Anda di halaman 1dari 21

1

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkatlimpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat
padawaktunya Makalah ini membahas Obesitas pada Anak.Pada dasarnya makalah ini disusun
dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa tentang
Obesitas pada Anak. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada kita sekalian.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. 1

DAFTAR ISI.................................................................................................................. 2

BAB I ............................................................................................................................ 4

PENDAHULUAN......................................................................................................... 4

1. Latar Belakang.................................................................................................... 4

2. Rumusan Masalah...................................................................................................... 4

3. C Tujuan Penulisan.................................................................................................... 4

BAB II............................................................................................................................ 5

PEMBAHASAN............................................................................................................ 5

1. Pengertian Obesitas............................................................................................. 5

2. Klasifikasi........................................................................................................... 5

3. Memahami Penyebab dan Penanganan Obesitas pada Anak.............................. 6

4. Etiologi................................................................................................................ 7

5. Manifestasi klinis................................................................................................ 7

6. Patofisiologi pada obesitas..................................................................................


2 8

7. Tata Laksana Obesitas Anak............................................................................... 9

8. Cara Mencegah Obesitas pada Anak................................................................... 11


BAB III ......................................................................................................................... 13

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK OBESITAS...................... 13

1. Pengkajian........................................................................................................... 13

2. Diagnosa Keperwatan.......................................................................................... 14

3. Intervensi............................................................................................................. 15

4. Implementasi....................................................................................................... 18

5. Evaluasi............................................................................................................... 18

BAB IV ......................................................................................................................... 19

PENUTUP..................................................................................................................... 19

1. Kesimpulan.......................................................................................................... 19

2. Saran.................................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 21

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pada awalnya obesitas di pandang sebagai tren atau gaya hidup sebagai tanda kesuksesan
seseorang, dengan memiliki badan yang gemuk menandakan seseorang hidup berkecukupn.
Namun sekarang obesitas telah menjadi masalah yang serius karena memicu timbulnya berbagai
komplikasi penyakit yang menyertainya. Masalah obesitas kini telah menjadi perhatian khusus
badan kesehatan dunia. Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun,
tetapi juga kepada lokasi penimbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan
wanita cenderung berbeda. Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong,
sehingga memberikan gambaran seperti buah pir. Sedangkan pada pria biasanya lemak
menimbun di sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti buah apel. Masalah ini yang
menjadikan bahasan dalam asuhan keperawatan dengan obesitas menjadi sangat menarik untuk
di angkat dan di pelajari kelompok kami, semoga apa yang kami tulis dalam karya kami dapat
menjadi sesuatu yang berguba bagi kami mahasiswa keperawatan khususnya dan khalayak ramai
pada umunya

2. Rumusan Masalah

A. Apa yang dimaksud dengan Obesitas?

B. Faktor apa saja yang bisa menyebabkan Obesitas ?

C. Bagaimana cara penanganan anak yang Obesitas?

3. Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini, yaitu :

A. Memahami konsep dan karakterisitik Obesitas

B. Mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Obesitas

C. Mengetahui upaya-upaya apa saja yang harus dilakukan agar pertumbuhan anak bisa
berkembang dengan baik dan sehatBAB IPENDAHULUAN

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Obesitas

Overweight adalah berat badan melebih standar berat badan menurut tinggi badan,
meningkatnya otot tubuh atau jaringan lemak atau keduanya. Obesitas adalah akumulasi jaringan
lemak dibawah kulit yang berlebihan dan terdapat diseluruh tubuh. Obesitas seringkali
dihubungkan dengan overweight, walaupun tidak selalu identik oleh karena obesitas mempunyai
ciri ciri tersendiri. Secara klinis obesitas dengan mudah dapat dikenali karena mempunyai tanda
dan gejala yang khas, yaitu : wajah membulat, pipi tembem, dagu rangkap, leher relatif pendek,
dada mengembung dengan payudara yang membesar mengandung jaringan lemak, perut
membuncit, kedua tungkai pada umumnya berbentuk x. Pada anak laki laki penis tampak kecil
karena terkubur dalam jaringan lemak supra-pubik, pada anak perempuan indikasi menstruasi
dini.

2. Klasifikasi

Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu :

A. Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%

B. Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%

C. Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat ditemukansebanyak 5%


dari antara orang-orang yang gemuk).

3. Memahami Penyebab dan Penanganan Obesitas pada Anak

Ada berbagai penyebab yang membuat seorang anak mengalami berat berlebih.
Mengetahui dan mengenal penyebab tersebut, dapat membantu kita untuk mencari solusi dan
cara penanganan yang tepat untuk masalah yang dihadapi anak. Berikut beberapa penyebab dan
penanganan obesitas untuk Anda pelajari :
5
A. Kebiasaan Makan yang Buruk. Anak yang tidak atau kurang suka
mengkonsumsi buah, sayur dan biji-bijian (grains) dan lebih memilih fast food, minuman
manis maupun makanan kemasan, memiliki kecenderungan untuk memiliki berat
berlebih karena makanan tersebut merupakan makanan yang tinggi lemak dan kalori
tetapi memiliki nilai gizi yang rendah.

Penanganan: Merubah pola makan menjadi pola makan yang sehat. Batasi tingkat
konsumsi fast food dan semacamnya. Perbanyak konsumsi sayur, buah dan menu
bergizi lainnya.

B. Faktor KeturunanObesitas bisa diturunkan oleh orang tua. Jadi seorang anak
yang memilikiorang tua atau keluarga yang mengalami obesitas juga berpotensi
untukmengalami hal sama. Tetapi perlu Anda ketahui bahwa faktor keturunan tidaklantas
membuat seseorang memiliki berat berlebih. Hal ini akan muncul jika sianak
mengkonsumsi kalori berlebih dari jumlah yang seharusnya ia konsumsi.

Penanganan: Melakukan diet makanan agar jumlah kalori, lemak maupun zatlain
yang dibutuhkan oleh tubuh terpenuhi setiap harinya dan tidak berlebihan.

C. Tidak Aktif Secara FisikTeknologi modern banyak memaksa anak-anak kita


untuk lebih banyak dudukdiam menghabiskan waktu mereka di depan layar komputer
maupun televisisehingga mereka tidak banyak bergerak. Jika konsumsi kalori dan
lemakmereka berlebih, padahal tubuh tidak membakarnya, maka obesitas padaanak akan
terjadi pada mereka.

Penanganan: Latih anak untuk aktif bergerak. Kurangi jatah main game ataunonton
TV dan ganti dengan mengikutsertakan mereka dalam kegiatanolahraga yang mereka
sukai.

4. Etiologi

Obesitas dapat di sebabkan oleh beberapa faktor antara lain , keturunan, pola makan,
obat-obatan, psikososial ekonomi, aktivitas, pola pikir dan konsentrasi intake makanan.

5. Manifestasi klinis

Obesitas dapat terjadi pada semua golongan umur, akan tetapi pada anak biasanya timbul
menjelang remaja dan dalam masa remaja terutama anak wanita, selain berat badan meningkat
dengan pesat, juga pertumbuhan dan perkembangan lebih cepat (ternyata jika periksa usia
tulangnya), sehingga pada akhirnya remaja yang cepat tumbuh dan matang itu akan mempunyai
tinggi badan yang relative rendah dibandingkan dengan anak yang sebayanya. Bentuk tubuh,
penampilan dan raut muka penderita obesitas.

A. Paha tampak besar, terutama pada bagian proximal, tangan


6 relatif kecil dengan jari-
jari yang berbentuk runcing.

B. Kelainan emosi raut muka, hidung dan mulut relatif tampak kecil dengan daguyang
berbentuk ganda.
C. Dada dan payudara membesar, bentuk payudara mirip dengan payudara yang telah
tumbuh pada anak pria keadaan demikian menimbulkan perasaan yang kurang menyenangkan.

D. Abdomen, membuncit dan menggantung serupa dengan bentuk bandul lonceng,


kadang–kadang terdapat strie putih atau ungu.

E. Lengan atas membesar, pada pembesaran lengan atas ditemukan biasanya pada bisep
dan trisebnya. Pada penderita sering ditemukan gejala gangguan emosi yang mungkin
merupakan penyebab atau keadaan dari obesitas. Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah
diafragma dan di dalam dinding dada bisa menekan paru–paru, sehingga timbul gangguan
pernafasan dan sesak nafas, meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan.
Gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernafasan untuk
sementara waktu (tidur apneu), sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk.

Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri punggung bawah
dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut dan pergelangan kaki). Juga
kadang sering ditemukan kelainan kulit. Seseorang yang menderita obesitas memiliki permukaan
tubuh yang relatif lebih sempit dibandingkan dengan berat badannya, sehingga panas tubuh tidak
dapat dibuang secara efisien danmengeluarkan keringat yang lebih banyak. Sering ditemukan
edema (pembengkakanakibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah tungkai dan pergelangan
kaki.

6. Patofisiologi pada obesitas

Keturunan, pola makan, aktivitas, obat-obatan/suplemen

Pola makan yg adekuat

BB meningkat Intake dan output tidak seimbang BB meningkat

mudah lelah Akumulasi lemak pd abdomen


7
aktifitas terganggu Tekanan pd otot difragma Ketidakseimbangan Nutrisi
lebih dari kebutuhan

intoleransi aktivitas Mengganggu jalan nafas

Sesak nafas

Pola nafas tidak efektif

7. Tata Laksana Obesitas Anak

A. Tujuan

Tujuan utama tata laksana obesitas pada anak dan remaja adalah menyadarkan
tentang pola makan yang berlebihan dan aktivitas yang kurang serta memberikan
motivasi untuk memodifikasi perilaku anak dan orang tua. Tujuan jangka panjang adalah
perubahan gaya hidup yang menetap

B. Pengaturan Makananan

a) Pada bayi.

Sebaiknya diberikan ASI eksklusif, bila menggunakan susu formula perhatikan


takaran dan volume pemberian susu.makanan padat tidak boleh diberikan kurang dari 4
bulan; bayi mulaidiperkenalkan minum dengan cangkir umur 7 -8 bulan, botol
mulaidihilangkan umur 1 tahun.Pemberian sayur dan buah jangan sampai terputus.
8
b) Anak usia pra sekolah (1 - 3 th).

Hindari makan gorengan (krupuk, keripik, dll) dan penambahan lemak untuk
memasak. (misal : santan, minyak, margarine) Pilih daging yang tidak berlemak. Lebih
baik gunakan margarine, keju yang rendah lemak. Hindari penambahan gula pada
makanan dan minuman, pemanis buatan (mis : aspartame) bisa digunakan bila perlu.
Hindari coklat, permen, cake, biskuit, kue kue dan makanan lainsejenis. Berikan sayuran
setiap makan dan buah untuk makanan selingan. Gunakan susu rendah lemak atau tanpa
lemak.

Pada usia ini (0-3 th) tidak perlu diberikan pengurangan kalori dari kebutuhannya,
bayi/anak akan mengalami penurunan BB secara spontan sesuai dengan
pertumbuhannnya. Pengurangan kalori dibawah kebutuhan jika tidak dirancang dengan
baik dapat menimbulkan defisiensi zat gizi yang mungkin dapat menghambat tumbuh
kembang anak yang masih pesat terutama tumbuh kembang otak.

c) Anak usia sekolah (4 - 6 th).

Hal hal yang dianjurkan sama dengan anak usia pra sekolah. Energidiberikan
sesuai kebutuhan. Dalam keadaan yang terpaksa, misal pernafasanterganggu, susah
bergerak diberikan pengurangan kalori dengan pengawasanyang ketat.

d) Anak usia remaja

Target penurunan berat badan dapat direncanakan setiap kunjungan, biasanya 1 -


2 kg/ bulan. Penurunan asupan kalori diberikan bertahap sekitar 300 - 500 Kalori dari
asupan makanan sehari-hari. Penurunan berat badan tidak perlu menghilangkan seluruh
kelebihan berat dan karena pertumbuhan linier masih berlangsung, penurunan berat
badan cukup sampai berat badan berada 20 % diatas berat badan ideal.

C. Modifikasi Perilakua)

a) Monitor diri sendiri, anak dilatih untuk memonitor asupan makan dan aktivitas
fisik, hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak dan keluarga terhadap
gizi dan kegiatan fisik.

b) Stimulus kontrol, bermacam macam kejadian yang memicu keinginan makan atau
makan berlebihan, contoh : makan sambil menonton TV, Makanan dihidangkan
dimeja. Strategi : TV tidak dipasang di kamar makan, makanan disimpan di lemari
untuk meminimalkan penglihatan terhadap makanan.

c) Perubahan perilaku, contoh: kebiasaan makan cepat dirubah perlahan lahan,


mengontrol besar porsi sehingga merasa puas dengan besar porsi sedang dan
meminimalkan snack.
9
d) Memberikan imbalan apabila anak berhasil menurunkan berat badan
e) Tehnik perilaku kognitif, yaitu mengembangkan teknik pemecahan masalah,seperti
merencanakan untuk situasi dengan resiko tinggi, misal pada waktuliburan, atau
pesta/ pertemuan untuk menekankan agar tidak makan berlebihan.

D. Aktifitas Fisik dan Olahragaa.

a) Frekuensi olah raga 3-5 kali per minggu.

b) Lama olah raga, pemanasan 15 menit, ditambah 30-40 menit.

c) Jenis olah raga : jalan, berenang.

d) Sesuai dengan hobi anak, tennis, menari, basket, dll.

e) Menambah kegiatan/aktifitas fisik, misal berangkat sekolah jalan kaki, lebih


baiknaik tanga dari pada menggunakan lift.f.mengurangi aktifitas yang pasif, misal
menonton TV, bermain video game, membaca buku, dll. (maksimal 2 jam sehari).5.
Partisipasi Orang Tua Orang tua adalah contoh yang terbaik bagi anak. Sekurang
kurangnya salahsatu orang tua ikut secara intesif dalam program perawatan anak.
Penelitian menapatkan bahwa kelompok anak yang orang tua ikut berpartisipasi,
berat badannya turun lebih banyak dan tetap stabil.

8. Cara Mencegah Obesitas pada Anak

Dengan membatasi minuman dan makan yang mengandung kadar kalori dan gula yang
tinggi, seperti coklat, minuman bersoda, biskuit, kue dan es krim. Dengan mengganti buah-
buahan dan sayur-sayuran seperti jus buah, agar-agar, kripik sayur dan susu rendah lemak. Jika
anda masak sendiri, usahakan untuk dibakar atau dikukus. Ayam, ikan, sosis. Dengan cara ini
makanan anda akan terlihat enak namun juga rendah lemak. Dengan perilaku makan orang tua
dapat ditiru oleh anaknya, jadi biasakan memberi contoh yang baik pada anak anda dengan cara
makan anda sendiri.

Mengajarkan anak untuk makan lebih lambat dan menikmatinya, karena makan dengan
pelan cenderung akan membuat anak akan merasa lebih cepat kenyang dan tidak akan makan
berlebihan.

A. melakukan makan bersama secara keluarga sesering mungkin.

B. Makanan cepat saji sangat tidak baik untuk di konsumsi secara berlebihan.jadi jangan
jadikan makanan cepat saji sebagai rutin mingguan.
10
C. Makan sambil beraktifitas jangan biarkan anak anda makan makanan ringan sambil
menonton tv, juga saat melakukan pekerjaan rumah.
D. ingatkan pada anak anda untuk selalu memilih makan yang sehat, misalnya pada saat
membeli makanan diluar. Contoh : lebih memilih gado-gado dari pada membeli sate
kambing.

E. berikan batasan waktu anak anda untuk menonton tv dan bermain komputer. Melatih anak
untuk melakukan kegiatan fisik selama 60 menit setiap hari.

F. Melakukan acara olahraga keluarga seperti jalan kaki,bulu tangkis naik sepeda bisa juga
berenang.

G. Mendorong anak untuk berjalan kaki atau bersepeda pada saat bersekolah ke toko..

11
BAB III

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK OBESITAS

1. Pengkajian

A. Identitas Pasien

Identitas klien nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, suku/bangsa, pendidikan,
pekerjaan, pendapatan, alamat, dan nomor register

B. Riwayat kesehatanan

a) Riwayat Kesehatan sekarang : keluhan pasien saat ini

b) Riwayat Kesehatan masa lalu : kaji apakah ada keluarga dari pasien yang pernah
menderita obesitas

c) Riwayat kesehatan keluarga : kaji apakah ada ada di antara keluarga yang
mengalami penyakit serupa atau memicu

d) Riwayat psikososial, spiritual : kaji kemampuan interaksi sosial , ketaatan


beribadah, kepercayaan.

C. Pemerikasaan fisik

a) Sistem kardiovaskuler : Untuk mengetahui tanda-tanda vital, ada tidaknya


distensivena jugularis, pucat, edema, dan kelainan bunyi jantung.

b) Sistem respirasi : untuk mengetahui ada tidaknya gangguan kesulitan napas

c) Sistem hematologi : Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan leukosit yang


merupakan tanda adanya infeksi dan pendarahan, mimisan.

d) Sistem urogenital : Ada tidaknya ketegangan kandung kemih dan keluhan sakit
pinggang

e) Sistem muskuloskeletal : Untuk mengetahui ada tidaknya kesulitan dalam


pergerakkan, sakit pada tulang, sendi dan terdapat fraktur atau12tidak.

f) Sistem kekebalan tubuh : Untuk mengetahui ada tidaknya pembesaran


kelenjargetah bening
D. Pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan metabolik/endokrin dapat menyatakan tak
normal, misal : hipotiroidisme, hipopituitarisme, hipogonadisme, sindrom cushing (peningkatan
kadar insulin).

E. Pola fungsi kesehatan

a) Aktivitas istirahatKelemahan dan cenderung mengantuk, ketidakmampuan /


kurang keinginan untuk beraktifitas.

b) SirkulasiPola hidup mempengaruhi pilihan makan, dengan makan akan dapat


menghilangkan perasaan tidak senang/frustasi

c) Makanan / cairanMencerna makanan berlebihan

d) Kenyamanan Pasien obesitas akan merasakan ketidaknyamanan berupa nyeri


dalam menopang berat badan atau tulang belakang

e) PernafasanPasien obesitas biasanya mengalami dipsnea

f) SeksualitasPasien dengan obesitas biasanya mengalami gangguan menstruasi dan


amenouria

2. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul

1. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makananyang
lebih

2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan sindrom hipoventilasi

3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan antara suplai dankebutuhan


oksigen/ gaya hidup monoton

4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan biofisika atau psikosial pandangan pxtehadap
diri

5. Hambatan interaksi sosial berhubungan dengan ungkapan atau tampak tidaknyaman


dalam situasi social

13
3. Intervensi

No DIAGNOSA NOC NIC

1 Ketidak seimbangan Tujuan : NIC :


nutrisi lebih dari Ssetelah dilakukan tindakan Weight
Management
kebutuhan keperawatan selama ….. diharapakan
ketidaksemimbangan nutrisi lebih 1. Diskusikan
bersama
teratasi.
Definisi : pasien
mengenai
keadaaan individu yang hubungan
mengalami asupan nutrisi NOC : Weight Control antara intake
makanan,
melebihi kebutuhan latihan,
No Indikator 1 2 3 4 5
metabolic peningkatan
1. BB BB dan
penurunan BB
2. Intake 2. Diskusikan
batasan karakteristik :
makanan bersama
- Pemusatan Intake dan pasien
nutrisi harian cairan mengani
- Disfungsi pola kondisi medis
3. Output yang dapat
makan (seperti makan makanan mempengaruh
sambil melakukan dan i BB
aktivitas lain) cairan 3. Diskusikan
- Makan bersama
4. Energi pasien
sebagai respon terhada mengenai
p pengaruh eksternal 5. Aktivitas kebiasaan,
(seperti situasi sosial) gaya hidup
- Makan dan factor
herediter yang
sebagai respon terhada Keterangan : dapat
p pengaruh internal 1. Sangat berat mempengaruh
(seperti kecemasan) i BB
4. Diskusikan
- Tingkat aktivitas yang 2. Berat
bersama
rendah 3. Sedang pasien
- Skinfold triceps wanita mengenai
> 25 mm, laki-laki > 15 4. Ringan 14 risiko yang
berhubungan
mm 5. Tidak ada dengan BB
- BB lebih besar 20% berlebih dan
dari BB ideal penurunan BB
5. Dorong pasien
untuk
X : Sebelum intervensi merubah
kebiasaan
Faktor yang berhubungan Y : Setelah intervensi makan
Peningkatan intake yang 6. Perkirakan BB
badan ideal
berhubungan dengan
pasien
kebutuhan metabolisme

2 Ketidakefektifan pola Tujuan : Setelah dilakukan asuhan NIC :


nafas berhubungan keperawatan selama 3 x 24jam bantuan ventilasi
dengan sindrom diharapkan pola nafas efektif
hipoventilasi 1. Pertahankan
NOC : Status pernafasan : ventilasi kepatenan
Definisi : Inspirasi dan /
No Indikator 1 2 3 4 5 jalan nafas.
ekspirasi yang tidak
1. RR 2. Posisikan
memberi ventilasi adekuat.
untuk
Batas karakteristik : 2. Kedalaman
inspirasi meringanka
-bradipneu
n dipsneu
-dipsneu 3. Frekuensi
3. Monitor
-pola nafas apnormal 4. Volume
tidal oksigenasi,
Faktor yang
BGA, SaO2,
berhubungan : 5. Otot bantu
nafas O2.
Sindrom hipoventilasi.
4. Monitor ttv
6. Irama
pernafasan 5. Inisiasi
upaya
7. Dispneu
resusitasi
dengan
Keterangan : tepat.
1. Sangat berat
15
2. Berat

3. Sedang
4. Ringan

5. Tidak ada

X : Sebelum intervensi

Y : Setelah intervensi

3. Intoleransi Aktivitas Tujuan : setelah dilakukan asuhan NIC :


Definisi :  keperawatan selama 3 x 24 jam
Ketidakcukupan energi diharapkan aktivitas pasien kembali Activity Therapy
psikologis atau fisiologis
normal 1. Kolaborasikan
untuk melanjutkan
atau menyelesaikan aktifita dengan tenaga
s kehidupan sehari-hari rehabilitasi
yang harus atau yang ingin medik dalam
NOC : Activity Tolerance merencanakan
dilakukan.
program terapi
Batasan Karakteristik : No Indikator 1 2 3 4 5 yang tepat
- Respon tekanan darah 2. Bantu klien
1 Energi untuk
abnormal terhadap
aktivitas mengidentifika
2 TTV si aktivitas
- Respon frekwensi
jantung abnormal 3 Status yang mampu
terhadap aktivitas dilakukan
kardiopomunari
- Perubahan EKG yang 3. Bantu untuk
4 Kelemahan memilih
mencerminkan aritmia
aktivitas
- Perubahan EKG yang
5. ADLs konsisten yang
mencerminkan iskemia
sesuai dengan
- Ketidaknyamanan
kemampuan
setelah beraktivitas fisik, psikologi
- Dipsnea setelah Keterangan : dan social
beraktivitas 4. Bantu untuk
- Menyatakan merasa mengidentifika
letih 1. Tidak adekuat si dan
- Menyatakan merasa 2. Sedikit adekuat mendapatkan
lemah sumber yang
3. Cukup adekuat diperlukan
Faktor Yang 4. Sebagian adekuat untuk aktivitas
Berhubungan : yang
- Tirah Baring atau 5. Adekuat 16 diinginkan
imobilisasi 5. Bantu untuk
- Kelemahan umum mendapatkan
- Ketidakseimbangan X : Sebelum intervensi alat bantuan
antara suplai dan Y : Setelah intervensi aktivitas
kebutuhan oksigen seperti kursi
- Imobilitas roda, krek
- Gaya hidup 6. Bantu untuk
monoton mengidentifika
si aktivitas
yang disukai
7. Bantu klien
untuk
membuat
jadwal latihan
diwaktu luang
8. Bantu
pasien/keluarg
a untuk
mengidentifika
si kekurangan
dalam
beraktivitas
9. Sediakan
penguatan
positif bagi
yang aktif
beraktivitas
10. Bantu pasien
untuk
mengembangk
an motivasi
diri dan
penguatan
11. Monitor
respon fisik,
emosi, social
dan spiritual

5. Implementasi

Tindakan keperawatan adalah pelaksanaan asuhan keperawatan yang merupakan realisasi


rencana tindakan yang telah ditentukan dalam tahap perencanaan dengan maksud agar kebutuhan
pasien terpenuhi secara optimal. 17
6. Evaluasi

Evaluasi adalah merupakan langkah akhir dari proses keperawatan yaitu proses penilaian
pencapaian tujuan dalam rencana perawatan, tercapai atau tidakserta untuk pengkajian ulang
rencana keperawatan. Evaluasi dilakukan secaraterus menerus dengan melibatkan pasien,
perawat dan petugas kesehatan yanglain. Dalam menentukan tercapainya suatu tujuan asuhan
keperawatan pada bayidengan post Asfiksia sedang, disesuaikan dengan kriteria evaluasi yang
telahditentukan. Tujuan asuhan keperawatan dikatakan berhasil bila diagnosakeperawatan
didapatkan hasil yang sesuai dengan kriteria evaluasi.

18
BAB III

PENUTUPAN

1. Kesimpulan

Pertumbuhan adalah setiap perubahan dari tubuh yang berhubungan dengan


bertambahnya ukuran tubuh baik fisik (anatomis) maupun struktural dalam artisebagian atau
menyeluruh. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill), struktur, dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks. Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan
perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ/individu. Walaupundemikian, kedua
peristiwa itu terjadi secara sinkron pada setiap individu.Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh
banyak faktor dimulai dari faktor internal(genetik), prenatal, sampai postnatal. Untuk
mendapatkan tumbuh kembang anakyang optimal maka petugas kesehatan maupun orangtua
anak diharapkan mengetahui faktor-faktor tersebut. Penanggulangan obesitas pada anak lebih
sulit dibandingkan obesitas dewasa, karena penyebab obesitas yang multifaktorial dan anak yang
masih dalam taraf tumbuh kembang. Penurunan berat badan bukanlah tujuan yang utama dalam
penanganan obesitas anak.Perubahan pola makan dan peri laku hidup sehat lebihdiutamakan
untuk mendapatkan hasil yang menetap. Penanggulangan obesitas anak sebaiknya dilakukan
secara terapadu antara dokter anak, dietisien, psikolog dan petugas kesehatan lain. Peran serta
orang tua memegang peranan penting dalam penangan anak obesitas.Pencegahan sebaiknya
dilakukan sebelum anak menjadiobesitas karena pencegahan lebih mudah daripada
pengobatan.Pencegahan harus dimulai sejak dini dengan menerapkan pola hidup sehat dalam
keluarga. Seringkali banyak orangtua menginginkan anaknya tumbuh dengan sehat,gemuk dan
terlihat lucu.Sekilas anak yang gemuk memang terlihat lucu dan menggemaskan, bahkan ada
ungkapan jikalau anak gemuk berarti sehat. Tak heran jika banyak produk kesehatan ataupun
makanan untuk anak atau balita lebih menekankan pada upaya menambah berat.

Pola pemahaman seperti itu mungkin tidak berlaku, karena anak gemuk mempunyai
faktor risiko bagi kesehatan. Indikator kesehatan bagi anak atau balita juga tidak hanya
ditentukan melalui berat badan. Berat badan yang berlebih biasa disebut dengan obesitas,
obesitas dikhawatirkan memberikan dampak yang kurang baik bagi kesehatan anak.

2. Saran

Jadikan kebiasaan yang sehat sebagai hal wajib bagi keluarga. Jika anda melakukannya,
kebiasaan itu akan menjadi pola hidup bagi anak-anak Anda, yangakan
19 terbawa hingga dewasa.
Apa yang dapat dilakukan Orang Tua ? Beli dan sajikan lebih banyak buah dan sayuran daripada
makanan yang siap olah.Batasi minuman ringan, minuman yang manis-manis, dan camilan
manis yang kaya lemak. Sebaliknya, berikan air atau susu rendah lemak dan camilan yang sehat.
Memasaklah dengan metode rendah lemak, seperti memanggang dan mengukus, ketimbang
menggoreng. Sajikan makanan dalam porsi yang lebih kecil. Jangan gunakan makanan sebagai
upah atau suap. Jangan sampai anak tidak sarapan, karena dapat membuat mereka makan
berlebihan setelah itu .Makanlah di meja makan. Makan di depan TV atau layar komputer
membuat orang tidak menyadari seberapa banyak yang dikonsumsi dan apakah ia sudah
kenyang. Anjurkan gerak badan, seperti bersepeda, main bola, dan lompat tali. Batasi waktu
untuk menonton televisi, menggunakan komputer, dan bermain video game. Rencanakan
kegiatan keluarga yang aktif di luar rumah, seperti pergi ke kebun binatang, berenang, atau
bermain di taman. Suruhlah anak-anak melakukan pekerjaan fisik. Berilah contoh dalam pola
makan yang sehat dan olahraga.

20

DAFTAR PUSTAKA
Dr.Soetjiningsih,SpAk 2015. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta. EGC
http://dieyachsyam.blogspot.com/2013/09/obesitas-pada-anak.html (diakses pada Tanggal 6
Desember 2014) https://echyners.wordpress.com/2013/06/22/makalah-obesitas/ (diakses pada
Tanggal 6 Desember 2014) NANDA,

Diagnosa Keperawatan

Definisi dan Klasifikasi 2015-2016

21

Anda mungkin juga menyukai