30101307001
Dermatitis kontak iritan (DKI) merupakan reaksi peradangan nonimunologik
pada kulit yang disebabkan oleh kontak dengan faktor eksogen maupun endogen.
Faktor eksogen berupa bahan-bahan iritan (kimiawi, fisik, maupun biologik) dan faktor
endogen memegang peranan penting pada penyakit ini.
Dermatitis kontak iritan dapat diderita oleh semua orang dari berbagai golongan umur,
ras, dan jenis kelamin. Data epidemiologi penderita dermatitis kontak iritan sulit didapat.
Jumlah penderita dermatitis kontak iritan diperkirakan cukup banyak, namun sulit untuk
diketahui jumlahnya. Hal ini disebabkan antara lain oleh banyak penderita yang tidak datang
berobat dengan kelainan ringan
Faktor Eksogen
(1) Sifat kimia bahan iritan: pH, kondisi fisik, konsentrasi, ukuran molekul, jumlah, polarisasi,
ionisasi, bahan dasar, kelarutan ;
(2) Sifat dari pajanan: jumlah, konsentrasi, lamanya pajanan dan jenis kontak, pajanan serentak
dengan bahan iritan lain dan jaraknya setelah pajanan sebelumnya ;
(3) Faktor lingkungan: lokalisasi tubuh yang terpajan dan suhu, dan faktor mekanik seperti tekanan,
gesekan atau goresan. Kelembapan lingkunan yang rendah dan suhu dingin menurunkan kadar air
pada stratum korneum yang menyebabkan kulit lebih rentan pada bahan iritan.
Faktor Endogen
1. Faktor genetic
2. Jenis Kelamin
3. Umur
4. Suku
5. Lokasi kulit
6. Riwayat Atopi
Ada empat mekanisme yang
dihubungkan dengan dermatitis
kontak iritan, yaitu:
Pada dermatitis kontak iritan akut lambat, gejala obyektif tidak muncul hingga 8-24 jam
atau lebih setelah pajanan.1,6,7 Sebaliknya, gambaran kliniknya mirip dengan dermatitis kontak
iritan akut. Contohnya adalah dermatitis yang disebabkan oleh serangga (dermatitis venenata)
Reaksi traumatik dapat terbentuk setelah tauma akut pada kulit seperti panas atau laserasi.
Biasanya terjadi pada tangan dan penyembuhan sekitar 6 minggu atau lebih lama. Pada proses
penyembuhan, akan terjadi eritema, skuama, papul dan vesikel. Secara klinik gejala mirip dengan
dermatitis numular.
Dermatitis Kontak Iritan Noneritematous
Dermatitis Kontak Iritan Juga disebut reaksi suberitematous. Pada tingkat awal dari
iritasi kulit, kerusakan kulit terjadi tanpa adanya inflamasi, namun perubahan kulit terlihat
secara histologi.
Kelainan kulit tidak terlihat, namun penderita mengeluh gatal, rasa tersengat, rasa
terbakar, beberapa menit setelah terpajan dengan iritan.
Dermatitis atopi
Tinea pedis
Identitas
Nama : Tn. D
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 31 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Penjual buah
Alamat : Gunungpati
Tinggi badan : 175 cm
Berat badan : 75 Kg
Tanggal pemeriksaan : 16 juli 2018
Keluhan Utama
Keluhan Subyektif : Gatal
Keluhan Obyektif : kulit kering dan pecah – pecah di tangan dan kaki
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh adanya gatal dan kulit kering pecah pecah pada kedua telapak tangan
dan kaki, kurang lebih sudah 5 tahun yang lalu, gatal dan nyeri hilang timbul .awalnya timbul
bercak kemerahan pada telapak kaki yang terasa gatal , lama kelamaan kulit menjadi kering ,
terasa tebal dan pecah pecah, sampai tidak mengeluarkan keringat. ketika keadaan lembab ,
kadang kulit yang pecah pecah akan terasa tambah nyeri. Sebelum menjadi tukang buah , pasien
merupakan seorang montir di bengkel dan sering bekerja tanpa menggunakan alat pelindung diri.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien dulunya adalah seorang montir di bengkel dan sering bekerja tanpa
Sosial ekonomi :
Biaya pegobatan ditanggung oleh BPJS non PBI kesan : ekonomi cukup
Kaki : hyperkeratosis disertai dengan fissura Tangan : hiperkeratosis dengan , skuama keputihan kasar
Pasien laki laki berusia 31 tahun datang ke poli kulit RS bhakti wira tamtama Semarang
tanggal 16 juli 2018 dengan keluhan gatal dan kulit kering sampai pecah pecah di telapak tangan dan
telapak kaki kurang lebih 5 tahun yang lalu. awalnya timbul kemerahan pada telapak kaki yang terasa
gatal , lama kelamaan kulit menjadi kering, terasa tebal dan pecah pecah, sampai tidak mengeluarkan
keringat. Sebelum menjadi tukang buah, pasien merupakan seorang montir di bengkel dan sering
bekerja tanpa menggunakan alat pelindung diri.
Lesi bertambah nyeri apabila terkena air atau dalam kondisi lembab terutama dibagian
telapak kaki yang mengalami pecah pecah. Sebelumnya belum pernah diobati dan di keluarga tidak ada
yang sakit serupa.Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik . pemeriksaan dermatologi
tampak pada Tangan ; hiperkeratosis dengan , skuama keputihan kasar . Kaki ; hyperkeratosis disertai
dengan fissura
Diagnosis Kerja
Dermatitis kontak iritan kronik (kumulatif)
Diagnosis Banding
Dermatitis kontak alergika
Dermatitis atopi
Tinea pedis
Non Farmakologi
Menjaga kulit agar tidak terpajan dengan bahan atau substansi yang di curigai
Jaga kebersihan kulit , dan di sikati secara perlahan lahan dengan sikat halus di
bagian kuit yang kotor terutama bagian telapak kaki yang mengalami fisura.
Farmakologi
dr. Muhamad Faishal Rizki
Alamat : Jl. Raya 2 Adiwerna ,Tegal
Pro : Tn. D
Usia : 31 tahun