjangan : dehidrasi akibat kehamilan
hyperemesis 4. Demam dan perubahan atau
gravidarum menggigil patologiplasenta
menunjukan previa, abruption
kemungkinan plasenta : terjadi
infeksi ketika plasenta telah
5. Dysuria, frekuensi, mulai terpisah dari
dan urensi dinding rahim
mengindikasikan sebelum bayi lahir
kemungkinan ISK 7. Vagina bercak atau
6. Pendarahan vagina pendarahan
mengindikasikan 8. Tanda/gejala
kemungkinan gangguan hipertensi
infeksi, serviks : sakit kepala parah,
tidak kuat karena langkah – langkah
perubahan perubahan visual,
kehamilan, plasenta edema wajah
previa, solusio 9. Mual dan muntah
plasenta, 10. Tidak adanya
peningkatan resiko gerakan janin
dehidrasi 11. Tidak adanya DJJ

2.3 Komunikasi Pada Ibu Hamil dan Keluarga Mengenai Pendidikan


Kesehatan

Pendidikan kesehatan pada masa kehamilan adalah suatu program


terencana berupa edukasi pada ibu hamil untuk memberikan pengetahuan tentang
perawatan kehamilan yang aman dan memuaskan. Trend terbaru dalam perawatan
kesehatan menyatakan bahwa pasien dan keluarganya harus siap memikul
tanggung jawab untuk pengelolaan perawatan diri. Fokusnya adalah hasil baik

13
berupa keberhasilan pasien dan keluarga dalam mepelajari pengetahuan dan
keterampilan untuk perawatan diri. Pendidikan kesehatan merupakan suatu bentuk
tindakan mandiri kebidanan untuk membantu klien baik individu, kelompok,
maupun masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya melalui kegiatan
pembelajaran, yang didalamnya bidan sebagai pendidik

Berdasarkan perannya sebagai pendidik, bidan mengalihkan pengetahuan,


keterampilan, dan pembentukan sikap selama pembelajaran yang berfokus pada
pasien. Perubahan perilaku pada pasien selama proses pembelajaran berupa
perubahan pola piker, sikap, dan keterampilan yang spesifik.

Tujuan pendidikan kesehatan dalam kebidanan adalah untuk meningkatkan


status kesehatan, mencegah timbulnya penyakit dan bertambahnya masalah
kesehatan, mempertahankan derajat kesehatan yang sudah ada, memaksimalkan
fungsi dan peran pasien selama sakit, serta membantu pasien dan keluarga untuk
mengatasi masalah kesehatan.

Pendidikan kesehatan pada pasien telah menunjukan potensinya untuk


meningkatkan kepuasan pasien, memperbaiki kualitas kehidupan, memastikan
kelangsungan perawatan, secara efektif mengurangi insiden komplikasi penyakit,
memasyarakatkan masalah kepatuhan terhadap rencana pemberian perawatan
kesehatan dan menurunkan ansietas dan memaksimalkan kemandirian dalam
melakukan aktifitas kehidupan sehari-hari.

2.4 Konseling Pada Ibu Hamil Tentang Ketidaknyamanan Yang Dialami

Petugas kesehatan merupakan ujung tombak dalam melaksanakan


pelayanan kesehatan dan dituntut untuk memberikan pelayanan yang terbaik,
berkualitas, dan sesuai dengan pedoman standar pelayanan. Petugas kesehatan
mempunyai peran penting dalam memberikan pelayanan kesehatan yaitu sebagai
konselor. Menurut (Hutahaen, 2009) salah satu cara yang dapat dilakukan petugas
kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil untuk
meningkatkan informasi dan pengetahuan tentang kehamilan yaitu dengan
pelaksanaan konseling.

14
Pelaksanaan konseling pada ibu hamil adalah salah satu program dari
pelaksanaan antenatal bagi wanita hamil untuk melihat kondisi mereka oleh
petugas kesehatan sehingga harus diperhatikan bahwa petugas kesehatan perlu
menyediakan pelayanan yang berkualitas.

2.5 Dokumentasi Metode SOAP

Pendokumentasian atau catatan manjemen kebidanan dapat diterapkan


dengan metode SOAP. Dalam metode SOAP, S adalah data subjektif, O adalah
data objektif, A adalah analysis/assessment dan P adalah Planning.merupakan
catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis dan singkat. Prinsip dari metode
SOAP ini merupakan proses pemikiran penatalaksanaan manajemen kebidanan.

S (Data Subjektif)

Data subketif (S), merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan


menurut Helen Varney langkah pertama (pengkajian data), terutama data yang
diproleh melalui anamnesis. Data subjektif ini berhubungan dengan masalah dari
sudut pandang pasien. Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya
yang dicatat sebagai kutipan langsung atau rimgkasan yang akan berhubungan
langsung dengan diagnosis. Data subjektif ini nantinya akan menguatkan
diagnosis yang akan disusun. Pada pasien yang bisu, dibagian data di belakang
huruf “S”, diberi tanda huruf “O” atau “X”. tanda ini akan menjelaskan bahwa
pasien adalah penderita tuna wicara.

O (Data Objektif)

Data Objektif (O) merupakan pendokumentasian kebidanan merupakan


pendokumentasian manajemen kebidanan menurut Hellen Varney pertama
(pengkajian data), terutama data yang diperoleh dari hasil observasi yang jujur
dari pemeriksaan fisik pasien, pemerikasaan laboratorium/pemeriksaan diagnostic
lain. Catatan medic dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat dimasukkan
dalam data objektif ini. Data ini akan memberikan bukti gejala klinis pasien dan
fakta yang berhubungan dengna diagnosis.

A (Assessment)

15
A (analysis/assessment), merupaka pendokumentasian hasil analisis dan
interpretasi (kesimpulan) dari data subjektif dan objektif. Dalam
pendokumentasian manajemen kebidanan, karena keadaan pasien yang setiap saat
bias mengalami perubahan, dan akan ditemukan informasi baru dalam data
subjektif dan data objektif, maka proses pengkajian data akan menjadi sangat
dinamis. Hal ini juga menuntut bidan untuk sering melakukan analisis data yang
dinamis tersebut. Dalam rangka mengikuti perkembangan pasien dan analisis
yang tepat dan akurat mengikuti perkembangan data pasien akan menamin cepat
diketahuinya perubahan pada pasien, dapat terus diikuti dan diambil
keputusan/tindakan yang tepat.

Analisis/assessment merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan


menurut Hellen Varney langkah kedua, ketiga dan keempat sehingga mencakup
hal-hal berikut ini: diagnosis/ masalah kebidanan, diagnosis/ masalah potensial
serta perlunya mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera untuk antisipasi
diagnosis/ masalah potensial dankebutuhan tindakan segera harus diidentifikasi
menurut kewenangan bidan, meliputi: tindakan mandiri, tindakan kolaborasi dan
tindakan merujuk klien.

P (Planning)

Planning/ perencanaan adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang
akan datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil analisis dan interpretasi
data. Rencana asuhan ini bertujuan untuk mengusahakan tercapainya kondisi
pasien seoptimal mungkin dan mempertahankan kesejahteraannya. Rencana
asuhan ini harus bias mencapai criteria tujuan yang ingin dicapai dalam batas
waktu tertentu. Tindakan yang akan dilaksanakan harus mampu membantu pasien
mencapai kemajuan dan harus sesuai dengan hasil kolaborasi tenaga kesehatan
lain, dokter.

Meskipun secara istilah, P adalah planning/ perencanaan saja, namun P


dalam metode SOAP ini juga merupakan gambaran pendokumentasian
implementasi dan evaluasi.dengan kata lain, P dala SOAP meliputi
pendokumentasian manajemen kebidanan menurut Hellen Varney langkah kelima,
keenam dan ketujuh. Pendokumentasian P dalam SOAP ini, adalah pelaksanaan

16
asuhan sesuai rencana yang telah disusun sesuai dengan keadaan dan dalam
rangka mengatasi masalah pasien. Pelaksanaan tindakan harus disetujui oleh
pasien, kecuali bila tindakan tidak dilaksanakan akan membahayakan keselamatan
pasien. Sebanyak mungkin pasien harus dilibatkan dalam proses implementasi ini.
Bila kondisi pasien berubah, analisis juga berubah, maka rencana asuhan maupun
implementasinya pun kemungkinan besar akan ikut berubahan atau harus
disesuaikan.

Dalam Planning ini juga harus mencantumkan evaluasi, yaitu tafsiaran dari
efek tindakan yang telah diambil untuk menilai efektifitas asuhan/ hasil
pelaksanaan tindakan. Evaluasi berisi analisis hasil yang telah dicapai dan
merupaka focus ketepatan nilai tindakan/ asuhan. Jika criteria tujuan tidak
tercapai, proses evaluasi ini dapay menjadi dasar untuk mengembangkan tindakan
alternative sehingga tercapai tujuan yang diharapkan. Untuk mendokumentasikan
proses evaluasi ini, diperlukan sebuah catatan perkembangan, dengan tetap
mengacu pada metode SOAP.

Penerapan SOAP Dalam Kasus Kebidanan

Bentuk SOAP umumnya digunakan untuk pengkajian awal pasien, dengan


cara penulisannya, sebagai berikut :
S (Subjebtif) : Segala bentuk pernyataan atau keluhan dari pasien .
O (Objektif) : Data yang diobservasi dari hasil pemeriksaan oleh bidan atau
tenaga kesehatan lain.
A (Analisis) : Kesimpulan dari objektif dan subjekif.
P (Perencanaan) : Rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan analisis.

Kasus : Seorang perempuan umur 24 tahun, dating ke PMB tanggal 10 Maret


2022 ingin memeriksakan kehamilannya dengan keluhan mual pada pagi hari
sejak 1 minggu yang lalu. Hasil anamnesis: ini kehamilan pertama dan tidak
pernah keguguran, badan terasa lemah, nafsu makan berkurang karena merasa
mual, suka memilih makanan yang akan dimakan, tidak minum susu hamil,
menikah 5 bulan yang lalu, HPHT 4 Januari 2022, BB sebelum hamil 46 Kg.
Hasil pemeriksaan: BB 46 Kg, TB 150 Cm, LILA 24 Cm, TD 110/70 mmHg, N

17
78x/Menit, S 36,70C, P 22x/Menit, konjungtiva merah muda, sclera tidak iterik,
HCG+.

TANGGAL WAKTU ALASAN SOAP


10 Maret 2022 - Ingin memeriksa S : Kehamilan
kehamilannya pertama, tidak
pernah keguguran,
badan terasa
lemah, nafsu
makan berkurang
karena merasa
mual, suka
memilih makanan
yang akan
dimakan, tidak
minum susu hamil,
menikah 5 bulan
yang lalu, HPHT 4
Januari 2022, BB
sebelum hamil 46
Kg

O : BB 46 Kg, TB
150 Cm, LILA 24
Cm, TD 110/70
mmHg, N
78x/Menit, S
36,70C, P
22x/Menit,
konjungtiva merah
muda, sclera tidak
iterik, HCG+

18
A : Kekurangan
asupan nutrisi

P : Lakukan
perawatan
kehamilan/ANC

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ketidaknyamanan merupakan suatu perasaan atau keluhan yang tidak


menyenangkan bagi kondisi fisik ataupun mental pada ibu hamil. Kehamilan
merupakan proses alamiah pada wanita yang akan menimbulkan berbagai
perubahan dan menyebabkan rasa tidak nyaman, hal ini merupaka kondisi yang
normal pada wanita hamil. Beberapa ibu biasanya mengeluh hal-hal yang
membuat kehamilannya tidak nyaman dan kadang menyulitkan ibu. Kehamilan
bisa menjadi sesuatu keadaan yang dapat menimbulkan stress akibat berbagai
perubahan fisik selama kehamilan. Ibu hamil harus menyiapkan diri untuk
memberi perawatan secara fokus untuk tubuhnya serta tanggung jawab kepada
bayinya. Seiring kemajuan kehamilan ibu hamil semakin terbuka tentang kondisi
fisik yang dialami selama kehamilan.
Ibu hamil tidak perlu khawatir mengenai ketidaknyamanan yang
dirasakannya karena banyak para bidan, dokter dan tim medis lainnya yang dapat
membantu dan menangani ketidaknyamanan yang dirasakannya.

3.2 Saran

Sebaiknya ibu hamil selalu berkonsultasi/ konseling kepada tim kesehatan


untuk mengatasi ketidaknyamanannya, apakah ketidaknyamanan tersebut itu hal
yang biasa dirasakan oleh setiap ibu hamil atau dibatas normal ketidaknyamanan
ibu hamil.

19
DAFTAR PUSTAKA

Dalami. 2002. Komunikasi Dan Konseling Dalam Praktik Kebidanan. Jakarta:


Trans Info Media.

Wulandari. 2009. Komunikasi Dan Konseling Dalam Praktik Kebidanan.


Yogyakarta: Nuha Medika.

Hutahaean, S. 2013. Perawatan Antenatal. Jakarta: Salemba Medika.

Mitayani. 2011. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika.

Sulitstyawati, A. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta:


Salemba Medika.

20

Anda mungkin juga menyukai