SKABIES
Disusun Oleh:
Dokter Pembimbing:
2
BAB I
PENDAHULUAN
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi Sarcoptes
scabiei var. hominis. Skabies terjadi baik pada laki-laki maupun perempuan, di semua daerah,
semua kelompok usia, ras, dan kelas sosial. Skabies ditularkan melalui kontak fisik langsung.
(skin-to-skin) ataupun tak langsung (pakaian, tempat tidur yang dipakai bersama). Sekitar
300 juta kasus skabies di seluruh dunia dilaporkan setiap tahunnya. Skabies seringkali
diabaikan karena tidak mengancam jiwa sehingga prioritas penanganannya rendah. Akan
tetapi, penyakit ini dapat menjadi kronis dan berat serta menimbulkan komplikasi yang
berbahaya. Lesi pada skabies menimbulkan rasa tidak nyaman karena sangat gatal sehingga
penderita seringkali menggaruk dan mengakibatkan infeksi sekunder terutama oleh bakteri
Grup A Streptococcus dan Staphylococcus aureus.
Banyak faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini, antara lain keadaan sosial
ekonomi yang rendah, kebersihan yang buruk, hubungan seksual yang sifatnya promiskuitas,
kesalahan diagnosis, dan perkembangan demografik seperti keadaan penduduk dan ekologi.
Keadaan tersebut memudahkan transmisi dan infestasi Sarcoptes scabiei. Oleh karena itu,
prevalensi skabies yang tinggi umumnya ditemukan di negara dengan iklim panas dan tropis,
lingkungan dengan kepadatan penghuni dan kontak interpersonal yang tinggi seperti asrama,
panti asuhan, dan penjara. Di Indonesia, skabies merupakan salah satu penyakit kulit
tersering di puskesmas. Kemenkes RI menyebutkan bahwa dari 261,6 juta penduduk pada
tahun 2016, prevalensi skabies di Indonesia sebesar 4,60%-12,95%.
3
BAB II
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. SA
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 58 Tahun
Alamat : Jl. PPA Beringin Raya
Agama : Islam
Suku Bangsa : Batak
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan Terakhir : S1
Status Pernikahan : Menikah
II. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama
Bintil kemerahan pada sela-sela jari tangan, tepi telapak tangan, punggung,
ketiak, daerah siku, perut, selangkangan serta alat kelamin dan terasa gatal sejak 2
minggu SMRS.
B. Keluhan Tambahan
Tidak terdapat keluhan lain
4
kemerahan kecil-kecil. Gatal dirasakan sepanjang hari dan semakin memberat
terutama pada malam hari sehingga menyebabkan pasien sulit tidur. Kemudian pasien
mengatakan bintil- bintil tersebut menyebar ke sela-sela jari, terasa semakin gatal dan
terkadang pasien merasa seperti ada binatang yang menjalar di daerah tersebut.
Semakin lama bintil kemerahan tersebut semakin menyebar ke daerah tubuh pasien
bagian lain seperti punggung, ketiak, siku, perut, selangkangan serta alat kelamin
pasien. Keluhan gatal yang dirasakan membuat pasien menggaruk kulitnya hingga
timbul luka bekas garukan. Selain bintil kemerahan, terdapat bintil yang berisi nanah
pada ketiak pasien.
Pasien sempat menggunakan obat scabimite, cefadroxil dan loratadin setelah
menggunakan obat tersebut keluhan pasien mulai berkurang, tetapi pasien masih suka
merasakan gatal pada kulitnya. Rasa gatal timbul tiba-tiba, pasien menyangkal digigit
serangga. Riwayat berpergian ke desa, asrama, pesantren atau tempat dengan
kebersihan yang rendah disangkal oleh pasien. Pasien biasa mandi 2 kali sehari,
mengganti pakaiannya 2 kali sehari dan menggunakan handuk sendiri. Pasien
mengatakan jarang mencuci dan mengganti sprei, selimut, bantal, guling dan kasur.
Tidak ada anggota keluarga pasien yang memiliki keluhan serupa dengan
pasien.
F. Riwayat Pengobatan
Scabimite cream 5% (dioleskan pada tempat yang gatal)
Cefadroxil 2x500 mg
Loratadin 1x10 mg
G. Riwayat Alergi
5
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Composmentis
Tekanan Darah : 128/88 mmHg
Frekuensi Nadi : 74x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36,70C
Berat Badan : 77 kg
Tinggi Badan : 165 cm
B. Status Generalis
Kepala : Normocephal, rambut hitam dengan sedikit putih,
terdistribusi merata
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga : Normotia, nyeri tekan tragus (-/-), sekret (-/-)
Hidung : Normotia, deviasi (-), sekret (-)
Leher : Pembesaran KGB (-), JVP tidak meningkat
Thorax : Bentuk dada normal, suara napas vesikuler (+/+),
ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : Bising usus normal, asites (-), nyeri tekan (-)
Ekstremitas Superior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-)
Ekstremitas Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-)
6
C. Status Dermatologikus
IV. RESUME
Pasien laki-laki, usia 58 tahun datang ke poli kulit dengan keluhan muncul
bintil kemerahan pada sela-sela jari tangan, tepi telapak tangan, punggung, ketiak,
daerah siku, perut, selangkangan serta alat kelamin dan terasa gatal sejak 2 minggu
SMRS. Awalnya pasien merasa gatal pada tepi telapak tangan dan menjumpai adanya
bintil kemerahan kecil-kecil. Gatal dirasakan semakin memberat terutama pada
malam hari . Kemudian menyebar ke sela-sela jari, ke daerah tubuh pasien bagian
lain. Pada pemeriksaan fisik ditemukan kelainan kulit pada regio axilla, interdigiti,
palmar, olecranon, bilateral; papul eritematosa-hiperpigemtasi, pustul, multiple,
miliar, diskret, sirkumsript disertai skuama.
7
V. DIAGNOSIS BANDING
VIII. PENATALAKSANAAN
A. Non Medikamentosa
Menjaga kebersihan individu dan lingkungan
Dekontaminasi pakaian dan alas tidur dengan mencuci pada suhu 60 0C atau
disimpan dalam kantung plastik tertutup selama beberapa hari.
Menjemur kasur, karpet, sofa, bantal dan guling secara rutin setelah dilakukan
penyedotan debu.
B. Medikamentosa
a. Topikal
Krim Permethrin 5%, 1 x seminggu
Krim Gentamicin sulfate 0,1%, 2 x sehari
b. Oral
Cefixim 1x200 mg
Loratadin 1x10 mg
IX. EDUKASI
8
X. PROGNOSIS