INTRODUKSI FENOMENA
ISPA adalah infeksi akut ISPA diawali dengan gejala
saluran pernapasan atas seperti pilek biasa, batuk, demam,
bersin-bersin, sakit tenggorokan,
maupun bawah yang sakit kepala, sekret menjadi
disebabkan oleh infeksi kental, nausea, muntah dan
jasad renik atau bakteri, anoreksia. Banyak orang tua yang
virus, maupun reketsia sering mengabaikan gejala
tanpa atau disertai dengan tersebut, sementara kuman dan
virus dengan cepat berkembang
radang parenkim paru. ke dalam saluran pernafasan
BAB 1
JUSTIFIKASI JUSTIFIKASI
Menurut WHO tahun 2012, Di Indonesia penyakit Infeksi Saluran
Pemafasan Akut (ISPA) merupakan penyakit
sebesar 78% batita yang yang sering terjadi pada anak dan prevalence
berkunjung ke pelayanan ISPA di Jawa Timur mencapai (28,3%).
kesehatan adalah akibat ISPA. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di
Kematian batita akibat ISPA di Puskesmas Tumpang pada tanggal 12
September 2019 angka kejadian ISPA pada
Asia Tenggara sebanyak 2.1 juta . batita pada bulan Juli sampai September 2019.
Kematian batita akibat ISPA di Adapun rincian pada bulan Juli 53 batita,
Indonesia mengalami Agustus 40 batita, dan September 42 batita
peningkatan sebesar 20.6% dari (Puskesmas Tumpang, 2019).
tahun 2010 hingga tahun 2011
BAB 1
2. Patofisiologi
3. Klasifikasi
5. Penatalaksanaan
6. Pencegahan
FAKTOR INTRINSIK
7. Pemberian
1. BBLR
Vitamin A
2. Status
Gizi 6. Pemberian
ASI Eksklusif
3. Usia
5. Status
Imunisasi
4. Jenis Kelamin
FAKTOR INTRINSIK
1. Tingkat Pengetahuan Ibu
2. Ventilasi
3. Suhu dan Kelembapan
4. Populasi Udara dan Jenis Bahan Bakar
5. Penggunaan Obat Nyamuk
6. Asap Rokok
7. Kepadatan Hunian
KERANGKA KONSEP
BAB III
DESAIN PENELITIAN
Rancangan atau desain penelitian adalah suatu yang
penting dalam penelitian, memungkinkan pengontrolan maksimal
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi akurasi suatu hasil
(Nursalam, 2013). Desain penelitian yang digunakan adalah
penelitian deskriptif. Desain ini digunakan untuk mengetahui
gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi ISPA pada batita di
wilayah kerja Puskesmas Tumpang Kecamatan Tumpang
Kabupaten Malang (Rani, 2019).
Populasi, Sampel, dan Sampling
Populasi Sample
Populasi adalah wilayah generalisasi yang Sampel penelitian adalah bagian dari
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi
kualitas dan karakteristik tertentu yang tersebut (Sugiyono, 2016). Sampel yang
ditepkan oleh penelitian untuk dipelajari dan diambil dalam penelitian ini adalah sebagian
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, ibu yang memiliki batita dengan ISPA di
2016). Populasi dalam penelitian ini yaitu wilayah kerja Puskesmas Tumpang Kecamatan
semua ibu yang memiliki batita dengan ISPA di Tumpang Kabupaten Malang sebanyak 32
wilayah kerja Puskesmas Tumpang Kecamatan orang.
Tumpang Kabupaten Malang sebanyak 53
orang.
SAMPLING
Sampling
Dalam penelitian ini, teknik pengambilan
sampel menggunakan Purposive sampling yaitu
teknik untuk menentukan sampel penelitian
dengan beberapa pertimbangan tertentu yang
bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa
lebih representatif (Sugiyono, 2010). Dalam teknik
Purposive sampling peneliti harus menentukan
kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek
penelitian dari suatu populasi target yang
terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2012).
Prosedur Pengumpulan Data
Proses Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian, prosedur yang ditetapkan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1. Sebelum melakukan penelitian, penelitian terlebih dahulu mengajukan izin kepada Bankes Bangpol Malang dan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang melalui surat pengantar dari Poltekkes RS dr.Soepraoen.
2. Menetapkan sampel penelitian yaitu sebagian ibu yang memiliki balita dengan ISPA di wilayah kerja Puskesmas
Tumpang Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang.
3. Peneliti mendatangi langsung ibu yang memiliki balita dengan ISPA di wilayah kerja Puskesmas Tumpang Kecamatan
Tumpang Kabupaten Malang.
4. Menjelaskan kepada semua ibu yang memiliki balita dengan ISPA di wilayah kerja Puskesmas Tumpang Kecamatan
Tumpang Kabupaten Malang tentang maksud dan tujuan dari penelitian yang dilakukan, setelah memberikan
penjelasan responden diminta mengisi lembar inform concent (surat persetujuan) untuk menjadi responden.
5. Mencari sumber data yang diperlukan di buku KIA pada balita yang menderita ISPA.
Penyusunan laporan hasil penelitian.
6. Penyusunan laporan hasil penelitian.
Etika Penelitian
1. Informed consent 5. Privacy
(Surat persetujuan) (Pribadi)
2. Anonymity
6. Protection from
(Tanpa nama)
discomfort
(Perlindungan dari
3. Confidentiality ketidaknyamanan)
(Kerahasiaan)
7. Justice (Adil)
4. Self Determinant
(Penentu secara mandiri)
BAB IV
Gambaran Umum Lokasi Penelitian