Inovasi dalam bentuk PBL ini mempunyai berbagai manfaat baik dalam
bidang kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam aspek kognitif, PBL diharapkan
mampu mengaktifkan Prior Knowledge, meningkatkan pengetahuan melalui
diskusi tutorial, mampu memanfaatkan berbagai sumber belajar, baik cetak
maupun digital, serta mampu melakukan integrasi berbagai subjek sehingga lebih
relevan dengan problem-problem professional yang akan dihadapi sebagai dokter.
Dari aspek afektif, PBL akan membawa mahasiswa merasa apa yang mereka
hadapi dan pelajari erat kaitannya dengan calon dokter, meningkatkan motivasi
instrinsik yang kuat dan mengembangkan kemampuan team work melalui diskusi
tutorial. Secara psikomotor, PBL akan meningkatkan kemampuan komunikasi
interpersonal, meningkatkan kemampuan problem solving dan mahasiswa
dibiasakan belajar mandiri sehingga mampu menjadi active learner dan lifelong
learner.
TUJUAN UMUM
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan kegawatdarutan medik
2. Mahasiswa mampu memahami Perdarahan persalinan, hipotermi, ikterus,
syok hipovolemik dan dampaknya bagi organ tubuh yang lain
3. Mahasiswa mampu memahami akibat dan penatalaksanaan trauma pelvis,
ruptur urethra, trauma tumpul pada mata dan GCS
4. Mahasiswa mampu memahami penatalaksanaan laringitis akut, status
asmatikus
Steven johnson syndrome
5. Mahasiswa mampu memahami kedaruratan dalam medik berdasarkan
konsep dan kaidah Islam
TUJUAN KHUSUS
1. Memahami dan mampu menjelaskan pengertian kegawatdaruratan medik
2. Memahami dan mampu menjelaskan aspek perdarahan persalinan
3. Memahami dan mampu menjelaskan patogenesis dan manifestasi klinik
hipotermi, ikterus dan syok hipovolemik
4. Memahami dan mampu menjelaskan aspek nonmedik yang mempengaruhi
kesehatan seperti faktor lingkungan, sosial budaya, ekonomi dan spiritual
akibat trauma pelvis & ruptur urethra dan trauma tumpul pada mata
5. Memahami dan mampu menjelaskan pengelolaan laringitis akut, status
asmaticus dan steven johnson syndrome SEHINGGA mampu menata suatu
pola pikir penatalaksanaan penyakit secara promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif
6. Mampu merancang dan melakukan program penatalaksanaan kasus
kegawatdaruratan di masyarakat
7. Memiliki keselarasan dalam pemahaman konsep darurat menurut medik dan
Islam
KARAKTERISTIK MAHASISWA
Mahasiswa yang mengikuti Blok KEGAWATDARURATAN pada
semester 7 adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI yang telah
LULUS Blok pada tahun I dan II dan TELAH PERNAH MENGIKUTI Blok
pada tahun 3.
SUMBER PEMBELAJARAN
- Pakar
- Buku teks
- Buku ajar / buku pegangan kuliah
- Jurnal (cetak atau elektronik)
- Buku referensi lain
- Media elektronik (CD program atau film)
SARANA PEMBELAJARAN
- Ruang tutorial
- Perpustakaan mini di R.Tutorial.
- Ruang kuliah , Komputer, LCD, OHP
- Laboratorium Ketrampilan beserta fasilitasnya
1. Kompetensi 1: Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan non
verbal
1.1. Berkomunikasi dengan pasien
1.1.1. Bersambung rasa dengan pasien
1.1.2. Mengumpulkan informasi
1.1.3. Memahami perspektif pasien
1.1.4. Memberi penjelasan dan informasi
6. Kompetensi 6:
a. Belajar sepanjang hayat
b. Merencanakan, menerapkan dan memantau perkembangan profesi secara
bersinambung
7. Kompetensi 7:
a. Berperilaku profesional dalam praktik kedokteran serta mendukung
kebijakan kesehatan
b. Bermoral, beretika, serta memahami isu-isu etik maupun aspek
medikolegal dalam praktik kedokteran
c. Menerapkan program keselamatan pasien
I. PROSES BELAJAR
1. Kuliah Pakar
Kuliah dilakukan secara interaktif dan dua arah
Pelaksanaannya 44 x 50 menit, terdiri dari:
o MIKROBIOLOGI: 1 x 50 menit
Virus Dengue penyebab DSS
o PARASITOLOGI: 1 x 50 menit
Peran vektor Dengue pada kasus DSS
o AGAMA: 2 x 50 menit
Kaidah hukum Islam tentang darurat
Maqashid al-syariah (dlaruriyah al-khams)
o OBSGYN : 4 x 50 menit
Perdarahan pada kehamilan muda (1 x 50 menit):
Gawat janin (1 x 50 menit)
Hemorrhagic antepartum:
a. Solutio plansenta (1 x 50 menit)
b. Plasenta previa (1 x 50 menit)
o ANESTESI : 3 x 50 menit
Gagal nafas (2 x 50 menit)
RJP (1 x 50 menit)
o FARMAKOLOGI : 1 x 50 menit
Respon penderita terhadap obat
o NEUROLOGI : 2 x 50 menit
Gangguan kesadaran
Trauma medula spinalis
Langkah 1
I. Membaca skenario
II. Diskusi
- Menentukan kata sulit
- Menentukan masalah
- Aktivasi prior knowledge dengan brain storming
- Menyusun hipotesis
- Menentukan sasaran belajar
Langkah 3:
Mahasiswa menyajikan materi/informasi yang diperoleh dari langkah II
untuk disintesis dan diuji, serta diakhiri dengan menyusun rangkuman
sebagai jawaban dari skenario yang disajikan
Menggunakan skenario
1. Tekanan darah tinggi dalam kehamilan
2. Trauma pada kepala
3. Kembung pada anak
5. Tugas kelompok
o Membuat laporan skenario (3 kali)
o Membuat laporan textbook / journal reading (1 kali)
II. EVALUASI
Prasyarat mengikuti ujian:
1. Kehadiran mengikuti kegiatan tutorial, pleno, dan textbook / journal
reading 100%
2. Kehadiran mengikuti ujian formatif
3. Mengumpulkan wrap up materi skenario dan textbook / journal reading
1. Diketik pada kertas ukuran A4. Menggunakan Microsoft Word, tipe font
Times New Roman ukuran 12.
2. Pengetikan menggunakan spasi tunggal.
3. Rangkuman mencantumkan rujukan dan daftar pustaka yang digunakan
4. Halaman judul berisi judul skenario, kelompok dan nama serta NIM
anggota kelompok.
5. Penomoran halaman pada sisi kanan bawah halaman.
6. Jumlah rujukan yang dipakai minimal 5 buah (berbahasa Indonesia
minimal 3 dan berbahasa Inggris 3) dan harus dicantumkan dalam Daftar
Pustaka. Sumber rujukan dapat berupa buku teks, buku saku, artikel dalam
jurnal ilmiah, maupun sumber informasi digital (internet)
7. Diserahkan kepada koordinator pelaksana PBL di Pusat Pendidikan
Kedokteran Fakultas Kedokteran YARSI dalam bentuk print out dan
compact disc (CD)
8. Batas akhir penyerahan rangkuman adalah 3 (tiga) hari sesudah tiap
skenario selesai dibahas.
9. Dari rangkuman yang telah terkumpul, Koordinator PBL akan memilih
satu kelompok untuk setiap skenario. Kelompok yang terpilih harus
memberikan presentasi pada saat acara pleno.
10. Presentasi pleno :
a. Menggunakan power point
b. Durasi presentasi maksimal 30 menit tiap group dilanjutkan dengan
tanya jawab.
c. Kelompok yang tidak melakukan presentasi wajib membuat
pertanyaan minimal 1 buah.
Terdiri atas :
Halaman Judul
I. langkah – 1
II. Langkah – 2 : Individual study
III. Langkah – 3
Daftar Pustaka
Mitsuoka T. 1989. Microbe in the intestine Our Lifelong Partners. Japan, Yakult
Honsa Co., Ltd
Seorang pasien wanita usia 18 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan utama
kepala terasa sakit. Pasien ini dengan kehamilan pertama dan usia kehamilan 32
minggu jika dihitung dari hari pertama haid terakhirnya. Pasien melakukan ANC
ke Puskesmas sebanyak 4 kali dan terakhir kontrol 1 minggu yang lalu.
Berdasarkan ANC sebelumnya diketahui pasien memiliki tekanan darah tinggi
dan sudah diberikan obat antihipertensi. Selama kehamilan pasien mengalami
kenaikan berat badan 20 kg dan tidak ada edema pada tungkai. Dari riwayat
penyakit keluarga tidak ada keluarga yang menderita penyakit
jantung,ginjal,diabetes dan hipertensi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien
tampak sakit sedang, tekanan darah 180/120, nadi 92x/menit, nafas
22x/menit,suhu 36,3oC. Dari status obstetri didapatkan tinggi fundus uteri 26cm
dan denyut jantung janin 154x/menit. Tanda tanda persalinan tidak ada.
Selanjutnya dilakukan pemeriksaan penunjang usg dengan hasil janin hidup
tunggal intra uterin presentasi kepala dan hasil pemeriksaan laboratorium urin
protein positif 3. Dari hasil pemeriksaan darah didapatkan Hb 10.5 gr %, leukosit
12.000/mm3, trombosit 95.000/mm3.
Tanda Vital
Airway: terdengar bunyi snoring
Breathing: frekuensi nafas 10 x/menit
Circulation: tekanan darah 160/90 mmHg, frekuensi nadi 40x/menit
Wajah
Terlihat adanya brill hematoma.
Trauma di daerah sepertiga tengah wajah, pada pemeriksaan terlihat adanya
cerebrospinal rhinorrhea, mobilitas dari maxilla, krepitasi dan maloklusi dari gigi.
Hidung
Inspeksi: adanya edema atau deformitas pada hidung tidak ada
Palpasi: terdapat krepitasi pada hidung
Pemeriksan fisik menggunakan rinoskopi anterior: terdapat clothing perdarahan
aktif tidak ada, tampak laserasi di septum dan konka inferior
Telinga
Liang telinga: lapang, terdapat laserasi, clothing (+), tidak terdapat perdarahan
aktif dan membran timpani utuh
Status Neurologi
GCS E1 M1 V1, pupil: bulat, anisokor, diameter 5 mm/3 mm, RCL -/+, RCTL
-/+, kesan hemiparesis dekstra, reflex patologis Babinsky +/-
Cunningham FG., Gant N, et al. 2001, “William Obstetrics” 21st ed. McGraw-
Hill, Medical Publishing Division: 567-618.
Kosim MS. Yunanto A. Dewi R. Sarosa GI, dkk. 2008. Buku Ajar Neonatologi
edisi 1, UKK Perinatologi IDAI. IDAI, Jakarta.
Kuniyoshi S, Suarez JI. 2004. Traumatic head injury. In: Suarez JI, Tarsy D.
Critical care neurology and neurosurgery. New Jersey: Humana Press; 395-
415.
Miller C. 2009. Traumatic brain injury. In: Frontera JA. Decision making in
neurocritical care. New York: Thieme Medical Publishers, Inc.; 20-35.
Pedersen GW. 1992. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Jakarta. EGC. (221-263)
(293-324)
Ropper AH, Brown RH. 2005. Adams and Victors principles of neurology. 8 th
edition. New York: McGraw-Hill; 452-79.
Sjamsuhidajat. Wim de Jong. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta.
EGC: 769 – 772.