FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN

ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA KLINIK BASECAMP

PT KIDECO KECAMATAN BATU SOPANG

Heni Yeni1, Chandra2, Husnul Khatimatun Inayah3

Fakultas Kesehatan Masyarakat Uniska Banjarmasin
Email : kusumaheny59@gmail.com

ABSTRAK

Kejadian ISPA di wilayah kerja Klinik BaseCamp PT Kideco Jaya Agung yang terjadi di masyarakat terutama
pada balita baik dari penyebab, gejala serta pengobatannya. Beberapa gejala seperti hidung tersumbat, batuk,
suara serak dan demam. Tujuan penelitian mengetahui hubungan pengetahuan ibu, umur balita, status imunisasi
dan kebiasaan merokok dengan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) anak balita 1-5 tahun di
wilayah kerja Klinik BaseCamp PT kideco JayaAgung tahun 2021. Penelitian ini menggunakan penelitian survei
analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini sasaran balita 1-5 tahun sebanyak 88
balita.Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrument penelitian dilakukan dengan
wawancara melalui kuesioner. Hasil analisis univariat balita yang tidak mengalami ISPA 53 orang (39,8%), ibu
yang memiliki pengetahuanbaik 38 orang (43,2%), Umur balita >2 tahun 56 orang (63,6%), status imunisasi
dasar balita lengkap 54 orang (61,4%), Anggota keluarga yang merokok 50 orang (56,8%). Berdasarkan uji
statistik ada hubungan pengetahuan ibu (p-value = 0,001), ada hubungan status imunisasi (p-value = 0,000), tidak
ada hubungan umur balita (p- value = 0,088), ada hubungan kebiasaan merokok (p-value = 0,014) dengan
kejadian ISPA pada balita. Bagi Klinik Base Camp PT Kideco Jaya Agung diharapkan lebih meningkatkan
program kesehatan khususnya program pemberantasan penyakit ISPA dapat lebih diperbaiki dan memberikan
penyuluhan mengenai bahaya asap rokok terhadap balita dan faktor-faktor yang dapat menyebabkan ISPA
sehingga dapat mengurangi kejadian terjadinya penyakit ISPA.

Kata kunci : pengetahuan, status imunisasi, kebiasaan merokok, ISPA

ABSTRACT
The incidence of ARI in the working area of the BaseCamp Clinic PT Kideco Jaya Agung that occurs in the
community, especially in toddlers, both from causes, symptoms and treatment. Some symptoms include nasal
congestion, cough, hoarseness and fever. The purpose of the study was to determine the relationship between
mother's knowledge, age of toddlers, immunization status and smokinghabits with the incidence of Acute
Respiratory Infections (ARI) in children under fiveyears old in the working area of the BaseCamp Clinic PT
kideco Jaya Agung in 2021. This study used an analytical survey research with an analytical approach. cross
sectional. The population of this research is the target of toddlers 1-5 years as many as 88 toddlers. The sampling
technique uses total sampling. The research instrument was conducted by interviewing through a questionnaire.
The results of theunivariate analysis of toddlers who did not experience ARI were 53 people (39.8%), mothers
who had good knowledge were 38 people (43.2%), aged toddlers >2 years 56 people (63.6%), complete basic
immunization status of toddlers 54 people (61.4%), family members who smoke 50 people (56.8%). Based on
statistical tests, there is a relationship between maternal knowledge (p-value = 0.001), there is a relationship
between immunization status (p-value = 0.000), there is no relationship between age under five (p-value =
0.088), there is a relationship between smoking habits (p-value = 0.014 ) with the incidence of ARI in toddlers.
For BaseCamp ClinicPT Kideco Jaya Agung, it is hoped that health programs, especially the ARI disease
eradication program, can be improved and provide counseling about the dangers of cigarette smoke to toddlers
and the factors that can cause ARI so that it can reduce the incidence of ARI disease.

Keywords: knowledge, immunization status, smoking habits, ISPA

REFERENSI

Adelina, 2018. Hubungan Status Imunisasi Dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pada Balita Sakit
1-5 Tahun Di PuskesmasTeladan Medan. Medan: Universitas Sumatra Utara.
Alsagaff, H. 2018. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru. 3rd ed. Surabaya: Airlangga University Press
Amelia, 2016. Hubungan Pengetahuan dan Pendidikan Ibu Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Wilayah
Kerja Puskesmas Alalak Selatan Kota Banjarmasin Tahun 2016. Skripsi Sarjana Fakultas Kesehatan
Masyarakat. UNISKA.
Aprilla. 2019. Hubungan perilaku merokok pada orang tua dengan kejadian ISPA pada balita di
Desa Pulau Jambu Wilayah Kerja Puskesmas Kuok Tahun 2019. Jurnal Ners Vol.3. No.1 Tahun 2019
Hal. 112-117.
Asmidar, 2018. Hubungan Kebiasaan Merokok Anggota Keluarga Di Dalam Rumah Dengan Kejadian ISPA
Pada Anak Usia 1-5TahunDi Puskesmas Asinua Kabupaten Konawe Tahun 2018.
Azwar. 2017. Metode penelitian psikologi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Depkes RI. 2017. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta. DepKes.RI, 2017 Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pasir tahun 2020
Hartati, 2017. Analisis Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian. Pneumonia pada Anak Balita di RSUD
Pasar Rebo, Jurnal UI. Syafarilla, 2011. Kesehatan Rumah Tangga. Jakarta: Erlangga.
Ibnu, 2017. Cakupan Imunisasi Dasar Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Usia 1-3 Tahun Di Wilayah
Puskesmas Wonosari 1 Kabupaten Gunungkidul. JNKI, Vol.3, No.1.Tahun 2017, 53-57.
Jayanti, 2018. Hubungan status gizi, imunisasi, ASI eksklusif, dan paparan asap rokok dengan kejadian ISPA
pada balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Wawonasa Kota Manado.
Klinik BaseCamp Kideco Jaya Agung 2020, Profil Klinik BaseCamp Kideco Jaya Agung 2020, Batu Kajang.
Lestari, 2021. Hubungan Kebiasaan Merokok Anggota Keluarga Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Umur 1-5
Tahun. Healthcare NursingJournal,3(1), 65-70.
Maryunani, 2016.Asuhan Kegawatdaruratan Maternal & Neonatal. Jakarta: Trans Info Medika.
Malik, 2018. Cakupan Imunisasai Dasar Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Usia 1-3 Tahun Di Wilayah
Puskesmas Wonosari 1Kabupaten Gunungkidul.JNKI, Vol. 3, No. 1,
Tahun 2018, 53-5.
Notoatmodjo, 2012. Metode Penelitian Kesehatan.
Jakarta : Rineka Cipta
Noviyanti, 2018. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Penyakit ISPA Pada Balita Disekitar Wilayah
Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPS) Tamangapa Kota Makassar Tahun 2017. Skripsi.
KesehatanMasyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Putra, 2019. Faktor Penyebab Kejadian ISPA. Jurnal Kesehatan : Stikes Prima Nusantara Bukit tinggi, Vol.10,
No.01 (2019) 37-40.
Rahmayatul, 2017. Hubungan dalam rumah terhadap ISPA pada balita di Kelurahan Ciputat Kota Tanggerang
Selatan tahun 2017. Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.3, No.2, Januaritahun 2017.
Ranuh, 2019. Pedoman Imunisasi di Indonesia. Jakarta : Badan Penerbit Ikatan Dokter AnakIndonesia.
Rusnaini, 2017. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit ispa pada masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas
Teunom Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya. Skripsi Program Studi Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar.
Riskesdas. (Riset Kesehatan Dasar). 2017. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
Departemen Kesehatan, Republik Indonesia.
Saddena, 2018. Hubungan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Dengan Kejadian Penyakit ISPA Berulang pada
Balita Di Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado.Manado :Universitas Sam Ratulangi Manado.
Safarina, 2017. Hubungan Faktor Lingkungan Rumah Dan Individu Dengan Gangguan Saluran Pernapasan
Anak Balita Di Wilayah Puskesmas Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu. Universitas
Bengkulu.
Silviana, 2018. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Penyakit Ispa Dengan Perilaku Pencegahan Ispa Pada
Balita Di PHPTMuara Angke Jakarta Utara . Jurnal Universitas Esa Unggula, Jakarta.
Syamsi, 2019. Hubungan Umur dan Status Imunisasi Pada Balita Dengan Kejadian ISPA Di Wilayah Kerja
Puskesmas Bulawa(Doctoral dissertation). Gorontalo:Universitas Negeri Gorontalo.
Sudanto, 2017. Hubungan Kebiasaan Merokok Anggota Keluarga dan Kondisi Lingkungan Rumah dengan
Kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas II Rakit Kabupaten Banjarnegara. Program
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.