Disusun oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala limpahan rahmat sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman
bagi pembaca.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan. Oleh kerena itu saya
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................3
1.3 Tujuan.............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................5
A. Pengertian....................................................................................................7
1.1 Kesimpulan...................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan merupakan proses alami dalam rangka mendapatkan keturunan.
Selama kehamilan, faktor gizi dan berat badan ibu hamil senantiasa dikontrol
demi kesehatan ibu dan janin yang dikandung. Kenaikan berat badan ibu hamil
yang ideal berbeda-beda untuk setiap orang. Kenaikan berat perlu dipantau agar
tidak berlebihan atau kurang dari yang dianjurkan. Kenaikan berlebihan dapat
menyebabkan bayi terlalu besar sehingga menyulitkan proses kelahiran, dan ibu
akan mengalami kesulitan dalam diet setelah melahirkan. Sebaliknya, bila
kenaikan berat badan kurang, bayi yang dilahirkan dapat mengalami kekurangan
berat badan yaitu di bawah 2,5 kg. Ibu hamil disarankan untuk mengatur berat
badan agar tetap berada pada kondisi ideal dan tetap menjaga pola makan dengan
gizi cukup dan seimbang.
Status Gizi yang baik pada ibu hamil dapat mencegah terjadinya Berat Bayi
Lahir Rendah ( BBLR) dan stunting. Salah satu faktor yang mempengaruhi
stunting yaitu genetik dari orang tua seperti tinggi badan dan berat badan orang
tua. Indeks Masa Tubuh (IMT) digunakan sebagai indikator status gizi ibu hamil
dan dasar rekomendasi kenaikan berat badan ibu pada kehamilan.Status gizi ibu
sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang
dikandung.(Kemenkes RI,2019)
1.2 Rumusan masalah
a. Bagaimana pengaruh berat badan ibu saat mengalami kehamilan?
b. Bagaimana pemeriksaan berat badan pada ibu hamil?
c. Bagimana pengaruh indeks masa tubuh?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh berat badan ibu saat mengalami
kehamilan
b. Untuk mengetahui bagaimana pemeriksaan berat badan pada ibu hamil
c. Untuk mengetahui bagimana pengaruh indeks masa tubuh
3
BAB II
PEMBAHASAN
Berat badan adalah masa tubuh seseorang. Pada tiap pemeriksaan wanita
hamil baik yang untuk pertama kali maupun yang ulangan, berat badan pasien
kehamilan.
Kenaikan berat badan ibu hamil yang ideal berbeda-beda untuk setiap
orang. Kenaikan berat perlu dipantau agar tidak berlebihan atau kurang dari
dalam diet setelah melahirkan. Sebaliknya, bila kenaikan berat badan kurang,
bayi yang dilahirkan dapat mengalami kekurangan berat badan yaitu di bawah
2,5 kg.
kondisi ideal dan tetap menjaga pola makan dengan gizi cukup dan seimbang.
yang cukup pesat terjadi di trimester 2 dan 3, pada periode inilah perlu
4
B. Pemeriksaan Berat Badan Pada Ibu Hamil
serta apakah pertambahan berat badan yang dialami termasuk normal atau
tidak. Pertambahan berat badan yang normal akan sangat baik bagi kondisi
ibu maupun janin. Sebaliknya, jika pertambahan berat yang dialami tidak
normal, akan menimbulkan resiko pada ibu dan janin. Bagi ibu hamil yang
mengalami pertambahan berat badan yang tidak normal, dokter atau bidan
akan memberikan saran yang sebaiknya dilakukan agar ibu hamil memperoleh
kali datang pengukuran ini bermanfaat apabila ibu datang sudah hamil muda.
Tinggi badan ini untuk menetapkan ibu itu kurus atau normal, disesuaikan
terdapat hubungan antara tinggi badan bayi dengan kesehatan bayi. Para ahli
ini meyakini bahwa tinggi badan wanita berdampak pada ukuran dari rahim
atau uterus mereka. Tubuh wanita yang berukuran lebih kecil akan
kemudian mereka mencapai pada kesimpulan bahwa tinggi badan sang ibulah
5
yang mempengaruhi beberapa indikator yang berhubungan dengan kesehatan
bayi baru lahir, termasuk adanya resiko obesitas, atau sebaliknya kurangnya
dengan, sebagai contoh, wanita yang tinggi badannya di atas 160 cm atau
lebih.
A. Pengertian
kuadrat tinggi badan dalam meter (kg/m2)). Interprestasi IMT tergantung pada
umur dan jenis kelamin anak karena anak lelaki dan perempuan memiliki
kadar lemak tubuh yang berbeda. IMT adalah cara termudah untuk
Indeks massa tubuh (IMT) adalah nilai yang diambil dari perhitungan
antara berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) seseorang. IMT dipercayai
6
langsung lemak tubuh seperti underwater weighing dan dual energy x-ray
murah serta metode skrining kategori berat badan yang mudah dilakukan.
Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus berikut:
IMT digunakan sebagai pedoman status gizi Ibu sebelum hamil dan
parameter klinik yang penting untuk memperkirakan berat badan bayi, ibu
dengan berat badan rendah sebelum hamil atau kenaikan berat badan
rendah atau kenaikan berat badan tidak cukup banyak pada saat hamil
menghasilkan anak yang sehat, status gizi Ibu menjadi faktor penentu
utama kualitas sumber daya manusia ibu yang mengalami kekurangan gizi
malnutrisi sejak dalam kandungan juga beresiko lebih besar untuk lahir
normal orang dewasa ditentukan berdasarkan nilai IMT. ini merupakan alat
7
yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang
terkait dengan jenis kelamin, berlaku untuk dewasa lebih dari 18 tahun
kategori ambang batas IMT untuk Indonesia normalnya 18,5 - 25,0 Ibu
"atau" kekurusan "ini berisiko melahirkan bayi yang kurang gizi. janin
besar untuk lahir stanting. kelainan bawaan pada bayi dan kelahiran
prematur titik, Begitu juga dengan berat badan yang berada di atas batas
indeks massa tubuh. ibu hamil dengan IMT terendah 18,5-25 rekomendasi
pertambahan berat badannya adalah 11,5 - 16 kg Lalu pada ibu hamil
11,5. sedangkan pada ibu hamil dengan IMT obesitas <27 rekomendasi
8
untuk mendukung kehamilan. Kenaikan berat badan yang tidak sesuai
dapat berdampak buruk bagi Ibu dan bayi. Status gizi ibu sebelum hamil
dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat.
Cukup bulan dengan berat badan yang normal. Jika status gizi ibu buruk
baik sebelum hamil dan selama hamil atau yang dikatakan Body Mass
Index (BMI) rendah, memiliki efek negatif pada hasil kehamilan, biasanya
berat badan bayi rendah atau kelahiran patern, Sedangkan pada ibu dengan
status gizi berlebih atau IMT obesitas dikatakan memiliki resiko tinggi
9
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Kelebihan berat badan atau obesitas dapat mempengaruhi berat badan
bayi yang akan dilahirkan. Obesitas dan kekurangan berat badan dapat
mengatur berat badan agar tetap berada pada kondisi ideal dan tetap menjaga
pola makan dengan gizi cukup dan seimbang, karena untuk mengurangi resiko
10
DAFTAR PUSTAKA
Firdaus, dkk. 2014. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana
2014
http://bidanku.com/pemeriksaan-kehamilan
http://www.youtube.com/watch?v=7ypk-lIWE_o
http://ibuhamil.com/diskusi-umum/25457-menghitung-berat-badan-ideal-ibu-
hamil.html
http://id.theasianparent.com/kenaikan-berat-badan-ibu-hamil/
http://www.melindahospital.com/modul/user/detail_artikel.php?id=628_Tinggi-
Badan-Ibu-Hamil-Mempengaruhi-Kesehatan-Bayi
http://ibuhamil.com/diskusi-umum/20430-tabel-kenaikan-bb-janin-bumil.html
11