DISUSUN OLEH:
154310604
DOSEN PEMBIMBING:
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….………….....i
KATA PENGANTAR.….………………………………………………...………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
…………………………………………………………………………...7
3.2 Saran ………………………………….
………………………………………………7
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………..8
ii
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kita persembahkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan
hidayahnya sehingga penyusunan makalah guna memenuhi tugas mata kuliah Asuhan
Kebidanan Nifas dan Menyusui yang dibimbing oleh dosen kami, Ibu Lisa Rahmawati, S.SiT,
M.Keb ini dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan.
Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada baginda nabi Muhammad SAW.
Semoga kita sebagai umatnya selalu berpegang teguh pada ajarannya.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya ada hambatan yang selalu menyertai. Namun
atas bantuan dan bimbingan dari orang tua, Dosen, dan teman - teman akhirnya semua
hambatan dalam penyusunan makalah ini dapat diatasi.
Dan adapun metode yang kami gunakan dalam penyusunan makalah ini adalah
berdasarkan pengumpulan sumber informasi dari berbagai buku sumber tentang Asuhan
Kebidanan Ibu Nifas dan Menyusui, lalu kami rangkum dan susun sedemikian rupa hingga
terbentuk seperti makalah ini.
Semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan tidak lupa
kami mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan baik dalam
bentuk kosa kata maupun keseluruhan makalah ini. Kami sebagai penulis sadar bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan untuk itu kritik dan saran sangat kami
harapkan demi kebaikan kami kedepannya. Terima Kasih.
Wassalammu’alaikum Wr. Wb
Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum
hamil). masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu. (Sulistyawati, Ari.
2009:1)
Pada masa ini sering terjadi konstipasi pada ibu setelah melahirkan. Hal ini
umumnya disebabkan karena makanan padat dan kurangnya serat selama
persalinan. Disamping itu rasa takut buang air besar, sehubungan dengan jahitan
pada perineumja ngan sampai lepas dan juga takut akan rasa nyeri. Oleh sebab itu,
pada masa ini seorang bidan harus tetap memberikan asuhan kebidanan yang
menyeluruh baik pada ibu sesuai dengan langkah dalam manajemen kebidanan
mengingat angka morbilitas dan mortalitas ibu yang masih sangat tinggi di masa
postpartum ini. (Suherni, 2009)
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
BAB II
PEMBAHASAN
Rumusan diagnosa dan masalah keduanya digunakan karena masalah tidak dapat
didefinisikan seperti diagnosa tetapi tetap membutuhkan penanganan. Masalah
sering berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami oleh wanita yang
diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian. Masalah juga sering
menyertai diagnosa. Perasaan takut tidak termasuk dalam kategori standar
nomenklatur diagnosa kebidanan tetapi tentu akan menciptakan suatu masalah
yang membutuhkan pengkajian lebih lanjut dan memerlukan suatu perencanaan
untuk mengurangi rasa takut.
Sering terjadi konstipasi pada ibu setelah melahirkan. Hal ini umumnya
disebabkan karena makanan padat dan kurangnya serat selama persalinan.
Disamping itu, rasa takut buang air besar, sehubungan dengan jahitan pada
perineum jangan sampai lepas dan juga takut akan rasa nyeri. Buang air besar
harus dilakukan 3-4 hari setelah persalinan. Bila masih terjadi konstipasi dapat
diberikan obat laksan peroral atau perrektal. Bila masih belum berhasil,
dilakukanlah klisma, enema yang artinya suntikan urus-urus. (Suherni, 2009)
Buang air besar secara spontan bisa tertunda selama 2-3 hari setelah ibu
melahirkan. Keadaan seperti ini bisa disebabkan karena tonus otot usus menurun
selama proses persalinan dan pada awal masa pasca-pospartum, diare sebelum
persalinan, enema sebelum melahirkan, kurang makan, atau dehidrasi. Ibu sering
kali sudah menduga nyeri saat defekasi, karena nyeri yang dirasakannya di
perineum akibat episiotomy, laserasi, atau hemoroid. Kebiasaan buang air yang
teratur perlu dicapai kembali setelah tonus usus kembali ke normal. (Bobak,
2004:498)
Buang air besar harus terjadi pada 2-3 hari post partum. Bila belum terjadi dapat
mengakibatkan obstipasi. Maka, dapat diberikan obat laksans per oral atau
perektal atau bila belum berhasil melakukan klisma. (Persis H, 1995:288)
Defekasi atau buang air besar harus ada dalam 3-4 hari post partum. Bila ada
obstipasi dan timbul koprotestase hingga skibala tertimbun di rektum, mungkin
akan terjadi febris. Lakukan diet teratur, cukup cairan, konsumsi makanan
berserat, olahraga, berikan obat rangsangan per oral atau per rektal atau lakukan
klisma bilamana perlu.(marmi;184;2012).
Sebagian besar ibu takut untuk BAB karena nyeri perineum dan juga adanya
penekanan waktu persalinan sehingga biasanya BAB tertunda 2-3 hari. Beberapa
wanita mengalami konstipasi pada masa nifas, namun kebanyakan kasus sembuh
secara spontan. Untuk membantu ibu mencegah konstipasi anjurkan ibu untuk
tinggi makanan berserat dan buah-buahan, memperbanyak minum minimal 3 liter
perhari.
5
Pemberian obat-obatan untuk pengaturan kerja usus kerap kali bermanfaat bila
pola penanganan diatas belum bekerja dengan baik pada hari 2-3 post partum,
seperti:
6
a. Pasien mengatakan sudah lebih dari 4 hari belum buang air besar.
b. Pasien mengatakan takut untuk buang air besar karena takut jahitan akan
membuka.
c. Pasien masih takut untuk jongkok.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan oleh bidan dalam lingkup
praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa kebidanan yang
terdiri dari diakui dan telah disyahkan oleh profesi, berhubungan langsung
dengan praktek kebidanan, memiliki ciri khas kebidanan, didukung oleh clinical
judgement dalam praktek kebidanan dan dapat diselesaikan dengan pendekatan
manajemen kebidanan.
Sebagian besar ibu takut untuk BAB karena nyeri perineum dan juga adanya
penekanan waktu persalinan sehingga biasanya BAB tertunda 2-3 hari. Beberapa
wanita mengalami konstipasi pada masa nifas, namun kebanyakan kasus sembuh
secara spontan. Untuk membantu ibu mencegah konstipasi anjurkan ibu untuk
tinggi makanan berserat dan buah-buahan, memperbanyak minum minimal 3 liter
perhari.
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Nanny lia dwi, vivian dan Tri Sunarsih. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.
Jakarta: Selemba Medika.