Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KASUS

SKABIES

Disusun Oleh:

Nanda Febylia (1102017167)

Dokter Pembimbing:

dr. Randy Satria Nugraha, Sp.DV

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KULIT DAN KELAMIN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
RUMAH SAKIT RIDWAN MEURAKSA
PERIODE 18 JULI – 6 AGUSTUS 2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... 1


BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 2
BAB II LAPORAN KASUS ................................................................................................... 3
I. IDENTITAS PASIEN ...................................................................................................... 3
II. ANAMNESIS .................................................................................................................. 3
A. Keluhan Utama .......................................................................................................... 3
B. Keluhan Tambahan .................................................................................................... 3
C. Riwayat Penyakit Sekarang ........................................................................................ 3
D. Riwayat Penyakit Dahulu ........................................................................................... 4
E. Riwayat Penyakit Keluarga ........................................................................................ 4
F. Riwayat Pengobatan ................................................................................................... 4
G. Riwayat Alergi ........................................................................................................... 4
III. PEMERIKSAAN FISIK................................................................................................... 5
A. Tanda Vital ............................................................................................................... 5
B. Status Generalis ........................................................................................................ 5
C. Status Dermatologikus .............................................................................................. 6
IV. RESUME ......................................................................................................................... 6
V. DIAGNOSIS BANDING ................................................................................................. 7
VI. RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANG .................................................................. 7
VII. DIAGNOSIS KERJA ....................................................................................................... 7
VIII.PENATALAKSANAAN ................................................................................................. 7
IX. PROGNOSIS ................................................................................................................... 8

1
BAB I
PENDAHULUAN

Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi Sarcoptes
scabiei var. hominis. Skabies terjadi baik pada laki-laki maupun perempuan, di semua daerah,
semua kelompok usia, ras, dan kelas sosial. Skabies ditularkan melalui kontak fisik langsung.
(skin-to-skin) ataupun tak langsung (pakaian, tempat tidur yang dipakai bersama). Sekitar
300 juta kasus skabies di seluruh dunia dilaporkan setiap tahunnya. Skabies seringkali
diabaikan karena tidak mengancam jiwa sehingga prioritas penanganannya rendah. Akan
tetapi, penyakit ini dapat menjadi kronis dan berat serta menimbulkan komplikasi yang
berbahaya. Lesi pada skabies menimbulkan rasa tidak nyaman karena sangat gatal sehingga
penderita seringkali menggaruk dan mengakibatkan infeksi sekunder terutama oleh bakteri
Grup A Streptococcus dan Staphylococcus aureus.
Banyak faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini, antara lain keadaan sosial
ekonomi yang rendah, kebersihan yang buruk, hubungan seksual yang sifatnya promiskuitas,
kesalahan diagnosis, dan perkembangan demografik seperti keadaan penduduk dan ekologi.
Keadaan tersebut memudahkan transmisi dan infestasi Sarcoptes scabiei. Oleh karena itu,
prevalensi skabies yang tinggi umumnya ditemukan di negara dengan iklim panas dan tropis,
lingkungan dengan kepadatan penghuni dan kontak interpersonal yang tinggi seperti asrama,
panti asuhan, dan penjara. Di Indonesia, skabies merupakan salah satu penyakit kulit tersering
di puskesmas. Kemenkes RI menyebutkan bahwa dari 261,6 juta penduduk pada tahun 2016,
prevalensi skabies di Indonesia sebesar 4,60%-12,95%.

2
BAB II

LAPORAN KASUS

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. DG
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 18 Tahun
Alamat : Jl. Kp. Rawa Tengah
Agama : Islam
Suku Bangsa : Makassar
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan Terakhir : SMK
Status Pernikahan : Belum menikah

II. ANAMNESIS

Dilakukan anamnesis secara autoanamnesis pada tanggal 22 Juli 2022 pukul


11.00 WIB di Poliklinik Kulit & Kelamin, RS Tk II Moh Ridwan Meuraksa, Jakarta
Timur.

A. Keluhan Utama

Bintil kemerahan disertai nanah pada alat kelamin dan bintil kemerahan pada
sela jari, pergelangan tangan, siku, bokong yang terasa gatal sejak 2 minggu SMRS.

B. Keluhan Tambahan
Demam sejak 1 hari SMRS

C. Riwayat Penyakit Sekarang

Bintil kemerahan disertai nanah pada alat kelamin dan terasa gatal sejak 2
minggu SMRS. Pasien mengatakan bintil kemerahan muncul setelah pasien berenang
bersama teman-teman pasien dan hanya mandi 1 kali. Pasien merasa gatal dan 1 hari
setelahnya keluhan disertai nanah berwarna kuning. Beberapa hari kemudian keluhan
bintil kemerahan dirasakan di tempat lain seperti di bokong, paha, sela-sela jari dan
pergelangan tangan. Gatal dirasakan sepanjang hari dan semakin memberat terutama

3
pada malam hari sehingga menyebabkan pasien sulit tidur. Pasien juga merasakan
demam sejak 1 hari SMRS
Pasien mengatakan teman-teman rumah pasien mengalami keluhan serupa.
Pasien sempat berobat ke dokter umum dan diberi obat minum serta salep, namun tidak
membaik. Rasa gatal timbul tiba-tiba, pasien menyangkal digigit serangga. Riwayat
berpergian ke desa, asrama, pesantren atau tempat dengan kebersihan yang rendah
disangkal oleh pasien. Pasien biasa mandi 2 kali sehari, mengganti pakaiannya 2 kali
sehari dan menggunakan handuk sendiri. Pasien mengatakan tidur tidak menggunakan
sprei dan membersihkan kamarnya 1 bulan sekali.

D. Riwayat Penyakit Dahulu


 Keluhan serupa disangkal oleh pasien
 Riwayat Hepatitis B tahun 2016

E. Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada anggota keluarga pasien yang memiliki keluhan serupa dengan
pasien.

F. Riwayat Pengobatan
Pasien tidak ingat nama obatnya.

G. Riwayat Alergi

Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat ataupun makanan.

4
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda Vital
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Composmentis
Tekanan Darah : 128/88 mmHg
Frekuensi Nadi : 74x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36,80C
Berat Badan : 63 kg
Tinggi Badan : 168 cm

B. Status Generalis
Kepala : Normocephal, rambut hitam, terdistribusi merata
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga : Normotia, nyeri tekan tragus (-/-), sekret (-/-)
Hidung : Normotia, deviasi (-), sekret (-)
Leher : Pembesaran KGB (-), JVP tidak meningkat
Thorax : Bentuk dada normal, suara napas vesikuler (+/+),
ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : Bising usus normal, asites (-), nyeri tekan (-)
Ekstremitas Superior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-)
Ekstremitas Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-)

5
C. Status Dermatologikus

Regio interdigiti manus, olecranon, gluteus, volar, bilateral penis : papul eritematosa
pustule, multiple, miliar-lenticular, diskret, sirkumkrip, terdapat pustule pada regio
penis

IV. RESUME
Pasien laki-laki, usia 18 tahun datang ke poli kulit dengan keluhan Bintil kemerahan
disertai nanah pada alat kelamin dan terasa gatal sejak 2 minggu SMRS. Pasien
mengatakan bintil kemerahan muncul setelah pasien berenang bersama teman-teman
pasien dan hanya mandi 1 kali. Pasien merasa gatal dan 1 hari setelahnya keluhan disertai
nanah berwarna kuning. Beberapa hari kemudian keluhan bintil kemerahan dirasakan di
tempat lain seperti di bokong, paha, sela-sela jari dan pergelangan tangan. Gatal
dirasakan sepanjang hari dan semakin memberat terutama pada malam hari sehingga
menyebabkan pasien sulit tidur. Pasien juga merasakan demam 1 hari SMRS. Teman-
teman pasien juga mengalami keluhan serupa. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
kelainan kulit pada Regio interdigiti manus, olecranon, gluteus, volar, bilateral penis :
papul eritematosa pustule, multiple, miliar-lenticular, diskret, sirkumkrip, terdapat
pustule pada regio penis.

6
V. DIAGNOSIS BANDING

1. Skabies dengan infeksi sekunder


2. Prurigo hebra dengan infeksi sekunder
3. Folikulitis

VI. RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan kerokan kulit dengan KOH 20%.

VII. DIAGNOSIS KERJA

Skabies dengan infeksi sekunder.

VIII. PENATALAKSANAAN
A. Non Medikamentosa
 Menjaga kebersihan individu dan lingkungan.
 Dekontaminasi pakaian dan alas tidur dengan mencuci pada suhu 600C
ataudisimpan dalam kantung plastik tertutup selama beberapa hari.
 Menjemur kasur, karpet, sofa, bantal dan guling secara rutin setelah
dilakukanpenyedotan debu.
 Penggunaan obat premethrin dilakukan dengan cara dioleskan ke seluruh
tubuh kecuali wajah dan telinga, pada malam hari. Biarkan selama 8 jam, lalu
mandi seperti biasa.
 Pengobatan dilakukan kepada seluruh anggota keluarga dan dilakukan secara
serempak.
 Kontrol kembali setelah hari ke 7 pengobatan.

B. Medikamentosa
a. Topikal
 Kompres NaCl 0,9% 2 x sehari pada penis.
 Krim Permethrin 5%, 1 x seminggu.
 Krim Gentamicin sulfate 0,1%, 2 x sehari selama 7 hari.
b. Oral
 Cefadroxil 2 x 500 mg selama 7 hari.
 Cetirizine 1x10 mg selama 7 hari.

7
IX. PROGNOSIS

Quo ad Vitam : Ad Bonam


Quo ad Fungsionam : Ad Bonam
Quo ad Sanactionam : Ad Bonam

Anda mungkin juga menyukai