Anda di halaman 1dari 18

G2P1A0 29 TAHUN HAMIL 30-32

MINGGU DENGAN PERDARAHAN


ANTEPARTUM ec PLASENTA PREVIA
TOTALIS
oleh:
Ayu Permata Sari Br Tarigan S.Ked
preseptor: dr. Nilawati Budiman, Sp.OG

Laporan kasus
Departemen Ilmu Obstetri & Ginekologi
RSU Cut Meutia Aceh Utara
LAPORAN
KASUS!
Autoanamnesis tanggal 21 Juli 2021
LAPORAN KASUS

Identitas pasien Anamnesis Lanjutan…

1. Nama : Ny. R Flek diketahui pasien saat ingin


K. Utama: Keluar darah
2. MR : 16.89.55 BAK sebanyak satu ruas jari-tidak
dari jalan lahir
3. Umur : 29 tahun keluar terus-menerus. Post coital,

4. Jenis Kelamin : Pr RPS: keluar darah dari jalan trauma, perut diurut-urut, rasa

5. Pekerjaan : IRT lahir (flek darah kecoklatan) ± 1 mulas sebelum muncul flek

hari SMRS, namun tidak disertai disangkal. Os mengatakan gerakan


6. Alamat: Baktiya
dengan keluarnya air atau lendir janin masih dirasakan >5x/hari.
7. Agama : Islam
darah.
8. Status : Menikah
LAPORAN KASUS

R.Penyakit R. Penggunaan
R. Obstetri
Dahulu obat
R. Reproduksi
Hal serupa (-) Menarche: umur 13 th
Mengonsumsi tablet tambah siklus haid: teratur 28 hari
Hipertensi (-)
darah selama 3 bulan pertama Lamanya haid: 6-7 hari (2x
Sc (-)
kehamilan yang dianjurkan saat ganti/hari)
Persalinan pervaginam (+) HPHT: 04/12/2020
posyandu.
HPL: 11/11/2021
Kontrasepsi: ya, suntik slm 3 bulan
LAPORAN KASUS

R. Perkawinan R. Persalinan R. Obstetri


R. Reproduksi
Menarche: umur 13 th
1. 2017, aterm, spontan
siklus haid: teratur 28 hari
Kawin 1 (Satu) kali, lama kawin 5 ditolong bidan di klinik,
Lamanya haid: 6-7 hari (2x
tahun BBL 3000 g, laki-laki,
ganti/hari)
sehat
HPHT: 04/12/2020
2. Hamil saat ini HPL: 11/11/2021
Kontrasepsi: ya, suntik slm 3 bulan
Lanjutan…

R. Antenatal R. Sosial
Care Ekonomi
Sumber penghasilan keluarga berasal dari suami
4 kali, yaitu Trimester I (tanggal 13/01/2021 pasien yang bekerja dengan penghasilan Rp
2.000.000 - Rp 3.000.000,- per bulan. Pasien
dan 10/02/2021), Trimester II (tanggal memiliki satu orang anak. Biaya pengobatan
ditanggung oleh BPJS kelas 3. Makan 3x sehari
09/04/2021) dan Trimester III (07/07/2021)
dengan menu bervariasi.
  1. Keadaan umum : sakit ringan 4. Status general : dbn
2. Kesadaran : compos mentis 5. Status obstetri
3. Tanda-tanda vital Pemeriksaan luar : TFU 23 cm,
• Tekanan darah : 110/70 mmHg longitudinal, PUKI,
• Denyut nadi : 78 x/menit presentasi kepala,
• Suhu : 36,5°C penurunan 5/5,
• Pernafasan : 24 x/menit His 1x/10x’/35x”, Djj
• Tinggi badan : 156 cm 148 x/menit regular,
• Berat badan : 60 kg TBJ 1.705 gram
• BMI : 24,65 kg/Normal) Pemeriksaan dalam : tidak dilakukan

PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan
penunjang
(laboratorium darah
20/7/2021)
(Transabdominal USG
21/07/2021)
Kesan: Hamil 30-32 wk, plasenta previa, DJJ dbn
PENATALAKSANAAN

KONSERVATIF

IVFD Ringer Laktat 20 gtt/i


Inj. Dexamethasone 6 mg/12 jam (selama 2 hari)
Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
Inj. Kalnex 500 mg/8 jam
Premaston tab 1x1
PEMBAHASAN
Perempuan, G2P1A0 29 tahun hamil 30-32 minggu
dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir
berwarna kecoklatan sebanyak satu ruas jari sejak 1
Berdasarkan usia kehamilan >20 minggu, perdarahan
hari SMRS tanpa nyeri perut. Post coital, trauma, perut
tersebut dapat dikategorikan sebagai perdarahan
diurut-urut, rasa mulas sebelum muncul flek disangkal.
antepartum. Pada setiap perdarahan antepartum
Os mengatakan gerakan janin masih dirasakan
pertama-tama harus selalu dipikirkan bahwa hal itu
>5x/hari. Pada pemeriksaan obstetri didapatkan TFU
bersumber pada kelainan plasenta. Penyebab utama
23 cm, bagian fundus uteri yaitu bokong janin, letak
perdarahan di trimester ketiga, perdarahan tanpa
longitudinal, punggung kiri, presentasi kepala,
disertai rasa sakit (painless) merupakan tanda klasik
penurunan 5/5, His 1x/10’/35”, DJJ 148 x/menit dan
dari plasenta previa.
teratur, TBJ: 1.705 gram. Kemudian dilakukan
pemeriksaan transabdominal USG didapati kesan
plasenta previa totalis.
Diagnosa
Plasenta previa dapat ditegakkan berdasarkan kriteria Perdarahan
berikut: Munculnya perdarahan pada os terjadi bersamaan
1. Perdarahan tanpa nyeri, usia kehamilan >20 dengan pelebaran dari segmen bawah uterus. Hal ini
minggu akan terjadi hingga menuju trimester III untuk
2. Darah segar yang keluar sesuai dengan beratnya menimbulkan penipisan serviks agar terjadi persalinan.
anemia Akibat implantasi plasenta berada dibawah segmen
3. Syok uterus, ketika segmen ini melebar, terjadi perobekan
4. Tidak ada kontraksi uterus pada sinus uterus akibat lepasnya plasenta dari dinding
5. Bagian terendah janin tidak masuk pintu atas uterus atau karena robekan sinus marginalis dari
panggul plasenta. Perdarahan ini tidak dapat dihindari karena
6. Kondisi janin normal atau terjadi gawat janin ketidakmampuan serabut otot segmen bawah uterus
7. Penegakan diagnosis dibantu dengan untuk berkontraksi seperti pada plasenta letak normal
pemeriksaan USG.
Penatalaksanaan plasenta previa
1. Terapi ekspektatif agar janin tidak lahir
prematur, penderita dirawat tanpa melakukan
pemeriksaan dalam melalui kanalis servisis.
Syarat:
Pasien direncanakan untuk dirawat dan akan • Hamil preterm dgn perdarahan sedikit lalu
dilakukan tindakan konservatif. Terapi berhenti
medikamentosa meliputi pemberian IVFD RL • Belum ada tanda inpartu
20 tpm, steroid seperti inj. Dexamethasone • Ku ibu cukup baik
Amp 5 mg/12 jam, inj. Ketorolac Amp 30 • Janin masih hidup
mg/8 jam, inj. Kalnex Amp/8 jam dan  Rawat inap, tirah baring dan beri antibiotic
profilaksis
premaston tab 1 x 5 mg.  USG (mengetahui implantasi plasenta, profil
biofisik janin, letak dan presentasi janin)
 Tokolitik bila ada kontraksi dan kortikosteroid
Nifedipin 3 x 20 mg/hari, dexamethasone 6mg
IM/12 j (selama 2 hari)
Lanjutan…

konseling, untuk menghadapi kemungkinan keadaan gawat darurat


Bila perdarahan berhenti dan wkatu untuk mencapai 37 minggu masih lama,
pasien dapat dipulangkan untuk rawat jalan (kecuali apabila rumah pasien di
luar kota dan jarak untuk mencapai rs >2 jam) dengan pesan untuk segera
kembali ke rs apabila terjadi perdarahan ulang
2. Terapi aktif (tindakan segera)
• Wanita hamil >22 minggu dengan perdarahan Sikap terhadap kehamilan pasien
aktif dan banyak, harus segera tl aktif tanpa Dianjurkan untuk kehamilan diterminasi pada usia
memandang maturitas janin. kehamilan aterm minimal yaitu 36 minggu, jika pasien
• Lakukan PDMO jika: kembali dengan perdarahan mengingat janin sudah
a. infus/transfuse terpasang, kamar dan tim diberi dengan kortikosteroid sebelumnya untuk
operasi telah siap pematangan paru seksio sesarea
b. Hamil >37 minggu (BB >2500 gram) dan in Tujuan seksio sesarea:
partu, atau 1. Melahirkan janin dengan segera sehingga
c. Janin telah meninggal atau terdapat anomaly uterus dapat segera berkontraksi dan
kogenital mayor mengehntikan perdarahan
d. Perdarahan dengan bagian terbawah janin 2. Menghindari kemungkinan terjadinya robekan
telah jauh melewati PAP (2/5 atau 3/5 pada pada serviks uteri, jika janin dilahirkan
palpasi luar) pervaginam
- KESIMPULAN

Laporan kasus MR. 16.89.55


THANKS!

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang didapatkan


diagnosis G2P1A0 29 tahun Hamil 30-32 Minggu dengan perdarahan antepartum et
causa plasenta previa totalis. Penatalaksanaan pada kasus ini yaitu konservatif karena
tidak terdapat indikasi untuk dilangsungkannya terminasi kehamilan. Hanya ada satu
cara persalinan yaitu seksio cesarean. Indikasi langsung dilakukannya terminasi apabila
terdapat perdarahan aktif dan banyak, gawat janin dngan TBJ >1500 gram, Hb 1500
gram, perdarahan terus dan keadaan umum ibu jelek. Kehamilan pada kasus ini
dipertahankan hingga usia kehamilan 36 minggu tanpa adanya perdarahan aktif.

Anda mungkin juga menyukai