Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

OBESITAS PADA ANAK DEWASA

Disusun Oleh :

AGUSTINA ASTRID SAWOR


711331121050

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MANADO


PROGRAM STUDI GIZI DAN DIETETIKA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini
tepat pada waktunya Makalah ini membahas Obesitas pada Anak.

Pada dasarnya makalah ini disusun dengan tujuan untuk memberikan


pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa tentang Obesitas pada Anak.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Manado, September 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................1

DAFTAR ISI............................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4

I.I Latar Belakang....................................................................................................4

I.B. Rumusan Masalah.............................................................................................4

I.C Tujuan Penulisan................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5

II.I Pengertian Obesitas............................................................................................5

II.II
Klasifikasi................................................................................................................5

II.III Memahami Penyebab dan Penanganan Obesitas pada Anak........................6


II.IV
Etiologi....................................................................................................................7
II.V Manifestasi klinis.............................................................................................7
II.VI Patofisiologi pada obesitas.............................................................................8

II.VII Tata Laksana Obesitas Anak........................................................................9

II.VIII Cara Mencegah Obesitas pada Anak.........................................................11

BAB III KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK OBESITAS....13

BAB IV PENUTUP...............................................................................................20

IV.I Kesimpulan...................................................................................................20

IV.II
Saran..................................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Pada awalnya obesitas di pandang sebagai tren atau gaya hidup sebagai
tanda kesuksesan seseorang, dengan memiliki badan yang gemuk menandakan
seseorang hidup berkecukupn. Namun sekarang obesitas telah menjadi masalah
yang serius karena memicu timbulnya berbagai komplikasi penyakit yang
menyertainya. Masalah obesitas kini telah menjadi perhatian khusus badan
kesehatan dunia
Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun,
tetapi juga kepada lokasi penimbunan lemak tubuh.Pola penyebaran lemak tubuh
pada pria dan wanita cenderung berbeda.Wanita cenderung menimbun lemaknya
di pinggul dan bokong, sehingga memberikan gambaran seperti buah
pir.Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di sekitar perut, sehingga
memberikan gambaran seperti buah apel.Masalah ini yang menjadikan bahasan
dalam asuhan keperawatan dengan obesitas menjadi sangat menarik untuk di
angkat dan di pelajari kelompok kami, semoga apa yang kami tulis dalam karya
kami dapat menjadi sesuatu yang berguba bagi kami mahasiswa keperawatan
khususnya dan khalayak ramai pada umunya.

II. Rumusan Masalah


Apa yang dimaksud dengan Obesitas?
Faktor apa saja yang bisa menyebabkan Obesitas ?
Bagaimana cara penanganan anak yang Obesitas?

III. Tujuan Penulisan


Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini, yaitu:
1. Memahami konsep dan karakterisitik Obesitas
2. Mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Obesitas
3. Mengetahui upaya-upaya apa saja yang harus dilakukan agar pertumbuhan
anak bisa berkembang dengan baik dan sehat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Obesitas
Overweight adalah berat badan melebih standar berat badan menurut
tinggi badan, meningkatnya otot tubuh atau jaringan lemak atau keduanya.
Obesitas adalah akumulasi jaringan lemak dibawah kulit yang berlebihan dan
terdapat di seluruh tubuh.Obesitas seringkali dihubungkan dengan overweight,
walaupun tidak selalu identik oleh karena obesitas mempunyai ciri ciri tersendiri.
Secara klinis obesitas dengan mudah dapat dikenali karena mempunyai
tanda dan gejala yang khas, yaitu: wajah membulat, pipi tembem, dagu rangkap,
leher relatif pendek, dada mengembung dengan payudara yang membesar
mengandung jaringan lemak, perut membuncit, kedua tungkai pada umumnya
berbentuk x. Pada anak laki laki penis tampak kecil karena terkubur dalam
jaringan lemak supra-pubik, pada anak perempuan indikasi menstruasi dini.
Kelebihan berat badan pada anak yang tidak wajar saat seumuran balita
yang disebabkan menumpuknya kadar lemak yang tidak sedikit.orang tua pasti
tidak menyadari bahwa di tubuh anak mereka yang gemuk sudah mengancam
kesehatan anak tersebut. Namun tidak semua anak yang gemuk dikategorikan
sebagai anak yang memiliki obesitas.banyak juga anak yang memiliki kerangka
tubuh lebih besar dari rata-rata,selain itu juga memiliki kadar lemak yang lebih
tinggi pada masa pertunbuhanya. jadi akan kelihata seperti anak yang memiliki
obesitas.perlu diketahui obesitas pada anak tidak bisa dilihat dari ukuran badan
anak tersebut.dalam hali ini dokter berperan penting untuk memeriksa apakah
anak itu termasuk anak yang memiliki obesitas.

B. Klasifikasi

Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:

1. Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%

2. Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%


3. Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat ditemukan
sebanyak 5% dari antara orang-orang yang gemuk)

C. Memahami Penyebab dan Penanganan Obesitas pada Anak

Ada berbagai penyebab yang membuat seorang anak mengalami berat


berlebih. Mengetahui dan mengenal penyebab tersebut, dapat membantu kita
untuk mencari solusi dan cara penanganan yang tepat untuk masalah yang
dihadapi anak.
Berikut beberapa penyebab dan penanganan obesitas untuk Anda pelajari :

1. Kebiasaan Makan yang Buruk


Anak yang tidak atau kurang suka mengkonsumsi buah, sayur dan biji-
bijian (grains) dan lebih memilih fast food, minuman manis maupun
makanan kemasan, memiliki kecenderungan untuk memiliki berat
berlebih karena makanan tersebut merupakan makanan yang tinggi
lemak dan kalori tetapi memiliki nilai gizi yang rendah.

 Penanganan: Merubah pola makan menjadi pola makan yang sehat.


Batasi tingkat konsumsi fast food dan semacamnya.Perbanyak
konsumsi sayur, buah dan menu bergizi lainnya.

2. Faktor Keturunan
Obesitas bisa diturunkan oleh orang tua. Jadi seorang anak yang
memiliki orang tua atau keluarga yang mengalami obesitas juga
berpotensi untuk mengalami hal sama. Tetapi perlu Anda ketahui
bahwa faktor keturunan tidak lantas membuat seseorang memiliki
berat berlebih. Hal ini akan muncul jika si anak mengkonsumsi kalori
berlebih dari jumlah yang seharusnya ia konsumsi.
 Penanganan: Melakukan diet makanan agar jumlah kalori, lemak
maupun zat lain yang dibutuhkan oleh tubuh terpenuhi setiap harinya
dan tidak berlebihan.

3. Tidak Aktif Secara Fisik


Teknologi modern banyak memaksa anak-anak kita untuk lebih
banyak duduk diam menghabiskan waktu mereka di depan layar
komputer maupun televisi sehingga mereka tidak banyak bergerak.
Jika konsumsi kalori dan lemak mereka berlebih, padahal tubuh tidak
membakarnya, maka obesitas pada anak akan terjadi pada mereka.

 Penanganan: Latih anak untuk aktif bergerak. Kurangi jatah main


game atau nonton TV dan ganti dengan mengikutsertakan mereka
dalam kegiatan olahraga yang mereka sukai.

D. Etiologi

Obesitas dapat di sebabkan oleh beberapa faktor antara lain , keturunan,pola


makan, obat-obatan,psikososial ekonomi, aktivitas, pola pikir dan konsentrasi
intake makanan.

E. Manifestasi klinis

Obesitas dapat terjadi pada semua golongan umur, akan tetapi pada anak
biasanya timbul menjelang remaja dan dalam masa remaja terutama anak wanita,
selain berat badan meningkat dengan pesat, juga pertumbuhan dan perkembangan
lebih cepat (ternyata jika periksa usia tulangnya), sehingga pada akhirnya remaja
yang cepat tumbuh dan matang itu akan mempunyai tinggi badan yang relative
rendah dibandingkan dengan anak yang sebayanya. Bentuk tubuh, penampilan dan
raut muka penderita obesitas :
a. Paha tampak besar, terutama pada bagian proximal, tangan relatif kecil
dengan jari –
jari yang berbentuk runcing.
b. Kelainan emosi raut muka, hidung dan mulut relatif tampak kecil
dengan dagu yang
berbentuk ganda.
c. Dada dan payudara membesar, bentuk payudara mirip dengan
payudara yang telah tumbuh pada anak pria keadaan demikian
menimbulkan perasaan yang kurang menyenangkan.
d. Abdomen, membuncit dan menggantung serupa dengan bentuk bandul
lonceng, kadang – kadang terdapat strie putih atau ungu.
e. Lengan atas membesar, pada pembesaran lengan atas ditemukan
biasanya pada biseb dan trisebnya

Pada penderita sering ditemukan gejala gangguan emosi yang mungkin


merupakan penyebab atau keadaan dari obesitas. Penimbunan lemak yang
berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada bisa menekan paru –
paru, sehingga timbul gangguan pernafasan dan sesak nafas, meskipun penderita
hanya melakukan aktivitas yang ringan.Gangguan pernafasan bisa terjadi pada
saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernafasan untuk sementara waktu (tidur
apneu), sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk.

Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri


punggung bawah dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut
dan pergelangan kaki).Juga kadang sering ditemukan kelainan kulit.Seseorang
yang menderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang relatif lebih sempit
dibandingkan dengan berat badannya, sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang
secara efisien dan mengeluarkan keringat yang lebih banyak.Sering ditemukan
edema (pembengkakan akibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah tungkai dan
pergelangan kaki.

F. Patofisiologi pada obesitas


Makanan yang adekuat, yang di sertai dengan ketidak seimbangan antara
intake dan out put yang keluar – masuk dalam tubuh akan menyebabkan
akumulasi timbunan lemak pada jaringan adiposa khususnya jaringan subkutan.
Apabila hal ini terjadi akan timbul berbagai masalah, diantaranya Timbunan
lemak pada area abdomen yang emnyebabkan tekanan pada otot-otot diagfragma
meningkat sehingga menggagu jalan nafas , BB yang berlebihan menyebabkan
aktifitas yang terganggu sehingga mobilitas gerak terbatasi dan timbul perasaan
tidak nyaman, obat-obatan golongan steroid yang memicu nafsu makan tidak
terkontrol mengakibatkan perubahan nutrisi yang berlebih, dan krisis kepercayaan
diri karena timbunan lemak pada tubuh telah mengubah bentuk badannya.

G. Tata Laksana Obesitas Anak

1. Tujuan
Tujuan utama tata laksana obesitas pada anak dan remaja adalah
menyadarkan tentang pola makan yang berlebihan dan aktivitas yang kurang serta
memberikan motivasi untuk memodifikasi perilaku anak dan orang tua. Tujuan
jangka panjang adalah perubahan gaya hidup yang menetap.
2. Pengaturan Makanan
a. Pada bayi.
 Sebaiknya diberikan ASI eksklusif, bila menggunakan susu formula
perhatikan takaran dan volume pemberian susu.
 makanan padat tidak boleh diberikan kurang dari 4 bulan; bayi mulai
diperkenalkan minum dengan cangkir umur 7 -8 bulan, botol mulai
dihilangkan umur 1 tahun.
 Pemberian sayur dan buah jangan sampai terputus.
b. Anak usia pra sekolah (1 - 3 th).
 Hindari makan gorengan (krupuk, keripik, dll) dan penambahan lemak
untuk memasak. (mi sal : santan, minyak, margarine)
 Pilih daging yang tidak berlemak.
 Lebih baik gunakan margarine, keju yang rendah lemak
 Hindari penambahan gula pada makanan dan minuman, pemanis
buatan (mis : aspartame) bisa digunakan bila perlu.
 Hindari coklat, permen, cake, biskuit, kue kue dan makanan lain
sejenis.
 Berikan sayuran setiap makan dan buah untuk makanan selingan.
 Gunakan susu rendah lemak atau tanpa lemak.
Pada usia ini (0 - 3 th) tidak perlu diberikan pengurangan kalori dari
kebutuhannya, bayi/anak akan mengalami penurunan BB secara spontan sesuai
dengan pertumbuhannnya. Pengurangan kalori dibawah kebutuhan jika tidak
dirancang dengan baik dapat menimbulkan defisiensi zat gizi yang mungkin dapat
menghambat tumbuh kembang anak yang masih pesat terutama tumbuh kembang
otak.
c. Anak usia sekolah (4 - 6 th).
Hal hal yang dianjurkan sama dengan anak usia pra sekolah. Energi
diberikan sesuai kebutuhan. Dalam keadaan yang terpaksa, misal pernafasan
terganggu, susah bergerak diberikan pengurangan kalori dengan pengawasan yang
ketat.
d. Anak usia remaja
Target penurunan berat badan dapat direncanakan setiap kunjungan,
biasanya 1 - 2 kg/ bulan. Penurunan asupan kalori diberikan bertahap sekitar 300 -
500 Kalori dari asupan makanan sehari-hari .
Penurunan berat badan tidak perlu menghilangkan seluruh kelebihan berat abdan
karena pertumbuhan linier masih berlangsung, penurunan berat badan cukup
sampai berat badan berada 20 % diatas berat badan ideal.

3. Modifikasi Perilaku
a) Monitor diri sendiri, anak dilatih untuk memonitor asupan makan dan
aktivitas fisik, hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak dan
keluarga terhadap gizi dan kegiatan fisik
b) Stimulus kontrol, bermacam macam kejadian yang memicu keinginan
makan atau makan berlebihan, contoh : makan sambil menonton TV,
Makanan dihidangkan di meja. Strategi: TV tidak dipasang di kamar
makan, makanan disimpan di lemari untuk meminimalkan penglihatan
terhadap makanan.
c) Perubahan perilaku, contoh: kebiasaan makan cepat dirubah perlahan
lahan, mengontrol besar porsi sehingga merasa puas dengan besar porsi
sedang dan meminimalkan snack.
d) Memberikan imbalan apabila anak berhasil menurunkan berat badan.
e) Tehnik perilaku kognitif, yaitu mengembangkan teknik pemecahan
masalah, seperti merencanakan untuk situasi dengan resiko tinggi, misal
pada waktu liburan, atau pesta/ pertemuan untuk menekankan agar tidak
makan berlebihan.

4. Aktifitas Fisik dan Olahraga


a. Frekuensi olah raga 3-5 kali per minggu.
b. Lama olah raga, pemanasan 15 menit, ditambah 30-40 menit.
c. jenis olah raga : jalan, berenang.
d. sesuai dengan hobi anak, tennis, menari, basket, dll.
e. menambah kegiatan/aktifitas fisik, misal berangkat sekolah jalan kaki,
lebih baik naik tanga dari pada menggunakan lift.
f. mengurangi aktifitas yang pasif, misal menonton TV, bermain videogame,
membaca buku, dll. (maksimal 2 jam sehari).

5. Partisipasi Orang Tua


Orang tua adalah contoh yang terbaik bagi anak.Sekurang kurangnya salah
satu orang tua ikut secara intesif dalam program perawatan anak.Penelitian
menapatkan bahwa kelompok anak yang orang tua ikut berpartisipasi, berat
badannya turun lebih banyak dan tetap stabil.
H. Cara Mencegah Obesitas pada Anak
 Dengan membatasi minuman dan makan yang mengandung kadar kalori
dan gula yang tinggi,seperti coklat,minuman bersoda,biskuit,kue dan es
krim.dengan mengganti buah-buahan dan sayur-sayuran seperti jus
buah,agar-agar,kripik sayur dan susu rendah lemak.
 Jika anda masak sendiri,usahakan untuk dibakar atau
dikukus.ayam,ikan,sosis.dengan cara ini makanan anda akan terlihat enak
namun juga rendah lemak.
 Dengan perilaku makan orang tua dapat ditiru oleh anaknya,jadi biasakan
memberi contoh yang baik pada anak anda dengan cara makan anda
sendiri.
 Mengajarkan anak untuk makan lebih lambat dan menikmatinya,karena
makan dengan pelan cenderung akan membuat anak akan merasa lebih
cepat kenyang dan tidak akan makan berlebihan.
 melakukan makan bersama secara keluarga sesering mungkin.
 Makanan cepat saji sangat tidak baik untuk di konsumsi secara
berlebihan.jadi jangan jadikan makanan cepat saji sebagai rutin mingguan.
 Makan sambil beraktifitas jangan biarkan anak anda makan makanan
ringan sambil,menonton tv,juga saat melakukan pekerjaan rumah.
 ingatkan pada anak anda untuk selalu memilih makan yang sehat,misalnya
pada saat membeli makanan diluar.contoh:lebih memilih gado-gado dari
pada membeli sate kambing.
 berikan batasan waktu anak anda untuk menonton tv dan bermain
komputer.melatih anak untuk melakukan kegiatan fisik selama 60 menit
setiap hari.
 Melakukan acara olahraga keluarga seperti jalan kaki,bulu tangkis naik
sepeda bisa juga berenang.
 Mendorong anak untuk berjalan kaki atau bersepeda pada saat bersekolah
ke toko.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pertumbuhan adalah setiap perubahan dari tubuh yang berhubungan


dengan bertambahnya ukuran tubuh baik fisik (anatomis) maupun struktural
dalam arti sebagian atau menyeluruh. Perkembangan adalah bertambahnya
kemampuan (skill), struktur, dan fungsi tubuh yang lebih kompleks.
Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan
perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ/individu. Walaupun
demikian, kedua peristiwa itu terjadi secara sinkron pada setiap individu.
Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh banyak faktor dimulai dari faktor
internal (genetik), prenatal, sampai postnatal. Untuk mendapatkan tumbuh
kembang anak yang optimal maka petugas kesehatan maupun orangtua anak
diharapkan mengetahui faktor-faktor tersebut.
Penanggulangan obesitas pada anak lebih sulit dibandingkan obesitas
dewasa, karena penyebab obesitas yang multifaktorial dan anak yang masih dalam
taraf tumbuh kembang. Penurunan berat badan bukanlah tujuan yang utama dalam
penanganan obesitas anak. Perubahan pola makan dan peri laku hidup sehat lebih
diutamakan untuk mendapatkan hasil yang menetap. Penanggulangan obesitas
anak sebaiknya dilakukan secara terapadu antara dokter anak, dietisien, psikolog
dan petugas kesehatan lain. Peran serta orang tua memegang peranan penting
dalam penangan anak obesitas.Pencegahan sebaiknya dilakukan sebelum anak
menjadi obesitas karena pencegahan lebih mudah daripada
pengobatan.Pencegahan harus dimulai sejak dini dengan menerapkan pola hidup
sehat dalam keluarga.
Seringkali banyak orangtua menginginkan anaknya tumbuh dengan sehat,
gemuk dan terlihat lucu.Sekilas anak yang gemuk memang terlihat lucu dan
menggemaskan, bahkan ada ungkapan jikalau anak gemuk berarti sehat.Tak heran
jika banyak produk kesehatan ataupun makanan untuk anak atau balita lebih
menekankan pada upaya menambah berat.
Pola pemahaman seperti itu mungkin tidak berlaku, karena anak gemuk
mempunyai faktor risiko bagi kesehatan.Indikator kesehatan bagi anak atau balita
juga tidak hanya ditentukan melalui berat badan.Berat badan yang berlebih biasa
disebut dengan obesitas, obesitas dikhawatirkan memberikan dampak yang
kurang baik bagi kesehatan anak.

B. Saran
Jadikan kebiasaan yang sehat sebagai hal wajib bagi keluarga. Jika Anda
melakukannya, kebiasaan itu akan menjadi pola hidup bagi anak-anak Anda, yang
akan terbawa hingga dewasa.
Apa yang dapat dilakukan Orang Tua ?
Beli dan sajikan lebih banyak buah dan sayuran daripada makanan yang siap olah.
Batasi minuman ringan, minuman yang manis-manis, dan camilan manis yang
kaya lemak. Sebaliknya, berikan air atau susu rendah lemak dan camilan yang
sehat.
Memasaklah dengan metode rendah lemak, seperti memanggang dan mengukus,
ketimbang menggoreng.
Sajikan makanan dalam porsi yang lebih kecil. Jangan gunakan makanan
sebagai upah atau suap. Jangan sampai anak tidak sarapan, karena dapat membuat
mereka makan berlebihan setelah itu. Makanlah di meja makan. Makan di depan
TV atau layar komputer membuat orang tidak menyadari seberapa banyak yang
dikonsumsi dan apakah ia sudah kenyang.
Anjurkan gerak badan, seperti bersepeda, main bola, dan lompat tali.
Batasi waktu untuk menonton televisi, menggunakan komputer, dan bermain
video game.
Rencanakan kegiatan keluarga yang aktif di luar rumah, seperti pergi ke kebun
binatang, berenang, atau bermain di taman. Suruhlah anak-anak melakukan
pekerjaan fisik.
Berilah contoh dalam pola makan yang sehat dan olahraga.
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Soetjiningsih,SpAk.1995. Tumbuh Kembang Anak.Jakarta.EGC


http://dieyachsyam.blogspot.com/2013/09/obesitas-pada-anak.html
(diakses pada Tanggal 6 Desember 2014)
https://echyners.wordpress.com/2013/06/22/makalah-obesitas/
(diakses pada Tanggal 6 Desember 2014)
NANDA, Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2005-2006

Anda mungkin juga menyukai