I. PENDAHULUAN
Ilmu kedokteran adalah cabang ilmu yang sangat luas dan mendalam
yang tidak mungkin dapat dikuasai seorang mahasiswa kedokteran dalam waktu
yang singkat. Ilmu kedokteran juga berkembang sangat pesat yang
mengharuskan seluruh insan kedokteran mengikuti perkembangan ilmu yang
selalu berubah. Selain itu, kodokteran adalah kombinasi antara ilmu dan seni
yang memiliki banyak variasi pada setiap kebijakan medis yang dilakukan oleh
setiap dokter.
Profesi kedokteran adalah profesi dengan karakteristik yang khas yang
berhubungan langsung dengan tubuh manusia. Dengan demikian, dalam
menjalankan tugasnya profesi dokter tidak terlepas dari tatanan etika profesi
serta pelayanan moral di bidang kesehatan.
Sebagai pelayan kesehatan, dokter diharuskan memiliki komunikasi yang
efektif dengan pasiennya. Komunikasi medik yang efektif dapat meningkatkan
hubungan antara dokter dan pasien sehingga tujuan pelayanan kesehatan pun
dapat tercapai. Komunikasi medik yang efektif dapat meningkatkan keakuratan
diagnosis, treatmen, dan tindakan terapi yang tepat bagi pasien.
Etika, Hukum dan Komunikasi Medik (Blok II) adalah blok generik kedua
yang harus diikuti oleh mahasiswa yang berlangsung selama 4 minggu. Blok ini
bertujuan agar mahasiswa mampu memahami prinsip-prinsip moral dan etika
kedokteran serta mampu menerapkan prinsip-prinsip tersebut dengan baik.
Kondisi bertujuan agar menjadi mahasiswa yang bermoral dan beretika serta
memahami isu-isu etik maupun aspek medikolegal dalam praktik kedokteran.
Selain itu, mahasiswa mampu memahami dan menerapkan nilai-nilai Islam
dalam menjalankan profesi kedokteran di kemudian hari.
4. Berperilaku profesional
4.1. Menunjukkan karakter sebagai dokter yang professional yang
mengutamakan.
4.2. Melaksanakan upaya pelayanan kesehatan dalam kerangka sistem
kesehatan nasional dan global dalam rangka penurunan angka kejadian
etika, hukum dan komunikasi kedokteran.
3. Bila diberi data sekunder tentang masalah yang dihadapi dalam pelayanan
kesehatan mahasiswa diharapkan mampu untuk:
a. Berperan dalam pengelolaan masalah pasien dan menerapkan nilai-nilai
profesionalisme
b. Menghargai peran dan pendapat berbagai profesi kesehatan
c. Berperan sebagai manager baik dalam praktek pribadi maupun dalam
sistem pelayanan kesehatan
d. Menjelaskan dan menerima tanggung jawab hukum berkaitan dengan
Hak asasi manusia, Resep obat, Penyalahgunaan tindakan fisik dan
seksual, Kode Etik Kedokteran Indonesia, Pembuatan surat keterangan
sehat, sakit atau surat kematian, Proses di pengadilan
e. Mengaitkan masalah yang dihadapi dengan perangkat hukum UU Praktik
Kedokteran No 29, 2004 dan UU No.44, 2009 tentang rumah sakit
f. Menjelaskan peran Konsil Kedokteran Indonesia sebagai badan yang
mengatur praktik kedokteran
V. TARGET KELULUSAN
Setelah menjalani seluruh proses pembelajaran blok, diharapkan 95%
mahasiswa mampu lulus dengan nilai C ke atas. Dari 95% mahasiswa yang
lulus, diharapkan sekitar 70% mampu mencapai nilai B ke atas.
Etika dan Profesionalisme Dokter Muslim (Kepercayaan Pasien & Kualitas Dokter
KE4
Muslim dan etika terhadap kadaver)
KE5 Aspek Filsafat dan Agama, Moral dan Etik Bagi Profesi Kedokteran
KODEKI dan Etik pada tindakan medik (Sejarah dan Perkembangan Sumpah Dokter
KE7
Indonesia
Keputusan Klinis berdasarkan pada Etik (Aspek Etik dan Hukum pasien gawat darurat,
KE8 pasien tidak sadar), Hukum, IPTEKDOKKES, Kemanusiaan dan Pengalaman,
Martabat Pelayanan Medik dalam membina kepercayaan Masyarakat)
Tinjauan Medico legal : UU No. 36/2009 tentang Kesehatan, UU No. 29/2004 tentang
KH1
Praktik Kedokteran, UU No. 44/2009 tentang Rumah Sakit
KH4 Rahasia Kedokteran, Rekam Medik dan Informed Consent, Surat Keterangan Dokter
Konsep Sehat Sakit (Definisi sehat, definisi sakit, implementasinya pada dunia
KH10
kesehatan)
X. PENUTUP
Demikianlah buku panduan blok ini disusun semoga dapat menjadi
panduan bagi pembelajaran mahasiswa.
KODE
MATERI KULIAH
MK
drg. Dientyah Nur Anggina, MPH. - Pengantar Blok: Visi dan Misi FK UM Palembang,
Jadwal, sasaran pembelajaran, Kompetensi, Materi IT, Persentase kehadiran
KP
mahasiswa, persentase komponen nilai blok, LKK, TPP ke masyarakat dengan
masalah kesehatan yang terkait blok
dr. Hibsah Ridwan, M.Sc. - Peran Islam dalam perkembangan Ilmu Kedokteran
KE1
(Sejarah dan perkembangan kedokteran Islam)
dr. Mutiara Budi Azhar, SU, M.Med.Sc - Pengantar Antropologi Kedokteran dalam
KE2
Konteks Pelayanan Kedokteran Multikultural
KE3 dr. Rizal Sanif, Sp.OG (K) - Kaidah Dasar Bioetik & euthanasia
dr. Hibsah Ridwan, M.Sc - Aspek Filsafat dan Agama, Moral dan Etik Bagi Profesi
KE5
Kedokteran
KE6 dr. Achmad Ridwan MO, M.Sc - Manusia sebagai makhluk Biopschycosocial
dr. Hibsah Ridwan, M.Sc - KODEKI dan Etik pada tindakan medik (Sejarah dan
KE7
Perkembangan Sumpah Dokter Indonesia
dr. Rizal Sanif, Sp.OG (K) - Keputusan Klinis berdasarkan pada Etik (Aspek Etik dan
Hukum pasien gawat darurat, pasien tidak sadar), Hukum, IPTEKDOKKES,
KE8
Kemanusiaan dan Pengalaman, Martabat Pelayanan Medik dalam membina
kepercayaan Masyarakat)
dr. Agus Marsyal, MH- HAM dan Perlindungan Konsumen di Indonesia, Perannya
KH2
dalam pelayanan Kesehatan
dr. Kompol Mansuri, Sp.KF - Rahasia Kedokteran, Rekam Medik dan Informed
KH4
Consent, Surat Keterangan Dokter
dr. Syahrul Muhammad, MARS - Konsep Sehat Sakit (Definisi sehat, definisi sakit,
KH10
implementasinya pada dunia kesehatan)
LAMPIRAN 3
TPP adalah upaya terstruktur di dalam blok melalui tugas mandiri untuk
menyiapkan mahasiswa memahami peran sebagai profesional dokter dan
memahami kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan dan administrasi
layanan kesehatan. Proses ini merupakan kegiatan lapangan dengan
mengenalkan mahasiswa secara dini pada kasus klinik atau komunitas di rumah
sakit, puskesmas, panti, posyandu, kunjungan ke rumah pasien dan lain lain.
Salah satu masalah kesehatan yang sedang dihadapi Indonesia sekarang
adalah pandemi Covid-19 yang sampai saat ini belum menunjukkan penurunan
bahkan angka kematian kita termasuk 5 besar dunia. Situasi perkembangan
terkini Covid-19 di Sumatera Selatan menunjukkan angka konfirmasi positif yang
masih tinggi belum mencapai puncak kasus (7143) dengan proporsi kematian
(CFR 5,49 %) lebi tinggi dari Nasional (3.5 %), angka kesembuhan sebesar
76,69% sedikit lebih rendah dari Nasional (78,70%). Masih meningkatnya kasus
konfirmasi positif disebabkan kemampuan tracing, testing dan treatmen yang
belum optimal dan kepatuhan terhadap pelaksanaan protokol kesehatan seperti
mencuci tangan, mengunakan masker dan menjaga jarak masih belum begitu
baik, demikian juga dengan mobilitas penduduk masih cukup tinggi di masa
pendemi ini.
Oleh karena itu pada masa pandemi Covid-19, kegiatan TPP di lapangan
dialihkan menjadi kegiatan observasi video komunikasi dokter dengan pasien,
video informed consent tindakan medis dan telaah visum.
B. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan TPP mahasiswa mampu :
1. Mengobservasi Komunikasi Dokter Pasien
2. Mengobservasi Informed Consent
3. Melakukan telaah Visum
C. Sasaran Pembelajaran:
Apabila diberi data sekunder tentang masalah di komunitas yang
berhubungan dengan etika, hukum dan komunikasi medik, mahasiswa
diharapkan mampu:
1. Menjelaskan prinsip komunikasi dokter-pasien
2. Menjelaskan aspek etik dalam komunikasi dokter-pasien
3. Menjelaskan peran dokter dan pasien dalam komunikasi dokter-pasien
4. Menjelaskan langkah-langkah informed consent
5. Menjelakan peran dokter dalam proses informed consent
6. Menjelaskan peran pasien dalam proses informed consent
7. Menjelaskan prinsip dalam pembuatan visum
8. Menjelaskan pihak yang terlibat dalam pembuatan visum
9. Menjelaskan isi atau poin-poin yang dituliskan dalam visum
E. Metode Evaluasi
Sistem penilaian TPP terdiri dari penilaian formatif dan penilaian
sumatif dengan jenis evaluasinya sebagai berikut:
1. Penilaian Formatif
Penilaian formatif bertujuan untuk membantu peserta didik
mencapai tujuan pembelajaran. Penilaian ini dilakukan dengan melakukan
pengamatan dan umpan balik dosen pembimbing TPP terhadap
mahasiswa dalam proses pelaksanaan TPP.
2. Penilaian Sumatif
Penilaian sumatif bertujuan untuk menilai hasil pencapaian peserta
didik agar dapat ditentukan tingkatan kompetensi yang telah dicapai.
Penilaian sumatif dilakukan dengan melakukan penilaian pada kinerja
mahasiswa dalam kelompok selama melakukan TPP, serta kelengkapan
dan kualitas laporan.
Tujuan
1. Mengevaluasi proses pelaksanaan kegiatan di lapangan saat TPP
2. Mengevaluasi pemahaman sasaran pembelajaran yang didapat
mahasiswa selama TPP
3. Mengevaluasi sistematika dan cara penulisan Laporan TPP
4. Mengevaluasi keaktifan dan kinerja kelompok TPP
5. Mengklarifikasi dan memberikan penjelasan umum terhadap topik-topik
yang terkait
Peserta
Seluruh mahasiswa
3 orang narasumber ilmu
Susunan Acara
Kegiatan Waktu Penanggung Keterangan
Jawab
Pembukaan oleh 5 menit Mahasiswa - Penjelasan umum
moderator - Menentukan giliran
diskusi presentasi
Presentasi 10 menit Mahasiswa Isi paparan
kelompok /kelompok - Judul
- Tujuan kegiatan
- Waktu kegiatan
- Hasil kegiatan
- Pembahasan
- Kesimpulan
Tanya jawab dan 10 menit Mahasiswa - Umpan balik estetika
umpan balik /kelompok Narasumber ilmu dan cara penulisan
laporan
- Konfirmasi proses
belajar lapangan
- Uji pemahaman aplikasi
LAMPIRAN 4
1. Definisi Pleno
Pleno merupakan salah satu metode pembelajaran berupa diskusi kelas
besar yang dihadiri seluruh mahasiswa dalam satu angkatan setelah
melaksanakan tutorial PBL. Pelaksanaan pleno pada masa pandemi covid
19 dilakukan secara online.
Tujuan:
a. Membagi pengetahuan baru sebagai suatu hasil pembelajaran kelompok
dalam tutorial
b. Mengklarifikasi informasi yang belum jelas selama proses tutorial
c. Sebagai sarana untuk menyamakan pencapaian learning objective
2. Peserta
a. Seluruh mahasiswa sesuai blok yang sedang berjalan
b. Dua orang narasumber pleno, yang terdiri dari 1 orang narasumber
pembuat skenario tutorial dan 1 orang narasumber bidang ilmu yang
terkait. Bila narasumber skenario tidak dapat hadir, sebaiknya sidang
pleno ditunda (mengingat belum tentu narasumber lain sepaham
setujuan dengan sang pembuat skenario). Terkecuali apabila
narasumber benar-benar tidak dapat menghadiri pleno tutorial (meski
jadwal sudah ditunda) dan meminta diwakilkan oleh sejawatnya atau
menyerahkan kuasa kepada struktur blok untuk mencarikan pengganti.
c. Moderator: 1 orang dari struktur blok (ketua atau sekretaris blok)
3. Syarat Pelaksanaan Sidang Pleno
a. Dihadiri sekurang-kurang dua orang narasumber bidang ilmu terkait
b. Proses tutorial sesi 1 dan sesi 2 telah diselenggarakan
4. Susunan Acara
No Jenis Pelaksana Keterangan Alokasi
Kegiatan Waktu
1 Pembukaan Moderator 5 menit
(Pelaksana
blok)
2 Penentuan Moderator Undian (setiap 5 menit
Kelompok (Pelaksana kelompok maksimal
presentan blok) 2 kali sebagai
presentan
3 Presentasi Perwakilan - Learning issue 30 menit
Mahasiswa - Sintesis kasus
- Kerangka konsep
4 Diskusi - Moderator 30 menit
- Notulen
(perwakilan
mahasiswa)
5 Umpan balik Narasumber Mengklarifikasi 40 menit
5. Tata Tertib
a. Pleno dilaksanakan dengan alokasi waktu 150 menit.
b. Jadwal Pelaksanaan:
- Hari Jum’at pukul 08.00-10.30 WIB untuk kelompok tutorial hari Senin
dan Rabu pagi serta pukul 13.00-15.30 WIB untuk kelompok tutorial
hari Senin dan Rabu siang
- Hari Sabtu pukul 08.00-10.30 WIB untuk kelompok tutorial hari Selasa
dan Kamis pagi serta pukul 13.00-15.30 WIB untuk kelompok tutorial
hari Selasa dan Kamis siang
c. Mahasiswa wajib hadir pada sidang pleno dan harus menandatangani
absen sebagai bukti kehadiran.
d. Mahasiswa wajib menyerahkan laporan tutorial di meja moderator
sebelum sidang berlangsung.
e. Kelompok yang akan tampil pada saat pleno harus diundi di depan
moderator setiap kali pleno akan dimulai. Dipilih dua kelompok untuk
tampil mempresentasikan laporan tutorial.
f. Panduan penuntun tutorial harus diserahkan kepada narasumber dan
moderator sebagai acuan pencapaian tujuan pembelajaran
g. Presentasi dipimpin oleh moderator pleno. File presentasi menekankan
pada pembahasan:
- Learning issue
- Sintesis kasus
- Kerangka konsep
h. Waktu tampil maksimal 30 menit per kelompok, dengan alokasi waktu 15
menit presentasi, 15 menit diskusi tanya jawab (alokasi waktu 1 jam
untuk presentasi dua kelompok).
i. Setelah 2 kelompok tampil, moderator memberi kesempatan kepada
masing-masing narasumber untuk memberikan umpan balik kepada
mahasiswa. Waktu yang diberikan maksimal 20 menit/narasumber
j. Pada sesi pemberian umpan balik narasumber berkewajiban untuk
menyampaikan topik-topik sasaran pembelajaran yang belum dapat
dicapai oleh mahasiswa. Narasumber juga berkewajiban memberikan
klarifikasi dan koreksi terhadap kesalahan pemahaman materi sasaran
pembelajaran.
LAMPIRAN 5
Umpan Balik
Nama Tanda
No. NIM Sex Kinerja Sikap Nilai Mahasiswa
Mahasiswa Tangan
oleh Dosen
1
2
3
4
5
6
Skala :
4 = sangat baik
3 = baik Instruktur,
2 = cukup
1 = kurang
PROSES TPP
Pleno
NAMA
NO NIM SEX TPP TOTAL
MAHASISWA Keaktifan Keaktifan Penulisan (40%)
Diskusi I Diskusi II Laporan
(20%) (20%) (20%)
1
2
3
4
5
6
7
Keterangan :
A= ≥ 80 Pembimbing,
B= 68,00 - 79,99
C= 55,00 - 67,99
D= 40,00 - 54,99
E= <40 (………......…...…….)
Skor : = ...................
Kelompok: .....................................
KOMPONEN PENILAIAN KETERANGAN NILAI
1 2 3
A Sistematika Penulisan:
1. Kesesuaian format makalah 1: tidak sesuai
dengan format/struktur makalah 2: kurang sesuai
yang berlaku 3: sesuai