A. IDENTITAS UMUM
1. identitas umum
1. identitas kepala keluarga
Nama : Ny.D Pendidikan : SLTA/sederajat
Umur : 73 tahun Pekerjaan : IRT
Agama : Islam Alamat : Rancabolang RT 04/02
Suku : Sunda Nomor tlp :-
2. Komposisi Keluarga:
NO NAMA L/P HUB UMUR PEN PEK. IMUNISAS KB
KEL D I
1 Ny.D P Kepala 74 SLTA IRT
Keluarga tahun
2 Tn.A L Anak 44 SLTA Karyawan
klien tahun swasta
3 Tn.E L Anak 26 SLTA Karyawan
klien tahun swasta
3. Genogram
Keterangan
= laki- laki sudah meninggal
= perempuan
= laki= laki
4. Type Keluarga
a. Jenis type keluarga:
Tipe keluarga ibu D adalah extended family yang terdiri dari ibu, anak dan cucunya
b. Masalah yang terjadi dengan type keluarga tsb:
Tidak ada masalah dengan tipe keluarga tersebut
5. Suku bangsa (etnis)
a. Latar belakang etnis keluarga atau Anggota Keluarga:
Keluarga klien berasal dari suku sunda, kebudayaan yang dianut tidak bertentangan
dengan masalah kesehatan dan bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa
sunda.
b. Tempat tinggal Keluarga( bagian dari sebuah lingkungan yang secra etnis bersifat
homogeny). uraikan:
Klien tinggal di RT 04/02 Kelurahan Rancabolang, Kondisi lingkungan rumah klien
adalah perumahan yang padat penduduk, keluarga ibu D tinggal di lingkungan yang
kebanyakan suku sunda dan beragama islam
c. Kegiatan2 keagamaan social, budaya, rekreasi, pendidikan (Apakah kegiatan kegiatan
ini berada dalam kelompok kultur/ budaya keluarg
Keluarga ibu D semuanya beragama islam. Biasanya ibu D melaksanakan shalat
dirumah
d. Kebiasaan kebiasaan diet dan berbusana (tradisional atau modern)
Pada saat pengkjian, ibu D mengatakan bahwa sudah tidak mengkonsumsi kopi. Tapi
saat ditanya makanan apa saja yang harus di kurangi, ibu D mengatakan tidak tahu
makanan apa saja yang harus dihindari.
e. Struktur kekuasaan keluarga tradisional atau modern
Pengambil keputusan dikeluarga ibu D adalah anak yang paling besar yaitu bapak D
f. Bahasa (bahasa bahasa) yang digunakan di rumah
Bahasa yang digunakan sehari- hari adalah bahasa sunda.
g. penggunaan jasa jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi( Apakah keluarga
mengunjungi pelayanan praktisi, terlibat dalam praktik praktik pelayanan kesehatan
tradisonal, atau memiliki kepercayaan tradisional asli dalam bidang kesehatan)
menurut ibu D jika ada anggota keluarga yang sakit biasanya membeli obat diwarung
atau berobat ke puskesmas atau dokter praktek jika sudah parah
6. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan:
a. Apakah anggota keluarga berbeda dalam praktik keyakinan beragama mereka
Seluruh anggota keluarga beragama islam
b. Seberapa aktif keluarga tersebut terlibat dalam kegiatan agama atau organisasi
keagamaan
Saat ini ibu D sulit untuk melakukan kegiatan keagamaan seperti pengajian karena
kondisi kakinya yang sakit dan bengkak
c. Agama yang dianut oleh keluarga
Semua anggota keluarga menganut agama islam
d. Kepercayaan kepercayaan dan nilai nilai keagamaan yang dianut dalam kehidupan
keluarga terutama dalam hal kesehatan
Menurut ibu D sakit yang dideritanya merupakan cobaan dari Allah SWT
e. Status sosial ekonomi keluarga
Penghasilan yang diperoleh untuk membiayai kehidupan keluarga adalah dari
anaknya karena ibu D sudah tidak bekerja. Adapun penghasilan keluarga setiap
bulannya < Rp. 900.000
f. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Aktivitas rekreasi ibu D adalah tiduran, mengurus cucunya. aktivitas rekreasi Tn. D
sehari- hari adalah tiduran. Aktivitas an. W adalah bermain hp dan bermain dengan
teman- temannya.
D. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
a. Gambaran type tempat tinggal
Status rumah yang ditinggali adalah rumah milik sendiri. Lokasi tempat tinggal ibu
D berada di tengah pemukiman padat penduduk.
b. Denah rumah
KM
D
Kamar
Ruang Tengah
pp
J J p
Keterangan :
P : pintu KM: Kamar Mandi
J : jendela
D : Dapur
c. Gambaran kondisi rumah
Rumah yang ibu D tempati adalah rumah pribadi, kondisi rumah ibu D adalah
rumah permanen yang luasnya kurang lebih 6x6M dan dihuni oleh 3 orang.
Dinding rumah ibu D menggunakan tembok, atap rumah menggunnakan genteng
dan lantai menggunakan keramik. Rumah ibu D terdiri dari ruang tengah, kamar
mandi, kamar tidur dan dapur. Terdapat 2 jendela di kamar tidur yang ditempati
oleh ibu D dan cucunya. Rumah ibu D kurang tertata dengan rapi sehingga tampak
acak- acakan. Ibu D tinggal sendiri namun kadang-kadang suka ditemani oleh
cucunya atau oleh anaknya yang paling besar.
d. Dapur
Kondisi dapur terkesan kurang bersih dan rapi, di dapur hanya ada tempat makan
dan termos air serta rice cooker.
e. Kamar mandi
Kamar mandi keluarga kurang bersih dan kurang terawat. Kamar mandi terletak
didepan dapur. Air sumur berwarna dan berbau.
f. Mengkaji keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah
Kondisi rumah ibu D kurang bersih dan kurang rapi, pada ruang tengah terdapat
tumpukan barang- barang, kemudian kamar juga tampak kurang rapi, kasur juga
tampak kotor dan tidak menggunakan seprei. Di bagian depan rumah sedang ada
perbaikan sehingga rumah ibu D berdebu.
g. Mengkaji perasaan perasaan subjektif keluarga terhadap rumah
Ibu D mengatakan merasa bersyukur mempunyai rumah tinggal untuk berlindung
h. Mengkaji pengaturan tidur didalam rumah
Di rumah ibu D ada satu kamar tidur yang dihuni oleh 2 orang yaitu ibu D dan
cucunya. Sedangkan bapak D biasanya tidur diruang tengah dengan menggunakan
tikar.
i. Evaluasi adekuasi pembuangan sampah
Ibu D mengatakan sampah biasanya di angkut oleh petugas adapun sebelum
diangkut biasanya sampah di masukan ke dalam kantung plastik
j. Pengaturan/ peataan rumah
Pada saat pengkajian kondisi dan isi rumah tampak kurang rapi dan kurang tertata
k. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Tetangga klien tampak ramah-ramah. Klien tinggal di temani oleh cucunya dan
anaknya yang paling besar. Namun di bagian samping rumah dan di depan terdapat
rumah anak- anak klien. Tetangga klien yang berada disekitar ramah- ramah.
l. Mobilitas geografis keluarga
Ibu D mengatakan bahwa dari awal menikah sampai sekarang keluarganya belum
pernah berpindah rumah
m. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Untuk perkumpulan keluarga biasanya sering dilakukan karena rumah anak ibu D
dekat sehingga sering berkunjung ke rumah ibu D. namun jika perkumpulan dengan
keluarga besar hanya pada hari-hari tertentu saja seperti hari raya, hal ini karena
jarak yang jauh dan juga karena kondisi ibu D yang tidak memungkinkan
n. Sistem pendukung keluarga
Pada saat pengkajian ibu D mengatakan bahwa keluarganya saling menyayangi, ibu
D bersyukur mempunyai cucu yang baik dan peduli pada ibu D.
E. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga ibu D berkomunikasi dengan menggunakan bahasa sunda, dan komunikasi
yang dilakukan adalah komunikasi langsung
2. Struktur kekuatan keluarga
Pengambil keputusan dikeluarga ibu D adalah anak ibu D, kelurga ibu D juga sering
melibatkan anggota keluarganya dalam pengambilan keputusan
3. Struktur peran
Ibu D Ibu D berperan sebagai ibu rumah tangga, ibu D tinggal sendiri dan
kadang ditemani cucunya dan anaknya. Ibu D biasanya sering mengurus
cucunya dan ibu D melakukan pekerjaan rumah tangga sendiri serta
kadang dibantu oleh anaknya
Tn. D Tn. D berperan sebagai pencari nafkah, sebagai pelindung bagi anggota
keluarganya, sebagai seorang anak dan seorang paman.
An. W Berperan sebagai cucu yang bersosialisasi dengan orang lain dan sebagai
cucu yang menyayangi neneknya
I.HARAPAN KELUARGA
1. Terhadap masalah kesehatannya :
Pada saat pengkaiian keluarga berharap agar penyakit yang diderita cepat sembuh dan
tidak lagi berulang, ibu D juga berharap kakinya tidak nyeri lagi dan dapat digerakan
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada :
Pada saat dilakukan pengkajian keluarga mengatakan semoga pelayanan kesehatan lebih
memberikan pelayanan yang optimal, dan sering terjun kelapangan untuk mengecek
kondisi masyarakat.
PENGKAJIAN LANSIA
1. Pengkajian psikososial dan spiritual
a. Pengkajian Emosi
ibu D mengatakan tidur nyenyak seperti biasanya tidak mengalami susah tidur, tidak
ada perasaan gelisah, klien jarang murung atau menangis sendiri.
b. Pengkajian spiritual
Agama yang dianut keluarga ibu D adalah agama islam, keluarga melaksanakan shalat 5
waktu dan tidak ada kepercayaan yang bertentangan dengan kesehatan
c. Pengkajian Fungsional
Klien termasuk ke dalam kategori B (KATZ index)
d. Pengkajian Tingkat Kemandirian
Barthel Indeks
Dengan
No Kriteria Mandiri Keterangan
Bantuan
1 Makan Frekuensi 3x
Jumlah 1porsi
5 10
Jenis nasi dan lauk
pauk
2 Minum Jumlah: 800-1000
5 10 cc
Jenis : air putih
3 Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur
5-10 15
dan sebaliknya
4 Personal toilet (cuci muka, menyisisr Frekeunsi 3x
0 5
rambut, gosok gigi)
5 Keluar masuk toilet (mencuci pakaian,
5 10
menyeka tubuh, menyiram)
6 Mandi 5 15 Frekuensi 2x
7 Jalan di permukaan datar 0 5
8 Naik turun tangga 5 10
9 Mengenakan pakaian 5 10
10 Kontrol bowel (BAB) Frekuensi 1x
5 10
Konsistensi lembek
11 Kontrol bladder (BAK) Frekeunsi 4x
5 10
Warna kng jernih
12 Olah raga / Latihan 5 10
13 Rekreasi/ pemanfaatan waktu luang Jenis : mengurus
5 10 cucu
Keterangan :
A : 130 = mandiri
B : 65-125 = Ketergantungan sebagian
C :< 60 = ketergantungan total
Tingkat kemandirian klien termasuk kategori B : Ketergantungan Sebagian
Pengkajian keseimbangan dinilai dari dua komponen utama dalam bergerak yaitu :
Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini, atau beri nilai 1 jika
klien menunjukkan salah satu dari kondisi di bawah ini :
Beri nilai 0 jika tidak klien menunjukkan kondisi dibawah ini, atau beri nilai 1 jika
klien menunjukkan salah satu kondisi di bawah ini :
B. ANALISA DATA
N
Data Etiologi Masalah
O
1. DS : Ketidaktahuan keluarga dalam Resiko terjadinya
- Ibu D mengatakan sudah mengenal dan mengetahui keparahan penyakit
memiliki hipertensi sejak masalah kesehatan yang dialami (stroke)
lama meliputi pengertian, tanda gejala,
- Ibu D mengatakan masih faktor penyebab dan pencegahan
kurang memahami tentang tentang suatu penyakit atau
penyakitnya dan masalah yang terjadi
penatalaksanaannya
- Ibu D masih kurang
mengetahui makanan apa
saja yang tidak boleh
dimakan untuk penderita
hipertensi dan asam urat
DO :
- Kaki kanan klien tampak
bengkak
- Hasil tanda- tanda vital
TD : 160/100 mmHg
N : 87x/menit
S : 36.8oC
RR : 23x/menit
2. DS : Ketidaktahuan keluarga untuk Nyeri akut
- Ibu D mengatakan memahami dan mengenal
kakinya nyeri akibat jatuh masalah kesehatan yang dialami
dan tidak bisa digerakan
- Ibu D mengatakan sakit
sering bertambah setelah
makan makanan seperti
tempe
- Ibu D mengatakan kurang
mengetahui tentang
makanan apa saja yang
boleh dan tidak boleh
dimakan
- Skala nyeri dari 0-10
adalah 3
DO :
- Kaki kanan klien tampak
bengkak
- Klien tidak bisa berjalan
- Kekuatan otot
5 5
5 4
3. DS : - Proses penuaan Kerusakan
↓
DO : hasil pengkajian intelektual ringan
Penurunan daya ingat
SPMSQ didapatkan salah 5 ↓
Mudah lupa
↓
Kerusakan intelektual ringan
C. SKORING
a. Resiko terjadinya keparahan penyakit (stroke)
NO. KRITERIA SKOR BOBOT HASIL
1. Sifat Masalah
Skala :
- Aktual (tidak/kurang sehat) 3 0.7
- Ancaman kesehatan 2 1
- Keadaan sejahtera 1
- Sebagian 1 2 1
- Tidak dapat 0
- Cukup 2 1 1
- Rendah 1
4. Menonjolnya masalah
Skala :
- Masalah berat harus segera 2
ditangani 1 1 1
- Ancaman kesehatan 2 1 1
- Keadaan sejahtera 1
- Sebagian 1 2 1
- Tidak dapat 0
- Cukup 2 1 1
- Rendah 1
8. Menonjolnya masalah
Skala :
- Masalah berat harus segera 2
ditangani 1 1 1
- Keadaan sejahtera 1
- Sebagian 1 2 1
- Tidak dapat 0
- Cukup 2 1 0.7
- Rendah 1
ditangani 1 1 0.5
- Keadaan sejahtera 1
- Sebagian 1 2 1
- Tidak dapat 0
- Cukup 2 1 0.7
- Rendah 1
ditangani 1 1 0.5