..
Disusun oleh:
Muhamad Faishal Rizki
30101307001
Pembimbing
Dr. Siti Thomas, M.Kes
HALAMAN JUDUL
KEPANITERAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PUSKESMAS BANGETAYU
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2018
i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kasus yang telah diseminarkan, diterima dan disetujui di depan tim
penilai Puskesmas Bangetayu Kota Semarang.
Telah Disahkan
Semarang, 15 Desember 2018
Mengetahui
Kepala Bagian IKM FK Unissula
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan
kasus DIAGNOSIS HOLISTIK DAN TERAPI KOMPREHENSIF DALAM
LAYANAN KEDOKTERAN KELUARGA TERHADAP KEJADIAN SUSPEK
CAMPAK PADA PASIEN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG.
Akhir kata kami berharap semoga hasil laporan kasus diagnosis holistik dan
terapi komprehensif dalam layanan kedokteran keluarga terhadap kejadian suspek
campak pada seorang anak laki laki usia 18bulan di Puskesmas Bangetayu
Semarang dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
antara penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), karena penyakit
meningitis dan radang paru. Bila sudah seperti itu kemungkinan terburuk
12-13% diantaranya adalah campak pasti (lab confirmed). Dari tahun 2010 –
(Kemenkes, 2017)
1
2
campak dari tahun 2012-2017 mengalami fluktuatif. Pada tahun 2017 kasus
yang hanya berjumlah 106 kasus. Kasus campak yang yang dtemukan
campak. Tahun 2018, dari bulan Januari hingga bulan November didapatkan
2.5
1.5
0.5
0
Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des
Bulan
3
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov
Column1
yang sudah hampir tidak ada sepanjang tahun 2018 namun tiba tiba muncul
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
ada di lapangan.
sehat
Nama : An.A
Umur : 18 bulan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : WNI
6
7
ASPEK 1 Personal
Anamnesis
demam mendadak. Ibu pasien mengatakan jika demam reda saat di beri
obat penurun panas , tapi akan demam lagi keesokan harinya. Batuk
pilek disangkal , selain itu juga timbul ruam ruam merah pada
punggung, tangan dan wajah. Mata merah dan berair disangkal, mual
muntah disangkal.
Pasien adalah seorang anak laki laki berusia 18 bulan , anak ke 2 dari
dua bersaudara. Ayah bekerja sebagai pekerja di bengkel dan ibu sebagai
ibu rumah tangga. Penghasilan per bulannya tidak menentu , rata rata sekitar
4 juta rupiah. Pasien tinggal dirumah bersama Ayah , ibu dan kakak kandung
masak menggunakan air isi ulang yang dimasak lagi. Saat ini pasien
Pasien merupakan anak laki laki yang lahir dari ibu P2A0, Usia tahun,
ketuban pecah saat persalinan, air ketuban jernih. BBL 3100 gram, panjang
badan 54cm , lingkar kepala dan lingkar dada saat lahir ibu tidak ingat, tidak
ada kelainan bawaan. Pasien tidak dirawat di ruang bayi resiko tinggi.
bulan, pemeriksaan rutin dilakukan 2x/bulan hingga lahir. Selama hamil ibu
diakui. Riwayat minum obat tanpa resep dokter ataupun minum jamu
disangkal.
Pertumbuhan :
BB sekarang : 8,1 kg
PB lahir : 54 cm
PB : 81 cm
HAZ : Normal
WHZ : kurus
i. Riwayat Imunisasi :
ASI diberikan sejak lahir sampai usia sekarang berdampingan dengan susu
formula. Setelah usia 12 bulan, selain ASI anak juga mendapat susu formula
dan MP ASI dengan nasi tim. Frekuensi minum susu setiap 2-3 jam sekali
per hari. Beberapa hari sejak sakit nafsu makan pasien menurun.
1. Pengetahuan
kurang.
2. Data Perilaku
kandungnya.
kedalam mulutnya.
2. Data Lingkungan
● Ekonomi
Sosial Masyarakat
orang berada.
luar rumah
Keterangan :
: Laki – laki
: Perempuan
: Pasien
14
yang padat warga. Pasien tinggal di rumah milik sendiri. Luas bangunan 96
m2 tinggal bersama ayah ibu dan 1 saudara. Dinding rumah terbuat dari batu
bata dan lantai ubin. Rumah pasien terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur,
1 kamar mandi dan 1 dapur. Ventilasi ada namun ada beberapa yang
tertutup, jendela jarang dibuka. Sumber air bersih adalah air PAM.
belakang rumah, tempat sampah yang didalam rumah tidak dtitutup. Jarak
Saptitank dan sumber air kira-kira meter. Menurut Ceklist Rumah Sehat,
Identitas Keluarga
Umur : 18 bulan
BB : 8,3 kg
PB : 81 cm
Keadaan umum : sadar, aktif, sesak nafas (-), retraksi (-), tidak
sianosis.
TandaVital
HR : 122 x/menit
RR : 28 x/menit
Suhu : 36,5 °C
Tekanan darah :-
Kepala : mesosefal
Keadaan tubuh
Sianotik : (-)
Ikterik : (-)
Thorax
Paru
abdominal
Perkusi :-
hantaran -/-
wheezing -/-
Jantung
sinistra
Abdomen
Perkusi : timpani
Alat Kelamin
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Darah rutin :
ASPEK 1 Personal
ruam
komplikasi
luar rumah
A. Identifikasi Masalah
rumah.
B. PENDEKATAN HL – BLUM
PERILAKU
HL – BLUM - Pengetahuan ibu pasien
tentang campak, penyebab,
LINGKUNGAN cara penularan ,
– Langit langit rumah ada , kotor, pencegahan serta cara
sukar dbersihkan dan rawan penanggulangan masih
kecelakaan kurang.
– Lantai di ruang tamu sudah - Ibu pasien jarang
menggunakan ubin , tapi di membuka ventilasi rumah
ruang tengah , kamar tidur - Kebiasaan pasien yang
menggunakan semen , di dapur suka mengigit kuku dan
menggunakan tanah. memasukan benda
– Tidak ada lubang asap di dapur kedalam mulut.
– Saluran pembuangan air limbah - Anak sulit makan gizi
tidak ada sehingga menggenang kurang
di belakang rumah. - Ibu pasien sudah cuci
– Tempat sampah di dalam tangan saat menyiapkan
rumah tidak ada penutup makanan dan menyuapi
– makanan ke pasien namun
belum menggunakan sabun
SUSPEK CAMPAK
GENETIK
PELAYANAN KESEHATAN
Tidak ada faktor genetik
Tidak ada masalah
2.5. Plan of Action (POA)
21
22
-pemberian
poster step
cuci tangan
yang baik dan
benar pada
pasien untuk
di temple di
wastafel.
-Pemberian
sabun cuci
tangan dan
handsanitizer
untuk pasien
dan keluarga.
23
Jarang membuka Edukasi tentang Agar keluarga Pemyuluhan 11 10.000 Dokter Keluarga pasien
jendela dan pentingnya pasien mulai mau Keluarga dan desember muda FK mau membuka
ventilasi rumah membuka untuk sering pasien pemberian 2018 Unissula ventilasi dan
ventilasi dan membuka infografis jendela rumah
membrikan ventilasi rumah seputar rumah saat pagi hari.
edukasi rumah dan menata sehat dan
sehat rumah dengan penyakit yang
baik sesuai bisa timbul
ceklist rumah apabila
sehat tatanan rumah
tidak sehat.
Anak yang pilah Edukasi tentang Untuk Ibu Pemberian 14 15.000 Dokter Pada food recall
pilih makanan macam macam memningkatkan pasien edukasi desember muda fk setelah pemberian
dan susah untuk makanan untuk nafsu makan dengan leaflet 2018 unissula edukasi ,ibu
makan. meningkatkan anak dan makanan pasien telah
gizi anak, tata membuat anak makanan memberikan
cara memberikan tidak sulit makan begizi untuk makanan ke anak
makanana pada anak,. sesuai dengan
24
A. Promotif
Patient centered
Family oriented
Campak kepada keluarga mulai dari definisi yang benar tentang Diare,
campak ,PHBS dan rumah sehat, karena anak mengalami gizi kurang
f100.
Community oriented
B. Preventif
Patient centered
25
26
Family oriented
Community oriented
C. Kuratif
Patient centered
- Vitamin a
Family oriented
Community oriented
D. Rehabilitatif
Patient centered
Family oriented
27
Community oriented
memiliki kebiasaan menggigiti kuku jari tangan, belum bisa mencuci tangan
sendiri, ibu kurang memperhatikan PHBS dari anak. Ibu pasien juga
bahwa untuk Pengetahuan ibu dan keluarga tentang penyakit campak sudah
meningkat , hal tersebut dibuktikan dari hasil post test yang mendapat nilai
lebih dari 70. Untuk evaluasi intervensi tentang cuci tangan dan PHBS ,
28
pasien mampu mengingat 6 gerakan langkah cuci tangan dan kapan saja
rumah sehat, masih belum dilakukan dengan baik karena pasien masih
belum membuka ventilasi yang tertutup , namun keluarga pasien sudah mau
untuk membuka jendela rumah saat pagi sampai siang hari. Evaluasi dari
intervensi tentang edukasi untuk meningkatkan gizi anak, sduah baik karena
dari hasil food recall , ibu pasien telah memberikan makanan yang telah di
PEMBAHASAN
berat badan 8,3 kg, tinggi badan 81 cm. Untuk menentukan diagnosis
demam mendadak. Ibu pasien mengatakan jika demam reda saat di beri
obat penurun panas , tapi akan demam lagi keesokan harinya. Batuk
pilek disangkal , selain itu juga timbul ruam ruam merah pada
punggung, tangan dan wajah. Mata merah dan berair disangkal, mual
muntah disangkal
29
30
yang padat dan ventilasi yang tidak memenuhi syarat dan penghasilan
kontak dengan penderita, pemberian ASI yang tidak eksklusif, gizi yang
rendah, hunian yang padat dan ventilasi yang tidak memenuhi syarat dan
usia 9 bulan dan dilakukan imunisasi lanjutan saat usia 2 tahun, dari
2,6).(Miller et al 1994)
tinggi biasanya akan bertindak lebih rasional. Oleh karena itu orang
imunisasi secara rutin yaitu saat anak usia 9 bulan dan usia 2 tahun untuk
dengan baik dan lengkap. Kondisi anak yang sukar unutk makan
dan mortalitas campak , disebutkan bahwa anak dengan gizi baik maka
Sp.a(k) upayakan hal hal ini pada anak , yaitu beri obat penurun panas
yang aman untuk anak dan berikan makana yang bergizi untuk menjaga
daya tahan tubuh , beri banyak minum agar tidak dehidrasi, istirahat
yang cukup untuk stamina tubuh. Hindari terpapar angina dan jauhkan
anak dengan orang lain atau anak anak lain untuk mencegah penularan
33
penyakit. Jika demam tidak usah mandi dulu , segera bawa ke dokter
untuk rutin meminum obat dan kontrol ke dokter jika masih ada keluhan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
diagnosis Diare dengan tanda dehidrasi dapat diambil kesimpulan bahwa dari
diagnostic holistic dan hasil pendekatan H.L. Blum terdapat beberapa faktor
1. Perilaku
kebiasaan menggigiti kuku jari tangan dan PHBS nya kurang diperhatikan
oleh ibu pasien, ibu pasien jarang membuka ventilasi rumah.Selain itu,
kebiasaan anak yang sulit makan menyebabkan anak mengalami gizi kurng.
2. Lingkungan
3. Pelayanan kesehatan
4. Genetik
34
35
4.2. Saran
sanitasinya.
Akkramuzzaman, S.M. et.al., 2002, Measles Vaccine Effectiveness and Risk Factoes
Februari 2015]
Miller, et al. 1994, Risk factor Immunization Againts Measles, Mumps, and Rubella
Siregar, Komaria. 2010, Faktor risiko Kejadian Penyakit Campak pada Anak Umur
(9bulan – 6 tahun) pada saat kejadian luar biasa (KLB) di Kabupaten Bogor,
Indonesia, Depok
Wilopo, S.A. 2008. Estimasi Pengaruh Vaksin DPT pada Kematian Anak Analisis
150.
36
37
WC Kamar tidur
38
Keterangan :