Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

PENTINGNYA VAKSINASI MENINGITIS BAGI JAMAAH HAJI

Nama:

Putri Wahyuni Hadiyanti

NIM: 20144010007

PRODI DIII KEPERAWATAN


STIKES RAJEKWESI BOJONEGORO
TAHUN 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Pentingnya vaksinasi meningitis bagi jamaah haji

Sub pokok bahasan : Pemahaman tentang pentingnya vaksinasi meningitis bagi


calon jamaah haji

Sasaran : Calon jamaah haji

Target : Sasaran mampu mengetahui dan memahami pentingnya


vaksinasi meningitis bagi calon jamaah haji

Hari / Tanggal : Senin, 31 Mei 2021

Waktu : 40 menit

Tempat : Ruang kelas DIII Keperawatan, Tingkat 1 STIKES


Rajekwesi Bojonegoro

Penyuluh : Putri Wahyuni Hadiyanti

A. LATAR BELAKANG
Menunaikan ibadah haji merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu.
Selain persiapan untuk beribadah, orang yang hendak melakukan ibadah haji juga perlu
melakukan persiapan secara fisik. Selain manasik salah satu persiapan yang diwajibkan oleh
pemerintah untuk dilakukan oleh calon jamaah haji sebelum berangkat ke tanah suci adalah
vaksin meningitis. Meningitis adalah penyakit serius dengan angka kematian tinggi. Oleh
karena itu perlu dilakukan pendidikan kesehatan terhadap calon jamaah haji tentang
pentingnya vaksinasi meningitis.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan sasaran mampu mengetahui dan
memahami pentingnya vaksinasi meningitis dengan baik

C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan bapak-bapak dan ibu-ibu calon jamaah
haji mampu mengetahui:
1. Apa yang dimaksud dengan vaksinasi meningitis
2. Tujuan dilakukannya vaksinasi meningitis
3. Gejala penyakit meningitis
4. Cara penularan meningitis
5. Pencegahan meningitis
6. Jenis vaksin meningitis
7. Waktu yang tepat untuk vaksinasi
8. Prosedur pemberian vaksin meningitis
9. Efek samping pemberian vaksin meningitis
10. Orang yang sebaiknya tidak mendapat vaksin meningitis
D. MATERI PENYULUHAN
1. Definisi vaksinasi meningitis
Vaksinasi adalah pemberian vaksin yang khusus diberikan dalam rangka
menimbulkan atau meningkatkan kekebalan tubuh seseorang secara aktif terhadap suatu
penyakit. Vaksinasi merupakan salah satu upaya perlindungan kesehatan haji yang
tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2016
tentang penyelenggaraan kesehatan haji. Meningitis adalah peradangan pada selaput
pembungkus otak yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.
Vaksinasi meningitis adalah vaksinasi yang diwajibkan oleh Kementerian Arab Saudi.
Vaksin meningitis mengandung antigen, yaitu zat yang merangsang sistem kekebalan
tubuh untuk membentuk antibodi dan melawan bakteri penyebab meningitis.

2. Tujuan vaksinasi meningitis


Pemberian vaksin meningitis bertujuan unuk menangkal virus atau bakteri yang
dimungkinkan bisa menyebabkan peradangan otak. Vaksinasi ini perlu dilakukan karena
penyakit meningitis meningokokus memang sangat berbahaya. Saat melaksanakan ibadah
haji, jamaah dari seluruh dunia (lebih dai 180 negara) akan berkumpul di tanah suci. Hal
ini menyebabkan risiko terpapar bakteri selama ibadah sangat tinggi, terlebih jika anda
berangkat tanpa vaksinasi.
Dari Nota Diplomatik Kedutaan Besar Kerajaan Saudi Arabia di Jakarta No
211/94/71/577 tanggal 1 Juni 2006. Bahwa setiap pendatang ke Arab Saudi, termasuk
jamaah haji/ umrah dan tenaga kerja, diwajibkan melakukan vaksinasi meningitis
quadrivalent (ACYW135). Itu artinya, kedutaan besar Arab Saudi akan mengeluarkan
visa perjalanan ke negaranya apabila ada kartu ICV (Internasional Certificate of
Vaccination) yang didapat setelah jamaah melakukan vaksinasi.
Dengan mendapatkan vaksin meningitis diharapkan ibadah yang dilakukan jamaah
haji di tanah suci bisa berjalan dengan sebaik-baiknya. Dengan begitu, para jamaah bisa
kembali ke tanah air dengan kondisi yang sehat dan lebih baik dari sebelumnya.

3. Gejala penyakit meningitis


a) Sakit kepala yang berat
b) Muntah tiba-tiba
c) Leher kaku
d) Sensitif terhadap cahaya terang
e) Demam diatas 38˚C
f) Tingkat kesadaran menurun
g) Lemas

4. Cara penularan penyakit meningitis


Meningitis meningokokus adalah meningitis akibat infeksi bakteri Neisseria
meningitidis. Bakteri ini umumnya menyebabkan ISPA, tetapi apabila masuk ke aliran
darah dan terbawa masuk otak, dapat menyebabkan meningitis.
Bakteri N.meningitidis menular melalui percikan ludah, misalnya saat penderita bersin
atau batuk, yang kemudian terhirup oleh orang lain. Penyebarannya lebih beresiko terjadi
diantara orang-orang berkumpul dalam jarak dekat, seperti pada jamaah haji dan umrah.
Jika tidak segera diobati, meningitis meningokokus beresiko menyebabkan komplikasi
berat, seperti kerusakan otak, kebutaan, tuli, sepsis, bahkan kematian.

5. Pencegahan penyakit meningitis


Sebagai upaya pencegahan, seluruh jamaah haji dianjurkan untuk melakukan
vaksinasi meningitis. Bukan hanya vaksin, untuk mencegah meningitis, jamaah haji juga
diwajibkan untuk:
 Memelihara kebersihan diri dan lingkungan dengan baik
 Menjaga kebersihan peralatan makan, minum, dan alat kebersihan tubuh
 Selalu mengonsumsi makanan yang bergizi, cukup minum air putih, dan cukup
istarahat
 Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah makan, serta setelah batuk atau bersin
 Jika batuk dan bersin, tutup dengan tisu dan buang tisu tersebut ke tempat sampah
 Selalu gunakan masker bila keluar dari pondok
 Hindari tempat umum yang ramai dan berdesakan, terlebih jika tidak ada
kaitannya dengan ibadah haji.

6. Jenis vaksin meningitis


Penyakit meningitis disebabkan oleh bakteri A, C, W, dan Y, sehingga calon jamaah
wajib menerima satu dosis vaksin kuadrivalen polisakarida (vaksin ACWY 135). Ada
juga vaksin meningitis lain seperti:
 Meningococcal conjugate vaccine (MCV4)
 Meningococcal polysaccharide vaccine (MPSV4)
MCV4 dan MPSV4 dikatakan mampu mencegah sekitar 70% dari semua jenis infeksi
meningokokus. Tingkat keberhasilan pencegahannya juga termasuk tinggi, yaitu pada
90% dari orang-orang yang menerimanya.
 Vaksin pneumococcal, untuk memberikan perlindungan terhadap bakteri
pneumococcal
 Vaksin Hib, untuk melindungi pasien dari bakteri Haemophilus influenza tipe B
penyebab meningitis
 Vaksin MenC, untuk melindungi pasien dari bakteri meningococcal grup C
 Vaksin MMR, untuk melindungi pasien dari kondisi yang memicu meningitis,
seperti gondongan, campak, dan rubella
 Vaksin meningitis B, untuk melindungi pasien dari bakteri meningococcal B

7. Waktu yang tepat untuk vaksinasi


Lakukan vaksinasi meningitis meningokokus paling lambat 14 hari atau sekitar 2-3
minggu sebelum keberangkatan ke tanah suci. Berdasarkan penelitian, kekebalan
terhadap infeksi meningokokus dapat terbentuk dalam waktu sekitar satu bulan setelah
vaksinasi.

8. Prosedur pemberian vaksin meningitis


Pemberian vaksin meningitis adalah lewat suntikan intrmuskular (kedalam otot) atau
suntikan bawah kulit (subkutan). Prosedur ini tergantung pada jenis vaksin yang
diberikan. Secara garis besar, langkah pemberian vaksin meningitis meliputi:
 Dokter akan membersihkan area penyuntikan dengan cairan antiseptik, guna
menghindari infeksi
 Dokter lalu menyiapkan vaksin ke dalam jarum suntik
 Dokter akan menyuntikkan vakin tersebut ke pasien, biasanya pada lengan atas
 Setelah selesai, dokter akan kembali membersihkan area suntikan dan menutupnya
dengan plester
Sesudah menerima vaksin, anda bisa kembali beraktifitas seperti biasa.

9. Efek samping pemberian vaksin meningitis


Sekitar 50% orang yang mendapat vaksin meningitis mengalami efek samping nyeri
ringan atau kemerahan pada lokasi dimana suntikan diberikan. Sementara sebagian
lainnya mengalami demam. Kondisi ini umumnya akan hilang dalam 1-2 hari, sehingga
tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Efek samping lainnya adalah pingsan. Duduk atau
berbaring setidaknya 15 menit setelah suntikan meningitis dapat membantu mengurangi
resiko efek samping.
Seperti vaksin lainnya, vaksin meningitis juga bisa menimbulkan reaksi alergi, dalam
hitungan menit atau jam setelah mendapat suntikan. Aleergi dapat ditandai dengan gejala-
gejala seperti sulit bernapas, mengi, pucat, lemas, gatal-gatal, pusing, dan detak jantung
cepat. Jika ini terjadi, segera pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.

10. Orang yang sebaiknya tidak mendapat vaksin meningitis


Ada beberapa kelompok yang perlu menunggu atau bahkan menghindari vaksin
meningitis karena dapat berdampak serius, diantaranya:
 Orang yang pernah menderita alergi berat hingga mengancam nyawa setelah
mendapat vaksin meningitis MCV4 atau MCSV4, atau vaksin lain
 Orang yang sedang sakit sebaiknya menunda suntikan vaksin meningitis hingga
kondisinya benar-benar sehat
 Untuk yang sedang atau pernah mengalami sindrom guillain-Barre, disarankan
untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter sebelum melakukan vaksinasi
meningitis
Pemberian vaksin meningitis pada ibu hamil bisa saja dilakukan jika memang
diperlukan. Namun, perlu untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter
kandugan guna menghindari efek samping terhadap ibu ataupun janin.
E. METODE
1) Ceramah
2) Diskusi

F. MEDIA
1) Laptop
2) Leaflet

G. EVALUASI
Audience mampu mengulang informasi atau pendidikan kesehatan yang diberikan
terkait pentingnya imunisasi meningitis bagi calon jamaah haji.

H. PENGORGANISASIAN & URAIAN TUGAS


1. Protokol / Pembawa acara : Putri Wahyuni Hadiyanti ( Tugasnya: membuka dan
menutup acara, memperkenalkan diri, menetapkan tata
tertib acara penyuluhan, menjaga kelancaran acara,
memimpin diskusi)

2. Penyuluh / Pengajar : Putri Wahyuni Hadiyanti ( Tugasnya: menyajikan


materi penyuluhan, menjalin kerjasama bersama
fasilitator)

3. Fasilitator : Putri Wahyuni Hadiyanti ( Tugasnya: memotivasi


peserta kegiatan dalam bertanya, menjadi contoh dalam
kegiatan)

4. Observer : Putri Wahyuni Hadiyanti ( Tugasnya: mengamati


jalannya kegiatan, mengevaluasi kegiatan

I. PROSES PELAKSANAAN

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA


1 5 Menit Pembukaan:
1. Penyuluh memulai penyuluhan dengan 1. Menjawab salam
mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan 3. Memperhatikan
4. Menjelaskan materi yang akan diberikan 4. Memperhatikan
2 20 menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan 1. Memperhatikan
vaksinasi meningitis
2. Menjelaskan tujuan dilakukannya 2. Memperhatikan
vaksinasi meningitis
3. Menjelaskan gejala penyakit meningitis 3. Memperhatikan
4. Menjelaskan bagaimana cara penularan 4. Bertanya dan mendengarkan
meningitis jawaban
5. Menjelaskan tata cara pencegahan 5. Bertanya dan mendengarkan
meningitis jawaban
6. Menjelaskan jenis vaksin meningitis 6. Memperhatikan
7. Menjelaskan waktu yang tepat untuk 7. Memperhatikan
vaksinasi meningitis
8. Menjelaskan prosedur pemberian vaksin 8. Memperhatikan
meningitis
9. Menjelaskan efek samping pemberian 9. Memperhatikan
vaksin meningitis
10. Menjelaskan siapa saja orang yang 10. Memperhatikan
sebaiknya tidak mendapatkan vaksin
meningitis
3 10 menit Evaluasi :
1. Meminta audience menjelaskan tentang 1. Menjelaskan pengertian
pengertian vaksinasi vaksinasi meningitis
2. Meminta audience menjelaskan tujuan 2. Menjelaskan tujuan vaksinasi
vaksinasi meningitis meningitis
3. Meminta audience menjelaskan gejala 3. Menjelaskan gejala penyakit
penyakit meningitis meningitis
4. Meminta audience menjelasakan 4. Menjelaskan cara penularan
bagaimana cara penularan meningitis meningitis
5. Meminta audience menjelaskan waktu 5. Menjelaskan waktu yang tepat
yang tepat untuk vaksinasi meningitis untuk vaksinasi
6. Meminta audience menjelaskan efek 6. Menjelaskan efek samping
samping pemberian vaksin meningitis pemberian vaksin meningitis
7. Meminta audience menjelaskan waktu 7. Menjelaskan waktu yang tepat
yang tepat untuk melakukan vaksinasi untuk vaksinasi
8. Meminta audience menjelaskan prosedur 8. Menjelaskan prosedur
pemberian vaksin meningitis pemberian vaksin meningitis
9. Meminta audience menjelaskan efek 9. Menjelaskan efek samping
samping pemberian vaksin meningitis pemberian vaksin meningitis
10. Meminta audience menjelaskan tentang 10. Menjelaskan orang yang
orang yang sebaiknya tidak mendapatkan sebaiknya tidak mendapatkan
vaksin meningitis vaksin meningitis
4 5 menit Teriminasi :
1. Mengucapkan terima kasih atas perhatian 1. Memperhatikan
yang diberikan
2. Meminta maaf apabila ada salah kata 2. Memperhatikan
3. Mengucapkan salam 3. Menjawab salam

J. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir 30 orang
b. Penyelenggara penyuluhan dilakukan di ruang kelas DIII Keperawatan Tingkat
1 STIKES Rajekwesi Bojonegoro

2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap maeri penyuluhan
b. Peserta konsentrasi mendengar penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara lengkap dan
benar
d. Peserta dapat mendemonstrasikan dengan benar

3. Evaluasi Hasil
a. Apa yang dimaksud dengan vaksinasi meningitis
b. Apa tujuan dari vaksinasi meningitis
c. Apa saja gejala penyakit meningitis
d. Bagaimana cara penularan meningitis
e. Bagaimana pencegahan meningitis
f. Apa saja jenis vaksin meningitis
g. Kapan waktu yang tepat untuk vaksin meningitis bagi calon jamaah haji
h. Bagaimana prosedur pemberian vaksin meningitis
i. Apa efek samping dari pemberian vaksin meningitis
j. Siapa saja orang yang sebaiknya tidak mendapatkan vaksin meningitis

K. PENGORGANISASIAN
Pembawa acara : Putri Wahyuni Hadiyanti
Pembicara : Putri Wahyuni Hadiyanti
Observer : Putri Wahyuni Hadiyanti
Fasilitator : Putri Wahyuni Hadiyanti
Pembimbing : Ibu Sri Mulyani, M.Kes
L. SUMBER
 http://www.sehatq.com/tindakan-medis/pemberian-vaksin-meningitis
 https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3039025/mengapa-calon-jemaah-haji-harus-
mendapat-vaksin-meningitis
 https://www.alodokter.com/meningitis/pencegahan
 https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3626449/mengapa-jemaah-haji-perlu-vaksin-
meningitis
 https://www.alodokter.com/pentingnya-vaksinasi-meningitis-meningokokus-pada-jamaah-
haji-dan-umroh
 https://www.alodokter.com/seberapa-efektifnya-vaksin-meningitis#:~:text=Apa%20itu
%20vaksin%20meningitis%3F,vaccine)%2C%20diciptakan%20pada%201978
 https://rs-soewandhi.surabaya.go.id/apa-itu-vaksinasi/#:~:text=Vaksinasi%20adalah
%20pemberian%20vaksin%20yang,secara%20aktif%20terhadap%20suatu%20penyakit

M. MATERI
1. Definisi vaksinasi meningitis
Vaksinasi adalah pemberian vaksin yang khusus diberikan dalam rangka
menimbulkan atau meningkatkan kekebalan tubuh seseorang secara aktif terhadap suatu
penyakit. Vaksinasi merupakan salah satu upaya perlindungan kesehatan haji yang
tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2016
tentang penyelenggaraan kesehatan haji. Meningitis adalah peradangan pada selaput
pembungkus otak yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.
Vaksinasi meningitis adalah vaksinasi yang diwajibkan oleh Kementerian Arab Saudi.
Vaksin meningitis mengandung antigen, yaitu zat yang merangsang sistem kekebalan
tubuh untuk membentuk antibodi dan melawan bakteri penyebab meningitis.

2. Tujuan vaksinasi meningitis


Pemberian vaksin meningitis bertujuan unuk menangkal virus atau bakteri yang
dimungkinkan bisa menyebabkan peradangan otak. Vaksinasi ini perlu dilakukan karena
penyakit meningitis meningokokus memang sangat berbahaya. Saat melaksanakan ibadah
haji, jamaah dari seluruh dunia (lebih dai 180 negara) akan berkumpul di tanah suci. Hal
ini menyebabkan risiko terpapar bakteri selama ibadah sangat tinggi, terlebih jika anda
berangkat tanpa vaksinasi.
Dari Nota Diplomatik Kedutaan Besar Kerajaan Saudi Arabia di Jakarta No
211/94/71/577 tanggal 1 Juni 2006. Bahwa setiap pendatang ke Arab Saudi, termasuk
jamaah haji/ umrah dan tenaga kerja, diwajibkan melakukan vaksinasi meningitis
quadrivalent (ACYW135). Itu artinya, kedutaan besar Arab Saudi akan mengeluarkan
visa perjalanan ke negaranya apabila ada kartu ICV (Internasional Certificate of
Vaccination) yang didapat setelah jamaah melakukan vaksinasi.
Dengan mendapatkan vaksin meningitis diharapkan ibadah yang dilakukan jamaah
haji di tanah suci bisa berjalan dengan sebaik-baiknya. Dengan begitu, para jamaah bisa
kembali ke tanah air dengan kondisi yang sehat dan lebih baik dari sebelumnya.

3. Gejala penyakit meningitis


a) Sakit kepala yang berat
b) Muntah tiba-tiba
c) Leher kaku
d) Sensitif terhadap cahaya terang
e) Demam diatas 38˚C
f) Tingkat kesadaran menurun
g) Lemas

4. Cara penularan penyakit meningitis


Meningitis meningokokus adalah meningitis akibat infeksi bakteri Neisseria
meningitidis. Bakteri ini umumnya menyebabkan ISPA, tetapi apabila masuk ke aliran
darah dan terbawa masuk otak, dapat menyebabkan meningitis.
Bakteri N.meningitidis menular melalui percikan ludah, misalnya saat penderita bersin
atau batuk, yang kemudian terhirup oleh orang lain. Penyebarannya lebih beresiko terjadi
diantara orang-orang berkumpul dalam jarak dekat, seperti pada jamaah haji dan umrah.
Jika tidak segera diobati, meningitis meningokokus beresiko menyebabkan komplikasi
berat, seperti kerusakan otak, kebutaan, tuli, sepsis, bahkan kematian.

5. Pencegahan penyakit meningitis


Sebagai upaya pencegahan, seluruh jamaah haji dianjurkan untuk melakukan
vaksinasi meningitis. Bukan hanya vaksin, untuk mencegah meningitis, jamaah haji juga
diwajibkan untuk:
 Memelihara kebersihan diri dan lingkungan dengan baik
 Menjaga kebersihan peralatan makan, minum, dan alat kebersihan tubuh
 Selalu mengonsumsi makanan yang bergizi, cukup minum air putih, dan cukup
istarahat
 Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah makan, serta setelah batuk atau bersin
 Jika batuk dan bersin, tutup dengan tisu dan buang tisu tersebut ke tempat sampah
 Selalu gunakan masker bila keluar dari pondok
 Hindari tempat umum yang ramai dan berdesakan, terlebih jika tidak ada
kaitannya dengan ibadah haji.

6. Jenis vaksin meningitis


Penyakit meningitis disebabkan oleh bakteri A, C, W, dan Y, sehingga calon jamaah
wajib menerima satu dosis vaksin kuadrivalen polisakarida (vaksin ACWY 135). Ada
juga vaksin meningitis lain seperti:
 Meningococcal conjugate vaccine (MCV4)
 Meningococcal polysaccharide vaccine (MPSV4)
MCV4 dan MPSV4 dikatakan mampu mencegah sekitar 70% dari semua jenis infeksi
meningokokus. Tingkat keberhasilan pencegahannya juga termasuk tinggi, yaitu pada
90% dari orang-orang yang menerimanya.
 Vaksin pneumococcal, untuk memberikan perlindungan terhadap bakteri
pneumococcal
 Vaksin Hib, untuk melindungi pasien dari bakteri Haemophilus influenza tipe B
penyebab meningitis
 Vaksin MenC, untuk melindungi pasien dari bakteri meningococcal grup C
 Vaksin MMR, untuk melindungi pasien dari kondisi yang memicu meningitis,
seperti gondongan, campak, dan rubella
 Vaksin meningitis B, untuk melindungi pasien dari bakteri meningococcal B

7. Waktu yang tepat untuk vaksinasi


Lakukan vaksinasi meningitis meningokokus paling lambat 14 hari atau sekitar 2-3
minggu sebelum keberangkatan ke tanah suci. Berdasarkan penelitian, kekebalan
terhadap infeksi meningokokus dapat terbentuk dalam waktu sekitar satu bulan setelah
vaksinasi.

8. Prosedur pemberian vaksin meningitis


Pemberian vaksin meningitis adalah lewat suntikan intrmuskular (kedalam otot) atau
suntikan bawah kulit (subkutan). Prosedur ini tergantung pada jenis vaksin yang
diberikan. Secara garis besar, langkah pemberian vaksin meningitis meliputi:
 Dokter akan membersihkan area penyuntikan dengan cairan antiseptik, guna
menghindari infeksi
 Dokter lalu menyiapkan vaksin ke dalam jarum suntik
 Dokter akan menyuntikkan vakin tersebut ke pasien, biasanya pada lengan atas
 Setelah selesai, dokter akan kembali membersihkan area suntikan dan menutupnya
dengan plester
Sesudah menerima vaksin, anda bisa kembali beraktifitas seperti biasa.

9. Efek samping pemberian vaksin meningitis


Sekitar 50% orang yang mendapat vaksin meningitis mengalami efek samping nyeri
ringan atau kemerahan pada lokasi dimana suntikan diberikan. Sementara sebagian
lainnya mengalami demam. Kondisi ini umumnya akan hilang dalam 1-2 hari, sehingga
tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Efek samping lainnya adalah pingsan. Duduk atau
berbaring setidaknya 15 menit setelah suntikan meningitis dapat membantu mengurangi
resiko efek samping.
Seperti vaksin lainnya, vaksin meningitis juga bisa menimbulkan reaksi alergi, dalam
hitungan menit atau jam setelah mendapat suntikan. Alergi dapat ditandai dengan gejala-
gejala seperti sulit bernapas, mengi, pucat, lemas, gatal-gatal, pusing, dan detak jantung
cepat. Jika ini terjadi, segera pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.

10. Orang yang sebaiknya tidak mendapat vaksin meningitis


Ada beberapa kelompok yang perlu menunggu atau bahkan menghindari vaksin
meningitis karena dapat berdampak serius, diantaranya:
 Orang yang pernah menderita alergi berat hingga mengancam nyawa setelah
mendapat vaksin meningitis MCV4 atau MCSV4, atau vaksin lain
 Orang yang sedang sakit sebaiknya menunda suntikan vaksin meningitis hingga
kondisinya benar-benar sehat
 Untuk yang sedang atau pernah mengalami sindrom guillain-Barre, disarankan
untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter sebelum melakukan vaksinasi
meningitis
Pemberian vaksin meningitis pada ibu hamil bisa saja dilakukan jika memang
diperlukan. Namun, perlu untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter
kandugan guna menghindari efek samping terhadap ibu ataupun janin.

N. LEMBAR SOAL
KUISONER PENGETAHUAN
NAMA :
UMUR :

Petunjuk Pengisian
1. Baca dengan teliti setiap pertanyaan
2. Jawablah setiap pertanyaan sesuai dengan apa yang Anda ketahui dengan
memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b, atau, c.

Pertanyaan!
Berilah tanda silang (X) pada jawaban di bawah ini yang menurut Anda benar.
1. Apakah vaksinasi meningitis penting bagi calon jamaah haji?
a. Penting
b. Tidak Penting
c. Tidak wajib

2. Kapan waktu paling lambat calon jamaah haji melakukan vaksinasi meningitis?
a. 3 tahun
b. 3 hari
c. 2 minggu

3. Apa pentingnya vaksinasi meningitis bagi calon jamaah haji?


a. Menangkal virus penyebab flu
b. Menangkal virus penyebab peradangan otak
c. Menangkal virus Covid-19

4. Berikut ini yang termasuk gejala penyakit meningitis adalah?


a. Muntah tiba-tiba, dada sesak , dan tingkat kesadaran menurun
b. Leher kaku, demam diatas 38˚C, dan kejang-kejang
c. Sensitif terhadap cahaya terang, lemas, dan muntah tiba-tiba

5. Apa efek samping dari pemberian vaksin meningitis?


a. Nyeri ringan atau kemerahan
b. Lapar
c. Sulit tidur

Anda mungkin juga menyukai