KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkatlimpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat
padawaktunya Makalah ini membahas Obesitas pada Anak.Pada dasarnya makalah ini disusun
dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa tentang
Obesitas pada Anak. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada kita sekalian.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................. 1
DAFTAR ISI.................................................................................................................. 2
BAB I ............................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN......................................................................................................... 4
1. Latar Belakang.................................................................................................... 4
2. Rumusan Masalah...................................................................................................... 4
3. C Tujuan Penulisan.................................................................................................... 4
BAB II............................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN............................................................................................................ 5
1. Pengertian Obesitas............................................................................................. 5
2. Klasifikasi........................................................................................................... 5
4. Etiologi................................................................................................................ 7
5. Manifestasi klinis................................................................................................ 7
1. Pengkajian........................................................................................................... 13
2. Diagnosa Keperwatan.......................................................................................... 14
3. Intervensi............................................................................................................. 15
4. Implementasi....................................................................................................... 18
5. Evaluasi............................................................................................................... 18
BAB IV ......................................................................................................................... 19
PENUTUP..................................................................................................................... 19
1. Kesimpulan.......................................................................................................... 19
2. Saran.................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 21
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada awalnya obesitas di pandang sebagai tren atau gaya hidup sebagai tanda kesuksesan
seseorang, dengan memiliki badan yang gemuk menandakan seseorang hidup berkecukupn.
Namun sekarang obesitas telah menjadi masalah yang serius karena memicu timbulnya berbagai
komplikasi penyakit yang menyertainya. Masalah obesitas kini telah menjadi perhatian khusus
badan kesehatan dunia. Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun,
tetapi juga kepada lokasi penimbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan
wanita cenderung berbeda. Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong,
sehingga memberikan gambaran seperti buah pir. Sedangkan pada pria biasanya lemak
menimbun di sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti buah apel. Masalah ini yang
menjadikan bahasan dalam asuhan keperawatan dengan obesitas menjadi sangat menarik untuk
di angkat dan di pelajari kelompok kami, semoga apa yang kami tulis dalam karya kami dapat
menjadi sesuatu yang berguba bagi kami mahasiswa keperawatan khususnya dan khalayak ramai
pada umunya
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
C. Mengetahui upaya-upaya apa saja yang harus dilakukan agar pertumbuhan anak bisa
berkembang dengan baik dan sehatBAB IPENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Obesitas
Overweight adalah berat badan melebih standar berat badan menurut tinggi badan,
meningkatnya otot tubuh atau jaringan lemak atau keduanya. Obesitas adalah akumulasi jaringan
lemak dibawah kulit yang berlebihan dan terdapat diseluruh tubuh. Obesitas seringkali
dihubungkan dengan overweight, walaupun tidak selalu identik oleh karena obesitas mempunyai
ciri ciri tersendiri. Secara klinis obesitas dengan mudah dapat dikenali karena mempunyai tanda
dan gejala yang khas, yaitu : wajah membulat, pipi tembem, dagu rangkap, leher relatif pendek,
dada mengembung dengan payudara yang membesar mengandung jaringan lemak, perut
membuncit, kedua tungkai pada umumnya berbentuk x. Pada anak laki laki penis tampak kecil
karena terkubur dalam jaringan lemak supra-pubik, pada anak perempuan indikasi menstruasi
dini.
2. Klasifikasi
Ada berbagai penyebab yang membuat seorang anak mengalami berat berlebih.
Mengetahui dan mengenal penyebab tersebut, dapat membantu kita untuk mencari solusi dan
cara penanganan yang tepat untuk masalah yang dihadapi anak. Berikut beberapa penyebab dan
penanganan obesitas untuk Anda pelajari :
5
A. Kebiasaan Makan yang Buruk. Anak yang tidak atau kurang suka
mengkonsumsi buah, sayur dan biji-bijian (grains) dan lebih memilih fast food, minuman
manis maupun makanan kemasan, memiliki kecenderungan untuk memiliki berat
berlebih karena makanan tersebut merupakan makanan yang tinggi lemak dan kalori
tetapi memiliki nilai gizi yang rendah.
Penanganan: Merubah pola makan menjadi pola makan yang sehat. Batasi tingkat
konsumsi fast food dan semacamnya. Perbanyak konsumsi sayur, buah dan menu
bergizi lainnya.
B. Faktor KeturunanObesitas bisa diturunkan oleh orang tua. Jadi seorang anak
yang memilikiorang tua atau keluarga yang mengalami obesitas juga berpotensi
untukmengalami hal sama. Tetapi perlu Anda ketahui bahwa faktor keturunan tidaklantas
membuat seseorang memiliki berat berlebih. Hal ini akan muncul jika sianak
mengkonsumsi kalori berlebih dari jumlah yang seharusnya ia konsumsi.
Penanganan: Melakukan diet makanan agar jumlah kalori, lemak maupun zatlain
yang dibutuhkan oleh tubuh terpenuhi setiap harinya dan tidak berlebihan.
Penanganan: Latih anak untuk aktif bergerak. Kurangi jatah main game ataunonton
TV dan ganti dengan mengikutsertakan mereka dalam kegiatanolahraga yang mereka
sukai.
4. Etiologi
Obesitas dapat di sebabkan oleh beberapa faktor antara lain , keturunan, pola makan,
obat-obatan, psikososial ekonomi, aktivitas, pola pikir dan konsentrasi intake makanan.
5. Manifestasi klinis
Obesitas dapat terjadi pada semua golongan umur, akan tetapi pada anak biasanya timbul
menjelang remaja dan dalam masa remaja terutama anak wanita, selain berat badan meningkat
dengan pesat, juga pertumbuhan dan perkembangan lebih cepat (ternyata jika periksa usia
tulangnya), sehingga pada akhirnya remaja yang cepat tumbuh dan matang itu akan mempunyai
tinggi badan yang relative rendah dibandingkan dengan anak yang sebayanya. Bentuk tubuh,
penampilan dan raut muka penderita obesitas.
B. Kelainan emosi raut muka, hidung dan mulut relatif tampak kecil dengan daguyang
berbentuk ganda.
C. Dada dan payudara membesar, bentuk payudara mirip dengan payudara yang telah
tumbuh pada anak pria keadaan demikian menimbulkan perasaan yang kurang menyenangkan.
E. Lengan atas membesar, pada pembesaran lengan atas ditemukan biasanya pada bisep
dan trisebnya. Pada penderita sering ditemukan gejala gangguan emosi yang mungkin
merupakan penyebab atau keadaan dari obesitas. Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah
diafragma dan di dalam dinding dada bisa menekan paru–paru, sehingga timbul gangguan
pernafasan dan sesak nafas, meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan.
Gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernafasan untuk
sementara waktu (tidur apneu), sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk.
Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri punggung bawah
dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut dan pergelangan kaki). Juga
kadang sering ditemukan kelainan kulit. Seseorang yang menderita obesitas memiliki permukaan
tubuh yang relatif lebih sempit dibandingkan dengan berat badannya, sehingga panas tubuh tidak
dapat dibuang secara efisien danmengeluarkan keringat yang lebih banyak. Sering ditemukan
edema (pembengkakanakibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah tungkai dan pergelangan
kaki.
Sesak nafas
A. Tujuan
Tujuan utama tata laksana obesitas pada anak dan remaja adalah menyadarkan
tentang pola makan yang berlebihan dan aktivitas yang kurang serta memberikan
motivasi untuk memodifikasi perilaku anak dan orang tua. Tujuan jangka panjang adalah
perubahan gaya hidup yang menetap
B. Pengaturan Makananan
a) Pada bayi.
Hindari makan gorengan (krupuk, keripik, dll) dan penambahan lemak untuk
memasak. (misal : santan, minyak, margarine) Pilih daging yang tidak berlemak. Lebih
baik gunakan margarine, keju yang rendah lemak. Hindari penambahan gula pada
makanan dan minuman, pemanis buatan (mis : aspartame) bisa digunakan bila perlu.
Hindari coklat, permen, cake, biskuit, kue kue dan makanan lainsejenis. Berikan sayuran
setiap makan dan buah untuk makanan selingan. Gunakan susu rendah lemak atau tanpa
lemak.
Pada usia ini (0-3 th) tidak perlu diberikan pengurangan kalori dari kebutuhannya,
bayi/anak akan mengalami penurunan BB secara spontan sesuai dengan
pertumbuhannnya. Pengurangan kalori dibawah kebutuhan jika tidak dirancang dengan
baik dapat menimbulkan defisiensi zat gizi yang mungkin dapat menghambat tumbuh
kembang anak yang masih pesat terutama tumbuh kembang otak.
Hal hal yang dianjurkan sama dengan anak usia pra sekolah. Energidiberikan
sesuai kebutuhan. Dalam keadaan yang terpaksa, misal pernafasanterganggu, susah
bergerak diberikan pengurangan kalori dengan pengawasanyang ketat.
C. Modifikasi Perilakua)
a) Monitor diri sendiri, anak dilatih untuk memonitor asupan makan dan aktivitas
fisik, hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak dan keluarga terhadap
gizi dan kegiatan fisik.
b) Stimulus kontrol, bermacam macam kejadian yang memicu keinginan makan atau
makan berlebihan, contoh : makan sambil menonton TV, Makanan dihidangkan
dimeja. Strategi : TV tidak dipasang di kamar makan, makanan disimpan di lemari
untuk meminimalkan penglihatan terhadap makanan.
Dengan membatasi minuman dan makan yang mengandung kadar kalori dan gula yang
tinggi, seperti coklat, minuman bersoda, biskuit, kue dan es krim. Dengan mengganti buah-
buahan dan sayur-sayuran seperti jus buah, agar-agar, kripik sayur dan susu rendah lemak. Jika
anda masak sendiri, usahakan untuk dibakar atau dikukus. Ayam, ikan, sosis. Dengan cara ini
makanan anda akan terlihat enak namun juga rendah lemak. Dengan perilaku makan orang tua
dapat ditiru oleh anaknya, jadi biasakan memberi contoh yang baik pada anak anda dengan cara
makan anda sendiri.
Mengajarkan anak untuk makan lebih lambat dan menikmatinya, karena makan dengan
pelan cenderung akan membuat anak akan merasa lebih cepat kenyang dan tidak akan makan
berlebihan.
B. Makanan cepat saji sangat tidak baik untuk di konsumsi secara berlebihan.jadi jangan
jadikan makanan cepat saji sebagai rutin mingguan.
10
C. Makan sambil beraktifitas jangan biarkan anak anda makan makanan ringan sambil
menonton tv, juga saat melakukan pekerjaan rumah.
D. ingatkan pada anak anda untuk selalu memilih makan yang sehat, misalnya pada saat
membeli makanan diluar. Contoh : lebih memilih gado-gado dari pada membeli sate
kambing.
E. berikan batasan waktu anak anda untuk menonton tv dan bermain komputer. Melatih anak
untuk melakukan kegiatan fisik selama 60 menit setiap hari.
F. Melakukan acara olahraga keluarga seperti jalan kaki,bulu tangkis naik sepeda bisa juga
berenang.
G. Mendorong anak untuk berjalan kaki atau bersepeda pada saat bersekolah ke toko..
11
BAB III
1. Pengkajian
A. Identitas Pasien
Identitas klien nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, suku/bangsa, pendidikan,
pekerjaan, pendapatan, alamat, dan nomor register
B. Riwayat kesehatanan
b) Riwayat Kesehatan masa lalu : kaji apakah ada keluarga dari pasien yang pernah
menderita obesitas
c) Riwayat kesehatan keluarga : kaji apakah ada ada di antara keluarga yang
mengalami penyakit serupa atau memicu
C. Pemerikasaan fisik
d) Sistem urogenital : Ada tidaknya ketegangan kandung kemih dan keluhan sakit
pinggang
1. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makananyang
lebih
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan biofisika atau psikosial pandangan pxtehadap
diri
13
3. Intervensi
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada
X : Sebelum intervensi
Y : Setelah intervensi
5. Implementasi
Evaluasi adalah merupakan langkah akhir dari proses keperawatan yaitu proses penilaian
pencapaian tujuan dalam rencana perawatan, tercapai atau tidakserta untuk pengkajian ulang
rencana keperawatan. Evaluasi dilakukan secaraterus menerus dengan melibatkan pasien,
perawat dan petugas kesehatan yanglain. Dalam menentukan tercapainya suatu tujuan asuhan
keperawatan pada bayidengan post Asfiksia sedang, disesuaikan dengan kriteria evaluasi yang
telahditentukan. Tujuan asuhan keperawatan dikatakan berhasil bila diagnosakeperawatan
didapatkan hasil yang sesuai dengan kriteria evaluasi.
18
BAB III
PENUTUPAN
1. Kesimpulan
Pola pemahaman seperti itu mungkin tidak berlaku, karena anak gemuk mempunyai
faktor risiko bagi kesehatan. Indikator kesehatan bagi anak atau balita juga tidak hanya
ditentukan melalui berat badan. Berat badan yang berlebih biasa disebut dengan obesitas,
obesitas dikhawatirkan memberikan dampak yang kurang baik bagi kesehatan anak.
2. Saran
Jadikan kebiasaan yang sehat sebagai hal wajib bagi keluarga. Jika anda melakukannya,
kebiasaan itu akan menjadi pola hidup bagi anak-anak Anda, yangakan
19 terbawa hingga dewasa.
Apa yang dapat dilakukan Orang Tua ? Beli dan sajikan lebih banyak buah dan sayuran daripada
makanan yang siap olah.Batasi minuman ringan, minuman yang manis-manis, dan camilan
manis yang kaya lemak. Sebaliknya, berikan air atau susu rendah lemak dan camilan yang sehat.
Memasaklah dengan metode rendah lemak, seperti memanggang dan mengukus, ketimbang
menggoreng. Sajikan makanan dalam porsi yang lebih kecil. Jangan gunakan makanan sebagai
upah atau suap. Jangan sampai anak tidak sarapan, karena dapat membuat mereka makan
berlebihan setelah itu .Makanlah di meja makan. Makan di depan TV atau layar komputer
membuat orang tidak menyadari seberapa banyak yang dikonsumsi dan apakah ia sudah
kenyang. Anjurkan gerak badan, seperti bersepeda, main bola, dan lompat tali. Batasi waktu
untuk menonton televisi, menggunakan komputer, dan bermain video game. Rencanakan
kegiatan keluarga yang aktif di luar rumah, seperti pergi ke kebun binatang, berenang, atau
bermain di taman. Suruhlah anak-anak melakukan pekerjaan fisik. Berilah contoh dalam pola
makan yang sehat dan olahraga.
20
DAFTAR PUSTAKA
Dr.Soetjiningsih,SpAk 2015. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta. EGC
http://dieyachsyam.blogspot.com/2013/09/obesitas-pada-anak.html (diakses pada Tanggal 6
Desember 2014) https://echyners.wordpress.com/2013/06/22/makalah-obesitas/ (diakses pada
Tanggal 6 Desember 2014) NANDA,
Diagnosa Keperawatan
21