Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“Asuhan pada masa nifas dan menyusui”


DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS KELOMPOK
MATA KULIAH : ASKEB KEHAMILAN
DOSEN PENGAMPU : Nurlayla S.St.M.Keb

DISUSUN OLEH KELOMPOK : II


1. WINDI : 2020020042
2. FATIMAH : 2020020044
3. ESI KAHUAT LAKA : 2020020011
4. PUTRI FATIHATUL NABILA : 2020020032
5. NURUL ZAINAB : 2020020029
6. SURYANTI : 2020020033

PROGRAM STUDI D3-KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN(STIKES)YAHYA BIMA
TAHUN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan
hidahyah-Nya serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah dapat selesai sesuai dengan
yang diharapkan. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad
SAW dan semoga kita selalu berpegang teguh pada sunnah-Nya Amin. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi tugas mata kuliah Askeb kehamilan yang berjudul“Asuhan pada masa
nifas dan menyusui”. Tujuan dari penyusunan makalah ini ialah sebagai informasi serta
untuk menambah wawasan bagi penulis maupun pembaca. Dalam penyusunan makalah ini
tentunya hambatan selalu mengiringi namun atas bantuan, dorongan dan bimbingan dari
orang tua, dosen pembimbing dan teman-teman sehingga makalah ini terselesaikan. Makalah
ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh
karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Terimakasih.

                         Bima 27 November 2021

                                                                 

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL….…………………………………………………………….i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….  ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………  iii

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang………………………………………………………………….…1

2. Rumusan masalah……………………………………………………...……….…1

3. Tujuan……………………………………………………………………….. ….  2

BAB II

PEMBAHASAN

1. Merumuskan diagnosa masalah actual ………………………………………...6


2. Masalah nyeri……………………………………………………………….….6
3. Masalah infeksi………………………………………….…….………………..8
4. Masalah asi ekslusif………………………………………………………….....10
5. Masalah cemas……………………….…………………………………………12

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………..14

3.2 Saran………………………………………………………………….. ……….14

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai
sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil, lama masa nifas ini yaitu 6-8 minggu,
pada masa ini seorang bidan harus harus tetap memberikan asuhan kebidananyang
menyeluruh baik pada ibu maupun bayinya sesuai denan Langkah dan manajemen kebidanan
mengingat morbilitas dan mortalitas ibu dan bayi yang masih sangat tinggi dimasa
postpartum ini. Proses manajemen kebidanan diawali dari mengumpulkan semua data yang
dibutuhkan untuk menilai keadaan klien secara keseluruhan. Berasal dari data-data dasar
tersebut baik subjektif maupun objektif dilakukan interpretasi kemudian diproses menjadi
masalah atau diagnosis khusus. Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan oleh
bidan dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa
kebidanan yang terdiri dari diakui dan telah disyahkan oleh profesi, berhubungan langsung
dengan praktek kebidanan, memiliki ciri khas kebidanan, didukung oleh clinical judgement
dalam praktek kebidanan dan dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan.
Rumusan diagnosa dan masalah keduanya digunakan karena masalah tidak dapat
didefinisikan seperti diagnosa tetapi tetap membutuhkan penanganan. Masalah sering
berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami oleh wanita yang diidentifikasi oleh bidan
sesuai dengan hasil pengkajian. Masalah juga sering menyertai diagnosa.

B. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah berikut ini adalah sebagai berikut :

1. Apa sajakah masalah aktual yang terjadi pada masa nifas


2. Apa sajakah masalah yang sering menyertai diagnose pada masa nifas

C. Tujuan penulisan

Penulisan makalah ini memiliki tujuan yaitu sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui masalah actual yang terjadi pada masa nifas dan menyusui
2. Untuk mengetahui masalah yang sering menyertai diagnose pada masa nifas

4
D. Manfaat penulisan

Dengan diadakan penulisan makalah ini maka diharapkan akan memberikan nilai
positif yang dapat diambil seperti :

1. Bagi penulis dapat menambah waawasan dan pengetahuan serta dapat menyelesaikan
tugas mata kuliah asuhan kebidanan.
2. Bagi pembaca, dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai perubahan fisiologi
pada kala II persalinan.
3. Bagi penulis maupun pembaca dapat lebih memahami mengenai perubahan fisiologis apa
saja yang terjadi pada kala II persalinan dan dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada
kala II persalinan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Merumuskan diagnosa masalah actual

Setelah memperoleh data tentang status kesehatan ibu kemudian dilakukan analisis
data dan intrpretasi sehingga didapat rumusan diagnosa. Sehingga akan diperoleh kesimpulan
apakah masa nifas ibu normal atau tidak. Walaupun dalam diagnosa keadaan ibu nifas
normal, ibu mungkin mengalami ketidaknyamanan akibat perubahan fisiologis yang terjadi
pada masa nifas, sehingga bidan harus dapat merumuskan apakah kebutuhan spesifik ibu.

Berasal dari data-data dasar yang di kumpulkan menginterpretasikan data kemudian


diproses menjadi masalah atau diagnosis khusus. Kata masalah dan diagnosis sama-sama
digunakan karena beberapa masalah tidak dapat diidentifikasikan dalam mengembangkan
rencana perawatan kesehatan yang menyeluruh. Masalah sering berkaitan dengan bagaimana
ibu menghadapi kenyataan tentang diagnosisnya dan ini seringkali bisa diidentifikasi
berdasarkan pengalaman bidan dalam mengenali masalah seseorang. Dalam perumusan
diagnosa atau masalah aktual pada masa nifas terbagi dalam beberapa pokok bahasan
diantaranya, nyeri, infeksi, masalah cemas, perawatan perineum, perawatan payudara,
masalah ASI eksklusif, masalah KB, gizi ibu nifas, tanda-tanda bahaya pada masa nifas,
senam nifas dancara menyusui.

2. Masalah Nyeri

Nyeri setelah melahirkan disebabkan oleh kontraksi dan relaksasi uterus berurutan
yang terjadi secara terus – menerus. Nyeri ini lebih umum terjadi pada wanita dengan paritas
tinggi dan pada wanita menyusui. Alasan nyeri lebih berat pada paritas tinggi adalah
penurunan tonus otot uterus secara bersamaan menyebabkan intermitten (sebentar –
sebentar). Berbeda pada wanita primipara, yang tonus uterusnya masih kuat dan uterus tetap
berkontraksi tanpa relaksasi intermitten. Pada wanita menyusui, isapan bayi menstimulasi
produksi oksitosin oleh hipofisis posterior. Pelepasan oksitosin tidak memicu refleks let down
(pengeluaran asi) pada payudara, tetapi jugamenyebabkan kontraksi uterus.

Nyeri setelah melahirkan akan hilang jika uterus tetap berkontraksi dengan baik, yang
memerlukan kandung kemih kosong. Ibu harus diingatkan bahwa pengisian kandung kemih

6
yang sering seiring tubuhnya mulai membuang kelebihan cairan setelah melahirkan akan
menyebabkan kebutuhan berkemih yang sering. Kandung kemih yang penuh menyebabkan
posisi uterus keatas, menyebabkan relaksasi dan kontraksi uterus yang lebih nyeri. Jika
kandung kemih kosong, beberapa wanita merasa nyerinya cukup berkurang dengan
mengubah posisi dirinya berbaring telungkup, dengan bantal atau gulungan selimut
diletakkan dibawah abdomen. Kompresi uterus yang konstan pada posisi ini dapat
mengurangi kram secara signifikan.
Analgesia yang efektif bagi sebagian besar wanita yang kontraksinya sangat nyeri
dapat diperoleh dengan mengutamakan asetaminofen (tylenol) ataupun ibuprofen (motrin).
Meskipun produk yang mengandung aspirin tidak direkomendasikan bagi ibu menyusui
karena resiko penurunan hitung trombosit dan dapat menyebabkan sindrom reye, ibuprofen
dan asetaminofen terbukti aman. Masalah nyeri yang lain juga bisa disebabkan karena luka
jahitan bekas laserasi jalan ahir.

Gangguan rasa nyeri pada masa nifas banyak dialami meskipun pada persalinan
normal tanpa komplikasi. Hal tersebut menimbulkan tidaknyaman pada ibu, ibu diharapkan
dapat mengatasi gangguan ini danmember kenyamanan pada ibu. Gangguan rasa nyeri yang
dialami ibu yaitu :

a. After pains / keram perut. Hal ini disebabkan kontraksi dalam relaksasi yang terus
menerus pada uterus. Banyak terjadi pada multipara. Anjurkan untuk mengosongkan
kandung kemih, tidur tengkurap dengan bantal dibawah perut bila analgestik.
b. Pembengkakan payudara.
c. Nyeri perineum.
d. Konstipasi.
e. Haemoroid.
f. Deuresis

Nyeri setelah melahirkan disebabkan oleh :

1. Kontraksi dan relaksasi uterus berurutan yang terjadi secara terus menerus.
2. Penurunan tonus otot uterus secara bersamaan menyebabkan intermitten (sebentar-
sebentar). Berbeda pada wanita primipara, yang tonus uterusnya masih kuat dan
uterus tetap berkontraksi tanpa relaksasi intermitten
3. Pada wanita menyusui, isapan bayi menstimulasi produksi oksitosin oleh hipofisis
posterior. Pelepasan oksitosin tidak memicu refleks let down (pengeluaran asi) pada

7
payudara, tetapi juga menyebabkan kontraksiuterus. Nyeri setelah melahirkan akan
hilang jika uterus tetap berkontraksi dengan baik, yang memerlukan kandung kemih
kosong. Ibu harus diingatkan bahwa pengisian kandung kemih yang sering seiring,
tubuhnya mulai membuang kelebihan cairan setelah melahirkan akan menyebabkan
kebutuhan berkemih yang sering.
Potensial terjadi nyeri pada ibu nifas :
a. Mules-mules sesudah partus.
b. Berlangsung 2-3 hari post-partum.
c. Lebih terasa saat menyusui.
d. Timbul bila terdapat sisa-sisa selaput ketuban, sisa plasenta, gumpalandarah dalam
cavum uteri.

3. Masalah Infeksi

Infeksi nifas merupakan salah satu penyebab  kematian ibu, infeksi yang mungkin


terjadi adalah infeksi saluran kencing, infeksi pada genitalia, infeksi payudara, infeksi saluran
pernafasan. Beberapa bakteri dapat menyebabkan infeksi pasca persalinan. Infeksi
masa nifas merupakan penyebab tertinggi angka kematian ibu. Infeksi alat genital merupakan
komplikasi masa nifas. Infeksi yang meluas kesaluran urinaria dan pembedahan merupakan
penyebab terjadinya ASI tinggi. Gejala umum infeksi dapat dilihat dari suhu pembengkakan
taki kardia dan malaise. Gejala lokal berupa uterus lembek, kemerahan, rasa nyeri pada
payudara atau adanya disuria. Ibu berisiko infeksi postpartum karena adanya pelepasan
plsenta, laserasi pada saluran genital termasuk episiotomi. Penkyebab infeksi adalah bakteri
endogen dan eksogen.
Masalah infeksi terbagi atas beberapa macam yaitu :
a. Infeksi genital
b. nfeksi saluran kemih
c. Infeksi saluran pernapasan atas
d. Infeksi payudara

a. Infeksi genital
Ibu beresiko mengalami infeksi postpartum karena adanya luka pada area pelepasan
plasenta,laserasi pada saluran genital dan episiotomi pada perineum penyebab infeksi adalah
bakteri endogen dan eksogen faktor predisposisi infeksi meliputi nutrisi yang buruk

8
defisiensi zat besi persalinan lama, ruftur membran episiotomi atau sexio sesarea.Gejala
klinis endometritis tampak pada hari ketiga postpartum disertai suhu yang mencapai 39 c,
sakit kepala , kadang dapat uterus yang lembek. Untuk itu , ibu harus diisolasi. Infeksi
genital dapat di cegah dengan menjaga kebersihan di daerah vulva, vagina dan perineum.
Pembalut harus diganti dengan teratur dan sering. Hal ini untuk menghindari gesekan antara
anus dan vulva ketika mengangkat pembalut karna dapat memindahkan organisme dari anus
sehingga mengontaminasi vulva dan perenium ketika melepaskan pembalut harus dari arah
depan ke belakang
b. nfeksi saluran kemih
Dapat terjadi karena kurang menjaga kebersihan dan lebih sering lterjadi jika terdapat
retensi urine kurangnya asupan cairan dan latihan. Ibu dianjurkan untuk menjaga kebersihan
vulva, tidak menahan kencing minum lebih banyak, melakukan latihan dan menghindari
konstipasi.
c. infeksi saluran pernafasan atas
Bidan yang sedang flu berat seharusnya tidak dekat ibu dan bayi atau menggunakan
masker.jika berada di dekat mereka sehingga tidak terjadi infeksi silang. Demikian juga
dengan anggota keluarga yang sedang sakit
d. Infeksi payudara
Infeksi payudara seperti mastitis dan abses dapat terjadi karena manajemen laktasi yang
tidak benar yang dapat menyebabkan trauma pada puting sehingga merupakan tempat
masuknya kuman pathogen. Hal ini dapat di cegah dengan manajemen laktasi yang benar
dan menyusui bayi nya on demand.

Potensial yang terjadi secara umum pada infeksi ibu nifas :

1. Demam merupakan gejala klinis terpenting untuk mendiagnosis metritis, dan suhu
tubuh penderita umumnya berkisar melebihi 38oc Demam yang terjadi sering juga
disertai menggigil, yang harus diwaspadai sebagai tanda adanya bakteremia yang bisa
terjadi pada 1020% kasus. Demam biasanya timbul pada hari ke-3 disertai nadi yang
cepat
2. Penderita biasanya mengeluh adanya nyeri abdomen yang pada pemeriksaan
bimanual teraba agak membesar, nyeri, dan lembek.

9
3. Lokhia yang berbau menyengat sering disertai dengan timbulnya metritis, tetapi
bukan merupakan tanda pasti. Pada infeksi hemolitik streptokokus sering disertai
lokhia bening yang tidak berbau.

Selain tanda-tanda klinik diatas ada juga infeksi lokal dan infeksi general.Infeksi lokal:

1. Pembengkakan luka rpisiotomi.


2. Bernanah.
3. Perubahan warna lokal.
4. Pengeluaran lokhea bercampur nanah.
5. Mobilitas terbatas karena rasa nyeri.
6. Temperatur badan dapat meningkat

Infeksi general: 

1. Tampak sakit dan lemah.


2. Temperatur meningkat diatas 39oc.
3. Tekanan darah dapat menurun dan nadi menigkat.
4. Pernafasan dapat meningkat dan nafas terasa sesak
5. Kesadaran gelisah sampai menurun dan koma.
6. Terjadi gangguan involusi uterus.
7. Lokhea berbau, bernanah serta kotor.

Dengan gambaran klinis tersebut, bidan dapat menegakkan diagnosis infeksi kala nifas. Pada
kasus dengan infeksi ringan, bidan dapat memberikan pengobatan, sedangkan pada infeksi
kala nifas yang berat sebaiknya bidan berkonsultasi atau merujuk penderita.

2. Masalah ASI ekslusif


ASI merupakan merupakan makanan terbaik bagi bayi baru 0-6 bulan karena
mengandung semua bahan yang diperlukan oleh bayi. Namun diindonesia hany sekitar 8%
saja ibu-ibu memberikan asi ekslusif kepada bayinya sampai umur 6 bulan dan 4% bayi
disusui ibunya dam waktu satu jam pertama setelah kelahiran. Padahal 21.000 kematian
bayi baru lahir sia dibawah 28 hari di Indonesia dapat dicegah melalui pemberian ASI pada
satu jam pertama setelah lahir.
Dilemma sebagai ibu yang bekerja akan muncul Ketika seorang ibu harus tetap
memberikan ASI(air susu ibu) Ekslusif kepada anaknya.tetapi pada waktu yang bersamaan

10
juga harus meninggalkan anaknya disaat sedang bekerja sehingga Banyak Wanita karier
yangtidak memberikan ASI ekslusif. Selain itu kurangnya informasi tentang ASI menjadi
salah satu factor yang mendorong semakin sedikitnya ibu menyusui bayi bahkan
memberikan ASI ekslusif.

- Bayi bingung putting


Tanda dan gejala :
1. Bayi menghisap puting seperti menghisap dot.
2. Menghisap sebentar-sebantar.
3. Bayi menolak menyusu pada ibu

Data dasar subjektif dapat berupa :

a. Keluhan pasien mengenai masalah payudara.


b. Pasien seorang wanita karier dengan jam kerja sampai sore.
c. Pasien mengatakan bahwa ia kurang minat untuk menyusui bayinya.

Data dasar objektif dapat berupa:

a. Adanya kelainan pada payudara.


b. Pasien kurang semangat ketika dibimbing cara menyusui yang benar.
c. Ekspresi wajah menunjukkan bahwa pasien kurang suka diberikan bimbingan cara
menyusui yang benar.

11
4. Masalah Cemas

Rasa cemas ini sering timbul pada ibu masa nifas karna perubahan fisik dan emosi
masih menyesuaikan diri dengan kehadiran bayi. Pada periode ini tersebut” masa
krisis”karena memerlukan banyak perubahan perilaku, nilai peran. Tingkat kecemasan akan
berbeda antara satu dengan yang lain. Bidan harus bersikap empati dalam memberikan
support mental pada ibu untuk mengatasi kecemasan.

Potensial terjadi masalah cemas pada ibu nifas : 

1. Postpartum Blues
- Reaksi depresi.
- SedihDisforia
- Menangis
- Mudah tersinggun atau iritabilitas, Cemas, Labil perasaan, Cendrung menyalahkan
diri sendiri, Gangguan tidur dan gangguan nafsu makan.
- Gejala afektif yang ringan terjadi mulai 2 sampai 3 hari post partum dan mencapai
puncaknya pada 5 sampai 7 hari post partum dan mulai berkurang pada minggu ke 2
- Ditandai dengan gejala-gejala seperti reaksi depresi/sedih/ menangis mudah
tersinggung, hilang nafsu makan, gangguan tidur (irritabilitas) cepat lelah, cemas dan
merasa kesepian
2. Depresi postpartum

Gejala yang menonjol dalam depresi post partum adalah trias depresi yaitu:

- Berkurangnya energi.
- Penurunan efek.
- Hilang minat (anhedonia)
- Ling dan Duff(2001) mengatakan bahwa gejala depresi post partum yang dialami
60% wanita mempunyai karateristik dan spesifik antara lain:
a. Trauma terhadap intervensi medis yang terjadi.
b. Kelelahan dan perubahan mood
c. Gangguan nafsu makan dan gangguan tidur.
d. Tidak mau berhubungan dengan orang lain.
e. Tidak mencintai bayinya dan ingin menyakiti bayinya atau dirinya sendiri.

12
3. Post-Partum Psikosa
Gejala yang sering terjadi adalah:
- Delusi
- Halusinasi
- Gangguan saat tidur.
4. Post-Partum Psikosa
Gejala yang sering terjadi adalah:
- Delusi – Halusinasi
- Gangguan saat tidur.
- Obsesi mengenai bayi.

Ingat ASKEB yang holistic tidak hanya berfokus pada kebutuhan fisik saja tapi juga
psikis. Bagaimanapun juga keadaan psikis akan mempengaruhi kondisi fisik ibu. Atasi
kecemasan dengan mendorong ibu untuk mengungkapkan perasaannya,libatkan suami dan
keluarga untuk memberikan dukungan dan beri PENKES sesuai kebutuhan sehingga dapat
membangun kepercayaan diri dalam berperan sebagai ibu.
Bidan harus dapat menjelaskan pada ibu dan suaminya tentang bagaimana mengatasi rasa
cemas selama masa nifas :
a. Bidan dapat memperhatikan dan memberi ucapan selamat atas nkehadiran bayinya
yang dapat member perasaan senang pada ibu
b. Dalam memberi dukungan bidan dapat melibatkan suami,keluarga dan teman
dalam merawat bayi-nya sehingga beban ibu berkurang. Hal ini akan menciptakan
hubungan baik antara ibu dan keluarga, ibu dan bidan atau bidan dan keluarga-nya.
c. Bidan dapat member informasi atau konseling memngenai kebutuhan ibu selama
periode ini. Sehingga membangun kepercayaan diri ibu dalam perannya sebagai
ibu.
d. Bidan dapat mendukung PENKES termasuk pendidikan dalam perannya sebagai
ibu.
e. Bidan dapat membantu dalam hubungan ibu dan bayinya serta menerima bayi
dalam keluarganya.
f. Bidan juga dapat berperan sebagai teman bagi ibu dan keluarga dalam member
nasihat.
g. Waspadai gejala depresi. Tanyakan pada ibu apa yang ia rasakan serta apakah ia
dapat makan dan tidur dengan nyaman.

13
BAB II

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Masalah actual yang terjadi pada masa nifas yaitu :

1. Masalah nyeri pada masa nifas banyak dialami meskipun pada persalinan normal
tanpa komplikasi
2. Masalah infeksi, infeksi peradangan pada semua alat genetalia pada masa nifas oleh
sebab apapun dengan ketentuan meningkatnya suhu tubuh melebihi 38oC tanpa
menghitung hari pertama dan brturut-turut selama dua hari
3. Masalah ASI ekslusif ASI merupakan merupakan makanan terbaik bagi bayi baru 0-6
bulan karena mengandung semua bahan yang diperlukan oleh bayi. Namun
diindonesia hany sekitar 8% saja ibu-ibu memberikan asi ekslusif kepada bayinya
sampai umur 6 bulan dan 4% bayi disusui ibunya dam waktu satu jam pertama setelah
kelahiran. Padahal 21.000 kematian bayi baru lahir sia dibawah 28 hari di Indonesia
dapat dicegah melalui pemberian ASI pada satu jam pertama setelah lahir
4. Masalah Cemas Rasa cemas ini sering timbul pada ibu masa nifas karna perubahan
fisik dan emosi masih menyesuaikan diri dengan kehadiran bayi. Pada periode ini
tersebut” masa krisis”karena memerlukan banyak perubahan perilaku, nilai peran.
Tingkat kecemasan akan berbeda antara satu dengan yang lain. Bidan harus bersikap
empati dalam memberikan support mental pada ibu untuk mengatasi kecemasan.

B. Saran

Dengan adanya pembahasan merumuskan diagnose atau masalah actual masa nifas
ini, diharapkan kita sebagai calon bidan harus bisa mengidentifikasi adanya masalah dalam
masa nifas

14
DAFTAR PUSTAKA

http://sakura2503.blogspot.com/2013/06/masalah-aktual-masa-nifas.html

http://repository.ump.ac.id/5334/1/Afri%20Kustiowati%20BAB%20I.pdf

https://wiwiksunaryatipujilestari.wordpress.com/2014/12/17/merumuskan-diagnosa-
masalah-aktual-diagnosa-atau-masalah-potensial/

https://gustinerz.com/4-jen is-diagnosis-keperawatan-nanda-i/

15

Anda mungkin juga menyukai