Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN

DIABETES MELITUS PADA NY.D


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Clinical Practice

Disususn Oleh:
Melania Nurul Majidah
4002180073

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES DHARMA HUSADA BANDUNG
2021
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN
DIABETES MELITUS PADA NY. D
PENGKAJIAN (Friedman Model)
Tanggal Pengkajian : 15 Oktober 2021 pukul : 12.00 WIB
I. Data umum
1. Nama kepala keluarga : Ny. D
2. Alamat dan telepon : Kampung Wareng RT.03/RW.02
3. Pekerjaan kepala keluarga : Ojek
4. Pendidikan kepala keluarga : SMA
5. Komposisi keluarga dan genogram
Hubunga
Jenis Tempat tanggal
No Nama n dengan Pekerjaan Pendidikan
kelamin lahir / umur
keluarga
1 Tn. Y L Suami / Ojek SMA
kepala
keluarga
2 Ny. D P Istri Ibu rumah SD
tangga
3 Nn.S P Anak Wirausaha SMA
4 An.W L Anak Pelajar SMK
5 An. R L Anak Pelajar SD
6 An. N P Anak Pelajar SD

Genogram
nn

Keterangan:
: Laki-laki
:Perempuan
c
:Penderita
c
Keterangan :
Berdasarkan genogram di atas dapat dijelaskan bahwa klien berusia 45 tahun dengan penyakit
Diabetes Melitus. Klien tidak memiliki riwayat penyakit turunan dari kedua orangtuanya . Namun
untuk anggota keluarga lain tidak memiliki riwayat penyakit yang sama dengan klien.
6. Tipe keluarga :Nuclear family(keluarga inti), dimana dalam satu rumah terdiri dari bapak ibu dan
anak.
7. Suku bangsa : Sunda
8. Agama : Islam
9. Status sosial ekonomi keluarga :
Diatas UMR
10. Aktivitas rekreasi :
Berkumpul di rumah terutama pada moment hari besar seperti lebaran.
II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
11. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Tahap perkembangan Keluarga Ny.D termasuk dalam tahap perkembangan Stage4 : Tahap
keluarga dengan anak sekolah, dengan tugas sebagai berikut:
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini yang sudah tercapai adalah :
1. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan: klien mengatakan hidupnya cukup
baik karena bisa menyekolahkan semua anak-anaknya.
2. Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun: klien memiliki dana yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya
3. Mempertahankan hubungan perkawinan: klien banyak menghabiskan waktu dengan
istrinya dirumah setelah pulang bekerja
4. Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan: klien dan istri memahami bahwa
meninggal adalah hal yang pasti dialami setiap manusia
12. Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi: dengan melakukan berkumpul bersama
keluarganya
13. Tugas perkembangan Keluarga Yang belum terpenuhi
Tidak ada, hampir seluruh tugas perkembangan dapat terpenuhi
14. Riwayat keluarga inti :
a. Riwayat keluarga saat ini :
Saat ini Ny. D sebagai istri yang memiliki masalah kesehatan dengan keluhan Diabetes
Melitus. Ny.D memiliki riwayat Diabetes Melitus kurang lebih 2 bulan yang lalu. Keluhan
yang dialami oleh Ny.D baru belakangan ini dirasakan. Sedangkan untuk anggota keluarga
yang lain tidak ada keluhan yang dirasakan serta tidak ada riwayat penyakit kronis yang
dialami.
15. Riwayat keluarga sebelumnya :
Ny.D dan anggota keluarga yang lain belum pernah ada yang menjalani perawatan di rumah
sakit,

III. Pengkajian lingkungan


16. Karakteristik rumah :
a. Kepemilikan : atas nama keluarga/ hak milik atas nama Tn. Y
b. Luas tanah : 118 m2, ditinggali oleh 6 orang
c. Kondisi rumah sudah permanen dengan lantai keramik, dan dinding dari batu bata dan semen
serta atap menggunakan genting. Terdiri dari 4 kamar tidur. 1 ruang tamu, 1 dapur, dan 1
kamar mandi , septic tank dari kamar mandi di belakang rumah, air minum bersumber dari
sumur gali.
d. Penerangan untuk siang hari cukup meskipun keadaan rumah berada didalam gang namun
tetap ada pencahayaan yang didapat dari jendela rumah bila siang hari dan malam hari dengan
lampu. Jarak lantai ke atap yaitu kurang lebih 3 meter.
e. Kamar mandi sudah tersedia di dalam rumah. Juga sudah terdapat WC kondisinya cukup
bersih.
f. Halaman rumah terdapat beberapa tanaman sebagai hiasan dan membuka usaha
g. Ruang tidur ada 4, 1 digunakan oleh Tn. W dan istrinya dan kamar yang lain digunakan oleh
anak-anaknya jika berkunjung.
17. Karakteristik tetangga dan komunitas RW :
a. Klien berada di wilayah RW 02 yang merupakan pemukiman didaerah perkotaan. Dengan
lokasi memasuki gang. Klien dengan tetangga sekitar rumah cukup dekat dan terbuka.
b. Aturan : Bahwa setiap warga harus ikut andil dalam kebersihan lingkungan. Warga diminta
untuk mau ikut membayar iuran untuk pengangangkutan sampah oleh petugas kebersihan .
c. Kebersihan : di lingkungan rumah terlihat bersih, dan tampak rapih.
d. Pembuangan sampah dikumpulkan sendiri pada tempat tertutup sebelum dilakukan
pengangangkutan oleh petugas kebersihan.
e. Budaya : komunitas RW 02 didominasi oleh suku sunda, mereka hidup saling berdampingan
dan melakukan komunikasi dengan baik, dan saling tolong-menolong antar warga sekitar
f. Pekerjaan : untuk pekerjaan di lingkungan RW 02 di dominasi pegawai yang bekerja di
sekitaran Kota Bandung
18. Mobilitas geografis keluarga :
Dari awal menikah hingga sekarang keluarga Ny.D tidak pernah pindah dari rumah yang ditempati
sekarang dan tinggal menetap di rumah tersebut.
19. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Di wilayah RW 02 ini terdapat kegiatan warga seperti kegiatan keagamaan

IV. Struktur keluarga


20. Sistem pendukung keluarga
Menurut penuturan Ny.D, keluarga sangat memberikan support(dukungan) apabila ada salah satu
anggota keluarga yang sakit. Selain itu rumah sekitar klien cukup dekat untuk menjangkau fasilitas
kesehatan yaitu klink, puskesmas dan rumah sakit apabila ingin melakukan pemeriksaan kesehatan
rutin.
21. Pola komunikasi keluarga :
Komunikasi antar keluarga dilakukan dengan dua arah dan terbuka. Bahasa yang digunakan
sehari-hari yaitu bahasa sunda. Komunikasi antar keluarga sangat fleksibel dan tidak ada sifat
memaksa dalam komunikasi antar anggota keluarga. Keluarga tidak bersifat otoriter dan menerima
pendapat dari setiap anggota keluarga.
22. Struktur kekuatan keluarga :
Tipe struktur kekuatan keluarga yang digunakan yaitu informational power (melalui
pemberian informasi ) dan Affective power pengaruh yang diberikan melalui rasa kasih sayang.

23. Struktur peran :


a.  Tn. Y (kepala keluarga) :
Peran informal : Peran informal Tn. Y selaku kepala keluarga menjaga keharmonisan,
stabilitas dan pioner keluarga.
Peran formal : Peran formal Tn. Y Menjadi kepala keluarga dan suami
Ny. D :
Peran informal : Peran informal Ny.D menjadi perantara antar anggota keluarga,
keluarga,merawat anak dan keluarga
Peran formal : Peran formal Ny.D mengatur kebutuhan keluarga, menjalankan
tugasnya sebagai istri.
Nn.S
Peran informal : Peran informal Nn.S menjadi contoh yang bagi adik-adiknya
Peran formal : Peran formal Nn.S menjalankan tugasnya sebagai seorang anak yang
baik dan berabakti kepada orang tua
An. W,R,N:
Peran informal : Peran informal menjadi anak yang baik dan menjalankan tugasnya
sebagai seorang anak
Peran formal : Peran formal menaati peraturan yang ada dan berabkti kepada orang
tuanya
24. Nilai atau norma keluarga
Tn.Y maupun Ny.D taat dalam menjaga perilaku sebagai bentuk penerapan nilai-nilai dalam
kehidupan. Adapun nilai-nilai yang dianut dalam keluarga yaitu , disiplin, kejujuran, amanah
terhadap tanggung jawabnya saat ini yaitu menjaga kerukunan anggota keluarga, serta
kesejahteraanya. Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga sesuai dengan nilai dalam agama
Islam yang dianutnya serta norma masyarakat di sekitarnya.

V. Fungsi keluarga
25. Fungsi afektif :
Menurut penuturan Tn. Y dan Ny.D mereka sangat menyayangi seluruh anggota keluarga.
Salah satunya dengan selalu menjaga kebersihan dan Kesehatan dan selalu mendukung setiap hal
baik yang dilakukan oleh anggota keluarganya.
26. Fungsi sosialisasi :
Interaksi antar anggota keluarga berjalan dengan baik, Selain hubungan di dalam keluarga,
fungsi sosialisasi dengan anggota masyarakat lain seperti tetangga sangatlah baik. Saling bertegur
sapa, berkumpul dan melakukan interaksi sebagaimana mestinya.
27. Fungsi perawatan kesehatan :
a. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga Tn. Y hanya memahami secara umum penyebab dari penyakit yang kini
dialami Ny.D.
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat
Klien baru mengetahui diabetesnya saat dilakukan vaksinasi,sebelumnya pasien tidak
menegtahuinya.untuk mengatasinya klien belum mengikuti kegiatan prolanis diabetses yang
ada dipuskesmas
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
Jika keluhan diabetes melitus sedang dirasakan oleh klien, Tn, Y sebagai kepala
keluarga akan menganjurkan klien untung istirahat terlebih dahulu dan membantu aktivitas
sehari-hari klien dirumah.
d. Memodifikasi lingkungan untuk menjamin kesehatan keluarga
Keluarga Tn.Y selalu menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan rumah,
memastikan tidak ada lantai yang licin agar keluarga tidak jatuh dan terluka. Selain itu
keluarga memiliki sumber air bersih, sedangkan sampah dibuang pada tempat sampah tertutup
yang sudah tersedia disetiap rumah. Untuk pembuangan sampah di RW 03 sudah berkoordinasi
dengan dinas kebersihan dimana setiap hari dilakukan pengambilan sampah ke lingkungan
wilayah tersebut.
e. Menggunakan pelayanan kesehatan di masyarakat
Fasilitas kesehatan yang sering dikunjungi Tn.Y adalah puskesmas terdekat UPT
puskesmas panghegar
f. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn.Y tidak akan menambah keturunan

28. Fungsi ekonomi :


Tn. Y dan Ny. D mendapatkan penghasilan yang diperoleh dari pekerja ojek dan berjualan

VI. Stress dan koping keluarga


1. Stressor jangka pendek dan panjang :
a. Stressor jangka pendek
Yang menjadi kekhawatiran keluarga saat ini adalah kondisi pandemik covid-19 yang
menyebabkan Ny.D sudah jarang untuk melakukan pemeriksaan mengenai kesehatannya
b. Stressor jangka panjang
Kondisi penyakit yang dialami oleh Ny.D yang membuat keluarga khawatir.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap Stressor :
Keluarga menanggapi stressor dengan tidak panik serta mendiskusikan dengan seluruh anggota
keluarga untuk mengatasi stressor. Serta mencari cara untuk mengatasi masalah tersebut dengan
cara terbaik agar diperoleh hasil yang baik pula.
3. Strategi koping yang digunakan :
Keluarga menjaga perilaku hidup sehat seperti rajin mencuci tangan dan juga mematuhi protokol
kesehatan yang diberlakukan dilingkungan sekitar tempat tinggal
4. Strategi adaptasi disfungsional :
Keluarga tidak menerapkan strategi disfungsional.

VII. Pemeriksaan fisik


a. Keadaan Umum
Kesadaran compos mentis, penampilan tampak bersih dan rapih.
b. Integumen
Kulit berwarna sawo matang, tidak adanya abnormalitas warna, tidak terdapat hiperpigmentasi.
c. Kepala
Inspeksi : rambut berwarna puih, kulit kepala bersih, tidak terdapat alophesia (kebotakan). Bentuk
kepala simetris, tidak terlihat adanya lesi, benjolan tidak ada hematoma.
Palpasi : tidak teraba adanya benjolan, tidak terdapat nyeri tekan.
d. Mata
Inspeksi : Simetris antara mata kanan dan mata kiri, kelopak mata (palpebra) utuh tidak terlihat
adanya inflamasi, alis mata simetris kanan kiri, pupil isokor pada saat diberi cahaya, sklera putih
tidak terlihat adanya ikterik. Konjungtiva tidak terlihat anemis, kemampuan penglihatan menurun
karena factor pertambahan usia
Palpasi : tidak ada nyeri tekan di sekitar mata, tidak teraba benjolan sekitar area mata
e. Telinga
Inspeksi : Simetris antara kanan dan kiri, Terlihat adanya serumen dalam batas normal, test
ketajaman pendengaran terbukti pada saat ditanya, pasien menjawab dengan baik tidak
kebingungan dan sesuai dengan pertanyaan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
f. Mulut dan Tenggorokan
Inspeksi : Warna mukosa merah muda , simetris antara bibir atas dan bibir bawah, tidak tampak
kering, stomatitis tidak ada, tidak ada keluhan pengecapan.
g. Leher
Inspeksi: tidak terdapat adanya pembengkakan, benjolan tidak ada, pergerakan leher tampak baik.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, reflex menelan baik, tidak teraba adanya pembesaran pada kelenjar
thyroid.
h. Sistem Pernapasan
Inspeksi :
Tidak terlihat adanya pernafasan cuping hidung, tidak terlihat adanya dispnea, pergerakan dada
simetris, tidak ada penggunaan bantuan otot tambahan pernafasan. Auskultasi :
Saat dilakukan auskultasi suara nafas terdengar vesikular tidak terdapat bunyi abnormalitas seperti
ronchi, wheezing, crackles,dsb.
Perkusi :
Saat dilakukan perkusi bunyi terdengar sonor (resonance)
i. Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi :
Bentuk simetris tidak terlihat adanya abnormalitas bentuk seperti barrel chest, pigeon chest, funnel
chest. Tidak terdapat abnormalitas warna seperti eritema, jaundice, sianosis, CRT < 2 detik..
Auskultasi :
Suara jantung lub dub ( S1-S2) tidak terdapat abnormalitas suara seperti gallop, murmur, atau
abnormalitas lainnya. suara paru-paru terdengar ronchi di semua lapang paru.
Perkusi :
Suara jantung dullnes, suara paru-paru dullness.
j. Sistem Gastrointestinal
Bentuk perut simetris, tidak terdapat adanya abnormalitas warna seperti eritema, jaundice, sianosis,
dsb. Tidak ada bekas luka, terdapat nyeri tekan pada abdomen klien , bising usus 10x/menit, tidak
adanya edema
k. Sistem Perkemihan
Tidak ada keluhan pada system urinary klien
l. Sistem Muskuloskeletal
Tidak ada keluhan pada system muskuloskeletal

m. Pemeriksaan tanda vital


Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi : 86x/menit
Respirasi Rate : 21x/menit
Suhu : 36.2 C
BB/TB : 65/158
VIII. Harapan Keluarga
1. Terhadap masalah kesehatan
Keluarga berharap seluruh anggota keluarga sehat dan keluhan yang dirasakan berkurang serta
penyakit yang dialami klien dapat membaik dan tidak memburuk
2. Petugas kesehatan yang ada
Petugas kesehatan/puskesmas lebih optimal untuk bisa melakukan perawatan seperti sebelum
pandemic
3. Terhadap anggota keluarga yang lain
Ny. D berharap anggota keluarga yang lain dapat lebih memperhatikan dan mendukung kesehatan
klien dan selalu menjaga pola hidup sehat
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
DENGAN DIABETES MELITUS PADA NY. D ANGGOTA KELUARGA TN.Y DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS PANGHEGAR

A. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1. DS : Ketidakmampuan keluarga Gangguan Rasa
- Pasien mengatakan nyeri dalam mengenal masalah Nyaman ; Nyeri
di bagian abdomen dengan Kesehatan pada abdomen Ny.D
skala 5
- keluarga mengatakan Ketidakmampuan keluarga
bahwa jika nyeri leher dalam merawat anggota
kambuh hanya di beri keluarga lainnya
minum air putih saja dan
di istirahatkan

DO :
- Muka pasien tampak
menyeringai
- Tekanan darah 130/80
mmHg
- Nadi 86 x/mennit
- pernapasan; 21 x/menit
- suhu 36,2˚ c
2. DS : Ketidakmampuan keluarga Kesiapan anggota
- Keluarga mengatakan dalam mengenal masalah keluarga Ny.D
kurang memahami cara Kesehatan meningkatkan
merawat klien dengan manajemen
diabetes melitus Ketidakmampuan keluarga kesehatan keluarga
- Keluarga mengatakan dalam merawat anggota
makanan Ny.D sama keluarga yang lain
dengan keluarga yang lain
- Keluarga memiliki Kesiagaan keluarga untuk
motivasi untuk meningkatkan pengetahuan
meningkatkan
pengetahuan mengenai
penyakit salah satu
anggota keluarganya
DO :
-Keluarga masih tampak
bingung tentang penyakit
yang diderita Ny.D karena
baru mengalami
penyakitnya
TD : 130/80 mmHg
N : 86 x/mnt
RR : 21 x/mnt
Gds: 487

B. PENAPISAN MASALAH
Diagnosa :
Gangguan Rasa Nyaman Nyeri b.d ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah dan
merawat keluarga
NO KRITERIA SKORIN PEMBENARAN
G
1. Sifat Masalah : 3/3x1 =1 Masalah bersifat actual karena sudah terjadi. Ny. D
Aktual mengalami diabetes melitus sejak 2 bulan yang
lalu. Ny.D mengeluh nyeri didaerah abdomen.
2. Kemungkinan Keluarga Ny. D tidak tahu mengenai penyebab,
masalah dapat tanda gejala dan lain-lain. Namun, Fasilitas
diubah : sebagian 1/2x2 = 2 kesehatan (puskesmas) dapat dijangkau dengan
mudah sehingga keluarga dapat memanfaatkan
ketika terjadi kekambuhan pada Ny.D
3. Potensi masalah Masalah (DM) Ny.D sudah dialami sejak 2 bulan
untuk dicegah : yang lalu (Akut). Namun diabetes melitus dapat
2/3x1 = 0,7
Cukup diobati dan dicegah apabila keluarga mengetahui
atau mengenali masalah tersebut.
4. Menonjolnya Ada masalah, namun keluarga hanya mengatasinya
masalah : masalah dengan obat sesuai anjuran faskes terdekat dan
2/2x1= 1
berat harus keluarga merasa harus segera ditangani.
segera ditangani
TOTAL SKOR 4,7

Diagnosa : Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan berhubungan dengan


ketidakmampuan mengenal masalah anggota keluarga juga kesiagaan untuk meningkatkan
pengetahuan kesehatan keluarga

NO KRITERIA SKORIN PEMBENARAN


G
1. Sifat Masalah : Masalah bersifat actual karena sudah terjadi di
Aktual keluarga Ny. D yang mengalami hipertensi sejak
3/3x1 =1 2 bulan yang lalu dimana keluarga mengatakan
hanya mengetahui pengobatan medis saja tidak
dengan hal lainnya.
2. Kemungkinan Keluarga Ny. D tidak tahu mengenai penyebab,
masalah dapat tanda gejala dan lain-lain. Dan keluarga
diubah : mudah 2/2x2 = 2 mengatakan siap untuk menerima pemberian
edukasi oleh mahasiswa ataupun petugas
Kesehatan faskes.
3. Potensi masalah Masalah ketidak tahuan pengetahuan keluarga
untuk dicegah : akan dapat teratasi setelah diberikannya
2/3x1 = 0,7
rendah penyuluhan mengenai masalah aktual klien yaitu
hipertensi.
4. Menonjolnya 0/2x1= 0 Ada masalah, namun keluarga tidak menganggap
masalah : masalah hal atau pengetahuan tersebut sebagai masalah
tidak dirasakan yang perlu dipenuhi untuk kebutuhan keluarga
Ny.D sendiri.
TOTAL SKOR 3,7

C. Daftar Prioritas Diagnosa Keperawatan


No. Diagnosa Keperawatan Score
1. Gangguan Rasa Nyaman Nyeri Ny.D keluarga Tn.Y diarea abdomen 4,7
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalah dan merawat keluarga
2. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan keluarga berhubungan 3,7
dengan ketidakmampuan mengenal masalah anggota keluarga juga
kesiagaan untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan keluarga

A. Intervensi Keperawatan

NO DIAGNOSA TUJUAN EVALUASI RENCANA /


UMUM KHUSUS KRITERIA STANDAR INTERVENSI
1. Nyeri Akut b.d Setelah Setelah Wajah 1. Observasi
Kemampuan dilakukan dilakukan klien tingkat nyeri
keluarga tindakan tindakan tampak klien
merawat keperawatan keperawatan rileks 2. Observasi
anggota selama 2x selama 1x tanda-tanda
keluarga yang kunjungan kunjungan vital
sakit diharapkan : keluarga 3. Anjurkan
masalah mampu kepada
nyeri dapat merawat Respon keluarga
teratasi anggota verbal memeriksa
keluarga kan
yang sakit kondisi
dengan Ny. D
kriteria hasil : secara
1. Nyeri teratur
klien 4. Ajarkan
berkurang teknik
atau relaksasi
hilang napas
2. Klien dalam
tidak 5. Edukasi
mengeluh keluarga
kan nyeri untuk
abdomen memberikan
3. Wajah suasana
pasien nyaman
tidak
menyerin
gai
4. Klien
merasa
nyaman
Respon Klien 1. Ajarkan
non verbal mampu pasien untuk
mengaplika teknik
sikan relaksasi
teknik
relaksasi
napas
dalam
2. Kesiapan Setelah Setelah Keluarga 1. Lakukan
meningkatkan dilakukan dilakukan dapat pendidikan
manajemen tindakan tindakan memahami kesehatan
kesehatan keperawatan keperawatan dan pada keluarga
keluarga selama 2x keluarga menyembut pasien
berhubungan kunjungan selama 1x kan mengenai
dengan diharapkan kunjungan kembali masalah
Ketidakmampu pemahaman keluarga mengenai kesehatan :
an keluarga masalah dapat pengertian, Diabetes
dalam kesehatan mengenal tanda Melitus
mengenal teratasi dan masalah Respon gejala, 2. Jelaskan pada
masalah anggota kesehatan verbal penyebab, keluarga cara
anggota keluarga dan mampu pencegahan merawat
keluarga dapat merawat dari DM pasien
dengan merawat anggota itu sendiri Diabetes
diabetes keluarga keluarga Melitus
melitus yang sedang yang sakit 3. Anjurkan
sakit dengan dengan kepada
menerapkan kriteria hasil keluarga
terapi senam : memeriksaka
DM 1.memahami n Ny. D
penyebab, secara
dampak, terartur
gejala DM
2.mengidenti
fikasi cara
merawat
anggota
keluarga
yang
menderita
DM.
3. mengenal
terapi senam
DM pada
Ny.D
Respon Keluarga 1. Ajarkan dan
Non dapat Jelaskan
Verbal melakukan kepada
tindakan keluarga
senam DM pasien
mengenai
terapi senam
DM pada
Ny.D

B. Implementasi

No. Tanggal Diagnosa Tindakan Evaluasi Paraf


Keperawatan
1. 21 Gangguan rasa 1. Mengobservasi S : Ny. D mengatakan nyeri di
Oktober nyaman nyeri tingkat nyeri abdomen berkurang dan
2021 klien dirasakan hilang timbul
2. Mengobservasi O:
tanda-tanda vital . skala nyeri 3 (rentang 1-10)
3. Menganjurkan . TTV :
kepada TD : 120/80
keluarga
mmhg
memeriksa
kan kondisi S : 36,5 oC
Ny. D secara
Nadi : 80 x/menit
teratur
4. Mengajarkan
RR : 20 x/menit
teknik
relaksasi A : masalah nyeri akut teratasi
napas dalam sebagian
5. Mengedukas
i keluarga P : Intervensi dilanjutkan :
untuk 1. Memantau Tekanan
memberikan Darah
suasana 2. Menganjurkan kepada
nyaman keluarga
memeriksakan kondisi
Ny. D secara teratur
2. 23 Kesiapan 1. Melakukan S : - Keluarga Ny.D
Oktober meningkatkan pendidikan mengatakan paham dan sudah
2021 manajemen kesehatan pada mengetahui mengenai masalah
kesehatan keluarga pasien kesehatan dengan DM
keluarga mengenai . Keluarga Ny. D paham dan
masalah sudah mengetahui cara
kesehatan : merawat pasien DM dengan
Diabetes terapi senam DM
Melitus O : - Keluarga Ny. K
2. Menjelaskan kooperatif pada dilakukan
pada keluarga pendidikan kesehatan dan terapi
cara merawat senam DM
pasien DM . Keluarga Ny. D sudah
3. Menganjurkan memanfaatkan fasilitas
kepada keluarga kesehatan
memeriksakan A : Masalah kesiapan
Ny. D secara meningkatkan manajemen
terartur kesehatan keluarga sudah
4. Mengajarkan dan teratasi
Jelaskan kepada P : Intervensi dilanjutkan dan
keluarga pasien dimodifikasi :
mengenai terapi 1. Melakukan latihan senam
senam DM DM
DOKUMENTASI
LAMPIRAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN

TEMA : Diabetes Melitus


MATERI :
1). Definisi Diabetes Melitus
2). Penyebab dari Diabetes Melitus
3). Tanda gejala penyakit Diabetes Melitus
4). Pencegahan Diabetes Melitus
SASARAN : Ny. Dede
WAKTU : 20 menit
TEMPAT : Rumah Ny.Dede (Kampung wareng RT.03/RW.02)
PENGAJAR : Melania Nurul Majidah
A. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 20 menit diharapkan ibu Dede dapat
memahami tentang penyakit Diabetes Melitus.
B. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan diharapkan sasaran dapat :
1. Mampu menyebutkan definisi Diabetes Melitus
2. Mampu menyebutkan penyebab dari Diabetes Melitus.
3. Mampu menyebutkan tanda dan gejala penyakit Diabetes Melitus.
4. Mampu menyebutkan cara-cara pencegahan Diabetes Melitus

C. Alokasi Waktu (10 menit)

No Tahap Komunikator Peserta Waktu


1 Pre Interaksi 1. Membuka dan Menjawab 5 menit
berdoa salam dan
2. Memperkenalkan memperhatikan
diri
3. Menjelaskan
maksud dan tujuan
4. Kontrak waktu
5. Menyebutkan
materi yang akan
disampaikan
2 Isi - Menjelaskan Memperhatika 10 menit
definisi n dan bertanya
Diabetes
Melitus
- Menjelaskan
penyebab dari
Diabetes
Melitus
- Menjelaskan
tanda dan
gejala
penyakit
Diabetes
Melitus.
- Menjelaskan
pencegahan
Diabetes
Melitus

3 Penutup 1. Mengevaluasi Memperhatika 5 menit


dan n dan tanya
menyimpulkan jawab
2. Berdoa dan
menutup

D. Strategi Pengajaran
Hari/tanggal : Sabtu / 24 Oktober 2021
Waktu : 20 menit
Tempat : Rumah Ny.Dede (Kampung wareng RT.03/RW.02)
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Pertanyaan
1. Apa pengertian dari Diabetes Melitus?
2. Apa penyebab dari Diabetes Melitus?
3. Sebutkan tanda dan gejala dari Diabetes Melitus ?
4. Sebutkan pencegahan Diabetes Melitus?
E. Media Pengajaran
Leafleat
F. Materi
1. Definisi Diabetes Melitus

Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh


kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Diabetes Melllitus adalah
suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena
adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik
absolut maupun relatif (Arjatmo, 2013).
2. Penyebab Diabetes Melitus
 Faktor genetik
 Faktor usia
 Mengkonsumsi makanan tinggi gula
 Malas bergerak
 Kelebihan berat badan
 Menggunakan obat-obat tertentu
 Kekurangan cairan
3. Tanda dan gejala Diabetes Melitus
 Sering merasa haus.
 Sering buang air kecil, terutama di malam hari.
 Sering merasa sangat lapar.
 Turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.
 Berkurangnya massa otot.
 Terdapat keton dalam urine. Keton adalah produk sisa dari pemecahan otot
dan lemak akibat tubuh tidak dapat menggunakan gula sebagai sumber energi.
 Lemas.
 Pandangan kabur.
 Luka yang sulit sembuh.
 Sering mengalami infeksi, misalnya pada gusi, kulit, vagina, atau saluran
kemih.

4. Pencegahan Diabetes Melitus


1. Menjaga berat badan ideal
2. Makan makanan bergizi seimbang
Makanan yang harus di hindari: Makanan tinggi lemak jenuh, seperti susu sapi
berlemak, keju, es krim, sosis, nugget, kue, dan gorengan. Makanan dan
minuman kemasan. Makanan tinggi natrium, seperti garam, bumbu masak
instan, dan mi instan. Makanan dan minuman tinggi karbohidrat sederhana,
seperti permen, kue kering, minuman ringan, jajanan manis (martabak).
3. Memperhatikan asupan karbohidrat dan gula
4. Menjaga porsi makan
5. Perbanyak aktivitas fisik
6. Rutin olahraga
7. Tidak merokok
8. Mengurangi konsumsi manis
9. Perbanyak minum air putih
10. Rutin cek gula darah

Leaflet Diabetes Melitus

Anda mungkin juga menyukai