Anda di halaman 1dari 22

PENDAHULUAN

Inovasi dalam bentuk PBL ini mempunyai berbagai manfaat baik dalam
bidang kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam aspek kognitif, PBL diharapkan
mampu mengaktifkan Prior Knowledge, meningkatkan pengetahuan melalui
diskusi tutorial, mampu memanfaatkan berbagai sumber belajar, baik cetak
maupun digital, serta mampu melakukan integrasi berbagai subjek sehingga lebih
relevan dengan problem-problem professional yang akan dihadapi sebagai dokter.
Dari aspek afektif, PBL akan membawa mahasiswa merasa apa yang mereka
hadapi dan pelajari erat kaitannya dengan calon dokter, meningkatkan motivasi
instrinsik yang kuat dan mengembangkan kemampuan team work melalui diskusi
tutorial. Secara psikomotor, PBL akan meningkatkan kemampuan komunikasi
interpersonal, meningkatkan kemampuan problem solving dan mahasiswa
dibiasakan belajar mandiri sehingga mampu menjadi active learner dan lifelong
learner.

TUJUAN PBL DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

Dengan secara aktif mengikuti proses Problem Based Learning (PBL),


mahasiswa akan mencapai tujuan pendidikan sebagai berikut:

1. Mampu mengidentifikasi masalah kesehatan dalam konteks skenario


klinis, dengan cara diskusi kelompok dan belajar mandiri
2. Mampu membuat rencana penanganan masalah kesehatan, dengan
menghubungkan faktor fisik, biologis, lingkungan dan spiritual dari
setiap masalah kesehatan
3. Mampu mendapatkan pengetahuan yang relevan, guna menentukan
dan menangani masalah kesehatan yang ditemui
4. Menumbuhkan kemampuan clinical reasoning, termasuk terampil
dalam sintesa masalah, membuat hipotesis, berpikir kritis terhadap
informasi yang tersedia, menganalisis data dan mengambil keputusan
5. Menumbuhkan kemampuan menjadi self-directed learner, active-
learner dan lifelong learner
6. Mampu menggunakan berbagai jenis sumber pembelajaran/learning
resources
7. Menjadi peserta aktif dalam kelompok diskusi kecil, serta
menumbuhkan kemampuan untuk bekerja dalam tim
8. Menumbuhkan kemampuan berkomunikasi (communications skills)
9. Mengembangkan kemampuan dalam pemecahan masalah (problem
solving skills)
10. Menumbuhkan dan memelihara ciri dan perilaku yang penting untuk
pengembangan karier lanjutan dalam profesi kesehatan seperti:
a. Menyadari kelebihan dan keterbatasan diri sendiri
b. Rasa tanggung jawab
c. Mempunyai rasa empati terhadap orang lain atau pasien
d. Mampu melakukan evaluasi diri
Panduan Mahasiswa Blok Emergensi Semester Genap TA 2019-2020
TUJUAN PEMBELAJARAN

TUJUAN UMUM
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan kegawatdarutan medik
2. Mahasiswa mampu memahami Perdarahan persalinan, hipotermi, ikterus,
syok hipovolemik dan dampaknya bagi organ tubuh yang lain
3. Mahasiswa mampu memahami akibat dan penatalaksanaan trauma pelvis,
ruptur urethra, trauma tumpul pada mata dan GCS
4. Mahasiswa mampu memahami penatalaksanaan laringitis akut, status
asmatikus
Steven johnson syndrome
5. Mahasiswa mampu memahami kedaruratan dalam medik berdasarkan
konsep dan kaidah Islam

TUJUAN KHUSUS
1. Memahami dan mampu menjelaskan pengertian kegawatdaruratan medik
2. Memahami dan mampu menjelaskan aspek perdarahan persalinan
3. Memahami dan mampu menjelaskan patogenesis dan manifestasi klinik
hipotermi, ikterus dan syok hipovolemik
4. Memahami dan mampu menjelaskan aspek nonmedik yang mempengaruhi
kesehatan seperti faktor lingkungan, sosial budaya, ekonomi dan spiritual
akibat trauma pelvis & ruptur urethra dan trauma tumpul pada mata
5. Memahami dan mampu menjelaskan pengelolaan laringitis akut, status
asmaticus dan steven johnson syndrome SEHINGGA mampu menata suatu
pola pikir penatalaksanaan penyakit secara promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif
6. Mampu merancang dan melakukan program penatalaksanaan kasus
kegawatdaruratan di masyarakat
7. Memiliki keselarasan dalam pemahaman konsep darurat menurut medik dan
Islam

KARAKTERISTIK MAHASISWA
Mahasiswa yang mengikuti Blok KEGAWATDARURATAN pada
semester 7 adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI yang telah
LULUS Blok pada tahun I dan II dan TELAH PERNAH MENGIKUTI Blok
pada tahun 3.

Panduan Mahasiswa Blok Emergensi Semester Genap TA 2019-2020


SUMBER DAN SARANA PEMBELAJARAN

SUMBER PEMBELAJARAN
- Pakar
- Buku teks
- Buku ajar / buku pegangan kuliah
- Jurnal (cetak atau elektronik)
- Buku referensi lain
- Media elektronik (CD program atau film)

SARANA PEMBELAJARAN
- Ruang tutorial
- Perpustakaan mini di R.Tutorial.
- Ruang kuliah , Komputer, LCD, OHP
- Laboratorium Ketrampilan beserta fasilitasnya

Panduan Mahasiswa Blok Emergensi Semester Genap TA 2019-2020


KOMPETENSI

1. Kompetensi 1: Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan non
verbal
1.1. Berkomunikasi dengan pasien
1.1.1. Bersambung rasa dengan pasien
1.1.2. Mengumpulkan informasi
1.1.3. Memahami perspektif pasien
1.1.4. Memberi penjelasan dan informasi

1.2. Berkomunikasi dengan sejawat


1.2.1. Memberi informasi yang tepat kepada sejawat
1.2.2. Melakukan presentasi laporan secara efektif dan jelas, demi
kepentingan ilmu kedokteran

1.3. Berkomunikasi dengan masyarakat


1.3.1. Menggunakan bahasa yang dipahami oleh masyarakat
1.3.2. Menggali masalah kesehatan menurut persepsi masyarakat
1.3.3. Memanfaatkan media secara efektif ketika melakukan promosi
kesehatan

2. Kompetensi 2: Melakukan prosedur klinis sesuai masalah, kebutuhan pasien


dan sesuai kewenangannya
2.1. Memperoleh dan mencatat informasi yang akurat serta penting
tentang pasien dan keluarganya
2.1.1. Menggali dan merekam dengan jelas keluhan-keluhan yang
disampaikan (bila perlu disertai gambar) riwayat penyakit saat ini,
medis, keluarga, sosial serta riwayat lain yang relevan

2.2. Memilih prosedur klinis dan laboratorium sesuai dengan masalah


pasien
2.2.1. Memilih prosedur klinis dan laboratorium sesuai dengan masalah
pasien
2.2.2. Melakukan prosedur klinik dan laboratorium sesuai kebutuhan
pasien dan kewenangannya
2.2.3. Mengidentifikasi, memilih dan membuktikan pemeriksaan
laboratorium dan klinik yang sesuai
2.2.4. Melakukan pemeriksaan laboratorium dasar

3. Kompetensi 3: Menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu biomedik,


klinik, perilaku dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan
ksehatan tingkat primer
3.1. Menjelaskan prinsip-prinsip ilmu kedokteran dasar yang
berhubungan dengan terjadinya masalah kesehatan, beserta
patogenesis dan patofisiologinya
3.2. Menjelaskan masalah kesehatan baik secara molekular maupun
selular melalui pemahaman mekanisme normal dalam tubuh
Panduan Mahasiswa Blok Emergensi Semester Genap TA 2019-2020
3.3. Menjelaskan faktor-faktor nonbiologis yang berpengaruh terhadap
masalah kesehatan
3.4. Mengembangkan strategi untuk menghentikan sumber penyakit,
poin-poin patogenesis dan patofisiologis, akibat yang ditimbulkan
serta risiko spesifik secara efektif
3.5. Menjelaskan prinsip-prinsip pengambilan keputusan dalam
mengelola masalah kesehatan

4. Kompetensi 4: Mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga ataupun


masyarakat secara komprehensif, holistik, bersinambung, koordinatif dan
kolaboratif dalam konteks pelayanan kesehatan tingkat primer
4.1. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu
penegakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan dan promosi
kesehatan, serta penjagaan, dan pemantauan status kesehatan pasien.

4.1.1. Menginterprestasi data klinis dan merumuskannya menjadi


diagnosis sementara dan diagnosis banding menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi (internet) dengan baik
4.1.2. Menjelaskan penyebab, patogenesis serta patofisiologi suatu
penyakit

4.2. Melakukan pencegahan penyakit dan keadaan sakit


4.2.1. Mengidentifikasi, memberi alasan, menerapkan dan memantau
strategi pencegahan tertier yang tepat berkaitan dengan penyakit
pasien, keadaan sakit atau permasalahannya

5. Kompetensi 5: Mengakses, mengelola, menilai secara kritis kesahihan dan


kemampu-terapan informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah,
atau mengambil keputusan dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan di
tingkat primer
5.1. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu
penegakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan dan promosi
kesehatan, serta penjagaan, dan pemantauan status kesehatan pasien
5.1.1. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (internet)
dengan baik
5.1.2. Menggunakan data dan bukti pengkajian ilmiah untuk menilai
relevansi dan validitasnya
5.1.3. Menerapkan metode riset dan statistik untuk menilai kesahihan
informasi ilmiah
5.1.4. Menerapkan ketrampilan dasar pengelolaan informasi untuk
menghimpun data relevan menjadi arsip pribadi
5.1.5. Menerapkan ketrampilan dasar dalam menilai data untuk
melakukan validasi informasi ilmiah secara sistematik
5.1.6. Meningkatkan kemampuan secara terus menerus dalam
merangkum dan menyimpan arsip

Panduan Mahasiswa Blok Emergensi Semester Genap TA 2019-2020


5.2. Memahami manfaat dan keterbatasan teknologi informasi
5.2.1. Memanfaatkan informasi kesehatan

5.3. Menerapkan prinsip teori teknologi informasi dan komunikasi untuk


membantu penggunaannya dengan memperhatikan secara khusus potensi
untuk berkembang dan keterbatasannya

5.3.1. Memasukkan dan menemukan kembali informasi dan database


dalam praktik kedokteran secara efisien
5.3.2. Menjawab pertanyaan yang terkait dengan praktik kedokteran
dengan menganalisis arsipnya

6. Kompetensi 6:
a. Belajar sepanjang hayat
b. Merencanakan, menerapkan dan memantau perkembangan profesi secara
bersinambung

6.1. Menerapkan mawas diri


6.1.1. Menyadari kemampuan dan keterbatasan diri dan berkonsultasi
bila diperlukan
6.1.2. Mengenali dan mengatasi masalah emosional, personal dan
masalah yang berkaitan dengan kesehatannya yang dapat
mempengaruhi profesinya
6.1.3. Menyesuaikan diri dengan tekanan yang dialami selama
pendidikan
6.1.4. Menyadari peran hubungan interpersonal dan lingkungan profesi
dan pribadi
6.1.5. Mendengarkan secara akurat dan bereaksi sewajarnya atas kritik
yang membangun dari sejawat, insruktur dan penyelia
6.1.6. Mengelola umpan balik hasil kerja sebagai bagian dari pelatihan
dan praktik
6.1.7. Mengenali nilai dan keyakinan diri yang sesuai dengan praktik
kedokterannya

6.2. Mempraktekkan belajar sepanjang hayat


6.2.1. Mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan yang baru
6.2.2. Berperan aktif dalam Program Pendidikan dan Pelatihan
Kedokteran Berkelanjutan (PPPKB) dan pengalaman belajar
lainnya
6.2.3. Menunjukkan sikap kritis terhadap praktik kedokteran berbasis
bukti (Evidence Based Medicine)
6.2.4. Menanggapi secara kritis literatur kedokteran dan relevansinya
terhadap pasiennya
6.2.5. Menyadari kinerja professionalitas diri dan mengidentifikasi
kebutuhan belajarnya

Panduan Mahasiswa Blok Emergensi Semester Genap TA 2019-2020


6.3. Mengembangkan pengetahuan baru
6.3.1. Mengidentifikasi kesenjangan dari ilmu pengetahuan yang sudah
ada dan mengembangkannya menjadi pertanyaan penelitian yang
tepat
6.3.2. Merencanakan, merancang, dan mengimplementasikan penelitian
untuk menemukan jawaban dari pertanyaan penelitian

7. Kompetensi 7:
a. Berperilaku profesional dalam praktik kedokteran serta mendukung
kebijakan kesehatan
b. Bermoral, beretika, serta memahami isu-isu etik maupun aspek
medikolegal dalam praktik kedokteran
c. Menerapkan program keselamatan pasien

7.1. Memiliki sikap professional


7.1.1. Menunjukkan sikap yang sesuai dengan Kode Etik Dokter
Indonesia

7.2. Berperilaku profesional dalam bekerjasama


7.2.1. Menghormati setiap orang tanpa membedakan status sosial
7.2.2. Menunjukkan pengakuan bahwa tiap individu mempunyai
kontribusi dan peran yang berharga, tanpa memandang status
sosial
7.2.3. Mengenali dan berusaha menjadi penengah ketika terjadi konflik
7.2.4. Memberikan tanggapan secara konstruktif terhadap masukan dari
orang lain

7.3. Aspek medikolegal dalam praktik kedokteran


7.3.1. Memahami dan menerima tanggung jawab hukum

8. Kompetensi 8: Pemecahan masalah


8.1. Mengenali dan mendefinisikan masalah
8.2. Menilik masalah secara jelas dan objektif
8.3. Meninjau masalah dari berbagai sudut pandang
8.4. Mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi yang penting
8.5. Menganalisa alternatif pemecahan masalah
8.6. Memformulasi rencana kerja
8.7. Mengimplementasikan pemecahan masalah
8.8. Menilai hasil

9. Kompetensi 9: Dokter muslim


9.1. Menguasai pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang kedokteran sesuai
dengan ajaran Islam
9.2. Mampu menerapkan dan mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan
sesuai dengan ajaran Islam

Panduan Mahasiswa Blok Emergensi Semester Genap TA 2019-2020


9.3. Menjalani kehidupannya sebagai seorang muslim yang saleh dan taat
tanpa terikat ruang dan waktu

9.1.1. Mampu membaca dan menulis huruf Al Qur’an


9.1.2. Hafal surah
9.1.3. Dapat menjadi da’i dan khotib
9.1.4. Dapat menjadi Imam Shalat
9.1.5. Melakukan Ibadah Umum dan Khusus (amah)
9.1.6. Mengerti dan memahami prinsip ilmu fiqih
9.1.7. Memiliki pengetahuan umul Qur’an dan Hadis
9.1.8. Mengetahui dan sedapat mungkin hafal ayat-ayat yang terkait
dengan kedokteran dan kesehatan
9.1.9. Mengetahui tentang mazhab dalam Islam
9.1.10. Mengetahui perbedaan dalam fiqih
9.1.11. Memahami fiqih berbagai isu kedokteran

Panduan Mahasiswa Blok Emergensi Semester Genap TA 2019-2020


METODE PEMBELAJARAN

Metode pengajaran pada Blok Kegawat-daruratan ini ditekankan pada


ranah pengetahuan, selain juga ranah afektif dan psikomotor. Pelaksanaannya
berlangsung selama 6 minggu, dengan 2 tahapan aktivitas pembelajaran, yaitu
tahap proses belajar dan tahap umpan balik.

I. PROSES BELAJAR

1. Kuliah Pakar
 Kuliah dilakukan secara interaktif dan dua arah
 Pelaksanaannya 44 x 50 menit, terdiri dari:

o ILMU KESEHATAN ANAK : 5 x 50 menit


 Resusitasi neonatus (2 x 50 menit)
 Gawat napas pada neonatus (1 x 50 menit)
 Dengue syok syndrome (2 x 50 menit)

o MIKROBIOLOGI: 1 x 50 menit
 Virus Dengue penyebab DSS

o PARASITOLOGI: 1 x 50 menit
 Peran vektor Dengue pada kasus DSS

o AGAMA: 2 x 50 menit
 Kaidah hukum Islam tentang darurat
 Maqashid al-syariah (dlaruriyah al-khams)

o OBSGYN : 4 x 50 menit
 Perdarahan pada kehamilan muda (1 x 50 menit):
 Gawat janin (1 x 50 menit)
 Hemorrhagic antepartum:
a. Solutio plansenta (1 x 50 menit)
b. Plasenta previa (1 x 50 menit)

o ILMU PENYAKIT DALAM : 8 x 50 menit


 Intoksikasi (2 x 50 menit)
 Kegawatdaruratan saluran cerna (2 x 50 menit)
 EKG dan aritmea (2 x 50 menit)
 Krisis hipertensi dan sesak napas (2 x 50 menit)

o ANESTESI : 3 x 50 menit
 Gagal nafas (2 x 50 menit)
 RJP (1 x 50 menit)

o GIGI DAN MULUT : 2 x 50 menit


 Fraktur Maxilla dan Mandibulla

Panduan Mahasiswa Blok Emergensi Semester Genap TA 2019-2020


 Dislokasi rahang
o ILMU PENYAKIT MATA : 2 x 50 menit
 Trauma kimia
 Trauma thermis
 Corpus alienum pada kornea dan konjungtiva

o ILMU BEDAH : 6 x 50 menit


 Acute abdomen dan trauma thorax (2 x 50 menit)
 Kegawatdaruratan urologi (1 x 50 menit)
 Kegawatdaruratan bedah anak (1 x 50 menit)
 Syok (1 x 50 menit)
 Luka Bakar (1 x 50 menit)

o ILMU PSIKIATRI : 2 x 50 menit


 Agitasi/gaduh gelisah
 False Emergensy pada Psikiatri

o ILMU PENYAKIT THT : 2 x 50


menit
 Peritonsiler abses dan infeksi
leher dalam
 Laryngitis akut

o ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN : 3 x 50 menit


 Pemfigus
vulgaris dan Sindrom Stevens-Johnson
 Staphylococca
l scalded skin syndrome (SSSS)
 Toxic
Epidermal Necrolysis (TEN)

o FARMAKOLOGI : 1 x 50 menit
 Respon penderita terhadap obat

o NEUROLOGI : 2 x 50 menit
 Gangguan kesadaran
 Trauma medula spinalis

2. Diskusi kelompok / Tutorial

 Bertujuan untuk meningkatkan interaksi dan berdiskusi dengan benar,


serta melatih kerjasama dalam kelompok
 Menggunakan metode three jumps

Langkah 1
I. Membaca skenario

Panduan Mahasiswa Blok Emergensi Semester Genap TA 2019-2020


Mahasiswa dihadapkan pada skenario berisi masalah-masalah yang
dapat memicu mahasiswa untuk mendapatkan informasi ilmiah
sehingga diperoleh sasaran belajar

II. Diskusi
- Menentukan kata sulit
- Menentukan masalah
- Aktivasi prior knowledge dengan brain storming
- Menyusun hipotesis
- Menentukan sasaran belajar

III. Mencari bahan pustaka


Setiap mahasiswa menyajikan topik sesuai sasaran belajar. Jika
masih ada materi yang belum sesuai dengan sasaran belajar, maka
dilanjutkan pada belajar mandiri (langkah 2)

Langkah 2 (Tugas Mandiri) :


Mahasiswa melakukan belajar mandiri guna mencari dasar ilmiah,
mengumpulkan data atau informasi untuk membantu meningkatkan
pemahaman dan penerapan konsep dasar yang ada.

Langkah 3:
Mahasiswa menyajikan materi/informasi yang diperoleh dari langkah II
untuk disintesis dan diuji, serta diakhiri dengan menyusun rangkuman
sebagai jawaban dari skenario yang disajikan

 Menggunakan skenario
1. Tekanan darah tinggi dalam kehamilan
2. Trauma pada kepala
3. Kembung pada anak

3. Membaca buku teks (journal reading / textbook reading)


 Bertujuan untuk melatih mahasiswa agar terbiasa membaca jurnal atau
buku teks serta mudah memahami makna yang terkandung dalam jurnal
atau buku teks
 Dilakukan satu kali selama 100 menit:
Journal reading (IPD dan Farmakologi):
Badrane, N., Askour, M., Berechid, K., Abidi, K., Dendane, T., and
Zeggwagh, A.A. 2014. Severe oral and intravenous insecticide
mixture poisoning with diabetic ketoacidosis: A case report. BMC
Research Notes 7: 1-4.
4. Skills lab
o Resusitasi Jantung Paru

Panduan Mahasiswa Blok Emergensi Semester Genap TA 2019-2020


o Glasgow Coma Scale

5. Tugas kelompok
o Membuat laporan skenario (3 kali)
o Membuat laporan textbook / journal reading (1 kali)

II. EVALUASI
Prasyarat mengikuti ujian:
1. Kehadiran mengikuti kegiatan tutorial, pleno, dan textbook / journal
reading 100%
2. Kehadiran mengikuti ujian formatif
3. Mengumpulkan wrap up materi skenario dan textbook / journal reading

Komponen penilaian blok:


1. Nilai ujian blok – 85%
a. Ujian teori akhir blok
b. Ujian dengan soal pilihan ganda (MCQ)
2. Ujian mini kuis – 10%
3. Nilai wrap up – 5 %

Nilai akhir blok dinyatakan dalam huruf

MUTU RENTANG ANGKA MUTU


A ≥75 4,00
A- 72,50 – 74,99 3,75
B+ 70,00 – 72,49 3,50
B 65,00 – 69,99 3,00
B- 62,50 – 64,99 2,75
C+ 60,00 – 62,49 2,50
C 55,00 – 59,99 2,00
C- 47,50 – 54,99 1,75
D 40,00 – 47,49 1,00
E < 40 0,00

Blok Kegawatdaruratan = 6 SKS

III. UJI KOMPETENSI

Pada blok ini dilakukan penilaian untuk:

1. Kompetensi 2: Melakukan prosedur klinis sesuai masalah, kebutuhan pasien


dan sesuai kewenangannya
 Kuliah
 Tutorial

Panduan Mahasiswa Blok Emergensi Semester Genap TA 2019-2020


2. Kompetensi 3: Menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu biomedik,
klinik, perilaku dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan
kesehatan tingkat primer
 Kuliah pakar
 Skills lab : RJP & GCS

3. Kompetensi 4: Mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga ataupun


masyarakat secara komprehensif, holistik, bersinambung, koordinatif dan
kolaboratif dalam konteks pelayanan kesehatan tingkat primer
 Metode : Tutorial

4. Kompetensi 5: Mengakses, mengelola, menilai secara kritis kesahihan dan


kemampu-terapan informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah,
atau mengambil keputusan dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan di
tingkat primer
 Metode : Tutorial

5. Kompetensi 6: Belajar sepanjang hayat serta merencanakan, menerapkan dan


memantau perkembangan profesi secara bersinambung
 Metode : Tutorial

6. Kompetensi 8: Problem solving


 Tutorial

7. Kompetensi 9: Mampu menerapkan dan mengembangkan pengetahuan dan


keterampilan sesuai dengan ajaran Islam.
 Tutorial
 Kuliah

Panduan Mahasiswa Blok Emergensi Semester Genap TA 2019-2020


PANDUAN PEMBUATAN RANGKUMAN

Pada akhir langkah 3, setiap kelompok wajib membuat rangkuman


tertulis yang merupakan kumpulan informasi sebagai jawaban sasaran belajar
yang telah ditentukan dan juga merupakan jawaban dari skenario yang telah
disajikan. Rangkuman tertulis ini dibuat dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Diketik pada kertas ukuran A4. Menggunakan Microsoft Word, tipe font
Times New Roman ukuran 12.
2. Pengetikan menggunakan spasi tunggal.
3. Rangkuman mencantumkan rujukan dan daftar pustaka yang digunakan
4. Halaman judul berisi judul skenario, kelompok dan nama serta NIM
anggota kelompok.
5. Penomoran halaman pada sisi kanan bawah halaman.
6. Jumlah rujukan yang dipakai minimal 5 buah (berbahasa Indonesia
minimal 3 dan berbahasa Inggris 3) dan harus dicantumkan dalam Daftar
Pustaka. Sumber rujukan dapat berupa buku teks, buku saku, artikel dalam
jurnal ilmiah, maupun sumber informasi digital (internet)
7. Diserahkan kepada koordinator pelaksana PBL di Pusat Pendidikan
Kedokteran Fakultas Kedokteran YARSI dalam bentuk print out dan
compact disc (CD)
8. Batas akhir penyerahan rangkuman adalah 3 (tiga) hari sesudah tiap
skenario selesai dibahas.
9. Dari rangkuman yang telah terkumpul, Koordinator PBL akan memilih
satu kelompok untuk setiap skenario. Kelompok yang terpilih harus
memberikan presentasi pada saat acara pleno.
10. Presentasi pleno :
a. Menggunakan power point
b. Durasi presentasi maksimal 30 menit tiap group dilanjutkan dengan
tanya jawab.
c. Kelompok yang tidak melakukan presentasi wajib membuat
pertanyaan minimal 1 buah.

Panduan Mahasiswa Blok Emergensi Semester Genap TA 2019-2020


FORMAT RANGKUMAN

Terdiri atas :

Halaman Judul

I. langkah – 1
II. Langkah – 2 : Individual study
III. Langkah – 3

Daftar Pustaka

Contoh cara penulisan rujukan (citation) :

Komunitas mikroba yang terdapat dalam traktus digestivus ditandai dengan


kepadatan populasi bakteri yang tinggi dengan variasi jenis bakteri serta interaksi
yang rumit diantara mereka. Telah dilaporkan bahwa di kolon manusia dewasa
dapat ditemui lebih dari 1011 sel bakteri/gram feses dan terdiri atas kurang lebih
400 spesies bakteri yang berbeda. Perlu dicatat bahwa jumlah ini diperoleh dari
sample berupa feses dan mungkin tidak mencerminkan jumlah sebenarnya
mikrobiota usus, terutama dalam variasi spesies dan peran relative dari mikrobiota
tersebut. Populasi mikrobiota dalam usus manusia bersifat dinamik dan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor genetik, lingkungan diet,
umur, obat-obatan dan penyakit (Mitsuoka1989; Hopkins et al 2001; Hopkins and
Macfarlane 2002).

Contoh cara penulisan Daftar Pustaka :

Hopkins MJ and GT Macfarlane. 2002. Changes in predominant bacterial


populations In human faeces with age and with lostridium difficile infection.
J.Med Microbiol 51: 448-454

Hopkins MJ, R Sharp, et al 2001.Age and disease related changes in intestinal


bacterial populations assessed by cell culture, 16S rRNA abundance, and
community cellular fatty acid profiles. Gut 48: 198-205

Mitsuoka T. 1989. Microbe in the intestine Our Lifelong Partners. Japan, Yakult
Honsa Co., Ltd

Panduan Mahasiswa Blok Emergensi Semester Genap TA 2019-2020


SKENARIO 1

TEKANAN DARAH TINGGI DALAM KEHAMILAN

Seorang pasien wanita usia 18 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan utama
kepala terasa sakit. Pasien ini dengan kehamilan pertama dan usia kehamilan 32
minggu jika dihitung dari hari pertama haid terakhirnya. Pasien melakukan ANC
ke Puskesmas sebanyak 4 kali dan terakhir kontrol 1 minggu yang lalu.
Berdasarkan ANC sebelumnya diketahui pasien memiliki tekanan darah tinggi
dan sudah diberikan obat antihipertensi. Selama kehamilan pasien mengalami
kenaikan berat badan 20 kg dan tidak ada edema pada tungkai. Dari riwayat
penyakit keluarga tidak ada keluarga yang menderita penyakit
jantung,ginjal,diabetes dan hipertensi.  Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien
tampak sakit sedang, tekanan darah 180/120, nadi 92x/menit, nafas
22x/menit,suhu 36,3oC. Dari status obstetri didapatkan tinggi fundus uteri 26cm
dan denyut jantung janin 154x/menit. Tanda tanda persalinan tidak ada.
Selanjutnya dilakukan pemeriksaan penunjang usg dengan hasil janin hidup
tunggal intra uterin presentasi kepala dan hasil pemeriksaan laboratorium urin
protein positif 3. Dari hasil pemeriksaan darah didapatkan Hb 10.5 gr %, leukosit
12.000/mm3, trombosit 95.000/mm3.

1. Mengapa kepala pasien terasa sakit?


Kemungkinan karena gangguan hemodinamik dan vaskular yang terjadi selama
kehamilan. Atau sebab dari hipertensi yang telah mengenai saraf pusat
2. Apa saja hal fisiologis yang terjadi ketika terjadi kehamilan?
3. Mengapa tekanan darah pasien tinggi dari sebelum dan ketika hamil? Terjadi
kelainan pembulu darah khususnya pompa endotel akibat kehamilan janin
4. Mengapa terdapat proteinuria positif 3 dan penurunan nilai trombosit?
5. Mengapa terjadi kenaikan nilai leukosit? Kemungkina terdapat infeksi atau
peradangan di dalam tubuh
6. Jika tidak ada riwayat penyakit sebelumnya, apakah faktor risiko dari gangguan
ini?
7. Bagaimana proses kehamilan dapat mengalami gangguan ini? Akibat
pertumbuhan sel janin yang menempel dengan uterus dan mempengaruh
peredaran darah disitu.
8. Apa saja pemeriksaan yang dilakukan selama ANC? Tes golongan darah,
hemoglobin, darah lengkap, skrining penyakit infeksi, tes urine antenatal, usg,

Panduan Mahasiswa Blok Emergensi Semester Genap TA 2019-2020


pemeriksaan lla, timbang berat, tekanan darah, imunisasi tt, presentasi dan ddj
janin, pemberian suplem (besi dsb), konseling persalinan.

ANC = pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh dokter atau bidan


untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik dari ibu hamil. Setiap
ibu hamil disarankan untuk melakukan kunjungan antenatal yang
komprehensif dan berkualitas minimal 4 kali, yaitu 1 kali sebelum bulan ke
4 kehamilan, kemudian sekitar bulan ke 6 kehamilan dan 2 kali kunjungan
sekitar bulan ke 8 dan 9 kehamilan. 

Panduan Mahasiswa Blok Emergensi Semester Genap TA 2019-2020


SKENARIO 2

TRAUMA PADA KEPALA

Perempuan berusia 25 tahun dibawa ke UGD RS dengan penurunan kesadaran


setelah tertabrak motor saat menyeberang jalan 2 jam yang lalu. Sesaat setelah
ditabrak pasien pingsan. Dalam perjalanan ke RS pasien sempat tersadar sekitar
10 menit, kemudian mengeluh nyeri kepala, muntah, dan kembali tidak sadar.
Keluar darah dari hidung dan telinga.

Tanda Vital
Airway: terdengar bunyi snoring
Breathing: frekuensi nafas 10 x/menit
Circulation: tekanan darah 160/90 mmHg, frekuensi nadi 40x/menit

Wajah
Terlihat adanya brill hematoma.
Trauma di daerah sepertiga tengah wajah, pada pemeriksaan terlihat adanya
cerebrospinal rhinorrhea, mobilitas dari maxilla, krepitasi dan maloklusi dari gigi.

Hidung
Inspeksi: adanya edema atau deformitas pada hidung tidak ada
Palpasi: terdapat krepitasi pada hidung
Pemeriksan fisik menggunakan rinoskopi anterior: terdapat clothing perdarahan
aktif tidak ada, tampak laserasi di septum dan konka inferior

Telinga
Liang telinga: lapang, terdapat laserasi, clothing (+), tidak terdapat perdarahan
aktif dan membran timpani utuh

Status Neurologi
GCS E1 M1 V1, pupil: bulat, anisokor, diameter 5 mm/3 mm, RCL -/+, RCTL
-/+, kesan hemiparesis dekstra, reflex patologis Babinsky +/-

Panduan Mahasiswa Blok Emergensi Semester Genap TA 2019-2020


SKENARIO 3

KEMBUNG PADA ANAK


Seorang bayi perempuan berumur 6 bulan dibawa ibunya ke UGD dengan
keluhan sejak satu hari yang lalu BAB berupa lendir bercampur darah tanpa feses
sebanyak tiga kali dan muntah berwarna hijau lima kali. Anak rewel dan sering
menangis mengangkat kaki, tidak mau makan dan minum, serta badan panas.
Hasil pemeriksaan fisik keadaan tampak sakit sedang, tekanan
darah 100/60 mmHg; frekuensi nadi 150x/menit; frekuensi nafas 36x/menit;
suhu 39oC. Rectal toucher ditemukan ampula collaps dan tidak ditemukan feses.
Darah positif lendir currant jelly positif. Pemeriksaan penunjang BNO 3 posisi
ditemukan adanya step ladder dan herring bone serta air fluid level. USG
abdomen ditemukan donut sign positif.

Panduan Mahasiswa Blok Emergensi Semester Genap TA 2019-2020


KULIAH PAKAR
1. Resusitasi neonatus
2. Gawat napas pada neonatus
3. Perdarahan pada kehamilan muda dan persalinan
4. Gawat janin
5. Hemorrhagic antepartum
6. Syok
7. Krisis hipertensi
8. Henti jantung
9. Gagal napas
10. RJP
11. Fraktur mandibula
12. Fraktur maxilla
13. Dislokasi rahang
14. Trauma kimia pada mata
15. Corpus alienum kornea dan konjungtiva
16. Trauma kepala dan trauma medula spinalis
17. Acute abdomen
18. Kegawatdaruratan urologi
19. Kegawatdaruratan anak
20. Perdarahan gastrointestinal
21. Luka bakar
22. Agitasi/gangguan panik
23. False Emergency pada psikiatri
24. Laryngitis akut
25. Peritonsiler abses dan infeksi leher dalam
26. Toxic Epidermal Necrolysis (TEN)
27. Staphylococcal scalded skin syndrome (SSSS)
28. Pemfigus vulgaris Pemfigus vulgaris dan Sindrom Stevens-Johnson
29. Interaksi dan efek samping obat

Panduan Mahasiswa Blok Emergensi Semester Genap TA 2019-2020


BACAAN YANG DIANJURKAN

AB Safifuddin. Wiknjosastro G. Affandi B. Waspodo D. 2002. Buku Panduan


Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Cetakan I. Jakarta.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo dan Jaringan Nasional
Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi POGI. M-25

American Academy of Ophthalmology Staff editor. 2009 – 2010 Glaucoma.


Basic and Clinical Science Course. Section 10. San Franciso : The
Foundation of American Academy of Ophthalmology.

American Academy of Pediatrics Subcomittee on hyperbilirubinemia 2004.


Management of hyperbilirubinemia in the newborn infant 35 or more weeks
gestation. Clinical practice guidelines. Pediatrics 114, 297-316.

Baker PN., Kingdom J., 2004. “Preecclampsia” Current Perpectives on


Management. The Parthenon Publishing Group, New York, USA, 133-143.

Banks P. 1992. Fraktur Pada Mandibulla Menurut Killey. Cetakan 1.Yogyakarta.


Gajah Mada University Press.

Banks P. 1992. Fraktur Sepertiga Tengah Skeleton Facial Menurut Killey.


Cetakan 1. Yogyakarta. Gajah Mada University Press.

Bloom RS, Cropley C 2000. Textbook of neonatal resuscitation, 4th edition.


American Academy of Pediatrics, American Heart Association, New York.

Bolte A. 2000. “Monitoring and Medical Treatment of Severe Preeklamsi”,


Pharmacia and Upjohn, Organon Nederland.

Churcill D. Beevers DG. 1999. Definitions and Classification Systems of the


Hypertensive Disoders in Pregnancy in Churchill D, Beevers
DG.“Hyperetension in Pregnancy”. BMJ Books, London.

Cunningham FG., Gant N, et al. 2001, “William Obstetrics” 21st ed. McGraw-
Hill, Medical Publishing Division: 567-618.

Cunningham FG., Leveno KJ. 1999. Management of Preeclampsia in Marshall D,


Lindheimer, Robert MJ, Cunningham G. Chesley’s “Hypertensive Disoders

Panduan Mahasiswa Blok Emergensi Semester Genap TA 2019-2020


in Pregnancy” 2nd edition. Appleton & Lange, Stamford, Connecticut,
USA: 543-580.

Deeker GA 1999. “Risk Factor for Preeclampsia” in Clinical Obstetrics and


Gynecology, Vol 42;422.

Ghulmiyah LM, Sibai BM. 2007. Gestasional hypertension-preeclampsia and


eclampsia. In : Queenan JT, Spong CY, Lockwood CJ. Management of
High-Risk Pregnancy An Evidence-Based Approach. Fifth Edition, 271-
279.

Kosim MS. Yunanto A. Dewi R. Sarosa GI, dkk. 2008. Buku Ajar Neonatologi
edisi 1, UKK Perinatologi IDAI. IDAI, Jakarta.

Kuhn F. Piramici DJ. 2002. Hyphema. In Ocular Trauma. Italy : Thieme

Kuniyoshi S, Suarez JI. 2004. Traumatic head injury. In: Suarez JI, Tarsy D.
Critical care neurology and neurosurgery. New Jersey: Humana Press; 395-
415.

Miller C. 2009. Traumatic brain injury. In: Frontera JA. Decision making in
neurocritical care. New York: Thieme Medical Publishers, Inc.; 20-35.

Pedersen GW. 1992. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Jakarta. EGC. (221-263)
(293-324)

Ropper AH, Brown RH. 2005. Adams and Victors principles of neurology. 8 th
edition. New York: McGraw-Hill; 452-79.

Sjamsuhidajat. Wim de Jong. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta.
EGC: 769 – 772.

Vaughan DG, Asburry T, Riordan-Eva P. General Ophthalmology. 14th ed.

Panduan Mahasiswa Blok Emergensi Semester Genap TA 2019-2020

Anda mungkin juga menyukai