PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
dimaksud dengan kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, sprititual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara social dan
ekonomis.
Anemia atau lebih sering disebut kurang darah di mana kadar sel darah merah
berada di bawah nilai normal. Penyebabnya bisa karena kurangnya zat gizi untuk
pembentukan darah misalnya zat besi, asam folat dan vitamin B12, tetapi yang paling
sering terjadi adalah anemia karena kekurangan zat besi. Hal ini akan menimbulkan
Dampak anemia pada janin antara lain abortus, terjadi kematian intrauterin,
prematuritas, berat badan lahir rendah, cacat bawaan dan mudah infeksi. Pada ibu, saat
dekompensasi kordis dan ketuban pecah dini. Pada saat persalinan dapat mengakibatkan
gangguan his, retensio plasenta dan perdarahan post partum karena atonia uteri.
Penelitian faktor risiko anemia di Indonesia sejauh ini banyak dilakukan namun
pada skala kecil, oleh karenanya perlu diteliti dalam skala yang lebih besar dengan
menggunakan data Riskesdas tahun 2013. Berdasarkan latar belakang di atas, maka
1
tujuan penelitian adalah menganalisis faktor risiko pada ibu hamil di Indonesia baik di
Anemia khususnya pada ibu hamil sepertinya masih merupakan masalah klasik
yang tidak pernah bisa ditangani dan memiliki dampak yang serius pada ibu dan bayi.
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu hamil dengan kadar hemoglobin (Hb) <
11g/dl pada trimester I dan III, sedangkan pada trimester II kadar Hb < 10,5g/dl
(Kemenkes RI, 2013). Sebagian besar penyebab anemia pada ibu hamil di Indonesia
adalah kekurangan zat besi. Kebutuhan yang meningkat pada masa kehamilan, rendahnya
asupan zat besi merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya anemia defisiensi besi.
Volume darah pada saat hamil meningkat 50%, karena kebutuhan meningkat untuk
Kejadian anemia yang tidak ditindaklanjuti dengan baik kemungkinan besar akan
berdampak semakin buruk pada kesehatan ibu dan bayi serta meningkatkan angka
kematian ibu dan bayi. Berdasarkan Supas tahun 2015 Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indonesia pada tahun 2015 adalah 305 per 100.000 kelahiran hidup. Sementara pada
tahun 2019 kematian ibu di Indonesia sebanyak 4221 orang dari 4.778.621 kelahiran
hidup atau angka kematian ibu 88,33 per 100.000 kelahiran hidup. Perdarahan
merupakan penyebab kematian ibu terbanyak yaitu 1280 kasus (30,32%), hipertensi
dalam kehamilan 1066 kasus (25,2%) dan 207 kasus (4,9%) disebabkan oleh karena
infeksi (Kemenkes RI, 2020). Angka kematian ibu di Provinsi Bali tahun 2019 adalah
67,6 per 100.000 kelahiran hidup dan 26,09% disebabkan oleh karena perdarahan.
Dampak yang mungkin timbul pada ibu hamil dengan anemia adalah abortus.
Penelitian menyatakan bahwa ada hubungan antara ibu hamil anemia dengan kejadian
2
abortus, sebesar 65,2% ibu hamil dengan anemia mengalami abortus. Ibu hamil dengan
anemia dapat mengalami perpanjangan kala I atau terjadi partus lama. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ibu bersalin yang anemia dan terjadi kala I lama sebanyak 68,4%.
Anemia juga merupakan salah satu penyebab terjadinya perdarahan post partum.
Penelitian menyatakan sebagian besar ibu hamil dengan anemia mengalami perdarahan
postpartum yaitu sebanyak 77,8%. Ibu dengan anemia memiliki peluang 4,8 kali
mengalami perdarahan postpartum dibanding ibu yang tidak anemia. Anemia pada
B. RUMUSAN MASALAH
Klinik Kebidanan dengan Pemeriksaan Hb Pada Ibu Hamil di PMB Anita Magda
C. TUJUAN
Klinik Kebidanan dengan Pemeriksaan Hb Pada Ibu Hamil di PMB Anita Magda
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
dimulai dengan mengumpulkan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Langkah-
langkah tersebut membentuk kerangka yang lengkap yang bisa diaplikasikan dalam
semua situasi. Akan tetapi, setiap langkah tersebut bisa dipecah-pecah kedalam tugas-
Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan
lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Tahap ini
4
merupakan langkah yang akan menentukan langkah berikutnya. Kelengkapan
berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data
diagnosis dan masalah yang spesifik. Masalah sering berkaitan dengan hal-hal
yang sedang dialami wanita yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil
pengkajian.
kebidanan. Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang
menjadi benar-benar terjadi. Langkah ini penting dalam melakukan asuhan yang
aman.
5
d. Langkah IV : Penetapan Kebutuhan Tindakan Segera
kondisi klien
diantisipasi
dan aman. Pada langkah ke VI ini, rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
diberikan. Hal yang dievalusi meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi dan
Anemia pada kehamilan adalah suatu keadaan di mana terjadi kekurangan sel
darah merah dan menurunnya hemoglobin kurang dari 11 gr/dl. Pada trimester I dan
III kadar hemoglobin kurang dari 11 gr/dl, pada trimester II kadar hemoglobin kurang
6
dari 10,5 gr/dl. Pada ibu hamil anemia yang sering terjadi yaitu anemia defisiensi
besi.
kekurangan zat besi, sehingga lebih dikenal dengan istilah Anemia Gizi Besi. Anemia
defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama
kehamilan. Ibu hamil umumnya mengalami deplesi besi sehingga hanya memberi
sedikit besi kepada janin yang dibutuhkan untuk metabolisme besi yang normal.
Selanjutnya mereka akan menjadi anemia pada saat kadar hemoglobin ibu turun
Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi, dan
merupakan jenis anemia yang pengobatannya relatif mudah bahkan murah Sebagaian
besar anemia adalah anemia defisiensi Fe yang dapat disebabkan oleh konsumsi Fe
dari makanan yang kurang atau terjadi perdarahan menahun akibat parasit, seperti
ankilostomiasis.
2. Patofisiologi Anemia
sirkulasi yang makin meningkat terhadap plasenta. Volume plasma meningkat 45-
65% dimulai pada trimester kedua kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke
sembilan dan meningkat sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterm serta
kembali normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan volume plasma
7
Stimulasi peningkatan 300-350 ml massa sel merah ini dapat disebabkan oleh
3. Etiologi Anemia
Secara fisiologis, pengenceran darah ini adalah untuk membantu meringankan kerja
jantung Penyebab lain dari anemia yaitu kehilangan darah berat akibat menstruasi,
atau parasit infeksi seperti cacing tambang, ascaris, serta schistosomiasis yang dapat
menurunkan konsentrasi hemoglobin darah (Hb). Infeksi akut dan kronis, termasuk
malaria, kanker, TBC, dan HIV juga dapat menurunkan konsentrasi Hb. Kekurangan
mikronutrien lain, termasuk vitamin A dan B12, folat, riboflavin, dan tembaga juga
b. pusing, lemah;
c. nyeri kepala;
e. kulit pucat;
8
f. membran mukosa pucat (misal, konjungtiva);
1) Abortus.
2) Persalinan prematur.
5) Perdarahan antepartum.
1) Gangguan his.
2) Kala I memanjang.
lelah.
4) Retensio plasenta.
5) Atonia uteri.
1) Subinvolusi.
9
2) Perlukaan sukar sembuh.
3) Infeksi puerperium.
6) Infeksi mamae
10
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KETERAMPILAN PRAKTIK KLINIK
PADA Ny.J UMUR 28 TAHUN DI PMB
ANITA MAGDA SARI, S.Keb
TAHUN 2023
Nomor MR :
Sumber data :-
I. PENGKAJIAN
I. DATA SUBJEKTIF / ANAMNESE :
a. BIODATA
- Nama Ibu : Ny. J - Nama Suami : Tn. W
- Umur : 28 Th - Umur : 30 Th
- Pendidikan : S1 - Pendidikan : S1
- Agama : Islam - Agama : Islam
- Suku : Jawa - Suku : Jawa
- Alamat : RT.016 B.1 Raya - Alamat : RT.016 B.1 Raya
b. KELUHAN UTAMA ( 5 W, 1 H )
- Alasan kunjungan : Ibu datang ingin memeriksakan Hb
- Aminorrhoe : Tidak ada
- Keluhan saat ini : Tidak ada
11
c. RIWAYAT OBSTETRI :
1) RIWAYAT MENSTRUASI
- Menarche : 13 tahun
- Usia Khmln : 31 minggu 6 hari
- Siklus : 28-29 hari
- Jumlah : 200-300 cc
- Lama : 5-7 hari
- Sifat darah : normal
- Gg. Haid : tidak ada
- TT : tidak dilakukan
- Keluhan : tidak ada
- Mual muntah : tidak ada
- Pusing / sakit kepala : ya
- Nafsu makan : baik
- Keluar darah : tidak ada
- Keputihan (patologis) : ya
- Bengkak pd muka/kaki : tidak ada
- Hipertensi : tidak ada
- Kontraksi (brackton hick) : tidak ada
- Lain-lain : tidak ada
- Penkes yang diberikan : Pemeriksaan Hb dan Vital Sign
12
- Frekwensi : sering
- Durasi : 5-10 mnt
- Pergerakan anak dalam 24 jam terakhir :Ada
- Keluhan yg dirasakan : Tidak ada
- Penyakit infeksi :
a. TBC : tidak ada
b. TORCH : tidak ada
c. Campak : tidak ada
d. ISK : tidak ada
e. Demam/kejang : tidak ada
f. dll (sebutkan) : tidak ada
- Gangguan jiwa (psikis) :
a. Kecemasan : tidak ada
13
b. Depresi : tidak ada
c. Psikosa : tidak ada
d. dll (sebutkan) : tidak ada
- Riwayat operasi
a. Appendix : tidak ada
b. S C : tidak ada
c. K E T : tidak ada
d. Laparatomy : tidak ada
e. dll (sebutkan) : tidak ada
14
- Frekwensi : 7-8 gelas/hari
- Banyaknya : 1,5-2 liter/hari
- Minum susu : ya
- Minuman yang bergas : tidak ada
- ELIMINASI
a. BAB
- Frekwensi : 1-2 x/hari
- Banyaknya : normal
- Konsistensi : lunak
- Warnanya : normal
- Baunya : khas
- Keluhan (sebutkan) : tidak ada
b. BAK
- Frekwensi : 4-5x/ hari
- Banyaknya : 1-1,5 liter/hari
- Warna : kekuningan
- Baunya : khas
- Konsistensi BAK : cair
- Keluhan (sebutkan) : tidak ada
7) PERSONAL HIGIENE
a. Mandi
- Frekwensi mandi : 2-3x/hari
- Gosok gigi : 2-3x/hari
- Keramas/Mandi : 3-4x/minggu
- Keluhan (sebutkan) : tidak ada
b. Vulva hygiene
- Cara cebok : di basuh dari depan kebelakang
- Pemakaian pembersih / obat-obatan pd vagina : tidak ada
- Keluhan (sebutkan) : tidak ada
15
-
c. Ganti pakaian
- Ganti pakaian dalam : 2-3 x/hari
- BH : 2 x/hari
- Celana dalam : 3-4 x/hari
- Ganti baju : 3-4 x/hari
- Frekuensi : 3-4 x/hari
- Jenis pakaian : katun
8) ISTIRAHAT / TIDUR
a. Tidur malam : 7-8 jam/hari
b. Tidur / istirahat siang : 1-2 jam/hari
c. Gangguan/keluhan : tidak ada
9) PEKERJAAN RUMAH
a. Dibantu / tidak : tidak
b. Jenis pekerjaan : bersih-bersih rumah
c. Mengangkat yang berat : tidak
d. Pkj RT yang memberatkan ibu saat kehamilan ini : tidak ada
16
2) Cara jalan : normal
3) BB sebelum hamil : 48 kg
4) BB Sekarang : 52 kg
5) T B : 155 cm
6) T T V :
- TD : 110/70 mmHg - Nadi : 82x/mnt
- Suhu : 36,8oC - Nafas : 24 x/mnt
7) Lila : 30cm
8) Kesadaran : compos mentis
9) K / U : baik
b. DATA KHUSUS
1) INSPEKSI (head to toe)
a) Kepala
Rambut
- Ketombe : tidak ada
- Rontok : tidak ada
- Kebersihan : bersih
Muka
- Oedema : tidak ada
- Cloasma gravidarum : tidak ada
Mata
- Konjungtiva : normal
- Sklera : normal
- Palpebra : normal
Hidung
- Polip : tidak ada
- Obstruksi : tidak ada
- kelainan/cacat : tidak ada
- Pengeluaran : tidak ada
- Kebersihan : tidak ada
17
-
Mulut
- Gigi :
*Caries : tidak ada
*Karang gigi : tidak ada
*Kebersihan : bersih
- Gusi :
*Epulis : tidak ada
*Sariawan : tidak ada
* Warna : merah muda
- Lidah
*Warna : merah muda
*Kebersihan : bersih
- Bibir :
*Kering/pecah-pecah : pucat
*Sariawan : tidak ada
- Telinga
*Bentuk : normal
*Pengeluaran : tidak ada
*Kebersihan : bersih
b) Leher
- Kelenjar tyroid : tidak ada
- Kelenjar limpe : tidak ada
- Hiperpigmentasi kulit leher : tidak ada
c) Dada
Mamae :
- Bentuk kiri/kanan : simetris
- Puting : menonjol
- Areola mamae : normal
- Kel.montgomery : normal
- Massa : tidak ada
18
-
Jantung
- Irama : normal
- lain-lain (sebutkan) : tidak ada
Paru
- Wheezing : tidak ada
- Ronkhi : tidak ada
d) Punggung
- Bentuk : normal
- Kelainan tlg belakang : tidak ada
e) Perut
- Striae lividae : ada
- Linea alba : ada
- Linea nigra : ada
- Bekas operasi : tidak ada
- Arah pembesaran perut (kanan/kiri): tidak ada
- Lain-lain (sebutkan) : tidak ada
f) Tangan
- Eritema palmaris : tidak ada
- Spider nevi : tidak ada
- Oedema : tidak ada
g) Kaki
- Varices : tidak ada
- Oedema : tidak ada
2) PEMERIKSAAN PENUNJANG
a) LABOR
HB : 13,1 gr/dl
Urine : tidak dilakukan
19
Protein : tidak dilakukan
Glukosa : tidak dilakukan
b) U S G / rontgen : tidak dilakukan
1. Diagnosa Kebidanan
2. Data Dasar
- DS
- DO
K/U : Composmenstis
BB : 52 Kg
TB : 155 CM
TD : 110/70 mmHg
Suhu : 36,50C
RR :24x/menit
Tidak ada
20
V. PERENCANAAN
VI. PELAKSANAAN
baik.TTV dalam batas normal dan ibu mengerti dengan penjelasan yang
diberikan
dikandung
4. Menganjurkan kepada ibu agar tetap mengatur pola hidup yang sehat dan
seimbang
atau masalah
VII. EVALUASI
2. Ibu mengerti tentang penjelasan informasi yang telah diberikan serta mau
mengikuti anjuran
21
3. Ibu bersedia datang kembali untuk memeriksakan kehamilannya
22
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny.J, G2P1A0, , penulis akan membahas dan
menguraikan isi dari laporan kasus ini, khususnya tinjauan kasus untuk melihat kesenjangan-
kesenjangan yang terjadi pada asuhan kebidanan pada ibu hamil. Pada pembahasan ini penulis
juga membandingkan teori-teori yang ada dengan asuhan kebidanan yang telah diberikan kepada
Ny.J, G2P1A0.
Anemia pada kehamilan adalah suatu keadaan di mana terjadi kekurangan sel darah
merah dan menurunnya hemoglobin kurang dari 11 gr/dl. Pada trimester I dan III kadar
hemoglobin kurang dari 11 gr/dl, pada trimester II kadar hemoglobin kurang dari 10,5 gr/dl.
Pada ibu hamil anemia yang sering terjadi yaitu anemia defisiensi besi.. Ini sesuai dengan kasus
yang didapatkan oleh penulis di mana kadar Hb Ny.J, G2P1A0 pada trimester III 13,1 gram/ dl,
Pada kasus ini sudah sesuai dengan tinjauan teori di mana, seorang ibu hamil diberikan
tablet Fe untuk mencegah dan mengatasi anemia yang dialami oleh ibu serta pemenuhan nutrisi
selama kehamilan.. Selain itu, ibu juga disarankan untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisinya
dengan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang terutama makanan yang mengandung
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Anemia pada kehamilan adalah suatu keadaan di mana terjadi kekurangan sel darah
merah dan menurunnya hemoglobin kurang dari 11 gr/dl. Pada trimester I dan III kadar
hemoglobin kurang dari 11 gr/dl, pada trimester II kadar hemoglobin kurang dari 10,5 gr/dl.
Dengan demikian, penulis menyimpulkan bahwa Ny. J tidak mengalami anemia di mana
Bahaya yang mungkin akan terjadi pada ibu hamil dengan anemia tidak ditemui pada
Ny. J selama kehamilannya. Ibu tidak mengalami abortus, tidak pernah perdarahan, tidak
KPD, dan pertumbuhan janinnya sesuai dengan bertambahnya usia kehamilan. Pencegahan
dan penanganan anemia tetap dilakukan dengan pemberian tablet Fe selama kehamilan dan
pemenuhan nutrisi ibu hamil terutama yang mengandung tinggi zat besi.
B. SARAN
Pada akhir pembuatan Laporan Stase ini, penulis mengharapkan semua tenaga
kesehatan terutama bidan dapat terus meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mengenai
anemia dalam kehamilan sehingga dapat memberiksan asuhan yang sesuai dengan
kebutuhan ibu. Selain itu, kemampuan komunikasi yang dimiliki oleh seorang bidan harus
dapat terus ditingkatkan agar dapat memberikan dukungan kepada setiap ibu hamil untuk