Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PERUBAHAN BERAT BADAN DAN INDEKS MASSA


TUBUH (IMT)
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan
Jurusan Diploma III Kebidanan Karawang

Dosen Pengampu :
Dr. Jundra Darwanty, SST,M.Pd

Disusun Oleh :
Salsabilla Setia Putri
NIM. P1732443040

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG


PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat,
karunia, dan petunjuk-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul "Perubahan
Berat Badan Dan Indeks Massa Tubuh (IMT)” Makalah ini disusun sebagai bentuk
pengembangan pemahaman terhadap Asuhan dalam praktik kebidanan, yang merupakan hal
krusial dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada individu dan masyarakat.
Pentingnya asuhan dalam kebidanan menjadi semakin mendalam seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada era ini, profesional kebidanan dihadapkan
pada berbagai tantangan berdasarkan evidence based saat ini. Oleh karena itu, makalah ini
bertujuan untuk mengetahui perubahan berat badan dan IMT pada Asuhan Praktik Kebidanan.
Ucapan Terimakasih saya haturkan kepada Dr. Jundra Darwanty, SST,M.Pd. Selaku
dosen mata kuliah Asuhan Kebidanan, yang banyak memberikan materi pendukung, bimbingan,
dan masukan kepada kami, serta arahan yang telah membantu dalam proses penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat
beberapa kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.
Karawang, Januari 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 2
C. Tujuan.......................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Berat Badan dan Perubahan Berat Badan................................. 3
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Berat Badan....................... 4
C. Hubungan antara Perubahan Berat Badan dan Lingkar Otot...................... 5
D. Perubahan Berat Badan yang Sehat............................................................ 7
E. Dampak Kesehatan dari Perubahan Berat Badan yang Ekstrem................ 8
F. Peran Aktivitas Fisik dalam Mempertahankan Berat Badan Ideal dan
Meningkatkan IMT.................................................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................. 13
B. Saran............................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indeks massa tubuh ( IMT) ataupun Body Mass Index( BMI) ialah metode
yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang
berkaitan dengan kekurangan serta kelebihan berat badan( obesitas). Indeks massa
tubuh ialah salah satu cara yang digunakan untuk mengukur lemak tubuh secara
tidak langsung, dengan menggunakan perbandingan antara tinggi dan berat badan.
Berat badan dinyatakan berlebih bila nilai IMT berada pada kisaran >25, sedangkan
yang dikatakan obesitas bila didapatkan nilai IMT >27.1
Data WHO 2016 menyebutkan bahwa terdapat lebih dari 1,9 miliar orang
dewasa berumur 18 tahun ke atas mengalami kelebihan berat badan. Dari jumlah
tersebut, lebih dari 650 juta orang dewasa mengalami obesitas. Secara keseluruhan,
sekitar 13% dari populasi orang dewasa di dunia (11% pria dan 15% wanita)
mengalami obesitas pada tahun 2016. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2018)
menunjukan sekitar 13,6% penduduk Indonsia usia di atas 18 tahun menderita berat
badan berlebih (IMT ≥25,0 s/d < 27) dan sekitar 21,8% memiliki IMT di atas 27
yang artinya menderita obesitas.
Berat badan merupakan massa tubuh yang biasa digunakan untuk mengukur
status gizi seseorang. Berat badan ideal setiap orang berbeda-beda menurut ras,
etnis, jenis kelamin, usia, dan status sosial ekonomi. Pertambahan berat badan dapat
disebabkan oleh ketidakseimbangan antara keadaan emosi dan fisiologi tubuh.
Banyak faktor yang menyebabkan ketidakseimbangan emosional dan
fisiologis pada tubuh manusia yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan,
dalam hal ini kenaikan berat badan bisa menjadi berlebihan (obesitas). Masalah
yang sering terjadi di masyarakat adalah kenaikan berat badan yang berlebihan
(obesitas). Tingkat kelebihan berat badan dan obesitas terus meningkat pada orang
dewasa dan anak-anak. Pernah dianggap sebagai masalah hanya di negara-negara
berpenghasilan tinggi, kelebihan berat badan dan obesitas sekarang meningkat
secara dramatis di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, terutama di
daerah perkotaan. Sebagian besar anak-anak yang kelebihan berat badan atau

1
obesitas tinggal di negara berkembang, di mana tingkat peningkatannya lebih dari
30% lebih tinggi dari pada negara maju.

B. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian Berat Badan dan Perubahan Berat Badan..?
b. Apa saja Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Berat Badan.?
c. Apa Hubungan antara Perubahan Berat Badan dan Lingkar Otot.?
d. Bagaimana Perubahan Berat Badan yang Sehat.?
e. Bagaimana Dampak Kesehatan dari Perubahan berat badan yang ekstrem..?
f. Bagaimana Aktivitas Fisik dalam Mempertahankan Berat Badan Ideal dan
Meningkatkan IMT.?

C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana Perubahan Berat Badan dan IMT dalam
Memberikan Pelayanan Kebidanan

b. Tujuan Khusus
a) Membahas Pengertian Berat Badan dan Perubahan Berat Badan
b) Membahas Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Berat Badan.
c) Membahas Hubungan antara Perubahan Berat Badan dan Lingkar Otot.
d) Membahas Perubahan Berat Badan yang Sehat.
e) Membahas Dampak Kesehatan dari Perubahan berat badan yang ekstrem
f) Peran Aktivitas Fisik dalam Mempertahankan Berat Badan Ideal dan
Meningkatkan IMT

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Berat Badan dan Perubahan Berat Badan


a. Berat Badan
Berat Badan adalah parameter antropometri yang sangat labil. Dalam
keadaan normal, di mana keadaan kesehatan baik dan keseimbangan anatara
konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin, berat badan berkembang mengikuti
pertambahan umur. Sebaliknya dalam keadaan yang abnormal, terdapat dua
kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu dapat berkembang cepat atau
lebih lambat dari keadaan normal.
Berat badan harus selalu dimonitor agar memberikan informasi yang
memungkinkan intervensi gizi yang preventif sedini mungkin guna mengatasi
kecenderungan penurunan atau penambahan berat badan yang tidak dikehendaki.
Berat badan harus selalu dievaluasi dalam konteks riwayat berat badan yang
meliputi gaya hidup maupun status berat badan yang terakhir.Penentuan berat
badan dilakukan dengan cara menimbang (Anggraeni, 2012).
Berat badan adalah ukuran tubuh dalam sisi beratnya yang ditimbang
dalam keadaan berpakaian minimal tanpa perlengkapan apapun. Berat badan
diukur dengan alat ukur berat badan dengan suatu satuan kilogram. Dengan
mengetahui berat badan seseorang maka kita akan dapat memperkirakan tingkat
kesehatan atau gizi seseorang Berat badan adalah ukuran tubuh manusia yang
ditimbang dalam keadaan berpakaian minimal tanpa perlengkapan apapun.

b. Perubahan Berat Badan


Perubahan berat badan adalah berubahnya ukuran berat, baik bertambah
atau berkurang akibat dari konsumsi makanan yang diubah menjadi lemak dan
disimpan di bawah kulit. Perubahan berat badan dibagi menjadi:
a) Berat badan meningkat atau naik
jika hasil penimbangan berat badan lebih besar dibandingkan dengan berat
badan sebelumnya.

3
b) Berat badan menurun
Jika hasil penimbangan berat badan lebih rendah dibandingkan berat badan
sebelumnya.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Berat Badan


Kenaikan berat badan, kemungkinan disebabkan karena hormon
progesteron mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak,
sehingga lemak di bawah kulit bertambah, selain itu hormon progesteron juga
menyebabkan nafsu makan bertambah dan menurunkan aktivitas fisik, akibatnya
pemakaian suntikan dapat menyebabkan berat badan bertambah.
Pada dasarnya perubahan berat badan dipengaruhi oleh beberapa faktor :
a. Aspek Genetik dan Keturunan
faktor genetik bisa menyebabkan kegemukan pada sebagian orang.
Menurut Obesity Medicine Association, genetik atau keturunan
berkontribusi pada 40 – 70% kasus obesitas. Para ahli juga telah
menemukan lebih dari 50 gen penyebab obesitas. Obesitas yang sebagian
besar berkaitan dengan faktor genetik dikenal dengan obesitas genetik atau
obesitas keturunan.
b. Pola makan dan nutrisi
Jumlah asupan energi yang berlebih menyebabkan kelebihan berat
badan dan Obesitas. Jenis makanan dengan kepadatan energi yang tinggi
(tinggi lemak, gula, serta kurang serat) menyebabkan ketidakseimbangan
energi.
c. Aktivitas fisik dan Tingkat metabolisme
Aktifitas fisik menggambarkan gerakan tubuh yang disebabkan oleh
kontraksi otot yang menghasilkan energi ekspenditur. Indeks Massa Tubuh
berbanding terbalik dengan aktifitas fisik, apabila aktifitas fisiknya
meningkat maka hasil Indeks Massa Tubuh semakin normal, dan apabila
aktifitas fisiknya menurun dapat meningkatkan Indeks Massa Tubuh
(Ramadhani, 2013)

4
Beraktivitas fisik atau melakukan aktivitas fisik sehari-hari, seperti
bermain dengan anak, berjalan kaki sambil mengajak jalan hewan
peliharaan, bebersih rumah, atau naik-turun tangga, akan membuat tubuh
membakar lebih banyak kalori. Semakin banyak aktivitas yang di lakukan,
semakin banyak kalori yang dibakar dan semakin tinggi pula tingkat
metabolisme tubuh.
Metabolisme merupakan proses pembakaran kalori dari makanan
dan minuman yang masuk ke dalam tubuh untuk menghasilkan energi.
Proses ini terjadi di dalam sel-sel tubuh. Pada orang dengan laju
metabolisme yang tinggi, pembakaran kalori di dalam tubuh terjadi lebih
cepat dan lebih banyak. Semakin tinggi laju metabolisme tubuh, semakin
banyak pula kalori yang dibakar sehingga tidak terjadi penimbunan kalori
dalam bentuk lemak. Itulah sebabnya, meningkatkan metabolisme dapat
membantu penurunan berat badan.

C. Hubungan antara Perubahan Berat Badan dan Lingkar Otot.


Sebenarnya upaya untuk menurunkan berat badan tidak harus selalu
diukur melalui angka timbangan saja. Masalahnya, bisa saja lemak dalam tubuh
berkurang, tapi berat otot justru bertambah. Akhirnya hal tersebut
mengakibatkan lingkar beberapa bagian tubuh cenderung mengecil (karena otot
sudah terbentuk), tapi berat badan masih berada di angka yang sama.
Mudahnya, jika diperhatikan tubuh para atlet ataupun binaragawan, pasti
diduga mereka punya berat badan yang ideal. Pada kenyatannya, berat badan
mereka cukup besar. Bahkan ada beberapa yang tergolong obesitas.
a. Pentingnya IMT dalam Mengukur Kebugaran Fisik
Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah ukuran yang digunakan untuk
mengetahui status gizi seseorang yang didapatkan dari perbandingan berat
dan tinggi badan. IMT sangat penting dalam menilai risiko kesehatan
seseorang, menentukan program diet dan olahraga yang sesuai, serta
memotivasi diri untuk menjaga kebugaran jasmani.
Dalam menghitung IMT seseorang, harus dicari terlebih dahulu berat
badan dan tinggi badan orang tersebut. IMT didefinisikan sebagai berat

5
badan seseorang dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam
meter (kg/m). cara menghitung indeks massa tubuh (Depkes RI, 2018) :

𝐼𝑀𝑇 = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑘𝑔)


𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 (𝑚) × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 (𝑚)
Adapun IMT khusus orang Indonesia sudah dikategorikan
berdasarkan pengalaman klinis serta penelitian dari beberapa negara
berkembang (Kemenkes RI, 2018).
Tabel 1: Klasifikasi Indeks Massa Tubuh (IMT)

Indeks Massa Tubuh Status Berat Badan

< 18,5 Kg/𝑚2 Berat badan kurang (underweight)

18,5 – 22,9 Kg/𝑚2 Normal atau sehat

23 – 24,9 Kg/𝑚2 Berat badan lebih (overweight)

25 - 29,9 Kg/𝑚2 Obesitas I

≥ 30 Kg/𝑚2 Obesitas II

Sumber : (Kemenkes RI, 2018)


b. Perubahan Berat Badan Dapat Mempengaruhi IMT
IMT atau Indeks Massa Tubuh adalah ukuran yang digunakan untuk
menentukan apakah berat badan seseorang ideal atau tidak. IMT dihitung
dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badan
dalam meter. Semakin tinggi IMT seseorang, semakin besar kemungkinan ia
mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.
Seseorang dikatakan memiliki berat badan berlebih bila memiliki
IMT antara 25 kg/m2–27 kg/m2. Mengubah gaya hidup, seperti
menjalani pola makan sehat serta rutin berolahraga, dapat membantu berat
badan turun. Jika berat badan turun, nilai IMT juga akan turun.

6
D. Perubahan Berat Badan yang Sehat
Berat badan yang sehat sangat penting untuk kesehatan tubuh.
Menurunkan berat badan dengan cara yang sehat dapat membawa banyak
manfaat positif pada tubuh kita. Perubahan yang terjadi bisa mencakup
perbaikan kesehatan jantung, regulasi hormon yang lebih baik, dan bahkan
peningkatan kesehatan mental.
a. Strategi untuk mencapai penurunan berat badan yang sehat
Penurunan berat badan yang sehat adalah 0,5-1 kg per minggu. Jadi, meski
ingin cepat kurus, tetap perlu bersabar dan tekun menjalani diet hingga
mencapai berat badan ideal yang diinginkan. Banyak orang tergiur mencoba
berbagai macam diet agar berat badannya cepat berkurang. Padahal, diet
cepat kurus sebenarnya kurang direkomendasikan. Selain tidak sehat, diet ini
juga sulit dilakukan secara konsisten. Berikut strategi untuk mencapai
penurunan berat badan yang sehat :
1. Hindari melewatkan sarapan.
2. Hindari minuman manis
3. Konsumsi air putih sebelum makan
4. Konsumsi makanan yang mengandung serat larut.
5. Konsumsi kopi dan teh
6. Hindari makanan olahan
7. Konsumsi makanan secara perlahan.
8. Lakukan olahraga secara rutin
9. Tidur yang cukup
b. Kaitannya dengan peningkatan IMT untuk meningkatkan kebugaran
Secara rinci, berikut perubahan yang terjadi pada tubuh saat kita
berhasil menurunkan berat badan :
1. Sistem kardiovaskular
Penurunan berat badan yang signifikan dapat mengurangi beban
kerja pada jantung dan sistem pembuluh darah.
2. Metabolisme dan hormon

7
Menurunkan berat badan dapat meningkatkan sensitivitas tubuh
terhadap insulin dan mengoptimalkan fungsi hormon, yang
berkontribusi pada regulasi berat badan dan metabolisme. Hal ini dapat
membantu mencegah atau mengelola diabetes tipe 2.
3. Struktur dan fungsi sendi
Penurunan berat badan mengurangi beban pada sendi,
memperbaiki mobilitas, dan mengurangi resiko cedera.
4. Kesehatan mental
Berhasil menurunkan berat badan sering kali memberikan
dampak positif pada kesehatan mental. Peningkatan citra tubuh, rasa
percaya diri, dan kepuasan diri, adalah salah satu manfaatnya. Ini
selanjutnya dapat membantu mengurangi tingkat stres dan risiko
gangguan mental.

E. Dampak Kesehatan dari Perubahan Berat Badan yang Ekstrem


a. Efek Negatif dari Penurunan Berat Badan yang drastis
Penurunan berat badan yang aman adalah sekitar 0,5 kg hingga 1 kg per
minggu. Angka tersebut memang dirasa tidak banyak, tapi berat badan yang
turun setidaknya akan stabil setiap minggunya. Bobot tubuh yang berkurang
lebih dari 1 kg per minggu dapat menyebabkan berbagai kondisi berikut :
1. Kelelahan
2. Hilangnya massa otot
3. Dehidrasi
4. Gangguan elektrolit
5. Gangguan metabolisme tubuh
6. Kekurangan gizi (malnutrisi)
7. Daya tahan tubuh berkurang
8. Tulang rapuh
9. Rambut rontok
10. Menstruasi tidak teratur
11. Sembelit atau susah buang air besar
12. Pusing dan sakit kepala

8
13. Penyakit batu empedu

b. Risiko Kesehatan yang terkait dengan Kelebihan berat badan


Bahaya badan gemuk tidak hanya membuat penderitanya mudah
kelelahan, tetapi juga rentan terkena penyakit berbahaya. Seseorang
dikatakan terlalu gemuk atau obesitas jika memiliki indeks masa tubuh
(IMT) di atas 30.
Risiko Kesehatan dari Kegemukan dan Obesitas diantaranya sebagai
berikut :
1. Diabetes tipe 2
2. Tekanan darah tinggi
3. Penyakit jantung
4. Stroke
5. Sindrom metabolik
6. Penyakit hati berlemak
7. Beberapa jenis kanker
8. Masalah pernapasan
9. Osteoartritis
10. Encok
11. Penyakit kandung empedu dan pankreas
12. Penyakit ginjal
13. Masalah kehamilan
14. Masalah kesuburan
15. Masalah fungsi seksual
16. Masalah kesehatan mental
Kelebihan berat badan dan obesitas dapat meningkatkan risiko
berbagai masalah kesehatan, terutama jika memiliki lemak berlebih di sekitar
pinggang. Mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat dapat
membantu mencegah masalah ini, mencegahnya menjadi lebih buruk, atau
bahkan menghilangkannya.

9
F. Peran Aktivitas Fisik dalam Mempertahankan Berat Badan Ideal dan
Meningkatkan IMT
a. Jenis-jenis latihan yang mendukung pembentukan otot
Kekuatan otot merupakan hal yang harus diperhatikan dengan cara latihan
membentuk kekuatan otot yang benar. Apalagi jika ingin memperbesar otot
tubuh, Salah satu parameter dari tubuh yang sehat adalah kebugaran dan
kekuatan otot. Sebab otot merupakan aspek penting yang akan menopang
bobot dan aktifitas tubuh tiap harinya. Tak heran jika Jika otot ini terganggu,
maka bisa dipastikan seluruh kegiatan tak akan bisa diselesaikan dengan
nyaman.
Terdapat berbagai manfaat yang bisa didapatkan dari cara cepat membentuk
otot, antara lain meningkatkan masa otot, menambah ketahanan otot,
meningkatkan kebugaran tubuh, hingga memperbaiki kualitas stamina.
Berikut adalah bentuk latihan kekuatan otot yang bisa dilakukan.
1. Plank
Plank merupakan cara memperbesar otot sederhana, yang bisa dilakukan
sendiri di rumah meskipun tanpa pelatih khusus. Kendati sederhana,
gerakan plank termasuk sangat efektif untuk meningkatkan kekuatan
otot. Beberapa bagian yang difokuskan dari latihan plank adalah otot
bahu, dada, punggung dan perut.
Gerakan plank diawali dengan posisi tubuh yang lurus dan tengkurap.
Kemudian perlahan menyangga tubuh dengan posisi kaki lurus yang
ditumpu oleh ujung jari dan lengan yang ditekuk sampai siku.Tahanlah
posisi ini dalam rentang 10 hingga 30 detik, dan naikkan hingga 60 detik
jika tubuh sudah terbiasa.
2. Push Up
Bentuk latihan kekuatan otot ini sama seperti plank, push up merupakan
cara membesarkan otot yang bisa dilakukan tanpa alat bantu. Gerakan
push up diawali dengan tubuh dalam posisi lurus dan tengkurap.
Dilanjutkan dengan meluruskan tangan selebar bahu, serta kaki yang
dirapatkan dan bertumpu pada ujung jari.

10
Lakukan gerakan turun secara perlahan sampai siku membentuk sudut 90
derajat, dan posisi dada yang merapat pada lantai. Setelahnya angkat
tubuh ke atas, sampai lengan dalam posisi lurus kembali. Satu set push
up berisi 10 kali gerakan, dan bisa diulangi sebanyak 2 hingga 3 set.

3. Sit Up
Gerakan sit up merupakan latihan yang difokuskan untuk meningkatkan
ketahanan otot tubuh, mulai dari leher, punggung, perut, dan pinggul.
Gerakan sit up diawali dengan posisi tertidur, dan kaki ditekuk sampai
lutut, dan telapak kaki menyentuh bagian lantai.
Letakkan tangan di belakang kepala, dan lakukan gerakan mengangkat
tubuh sampai bagian dada mendekati lutut. Lakukan sembari mengatur
tarikan dan hembusan napas. Gerakan sit up bisa diulangi hingga 3 set,
sama seperti push up.
4. Squat jump
Squat jump adalah cara membesarkan otot sederhana yang juga berfungsi
dengan baik sebagai pelatihan otot. Gerakan ini memfokuskan pada
kekuatan tubuh bagian bawah, layaknya area kaki, betis, dan paha. Selain
itu, squat jump juga baik untuk meningkatkan keseimbangan tubuh.
Gerakannya dilakukan dengan posisi jongkok, dengan tangan diletakkan
di belakang kepala. Lanjutkan dengan meloncat, dan kembali dalam
posisi jongkok seperti semula. Lakukan gerakan ini dengan repetisi
hingga 3 set. Biasanya squat jump juga bisa dilakukan menggunakan
bantuan tali, yang berguna untuk menjaga ritme loncatan.
5. Pull Up
Pull up merupakan olahraga yang mengharuskan pelakunya untuk
menggunakan alat bantu berupa palang atau pull up bar. Namun latihan
ini juga bisa dilakukan dengan media apapun, selama kokoh dan mampu
menahan beban tubuh. Latihan pull up bisa dimulai dengan meletakkan
tubuh sebagai bobot utama yang harus ditumpu. Tujuannya adalah untuk
melatih otot lengan, pundak, hingga punggung dan perut.

11
Gerakannya dilakukan dengan menggelantung atau menggantungkan
tubuh pada palang, dilanjutkan dengan menarik dan menurunkan tubuh
secara perlahan. Gerakan pull up termasuk dalam kategori olahraga yang
berat, karena itu disarankan tidak dilakukan secara berturut-turut, terlebih
bagi pemula.

b. Kombinasi latihan aerobik dan latihan beban


Melakukan latihan aerobik dan kekuatan secara bersamaan merupakan
bagian penting dari pelatihan fisik yang bertujuan untuk meningkatkan tidak
hanya kesehatan tetapi juga kinerja atletik. Melakukan latihan aerobik dan
kekuatan selama tiga jam dua kali seminggu mengurangi semua penyebab
kematian sebesar 30%, terlepas dari usia atau jenis kelamin.
Pedoman Aktivitas Fisik untuk Orang Dewasa , yang diterbitkan oleh
Departemen Kesehatan & Layanan Kemanusiaan AS, merekomendasikan
orang untuk melakukan aktivitas fisik intensitas sedang setidaknya 150
menit (2,5 jam) setiap minggunya. Jika meningkatkan tingkat aktivitas Anda
ke olahraga dengan intensitas tinggi, kita dapat melakukannya 75 menit per
minggu.
Latihan kardio atau aerobik adalah olahraga yang membuat kita bernapas
lebih keras dan jantung berdetak lebih cepat. Olahraga dengan intensitas
sedang bisa berupa jalan cepat, mendorong mesin pemotong rumput, atau
bahkan bersepeda santai. Latihan intensitas tinggi dapat meningkatkannya
dan dapat mencakup jogging, berenang, atau bersepeda cepat atau di bukit.
Mengenai manfaat perlindungan dari kombinasi latihan kardio dan kekuatan,
para peneliti tidak sepenuhnya yakin bagaimana keduanya dapat membantu
mencegah penyakit, namun menurut Dr. Osbourne, yang tidak terlibat dalam
penelitian baru ini, aktivitas tersebut “memulai aliran yang sangat positif. ."
“Aktivitas aerobik tentu saja baik untuk menurunkan berat badan dan
merupakan alat yang sangat efektif untuk mengobati [banyak] kondisi,”
katanya. Ini termasuk tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit hati, penyakit
sendi, kolesterol tinggi, sleep apnea dan refluks asam.

12
Aktivitas aerobik meningkatkan aliran darah dan jumlah oksigen dalam
darah. Hal ini berarti peningkatan resistensi insulin dan apa yang disebut
kolesterol LDL “jahat”, yang keduanya berdampak pada jumlah lemak
visceral, lemak yang mengelilingi organ-organ di perut yang dimiliki
seseorang. Jumlah lemak visceral yang tinggi menyebabkan banyak kondisi
kesehatan umum termasuk penyakit jantung dan hati, kata Dr. Osborne.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
a. Pengertian Berat Badan dan Perubahan Berat Badan.
Berat badan adalah ukuran tubuh dalam sisi beratnya yang ditimbang dalam
keadaan berpakaian minimal tanpa perlengkapan apapun. Berat badan diukur
dengan alat ukur berat badan dengan suatu satuan kilogram. Perubahan berat
badan adalah berubahnya ukuran berat, baik bertambah atau berkurang akibat
dari konsumsi makanan yang diubah menjadi lemak dan disimpan di bawah
kulit.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Berat Badan.
Perubahan berat badan dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya yaitu :
genetik dan keturunan, pola makan dan nutrisi, aktivitas fisik dan tingkat
metabolisme tubuh
c. Hubungan antara Perubahan Berat Badan dan Lingkar Otot.
Semakin tinggi IMT seseorang, semakin besar kemungkinan ia mengalami
obesitas atau kelebihan berat badan.
d. Perubahan Berat Badan yang Sehat.
Berat badan yang sehat sangat penting untuk kesehatan tubuh. Menurunkan
berat badan dengan cara yang sehat dapat membawa banyak manfaat positif
pada tubuh kita. Perubahan yang terjadi bisa mencakup perbaikan kesehatan
jantung, regulasi hormon yang lebih baik, dan bahkan peningkatan kesehatan
mental. Penurunan berat badan yang sehat adalah 0,5-1 kg per minggu. Jadi,

13
meski ingin cepat kurus, tetap perlu bersabar dan tekun menjalani diet hingga
mencapai berat badan ideal yang diinginkan
e. Dampak Kesehatan dari Perubahan berat badan yang ekstrem.
Bobot tubuh yang berkurang lebih dari 1 kg per minggu dapat menyebabkan
berbagai kondisi berikut : Kelelahan, Hilangnya massa otot, Dehidrasi,
gangguan elektrolit, Gangguan metabolisme tubuh, Kekurangan gizi
(malnutrisi), Daya tahan tubuh berkurang, Tulang rapuh, Rambut rontok,
Menstruasi tidak teratur, Sembelit atau susah buang air besar, Pusing dan sakit
kepala, dan Penyakit batu empedu.
f. Peran Aktivitas Fisik dalam Mempertahankan Berat Badan Ideal dan
Meningkatkan IMT.
Melakukan latihan aerobik dan kekuatan selama tiga jam dua kali seminggu
mengurangi semua penyebab kematian sebesar 30%, terlepas dari usia atau jenis
kelamin.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat menjadi referensi bacaan dalam mendukung dan
memperluas wawasan mahasiswa dalam upaya meningkatkan kualitas praktik
Asuhan Kebidanan

14
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat P2PTM, 2019 . “ Pola Makan dan Pola Aktivitas fisik yang Menyebabkan
Obesitas” : dikutif dari Https://p2ptm.kemkes.go.id diakses pada tanggal 19 Januari
2024
Hesti, 2023. “Obesitas Bisa disebabkan Oleh Faktor Genetik..?”: dikutip dari
Https://hellosehat.com diakses pada tanggal 19 Januari 2024
Humas Sardjito, 2022. “ Berat Badan Turun Tanpa Diet Ketat” dikutip dari
https://sardjito.co.id/2022/06/20/berat-badan-turun-tanpa-diet diakses pada tanggal
19 Januari 2024
National Institute of Health, 2023. “Menggabungkan Latihan Kekuatan dan Kardio
Dapat Membantu Anda Hidup Lebih Lama dan Sehat”. dikutip dari
Https://www.ncbi.nlm.nih diakses pada tanggal 18 januari 2024
National Institute of Health, 2023. “Risiko Kesehatan dari Kegemukan dan Obesitas”.
dikutip dari Https://www.ncbi.nlm.nih diakses pada tanggal 18 januari 2024
Sri Argianti Amir. 2021. “Efektivitas Pengaturan Pola Makan Perempuan Obesitas
Terhadap Penurunan Berat Badan”. Jurnal Kesehatan Program Studi Keperawatan
Poltekes Kaltara Tarakan.
Sienny Agustin dr, 2019. “ Hati-hati Berat Badan Turun drastis Justru Berbahaya”.
Dikutip dari https://www.alodokter.com/berat-badan-turun-drastis-justru-berbahaya
diakses pada tanggal 18 Januari 2024

15
Tim Promkes RSST, 2022. “Diet Menurunkan Berat Badan- RSUP dr. Soeradji
Tirtonegoro Klaten”. Dikutip dari Https:// https://yankes.kemkes.go.id/diakses pada
tanggal 18 Januari 2024

16

Anda mungkin juga menyukai