MENYUSUI
Kelas : II A
Oleh :
Nim: 154310597
Dosen pembimbing :
PRODI D – IV KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
RI
PADANG
TAHUN AJARAN 2016 / 2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
karuniaNya saya selaku penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Masalah
Aktual Nyeri dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga
terima kasih kepada ibu Lisa Rahmawati, S.SiT, M.Keb selaku dosen mata kuliah
Asuhan Kebidanan Neonatus dan Menyusui yang telah memberikan tugas
makalah ini diharapkan dengan makalah ini kami mampu memahami materi yang
ibu berikan dengan baik.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita bersama. Saya juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, saya mengharapkan adanya kritik saran dan usulan demi perbaikan
makalah untuk yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun. Terima kasih
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman judul.......................................................................................................1
Kata pengantar…………………………………...................................................2
Daftar isi…………………............……………....................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG...…………….........................................……4
1.2 RUMUSAN MASALAH…………..…...............................………..4
1.3 TUJUAN……...…………………................................................…..4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN NYERI….…………................................…………5
2.2 MEKANISME NYERI….....….........................................................5
2.3 MASALAH AKTUAL NYERI…….....................................………6
2.4 PENGURANGAN RASA NYERI………….....……….……..…..11
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN……...……………............................................….13
3.2 SARAN……..…………………................................................…..13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Nyeri
Ransangan yang diterima oleh reseptor nyeri dapat berasal dari berbagai
faktor dan dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu:
5
2) Ransangan termal: nyeri yang disebabkan karena pengaruh suhu. Rata-rata
manusia akan merasakan nyeri jika menerima panas diatas 45`C dimana
mulai pada suhu tersebut jaringan akan mulai mengalami kerusakan.
3) Ransangan kimia: jaringan yang mengalami kerusakan akan membebaskan
zat yang disebut mediator yang dapat berikatan dengan reseptor nyeri
antara lain bradikinin, serotonin, histamin, asetikolin, dan prostaglandin.
Gangguan rasa nyeri pada masa nifas banyak dialami meskipun pada
persalinan normal tanpa komplikasi. Hal tersebut menimbulkan tidak nyaman
pada ibu, ibu diharapkan dapat mengatasi gangguan ini dan memberi kenyamanan
pada ibu.
Gangguan rasa nyeri yang dialami ibu masa nifas antara lain:
Pada saat hamil, rahim seorang ibu akan membesar sesuai ukuran janin
yang dikandungnya. Begitu bayi lahir maka perlahan-lahan rahim akan menyusut
dan mengecil hingga sebesar buah pir kecil. Proses kembalinya ke bentuk semula
dari rahim ini disertai dengan rasa nyeri seperti kram pada perut. Dalam
kebidanan disebut dengan kontraksi rahim. Kontraksi rahim ini diperlukan agar
rahim dapat segera mengecil dan pembuluh darah yang terluka saat lepasnya ari-
ari dari dinding rahim dapat segera menutup kembali, sehingga tidak terjadi
perdarahan. Kram pada perut ibu nifas ini disebabkan oleh kontraksi dalam
relaksasi yang terus menerus pada uterus.
Kadang, sensasi nyeri seperti kram ini semakin terasa saat menyusui, ibu
tidak perlu cemas karena justru dengan ransangan hisapan bayi akan membantu
keluarnya hormon oksitosin yang membantu proses kontraksi rahim tersebut.
Maka, tidak mengherankan bila ibu menyusui akan lebih cepat pulih rahimnya
dan terhindar dari resiko perdarahan juga. Hal ini banyak terjadi pada multipara
maka dari itu anjurkan ibu untuk sering buang air kecil dengan tujuan untuk
mengosongkan kandung kemih, tidur tengkurap dengan bantal mengganjal
6
dibawah perut bila analgestik, pijat dengan pelan perut bagian bawah, gunakan
gurita yang nyaman, dan lakukan relaksasi nafas bila nyeri atau kram tersebut
muncul, bila rasa nyeri tidak tertahankan oleh ibu sebaiknya konsultasikan dengan
bidan atau dokter.
2) Nyeri payudara
Pasca persalinan setelah dua atau tiga hari seorang ibu nifas akan
merasakan payudaranya mulai sedikit tegang dan penuh. Sekitar payudara terasa
nyeri sedikit dan membengkak. Keadaan seperti ini disebut engorgement
(payudara bengkak) yang disebabkan oleh adanya status di vena dan pembuluh
darah bening. Pada keadaan ini payudara telah memulai fungsinya memproduksi
air susu bagi bayi. Produksi ASI semakin hari akan semakin banyak. Oleh karena
itu, dibutuhkan penghisapan yang teratur dari bayi sejak lahir, yakni dengan
inisiasi menyusu dini. Jika dalam keadaan ini ibu menghindari menyusui karena
alasan nyeri, lalu memberi prelacteal feeding (makanan tambahan) pada bayi,
keadaan tersebut malah akan terus berlanjut. Payudara akan bertambah bengkak
atau penuh, karena sekresi ASI terus berlanjut, sementara bayi tidak disusukan,
sehingga tidak terjadi peransangan pada puting susu yang mengakibatkan refleks
oksitosin tidak terjadi dan ASI tidak dikeluarkan.
Pada beberapa ibu nifas, ada yang mengalami pembesaran kelenjar susu
hingga disekitar area ketiak. Tidak perlu khawatir itu bukan penyakit atau
kelainan, namun karena aktivitas hormon yang memproduksi ASI bagi bayi.
Bagian puting payudara juga akan sedikit keras dan sensitif.
7
Keluarkan sedikit ASI sebelum menyusui agar payudara lebih lembek,
sehingga puting lebih mudah ditangkap/diisap oleh bayi.
Berikan kompres hangat untuk mengurangi rasa sakit pada payudara.
Massage payudara untuk mengurangi peningkatan peredaran darah dan
terjadinya statis di pembuluh darah dan pembuluh getah bening dalam
payudara.
Pada saat latihan duduk dan berjalan pascabersalin, ibu nifas mungkin
akan mengalami keluhan sedikit nyeri pada sekitar jalan lahir baik bekas luka
jahitan maupun keluhan bengkak atau lecet pada vagina. Tidak perlu cemas, pada
keadaan dimana bagian tubuh mengalami robekan maka syaraf disekitar luka akan
menjadi sangat peka dan timbul nyeri, namun semakin aktif bergerak rasa nyeri
akan semakin berkurang.
Pada keadaan bengkak atau lecet disekitar vagina mungkin sementara akan
sedikit mengganggu kenyamanan ibu, tak perlu cemas hal ini akibat penekanan
kepala bayi saat lahir. Keadaan bengkak pada vagina secara perlahan akan
mengempis dan kembali ke bentuk semula.
8
Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
Menjaga personal hygiene
9
jeruk, mangga, apel dal lain-lain. Selain itu, dengan mengonsumsi serat
akan membantu ibu dalam melancarkan produksi ASI.
Banyak minum air putih.
Tetap menjaga kebersihan area sekitar dubur, jangan mengusap bagian
dubur terlalu keras karena dapat mengiritasi jaringan yang sensitif.
Sebaiknya jangan berdiri atau duduk terlalu lama. Jika kondisi ibu
memungkinkan ibu untuk duduk terlalu lama, maka sarankan ibu untuk
menggunakan bantal yang berbentuk seperti donat karena bantal ini
membantu memberikan sedikit ruang untuk anus agar tidak mengalami
tekanan.
Tidak menggunakan ramuan tradisional yang dapat menimbulkan infeksi
pada anus
Tanyakan bidan/dokter sebelum menggunakan obat apapun untuk
pengobatan.
5) Konstipasi
Buang air besar secara spontan bisa tertunda selama dua sampai tiga hari
setelah ibu melahirkan. Keadaan ini disebabkan karena tonus otot usus menurun
selama proses persalinan dan pada masa awal pascapartum, diare sebelum
persalinan, enema sebelum melahirkan, kurang makan atau dehidrasi.
10
Ibu sering kali menduga nyeri saat defekasi karena nyeri yang
dirasakannya diperineum akibat episiotomi, laserasi atau hemoroid. Kebiasaan
buang air teratur perlu dicapai kembali setelah tonus usus kembali normal.
6) Diuresis
Hari pertama biasanya ibu mengalami kesulitan buang air kecil, selain
khawatir nyeri jahitan juga karena penyempitan saluran kencing akibat penekanan
kepala bayi saat proses melahirkan. Pasca melahirkan kadar steroid menurun
sehingga menyebabkan penurunan fungsi ginjal. Fungsi ginjal kembali normal
dalam waktu satu bulan setelah wanita melahirkan. Urin dalam jumlah yang besar
akan dihasilkan dalam waktu 12-36 jam sesudah melahirkan. Hal yang
menyebabkan kesulitan buang air kecil pada ibu postpartum, antara lain:
11
Penny Simpkin menjelaskan cara-cara untuk mengurangi rasa nyeri/sakit yaitu:
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
2.5 Saran
13
Daftar pustaka
Nugroho, Taufan.2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas (Askeb 3).
Yogyakarta : Nuha Medika
Walyani, Elisabeth Siwi dan Endang Purwoastuti. 2015. Asuhan Kebidanan Masa
Nifas dan Menyusui. Yogyakarta : Pustaka Baru
Asih, Yusari dan Risneni. 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan
Menyusui. Jakarta : Trans Info Media
http://midwifery.uns.ac.id/luka-jahitan-perineum/
14