Anda di halaman 1dari 21

Pendahuluan

Dokter adalah profesi yang memiliki aspek etik dan hukum serta berkaitan
langsung dengan keselamatan pasien. Praktik dokter di Indonesia diatur dalam
Undang-Undang dan dalam kondisi tertentu dokter diharapkan mampu menjadi
mitra para penegak hukum karena pasien yang nantinya akan dihadapi oleh dokter
bukan hanya pasien yang berpenyakit, tetapi juga pasien yang mengalami
kesakitan atau kecacatan akibat tindak kekerasan atau kriminalitas, yang dalam
pembuktiannya di pengadilan memerlukan kesaksian dari seorang dokter.
Sebagai seorang calon dokter, mahasiswa kedokteran sudah seharusnya
mempelajari aspek hukum dalam praktik kedokteran dan keselamatan pasien
sehingga ketika nanti menjadi dokter, mereka tidak buta terhadap hukum dan
perundang-undangan yang berlaku khususnya tentang praktik kedokteran serta
selalu mengutamakan prinsip-prinsip keselamatan pasien dalam melakukan
praktik kedokteran.
Dilandasi pemahaman tentang aspek medikolegal dan keselamatan pasien
dalam praktik kedokteran, diharapkan mahasiswa kedokteran dapat memahami
bagaimana melakukan praktik kedokteran sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku. Blok ini juga memandu mahasiswa untuk bisa
memahami aspek medikolegal dan keselamatan pasien dalam praktik kedokteran
dari sisi hukum dan pemahaman Islam. Pengetahuan tersebut diharapkan dapat
digunakan untuk mengembangkan pola pikir ilmiah medik maupun untuk aplikasi
klinik dikemudian hari sehingga kompeten sebagai seorang dokter muslim.
Blok medikolegal dan keselamatan pasien ini diharapkan dapat menunjang
tercapainya tujuan pendidikan dokter FK YARSI yaitu mendidik mahasiswa
melalui serangkaian pengalaman belajar sehingga mempunyai knowledge, skill
dan attitude dan menghasilkan kualitas lulusan yang mampu bersaing di pasar
global dan kualitas riset yang bertaraf nasional dan internasional.

Panduan Mahasiswa Blok Medikolegal Semester Genap TA 2019-2020 1


TUJUAN PEMBELAJARAN

TUJUAN UMUM
1. Mampu memahami dan menjelaskan aspek medikolegal pada praktik
kedokteran
2. Mampu memahami dan menjelaskan aspek keselamatan pasien dalam praktik
kedokteran

TUJUAN KHUSUS
1. Mahasiswa mampu memahami dan menerima tanggung jawab hukum
berkaitan dengan:
- Hak asasi manusia
- Penyalahgunaan tindakan fisik (kekerasan) dan seksual
- Pembuatan visum dan surat keterangan kematian
- Proses di pengadilan
2. Mahasiswa mampu memahami UU RI No. 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran
3. Mahasiswa mampu memahami peran Konsil Kedokteran Indonesia
sebagai badan yang mengatur praktik kedokteran, menentukan,
menyatakan dan menganalisis segi etika dalam kebijakan kesehatan
4. Mahasiswa mampu memahami kaitan hal-hal tersebut di atas (hak asasi
manusia, penyalahgunaan tindakan fisik dan seksual, pembuatan visum
dan surat keterangan kematian, proses di pengadilan, UU RI No. 29 tahun
2004 tentang Praktik Kedokteran) dengan hukum-hukum Islam.

KARAKTERISTIK MAHASISWA
Mahasiswa yang mengikuti Blok Medikolegal dan Keselamatan Pasien
pada semester VIII adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
yang telah lulus semester VI.

Panduan Mahasiswa Blok Medikolegal Semester Genap TA 2019-2020 2


SUMBER DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN

Sumber Pembelajaran
a. Pakar
b. Buku teks
c. Buku ajar / buku pegangan kuliah
d. Jurnal (cetak atau elektronik)
e. Buku referensi lain
f. Media elektronik (CD program atau film)

Alat Bantu Pembelajaran


a. Ruang tutorial
b. Laboratorium Ketrampilan beserta fasilitasnya

Panduan Mahasiswa Blok Medikolegal Semester Genap TA 2019-2020 3


KOMPETENSI

KOMPETENSI DOKTER UMUM

1. Kompetensi 1: Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal


dan non verbal
a. Berkomunikasi dengan pasien
i. Bersambung rasa dengan pasien
ii. Mengumpulkan informasi
iii. Memahami perspektif pasien
iv. Memberi penjelasan dan informasi
b. Berkomunikasi dengan sejawat
i. Memberi informasi yang tepat kepada sejawat
ii. Melakukan presentasi laporan secara efektif dan jelas, demi
kepentingan ilmu kedokteran

2. Kompetensi 2: Melakukan prosedur klinis sesuai masalah, kebutuhan


pasien dan sesuai kewenangannya
a. Memperoleh dan mencatat informasi yang akurat serta penting
tentang pasien dan keluarganya
i. Menggali dan merekam dengan jelas keluhan-keluhan yang
disampaikan (bila perlu disertai gambar) riwayat penyakit
saat ini, medis, keluarga, sosial serta riwayat lain yang
relevan
b. Memilih prosedur klinis dan laboratorium sesuai dengan masalah
pasien
i. Memilih prosedur klinis dan laboratorium sesuai dengan
masalah pasien
ii. Melakukan prosedur klinik dan laboratorium sesuai
kebutuhan pasien dan kewenangannya
iii. Mengidentifikasi, memilih dan membuktikan pemeriksaan
laboratorium dan klinik yang sesuai
iv. Melakukan pemeriksaan laboratorium dasar

3. Kompetensi 3: Menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu


biomedik, klinik, perilaku dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan
pelayanan kesehatan tingkat primer
a. Menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu biomedik,
klinik, perilaku, dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan
pelayanan kesehatan tingkat primer
i. Menjelaskan prinsip-prinsip ilmu kedokteran dasar yang
berhubungan dengan terjadinya masalah kesehatan, beserta
patogenesis dan patofisiologinya
ii. Menjelaskan masalah kesehatan baik secara molekular
maupun selular melalui pemahaman mekanisme normal
dalam tubuh

Panduan Mahasiswa Blok Medikolegal Semester Genap TA 2019-2020 4


iii. Menjelaskan faktor-faktor nonbiologis yang berpengaruh
terhadap masalah kesehatan
iv. Mengembangkan strategi untuk menghentikan sumber
penyakit, poin-poin patogenesis dan patofisiologis, akibat
yang ditimbulkan serta risiko spesifik secara efektif
v. Menjelaskan tujuan pengobatan secara fisiologis dan
molecular
vi. Menjelaskan berbagai pilihan yang mungkin dilakukan
dalam penanganan pasien
vii. Menjelaskan secara rasional/ilmiah dalam menentukan
penanganan penyakit baik secara epidemiologis,
farmakologis, fisiologis, diet, olahraga atau perubahan
perilaku
viii. Menjelaskan pertimbangan pemilihan intervensi
berdasarkan farmakologi, fisiologi, gizi, ataupun perubahan
tingkah laku
ix. Menjelaskan indikasi pemberian obat, cara kerja obat,
waktu paruh, dosis, serta penerapannya pada situasi klinik
x. Menjelaskan kemungkinan terjadinya interaksi obat dan
efek samping
xi. Menjelaskan manfaat terapi diet pada penanganan kasus
tertentu
xii. Menjelaskan perubahan patofisiologi setelah pengobatan
xiii. Menjelaskan prinsip-prinsip pengambilan keputusan dalam
mengelola masalah kesehatan
b. Merangkum dari interpretasi anamnesis, pemeriksaan fisik, uji
laboratorium dan prosedur yang sesuai
i. Menjelaskan (patofisiologi atau terminologi lainnya) data
klinik dan laboratorium untuk menentukan diagnosis pasti
ii. Menjelaskan alasan hasil diagnosis dengan mengacu pada
evidence- based medicine
c. Menentukan efektivitas suatu tindakan
i. Menjelaskan bahwa kelainan dipengaruhi oleh tindakan
ii. Menjelaskan parameter dan indikator keberhasilan
pengobatan
iii. Menjelaskan perlunya evaluasi lanjutan pada penanganan
penyakit

4. Kompetensi 4: Mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga


ataupun masyarakat secara komprehensif, holistik, bersinambung,
koordinatif dan kolaboratif dalam konteks pelayanan kesehatan tingkat
primer
1. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk
membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan
pencegahan dan promosi kesehatan, serta penjagaan, dan
pemantauan status kesehatan pasien

Panduan Mahasiswa Blok Medikolegal Semester Genap TA 2019-2020 5


i. Menginterprestasi data klinis dan merumuskannya menjadi
diagnosis sementara dan diagnosis banding Menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi (internet) dengan baik
ii. Menjelaskan penyebab, patogenesis serta patofisiologi
suatu penyakit
2. Melakukan pencegahan penyakit dan keadaan sakit
i. Mengidentifikasi, memberi alasan, menerapkan dan
memantau strategi pencegahan tertier yang tepat berkaitan
dengan penyakit pasien, keadaan sakit atau
permasalahannya
ii. Mengidentifikasi, memberi alasan, menerapkan dan
memantau strategi pencegahan sekunder yang tepat
berkaitan dengan pasien dan keluarganya
iii. Mengidentifikasi, memberi alasan, menerapkan dan
memantau strategi pencegahan primer yang tepat berkaitan
dengan pasien, anggota keluarga dan masyarakat
iv. Mengidentifikasi peran keluarga pasien, pekerjaan dan
faktor lingkungan sosial sebagai faktor risiko yang
mungkin berpengaruh terhadap pencegahan penyakit
v. Menunjukkan pemahaman bahwa upaya pencegahan
penyakit sangat bergantung pada kerjasama tim dan
kolaborasi dengan profesional di bidang lain

5. Kompetensi 5: Mengakses, mengelola, menilai secara kritis kesahihan


dan kemampu-terapan informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan
masalah, atau mengambil keputusan dalam kaitan dengan pelayanan
kesehatan di tingkat primer
1. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk
membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan
pencegahan dan promosi kesehatan, serta penjagaan, dan
pemantauan status kesehatan pasien
i. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi
(internet) dengan baik
ii. Menggunakan data dan bukti pengkajian ilmiah untuk
menilai relevansi dan validitasnya
iii. Menerapkan metode riset dan statistik untuk menilai
kesahihan informasi ilmiah
iv. Menerapkan ketrampilan dasar pengelolaan informasi
untuk menghimpun data relevan menjadi arsip pribadi
v. Menerapkan ketrampilan dasar dalam menilai data untuk
melakukan validasi informasi ilmiah secara sistematik
vi. Meningkatkan kemampuan secara terus menerus dalam
merangkum dan menyimpan arsip
2. Memahami manfaat dan keterbatasan teknologi informasi
i. Memanfaatkan informasi kesehatan
3. Menerapkan prinsip teori teknologi informasi dan komunikasi
untuk membantu penggunaannya dengan memperhatikan secara
khusus potensi untuk berkembang dan keterbatasannya

Panduan Mahasiswa Blok Medikolegal Semester Genap TA 2019-2020 6


i. Memasukkan dan menemukan kembali informasi dan
database dalam praktik kedokteran secara efisien
ii. Menjawab pertanyaan yang terkait dengan praktik
kedokteran dengan menganalisis arsipnya

6. Kompetensi 6 :
1. Belajar sepanjang hayat
2. Merencanakan, menerapkan dan memantau perkembangan profesi
secara bersinambung
1. Menerapkan mawas diri
i. Menyadari kemampuan dan keterbatasan diri dan
berkonsultasi bila diperlukan
ii. Mengenali dan mengatasi masalah emosional, personal dan
masalah yang berkaitan dengan kesehatannya yang dapat
mempengaruhi profesinya
iii. Menyesuaikan diri dengan tekanan yang dialami selama
pendidikan
iv. Menyadari peran hubungan interpersonal dan lingkungan
profesi dan pribadi
v. Mendengarkan secara akurat dan bereaksi sewajarnya atas
kritik yang membangun dari sejawat, insruktur dan penyelia
vi. Mengelola umpan balik hasil kerja sebagai bagian dari
pelatihan dan praktik
vii. Mengenali nilai dan keyakinan diri yang sesuai dengan
praktik kedokterannya
2. Mempraktekkan belajar sepanjang hayat
i. Mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan yang baru
ii. Berperan aktif dalam Program Pendidikan dan Pelatihan
Kedokteran Berkelanjutan (PPPKB) dan pengalaman
belajar lainnya
iii. Menunjukkan sikap kritis terhadap praktik kedokteran
berbasis bukti (Evidence Based Medicine)
iv. Menanggapi secara kritis literatur kedokteran dan
relevansinya terhadap pasiennya
v. Menyadari kinerja professionalitas diri dan
mengidentifikasi kebutuhan belajarnya
3. Mengembangkan pengetahuan baru
i. Mengidentifikasi kesenjangan dari ilmu pengetahuan yang
sudah ada dan mengembangkannya menjadi pertanyaan
penelitian yang tepat
ii. Merencanakan, merancang, dan mengimplementasikan
penelitian untuk menemukan jawaban dari pertanyaan
penelitian

7. Kompetensi 7:
1. Berperilaku profesional dalam praktik kedokteran serta mendukung
kebijakan kesehatan

Panduan Mahasiswa Blok Medikolegal Semester Genap TA 2019-2020 7


2. Bermoral, beretika, serta memahami isu-isu etik maupun aspek
medikolegal dalam praktik kedokteran
3. Menerapkan program keselamatan pasien
4. Memiliki sikap professional
i. Menunjukkan sikap yang sesuai dengan Kode Etik Dokter
Indonesia
5. Berperilaku profesional dalam bekerjasama
i. Menghormati setiap orang tanpa membedakan status social
ii. Menunjukkan pengakuan bahwa tiap individu mempunyai
kontribusi dan peran yang berharga, tanpa memandang
status social
iii. Mengenali dan berusaha menjadi penengah ketika terjadi
konflik
iv. Memberikan tanggapan secara konstruktif terhadap
masukan dari orang lain
6. Aspek medikolegal dalam praktik kedokteran
7. Memahami dan menerima tanggung jawab hukum

8. Problem Solving
1. Mengenali dan mendefinisikan masalah
2. Menilik masalah secara jelas dan objektif
3. Meninjau masalah dari berbagai sudut pandang
4. Mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi yang penting
5. Menganalisa alternatif pemecahan masalah
6. Memformulasi rencana kerja
7. Mengimplementasikan pemecahan masalah
8. Menilai hasil

9. Dokter Muslim
1. Menjalani kehidupannya sebagai seorang muslim yang saleh dan
taat tanpa terikat ruang dan waktu
2. Menguasai pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang kedokteran
sesuai dengan ajaran Islam
3. Mampu menerapkan dan mengembangkan pengetahuan dan
ketrampilan sesuai dengan ajaran Islam

KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN DAPAT TERPENUHI MELALUI


BLOK MEDIKOLEGAL DAN KESELAMATAN PASIEN

1. Area komunikasi:
1.1. Menggunakan informasi dari pasien yang mengalami kekerasan fisik atau
seksual.
1.2. Memberi penjelasan dan informasi kepada pasien yang mengalami
kekerasan fisik atau seksual.
1.3. Memahami perspektif pasien dalam melakukan komunikasi
1.4. Mengetahui cara melakukan rujukan dan konsultasi dengan sejawat lain

Panduan Mahasiswa Blok Medikolegal Semester Genap TA 2019-2020 8


2. Area keterampilan Klinis:
2.1. Mengetahui cara menggali dan merekam dengan jelas keluhan-keluhan
yang disampaikan pasien yang mengalami kekerasan fisik atau seksual
2.2. Mengetahui cara memilih prosedur klinis dan laboratorium sesuai dengan
masalah pasien
2.3. Mengetahui cara melakukan prosedur klinik berkaitan dengan gangguan
atau penyakit akibat kekerasan fisik atau seksual
2.4. Mengetahui cara menemukan tanda-tanda kekerasan fisik/seksual dan
membuat rekam medis dengan baik dan benar
2.5. Mengetahui cara menafsirkan data klinis dan merumuskannya menjadi
diagnosis sementara dan diagnosis banding.
2.6. Mengetahui cara membuat permintaan pemeriksaan laboratorium
penunjang yang sesuai untuk penegakkan diagnosis.
2.7. Mengetahui cara mengidentifikasi dan menentukan manajemen yang tepat
sesuai gangguan atau penyakit pasien
2.8. Mengetahui cara membuat visum pada kasus kekerasan fisik/seksual

3. Area landasan ilmiah kedokteran


3.1. Mengetahui cara menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu
kedokteran forensik dan medikolegal pada masalah pasien.
3.2. Mengetahui cara merangkum dari interpretasi anamnesis, pemeriksaan
fisik, uji laboratorium dan prosedur yang sesuai pada pasien yang
mengalami kekerasan fisik/seksual.

4. Area pengelolaan masalah kesehatan


4.1. Mengetahui cara mengelola masalah kesehatan yang berkaitan dengan
gangguan/penyakit akibat kekerasan fisik/seksual
4.2. Mengetahui cara memberikan pelayanan untuk masalah kesehatan yang
berkaitan dengan gangguan/penyakit akibat kekerasan fisik/seksual

5. Area etika moral medikolegal, profesionalisme serta keselamatan pasien


5.1. Menegetahui sikap profesionalisme dalam menangani gangguan atau
penyakit akibat kekerasan fisik/seksual sesuai dengan kode etik dan UU
yang berlaku
5.2. Mengetahui perilaku profesional dalam bekerjasama dengan sejawat
dalam menangani permasalahan yang berkaitan dengan
gangguan/penyakit akibat kekerasan fisik/seksual
5.3. Mengetahui hal-hal dalam mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi,
kultural, kepercayaan, dan hak individu dalam menangani
gangguan/penyakit akibat kekerasan fisik/seksual.

Panduan Mahasiswa Blok Medikolegal Semester Genap TA 2019-2020 9


LINGKUP BAHASAN

I. Medikolegal dan Keselamatan Pasien


a. Aspek Medikolegal
1. Visum Et Repertum
2. Tanatologi Dan Perkiraan Saat Kematian
3. Traumatologi I
4. Traumatologi II
5. DOA (Death on Arrival) Dan Aspek Medikolegalnya
6. Dokter Sebagai Saksi Ahli di Pengadilan
7. Exhumasi dan Aspek Medikolegalnya
8. Kekerasan Seksual dan Aspek Medikolegalnya
9. Aborsi dan Aspek Medikolegalnya
10. Pembunuhan Anak Sendiri (Infanticide), Familycide dan Aspek
Medikolegalnya
11. Toksikologi Forensik, Alkohol dan Kriminalitas
b. Aspek Keselamatan Pasien
1. Pengenalan Undang-Undang Praktik Kedokteran
2. Trilogi Rahasia Kedokteran, Rekam Medis dan Informed Consent
3. Kelalaian Medis

II. Ilmu Agama


Fikih Jinayah
1. Aborsi Menurut Hukum Pidana Islam
2. Pembunuhan Menurut Hukum Pidana Islam
3. Kekerasan Seksual Menurut Hukum Pidana Islam
4. Pembuktian Menurut Hukum Pidana Islam
5. Toksikologi Menurut Hukum Pidana Islam
6. Perlukaan Menurut Hukum Pidana Islam
7. Otopsi, gali kubur, dan saksi ahli Menurut Hukum Pidana Islam
8. Trilogi Rahasia Kedokteran Menurut Hukum Islam
9. Malpraktek menurut Hukum Islam

Panduan Mahasiswa Blok Medikolegal Semester Genap TA 2019-2020 10


METODE PEMBELAJARAN

Metode pengajaran pada Blok Medikolegal dan Keselamatan Pasien ini


akan dilaksanakan pada semester 7, tahun ke 4, dengan waktu 3 minggu yang
terdiri dari 2 minggu untuk tahap pembelajaran dan 1 minggu untuk tahap umpan
balik (ujian).

I. PROSES BELAJAR
1. Kuliah interaktif
● Kuliah dilakukan secara interaktif dan dua arah
● Pelaksanaannya: 43 x 50 menit

❖ Ilmu Kedokteran Forensik: 34 x 50 menit


o Aspek Medikolegal : 28 x 50 menit
▪ Visum et Repertum (4 x 50 menit)
▪ Tanatologi dan Perkiraan Saat Kematian (2 x 50 menit)
▪ Traumatologi I (2 x 50 menit)
▪ Traumatologi II (3 x 50 menit)
▪ DOA (Death on Arrival) dan Aspek Medikolegalnya (2 x 50 menit)
▪ Dokter Sebagai Saksi Ahli di Pengadilan (2 x 50 menit)
▪ Exhumasi dan Aspek Medikolegalnya (2 x 50 menit)
▪ Kekerasan Seksual (4 x 50 menit)
▪ Aborsi dan Aspek Medikolegalnya (3 x 50 menit)
▪ Pembunuhan Anak Sendiri (Infanticide) dan Aspek
Medikolegalnya (2 x 50 menit)
▪ Toksikologi Forensik, Alkohol dan Kriminalitas (2 x 50 menit)
o Aspek Keselamatan Pasien: 6 x 50 menit
▪ Pengenalan Undang-Undang Praktik Kedoketran (2 x 50 menit)
▪ Trilogi Rahasia Kedokteran, Rekam Medis dan Informed Consent
(2 x 50 menit)
▪ Kelalaian Medis (Res Ipsa Liquitor) dan Liability (Hospital
Liabilty dan Product Liability) (2 x 50 menit)

❖ Ilmu Agama: 9 x 50 menit


▪ Aborsi menurut Hukum Pidana Islam (1 x 50 menit)
▪ Pembunuhan menurut Hukum Pidana Islam (1 x 50 menit)
▪ Kekerasan seksual menurut Hukum Pidana Islam (1 x 50 menit)
▪ Pembuktian menurut Hukum Pidana Islam (1 x 50 menit)
▪ Toksikologi menurut Hukum Pidana Islam (1 x 50 menit)
▪ Perlukaan menurut Hukum Pidana Islam (1 x 50 menit)
▪ Otopsi, Gali Kubur dan Saksi Ahli menurut Hukum Islam (1 x 50
menit)
▪ Trilogi Rahasia Kedokteran menurut Hukum Islam (1 x 50 menit)
▪ Malpraktik menurut Hukum Islam (1 x 50 menit)

Panduan Mahasiswa Blok Medikolegal Semester Genap TA 2019-2020 11


2. Diskusi kelompok
❖ Bertujuan untuk meningkatkan interaksi dan berdiskusi dengan benar,
serta melatih kerjasama dalam kelompok
❖ Menggunakan metode three jumps
Langkah 1:
I. Membaca skenario
Mahasiswa dihadapkan pada skenario berisi masalah-masalah yang
dapat memicu mahasiswa untuk mendapatkan informasi ilmiah
sehingga diperoleh sasaran belajar
II. Diskusi
- Menentukan kata sulit
- Menentukan masalah
- Aktivasi prior knowledge dengan brain storming
- Menyusun hipotesis
- Menentukan sasaran belajar
III. Mencari bahan pustaka
Setiap mahasiswa menyajikan topik sesuai sasaran belajar. Jika masih
ada materi yang belum sesuai dengan sasaran belajar, maka
dilanjutkan pada belajar mandiri (langkah 2)

Langkah 2 (Tugas Mandiri) :


Mahasiswa melakukan belajar mandiri guna mencari dasar ilmiah,
mengumpulkan data atau informasi untuk membantu meningkatkan
pemahaman dan penerapan konsep dasar yang ada.

Langkah 3:
Mahasiswa menyajikan materi/informasi yang diperoleh dari langkah 2
untuk disintesis dan diuji, serta diakhiri dengan menyusun rangkuman
sebagai jawaban dari skenario yang disajikan

❖ Menggunakan 2 skenario
▪ Operasi caesar berujung kematian
▪ Mayat perempuan di kamar kos

3. Membaca Jurnal (Journal Reading)


● Topik: Virtual Autopsy
Virtual Autopsy : A Technology Review

4. Tugas Kelompok
● Membuat Laporan Skenario (2 kali)
● Membuat Resume Jurnal (1 kali)

II. EVALUASI

Panduan Mahasiswa Blok Medikolegal Semester Genap TA 2019-2020 12


Prasyarat mengikuti ujian:
1. Kehadiran mengikuti tutorial, journal reading dan pleno 100%
2. Mengumpulkan wrap up materi skenario dan journal reading

Nilai blok terdiri atas:


1. Nilai ujian Blok – 80%
a. Ujian teori dari kuliah pakar dengan soal pilihan ganda (MCQ)
b. Ujian dari topik skenario dengan soal pilihan ganda (MCQ)
2. Nilai minikuis : 5%
3. Nilai Wrap up : 5%
4. Journal Reading : 10%

Nilai akhir blok dinyatakan dalam huruf


Blok Medikolegal dan Keselamatan Pasien : 3 SKS

MUTU RENTANG ANGKA MUTU


A ≥ 75,00 4
A- 72.50 – 74,99 3,75
B+ 70,00 – 72,49 3.50
B 65.00 – 69.99 3.00
B- 62.50 – 64.99 2.75
C+ 60.00 – 62.49 2.50
C 55.00 – 59.99 2.00
C- 47.50 – 54.99 1.75
D 40.00 – 47.49 1.00
E < 40 0.00

III. UJI KOMPETENSI

Pada blok ini dilakukan penilaian untuk:


1. Kompetensi 1:
1.1. Mengetahui cara berbicara dengan pasien
1.2. Mengetahui cara menyimpulkan kembali masalah kesehatan dan
kekhawatiran pasien
1.3. Mengetahui cara berempati dan menjaga harga diri pasien
1.4. Mengetahui cara menulis surat rujukan
1.5. Mengetahui mekanisme pelaporan
1.6. Mengetahui cara memberikan informed consent
1.7. Mengetahui bahwa dokter harus menjaga rahasia medis (rahasia pasien)
1.8. Mengetahui cara menjadi saksi ahli di pengadilan

Metode : Kuliah, tutorial, journal reading dan penugasan

2. Kompetensi 2:
2.1. Mengetahui cara mendeskripsikan luka/trauma fisik
2.2. Mengetahui cara menentukan derajat luka/trauma fisik
2.3. Mengetahui cara pemeriksaan anogenital atas indikasi

Panduan Mahasiswa Blok Medikolegal Semester Genap TA 2019-2020 13


2.4. Mengetahui cara pemeriksaan mayat

Metode : Kuliah, jurnal reading, tutorial dan penugasan


3. Kompetensi 3: Menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu biomedik,
klinik, perilaku dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan
ksehatan tingkat primer
Metode : Kuliah, jurnal reading, tutorial dan penugasan
4. Kompetensi 4: Mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga ataupun
masyarakat secara komprehensif, holistik, bersinambung, koordinatif dan
kolaboratif dalam konteks pelayanan kesehatan tingkat primer
Metode : Tutorial
5. Kompetensi 5: Mengakses, mengelola, menilai secara kritis kesahihan dan
kemampu-terapan informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah,
atau mengambil keputusan dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan di
tingkat primer
Metode : Tutorial
6. Kompetensi 7: Bermoral, beretika, serta memahami isu-isu etik maupun aspek
medikolegal dalam praktik kedokteran dan Menerapkan program keselamatan
pasien
Metode : Tutorial
7. Kompetensi 8: Problem solving
Metode : Tutorial

Panduan Mahasiswa Blok Medikolegal Semester Genap TA 2019-2020 14


PANDUAN PEMBUATAN RANGKUMAN

Pada akhir langkah 7, setiap kelompok wajib membuat rangkuman tertulis yang
merupakan kumpulan informasi sebagai jawaban sasaran belajar yang telah
ditentukan dan juga merupakan jawaban dari skenario yang telah disajikan.
Rangkuman tertulis ini dibuat dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Diketik pada kertas ukuran A4. Menggunakan Microsoft Word, tipe font
Times New Roman ukuran 12.
2. Pengetikan menggunakan spasi tunggal.
3. Rangkuman mencantumkan rujukan dan daftar pustaka yang digunakan
4. Halaman judul berisi judul skenario, kelompok dan nama serta NIM
anggota kelompok.
5. Penomoran halaman pada sisi kanan bawah halaman.
6. Jumlah rujukan yang dipakai minimal 5 buah (berbahasa Indonesia
minimal 3 dan berbahasa Inggris 2) dan harus dicantumkan dalam Daftar
Pustaka. Sumber rujukan dapat berupa buku teks, buku saku, artikel dalam
jurnal ilmiah, maupun sumber informasi didgital (internet)
7. Diserahkan kepada koordinator pelaksana PBL di Pusat Pendidikan
Kedokteran Fakultas Kedokteran YARSI dalam bentuk print out dan CD.
8. Batas akhir penyerahan rangkuman adalah 1 (satu) minggu sesudah tiap
skenario selesai dibahas.
9. Dari rangkuman yang telah terkumpul, Koordinator PBL akan memilih
satu kelompok untuk setiap skenario. Kelompok yang terpilih harus
memberikan presentasi pada saat acara pleno.
10. Presentasi pleno :
a. Menggunakan power point
b. Durasi presentasi maksimal 30 menit tiap group dilanjutkan dengan
tanya jawab.
c. Kelompok yang tidak melakukan presentasi wajib membuat
pertanyaan minimal 1 buah.

Panduan Mahasiswa Blok Medikolegal Semester Genap TA 2019-2020 15


FORMAT RANGKUMAN
Terdiri atas :
Halaman Judul
I. langkah – 1
II. Langkah – 2 : Belajar Mandiri
III. Langkah – 3

Daftar Pustaka
Contoh cara penulisan rujukan (citation) :
Komunitas mikroba yang terdapat dalam traktus digestivus ditandai dengan
kepadatan populasi bakteri yang tinggi dengan variasi jenis bakteri serta interaksi
yang rumit diantara mereka. Telah dilaporkan bahwa di kolon manusia dewasa
dapat ditemui lebih dari 1011 sel bakteri/gram feses dan terdiri atas kurang lebih
400 spesies bakteri yang berbeda. Perlu dicatat bahwa jumlah ini diperoleh dari
sample berupa feses dan mungkin tidak mencerminkan jumlah sebenarnya
mikrobiota usus, terutama dalam variasi spesies dan peran relative dari mikrobiota
tersebut. Populasi mikrobiota dalam usus manusia bersifat dinamik dan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor genetik, lingkungan diet,
umur, obat-obatan dan penyakit (Mitsuoka1989; Hopkins et al 2001; Hopkins and
Macfarlane 2002).

Contoh cara penulisan Daftar Pustaka :


Hopkins MJ, Macfarlane GT, 2002. Changes in predominant bacterial populations
in human faeces with age and with Clostridium difficile infection. J.Med
Microbiol 51 : 448-454.

Hopkins MJ, Sharp R, et al, 2001. Age and disease related changes in intestinal
bacterial populations assessed by cell culture, 16S rRNA abundance, and
community cellular fatty acid profiles. Gut 48 : 198-205.

Mitsuoka T, 1989. Microbe in the intestine Our Lifelong Partners. Japan, Yakult
Honsa Co.,Ltd

Panduan Mahasiswa Blok Medikolegal Semester Genap TA 2019-2020 16


SKENARIO 1:

Operasi Caesar Berujung Kematian


Diduga lakukan malpraktik, RSUD B didatangi suami Ny, N(30 tahun).
Pasalnya, selama hidup korban tidak pernah menghidap penyakit yang dinilai
kronis. Suami Ny N mengatakan, istrinya melakukan operasi caesar anak
keduanya dengan menggunakan kartu Indonesia Sehat. Usai dioperasi, bukan
membaik, malah semakin buruk. Masalah muncul setelah tiga minggu kemudian,
tepatnya tanggal 20 September 2017. Ketika itu, korban kembali datang ke RSUD
B, karena adanya keluhan bercak-bercak di kulitnya. Setelah dilakukan opname,
diketahuilah kalau korban mengalami steven jhonson syndrome. Pihak rumah
sakit sudah melakukan prosedur yang sesuai. Tidak ada malpraktik yang
dilakukan tim medis, terhadap pasien.
Dengan didampingi pengacara, keluarga berencana akan melaporkan
kejadian ini ke pihak kepolisian. Sebelumnya keluarga telah mengunjungi tokoh
agama setempat untuk meminta petunjuk terkait malpraktik dalam Islam.
Pihak manajemen RSUD B diminta untuk memberikan rekam medis
korban untuk dipelajari. Rencananya, dari rekam medis tersebut, akan diijadikan
bahan untuk melaporkan pihak RSUD B ke pihak kepolisian. Menanggapi dugaan
mal pratik, pihak RSUD Bangil, Tn. G, berjanji akan memberikan rekam medis
korban, asalkan pihak pasien juga membuat surat pernyataan.
KATA SULIT
Malpraktik atau malpraktek adalah sebuah tindakan atas dasar
kelalaian atau kesalahan seorang dokter dalam menjalankan profesi,
praktek, pengetahuan dan ketrampilannya yang biasa digunakan dalam
mengobati pasien sehingga menyebabkan kerusakan atau kerugian bagi
kesehatan atau kehidupan pasien karena tidak sesuai dengan standar
profesi medik serta menggunakan keahlian untuk kepentingan pribad

Pengacara pasien juga menuliskan dasar gugatannya berdasarkan:


1. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945
Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi "Segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya".
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
3. UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
UU 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan
bahwa kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,
spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk
hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
4. UU No 29 tahun 2004 tentang praktik Kedokteran
a. UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
5. Kode Etik Kedokteran

Panduan Mahasiswa Blok Medikolegal Semester Genap TA 2019-2020 17


6. UU No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
U no 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen atau UUPK
mulai sah diberlakukan. Undang-undang ini mengatur secara rinci
tentang pemberian perlindungan kepada konsumen dalam rangka
pemenuhan kebutuhannya sebagai konsumen. Cakupan hukum
yang berlaku mengenai hak dan kewajiban konsumen, hak dan
kewajiban pelaku usaha, dan cara-cara mempertahankan hak dan
menjalankan kewajiban tersebut

Sumber: News Pasuruan

1. Apa saja fungsi kartu indonesia sehat?


2. Apa yang harus dilakukan tim dokter sebelum
melakukan tindakan ke pasien?
3. Apa itu rekam medis? Dan siapa saja yang berhak
tahu?
4.

SKENARIO 2

Mayat Perempuan Di Kamar Kos

Mayat seorang perempuan diduga berusia 23 tahun ditemukan meninggal


di kamar kos-kosannya di daerah Salemba. Korban ditemukan setengah telanjang
dengan tangan diikat dan mulut di sumpal. Mayat dalam keadaan mulai
membusuk, berbau, ditemukan belatung pada bagian lubang hidungnya, kulit
mulai mengelupas dan tampak pembuluh darah mulai melebar pada bagian dada
dan leher. Diperkirakan kejadian sekitar 3 hari yang lalu.
Polisi menduga korban diperkosa sebelum dibunuh. Tim Identifikasi
mengambil sidik jari korban dan mengambil swab vagina untuk memastikan
adanya sperma pelaku.

Panduan Mahasiswa Blok Medikolegal Semester Genap TA 2019-2020 18


BACAAN YANG DIANJURKAN

1. Guyton AC and Hall JE, 2000. Textbook of Medical Physiology. 10th ed.
WB Saunders Co., Philadelphia.
2. Mackowiak PA, Wasserman SS, and Levine MM, 1992. A critical
appraisal of 98.6 degrees F, the upper limit of the normal body
temperature and other legacies of Carl Reinhold. JAMA; 268(12):1578-80.
3. Hutchins GM, 1985. Body temperature is elevated in the early postmortem
period. Hum Pathol; 16:560 561.
4. Cotton GE, Aufderheide AC, and Goldschmidt VG, 1987. Preservation of
human tissue immersed for five years in fresh water of known
temperature. J Forensic Sci; 32:1125-1130.

Panduan Mahasiswa Blok Medikolegal Semester Genap TA 2019-2020 19


5. Sturner WO, Gantner GE, 1964. The postmortem interval: A study of
potassium in the vitreous humor. Am J Clin Pathol; 42:134-144.
6. Di Nunno N, Costantinides F, and Melato M, 1999. Determination of the
time of death in a homicide-suicide case using flow-cytometry. Am J
Forensic Med Path; 20(3):228-231.
7. Spitz WV and Fisher RS, 1980. Medicolegal Investigation of Death, ed 2.
Springfield, IL.
8. Adelson L, 1974. The Pathology of Homicide. Springfield, IL.
9. Moore JG, Tweedy C, Christian PE, et al, 1983. Effect of age on gastric
emptying of liquid-solid meals in man. Digestive Dis Sci; 28:340.
10. Brophy CM, Moore JG, Christian PE, et al, 1986. Variability of gastric
emptying measurements in man employing standardized radiolabeled
meals. Digestive Dis Sci; 31:799-806.
11. Moore JG, Christian PE, Brown JA, et a, 1984. Influence of meal weight
and caloric content on gastric emptying of meals in man. Digestive Dis
Sci;29:513- 519.
12. Moore JG, Christian PE, and Coleman RE, 1981. Gastric emptying of
varying meal weight and composition in man. Digestive Dis Sci; 26:16-22.
13. Smith KGV, 1986. A Manual of Forensic Entomology. London, British
Museum (Natural History); Ithaca, NY, Cornell University Press.
14. Forsberg JS, Hansson MG and Eriksson S, 2011. Biobank research: who
benefits from individual consent? BMJ 343: 727-728.
15. Melas PA, Sjöholm LK, Forsner T, Edhborg M, Juth N, Forsell Y and
Lavebratt C, 2010. Examining the public refusal to consent to DNA
biobanking: Empirical data from a Swedish population-based study.
Journal of Medical Ethics 36(2): 93-98
16. Steinsbekk KS and Solberg B, 2011. Biobanks—When is Re-consent
Necessary? Public Health Ethics 4(3): 236–250.
17. O'Doherty KC, Burgess MM, Edwards K, Gallagher RP, Hawkins AK,
Kaye J, McCaffrey V, Winickoff DE, 2011. From consent to institutions:
designing adaptive governance for genomic biobanks. Soc Sci Med. 73(3):
367-374.

Panduan Mahasiswa Blok Medikolegal Semester Genap TA 2019-2020 20


18. Sheehan M, 2011. Can Broad Consent be Informed Consent? Public
Health Ethics 4(3): 226–235.

Panduan Mahasiswa Blok Medikolegal Semester Genap TA 2019-2020 21

Anda mungkin juga menyukai