PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan adalah dengan adanya sistem pendokumentasian yang baik. Dalam kebidanan
banyak hal penting yang harus didokumentasikan yaitu segala asuhan atau tindakan yang
diberikan oleh bidan baik pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi, dan keluarga berencana.
Dokumentasi kebidanan adalah suatu sistem pencatatan dan pelaporan informasi tentang
kondisi dan perkembangan kesehatan pasien dan semua kegiatan yang dilakukan oleh
petugas kesehatan.
Catatan pasien merupakan suatu dokumentasi yang legal, yang mencatat status
pasien pada saat lampau, sekarang, dalam bentuk tulisan yang menggambarkan catatan
kebidanan yang diberikan. Umumnya catatan pasien berisi informasi yang
mengidentifikasi masalah, diagnosa kebidanan dan kebutuhan klien , respons pasien
terhadap asuhan kebidanan yang diberikan dan respons terhadap pengobatan serta rencana
untuk intervensi lebih lanjut. Keberadaan dokumentasi baik berbentuk catatan maupun
laporan akan sangat membantu komunikasi antara sesama bidan maupun disiplin ilmu
lain dalam rencana pengobatan.
Semua ini dapat dicapai apabila bidan mampu menunjukkan kemampuannya baik
dalam bidang pengetahuan , sikap, dan keterampilan yang didasari oleh ilmu yang jelas,
serta mendokumentasikan semua hasil kerja yang telah dilaksanakan secara baik dan
benar. Akhirnya dokumentasi dapat meningkatkan kesinambungan perawatan pasien, dan
menguatkan akuntabilitas, dan tanggung jawab bidan dalam mengimplementasikan, dan
mengevaluai pelayanan yang diberikan serta membantu institusi untuk memenuhi syarat
akreditasi dan hukum.
Anemia pada masa nifas merupakan komplikasi yang paling sering dialami ibu di
masa nifas,penyebab utamanya adalah infeksi. Terutama bagi mereka yang mengalami
perdarahan saat persalinan. Anemia ringan masih cukup tinggi dan apabila anemia tidak
ditangani,dapat membawa pengaruh buruk bagi ibu nifas.
1
B. TUJUAN
C. RUMUSAN MASALAH
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Anemia
a. Pengertian
Anemia adalah suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin
kurang dari normal (proverawati,2011)
b. Etiologi anemia
Terdapat beberapa eti0logi anemia antara lain :penghancuran sel darah merah yang
berlebihan,kehilangan darah,penurunan produksi sel darah merah ( proverawati,2011)
c. Patofisiologis anemia
d. Tingkatan anemia
1) Tidak anemia
2) Anemia ringan
3) Anemia sedang
4) Anemia berat
Untuk mengenal adanya anemia dapat melihat dengan gejala-gejala seperti : merasa
lesu,cepat lelah,lelah yang berkepanjangan merupakan gejala khas anemia. Selain itu
juga muncul keluhan seperti : pusing,telinga,mendenging,mata berkunang-kunang dan
kelemahan otot.
3
f. Penyebab anemia
g. Pengaruh anemia
Anemia pada masa nifas memberikan pengaruh yang kurang baik bagi ibu dan nifas
selanjutnya. Pengaruh pada anemia pada masa nifas dapat terjadi sub involusi uteri
yang menyebabkan perdarahan post partu, memudahkan infeksi
puerperium,pengeluaran asi berkurang dan mudah terjadi infeksi payudara
h. Penanganan anemia
1) Pantau kadar hb
B. Anemia ringan
a. pengertian
anemia ringan adalah dimana kadar hemoglobin (hb) berkisar antara 9-10 gr%
(manuaba,2007)
2) sesak nafas
3) penurunan energi
4) kelelahan
komplikasi anemia ringan pada ibu nifas dapat terjadi,hal ini dikarenakan ibu
mngelami perdarahan saat persalinan,proses persalinan sangat lama,atau ibu sudah
menderita anemia sejak masa kehamilan. Pada kasus ibu nifas dengan anemia
ringan apabila tidak diatasi dapat menyebabkan rahim tidak mampu berkontraksi
(manuaba,2007)
4
d. patofisiologi anemia ringan
3) terjadi penurunan jumlah sel darah merah dalam jaringan,pada tahap akhir
hemogobin menurun dan eritrosit mengecil,maka terjadi anemia.
1) Pengkajian
Merupakan langkah mengumpulkan semua data yang akurat dan lengkap dari
semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien secara keseluruhan. Bidan
dapat melakukan pengkajian dengan efektif,maka harus menggunakan format
pengkajian yang terstandar agar pertanyaan yang diajukan lebih terarah dan
relevan.
a. Data subjektif
5
b. Data objektif
Data objektif dapat diperleh melalui fisik sesuai dengan kebutuhan dan
pemeriksaan tanda-tanda vital : dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan
fisik dilakukan dengan cara inspeksi,palpasi,auskultasi dan perkusi.
2) Interpretasi data
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau
masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-
data yang dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasi
sehingga ditemukan masalah atau diagnosa yang spesifik .
a. Diagnosa kebidanan
a) Data subjektif
Keluhan ibu pada masa nifas dengan anemia ringan yaitu ibu
mengatakan pusing dan lemas
6
b) Data objektif
Respirasi : .....x/menit
b. Masalah
c. Kebutuhan
3) Diagnosis/masalah potensial
7
4) Kebutuhan tindakan segera
Anemia pertama yang dilakukan ibu nifas dengan anemia ringan yaitu
dengan menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makan-makanan yang
mengandung banyak protein dan sayuran hijau,memberikan vitamin
penambah darah (tablet fe ),vitamin c.
Langkah ini ditentukan dari hasil kajian pada langkah sebelumnya. Jika
ada informasi/data yang tidak lengkap bisa dilengkapi. Merupakan
kelanjutan penatalaksanaan terhadap masalah atau diagnosa yang telah
diidentifikasi atau diantisipasi yang sifanya segera atau rutin. Rencana
asuhan dibuat berdasarkan pertimbangan yang tepat, baik dari
pengetahuan, teori yang up to date, dan divalidasi dengan kebutuhan
pasien. Penyusunan rencana asuhan sebaiknya melibatkan pasien.
6) Melaksanakan perencanaan
7) Evaluasi
c. Conjungtiva kemerahan
9
BAB III
A. TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
a. Identitas pasien
Telp : 08523467xxxx
b. Data subjektif
Riwayat kesehatan
c. Riwatar alergi
f. Riwayat haid
a. Riwayat penyakit
11
Jantung : tidak ada
Dm : tidak ada
b. Riwayat kehamilan
Riwayat perkawinan
b. Penolong : bidan
f. Plasenta
Ukuran : 500 gr
i. Perdarahan :
Kala IV : ± 80 cc
k. Catatan waktu
l. Keadaan bayi
Pola kebiasaan
a. Nutrisi
13
Makan
Minum
b. Eliminasi
Bab
Bak
c. Istirahat/tidur
14
f. Penggunaan obat-obatan / rokok : ibu hanya mengkonsumsi obat
yang diberika oleh bidan dan suami tidak merokok
A. DATA OBJEKTIV
1. STATUS GENERALIS
a. Keadaan umum :
b. Kesadaran : cospomentif
c. Tanda vital
Nadi : 80 x/menit
Nafas : 20x/menit
Suhu : 36,6 cm
d. Tb : 155 cm
e. Bb sebelum hamil : 45 kg
f. Bb sekarang : 50 kg
g. Lila : 24,5 cm
2. Pemeriksaan sistematis
a. Kepala
mata
Skelera : putih
15
b. Leher
Mammae
Axila
d. Ekstremitas
Atas
Bawah
3. Pemeriksaan obstetrik
a. Abdomen
16
Inspeksi
Pembesaran : normal
Palpasi
Kontraksi : kuat
b. Anogenital (ispeksi)
Lochea : rubra
Perineum
Anus
Inspekulo
17
a. Pemeriksaan laboratorium
Golongan darah :B
Hb : 9,6 %
a. Diagnosa kebidanan
Data dasar :
DS :
DO :
2. Kesadaran : cospomentis
3. Ttv : td :110/70
R : 20 X/menit
N : 80 x/menit
S : 36,6 ◦c
18
7. Lochea : rubra
8. Hb : 9,6 gr %
b. Masalah
c. Kebutuhan
Anemia sedang
b. RENCANA TINDAKAN
c. Berikan KIE pada ibu tentang nutrisi pada ibu nifas dengan anemia
VI IMPLEMENTASI/PELAKSANAAN
Kesadaran : cospomentis
Ttv :
td : 120/70 mmhx/menit
19
R : 22 x/menit
N : 80 x/menit
S : 36,4 °C
d. pukul 18.15 wib membantu ibu menyususi bayinya dan pantau proses
laktasi yaitu dengan cara kepala bayi diletakkan disiku ibu,sebelum
menyusui puting diolesi diolesi dengan ASI, perut bayi menempel
pada perut ibu, setelah menyusui puting diolesi ASI kembali.
VII. EVALUASI
c. Ibu sudah mengetahui tentang gizi yang dibutuhkan ibu nifas dengan
anemia
20
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Diharapkan pada ibu untuk dapat mengenali tanda bahaya pada ibu nifas sehingga jika
ibu mengalami salah satu dari tanda bahaya tersebut , ibu untuk segera ke tempat
pelayanan kesehatan
21
DAFTAR PUSTAKA\
Walyani, Elisabeth Siwi dan Endang Purwoastuti. 2015. Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan
Menyusui. Yogyakarta : Pustaka Baru
22