Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KEPERAWATAN GERONTIK

“PEMERIKSAAN FISIK PADA LANSIA”

Dosen Pengajar :
1. Ns. Fatimah, S.Kp., M.Kep., Sp.Kep.Kom

Disusun Oleh :
Kelompok 5
1. Amani Nur Solehah (10321810
2. Arvella Fatharani (1032181029)
3. Nur Aisah (10321810
4. Olandina MB Da Cruz (10321810
5. Tantry Rismayanti (1032181043)
6. Tri Septi Hameliyah (10321810

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS


KESEHATAN
UNIVERSITAS MOHAMMAD HUSNI THAMRIN
JAKARTA
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Pemeriksaan Fisik Pada Lansia”. Alhamdulillah
akhirnya kami sebagai penulis telah menyelesaikan tugas mata kuliah
Keperawatan Gerontik dalam waktu yang tepat. Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini.
Maka dari itu dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dan bantuan dari
berbagai pihak, maka penyusun menyampaikan terimakasih yang sedalam-
dalamnya. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Penulis tentu menyadari bahwa mkalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah
ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Jakarta, 26 Oktober 2021

Kelompok 5

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi
2.2
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.4 Latar Belakang


Menurut Nugroho (2012) dalam (Suryani,2018) menyatakan bahwa lansia
adalah seseorang atau individu yang berusia 60 tahun atau lebih dan dipengaruhi
oleh faktor-faktor tertentu, sehingga lansia tidak bisa memenuhi kebutuhan
dasarnya secara jasmani, rohani maupun ystem. Seiring bertambahnya usia lansia
banyak terjadi perubahan fisiologis pada lansia sehingga menyebabkan berbagai
masalah kesehatan dan berujung pada peningkatan penyakit ystem ative pada
lansia(Prameswari, 2021).
Seiring bertambahnya usia, fungsi organ tubuh pada lansia akan mengalami
penurunan, baik secara fisik maupun psikologis. Akibat dari penurunan fungsi
organ secara ystem ative, maka lansia akan mengalami penurunan dan
perubahan fisik yang ditandai dengan pendengaran yang kurang jelas, penglihatan
semakin kabur / rabun, kekuatan otot menurun yang dapat mengakibatkan
gerakan-gerakan yang lambat(Prameswari, 2021).
Asuhan keperawatan gerontik terdiri dari pengkajian, diagnosis, perencanaan,
implementasi dan evaluasi. Pengkajian keperawatan pada lansia adalah tahap
pertama dari proses keperawatan. Tahap ini adalah tahap yang paling penting
dalam rangkaian proses keperawatan. Pada tahap pengkajian akan didapatkan
berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai dasar dalam menentukan
masalah keperawatan pada lansia. Keberhasilan dalam melakukan pengkajian
keperawatan merupakan hal penting untuk tahapan proses keperawatan
selanjutnya(Ns. Sri Melfa Damanik, M.Kep & Ns. Hasian, 2019).
Di dalam pengkajian keperawatan pada lansia, data yang dikumpulkan
mencakup data subyektif dan data obyektif meliputi data bio, psiko, ystem dan
spiritual dan data lain yang berhubungan dengan masalah lansia serta data tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi atau yang berhubungan dengan masalah
kesehatan lansia seperti data tentang keluarga, lingkungan yang ada maupun

1
pemeriksaan fisik pada lansia. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengetahui
apakah ada perubahan pada ystem tubuhnya, pemeriksaan dari kepala sampai
kaki dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. Dari hasil pemeriksaan
fisik yang kita lakukan, kita dapat mempunyai data tambahan untuk mendiagnosis
masalah kesehatan pada lansia tersebut(Ns. Sri Melfa Damanik, M.Kep & Ns.
Hasian, 2019).

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut :
Bagaimana pemeriksaan fisik dilakukan pada lansia?

1.5 Tujuan
Adapun tujuannya sebagai berikut :
Untuk mengetahui pemeriksaan fisik pada lansia

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Menua
bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur
mengakibatkan perubahan kumulatif, merupakan proses menurunnya daya tahan
tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh, seperti didalam
Undang-Undang No 13 tahun 1998 yang isinya menyatakan bahwa pelaksanaan
pembangunan nasional yang bertujuan mewujudkan masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, telah menghasilkan
kondisi sosial masyarakat yang makin membaik dan usia harapan hidup makin
meningkat, sehingga jumlah lanjut usia makin bertambah. (Siti Nur Kholifah,
2016).
Pemeriksaan fisik pada lansia dilakukan secara sistematis, baik secara
isnpeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Beberapa tes yang perlu di lakukan
antara lain, ialah neurologi. Pemeriksaan fisik dilakukan secara head to toe
(kepala ke kaki) dan review of system (system tubuh). (Drs, sunaryo .M.kes, 2015)
Tujuan dari pemeriksaan fisik yaitu (1) mengumpulkan data dasar tentang
kesehatan klien; (2) menambah, menginformasi, atau bmenyangkal data yang di
peroleh dalam riwayat keperawatan; (3) menginformasi dan mengidentifikasi
diagnosis keperawatan; (4) membuat penilaian klinis tentang perubahan status
kesehatan klien dan penatalaksanaan; (5) mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan
keperawatan.(Drs, sunaryo .M.kes, 2015)
Adapun manfaat dari pemeriksaan fisik pada lansia diantara nya bagi perawat
maupun bagi profesi kesehatan lain, di antaranya : (1) sebagai data untuk
membantu perawat dalam menegakkan diagnosis keperawatan; (2) mengetahui
masalah kesehatan yang di alami klien; (3) sebagai dasar memilih intervensi
keperawatan yang tepat; (4) sebagai data untuk mengevaluasi hasil asuhan
keperawatan.(Drs, sunaryo .M.kes, 2015)

3
BAB III
PENUTUP

4
3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

5
Drs, sunaryo .M.kes, dkk. (2015). asuhan keperawatn gerontik. In asuhan
keprawatan gerontik (p. 96).
Ns. Sri Melfa Damanik, M.Kep & Ns. Hasian, M. K. (2019). MODUL BAHAN
AJAR KEPERAWATAN GERONTIK. Universitas Kristen Indonesia.
Prameswari, N. (2021). BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG LANSIA.
Universitas Muhammadiyah Jember.
Siti Nur Kholifah. (2016). keperawatan gerontik. In KEPERAWATAN
GERONTIK (p. 3).

Anda mungkin juga menyukai