HIV/AIDS
DIBUAT OLEH :
ENDANG SAFITRI
NIM. 203001090028
PRODI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
TAHUN 2021
A. Definisi
Virus ini memiliki kemampuan untuk mentransfer informasi genetic, mereka dari
RNA ke DNA dengan menggunakan enzim yang disebut Reverse Transcriptase, yang
merupakan kebalikan dari proses transkripsi dari RNA & DNA dan transflasi dari
Infeksi HIV adalah infeksi virus yang secara progresif menghancurkan sel-sel
darah putih infeksi oleh HIV biasanya berakibat pada kerusakan sistem kekebalan
B. Pengkajian
1. Identitas Klien
Meliputi : nama, tempat/ tanggal lahir, jenis kelamin, status kawin, agama,
Mudah lelah, tidak nafsu makan, demam, diare, infermitten, nyeri panggul, rasa
terbakar saat miksi, nyeri saat menelan, penurunan BB, infeksi jamur di mulut,
3. Riwayar Kesehatan
AIDS adalah : pasien akan mengeluhkan napas sesak (dispnea) bagi pasien
drastis.
penderita HIV/AIDS
yang terinfeksi HIV. Pengkajian lebih lanjut juga dilakukan pada riwayat
BAB dan BAK dikarenakan kondisi tubuh yang lemah, pasien kesulitan
b. Pola Nutrisi
makan, mual, muntah, nyeri menelan, dan juga pasien akan mengalami
penurunan BB yang cukup drastis dalam waktu singkat (terkadang lebih dari
10% BB).
c. Pola Eliminasi
berdarah.
gangguan karena adanya gejala seperi demam dan keringat pada malam hari
yang berulang. Selain itu juga didukung oleh perasaan cemas dan depresi
bekerja. Hal ini disebabkan mereka yang menarik diri dari lingkungan
dan stres.
Pada pasien HIV AIDS tata nilai keyakinan pasien awal nya akan
berubah, karena mereka menggap hal menimpa mereka sebagai balasan akan
Pasien.
5. Pemeriksaan Fisik
h. Gigi dan Mulut: Biasanya ditemukan ulserasi dan adanya bercak-bercak putih
k. Paru-paru : Biasanya terdapat yeri dada, terdapat retraksi dinding dada pada
pasien AIDS yang disertai dengan TB, Napas pendek (cusmaul), sesak nafas
(dipsnea).
dingin.
6. Diagnosis Keperawatan Yang Mungkin Muncul
makan
gizi.
berpindah ambulasi
pemenuhan kebutuhan
kemampuan
penuhi kebutuhan
rutin
menghindari laksative
12. Ajarkan tehnik menurunkan
secara berlebihan
terhadap aktivitas
faktor :Penurunan temperature dan SDP paling sedikit 2-3 liter sehari.
respon imun , kembalikebatas normal, 3. Pelihara kenyamanan suhu
F ) setiap 8 jam
8. Implementasi
ditentukan, pada tahap ini perawat siap untuk melaksanakan intervensi dan
aktivitas yang telah dicatat dalam rencana perawatan klien. Agar implementasi
perencanaan dapat tepat waktu dan efektif terhadap biaya, pertama-tama harus
9. Evaluasi
kemudian mengganti rencana perawatan jika diperlukan. Tahap akhir dari proses