File presentasi ini kami bagikan khusus untuk Anda yang mengikuti PESAT online 28 November
2021 kemarin.
Keseluruhan materi dibuat oleh para pembicara dengan segenap waktu, tenaga dan pikiran.
Kami berharap, file ini tidak disebarkan baik itu dalam bentuk softcopy maupun hardcopy tanpa
seizin Yayasan Orangtua Peduli.
Semoga materi ini berguna untuk Anda dan keluarga. Selamat belajar.
Salam Sehat,
Tim PESAT Online
Imunisasi:
Selamatkan
Generasi!
Dr. Arifianto, Sp.A(K)
Apakah vaksin Apa beda
aman? Mengapa imunisasi
ada yang dengan
meninggal? vaksinasi?
Mengapa tidak
Bagaimana
semua anak bisa
kalau tertinggal?
diimunisasi
Bisa dilengkapi?
Covid-19?
TAHUKAH ANDA?
`
• Penyakit cacar bopeng (variola) sudah tidak ada di
seluruh dunia sejak tahun 1980
• Pada tanggal 27 Maret 2014, Indonesia dinyatakan
bebas polio dan mendapatkan sertifikat dari WHO
• 2016: Indonesia bebas tetanus neonatorum
• Semua penyakit yang sudah dieradikasi, masih dapat
kembali!
COVID-19
Kanker
Tifoid Influenza Polio
serviks
Siapa saja yang
harus diimunisasi
Penyakit
Vaksin diberikan Diberikan segera,
terdiagnosis
secara tunggal dan sebelum bayi
puluhan tahun sejak
DPT kombo berusia 24 jam
terinfeksi
Tuberkulosis (TB)
Vaksin dalam
Imunisasi diberikan bentuk kombinasi
sejak usia 15 bulan dengan campak
dan rubella (MMR)
Rubella
Tidak
Vaksin dibuat dari virus dengan
menyebabkan
teknik kultur sel
autisme
Penyuntikan
Vaksin dibuat dari konjugasi
secara
polisakarida bakteri Hib
intramuskular
Usia 15 – 26 tahun:
Usia 9 – 14 tahun: Diberikan pada
pada bulan 0, 1, 6
2x interval 6 – 15 siswi kelas 5 dan 6
(bivalen) atau 0, 2,
bulan SD
6 (trivalent)
Influenza
Polio DPT
Campak
Meningokokus
Cacar air (varisela)
Haemophilus influenza B (HiB)
MMR
Hepatitis A Pneumokokus
Influenza Tifoid
Tidak semua vaksin sama isinya!
Toksin
Virus yang Virus yang Bakteri yang Bakteri yang
(racun) dari
dilemahkan dimatikan dimatikan dilemahkan
bakteri
Campak
(measles),
gondongan Pertusis
Hepatitis A, Difteri,
(mumps), utuh (whole BCG
polio suntik tetanus
rubella, cell)
polio tetes
(oral)
Teknologi pembuatannya pun
berbeda!
Polisakarida Subunit
bakteri (protein) virus
Hib, Hepatitis B,
pneumokokus, rotavirus
tifoid,
meningokokus
Vaksin COVID-19
Menunjukkan makin beragam dan
kompleksnya vaksin, tidak “sekedar”
vaksin virus dan bakteri
Bagaimana proses pembuatan vaksin?
• Alur produksi secara umum: panjang dan berliku; masing-masing punya
karakteristik yang berbeda antara proses awal dan akhir
3. Panen
2. Kultivasi
1. Persiapan seed
4. inaktivasi
Mayoritas vaksin, Sebagian vaksin impor seperti Vaksin varisela dan Vaksin meningokokus
termasuk sebagian yang rotavirus, varisela, dan DPaT MMR produk MSD merek Menveo dan
diproduksi Bio Farma kombo vaksin BCG Bio Farma
Ada babi dalam vaksin?
• “Pada proses pembuatannya, bersinggungan dengan bahan bersumber babi”
Sel Vero
Mikrokarier:
N,N-diethyl
amino ethyl Larutan nutrisi dibuang
(DEAE)
Dicuci dengan larutan
Zat nutrisi: iscove medium PBS Buffer
Dinetralisasi dengan
Larutan dibuang Larutan serum anak sapi
Sel-sel vero + mikrokarier (Calf serum)
Ditaruh di Bioreaktor yang lebih besar
Dengan zat nutrisi dan mikrokarier yang lebih
banyak
Bagan proses produksi IPV
(copyright DR. Hasim—LP POM)
Istihalah ()استحالة
• Perubahan yang terjadi pada suatu zat/benda najis atau haram menjadi
zat/benda yang suci yang telah berubah dari segi rasa, warna dan bau
(berubah wujud dan sifat).
• Perubahan yang terjadi bisa melalui proses reaksi kimia, pemanasan atau
proses memasak bahan tersebut.
• Mazhab Syafi’i: istihalah adalah menghilangkan sifat zat najis kepada sifat
yang lain yang tidak najis.
• Contoh: khamr (alkohol) menjadi cuka, penggunaan gelatin babi dalam
vaksin
• Contoh proses istihalah:
• Bangkai berubah menjadi garam.
• Najis berubah menjadi abu dengan proses
pembakaran.
• Proses menghilangkan sifat mabuk pada arak pada
proses penyulingan sehingga menjadi cuka .
• Kulit bangkai yang najis dan haram disamak, maka
bisa menjadi suci.
• Menghalalkan madu yang dikeluarkan dari perut lebah
sedangkan lebah tersebut tidak boleh dimakan karena
ia termasuk dalam kategori hewan yang tidak halal
dan menjijikkan.
• Kotoran dan air najis yang disiram kepada tanah pada
tanaman yang menghasilkan buah-buahan
• Babi atau darah babi yang terjatuh ke dalam laut lalu
berubah menjadi garam.
Kesimpulan: istihalah
• Keterangan di kemasan vaksin: “Mengandung babi”!
• Hanya ada pada dua vaksin (impor, bukan program pemerintah)
• Ada perbedaan pendapat di antara ulama. Di Timur Tengah mengakui
istihalah berlaku untuk gelatin babi, sedangkan di Indonesia (karena
perbedaan mazhab fikih) maka tidak mengakuinya
• Penelitian pada produk akhir vaksin yang menggunakan gelatin babi
sebagai stabilizer: tidak mengandung DNA babi (karena memang sudah
ber-transformasi)
Vaksin bersinggungan/mengandung babi
Bersinggun
gan
dengan Mengandu
bahan ng babi
Pada produk
bersumber Pada produk
babi akhir tidak
akhir berisi
mengandung
gelatin porcine
tripsin porcine
Dhorurot al-hajat
kondisi keterpaksaan yang kondisi keterdesakan yang
apabila tidak diimunisasi dapat apabila tidak diimunisasi dapat
mengancam nyawa menyebabkan penyakit
Harus memenuhi syarat: tidak berat/kecacatan
ada pengganti lainnya yang
mubah/halal; dan
mencukupkan sekedar untuk
memenuhi kebutuhan saja
• Fatwa MUI tahun 2016 sudah jelas menyebutkan
konsep al-dharurat dan al-hajat
• praktik di lapangan: Pada SEBAGIAN KECIL
vaksin yang bersinggungan atau bahkan
bertuliskan ”mengandung babi”
menggunakan konsep darurat. Apabila tidak
Kesimpulan untuk diimunisasi dapat menyebabkan kematian,
atau cacat (permanen)
polemik halal- • Boleh menggunakan beberapa vaksin ini,
karena BELUM ADA ALTERNATIF LAIN dan
haram vaksin pentingnya melindungi nyawa anak-anak
dengan vaksin
• Apabila kelak di kemudian hari sudah ada
vaksin ALTERNATIF LAIN yang jelas tidak
mengandung tripsin/gelatin babi, maka
vaksin vaksin yang saat ini dikategorikan
darurat menjadi BATAL sifat kedaruratannya
Indonesia Adalah Prioritas Global Untuk Mencapai
Eliminasi Campak dan Rubella
Indonesia merupakan 1 dari 6 negara prioritas
dengan jumlah anak tidak/belum diimunisasi terbesar
di dunia
Indonesia masuk ke dalam 10 negara dengan
kasus campak terbesar di dunia
01 02 03
Vaksin MR terbukti Penyakit campak Penyakit rubella dapat
memenuhi kaidah al- memiliki dampak menyebabkan cacat
dharurat dan al-hajat kematian yang tinggi: permanen bagi bayi
darurat yang terlahir dengan
sindrom rubella
kongenital: al-hajat
Vaksin menyebabkan kipi berbahaya?
Bedakan antara koinsidens yang bersifat murni kebetulan, tapi
waktunya berurutan (kejadian berat bukan akibat vaksin), dengan
kausalitas (memang ada hubungan sebab-akibat)
Koinsidens Kausalitas