Anda di halaman 1dari 35

KEPERAWATAN ANAK I

Patofisiologi Pada Gangguan Nutrisi Dan Asuhan


Keperawatan Anak

Disusun Oleh :
Ayu Putri Ananda (142011003)
Ghina Kalbiah (142011011)
Rima Alfiana ( 142011025)
Yeni Afriani (142011033)
Yommi Putri Aprilia (142011035)
Yugi Amaliandini (142011036)

Dosen Pengampu : Wasis Pujiati, S.Kep,Ns,M.Kep

STIKES HANG TUAH TANJUNG PINANG


T.A 2021/2022

Semester III
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah
ini tepat pada waktunya Makalah ini membahas Obesitas pada Anak.

Pada dasarnya makalah ini disusun dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan
dan pemahaman kepada mahasiswa tentang Obesitas pada Anak.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk

penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat


memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Malang, April 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

Semester III.................................................................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................iii
BAB I........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................................................1
3. Mengetahui upaya-upaya apa saja yang harus dilakukan agar pertumbuhan anak bisa berkembang
dengan baik dan sehat...........................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................3
A. Pengertian Obesitas..........................................................................................................................3
B. Klasifikasi........................................................................................................................................4
C. Memahami Penyebab dan Penanganan Obesitas pada Anak...........................................................4
D. Etiologi.............................................................................................................................................5
E. Manifestasi klinis.............................................................................................................................5
F. Patofisiologi pada obesitas...............................................................................................................7
G. Tata Laksana Obesitas Anak............................................................................................................8
H. Cara Mencegah Obesitas pada Anak.............................................................................................11
BAB III....................................................................................................................................................12
Konsep Asuhan keperawatan dengan obesitas pada anak.......................................................................12
BAB IV...................................................................................................................................................30
PENUTUP...............................................................................................................................................30
A. Kesimpulan....................................................................................................................................30
B. Saran...............................................................................................................................................31
BAB V.....................................................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................32

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada awalnya obesitas di pandang sebagai tren atau gaya hidup sebagai tanda
kesuksesan seseorang, dengan memiliki badan yang gemuk menandakan seseorang
hidup berkecukupn. Namun sekarang obesitas telah menja masalah yang serius
karena memicu timbulnya berbagai komplikasi penyakit yang menyertainya. Masalah
obesitas kini telah menjadi perhatian khusus badan kesehatan dunia.

Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga
kepada lokasi penimbunan lemak tubuh.Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan
wanita cenderung berbeda. Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan
bokong, sehingga memberikan gambaran seperti buah pir.Sedangkan pada pria
biasanya lemak menimbun di sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti
buah apel Masalah ini yang menjadikan bahasan dalam asuhan keperawatan dengan
obesitas menjadi sangat menarik untuk di angkat dan di pelajari kelompok kami,
semoga apa yang kami tulis dalam karya kami dapat menjadi sesuatu yang berguba
hagi kami mahasiswa keperawatan khususnya dan khalayak ramai pada umunya,

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Obesitas?


2. Faktor apa saja yang bisa menyebabkan Obesitas?
3. Bagaimana cara penanganan anak yang Obesitas?

C. Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini, yaitu:

1. Memahami konsep dan karakterisitik Obesitas

2. Mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Obesitas


3. Mengetahui upaya-upaya apa saja yang harus dilakukan agar pertumbuhan anak
bisa berkembang dengan baik dan sehat.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Obesitas

Overweight adalah berat badan melebih standar berat badan menurut tinggi. badan,
meningkatnya otot tubuh atau jaringan lemak atau keduanya. Obesitas adalah
akumulasi jaringan lemak dibawah kulit yang berlebihan dan terdapat di seluruh
tubuh.Obesitas seringkali dihubungkan dengan overweight, walaupun tidak selalu
identik oleh karena obesitas mempunyai ciri ciri tersendiri.

Secara klinis obesitas dengan mudah dapat dikenali karena mempunyai tanda dan
gejala yang khas, yaitu: wajah membulat, pipi tembem, dagu rangkap, leher relatif
pendek, dada mengembung dengan payudara yang membesar mengandung jaringan
lemak, perut membuncit, kedua tungkai pada umumnya berbentuk x. Pada anak laki
laki penis tampak kecil karena terkubur dalam jaringan lemak supra-pubik, pada anak
perempuan indikasi menstruasi dini.

Kelebihan berat badan pada anak yang tidak wajar saat seumuran balita yang
disebabkan menumpuknya kadar lemak yang tidak sedikit.orang tua pasti tidak
menyadari bahwa di tubuh anak mereka yang gemuk sudah mengancam kesehatan
anak tersebut. Namun tidak semua anak yang gemuk dikategorikan sebagai anak yang
memiliki obesitas.banyak juga anak yang memiliki kerangka tubuh lebih besar dari
rata rata, selain itu juga memiliki kadar lemak yang lebih tinggi pada masa
pertunbuhanya. jadi akan kelihata seperti anak yang memiliki obesitas.perlu diketahui
obesitas pada anak tidak bisa dilihat dari ukuran badan anak tersebut dalam hali ini
dokter berperan penting untuk memeriksa apakah anak itu termasuk anak yang
memiliki obesitas.

3
B. Klasifikasi

Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:

1. Obesitas ringan: kelebihan berat badan 20-40%

2. Obesitas sedang kelebihan berat badan 41-100%

3. Obesitas berat: kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat ditemukan sebanyak
5% dari antara orang-orang yang gemuk)

C. Memahami Penyebab dan Penanganan Obesitas pada Anak

Ada berbagai penyebab yang membuat seorang anak mengalami berat berlebih.
Mengetahui dan mengenal penyebab tersebut, dapat membantu kita untuk mencari
solusi dan cara penanganan yang tepat untuk masalah yang dihadapi anak. Berikut
beberapa penyebab dan penanganan obesitas untuk Anda pelajari:

1. Kebiasaan Makan yang Buruk

Anak yang tidak atau kurang suka mengkonsumsi buah, sayur dan biji-bijian (grains)
dan lebih memilih fast food, minuman manis maupun makanan kemasan, memiliki
kecenderungan untuk memiliki berat berlebih karena makanan tersebut merupakan
makanan yang tinggi lemak dan kalori tetapi memiliki nilai gizi yang rendah.

 Penanganan: Merubah pola makan menjadi pola makan yang sehat. Batasi
tingkat konsumsi fast food dan semacamnya.Perbanyak konsumsi sayur, buah
dan menu hergizi lainnya.

2. Faktor Keturunan

Obesitas bisa diturunkan oleh orang tua. Jadi seorang anak yang memiliki orang tua
atau keluarga yang mengalami obesitas juga berpotensi untuk mengalami hal sama.
Tetapi perlu Anda ketahui bahwa faktor keturunan tidak lantas membuat seseorang

4
memiliki berat berlebih. Hal ini akan muncul jika si anak mengkonsumsi kalori
berlebih dari jumlah yang seharusnya ia konsumsi.

 Penanganan: Melakukan diet makanan agar jumlah kalori. lemak maupun zat
lain yang dibutuhkan oleh tubuh terpenuhi setiap harinya dan tidak berlebihan.

3. Tidak Aktif Secara Fisik

Teknologi modern banyak memaksa anak-anak kita untuk lebih banyak duduk diam
menghabiskan waktu mereka di depan layar komputer maupun televisi sehingga
mereka tidak banyak bergerak. Jika konsumsi kalori dan lemak mereka berlebih,
padahal tubuh tidak membakarnya, maka obesitas pada anak akan terjadi pada
mereka.

 Penanganan: Latih anak untuk aktif bergerak. Kurangi jatah main game atau
nonton TV dan ganti dengan mengikutsertakan mereka dalam kegiatan
olahraga yang mereka sukai.

D. Etiologi

Obesitas dapat di sebabkan oleh beberapa faktor antara lain, keturunan pola makan.
obat-obatan.psikososial ekonomi, aktivitas, pola pikir dan konsentrasi intake
makanan.

E. Manifestasi klinis

Obesitas dapat terjadi pada semua golongan umur, akan tetapi pada anak biasanya
timbul menjelang remaja dan dalam masa remaja terutama anak wanita, selain berat
badan meningkat dengan pesat, juga pertumbuhan dan perkembangan lebih cepat
(ternyata) jika periksa usia tulangnya), sehingga pada akhirnya i yang cepat tumbuh
dan matang itu akan mempunyai tinggi badan yang relative rendah dibandingkan
dengan anak yang sebayanya. Bentuk tubuh, penampilan dan raut muka penderita
obesitas:

5
a. Paha tampak besar, terutama pada bagian proximal, tangan relatif kecil dengan jari
jari yang berbentuk runcing.

b. Kelainan emosi raut muka, hidung dan mulut relatif tampak kecil dengan dagu
yang berbentuk ganda.

c. Dada dan payudara membesar, bentuk payudara mirip dengan payudara yang telah
tumbuh pada anak pria keadaan demikian menimbulkan perasaan yang kurang
menyenangkan.

d. Abdomen, membuncit dan menggantung serupa dengan bentuk handul lonceng,


kadang-kadang terdapat stric putih atau ungu.

e. Lengan atas membesar, pada pembesaran lengan atas ditemukan biasanya pada
biseb dan trisebnya

Pada penderita sering ditemukan gejala gangguan emosi yang mungkin merupakan
penyebab atau keadaan dari obesitas. Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah
diafragma dan di dalam dinding dada bisa menekan paru-paru, sehingga timbul
gangguan pernafasan dan sesak nafas, meskipun penderita hanya melakukan aktivitas
yang ringan.Gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat tidur dan menyebabkan
terhentinya pernafasan untuk sementara waktu (tidur apneu), sehingga pada siang hari
penderita sering merasa ngantuk.

Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik. termasuk nyeri punggung


bawah dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut dan
pergelangan kaki).Juga kadang sering ditemukan kelainan kulit Seseorang yang
menderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang relatif lebih sempit dibandingkan
dengan berat badannya, sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang secara efisien dan
mengeluarkan keringat yang lebih banyak.Sering ditemukan edema (pembengkakan
akibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah tungkai dan pergelangan kaki.

6
F. Patofisiologi pada obesitas

Keturunan, pola makan, aktivitas, obat-obatan/suplemen

Pola makan yang ade kuat

BB meningkat Intake dan output tidak seimbang BB meningkat

Mudah lelah Akumulasi lemak pada abdomen

Aktifitas terganggu Tekanan pada otot diafragma ketidakseimangan nutrisi


lebih dari kebutuhan

Intoleransi aktivitas Mengganggu jalan nafas

Sesak nafas

Pola Nafas Tidak efektif

7
G. Tata Laksana Obesitas Anak

1. Tujuan

Tujuan utama tata laksana obesitas pada anak dan remaja adalah menyadarkan
tentang pola makan yang berlebihan dan aktivitas yang kurang serta memberikan
motivasi untuk memodifikasi perilaku anak dan orang tua. Tujuan jangka panjang
adalah perubahan gaya hidup yang menetap.

2. Pengaturan Makanan

a. Pada bayi.

 Sebaiknya diberikan ASI eksklusif, bila menggunakan susu formula


perhatikan takaran dan volume pemberian susu.
 makanan padat tidak boleh diberikan kurang dari 4 bulan: bayi mulai
diperkenalkan minum dengan cangkir umur 7-8 bulan, botol mulai
dihilangkan umur 1 tahun.
 Pemberian sayur dan buah jangan sampai terputus.

b. Anak usia pra sekolah (1-3 th).

 Hindari makan gorengan (krupuk, keripik, dll) dan penambahan lemak untuk
memasak. (mi sal: santan, minyak, margarine)
 Pilih daging yang tidak berlemak
 Lebih baik gunakan margarine, keju yang rendah lemak
 Hindari penambahan gula pada makanan dan minuman, pemanis buatan (mis:
aspartame) bisa digunakan bila perlu.
 Hindari coklat, permen, cake, biskuit, kue kue dan makanan lain sejenis.
 Berikan sayuran setiap makan dan buah untuk makanan selingan.
 Gunakan susu rendah lemak atau tanpa lemak.

8
Pada usia ini (0 3 th) tidak perlu diberikan pengurangan kalori dari kebutuhannya,
bayi/anak akan mengalami penurunan BB secara spontan sesuai dengan
pertumbuhannnya. Pengurangan kalori dibawah kebutuhan jika tidak dirancang
dengan baik dapat menimbulkan defisiensi zat gizi yang mungkin dapat menghambat
tumbuh kembang anak yang masih pesat terutama tumbuh kembang otak.

c. Anak usia sekolah (4-6 th).

Hal hal yang dianjurkan sama dengan anak usia pra sekolah. Energi diberikan sesuai
kebutuhan. Dalam keadaan yang terpaksa, misal pernafasan terganggu, susah
bergerak diberikan pengurangan kalori dengan pengawasan yang ketat.

d. Anak usia remaja

Target penurunan berat badan dapat direncanakan setiap kunjungan. biasanya 1-2 kg/
bulan. Penurunan asupan kalori diberikan bertahap sekitar 300-500 Kalori dari asupan
makanan sehari-hari. Penurunan berat badan tidak perlu menghilangkan seluruh
kelebihan berat abdan karena pertumbuhan linier masih berlangsung, penurunan berat
badan cukup sampai berat badan berada 20% diatas berat badan ideal.

3. Modifikasi Perilaku

a) Monitor diri sendiri, anak dilatih untuk memonitor asupan makan dan aktivitas
fisik, hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak dan keluarga terhadap
gizi dan kegiatan fisik

b.) Stimulus kontrol, bermacam macam kejadian yang memicu keinginan makan atau
makan berlebihan, contoh: makan sambil menonton TV. Makanan dihidangkan di
meja. Strategi: TV tidak dipasang di kamar makan, makanan disimpan di lemari
untuk meminimalkan penglihatan terhadap makanan.

9
e) Perubahan perilaku, contoh: kebiasaan makan cepat dirubah perlahan lahan,
mengontrol besar porsi sehingga merasa puas dengan besar porsi sedang dan
meminimalkan snack.

d) Memberikan imbalan apabila anak berhasil menurunkan berat badan.

e) Tehnik perilaku kognitif, yaitu mengembangkan teknik pemecahan masalah.


seperti merencanakan untuk situasi dengan resiko tinggi, misal pada waktu liburan,
atau pesta/ pertemuan untuk menekankan agar tidak makan berlebihan.

4. Aktifitas Fisik dan Olahraga

a. Frekuensi olah raga 3-5 kali per minggu.

b. Lama olah raga, pemanasan 15 menit, ditambah 30-40 menit.

c. jenis olah raga jalan, berenang.

d. sesuai dengan hobi anak, tennis, menari, basket, dll.

e. menambah kegiatan/aktifitas fisik, misal berangkat sekolah jalan kaki, lebih baik
naik tangga dari pada menggunakan lift.

f. mengurangi aktifitas yang pasif, misal menonton TV, bermain videogame,


membaca buku, dll. (maksimal 2 jam sehari).

5. Partisipasi Orang Tua

Orang tua adalah contoh yang terbaik bagi anak.Sekurang kurangnya salah satu orang
tua ikut secara intesif dalam program perawatan anak.Penelitian menapatkan bahwa
kelompok anak yang orang tua ikut berpartisipasi, heral badannya turun lebih banyak
dan tetap stabil.

10
H. Cara Mencegah Obesitas pada Anak

 Dengan membatasi minuman dan makan yang mengandung kadar kalori dan
gula yang tinggi seperti coklat.minuman bersoda,biskuit kue dan es
krim.dengan mengganti buah buahan dan sayur-sayuran seperti jus buah.agar-
agar.kripik sayur dan susu rendah lemak.
 Jika anda masak sendiri.usahakan untuk dibakar atau dikukus.ayam.ikan,sosis.
Dengan cara ini makanan anda akan terlihat enak namun juga rendah lemak.
 Dengan perilaku makan orang tua dapat ditiru oleh anaknya jadi biasakan
memberi contoh yang baik pada anak anda dengan cara makan anda sendiri.
 Mengajarkan anak untuk makan lebih lambat dan menikmatinya karena
makan dengan pelan cenderung akan membuat anak akan merasa lebih cepat
kenyang dan tidak akan makan berlebihan.
 melakukan makan bersama secara keluarga sesering mungkin.
 Makanan cepat saji sangat tidak baik untuk di konsumsi secara berlebihan.jadi
jangan jadikan makanan cepat saji sebagai rutin mingguan.
 Makan sambil beraktifitas jangan biarkan anak anda makan makanan ringan.
sambil menonton tv juga saat melakukan pekerjaan rumah.
 ingatkan pada anak anda untuk selalu memilih makan yang schat.misalnya
pada saat membeli makanan diluar.contoh lebih memilih gado-gado dari pada
membeli sate kambing,
 berikan batasan waktu anak anda untuk menonton tv dan bermain
komputer.melatih anak untuk melakukan kegiatan fisik selama 60 menit setiap
hari.
 Melakukan acara olahraga keluarga seperti jalan kaki,bulu tangkis naik sepeda
bisa juga berenang.
 Mendorong anak untuk berjalan kaki atau bersepeda pada saat bersekolah ke
toko.

11
BAB III

Konsep Asuhan keperawatan dengan obesitas pada anak

A. Pengkajian

1. Identitas Pasien

Identitas klien Nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, suku/bangsa,
pendidikan, pekerjaan, pendapatan, alamat, dan nomor register.

2. Riwayat kesehatan

a. Riwayat Kesehatan sekarang keluhan pasien saat ini

b. Riwayat Kesehatan masa lalu: kaji apakah ada keluarga dari pasien yang pernah
menderita obesitas

c. Riwayat kesehatan keluarga kaji apakah ada ada di antara keluarga yang
mengalami penyakit serupa atau memicu

d. Riwayat psikososial,spiritual kaji kemampuan interaksi sosial, ketaatanberibadah,


kepercayaan

3. Pemerikasaan fisik:

a. Sistem kardiovaskuler : Untuk mengetahui tanda-tanda vital. ada tidaknya distensi


vena jugularis, pucat, edema, dan kelainan bunyi jantung

b. Sistem respirasi untuk mengetahui ada tidaknya gangguan kesulitan napas

c. Sistem hematologi: Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan leukosit yang


merupakan tanda adanya infeksi dan pendarahan, mimisan.

d. Sistem urogenital: Ada tidaknya ketegangan kandung kemih dan keluhan sakit
pinggang.

12
e. Sistem muskuloskeletal Untuk mengetahui ada tidaknya kesulitan dalam
pergerakkan, sakit pada tulang, sendi dan terdapat fraktur atau tidak.

f. Sistem kekebalan tubuh Untuk mengetahui ada tidaknya pembesaran kelenjar getah
bening

4. Pemeriksaan penunjang :

Pemeriksaan metabolik / endokrin dapat menyatakan tak normal, misal:


hipotiroidisme. hipopituitarisme. hipogonadisme, sindrom cushing (peningkatan
kadar insulin).

5. Pola fungsi kesehatan

a. Aktivitas istirahat

Kelemahan dan cenderung mengantuk, ketidakmampuan/ kurang keinginan untuk


beraktifitas.

b. Sirkulasi

Pola hidup mempengaruhi pilihan makan, dengan makan akan dapat menghilangkan
perasaan tidak senang: frustasi

c. Makanan cairan

Mencerna makanan berlebihan

d. Kenyamanan

Pasien obesitas akan merasakan ketidaknyamanan berupa nyeri dalam menopang


berat badan atau tulang belakang

e. Pernafasan

Pasien obesitas hiasanya mengalami dipsnea

f. Seksualitas

13
Pasien dengan obesitas biasanya mengalami gangguan menstruasi dan amenouria

B. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul

1. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan
yang lebih

2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan sindrom hipoventilasi

3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan antara suplai dan


kebutuhan oksigen gaya hidup monoton

4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan biofisika atau psikosial pandangan px


tehadap diri

5.Hambatan interaksi sosial berhubungan dengan ungkapan atau tampak tidak


nyaman dalam situasi social.

NO DIAGNOSA NOC NIC


1. Ketidak seimbangan nutrisi Tujuan : NIC :
lebih dari kebutuhan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Weight
selama... ketidakseimbangan nutrisi Management
Definisi : lebih teratasi 1. Diskusikan
Keadaan individu yang NOC : Weight Control bersama pasien
mengalami apapun nutrisi No Indikator 1 2 3 4 5 mengenai
1. BB
melebihi kebutuhan metabolic hubungan antara
2. Intake
makanan
intake makanan,
Batasan karakteristik : dan cairan latihan,
- Pemusatan intake 3. Output peningkatan BB
nutrisi harian makanan dan penurunan
dan cairan
- Disfungsi pola makan BB
4. Energi
(seperti sambil 5. Aktivitas 2. Diskusikan

14
melakukan aktivitas Keterangan : bersama pasien
lain) 1. Sangat berat menangani
- Makan sebagai respon 2. Berat kondisi medis
terhadap pengaruh 3. Sedang yang dapat
eksternal (seperti 4. Ringan mempengaruhi
situasi sosial) 5. Tidak Ada BB
- Makan sebagai respon 3. Diskusikan
terhadap pengaruh X : Sebelum intervensi bersama pasien
internal (seperti Y : Sesudah intervensi mengenai
kecemasan) kebiasaan, gaya
- Tingkat aktivitas yang hidup dan faktor
rendah herediter yang
- Skinfold triceps wanita dapat
>25 mm, Laki-laki>15 mempengaruhi
mm BB.
- BB lebih besar 20% 4. Diskusikan
dari BB ideal bersama pasien
mengenai resiko
Faktor yang berhubungan yang
Peningkatan intake yang berhubungan
berhubungan dengan dengan BB
kebutuhan metabolisme berlebih dan
penurun BB
5. Dorong pasien
untuk merubah
kebiasaan makan
6. Perkirakan
badan ideal

15
pasien
2. Ketidakefektifan pola nafas Tujuan : Setelah dilakukan asuhan NIC : Bantuan
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 jam ventilasi
sindrom hipoventilasi diharapkan pola nafas efektif 1. pertahankan
kepatenan jalan
Definisi : Inspirasi dan / NOC : Status pernafasan : ventilasi nafas
ekspirasi yang tidak memberi No Indikator 1 2 3 4 5 2. posisikan untuk
1. RR
ventilasi adekuat. 2. Kedalama meringankan
Batasan karakteristik : n inspirasi dispneu
- Bradipneu 3. frekuensi 3. monitor
4. Volume
- Dispneu oksigenasi, BGA,
tidal
- Pola nafas abnormal 5. Otot bantu SaO2, O2
Faktor yang berhubungan : nafas 4. monitor ttv
6. Irama
Sindrom hipoventilasi 5. Inisiasi upaya
pernafasan
7. Dispneu resuitasi dengan
Keterangan : tepat
1. Sangat Berat
2. Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak Ada

X : Sebelum intervensi
Y : Sesudah intervensi
3. Intoleransi aktivitas Tujuan : setelah dilakukan asuhan NIC : Activity
Definisi : Ketidakcukupan keperawatan selma 3x24 jam Therapy
energi psikologis atau diharapkan aktivitas pasien kembali 1. Kolaborasikan
fisiologis untuk melanjutkan normal dengan tenaga
atau menyelsaikan aktifitas rehabilitasi medik

16
kehidupan sehari-hari yang NOC : Activity Tolerance dalam
harus atau yang ingin No Indikator 1 2 3 4 5 merencanakan
1. Energi
dilakukan program terapi
2. TTV
3. Status yang tepat
Batasan karakteristik : kardiopulmonari 2. bantu klien
4. Kelemahan
- respon tekanan darah untuk
5. ADLs
abnormal terhdap mengidentifikasi
aktivitas Keterangan : aktivitas yang
- respon frekuensu 1. Tidak adekuat mampu dilakukan
jantung abnirmal 2. Sedikit adekuat 3. bantu untuk
terhadap aktivitas 3. Cukup adekuat memilih aktivitas
- perubahan EKG yang 4. Sebagian adekuat konsisten yang
mencerminkan artimia 5. Adekuat sesuai dengan
- perubahan EKG yang kemampuan fisik,
mencerminkan iskemia X : Sebelum intervensi psikologi dan
- ketidaknyamanan Y : Sesudah intervensi sosial
setelah beraktivitas 4. bantu untuk
- dispneu setelah mengidentifikasi
beraktivitas dan mendapatkan
- mennyatakan merasa sumber yang
letih dan lemah dperlukan untuk
Faktor yang berhubungan : aktivitas yang
- tirah baring atau diinginkan
imobilisasi 5. bantu untuk
- kelemahan umum mendapatkan alat
- ketidak seimbangan antuan aktivitas
antara suplai dan seperti kursi roda
kebutuhan oksigen 6. bantu untuk

17
- imobilitas mengidentifikasi
- gaya hidup monoton aktivitas yang
disukai
7. bantu klien
untuk membuat
jadwal latihan
diwaktu luang
8. bantu
pasien/keluarga
untuk
mengidentifiaksi
kekurangan dalam
beraktivitas
9. sediakan
penguatan positif
bagi yang aktif
bereaktivitas
10. bantu pasien
untuk
mengembangkan
diri dan pengutan
11. monito respon
fisik, emosi,
social dan
spiritual

4. Implementasi

18
Tindakan keperawatan adalah pelaksanaan asuhan keperawatan yang merupakan
realisasi rencana tindakan yang telah ditentukan dalam tahap perencanaan dengan
maksud agar kebutuhan pasien terpenuhi secara optimal

5. Evaluasi

Evaluasi adalah merupakan langkah akhir dari proses keperawatan yaitul proses
penilaian pencapaian tujuan dalam rencana perawatan, tercapai atau tidak serta untuk
pengkajian ulang rencana keperawatan. Evaluasi dilakukan secara terus menerus
dengan melibatkan pasien, perawat dan petugas kesehatan yang lain. Dalam
menentukan tercapainya suatu tujuan asuhan keperawatan pada bayi dengan post
Asfiksia sedang, disesuaikan dengan kriteria evaluasi yang telah ditentukan. Tujuan
asuhan keperawatan dikatakan berhasil bila diagnosa keperawatan didapatkan hasil
yang sesuai dengan kriteria evaluasi.

19
BAB III

TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN
 Identitas
Nama : An. A
Jenis Kelamin : perempuan
Umur : 12 tahun
Pendidikan : murid
Pekerjaan :_
Status : pelajar
Agama : islam
Alamat : brodong lomongan

 Riwayat Kesehatan
- Keluhan utama
Pasien mengatakan susah sekali berdiri sehabis duduk di lantai
- Riwayat kesehatan Sekarang
Pasien tidak mengalami keluhan apa – apa selain merasakan berat badannya
semakin bertambah
- Riwayat Kesehatan Dahulu
Sebelumnya pasien memiliki berat badan yang normal, tapi setelah dua tahun
kemudian berat badan pasien mengalami perubahan. Itu terjadi saat pasien
beranjak kelas 1SMP.
- Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang mengalami obesitas.

 Pola Fungsi Kesehatan

20
1. Pola Nutrisi
a. Kebiasaan sehari – hari
Pasien makan 3X sehari dengan porsi biasa
b. Saat sekarang
Pasien makan lebih dari 3X sehari dengan porsi banyak dan kadang kadang di
tambah dengan makanan ringan pasien selalu ingin ngemil.
2. Pola Eliminasi
a. Kebiasaa
n sehari-hari
Pasien BAB dan
BAK normal
b. Saat sekarang
Pasien BAB dan BAK normal
3. Pola istirahat – tidur
a. Pasien tidur pada jam – jam istirahat
b. Sesudah mengalami obesitas pasien lebih sering
ngantuk dan menperbanyak tidurnya.
4. Pola aktivitas
a. Kebiasaan sehari-hari
Pasien dalam menjalankan aktivitas tidak mengalami keluhan atau hambatan.
b. Saat sekarang
Pasien mengalami hambatan, cepat capek dan leleh , malas dengan berat badan
yang berlebih

 Pengkajian Psiko-Sosial-Spiritual
1. Psikologi pasien
Pasien dapat menerima dengan keadaan yang dialami sekarang dan merasa enjoy
atas apa yang di anugrahkan meski terkadang merasa minder.

21
2. Social
Pasien berinteraksi dan bergaul dengan lingkungannya dengan baik dapat
menerima dan diterima oleh orang lain.
3. Spiritual
Dalam kondisi dengan badan yang berlebih pasien masih tetap aktif menjalankan
ibadah.

 Pemeriksaan fisik
- Vital sign
Tekanan darah :
120/80 mmHg
Pernafasan :
24x/menit

22
Nadi : 85x/menit
Suhu : 37oc

- Keadaan umum : baik


- Pemeriksaan head to Toe
Kulit : warna sawo matang , agak
banyak lipatan Kepala : rambut panjang dan
bersih
Telinga : bersih tidak
ada serumen Mata : bersih
tidak anemis Mulut : bersih
dan gigi normal Leher :
agak banyak lipatan
Dada : normal /
simetris Abdomen :
normal tapi ada lipatan

23
ANALISA DATA

Sympton Etiologi Problem


a. DS : Pasiem Berat badan yang Gangguan dalam
mengatakan berlebih beraktifitas
terkadang merasa
kurang nyaman
dengan berat
badan yang
dimilikinya.
DO : pasien tampak
kerusuhan dalam
beraktifitas karena
berat badannya.
b. DS : pasien Harga diri rendah Gangguan dalam
mengatakan kurang bersosialisasi dengan
percaya diri jika orang lain dan pandangan
berinteraksi / negative terhadap diri.
berinteraksi dengan
orang lain.
DO : pasien
kelihatan minder
saat berkomunikasi
dan bergaul dengan

24
temannya

Diagnosa Keperawatan

1. Perubahan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh yang berhubungan


dengan intake makanan yang lebih

2. Gangguan pencitraan diri b.d biofisika atau psikosial pandangan px


tehadap diri

3. Hambatan interaksi sosial b.d ungkapan atau tampak tidak nyaman


dalam situasi sosial

Intervensi ( perencanaan )

25
No Diagnosa Tujuan Kriteria hasil Intervensi Rasional

1 Perubahan Kebutuhan Perubahan pola 1. Kaji 1.Mengidentifikasi


penyebab
nutrisi: lebih dari nutrisi kembali makan dan kegemukan dan penentuan
kebutuhan tubuh normal keterlibatan buat rencana intervensi,
yang individu dalam makan dengan 2.Memberikan
berhubungan program latihan pasien informasi tentang
dengan intake 2.Timbang berat keefektifan
program,
makanan yang badan secara 3.Mendorong px
lebih periodic untuk menyusun
3.Tentukan tujuan lebih nyata
program latihan dan sesuai dg
diet rencana, Kalori dan
4.Kolaborasi
dengan ahli gizi nurtisi terpenuhi
untuk secara normal
menentujan keb 4.Penurunan berat
kalori dan badan
nutrisi
untuk
penurunan berat
badan

26
2 Gangguan Menyatakan 1.Menunjukkan 1.Tingkatkan 1.Individu biasanya
pencitraan diri gambaran diri beberapa komunikasi sensitif terhadap
b.d biofisika atau lebih nyata penerimaan diri terbuka dengan tubuhnya sendiri
psikosial dari pandangan px untuk 2.Pasien
pandangan px idealism menghondari mengungkapkan
tehadap diri 2.Mengakui kritik beban psikologisnya
indiviu yang 2.Waspadai
mempunyai makan berlebih
tanggung jawab 3.Kolaborasi
sendiri dengan
kelompok terapi

3 Hambatan Mengungkapka Menunjikan 1.Kaji perilaku 1.Mekanisme


n koping
interaksi sosial kesadaran peningkatan hubungan yang baik dapat
b.d ungkapan adanya perubahan keluarga dan melindungi pasien
atau tampak perasaan yang positif dalam perilaku social dari perasaan
tidak nyaman menyebabkan perilaku sosial 2.Kaji kesepian isolasi
dalam situasi interaksi sosial dan penggunaan 2.Pasien mendapat
sosial yang buruk interpersonal ketrampilan keuntungan dari
koping pasien keterlibatan orang
3.Rujuk untuk terdekat untuk
terapi keluarga memberi dukungan
atau individu
sesuai dengan
indikas.

Implementasi

No Diagnose Tindakan Respon


1 Perubahan nutrisi: Memberikan penyuluhan penyuluhan Pasien menerima
lebih dari kebutuhan dan nasehat kepada pasien agar tentang anjuran
tubuh yang melakukan diet teratur dan optimal untuk memurunkan
berhubungan dengan

27
intake makanan yang berat badannya
lebih berkeinginan diet
secara teratur
2 Gangguan pencitraan diri Mengajukan pasien untuk Pasien masih tampak
b.d biofisika atau berkonsultasi kepada ahli diet ragu untuk
psikosial pandangan px berkomunikasi
tehadap diri dengan ahli diet
karena belum yakin
3 Hambatan interaksi Member semangat bahwa berat badan Pasien masih
sosial b.d ungkapan pasien bahwa berat badan pasien tampak ragu Bisa
atau tampak tidak masih bisa di turunkan. menerima
nyaman dalam situasi Memberi dukungan bahwa itu bahwa itu adalah
sosial
adalah anugrah dari tuhan Memberi yang terbaik
pengertian kalau hanya diri kitalah untuknya
yang mampu merubah keadaan Pasien tampak
semangat dan
optimis

28
Evaluasi

No Diagnose Catatan perkembangan


1 Perubahan nutrisi: lebih dari Pasien bisa sedikit mengurangi persi
kebutuhan tubuh yang makannya.
berhubungan dengan intake Pasien mampu menghindari makanan yang banyak
makanan yang lebih mengandung lemak

2 Gangguan pencitraan diri b.d Pasien terkadang masih kurang percaya diri jika
biofisika atau psikosial berkumpul dengan banyak orang
pandangan px tehadap diri

3 Hambatan interaksi sosial b.d Pasien mampu menerima dan menyadari bahwa
ungkapan atau tampak tidak berinteraksi dengan orang lain sangat penting
nyaman dalam situasi sosial Pasien sudah merasa memiliki rasa tanggung jawab
untuk dirinya sendiri.

29
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pertumbuhan adalah setiap perubahan dari tubuh yang berhubungan dengan


bertambahnya ukuran tubuh baik fisik (anatomis) maupun struktural dalam arti
sebagian atau menyeluruh. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan
(skill), struktur, dan fungsi tubuh yang lebih kompleks.

Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan


berkaitan dengan pematangan fungsi organ/individu. Walaupun demikian, kedua
peristiwa itu terjadi secara sinkron pada setiap individu. Tumbuh kembang anak
dipengaruhi oleh banyak faktor dimulai dari faktor internal (genetik), prenatal,
sampai postnatal. Untuk mendapatkan tumbuh kembang anak yang optimal maka
petugas kesehatan maupun orangtua anak diharapkan mengetahui faktor-faktor
tersebut.

Penanggulangan obesitas pada anak lebih sulit dibandingkan obesitas dewasa.


karena penyebab obesitas yang multifaktorial dan anak yang masih dalam taraf
tumbuh kembang. Penurunan berat badan bukanlah tujuan yang utama dalam
penanganan obesitas anak. Perubahan pola makan dan perilaku hidup schat lebih
diutamakan untuk mendapatkan hasil yang menetap. Penanggulangan obesitas
anak sebaiknya dilakukan secara terapadu antara dokter anak, dietisien, psikolog
dan petugas kesehatan lain. Peran serta orang tua memegang peranan penting
dalam penangan anak obesitas.Pencegahan sebaiknya dilakukan sebelum anak
menjadi obesitas karena pencegahan lebih mudah daripada pengobatan
Pencegahan harus dimulai sejak dini dengan menerapkan pola hidup sehat dalam
keluarga.

Seringkali banyak orangtua menginginkan anaknya tumbuh dengan schat, gemuk


dan terlihat lucu.Sekilas anak yang gemuk memang terlihat lucu dan
menggemaskan, bahkan ada ungkapan jikalau anak gemuk berarti sehat. Tak

30
heran jika banyak produk kesehatan ataupun makanan untuk anak atau balita lebih
menekankan pada upaya menambah berat.

Pola pemahaman seperti itu mungkin tidak berlaku, karena anak gemuk
mempunyai faktor risiko bagi kesehatan. Indikator kesehatan bagi anak atau balita
juga tidak hanya ditentukan melalui berat badan Berat badan yang berlebih biasa
disebut dengan obesitas, obesitas dikhawatirkan memberikan dampak yang
kurang baik bagi kesehatan anak.

B. Saran

Jadikan kebiasaan yang sehat sebagai hal wajib bagi keluarga. Jika Anda
melakukannya, kebiasaan itu akan menjadi pola hidup bagi anak-anak Anda, yang
akan terbawa hingga dewasa. Apa yang dapat dilakukan Orang Tua?

Beli dan sajikan lebih banyak buah dan sayuran daripada makanan yang siap olah.
Batasi minuman ringan, minuman yang manis-manis, dan camilan manis yang
kaya lemak. Sebaliknya, berikan air atau susu rendah lemak dan camilan yang
sehat. Memasaklah dengan metode rendah lemak, seperti memanggang dan
mengukus. ketimbang menggoreng.

Sajikan makanan dalam porsi yang lebih kecil. Jangan gunakan makanan sebagai
upah atau suap. Jangan sampai anak tidak sarapan, karena dapat membuat mereka
makan berlebihan setelah itu. Makanlah di meja makan. Makan di depan TV atau
layar komputer membuat orang tidak menyadari seberapa banyak yang
dikonsumsi dan apakah ia sudah kenyang.

Anjurkan gerak badan, seperti bersepeda, main bola, dan lompat tali.. Batasi
waktu untuk menonton televisi, menggunakan komputer, dan bermain video
game.

Rencanakan kegiatan keluarga yang aktif di luar rumah, seperti pergi ke kebun
binatang, berenang, atau bermain di taman. Suruhlah anak-anak melakukan
pekerjaan fisik. Berilah contoh dalam pola makan yang sehat dan olahraga.

31
BAB V

DAFTAR PUSTAKA

Dr.Soetjiningsih,SpAk2015. Tumbuh Kembang Anak Jakarta.EGC


http://dieyachsyam.blogspot.com/2013/09/obesitas-pada-anak.html

(diakses pada Tanggal 6 Desember 2014)

https://echyners.wordpress.com/2013/06/22/makalah-obesitas/

(diakses pada Tanggal 6 Desember 2014)

NANDA, Diagnosa Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2015-2016

32

Anda mungkin juga menyukai