Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN.

G DENGAN

TAHAPAN PERKEMBANGAN KELUARGA LANSIA

Nama Mahasiswa : NI WAYAN METRIASIH

NIM : 00801117

Tanggal Pengkajian : 06 Maret 2012

I. IDENTITAS UMUM KELUARGA


1. Nama KK : Tn. G
2. Umur KK : 67 thn
3. Pendidikan terakhir KK : SD
4. Pekerjaan : Petani
5. Penghasilan : Tidak tetap
6. Agama : Islam
7. Suku/kebangsaan : Tolaki/ Indonesia
8. Alamat : RT 2,dusun I desa Mowila
9. Komposisi keluarga :

No Nama Jenis Umur Hub dgn KK Pekerjaan Pendidikan


kelamin
1 Ny. S P 57 thn Isteri - SD
2 Tn. J L 25 thn Anak Honorer D2
3 Ny. A P 18 thn Menantu - SMA

1
10. Genogram :

G1 :

G2 :
67 52
7
7
7
G3 : 7

25 18

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal laki-laki

: Meninggal perempuan

: Anggota keluarga yang sakit

: Tinggal bersama

11. Tipe Keluarga


Tipe keluarga Tn. G adalah Multy generation family
12. Suku Bangsa
Tn. G dan Istrinya Ny. S bersuku bangsa Tolaki

2
13. Agama
Anggota keluarga Tn. G seluruhnya beragama Islam. Menurut kepercayaan keluarga
bahwa penyakit diturunkan oleh Tuhan sebagai cobaan terhadap keluarga, dan
manusia berdoa dan berusaha untuk menghadapi cobaan tersebut serta makanan yang
disajikan dalam keluarga adalah makanan yang halal dan tidak ada budaya yang
bertentangan dengan kesehatan.
14. Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga tergolong status sosial ekonomi menengah sebab
selain penghasilan tidak tetap kisaran sebesar < 250.000/ bulan. Namun demikian
keluarga mengakui penghasilan tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan keluarga
sebab selain untuk kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan pengobatan istrinya yang
sering sakit.
15. Aktifitas rekreasi keluarga
Keluarga tidak pernah mengunjungi tempat-tempat rekreasi di hari- hari libur..

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. G mempunyai 10 orang anak yang rata-rata sudah menikah, dan
sekarang Tn. G sudah berusia 67 tahun, maka keluarga Tn. G berada pada tahapan
perkembangan keluarga lansia.
2. Riwayat keluarga inti
3. Riwayat keluarga sebelumnya.
Ny. S, istri Tn. G sering mengalami sesak napas, yang sudah lama dirasakan namun
frekwensinya hilang timbul dan baru pulang dari rumah Sakit 2 hari yang lalu.

III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN


A. Karakteristik Rumah
- Status kepemilikan rumah : milik sendiri
- Jenis bangunan : non permanen
- Luas bangunan : 54 m2
- Jumlah ruangan : kamar tidur 4 ruangan, ruang tamu, ruang tengah, dan dapur.
3
- Pencahayaan : listrik
- Ventilasi rumah : baik
- Lantai : Plester/semen
- Pengaturan perabot rumah tangga : Perabotan tidak tertata dengan rapi, kamar
dalam keadaan berantakan pada saat pengkajian

Kamar Tidur R. Tamu

Kamar Tidur

R. tengah
Kamar Tidur

Dapur
Kamar Tidur

B. Sumber Air
- Sumber air minum : Sumur gali
- Tempat pengambilan air untuk mencuci : Sumur gali
- Karakteristik air secara makroskopis : keruh, tidak berbau, dan tidak berasa
- Penggunaan air minum : dimasak
C. Jamban Keluarga
- Tempat pembuangan kotoran: di halaman/di sembarang tempat
D. Sampah
Pengelolaan sampah rumah tangga ditampung di halaman rumah lalu dibakar oleh
karena tidak dilewati kendaraan sampah.

4
E. Pembuangan Air Limbah
- Pengelolaan air limbah rumah tangga dibuang keselokan
- Keadaan SPAL : terbuka dan menggenang.
IV. STRUKTUR, FUNGSI DAN POLA KEBIASAAN KELUARGA SEHARI-HARI
A. Pola Makan Keluarga
- Makanan pokok : nasi
- Frekuensi makan : tidak teratur
- Menu makan keluarga : nasi, sayur, lauk
- Cara pengelolaan makanan : memenuhi syarat kesehatan
- Keluarga Tn. G mengatakan tidak ada masalah dalam keluarga mereka saat ini.
B. Hygiene Keluarga
- Kebiasaan mandi : dua kali sehari menggunakan sabun mandi
- Cuci rambut : setiap kali mandi
- Kebiasan cuci tangan sebelum makan : ya
- Kebiasaan mengganti pakaian : satu kali sehari
- Kebiasaan menggunakan alas kaki : tidak ada masalah
C. Pola Komunikasi Keluarga
- Dalam menghadapi suatu masalah, yang mengambil keputusan untuk pemecahan
masalah adalah Tn. G selaku kepala keluarga
- Pemecahan masalah dalam keluarga dilakukan dengan musyawarah keluarga.
D. Struktur kekuatan keluarga
- Kepala keluarga merupakan pengambil keputusan keluarga
E. Struktur Peran
- Tn. G selaku kepala keluarga dibantu anaknya dalam mencari nafkah
- Ny. S sebagai istri bertanggung jawab dalam rumah tangga, yang mana dalam
penyediakan makanan, dan mengurus/mengatur rumah dibantu oleh menantunya.
- Anak-anak keluarga Tn. G berperan sesuai dengan perannya sebagai anak, kakak
dan adik bagi saudara-saudaranya.
F. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga kurang menyadari pentingnya menjaga kesehatan, mereka membiasakan
cuci tangan sebelum makan, akan tetapi kebersihan lingkungan disekitarnya tidak
5
dijaga dengan baik, kecukupan gizi dalam keluarga juga kurang terpenuhi dilihat dari
makanan yang sering dikonsusmsi tiap harinya dikarenakan ekonomi rendah (tidak
memenuhi 4 sehat 5 sempurna).
G. Fungsi Keluarga

1. Fungsi Afektif
Pengekspresian kasih sayang dan kehangatan keluarga tidak tercipta dengan baik.
2. Fungsi Sosialisasi
Interaksi antar anggota keluarga terjalin dengan baik, namun interaksi keluarga
Tn. G dengan lingkungan sekitarnya cenderung cuek.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
1. Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
Keluarga Tn. G kurang mengenali masalah kesehatan, jika ada keluarga yang
sakit tidak langsung dibawa ke tempat pelayanan kesehatan
2. Kemampuan memutuskan tindakan yang tepat
Keluarga Tn. G tidak mampu memutuskan tindakan yang akan di lakukan bila
ada anggota keluarga yang sakit, terbukti Ny. S baru kali pertama dibawa ke
RS untuk menjalani pengobatan meski sudah sering mengalami sesak napas
3. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Jika anggota keluarga ada yang sakit dan sekiranya perlu penanganan tenaga
kesehatan, maka keluarga akan mempercayakan perawatan dan penyembuhan
pada tenaga kesehatan. Namun bila sakitnya masih tergolong ringan, keluarga
cukup menganjurkan istirahat, pemenuhan kebutuhan dan konsumsi obat
warung kepada anggota keluarga yang sakit.
4. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan sekitarnya
Keluarga Tn. G belum mampu memodifikasi lingkungan sekitarnya terbukti
masih banyaknya sampah yang berserakan di sekitar rumah Tn. G tidak
adanya tempat sampah serta SPAL yang terbuka dan menggenang serta rumah
dalam keadaan berdebu saat dilakukan pengkajian.
5. Kemampuan keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan

6
Keluarga Tn. G mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada di desa
mowila akan tetapi biasanya setelah anggota keluarga tidak mampu lagi di
rawat di rumah.
4. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn.G memiliki 10 orang anak, 2 orang meninggal dunia dan sisanya
rata-rata sudah berkeluarga.
5. Fungsi Ekonomi
Kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarga terpenuhi meski dalam keadaan
pas-pasan.

V. STRESS DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor jangka panjang : -
2. Stressor jangka pendek : Sakitnya Ny. S yang mengurangi keceriaan dalam rumah.
3. Strategi koping yang digunakan : berusaha keluar dari masalah dan menyerahkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa.

VI. PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA


1. Tn. G :
- KU : Baik
- TTV :
TD : 120/70 mmHg
Nadi ; 68 x/mnt
RR : 20 x/mnt
- Wajah : simetris kiri dan kanan
konjungtiva tidak anemis
sklera tidak ikhterik
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan ggn. menelan
- Dada : Simetris kiri dan kanan
tidak ada suara nafas tambahan
- Abdomen : Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran
hepar, dan pergerakan peristaltik usus baik
7
- Ekstremitas :
Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, dan tidak ada
kelainan pada jari tangan dan kaki
2. Ny. S :
- KU : Masih nampak lemah
- TTV:
TD : 140/80 mmHg
Nadi : 70 x/mnt
RR : 23 x/mnt
- Kepala :
- Rambut dan kulit kepala :
Rambut lurus, kulit kepala bersih
- Mata :
simetris kiri dan kanan
Konjungtiva tidak anemis
Sklera tidak ikhterik
- Hidung :
Simetris dan tidak ada pembesaran polip
- Mulut :
Tidak ada stomatitis
Tidak ada pembesaran tonsil
- Telinga :
Kedua telinga simetris
- Leher :
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Tidak ada gg. menelan
- Dada :
Simetris kiri dan kanan
Ada suara napas tambahan
- Abdomen :
Tidak ada pembesaran hepar, peristaltik usus baik
8
- Ekstremitas :
Anggota gerak lengkap dan tidak ada kelainan pada jari tangan dan kaki

3. Tn. J :
- KU : Baik
- TTV:
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 70 x/mnt
RR : 18 x/mnt
- Kepala :
- Rambut dan kulit kepala :
Rambut lurus, kulit kepala bersih
- Mata :
simetris kiri dan kanan
Konjungtiva tidak anemis
Sklera tidak ikhterik
- Hidung :
Simetris dan tidak ada pembesaran polip
- Mulut :
Tidak ada stomatitis
Tidak ada pembesaran tonsil
- Telinga :
Kedua telinga simetris
- Leher :
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Tidak ada gg. menelan
- Dada :
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada suara nafas tambahan
- Abdomen :
Tidak ada pembesaran hepar, peristaltik usus baik
9
- Ekstremitas :
Anggota gerak lengkap dan tidak ada kelainan pada jari tangan dan kaki

4. Ny. A :
- KU : Baik
- TTV:
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 70 x/mnt
RR : 18 x/mnt
- Kepala :
- Rambut dan kulit kepala :
Rambut lurus dan panjang, kulit kepala bersih
- Mata :
simetris kiri dan kanan
Konjungtiva tidak anemis
Sklera tidak ikhterik
- Hidung :
Simetris dan tidak ada pembesaran polip
- Mulut :
Tidak ada stomatitis
Tidak ada pembesaran tonsil
- Telinga :
Kedua telinga simetris kiri dan kanan
- Leher :
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Tidak ada gg. menelan
- Dada :
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada suara nafas tambahan
- Abdomen :
Tidak ada pembesaran hepar, peristaltik usus baik
10
- Ekstremitas :
Anggota gerak lengkap dan tidak ada kelainan pada jari tangan dan kaki

VII. HARAPAN KELUARGA


a. Terhadap masalah kesehatan
Keluarga Tn. G berharap agar seluruh keluarganya tetap dalam keadaan sehat.
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada
1. Keluarga Tn. G berharap pelayanan kesehatan di puskesmas mowila dapat di
tingkatkan, yang mana tidak ada perbedaan status ekonomi dalam melayani
masyarakat.
2. Keluarga Tn. G berharap agar pengobatan gratis dan tidak ada pemungutan biaya
berobat dan petugas bekerja secara profesional.

VIII. ANALISA DATA

Masalah Masalah
No. Data
Kesehatan Keperawatan
1. Data Subyektif: Ketidakmampuan Resiko serangan
- Ny. S, istri Tn. G mengatakan keluarga Tn. G berulang
dirinya sering mengalami mengenal
sesak napas. masalah
- Ny. S mengatakan frekwensi kesehatan yang
sesaknya hilang timbul dihadapi
- Ny. S baru kali pertama dibawa ke
RS untuk menjalani pengobatan
meski sudah sering mengalami
sesak napas.
- Keluarga mengatakan Ny. S
dirawat di RS Abunawas selama 15
hari dan baru pulang ke rumah

11
beberapa hari
yang lalu.
Data Obyektif :
- Ny. S masih nampak lemah.
- TTV:
TD : 140/80 mmHg
Nadi : 70 x/mnt
RR : 23 x/mnt

2 Data Subyektif : Ketidakmampuan Resiko terjadinya


- Keluarga Tn. G mengatakan tidak keluarga Tn. G penularan penyakit
punya waktu meski untuk sekedar memodifikasi
membuat SPAL dan lubang sampah lingkungan
Data Obyektif :
- Keadaan SPAL : terbuka dan
menggenang.
- Keluarga nampak
cuek dengan kebersihan
lingkungannya
- Tidak ada jamban keluarga
- Rumah nampak berdebu

IX. SKORING

1. Resiko serangan berulang pada Ny. S berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga Tn.G
memutuskan tindakan yang akan di lakukan

NO Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran


1 a. Sifat Masalah 2 1 2/3x1=2/3 Masalah ini termasuk ancaman
yang akan terjadi bila keluarga
tidak segera diberikan

12
Ancaman pemahaman

b. Kemungkinan 2 2 2/2x2=2 Latar belakang pendidikan Tn.


masalah dapat G dan isterinya SD, namun anak

diubah dan menantunya setingkat D2


dan SMA. Sehingga
memudahkan menerima
Mudah
informasi dan penjelasan yang
diberikan baik oleh petugas
ataupun mahasiswa kesehatan
c. Potensi masalah 3 1 3/3x1=1 Potensi masalah dapat dicegah
untuk dicegah tinggi karena anak dan menantu
Tn. G dapat diajak untuk
bekerjasama menata lingkungan

Tinggi rumahnya

d. Menonjolnya 1 1 1/2x1=1/2 Karena masalahnya baru berupa


Masalah resiko,jadi masih ada
kemungkinan untuk kita
mengubah/mencegah terjadinya
Tak perlu

segera ditangani

Jadi total skor adalah : 2/3+2+1+1/2= 3 1/2

2. Resiko terjadinya penularan penyakit pada keluarga Tn. G berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga Tn. G memodifikasi lingkungan

NO Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran


2 a. Sifat Masalah 2 1 2/3x1=2/3 Masalah ini termasuk ancaman
yang akan terjadi bila
lingkungan tidak segera diubah

13
Ancaman

b. Kemungkinan 1 2 1/2x2=1 Latar belakang pendidikan Tn.


masalah dapat G dan isterinya SD, namun anak

diubah dan menantunya setingkat D2


dan SMA. Sehingga
memudahkan menerima
Sebagian
informasi dan penjelasan yang
diberikan baik oleh petugas
ataupun mahasiswa kesehatan
c. Potensi 3 1 3/3x1=1 Potensi masalah dapat dicegah
masalah untuk tinggi karena anak dan menantu

dicegah Tn. G dapat diajak untuk


bekerjasama menata lingkungan
rumahnya
Tinggi

Menonjolnya 2 1 2/2x1=1 Lingkungan bersih dan sehat


masalah adalah faktor pendukung
kesehatan, jadi harus segera
Segera ditangani
ditangani agar terhindar dari
penyakit yang tidak diinginkan
Jadi total skor adalah : 2/3+1+1= 3 2/3

PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN


KELUARGA Tn. G

1. Resiko terjadinya penularan penyakit pada keluarga Tn. G berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga Tn. G memodifikasi lingkungan.
2. Resiko serangan berulang pada Ny. S berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga Tn.G
Mengenal masalah kesehatan yang dihadapi

14
15
RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S

Implementasi
Hari/tanggal No. Dx Implementasi Ket
Kamis/ 1 1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang
23/12/2011 pengertian, penyebab, tanda dan gejala dan
komplikasi DBD
2. Mendiskusikan dengan keluarga tentang
pengertian, penyebab, tanda dan gejala dan
komplikasi DBD
3. Jelaskan akibat DBD bila tidak ditangani
dengan segera
4. Membimbing keluarga untuk mengambil
keputusan yang tepat dalam mengatasi DBD
5. Menganjurkan keluarga memberi banyak
minum dan utamakan yang manis-manis
spt: teh manis, sirup, jus buah, dan susu

2
1. Mengkaji pemahaman keluarga tentang cara
penularan DBD
2. Mendiskusikan dengan keluarga Tn. S tentang
cara penularan DBD
3. Menjelaskan mengapa penularan DBD harus
dicegah.
4. Membimbing keluarga untuk mengambil
keputusan yang tepat dalam menentukan cara
penanggulangan penularan DBD
5. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang cara
pencegahan penularan DBD
6. Tanyakan pemahaman keluarga tentang kondisi
lingkungan yang apa mencegah

16
perkembangbiakan nyamuk Aedes Aeghipty
7. Mendiskusikan dengan keluarga hal-hal yang
baik dilakukan untuk pencegahan penularan.
8. Memberikan kesempatan keluarga untuk
memodifikasi lingkungan yangn sesuai untuk
pencegahan perkembangbiakan nyamuk DBD

Evaluasi

No. Hari/tgl DIAGNOSA EVALUASI

1 sabtu / Resiko kekurangan S : keluarga mengatakan kini sudah tidak secemas


25/12/2010 volume cairan pada hari-hari kemarin karena An. Y sudah
An. Y berhubungan menunjukkan keadaan yang lebih baik
dengan ketidak O : keluarga tampak lebih tenang
mampuan keluarga A : masalah teratasi sebagian (intervensi 1 dan 5 =
Tn. S mengenal berhasil/ intervensi 2, 3, 2 = belum berhasil)
masalah kesehatan P: lanjutkan intervensi : 2, 3,dan 4
yang dihadapi
2 sabtu / Resiko terjadi S : Keluarga mengatakan kini telah memahami
25/12/2010 penularan penyakit cara mencegah penularan penyakit DBD
akibat lingkungan O : Keluarga sudah mengerti bagaimana lingkngan
yang kurang sehat yang sehat untuk mencegah penularan
pada keluarga Tn. S penyakit DBD
berhubungan dengan A : masalah teratasi
ketidak mampuan P : pertahankan intervensi
keluarga Tn.S
mengenal
karakteristik
lingkungan yang
sehat.

17
`

18

Anda mungkin juga menyukai