Disusun oleh:
Muhamad Faishal Rizki
30101307001
Pembimbing
Dr. Siti Thomas, M.Kes
HALAMAN JUDUL
KEPANITERAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PUSKESMAS BANGETAYU
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2018
i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kasus yang telah diseminarkan, diterima dan disetujui di depan tim
penilai Puskesmas Bangetayu Kota Semarang.
Telah Disahkan
Semarang, 15 Desember 2018
Mengetahui
Kepala Bagian IKM FK Unissula
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
SEMARANG.
Laporan ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk
dari sempurna karena keterbatasan waktu dan kemampuan. Karena itu kami
sangat berterima kasih atas kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhir kata kami berharap semoga hasil laporan kasus diagnosis holistik
suspek campak pada seorang anak laki laki usia 18 bulan di Puskesmas
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 3
1.3. Tujuan ....................................................................................................... 4
1.3.1. Tujuan Umum ............................................................................... 4
1.3.2. Tujuan khusus ............................................................................... 4
1.4. Manfaat ..................................................................................................... 4
1.4.1. Manfaat bagi Mahasiswa............................................................... 4
1.4.2. Manfaat bagi Masyarakat .............................................................. 5
BAB II ANALISIS SITUASI ................................................................................. 6
2.1. Cara dan Waktu Pengamatan ................................................................... 6
2.2. Hasil Pengamatan ..................................................................................... 6
2.2.1. Identitas Pasien.............................................................................. 6
2.2.2. Anamnesis Holistik ....................................................................... 7
2.2.3. Anamnesis Keluarga ................................................................... 13
2.2.4. Pemeriksaan Fisik ....................................................................... 15
2.3. Diagnosis Holistik .................................................................................. 18
2.4. Usulan penatalaksanaan Komprehensif .................................................. 19
A. Identifikasi Masalah .................................................................... 19
B. PENDEKATAN HL – BLUM .................................................... 20
2.5. Plan of Action (POA) ............................................................................. 21
2.6. Intervensi ................................................................................................ 23
A. Promotif ...................................................................................... 23
iv
B. Preventif ...................................................................................... 23
C. Kuratif ......................................................................................... 24
D. Rehabilitatif ................................................................................. 24
2.7. Pemantauan/ follow up ........................................................................... 25
BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................... 27
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 32
4.1. Kesimpulan ............................................................................................. 32
4.2. Saran ....................................................................................................... 33
4.2.1. Untuk Keluarga Pasien ................................................................ 33
4.2.2. Untuk Puskesmas ........................................................................ 33
4.2.3. Untuk Unissula ............................................................................ 33
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 34
LAMPIRAN ......................................................................................................... 35
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah Kasus Suspek Campak di Puskesmas Bangetayu Tahun 2017 .... 2
Tabel 2.Jumlah Kasus Suspek Campak di Puskesmas Bangetayu Tahun 2018 ..... 3
Tabel 3. Data Identitas Anggota Keluarga ............................................................ 14
vii
BAB I
PENDAHULUAN
kesehatan, karena penyakit ini dapat dengan mudah menular sehingga dapat
Bila sudah seperti itu kemungkinan terburuk adalah kematian pada anak
(Yusri, 2011).
1
2
campak dari tahun 2012-2017 mengalami fluktuatif. Pada tahun 2017 kasus
yang hanya berjumlah 106 kasus. Kasus campak yang yang dtemukan
2.5
1.5
0.5
0
Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des
Bulan
3
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov
yang sudah hampir tidak ada sepanjang tahun 2018 namun tiba tiba muncul
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
ada di lapangan.
sehat
ANALISIS SITUASI
Nama : An.A
Umur : 18 bulan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : WNI
6
7
ASPEK 1 Personal
Anamnesis
demam reda saat di beri obat penurun panas. Ibu pasien mengatakan
jika 4 hari sebelum pasien sakit, Bibi pasien datang kerumah dengan
membawa anak nya yang berusia kurang lebih 20 bulan . Ibu pasien
mengatakan jika anak dari Bibi pasien sedang agak demam namun
tidak terdapat bercak kemerahan, anak tersebut baru demam sehari itu
panas hari itu juga. Pasien dan anak dari bibinya tidur dalam satu
kamar bersama ibu pasien dan bibi pasien dikarenakan hanya ada dua
juga timbul ruam ruam merah pada punggung, tangan dan wajah.
Pasien adalah seorang anak laki laki berusia 18 bulan , anak ke 2 dari
dua bersaudara. Ayah bekerja sebagai pekerja di bengkel dan ibu sebagai
ibu rumah tangga. Penghasilan per bulannya tidak menentu , rata rata
sekitar 4 juta rupiah. Pasien tinggal dirumah bersama Ayah , ibu dan kakak
menggunakan tanah. Air untuk minum dan masak menggunakan air isi
ulang yang dimasak lagi. Saat ini pasien menggunakan BPJS untuk
pembayaan kesehatannya.
Pasien merupakan anak laki laki yang lahir dari ibu P2A0, Usia 31 tahun,
9
ketuban pecah saat persalinan, air ketuban jernih. BBL 3100 gram,
panjang badan 54cm , lingkar kepala dan lingkar dada saat lahir ibu tidak
ingat, tidak ada kelainan bawaan. Pasien tidak dirawat di ruang bayi resiko
tinggi.
disangkal . Riwayat minum obat tanpa resep dokter ataupun minum jamu
disangkal.
Pertumbuhan :
BB sekarang : 8,1 kg
10
PB lahir : 54 cm
PB : 81 cm
HAZ : Normal
WHZ : kurus
i. Riwayat Imunisasi :
ASI diberikan sejak lahir sampai usia sekarang berdampingan dengan susu
formula. Setelah usia 12 bulan, selain ASI anak juga mendapat susu
formula dan MP ASI dengan nasi tim. Frekuensi minum susu setiap 3 kali
per hari. Beberapa hari sejak sakit nafsu makan pasien menurun.
1. Pengetahuan
2. Data Perilaku
kandungnya.
baik
menggunakan sabun
saudara. Dinding rumah terbuat dari batu bata dan lantai ubin.
2. Data Lingkungan
● Ekonomi
Sosial Masyarakat
berada.
13
luar rumah
Gambar 1. Genogram
Keterangan :
: Laki – laki
: Perempuan
: Pasien
14
yang cukup padat warga. Pasien tinggal di rumah milik sendiri. Luas
terbuat dari batu bata dan lantai ubin. Rumah pasien terdiri dari 1 ruang
tamu, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi dan 1 dapur. Ventilasi ada namun ada
beberapa yang tertutup, jendela jarang dibuka. Sumber air bersih adalah air
Identitas Keluarga
Umur : 18 bulan
BB : 8,3 kg
PB : 81 cm
Keadaan umum : sadar, aktif, sesak nafas (-), retraksi (-), tidak
sianosis.
TandaVital
HR : 122 x/menit
RR : 28 x/menit
Suhu : 36,5 °C
Tekanan darah :-
Kepala : mesosefal
Keadaan tubuh
Sianotik : (-)
Ikterik : (-)
Thorax
Paru
abdominal
Perkusi :-
hantaran -/-
wheezing -/-
Jantung
sinistra
Abdomen
Perkusi : timpani
Alat Kelamin
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Darah rutin :
ASPEK 1 Personal
ruam
komplikasi
2. Diagnosis komorbid :-
3. Diagnosis komplikasi :-
sehat
ibu.
luar rumah
A. Identifikasi Masalah
rumah.
B. PENDEKATAN HL – BLUM
HL – BLUM
PERILAKU
LINGKUNGAN
- Pengetahuan ibu pasien
– Menurut ceklist rumah pasien tentang campak, penyebab,
tergolong rumah tidak sehat cara penularan ,
– Adanya kemungkinan terpapar pencegahan serta cara
dengan penderita penanggulangan masih
kurang.
- Ibu pasien jarang
membuka ventilasi rumah
- Anak sulit makan gizi
kurang
- Ibu pasien sudah cuci
tangan saat menyiapkan
makanan dan menyuapi
makanan ke pasien namun
belum menggunakan sabun
SUSPEK CAMPAK
GENETIK
PELAYANAN KESEHATAN
Tidak ada faktor genetik
Tidak ada masalah
21
-Pemberian sabun
cuci tangan dan
handsanitizer untuk
pasien dan keluarga.
Jarang membuka Edukasi tentang Agar keluarga Pemyuluhan dan 11 10.000 Dokter Keluarga pasien mau
jendela dan pentingnya pasien mulai mau Keluarga pemberian desember muda FK membuka ventilasi dan
ventilasi rumah membuka untuk sering pasien infografis seputar 2018 Unissula jendela rumah saat pagi
ventilasi dan membuka rumah sehat dan hari.
22
2.6. Intervensi
A. Promotif
Patient centered
Family oriented
formula f100.
Community oriented
B. Preventif
Patient centered
Family oriented
Community oriented
C. Kuratif
Patient centered
Family oriented
Community oriented
D. Rehabilitatif
Patient centered
Family oriented
25
Community oriented
sering terpapar oleh program dari puskesmas. Pasien berusia 18 bulan dan,
belum bisa mencuci tangan sendiri, ibu kurang memperhatikan PHBS dari
anak. Ibu pasien juga mengatakan jika dia jarang membuka jendela dan
sudah meningkat , hal tersebut dibuktikan dari hasil post test yang
mendapat nilai lebih dari 70. Untuk evaluasi intervensi tentang cuci tangan
26
tangan dan kapan saja harus cuci tangan menggunakan sabun. Evaluasi
dari intervensi tentang rumah sehat, masih belum dilakukan dengan baik
keluarga pasien sudah mau untuk membuka jendela rumah saat pagi
meningkatkan gizi anak, sduah baik karena dari hasil food recall , ibu
intervensi , namun untuk pemberian f100 tidak berjalan baik karena anak
menolak.
BAB III
PEMBAHASAN
Studi kasus dilakukan pada pasien An.A, usia 18 bulan, berat badan 8,3 kg,
tinggi badan 81 cm. Untuk menentukan diagnosis dan penyebab penyakit pada
pasien tersebut digunakan anamnesis holistic yang meliputi 5 aspek yaitu Aspek 1
demam kurang lebih 1 minggu, demam mendadak dan dirasakan terus menerus.
Ibu pasien mengatakan jika demam reda saat di beri obat penurun panas. Ibu
pasien mengatakan jika 5 hari sebelum pasien sakit, Bibi pasien datang kerumah
dengan membawa anak nya yang berusia kurang lebih 20 bulan . Ibu pasien
mengatakan jika anak dari Bibi pasien sedang agak demam namun tidak terdapat
bercak kemerahan, anak tersebut baru demam sehari itu saat perjalanan dari
rumah nya menuju kerumah pasien , karena demam terus menerus akhirnya bibi
pasien memberikan obat penurun panas hari itu juga. Pasien dan anak dari bibinya
tidur dalam satu kamar bersama ibu pasien dan bibi pasien dikarenakan hanya ada
dua kamar tidur di rumah tersebut, bibi pasien menginap dirumahnya selama dua
hari satu malam dikarenakan menunggu suaminya yang sedang ada urusan di
Semarang. Batuk pilek disangkal , selain itu juga timbul ruam ruam merah pada
punggung, tangan dan wajah. Mata merah dan berair disangkal, mual muntah
disangkal.
27
28
Faktor risiko terjadinya campak antara lain dapat disebabkan oleh adanya riwayat
kontak dengan penderita, pemberian ASI yang tidak eksklusif, tidak dilakukannya
imunisasi campak, pendidikan ibu yang rendah, hunian yang padat dan ventilasi
yang tidak memenuhi syarat dan penghasilan keluarga yang rendah. (eka et al
2013).
campak masih kurang, ibu pasien kurang memperhatikan PHBS anaknya, gizi
anak yang tergolong kurang, dari lingkunan ditemukan bahwa rumah pasien
tergolong rumah yang tidak sehat dan adanya kemungkinan riwayat terpapar dari
dapat ditanggulangi.
maka dibutuhkan terapi yang komprehensif yang terdiri dari tindakan Promotif,
penyuluhan mengenai penyakit campak mulai dari definisi yang benar tentang
campak, penyebab, cara penularan, cara pencegahan dan pengobatan yang benar
untuk penderita Campak. Faktor risiko terjadinya campak antara lain dapat
disebabkan oleh adanya riwayat kontak dengan penderita, pemberian ASI yang
pendidikan ibu yang rendah, hunian yang padat dan ventilasi yang tidak
memenuhi syarat dan penghasilan keluarga yang rendah. (eka et al 2013). Untuk
usaha preventif perorangan bisa dilakukan tindakan imunisasi campak saat usia 9
bulan dan dilakukan imunisasi lanjutan saat usia 2 tahun, dari kebersihan
campak pada tangan. Selain itu, menurut penelitian Siregar (2002) bahwa ventilasi
berpengaruh terhadap kejadian campak (p value 0,001) dan ventilasi yang tidak
memenuhi syarat memiliki beresiko 2,8 kali untuk mengalami kejadian campak
bagaimana seseorang untuk bertindak dan mencari penyebab serta solusi dalam
hidupnya. Orang yang berpendidikan lebih tinggi biasanya akan bertindak lebih
30
rasional. Oleh karena itu orang yang berpendidikan akan lebih mudah menerima
rasional terhadap adat kebiasaan, dengan pendidikan lebih tinggi orang dapat lebih
secara rutin yaitu saat anak usia 9 bulan dan usia 2 tahun untuk imunisasi campak
lanjutan . dari pasien sudah melakukan imunisasi dengan baik dan lengkap.
Kondisi anak yang sukar unutk makan membuat gizi anak tergolong kurang
agar anak tidak sukar saat makan dan pemberian makanan tambahan untuk balita.
Factor nutrisi juga harus diperhatikan karena berperan penting pada morbiditas
dan mortalitas campak , disebutkan bahwa anak dengan gizi baik maka tidak akan
mudah terkena campak karena kekebalan tubuh mereka didukung oleh pemenuhan
gizi yang cukup sehingga tidak mudah terkena infeksi Malnutrisi juga berperan
Untuk tindakan kuratif kasus campak menurut dr. Hendry Sp.a(k) upayakan
hal hal ini pada anak , yaitu beri obat penurun panas yang aman untuk anak dan
berikan makanan yang bergizi untuk menjaga daya tahan tubuh , beri banyak
minum agar tidak dehidrasi, istirahat yang cukup untuk stamina tubuh. Hindari
terpapar angin dan jauhkan anak dengan orang lain atau anak anak lain untuk
4.1. Kesimpulan
dari diagnostic holistic dan hasil pendekatan H.L. Blum terdapat beberapa
faktor resiko yang menjadikan pasien mengalami diare pada kasus ini:
1. Perilaku
PHBS dari anak kurang diperhatikan oleh ibu pasien, ibu pasien jarang
membuka jendelas rumah. Selain itu, kebiasaan anak yang sulit makan
2. Lingkungan
3. Pelayanan kesehatan
32
33
4. Genetik
4.2. Saran
sanitasinya.
Miller, et al. 1994, Risk factor Immunization Againts Measles, Mumps, and
Rubella in Coloardo Two-Years-Olds’, Journal of the American
Academy of Pediatrics, [on line], vol 93, pp 213-219. Dari: http://scholar
Siregar, Komaria. 2010, Faktor risiko Kejadian Penyakit Campak pada Anak
Umur (9bulan – 6 tahun) pada saat kejadian luar biasa (KLB) di
Kabupaten Bogor, [Tesis]. Program Pascasatjana Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia, Depok
Wilopo, S.A. 2008. Estimasi Pengaruh Vaksin DPT pada Kematian Anak
Analisis Deskriptif Data Survaians Demografi dan Kematian di
Kabupaten Purworejo. Berita Kedokteran Masyarakat, Volume 24 No. 3.
hal. 139–150.
34
35
WC Kamar tidur
36
Jamban
Kamar Tidur
panggung)
4. Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0
b. ada 1 V
b. ada 1
6 Ventilasi a. tidak ada 0
b. ada, luas ventilasi 1
permanent < 10% dari luas
lantai
c. ada, luas ventilasi 2 V
permanent > 10% dari luas
lantai
7. Lubang asap dapur a. tidak ada 0 V
normal
II SARANA SANITASI 25
(bobot)
1. Sarana Air Bersih
a. tidak ada 0
(SGL/SPT/PP/KU/PAH)
b. ada, bukan milik sendiri 1
dan tidak memenuhi syarat
kesehatan
a. ada, milik sendiri dan tidak 2 V
memenuhi syarat
b. ada, bukan milik sendiri 3
dan memenuhi syarat
c. ada, milik sendiri dan 4
memenuhi syarat
2 Jamban (sarana
a. Tidak ada 0
pembuangan kotoran)
b. Ada, bukan leher angsa, 1
tidak tutup, disalurkan ke
sungai/kolam
c. Ada, bukan leher angsa dan 2 V
ditutup (leher angsa),
disalurkan ke sungai/kolam
d. Ada, bukan leher angsa ada 3
tutup, septictank
e. Ada, leher angsa, 4
septictank
3 Sarana Pembuangan Air
a. Tidak ada, sehingga 0
Limbah (SPAL) tergenang tidak teratur di
halaman rumah
b. Ada, diresapkan tetapi 1 V
45
Keterangan :
BBI pasien
( 18 : 2 ) + 4 = 13 kg
Menentukan estimasi kebutuhan energy/kalori dan zat gizi total per hari
kalori
kalori
Sayur 1 mangkok
Ukuran
Nama
Jam Total
Makanan URT Gram Kalori
Kalori
Nasi ½ centong 24 90
Sayur
½ mangkok - 40
07.00 WIB bayam 190 kalori
Ayam
½ potong 25 60
goreng
Makanan
10.00 WIB 1 bungkus 450 kalori
tambahan
Nasi ½ centong 25 90
Sayur ¼
- 20
12.00 bayam mangkok 219 kalori
Semur telur ½ butir 3.5 75
Tempe 1 potong 25 34
2 irisan
16.00 WIB melon 200 80 80 kalori
kecil
Nasi ½ centong 25 134
Semur
½ potong 45 80
ayam
18.00 Cah 334 kalori
½
kangkung + 50 80
mangkok
tahu
1 irisan
Melon 100 40
kecil
TOTAL 1273
Kalori
49
Pre test
PENGETAHUAN
a. Virus
b. Bakteri
c. Tidak tahu
a. Ya
b. Tidak
c. Tidak tahu
a. Pernapasan
b. Kontak kulit
c. Tidak tahu
a. Bisa
b. Tidak bisa
c. Tidak tahu
a. Imunisasi
b. Membersihkan lingkungan
c. Tidak tahu
a. 9-11 bulan
b. 1 tahun
c. Tidak tahu
a. 1 kali
b. ≥ 2 kali
c. Tidak tahu
a. Ya
b. Tidak
51
Post test
PENGETAHUAN
a. Virus
b. Bakteri
c. Tidak tahu
a. Ya
b. Tidak
c. Tidak tahu
a. Pernapasan
b. Kontak kulit
c. Tidak tahu
a. Bisa
b. Tidak bisa
c. Tidak tahu
a. Imunisasi
b. Membersihkan lingkungan
c. Tidak tahu
a. 9-11 bulan
b. 1 tahun
c. Tidak tahu
a. 1 kali
b. ≥ 2 kali
c. Tidak tahu