NYAMAN (NYERI)
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
judul Kebutuhan Dasar Manusia Rasa Aman dan Nyaman (Nyeri) tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu
metode pembelajaran bagi mahasiswa-mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
HangTuah Surabaya.
Kami sebagai manusia yang jauh dari kesempurnaan tentunya sadar akan
segala kekurangan dalam pembuatan makalah ini,dan kami akan sangat bangga
apabila makalah yang kami susun ini mendapatkan saran maupun kritik yang
bersifat membangun. Tidak lupa kami haturkan permohonan maaf
apabila makalah yang kami buat terdapat suatu kesalahan.
Terakhir kami sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu tersusunnya makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 1
1.3 Tujuan .............................................................................................. 1
1.4 Manfaat............................................................................................. 1
BAB 2 TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian dan Fisiologi Nyeri ........................................................ 2
2.2 Makna dan Persepsi Nyeri ............................................................... 4
2.3 Toleransi dan Reaksi Nyeri ..............................................................5
2.4 Jenis dan bentuk Nyeri ..................................................................... 6
2.5 Faktor yang mempengaruhi nyeri .................................................... 8
2.6 Mengukur Intensitas Nyeri .............................................................. 9
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1 Asuhan Keperawatan ....................................................................... 10
3.2 Diagnosa Keperawatan ...................................................... ............. 12
3.3 Perencanaan ..................................................................................... 14
3.4 Implementasi .................................................................................... 15
3.5 Management Nyeri ...........................................................................17
PENDAHULUAN
Belakangan ini, kehidupan sehari-hari kita sering merasakan nyeri yang membuat
ketidak nyamanan dalam hidup kita,sebagian dari individu merasa tidak kwatir
terhadap nyeri,dan sebgian individu merasa cemas,takut terhadap nyeri itu.banyak
diantara individu yang tidak bisa menyelesaikan masalah ketidak nyamanan
ini,untuk itu saya membuat makalah ini, untuk memberi petunjuk bagi pembaca
dalam menyelesaikan masalah ketidaknyamanan yaitu nyeri.
1.3 TUJUAN
1.4 MANFAAT
BAB II
TINJAUAN TEORI
3.1 PENGERTIAN
Nosisepsi
Pada bagian pertama: nyeri merambat dari Seraput saraf perifer ke medula
spinalis.serabut nosiseptor yang terlibat adalah serabut C, yang
mentransmisikan nyeri tumpuldan menyakitkan .dan serabut A-delta yang
mentransmisikan nyeri tajam.
Bagian kedua : transmisi nyeri dari Medula spinalis ke otak dan talamus
melalui spinotalamic tract (stt) yang membawa informasi mengenai sifat dan
lokasi dari stimulus ke stimulus.
Bagian ketiga : sinyal dari stimulus tadi di teruskan ke korteks sensor
motorik,tempat nyeri di persepsikan.
Banyak teori yang menjelaskan fisiologi nyeri ,namun yang paling sederhana
adalah teori gate control(Melzeck dan well)
Teori ini menjelaskan bahwa subtansi gelatinosa pada medula spinalis bekerja
layaknya pintu gerbang yang memungkinkan atau menghalangi masuknya implus
nyeri ke otak.
Persepsi nyeri, tepatnya pada area korteks (fungsi evaluatif kognitif)muncul akibat
stimulus menuju saraf spinnotalamikus dan talamiko kortikalis.
Bersifat:
Objektif
Sangat kompleks
Persepsi nyeri bisa berkurang atau hilang pada periode stes berat atau emosi
Contoh: penderita luka bakar derajat III tidak akan merasa nyeri walaupun
cederanya sangat hebat.
Takut
Gelisa
Optimis
Menangis
Mengerang
Menjerit
Mondar mandir
Mengepal tangan,dll
a) Nyeri akut
Berlangsung tdk lebih dari 6 bulan
Gejalanya mendadak
Penyebab dan lokasi nyeri sudah di ketahui
Ditandai dengan penegangan otot dan kecemasan
b) Nyeri kronis
Berlangsung lebih dari 6 bulan
Sumber nyeri bisa di ketahui/tidak
Hilng tmbul
Pengindraan nyeri lebih mendalam
Sulit menunjukan lokasi
Dampaknya:
Mudah tersinggung
Kurang perhatian.
Sering putus asa
c) Perbedaan nyeri akut dan kronis
Pernyataan Daerah nyeri umumnya Daerah yang nyeri dan yang tidak,
nyeri diketahui dengan pasti. Klien intensitasnya menjadi sukar di
yang mengalami nyeri ini evaluasi. Klien yang mengalami
sering kali merasa takut dan nyeri ini kerap merasa tidak aman
khawatir dan berharap nyeri karena mereka tidak tahu apa yang
dapat segera teratasi. Nyeri mereka rasakan. Dari hari ke hari
ini dapat hilang setelah area klien mengeluh mengalami keletihan,
yang mengalami gangguan insomnia, anokresia, depresi, putus
kembali pulih. asa, dan sulit mengontrol emosi
Biasanya melaporkan
Perjalanan Berlngsung terus
kekeurngn gejala setelah
beberapa waktu
Latar belakang etnik dan budaya merupakan faktor yang memengaruhi reaksi
terhadap nyeri dan ekspresi nyeri.
Cntoh: individu dari buday tertentu cenderung mengukapkap nyeri yang mereka
rasakan,sedngkan budaya lain lebih memilih untuk menahan, mereka tidak ingin
merepotkan orang lain.
Tahap perkembangan
Contoh: individu yang sendiri, tanpa keluarga atau teman-teman akan cenderung
merasakan nyeri yang lebih berarti.
Ansietas sering kali menyertai peristiwa nyeri yang terjadi.ancaman yang tidak
jelas asalnya dan ketidak mampuan mengontrol nyeri atau peristiwa sekililingnya
dpat mempeberat persepsi nyeri.
Tingkat kesadaran
Konsentrasi
Jumlah distrasi
Tingkat aktivitas
Harapan keluarga
skala Keterangan
0 Tidak nyeri
0 = tidak nyeri
1 = nyeri ringan
2 = nyeri sedang
3 = nyeri berat
5 = nyeri hebat
BAB III
PEMBAHASAN
Pengkajian nyeri yang akurat sangat penting, untuk itu perawata perlu mengkaji
semua faktor yang memengaruhi nyeri:
Fisiologi
Psikologi
Perilaku
Emosinal
Sosiokltural
Pengkajian nyeri
S Severity/keganasan = intensitas
Riwayat nyeri
Ekspresi wajah:
Respon fisiologi
Nyeri akut:
Nyeri akut
Nyeri kronis
Batasan karakteristik
Subjektif:
Objektif:
Gangguan tidur, missal; mata terlihat layu, gerakan tidak teratur atau tidak
menentu dan tidak menyeringai
NOC:
Tujuan/criteria hasil
2. jarang
3. kadang-kadang
4. sering
5. selalu
Indicator 1 2 3 4 5
Mengenali awitan nyeri
Menggunakan tindakan pencegahan
Melaporkan nyeri dapat dikendaikan
1. sangat berat
2. berat
3. sedang
4. ringan
5. tidak ada
Indicator 1 2 3 4 5
Ekspresi nyeri pada wajah
Gelisah atau ketegangan otot
Durasi episode nyeri
Merintih dan menangis
gelisah
Intervensi NIC
Pengkajian
Gunakan bagan alir nyeri untuk mementau peredaan nyeri oleh analgesic
dan kemungkinan efek sampingnya
Dalam mengkaji nyeri pasien, gunakan kata-kata yang sesuai usia dan
tingkat perkembangan pasien
Manajemen nyeri:
Manajemen nyeri:
Berikan informasi tentang nyeri, seperti penyebab nyeri, berapa lama akan
berlangsung, dan antisipasi ketidaknyamanan akibat prosedur
Aktivitas kolaboratif
Kelola nyeri pasca bedah awal dengan pemberian opiate yang terjadwal
(missal, setiap 4 jam selama 36 jam) atau PCA
Manajemen nyeri:
Laporkan kepada dokter jika tindakan tidak berhasil atau jika keluhan saat
ini merupakan perubahan yang bermakna dari pengalaman nyeri pasien
dimasa lalu
Perawatan dirumah
Waspadai bahwa sama halnya dengan orang dewasa, bayi pun sensitive
terhadap nyeri, gunakan anastetik topical sebelum melakukan pungsi vena,
untuk bayi baru lahir gunakan sukrosa oral
Untuk mengkaji nyeri pada anak yang masih kecil, gunakan skala nyeri
wajah atau skala nyeri bergambar lainnya
Untuk lansia
b) Relaksasi
Ada 3 hal utama yang harus diperhatikan dalam tehnik relaksasi, yaitu:
b) Pikiran beristirahat
Cara:
a) Posisi pasien diatur sedemikian serupa sehingga rileks, tanpa beban fisik.
Posisi dapat duduk atau berbaring telentang
b) Instruksikan pasien untuk menghirup napas dalam sehingga rongga paru berisi
udara yang bersih
c) Pasien perlahan menghembuskan udara dan membiarkan keluar dari setiap
bagian anggota tubuh, pada saat itu pasien diminta untuk memusatkan
perhatian betapa nikmat rasanya
d) Pasien bernapas dengan irama yang normal beberapa saat (sekitar 1-2 menit)
c) Relaksasi progresif
Teknik relaksasi progresif merupakan latihan kontraksi dan relaksasi pada setiap
kelompok otot secara sistematis dan dapat digunakan untuk menurunkan nyeri
gastritis. Nyeri yang dialami dapat terus menerus mengalami kekambuhan.
Persiapan :
a) Persiapan alat dan lingkungan: kursi, bantal, serta lingkungan yang tenang dan
sunyi.
b) Persiapan klien:
c) Jelaskan tujuan, manfaat, prosedur, dan pengisian lembar persetujuan terapi
pada klien;
d) Posisikan tubuh klien secara nyaman yaitu berbaring dengan mata tertutup
menggunakan bantal dibawah kepala dan lutut atau duduk dikursi dengan
kepala ditopang, hindari posisi berdiri;
e) Lepaskan asesoris yang digunakan seperti kacamata, jam, dan sepatu;
f) Longgarkan ikatan dasi, ikat pinggang atau hal lain yang sifatnya mengikat
ketat.
Prosedur :
Gerakan 1: ditujukan untuk melatih otot tangan.
1) Genggam tangan kiri sambil membuat suatu kepalan.
2) Buat kepalan semakin kuat sambil merasakan sensasi ketegangan yang terjadi.
3) Pada saat kepalan dilepaskan, klien dipandu untuk merasakan relaks selama 10
detik.
4) Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan dua kali sehingga klien dapat
membedakan perbedaan antara ketegangan otot dan keadaan relaks yang
dialami.
5) Prosedur serupa juga dilatihkan pada tangan kanan.
Gerakan 2: ditujukan untuk melatih otot tangan bagian belakang.
Tekuk kedua lengan ke belakang pada pergelangan tangan sehingga otot di tangan
bagian belakang dan lengan bawah menegang, jari-jari menghadap ke langit-
langit. Gerakan melatih otot tangan bagian depan dan belakang ditunjukkan pada
gambar.
Gambar:
d) Massase
Tindakan keperawatan dengan cara masase, dilakukan pada daerah superfesial
atau otot, tulang.
Hanya untuk membantu mengurangi rangsangan nyeri akibat terganggunya
sirkulasi.
Tujuan
Prosedur kerja:
2) Cuci tangan
3) Lakukan mesase pada daerah yang dirasakan nyeri selama 5-10 menit
Tujuan
1) Memperbaiki sirkulasi
2) Mengilangkan edema
3) Mengurangi rasa nyeri
2) Basahi kasa steril dengan larutan pada mangkuk kecil lalu peras
6) Cuci tangan
Tujuan
Cara kerja
4) Cuci tangan
3) Atur panas
5) Cuci tangan
PENUTUP
Kesimpulan
Nyeri merupakan suatu gejala yang bersifat ojektif. Hanya orang yang merasakan
yang bisa mengungkapkan. Kebutuhan dasar manusia untuk memenuhi rasa yang
tidak nyaman atau nyeri ini, perawat perlu memperhatiakn, mengkaji konsep dasar
nyeri pada klien yangmengalami gngguan keamaman.
Saran
Semoga dengan memahami konsep dasar nyeri ini. Kita bisa menerapkan dan
membagi ilmu dalam menyelesaikan masalah gengguan tidak nyaman ini dalan
kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
Nurarif, Huda Amin dan Kusuma, Hardhi. (2014). Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan NANDA NIC-NOC, Yogyakarta : Media Action Piblishing.