Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

A. Data Umum

1. Nama Kepala Keluarga          : Tn. A

2. Umur Kepala Keluarga           : 37 tahun

3. Alamat Kepala Keluarga         : Jln. Baji minasa, Kel.tamarunang, Kec.Mariso

4. Pekerjaan Kepala Keluarga    : Pedagang

5. Pendidikan Kepala Keluarga  : SLTP

6. Komposisi Keluarga                :

N Nama J Hub.Dg Um Pend. STATUS IMUNISASI


o Anggot K . Kep. ur terakh BC POLIO DPT HEPATIT CAMPA
a Keluar (thn ir G IS K
keluar ga ) 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
ga
1 Ny.K P ISTRI 35 SMP   
2 An.M P Anak 1 12 SMP
3 An.N L Anak 2 9 SD

Genogram :
 

A B
X

C D

E
Keterangan :

= laki-laki        
        
= garis hub. keluarga         
   
X = meninggal

= perempuan     
    
= tinggal satu rumah             

= klien

7. Tipe Keluarga :
Keluarga Tn. A termasuk keluarga dengan tipe extended family yang terdiri dari Kepala
Keluarga, istri, 2 orang anak

8. Suku Bangsa :
Seluruh Anggota Keluarga berasal dari suku bugis

9. Agama :
Semua anggota keluarga menganut agama Islam dan mereka taat beribadah dan
menjalankan perintah Allah SWT

10. Status Sosial Ekonomi keluarga :


Kepala Keluarga           : 500.000,-/bln
Istri (ibu K)                    : 250.000,-/bln
Anak ke-1                      : -
Anak ke-2                      : -
Untuk pendapatan KK dengan Istri, dijadikan satu sehingga menjadi Rp.750.000,-/bln
dengan rata-rata pengeluaran Rp.600.000,-/bln. Dilihat dari penghasilan anggota
keluarga dan harta benda yang dimiliki dalam keluarga, keluarga tersebut mempunyai
status social ekonomi rendah
11. Aktivitas rekreasi keluarga :
Setiap hari  KK dan keluarga dalam memenuhi kebutuhan akan rekreasi dan hiburan
biasanya menonton TV, berkumpul dengan keluarga dan melepas lelah diruang
keluarga, untuk anak ke-1 dan ke-2  sering keluar bermain dengan teman-temannya
disore hari.

B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


12. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Keluarga Tn.A mempunyai 2 orang anak, anak pertama perempuan dengan umur 14 thn,
anak kedua laki-laki dengan umur 12 thn, maka keluarga Tn.A berada pada tahap
perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah.

13. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi


Adanya masalah kesehatan yang dihadapi oleh Ny.K menderita   gastritis, dan  adanya
stress/trauma keluarga yang mengganggu anak-anaknya.

14. Riwayat Keluarga Inti


Dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menular, menahun, dan menurun. Riwayat
kesehatan masing-masing anggota keluarga adalah sebagai berikut :
 Kepala Keluarga        : Klien pernah sakit apendisitis sehingga harus operasi dan
rawat inap selama 8 hari di Rumah Sakit dan sekarang sudah sembuh.
 Istri     : Klien memiliki penyakit magh/gastritis, namun jika penyakitnya kambuh
tidak mengharuskan klien berobat dan rawat inap di RS akan tetapi cukup membeli
obat diapotek
 Anak ke-1       : tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat dan
rawat inap di RS
 Anak ke-2       : klien pernah mengalami cedera di kepala dan pergelangan tangan
dislokasi akibat jatuh pada saat bermain, tapi tidak dibawa ke RS untuk berobat akan
tetapi hanya diberi obat gosok dan diurut saja pergelangan tangannya dan kepala
yang cedera hanya diberikan antiseptic yang dibeli sendiri dari apotek. Namun klien
masih terkadang mengeluhkan tangannya terasa nyeri apabila banyak digerakkan
saat bermain. Biasanya saat kambuh, klien cukup diberi minyak gosok pada daerah
yang terasa sakit yang kemudian digunakan untuk istirahat sampai sembuh dengan
sendirinya.
15. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Dari keluarga Tn.A tepatnya anak ke-2 (kakak KK) pernah mengidap sakit DBD,
sedangkan dari keluarga Ny.K tepatnya anak ke-2 (adik Ny.K) mengidap penyakit diare.

C. Pengkajian Lingkungan
16. karakteristik rumah
Luas tanah      : 5 x 6 m2                                Luas Rumah : 4 x 5 m2
Tipe Rumah : Rumah panggung/rumah kayu dengan jumlah ruang 1 kamar tidur, 1
ruang tamu sekaligus ruang keluarga, 1 dapur, kamar mandi diluar rumah, dan WC
umum. Jumlah jendela 3, setiap ruangan dimanfaatkan sebagaimana fungsinya secara
optimal. Peletakan perabot rumah tangga tidak tertata dengan rapi. Tidak ada septic
tank, pembuangan langsung ke selokan besar, jarak antara wc dengan sumber air kurang
lebih 10 meter, sumber air minum PAM.
Denah Rumah :

Kamar R. Makan Dapur

Tidur

R. Tamu
Kamar Kamar

Tidur Tidur WC

17. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas RW


Tetangga klien yang ada di sekitar rumah ramah-ramah. Klien tinggal di wilayah
perkotaan sehingga jarak rumah satu dengan yang lain cukup dekat. Penduduk setempat
juga mempunyai kesepakatan apabila ada warga baru dan ada tamu yang menginap
harap lapor pada RT/RW. Saat terjadi wabah DBD, malaria, atau pun diare diadakan
kerja bakti.

18. Mobilitas Geografis Keluarga


Sejak Tn.A menikah dengan Ny.K, keluarga Tn.A sudah 2 kali pindah pertama di
Panampu dan yang kedua di kecamatan Mariso dan tidak pernah pindah lagi.
19. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat
Setiap hari, pada saat sore dan malam hari klien dan keluarganya selalu meluangkan
waktu untuk berkumpul. Keluarga klien juga berinteraksi baik dengan masyarakat
disekitar.

20. Sistem Pendukung Keluarga


Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat. Antara anggota keluarga saling
menyayangi satu sama lain keluarga klien memiliki fasilitas kesehatan MCK, tempat
tidur, sumber air bersih, dan sepeda sebagai sara transportasi, sedangkan fasilitas
sosialnya berupa mengikuti penyuluhan kesehatan diposyandu misalnya : penyuluhan
tentang DBD,diadakannya imunisasi, sedangkan dukungan psikologi dan spiritual
keluarga terpenuhi dengan baik.

D. Struktur keluarga
21. Pola Komunikasi Keluarga
Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga dan dengan masyarakat adalah
bahasa makassar dan Indonesia. Komunikasi antara keluarga lebih sering mulai sore hari
karena hampi semua anggota keluarga pulang kerja disore hari.

22. Struktur Kekuatan Keluarga


Klien memberi nasehat kepada anak-anaknya bagaimana cara berperilaku yang baik ,
sopan santun, tata karma, cara menjaga hubungan baik dengan orang lain. Untuk
kekuatan keluarga masih tetap berada pada Tn.A jika ada masalah diselesaikan dengan
baik oleh Tn.A dan istrinya beserta kedua anaknya.

23. Struktur Peran

 Tn.A :

peran informal : hanya sebagai anggota masyarakat

peran formal : menjadi kepala keluarga, suami, ayah


 Ny.K :

peran informal : hanya sebagai anggota masyarakat dan perkumpulan ibu-ibu


dilingkungan tempat tinggal

peran formal : sebagai ibu rumah tangga, istri. ibu

 Anak ke-1 :

peran informal : sebagai anggota masyarakat dan pelajar

peran formal : sebagai anak

 Anak ke-2 :

peran informal : sebagai anggota masyarakat dan pelajar

peran formal : sebagai anak

24. Nilai dan Norma keluarga


Keluarga kurang  menyadari pentingnya menjaga kesehatan, mereka membiasakan cuci
tangan sebelum makan, akan tetapi kebersihan lingkungan disekitarnya tidak dijaga
dengan baik, kecukupan gizi dalam keluarga juga kurang terpenuhi dilihat dari makanan
yang sering dikonsusmsi tiap harinya dikarenakan ekonomi rendah (tidak memenuhi 4
sehat 5 sempurna).

E. Fungsi Keluarga
25. Fungsi Afektif
Keluarga klien saling memberikan perhatian dan kasih saying. Klien selalu mendukung
apa yang dilakukannya selama dalam batas kewajaran dan tidak melangga etika dan
sopan santun. Diterapkannya demokrasi dalam mengatasi permasalahan keluarga.

26. Fungsi Sosial


Interaksi antara anggota keluarga terjalin baik, masing-masing anggota keluarga masih
memperhatikan dan menerapkan etika sopan santun dalam berperilaku.
27. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
keluarga cukup mengetahui mengenai penyakit, namun pengetahuan mengenai
penanganan jika mengalami kekambuhan penyakit kurang. Terbukti saat Ny.K
kambuh penyakitnya dia hanya membeli obat di apotek tanpa berobat ke dokter
dulu, dan juga ketika anaknya mengalami cedera hanya diberi minyak gosok di area
yang sakit, lalu digunakan untuk istirahat sampai terasa baik.
b. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
 anggota kelurga mengerti potensi yang ada pada setiap anggota kelurga dan
mengerti tentang sumber-sumber kelurga yang dimiliki
 keluarga kurang menyadari bahwa dengan menciptakan lingkungan yang bersih
dapat mencegah penyebaran berbagai jenis penyakit. Terbukti dari lingkungan
sekitar banyak terdapat tumpukan sampah, tidak terdapat juga empat sampah.
 Keluarga kurang mengerti dan menyadari tentang pentingnnya hygien sanitasi
untuk menciptakan rumah yang sehat. Terbukti jendela rumah jarang dibuka.
 Keluarga secara keseluruhan kurang mampu mempertahankan kondisi kesehatan
mereka. Terbukti pemenuhan gizi seimbang kurang, tidur tidak teratur,
mengatur waktu antara bekerja dan berkumpul dengan keluarga kurang baik,
terbukti keluarga mengutamakan pekerjaan.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
 pegetahuan keluarga mengenai penyakit terbatas, keluarga sedikit mengerti
mengenai hal-hal yang dapat menyebabkan kekambuhan dan yang perlu
dilakukan untuk mencegah kekambuhan
 jika anggota keluarga ada yang sakit dan sekiranya perlu penanganan tenaga
kesehatan, maka keluarga akan mempercayakan perawatan dan penyembuhan
pada tenaga kesehatan. Namun bila sakitnya masih tergolong ringan, keluarga
cukup menganjurkan istirahat, pemenuhan kebutuhan dan konsumsi obat
antiseptic, generic, dll dari apotek atau warung kepada anggota keluarga yang
sakit.
 Untuk berjaga-jaga, keluarga hanya menyediakan obat-obatan yang sering
dikonsumsi dan cocok bagi masing-masing anggota keluarga. Apabila penyakit
yang diderita dirasa parah, keluarga langsung membawa ke tenaga kesehatan.
 Keluarga memberikan perhatian, kasih saying dan support agar dapat membantu
proses penyembuhan.
d. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang
tepat :
 keluarga cukup mengerti tentang kesehatan pada anggota keluarganya
 anggota keluarga cukup peka terhadap anggota keluarga yang sakit. Namun,
terkadang maslah kesehatan tersebut dianggap sepele atau tidak begitu
diperhatikan secara lebih lanjut.
 Keluarga tetap berusaha agar penyakit yang diderita tidak kambuh dan selalu
mencari solusi jika keluarga sakit.
 Keluarga sangat cemas dengan kemungkinan penyakit yang menyerang anggota
keluarga yang lain.
 Keluarga selalu menanggapi setiap masalah kesehatan secara positif
 Keluarga kurang mendapat informasi yang tepat mengenai tindakan yang
dilakukan jika maslah kesehatan muncul dalam keluarga, sehingga tidak dapat
mengambil keputusan.

28. fungsi reproduksi


a. jumlah anak yang dimiliki Tn.A ada 2 orang  yaitu 1 perempuan dan 1 laki-laki
b. keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga dengan menjaga jarak kelahiran
anak yang satu dengan yang lainnya.
c. Tn.A dan Ny.K menggunakan metode program KB alami

29. fungsi ekonomi


 keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan dari pendapatan
yang diterima per bulan, namun keluarga kurang mampu menyisihkan
pendapatannya untuk keperluan yang tidak terduga
 keluarga kurang mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, seperti
posyandu, puskesmas dll.

F. Stress dan Koping Keluarga


30. stressor jangka pendek dan jangka panjang
 stressor jangka pendek : kerusakan rumah akibat banjir dan trauma adanya banjir
susulan
 stressor jangka panjang : kekambuhan penyakit magh/gastritis pada Ny.K

31. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor


Untuk stress jangka pendek, keluarga mengaku sedikit cemas karena tidak dapat tenang 
dan nyaman beristirahat dirumahnya.meskipun demikian keluarga telah berusaha
memperbaiki rumahnya sehingga layak untuk dihuni dan tetap waspada dengan adanya
banjir susulan yang bisa datang lagi. Untuk stressor jangka panjang keluarga (terutama
Ny.K) berusaha mencegah kekambuhan penyakitnya. Namun terkadang Ny.K tetap
mengkonsumsi makanan yang menjadi pantangannya misalnya makanan pedas dan
asam.

32. strategi koping yang digunakan


Bila ada permasalahan dalam keluarga, sering diselesaikan dengan musyawarah.

33. strategi adaptasi disfungsional


Keluarga tidak pernah melakukan kekerasan, perlakuan kejam terhadap anak,
mengkambinghitamkan anak, memberikan ancaman dalam menyelesaikan masalah.

G. Pemeriksaan Fisik
1. Tn.A (kepala keluarga)
TD        : 120/70 mmHg
R           : 24 x/menit
N           : 80 x/menit
S            : 36 0C

 KEPALA
 Rambut dan kulit kepala
Inspeksi : rambut lurus, kulit sawo matang
 Mata
Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat
 Hidung
Inspeksi : hidung simetris, tidak ada pembesaran polip
 Telinga
Inspeksi : kedua telinga simetris
 LEHER
Inspeksi : tidak ada nodul

 DADA
Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak
terdapat palpitasi, suara mur – mur tidak ada ronchi (-), wheezing (-), nafas
cuping hidung (-).

 ABDOMEN
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar,
pergerakan peristaltik usus baik.

 EKSTREMITAS
Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan
pada jari tangan dan kaki.

2. Ny.K (Istri)
TD        : 120/80 mmHg
R           : 26 x/menit
N           : 80 x/menit
S            : 36 0C

 KEPALA
 Rambut dan kulit kepala
Inspeksi : rambut lurus, kulit putih bersih
 Mata
Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat
 Hidung
Inspeksi : hidung simetris, tidak ada pembesaran polip
 Telinga
Inspeksi : kedua telinga simetris
 LEHER
Inspeksi : tidak ada nodul

 DADA
Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak
terdapat palpitasi, suara mur – mur tidak ada ronchi (-), wheezing (-), nafas
cuping hidung (-).

 ABDOMEN
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar,
pergerakan peristaltik usus baik.

 EKSTREMITAS
Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan
pada jari tangan dan kaki.

H. Harapan Keluarga Terhadap Petugas Kesehatan


Keluarga berharap agar mampu memberikan pelayanan yang baik dan tepat pada siapa
saja yang membutuhkan tidak hanya pasien yang di RS tetapi juga warga masyarakat
yang membutuhkan bantuan pelayanan kesehatan. Jangan membeda-bedakan dalam
memberikan pelayanan antara masyarakat miskin dengan kaya.

I. Pengkajian Fokus
 Hubungan anak terhadap orang tua baik, walau pun sibuk bekerja ibu dan ayah
selalu meluangkan waktu disela- sela pekerjaan untuk pulang kerumah memberi
makan dan melihat keadaan anaknya
 Hubungan anak dengan adiknya sangat baik, selalu bermain bersama meski orang
tua pergi bekerja (saling menjaga satu sama lain)
 Orang tua membentuk jaringan dengan anak dengan cara tiap hari selalu
meluangkan waktu disela-sela pekerjaan menjenguk anaknya dirumah, tetap
memberikan kasih sayang, perhatian kepada seluruh keluarga dan tetap menjaga
komunikasi dengan baik.
Pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga tetap terjaga dengan baik kedua orang tua
memiliki tugas sebagai kepala keluarga, isri, ayah dan juga ibu.
J. Analisa Data
SIMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
DO: Ketidak mampuan keluarga untuk Nyeri Akut
bila lelah dan makannya mengenal mengenai masalah kesehatan (Ny.K)
tidak teratur Ny.K yang meliputi pengertian, tanda dan
nampak menahan nyeri gejala, factor penyebab yang
mempengaruhinya serta persepsi keluarga
DS: terhadap masalah
pasien mengatakan bila
lelah dan makan tidak
teratur perutnya terasa
nyeri. Lalu biasanya
cukup minum obat magh
(antasida), tidak pernah
ke dokter periksa
Skala nyeri : 4 (1-5)

DO: Ketidak mampuan keluarga dalam Sindrom


keluarga tampak sering mengambil keputusan mengenai tindakan pasca
tiduran dan berkumpul yang tepat atas kecemasan atau trauma trauma
diruang tamu. yang dirasakan.

DS:
keluarga mengaku masih
sedikit cemas dan
keluarga tidak dapat
berada didalam rumah
dengan nyaman dan
tenang. Keluarga tetap
waspada dengan adanya
banjir susulan akibat
cuaca yang tidak
menentu dan tidak
disangka-sangka.
K. Skoring

1. Nyeri akut pada Ny.K pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidak mampuan
keluarga untuk mengenal masalah kesehatan anggota keluarga.

No Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran


1 Sifat masalah: 3/3x1 = 3/3 3/3=1 Masalah sudah terjadi
aktual
2 Kemungkinan 1/2x2 = 1 1 Kebiasaan klien yang dapat
masalah dapat mendorong kekambuhan
diubah: akan terulang kembali saat
sebagian klien merasakan dalam
keadaan sehat
3 Potensial 2/3x1 = 2/3 2/3 Sumber-sumber dan
masalah untuk tindakan yang mencegah
dicegah : cukup kekambuhan dapat
dijangkau oleh klien
4 Menonjolnya 0/2x1 = 0 0 Kebiasaan dalam mengatasi
masalah: masalah yang sedederhana
masalah tidak menyebabkan masalah tidak
dirasakan dianggap serius oleh klien
dan keluarga
∑     :22/3

2. Sindrom pasca trauma pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat atas kecemasan
atau trauma yang dirasakan.

No. Kriteria Penghitunga Skor Pembenaran


n
1 Sifat masalah: 3/3x1 = 1 1 Masalah actual karena
aktual mekanisme koping
keluarga kurang adekuat
dan stressor sangat
dirasakan keluarga
2 Kemungkinan 1/2x2 = 1 1 Semakin lama, stressor
masalah dapat makin sedikit sehingga
diubah: sebagian trauma dapat diatasi
sebagian.
3 Potensial masalah 2/3x1 = 1 2/3 Penerimaan dan keikhlasan
untuk dicegah: terhadap suatu peristiwa
cukup dapat mengurangi trauma
4 Menonjolnya 2/2x1 = 1 1 Trauma merupakan salah
masalah: masalah satu tanda keadaan
berat, perlu psikologis yang terganggu
penanganan
serius
∑     :32/3

L. Prioritas Masalah

1. Sindrom pasca trauma pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat atas kecemasan
atau trauma yang dirasakan
2. Nyeri akut pada Ny.K pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga untuk mengenal masalah kesehatan anggota keluarga.
M. PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.A

No Hari/ Diagnosa Tujuan Intervensi Rasionalisasi


Tanggal Umum Khusus
1. Rabu / Sindrom pasca trauma Setelah 1.  Keluarga Anjurkan keluarga Dengan mengungkapkan apa
20/06/12 pada keluarga Tn.A dilakukan mampu untuk yang dirasakan kepada
berhubungan dengan tindakan selama mengenal mengungkapkan perawat, dapat mengurangi
ketidakmampuan 2 hari masalah kecemasannya beban yang dirasakan.
keluarga dalam diharapkan trauma
mengambil keputusan keluarga mampu dalam Anjurkan keluarga Dengan tidak selalu
mengenai tindakan mengatasi keluarga untuk mengurangi mengingat dan mengenang
yang tepat atas sindrom pasca 2.   Keluarga stressor yang masa lalu yang menyedihkan
kecemasan atau trauma mampu menyebabkan dan menakutkan, keluarga
trauma yang dirasakan memutuska kecemasan seperti dapat mengurangi trauma.
n tindakan anjurkan keluarga
yang tepat untuk tidak berfokus
untuk terhadap kejadian
mengatasi banjir yang paling
kecemasan berkesan dan merusak
dan trauma harta benda.
3.   Keluarga
Mekanisme koping keluarga
mampu
melakukan Anjurkan keluarga yang adekuat dapat mencegah
tindakan untuk tetap trauma yang berlebih.
keperawata mempertahankan
n mekanisme koping
mencegah keluarga dalam
trauma menghadapi masalah
Keadaan fisik, social dan
yang
Anjurkan keluarga psikis anggota keluarga dapat
berlebih
untuk menjaga mempengaruhi derajat
4.   Keluarga
hubungan social kesehatan keluarga.
mampu
dengan tetangga yang
memelihara
memiliki kesamaan
lingkungan
senasib dan
fisik,
sepenanggungan,
psikis, dan
menjaga keadaan
social
psikis dengan mampu
untuk
menerima dengan
mempertah
ikhlas keadaan yang
ankan Pelayanan kesehatan
menimpanya.
derajat merupakan salah satu bentuk
kesehatan Anjurkan keluarga sumber daya yang ada
5.   Keluarga untuk meminta dimasyarakat.
mampu
memanfaat bantuan dari tega
kan kesehatan dalam
sumberday upaya mengurangi
a yang ada masalah kesehatan
dimasyarak
at seperti
puskesma,
posyandu
untuk
memperole
h
pelayanan
kesehatan.
2. Rabu/ Nyeri akut pada Ny.K Setelah 1.   Keluarga Jelaskan tentang Klien mampu memahami
20/06/12 pada keluarga Tn.A dilakukan mampu penyakit gastritis, penyakit gastritis,  meliputi:
berhubungan dengan tindakan selama mengenal meliputi: pengertian, pengertian, tanda dan gejala,
ketidakmampuan 2 hari penyakit tanda dan gejala, penyebab, penanganan dan
keluarga untuk diharapkan gastritis. penyebab, pencegahan serta akibat  bila
mengenal masalah Ny.K mampu 2.   Keluarga penanganan dan penanganan tidak tepat atau
kesehatan anggota mengatasi nyeri mampu pencegahan serta tdk segera ditangani.
keluarga. memutuska akibat bila
n tindakan penanganan tidak
yang tepat tepat atau tdk segera
untuk ditangani dengan
mengatasi bahasa yang mudah
kekambuha dipahami.
Keluarga mampu
n Ny.K Jelaskan kepada
memberikan tindakan yang
3.   Keluarga keluarga mengenai
tepat bagi klien
mampu hal-hal yang dapat
melakukan dilakukan saat
tindakan penyakit Ny.K
keperawata kambuh Keikutsertaan keluarga secara
n Anjurkan kepada optimal dapat membantu
pencegahan keluarga untuk klien untuk mempertahankan
penyakit membantu klien
Ny.K dalam menghindari kesehatannya.
4.   Keluarga dan
mampu meminimalisasikan
memelihara segala bentuk
lingkungan makanan dan
fisik, minuman yang dapat
psikis, dan menyebabkan
social penyakit Ny.K
sehingga kambuh
Dorongan dan motivasi dari
dapat Anjurkan kepada
keluarga dapat membantu
menunjang keluarga untuk tidak
meningkatkan derajat
peningkata membiarkan Ny.K
kesehatan Ny.K
n kesehatan kecapean dan banyak
Ny.K pikiran. Pemeriksaan yang teratur
5.   Keluarga Anjurkan kepada dapat mencegah keadaan
mampu keluarga untuk penyakit yang lebih berat dan
memanfaat memeriksakan Ny.K dapat mengontrol
kan kepelayanan kesembuhan klien.
sumberday kesehatan terdekat
a yang ada baik saat kambuh
dimasyarak maupun tidak untuk
at seperti mengetahui
puskesmas, perkembangan
psyandu, penyakit Ny.K
kartu sehat
untuk
memperole
h
pelayanan
kesehatan
bagi Ny.K
N. IMPLEMENTASI

Hari/tgl No. IMPELEMENTASI Ket


Dx
Rabu / 1 Menganjurkan keluarga untuk mengungkapkan
20/06/2012 kecemasannya
Hasil : keluarga mengungkapakan kecemasannya

Menganjurkan keluarga untuk mengurangi stressor yang


menyebabkan kecemasan seperti anjurkan keluarga
untuk tidak berfokus terhadap kejadian banjir yang
paling berkesan dan merusak harta benda.
Hasil ; keluarga mendengarkan dengan baik apa yang
disrankan, dan ingin mencoba melaksanakan apa yang
telah dingajurkan perawat

Menganjurkan keluarga untuk tetap mempertahankan


mekanisme koping keluarga dalam menghadapi masalah
Hasil : keluarga mendengarkan dengan seksama anjuran
yang diberikan perawat dan ingin memperbaiki koping
keluarganya.

Menganjurkan keluarga untuk menjaga hubungan social


dengan tetangga yang memiliki kesamaan senasib dan
sepenanggungan, menjaga keadaan psikis dengan
mampu menerima dengan ikhlas keadaan yang
menimpanya.
Hasil : kelurga menjaga hubungan social dengan
tetangga yang memiliki kesamaan senasib dan
sepenanggungan, menjaga keadaan psikis dengan
mampu menerima dengan ikhlas keadaan yang
menimpanya, meskipun jarang berkumpul dan
berkomunikasi dengan mereka.
Menganjurkan keluarga untuk meminta bantuan dari
tenaga kesehatan dalam upaya mengurangi masalah
kesehatan.
Hasil : keluarga menerima saran untuk meminta bantuan
kepada tenaga kesehatan dan keluarga mengatakan akan
melaksanakannya.
Kamis/ 2 Menjelaskan tentang penyakit gastritis, meliputi:
23/12/2010 pengertian, tanda dan gejala, penyebab, penanganan dan
pencegahan serta akibat bila penanganan tidak tepat atau
tdk segera ditangani dengan bahasa yang mudah
dipahami.
Hasil : klien tampak mendengarkan dan dengan seksama
dan klien mengatakan agak mengerti dengan penjelasan
yang diberikan.

Menjelaskan kepada keluarga mengenai hal-hal yang


dapat dilakukan saat penyakit ny.x kambuh.
Hasil : klien tampak mengerti dengan penjelasan yang
diberikan perawat, dan klien mengatakan akan
melaksanakan apa yang disarankan.

Menganjurkan kepada keluarga untuk membantu klien


dalam menghindari dan meminimalisasikan segala
bentuk makanan dan minuman yang dapat menyebabkan
penyakit Ny.K kambuh
Hasil : keluarga tampak mengerti dan bersedia
membantu klien

Menganjurkan kepada keluarga untuk tidak membiarkan


ny.x kecapean dan banyak pikiran.
Hasil ; keluarga mengatakan akan selalu mengingatkan
klien untuk menjaga kebiasaan dan aktivitas yang
menyebabkan kekambuhan penyakit klien.
Menganjurkan kepada keluarga untuk memeriksakan
Ny.K kepelayanan kesehatan terdekat baik saat kambuh
maupun tidak untuk mengetahui perkembangan penyakit
Ny.K
Hasil : keluarga mendengarkan dengan baik dan
menerima saran yang diberikan dan akan
mengaplikasikannya.

O. EVALUASI

No. Hari/tgl DIAGNOSA EVALUASI

1 Jumat / Sindrom pasca trauma S :


22/06/2012 pada keluarga Tn.A keluarga mengatakan kini sudah tidak secemas
berhubungan dengan hari-hari kemarin karena rumah yang rusak
ketidakmampuan sudah diperbaiki, danada info bahwa akan ada
keluarga dalam perbaikan selokan dan pembuangan air bah
mengambil keputusan oleh pemerintah setempat secepatnya.
mengenai tindakan
yang tepat atas O :
kecemasan atau keluarga tampak lebih tenang
trauma yang dirasakan
A:
masalah teratasi sebagian (intervensi 1 dan 5 =
berhasil/ intervensi 2, 3, 2 = belum berhasil)

P:
lanjutkan intervensi : 2, 3,dan 4
2 Jumat / Nyeri akut pada Ny.K S :
22/06/2012 pada keluarga Tn.A Ny.x mengatakan kini telah memahami
berhubungan dengan penyakitnya dan apa saja yang perlu dilakukan
ketidakmampuan untuk mencegah kekambuhan dan yang perlu
keluarga untuk dilakukan saat kambuh
mengenal masalah
kesehatan anggota O :  
keluarga.  klien tampak mengangguk saat diberi
penjelasan
 klien mengatakan mengerti dengan
penjelasan perawat

A:
masalah teratasi

P:
pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai