Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Undang-undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,dimana yang

dimaksud dengan kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, sprititual

maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara social dan

ekonomis.

Anemia atau lebih sering disebut kurang darah di mana kadar sel darah merah

berada di bawah nilai normal. Penyebabnya bisa karena kurangnya zat gizi untuk

pembentukan darah misalnya zat besi, asam folat dan vitamin B12, tetapi yang paling

sering terjadi adalah anemia karena kekurangan zat besi. Hal ini akan menimbulkan

gangguan pertumbuhan hasil konsepsi, sering terjadi immaturitas, prematuritas, cacat

bawaan atau janin lahir dengan berat badan yang rendah.

Dampak anemia pada janin antara lain abortus, terjadi kematian intrauterin,

prematuritas, berat badan lahir rendah, cacat bawaan dan mudah infeksi. Pada ibu, saat

kehamilan dapat mengakibatkan abortus, persalinan prematuritas, ancaman

dekompensasi kordis dan ketuban pecah dini. Pada saat persalinan dapat mengakibatkan

gangguan his, retensio plasenta dan perdarahan post partum karena atonia uteri.

Penelitian faktor risiko anemia di Indonesia sejauh ini banyak dilakukan namun

pada skala kecil, oleh karenanya perlu diteliti dalam skala yang lebih besar dengan

menggunakan data Riskesdas tahun 2013. Berdasarkan latar belakang di atas, maka

1
tujuan penelitian adalah menganalisis faktor risiko pada ibu hamil di Indonesia baik di

perdesaan maupun di perkotaan.

Anemia khususnya pada ibu hamil sepertinya masih merupakan masalah klasik

yang tidak pernah bisa ditangani dan memiliki dampak yang serius pada ibu dan bayi.

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu hamil dengan kadar hemoglobin (Hb) <

11g/dl pada trimester I dan III, sedangkan pada trimester II kadar Hb < 10,5g/dl

(Kemenkes RI, 2013). Sebagian besar penyebab anemia pada ibu hamil di Indonesia

adalah kekurangan zat besi. Kebutuhan yang meningkat pada masa kehamilan, rendahnya

asupan zat besi merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya anemia defisiensi besi.

Volume darah pada saat hamil meningkat 50%, karena kebutuhan meningkat untuk

mensuplai oksigen dan makanan bagi pertumbuhan janin.

Kejadian anemia yang tidak ditindaklanjuti dengan baik kemungkinan besar akan

berdampak semakin buruk pada kesehatan ibu dan bayi serta meningkatkan angka

kematian ibu dan bayi. Berdasarkan Supas tahun 2015 Angka Kematian Ibu (AKI) di

Indonesia pada tahun 2015 adalah 305 per 100.000 kelahiran hidup. Sementara pada

tahun 2019 kematian ibu di Indonesia sebanyak 4221 orang dari 4.778.621 kelahiran

hidup atau angka kematian ibu 88,33 per 100.000 kelahiran hidup. Perdarahan

merupakan penyebab kematian ibu terbanyak yaitu 1280 kasus (30,32%), hipertensi

dalam kehamilan 1066 kasus (25,2%) dan 207 kasus (4,9%) disebabkan oleh karena

infeksi (Kemenkes RI, 2020). Angka kematian ibu di Provinsi Bali tahun 2019 adalah

67,6 per 100.000 kelahiran hidup dan 26,09% disebabkan oleh karena perdarahan.

Dampak yang mungkin timbul pada ibu hamil dengan anemia adalah abortus.

Penelitian menyatakan bahwa ada hubungan antara ibu hamil anemia dengan kejadian

2
abortus, sebesar 65,2% ibu hamil dengan anemia mengalami abortus. Ibu hamil dengan

anemia dapat mengalami perpanjangan kala I atau terjadi partus lama. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa ibu bersalin yang anemia dan terjadi kala I lama sebanyak 68,4%.

Anemia juga merupakan salah satu penyebab terjadinya perdarahan post partum.

Penelitian menyatakan sebagian besar ibu hamil dengan anemia mengalami perdarahan

postpartum yaitu sebanyak 77,8%. Ibu dengan anemia memiliki peluang 4,8 kali

mengalami perdarahan postpartum dibanding ibu yang tidak anemia. Anemia pada

wanita hamil juga berdampak pada beratnya infeksi selama kehamilan

B. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana penatalaksanaan Asuhan Kebidanan pada Keterampilan Praktik

Klinik Kebidanan dengan Pemeriksaan Hb Pada Ibu Hamil di PMB Anita Magda

Sari,S.Keb Tahun 2023

C. TUJUAN

Mengetahui hasil penerapan Asuhan Kebidanan pada Stase Keterampilan Praktik

Klinik Kebidanan dengan Pemeriksaan Hb Pada Ibu Hamil di PMB Anita Magda

Sari,S.Keb Tahun 2023

3
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. KONSEP DASAR MANAJEMEN KEBIDANAN

1. Manajemen kebidanan secara umum

Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam

menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari pengkajian,

analisis data, diagnosis kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi(IBI,2007).

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai

metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah,

penemuan-penemuan, keteranpilan dalam rangkaian tahapan yang logis untuk

pengambilan suatu keputusan berfokus pada klien.

Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang berurutan, yang

dimulai dengan mengumpulkan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Langkah-

langkah tersebut membentuk kerangka yang lengkap yang bisa diaplikasikan dalam

semua situasi. Akan tetapi, setiap langkah tersebut bisa dipecah-pecah kedalam tugas-

tugas tertentu dan semuanya bervariasi sesuai dengan kondisi klien.

2. Manajemen Asuhan Kebidanan sesuai 7 langkah Varney

a. Langkah I : Tahap Pengumpulan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan

lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Tahap ini

4
merupakan langkah yang akan menentukan langkah berikutnya. Kelengkapan

data yang sesuai dengan kasus yang dihadapi akan menentukan

b. Langkah II : Interpretasi Data Dasar

Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis atau masalah

berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data

dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan

diagnosis dan masalah yang spesifik. Masalah sering berkaitan dengan hal-hal

yang sedang dialami wanita yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil

pengkajian.

Diagnosis kebidanan adalah diagnosis yang ditegakkan bidan dalam

lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosis

kebidanan. Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang

ditemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosis.

c. Langkah III : Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial

Langkah ketiga adalah langkah ketika bidan melakukan identifikasi

diagnosis atau masalah potensial dan mengantisipasi penanganannya. Pada

langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosis potensial

berdasarkan diagnosis/masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini

membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan

diharapkan waspada dan bersiap-siap mencegah diagnosis/masalah potensial ini

menjadi benar-benar terjadi. Langkah ini penting dalam melakukan asuhan yang

aman.

5
d. Langkah IV : Penetapan Kebutuhan Tindakan Segera

Pada langkah ini bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakam segera,

melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan

kondisi klien

e. Langkah V : Penyusunan Rencana Asuhan Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh yang ditentukan

berdasarkan langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan

manajemen terhadap masalah atau diagnosis yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi

f. Langkah VI : Pelaksanaan Asuhan

Pada langkah ini dilakukan pelaksanaan asuhan langsung secara efisien

dan aman. Pada langkah ke VI ini, rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah

diuraikan dilangkah ke V dilaksanakan secara efisien dan aman

g. Langkah VII : Evaluasi

Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang sudah

diberikan. Hal yang dievalusi meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi dan

mengatasi diagnosis dan masalah yang telah diidentifikasi.

B. TEORI ANEMIA DALAM KEHAMILAN

1. Pengertian Anemia Dalam Kehamilan

Anemia pada kehamilan adalah suatu keadaan di mana terjadi kekurangan sel

darah merah dan menurunnya hemoglobin kurang dari 11 gr/dl. Pada trimester I dan

III kadar hemoglobin kurang dari 11 gr/dl, pada trimester II kadar hemoglobin kurang

6
dari 10,5 gr/dl. Pada ibu hamil anemia yang sering terjadi yaitu anemia defisiensi

besi.

Anemia dapat didefinisikan sebagai kondisi dengan kadar hemoglobin (Hb)

yang berada di bawah normal. Di Indonesia, anemia umumnya disebabkan oleh

kekurangan zat besi, sehingga lebih dikenal dengan istilah Anemia Gizi Besi. Anemia

defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama

kehamilan. Ibu hamil umumnya mengalami deplesi besi sehingga hanya memberi

sedikit besi kepada janin yang dibutuhkan untuk metabolisme besi yang normal.

Selanjutnya mereka akan menjadi anemia pada saat kadar hemoglobin ibu turun

sampai di bawah 11 gr/dl selama trimester III.

Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi, dan

merupakan jenis anemia yang pengobatannya relatif mudah bahkan murah Sebagaian

besar anemia adalah anemia defisiensi Fe yang dapat disebabkan oleh konsumsi Fe

dari makanan yang kurang atau terjadi perdarahan menahun akibat parasit, seperti

ankilostomiasis.

2. Patofisiologi Anemia

Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah karena perubahan

sirkulasi yang makin meningkat terhadap plasenta. Volume plasma meningkat 45-

65% dimulai pada trimester kedua kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke

sembilan dan meningkat sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterm serta

kembali normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan volume plasma

seperti laktogen plasenta yang menyebabkan peningkatan sekresi aldesteron.

7
Stimulasi peningkatan 300-350 ml massa sel merah ini dapat disebabkan oleh

hubungan antara hormon maternal dan peningkatan eritropoitin selama kehamilan.

3. Etiologi Anemia

Ketika ibu hamil, jumlah darah bertambah (hypervolemia) sehingga terjadi

pengenceran darah. Kondisi tersebut disebabkan karena pertambahan sel-sel darah

tidak sebanding dengan pertambahan plasma darah. Berikut adalah perbandingannya

1) Plasma darah bertambah 30%.

2) Sel-sel darah bertambah 18%.

3) Hemoglobin bertambah 19%.

Secara fisiologis, pengenceran darah ini adalah untuk membantu meringankan kerja

jantung Penyebab lain dari anemia yaitu kehilangan darah berat akibat menstruasi,

atau parasit infeksi seperti cacing tambang, ascaris, serta schistosomiasis yang dapat

menurunkan konsentrasi hemoglobin darah (Hb). Infeksi akut dan kronis, termasuk

malaria, kanker, TBC, dan HIV juga dapat menurunkan konsentrasi Hb. Kekurangan

mikronutrien lain, termasuk vitamin A dan B12, folat, riboflavin, dan tembaga juga

dapat meningkatkan risiko anemia

4. Tanda Dan Gejala Anemia

Anemia dapat menyebabkan tanda dan gejala:

a. letih, sering mengantuk, malaise;

b. pusing, lemah;

c. nyeri kepala;

d. luka pada lidah;

e. kulit pucat;

8
f. membran mukosa pucat (misal, konjungtiva);

g. bantalan kuku pucat;

h. tidak ada nafsu makan, mual, dan muntah.

5. Dampak Bahaya Selama Kehamilan

Berikut adalah bahaya anemia selama kehamilan.

1) Abortus.

2) Persalinan prematur.

3) Hambatan tumbuh kembang janin dalam Rahim.

4) Ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%).

5) Perdarahan antepartum.

6) Ketuban pecah dini (KPD).

6. Bahaya saat Persalinan

Bahaya anemia saat persalinan adalah sebagai berikut.

1) Gangguan his.

2) Kala I memanjang.

3) Persalinan dengan tindakan yang disebabkan karena ibu cepat

lelah.

4) Retensio plasenta.

5) Atonia uteri.

7. Pada Masa Nifas

Berikut adalah bahaya anemia pada masa nifas.

1) Subinvolusi.

9
2) Perlukaan sukar sembuh.

3) Infeksi puerperium.

4) Pengeluaran ASI berkurang.

5) Anemia masa nifas.

6) Infeksi mamae

10
BAB III

TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KETERAMPILAN PRAKTIK KLINIK
PADA Ny.J UMUR 28 TAHUN DI PMB
ANITA MAGDA SARI, S.Keb
TAHUN 2023

Tempat Praktek/Ruang : PMB Anita Magda Sari,S.Keb

Nomor MR :

Masuk RS/klinik. H/Tgl : 28 Agustus 2023


Pembimbing lahan/CI :

Pengkajian tanggal : 28 Agustus 2023 Oleh Anita Magda Sari

Sumber data :-

I. PENGKAJIAN
I. DATA SUBJEKTIF / ANAMNESE :
a. BIODATA
- Nama Ibu : Ny. J - Nama Suami : Tn. W
- Umur : 28 Th - Umur : 30 Th
- Pendidikan : S1 - Pendidikan : S1
- Agama : Islam - Agama : Islam
- Suku : Jawa - Suku : Jawa
- Alamat : RT.016 B.1 Raya - Alamat : RT.016 B.1 Raya

b. KELUHAN UTAMA ( 5 W, 1 H )
- Alasan kunjungan : Ibu datang ingin memeriksakan Hb
- Aminorrhoe : Tidak ada
- Keluhan saat ini : Tidak ada

11
c. RIWAYAT OBSTETRI :
1) RIWAYAT MENSTRUASI
- Menarche : 13 tahun
- Usia Khmln : 31 minggu 6 hari
- Siklus : 28-29 hari
- Jumlah : 200-300 cc
- Lama : 5-7 hari
- Sifat darah : normal
- Gg. Haid : tidak ada

2) RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG

- Periksa ke : BPM Anita Magda Sari,S.Keb


- Oleh : Bidan
- Frekwensi : 1 kali

- TT : tidak dilakukan
- Keluhan : tidak ada
- Mual muntah : tidak ada
- Pusing / sakit kepala : ya
- Nafsu makan : baik
- Keluar darah : tidak ada
- Keputihan (patologis) : ya
- Bengkak pd muka/kaki : tidak ada
- Hipertensi : tidak ada
- Kontraksi (brackton hick) : tidak ada
- Lain-lain : tidak ada
- Penkes yang diberikan : Pemeriksaan Hb dan Vital Sign

3) RIWAYAT PERGERAKAN ANAK :


- Mulai dirasakan : 20 minggu

12
- Frekwensi : sering
- Durasi : 5-10 mnt
- Pergerakan anak dalam 24 jam terakhir :Ada
- Keluhan yg dirasakan : Tidak ada

4) RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


- Penyakit sistemik :
a. Hipertensi : tidak ada
b. Asma : tidak ada
c. Jantung : tidak ada
d. Hepatitis : tidak ada
e. Ginjal : tidak ada
f. D M : tidak ada
g. dll (sebutkan) : tidak ada
- Penyakit Menular Sexual (PMS) :
a. HIV / AIDS : tidak ada
b. Gonorrhoea : tidak ada
c. Siphilis : tidak ada
d. Kondiloma akuminata : tidak ada
e. Herpes : tidak ada

- Penyakit infeksi :
a. TBC : tidak ada
b. TORCH : tidak ada
c. Campak : tidak ada
d. ISK : tidak ada
e. Demam/kejang : tidak ada
f. dll (sebutkan) : tidak ada
- Gangguan jiwa (psikis) :
a. Kecemasan : tidak ada

13
b. Depresi : tidak ada
c. Psikosa : tidak ada
d. dll (sebutkan) : tidak ada
- Riwayat operasi
a. Appendix : tidak ada
b. S C : tidak ada
c. K E T : tidak ada
d. Laparatomy : tidak ada
e. dll (sebutkan) : tidak ada

5) RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


a. Hipertensi : tidak ada
b. Asma : tidak ada
c. Jantung : tidak ada
d. Hepatitis : tidak ada
e. Ginjal : tidak ada
f. D M : tidak ada
g. Keturunan kembar : tidak ada
h. Penyakit psikis (kejiwaan) : tidak ada
i. Cacat bawaan : tidak ada
j. dll (sebutkan) : tidak ada

6) RIWAYAT POLA AKTIVITAS IBU SEHARI-HARI


- NUTRISI
a. Makan :
- Frekwensi : 3-4 x/hari
- Banyaknya : 1 porsi / makan
- Keluhan/pantangan : tidak ada
- Menu seimbang (sebutkan) : nasi, sayur, lauk dan buah
b. Minum :

14
- Frekwensi : 7-8 gelas/hari
- Banyaknya : 1,5-2 liter/hari
- Minum susu : ya
- Minuman yang bergas : tidak ada

- ELIMINASI
a. BAB
- Frekwensi : 1-2 x/hari
- Banyaknya : normal
- Konsistensi : lunak
- Warnanya : normal
- Baunya : khas
- Keluhan (sebutkan) : tidak ada
b. BAK
- Frekwensi : 4-5x/ hari
- Banyaknya : 1-1,5 liter/hari
- Warna : kekuningan
- Baunya : khas
- Konsistensi BAK : cair
- Keluhan (sebutkan) : tidak ada

7) PERSONAL HIGIENE
a. Mandi
- Frekwensi mandi : 2-3x/hari
- Gosok gigi : 2-3x/hari
- Keramas/Mandi : 3-4x/minggu
- Keluhan (sebutkan) : tidak ada
b. Vulva hygiene
- Cara cebok : di basuh dari depan kebelakang
- Pemakaian pembersih / obat-obatan pd vagina : tidak ada
- Keluhan (sebutkan) : tidak ada

15
-
c. Ganti pakaian
- Ganti pakaian dalam : 2-3 x/hari
- BH : 2 x/hari
- Celana dalam : 3-4 x/hari
- Ganti baju : 3-4 x/hari
- Frekuensi : 3-4 x/hari
- Jenis pakaian : katun

8) ISTIRAHAT / TIDUR
a. Tidur malam : 7-8 jam/hari
b. Tidur / istirahat siang : 1-2 jam/hari
c. Gangguan/keluhan : tidak ada

9) PEKERJAAN RUMAH
a. Dibantu / tidak : tidak
b. Jenis pekerjaan : bersih-bersih rumah
c. Mengangkat yang berat : tidak
d. Pkj RT yang memberatkan ibu saat kehamilan ini : tidak ada

10) OLAHRAGA / REKREASI


a. Olahraga
- Frekuensi : 1x/hari
- Jenis olahraga : jalan santai
- Lama olahraga : 15-30 menit/hari
- Senam hamil : ya
- Keluhan (sebutkan) : tidak ada

II. DATA OBJEKTIF :


a. DATA UMUM
1) Sikap tubuh : normal

16
2) Cara jalan : normal
3) BB sebelum hamil : 48 kg
4) BB Sekarang : 52 kg
5) T B : 155 cm
6) T T V :
- TD : 110/70 mmHg - Nadi : 82x/mnt
- Suhu : 36,8oC - Nafas : 24 x/mnt
7) Lila : 30cm
8) Kesadaran : compos mentis
9) K / U : baik

b. DATA KHUSUS
1) INSPEKSI (head to toe)
a) Kepala
Rambut
- Ketombe : tidak ada
- Rontok : tidak ada
- Kebersihan : bersih
Muka
- Oedema : tidak ada
- Cloasma gravidarum : tidak ada
Mata
- Konjungtiva : normal
- Sklera : normal
- Palpebra : normal
Hidung
- Polip : tidak ada
- Obstruksi : tidak ada
- kelainan/cacat : tidak ada
- Pengeluaran : tidak ada
- Kebersihan : tidak ada

17
-
Mulut
- Gigi :
*Caries : tidak ada
*Karang gigi : tidak ada
*Kebersihan : bersih
- Gusi :
*Epulis : tidak ada
*Sariawan : tidak ada
* Warna : merah muda
- Lidah
*Warna : merah muda
*Kebersihan : bersih
- Bibir :
*Kering/pecah-pecah : pucat
*Sariawan : tidak ada
- Telinga
*Bentuk : normal
*Pengeluaran : tidak ada
*Kebersihan : bersih
b) Leher
- Kelenjar tyroid : tidak ada
- Kelenjar limpe : tidak ada
- Hiperpigmentasi kulit leher : tidak ada
c) Dada
Mamae :
- Bentuk kiri/kanan : simetris
- Puting : menonjol
- Areola mamae : normal
- Kel.montgomery : normal
- Massa : tidak ada

18
-
Jantung
- Irama : normal
- lain-lain (sebutkan) : tidak ada
Paru
- Wheezing : tidak ada
- Ronkhi : tidak ada
d) Punggung
- Bentuk : normal
- Kelainan tlg belakang : tidak ada

e) Perut
- Striae lividae : ada
- Linea alba : ada
- Linea nigra : ada
- Bekas operasi : tidak ada
- Arah pembesaran perut (kanan/kiri): tidak ada
- Lain-lain (sebutkan) : tidak ada
f) Tangan
- Eritema palmaris : tidak ada
- Spider nevi : tidak ada
- Oedema : tidak ada
g) Kaki
- Varices : tidak ada
- Oedema : tidak ada

2) PEMERIKSAAN PENUNJANG
a) LABOR
 HB : 13,1 gr/dl
 Urine : tidak dilakukan

19
 Protein : tidak dilakukan
 Glukosa : tidak dilakukan
b) U S G / rontgen : tidak dilakukan

II. INTERPRETASI DATA DASAR

1. Diagnosa Kebidanan

Ny.J G2P1A0, Umur 28 tahun dengan Pemeriksaan Hb

2. Data Dasar

- DS

 Ibu mengatakan ingin Memeriksakan Hb

- DO

 K/U : Composmenstis

 BB : 52 Kg

 TB : 155 CM

 TD : 110/70 mmHg

 Suhu : 36,50C

 RR :24x/menit

III. MENGIDENTIFKASI MASALAH POTENSIAL

Tidak didapatkan masalah dari hasil pengkajian terhadap pemeriksaan Ny.J

IV. IDENTIFIKASI TINDAKAN

Tidak ada

20
V. PERENCANAAN

1. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan Vital Sign

2. Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan Hb

3. Memberitahu ibu bahwa ibu bahaya anemia jika Hb rendah

4. Memberitahu kepada ibu tentang dampak Hb rendah terhadap kehamilan

5. Menganjurkan ibu kembali apabila ada keluhan.

VI. PELAKSANAAN

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada Ibu bahwa secara umum keadaan

baik.TTV dalam batas normal dan ibu mengerti dengan penjelasan yang

diberikan

2. Menjelaskan tentang hasil pemeriksaan Hb normal yaitu 13,1 gr/dl

3. Menjelaskan Dampak Jika Hb rendah terhadap kehamilan maupun janin yang

dikandung

4. Menganjurkan kepada ibu agar tetap mengatur pola hidup yang sehat dan

seimbang

5. Menganjurkan kepada ibu untuk memeriksakan kesehatan jika terjadi keluhan

atau masalah

VII. EVALUASI

1. Ibu sudah tahu kondisinya saat ini

2. Ibu mengerti tentang penjelasan informasi yang telah diberikan serta mau

mengikuti anjuran

21
3. Ibu bersedia datang kembali untuk memeriksakan kehamilannya

CI Akademik, Peserta Praktik,

(Bdn., S.Keb.,M.Kes) (Anita Magda Sari)

22
BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny.J, G2P1A0, , penulis akan membahas dan

menguraikan isi dari laporan kasus ini, khususnya tinjauan kasus untuk melihat kesenjangan-

kesenjangan yang terjadi pada asuhan kebidanan pada ibu hamil. Pada pembahasan ini penulis

juga membandingkan teori-teori yang ada dengan asuhan kebidanan yang telah diberikan kepada

Ny.J, G2P1A0.

Anemia pada kehamilan adalah suatu keadaan di mana terjadi kekurangan sel darah

merah dan menurunnya hemoglobin kurang dari 11 gr/dl. Pada trimester I dan III kadar

hemoglobin kurang dari 11 gr/dl, pada trimester II kadar hemoglobin kurang dari 10,5 gr/dl.

Pada ibu hamil anemia yang sering terjadi yaitu anemia defisiensi besi.. Ini sesuai dengan kasus

yang didapatkan oleh penulis di mana kadar Hb Ny.J, G2P1A0 pada trimester III 13,1 gram/ dl,

dan ibu tidak ada mengalami keluhan atau tanda-tanda anemia.

Pada kasus ini sudah sesuai dengan tinjauan teori di mana, seorang ibu hamil diberikan

tablet Fe untuk mencegah dan mengatasi anemia yang dialami oleh ibu serta pemenuhan nutrisi

selama kehamilan.. Selain itu, ibu juga disarankan untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisinya

dengan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang terutama makanan yang mengandung

tinggi zat besi agar Hb tetap terjaga normal.


BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Anemia pada kehamilan adalah suatu keadaan di mana terjadi kekurangan sel darah

merah dan menurunnya hemoglobin kurang dari 11 gr/dl. Pada trimester I dan III kadar

hemoglobin kurang dari 11 gr/dl, pada trimester II kadar hemoglobin kurang dari 10,5 gr/dl.

Dengan demikian, penulis menyimpulkan bahwa Ny. J tidak mengalami anemia di mana

kadar hemoglobinnya 13,1 gram/ dl pada trimester III.

Bahaya yang mungkin akan terjadi pada ibu hamil dengan anemia tidak ditemui pada

Ny. J selama kehamilannya. Ibu tidak mengalami abortus, tidak pernah perdarahan, tidak

KPD, dan pertumbuhan janinnya sesuai dengan bertambahnya usia kehamilan. Pencegahan

dan penanganan anemia tetap dilakukan dengan pemberian tablet Fe selama kehamilan dan

pemenuhan nutrisi ibu hamil terutama yang mengandung tinggi zat besi.

B. SARAN

Pada akhir pembuatan Laporan Stase ini, penulis mengharapkan semua tenaga

kesehatan terutama bidan dapat terus meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mengenai

anemia dalam kehamilan sehingga dapat memberiksan asuhan yang sesuai dengan

kebutuhan ibu. Selain itu, kemampuan komunikasi yang dimiliki oleh seorang bidan harus

dapat terus ditingkatkan agar dapat memberikan dukungan kepada setiap ibu hamil untuk

terhindar dari anemia


DAFTAR PUSTAKA

Bakta, I Made, Hematologi Klinik Ringkas, Jakarta: EGC, 2006.


Baston, Helen dan Jennifer Hall, Midwifery Esesential ANTENATAL, Jakarta: EGC, 2013.
Departemen Agama RI. AL-Quran Dan Terjemahannya. Jakarta : Toha putra. 2011.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan,
Makassar: SIK, 2014.
Fatimah, Ernawati, Susi, Pelaksanaan Antenatal Care Berhubungan dengan Anemia Pada
Kehamilan Trisemester III, Yogyakarta, 2015.
Hasswane Nadia, dkk. Prevelance and Factors Associated with Anemia Pregnancy in a Group Of
Moroccan Pregnant Women. journal of Biosciences and Medicine, No. 3, 88-97, 11
august 2011.
Intan Parulian, “Strategi Dalam Penanggulangan Pencegahan Anemia pada Kehamilan.” Jurnal
Ilmiah Widya,Vol. 3 No. 3, januari-juli 2016.
Jannah, Nurul, Buku Ajar Asuhan Kebidanan-Kehamilan,Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2012.
Kefiyaew Fiagot, dkk. Anemia Among regnant Women in Southeast Ethioia:
revaance, saverity and Associated Risk Factors. BMC Research Notes 2014, 7: 771.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas
Kesehatan Dasar dan Rujukan,edisi pertama, 2013.
Lalita, Elisabeth, M. F. Asuhan Kebidanan Kehamilan , Jakarta: In Media, 2013.
Mandriwati, G.A. Asuhan Kebidanan Antenatal, Jakarta: EGC, 2012.
Mangkuji Betty. Asuhan Kebidanan Tujuh Langkah Varney. Jakarta. Penerbit buku kedokteran
EGC. 2013.
Manuaba,Ida Ayu, dkk. 1lmu kebidanan, penyakit kandungan dan kb. Edisi 2. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC, 2011.
Nugroho, Taufan. Patologi Kebidanan. Yogyakarta:Nuha Medika, 2012.
Rukiyah, Ai Yeyeh. Asuhan Kebidanan 1 Kehamilan Jakarta: CV Trans Info Medika. 2013.

Anda mungkin juga menyukai