Di susun oleh :
Kelompok 4
Diyan Marlupi
Lia Asriawati
Ketut Andriani
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang “Skrining
Penyimpangan Reproduksi Perempuan, Pelayanan Reproduksi Dan Seksualitas, Dan
Gangguan Psikologis Ibu Hamil”.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan Makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam Makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
Makalah ini.
Kami berharap semoga Makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan reproduksi diartikan sebagai suatu kondisi yang menjamin bahwa fungsi
reproduksi, khususnya proses reproduksi, dapat berlangsung dalam keadaan sejahtera fisik,
mental maupun sosial dan bukan sekedar terbebas dari penyakit atau gangguan fungsi alat
reproduksi. Berkaitan dengan itu, WHO menyebutkan kesehatan reproduksi menyangkut
proses, fungsi dan sistem reproduksi pada seluruh tahap kehidupan. Dengan demikian
kesehatan reproduksi merupakan unsur yang penting dalam kesehatan umum, baik
perempuan maupun laki-laki.
Perilaku seksual adalah perbuatan yang melibatkan sentuhan secara fisik anggota
tubuh orang lain maupun diri sendiri yang didorong oleh hasrat seksual. Perbuatan ini dapat
diawali dari berpengangan tangan sampai perbuatan melakukan hubungan seksual. Perilaku
seksual berisiko adalah perilaku seksual yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap
pelakunya. Dampak negatif yang timbul adalah Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD),
Penyakit Menular Seksual (PMS) dan bahkan dampak lanjutnya adalah mudah terjangkit
HIV/AIDS.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana edukasi tentang skrining penyimpangan kesehatan reproduksi
perempuan?
2. Bagaimana memberikan pelayanan kesehatan reproduksi dan seksualitas?
3. Bagaimana skrining gangguan psikologis ibu hamil?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Mampu menerapkan teori kesehatan reproduksi perempuan, seksualitas dan
gangguan psikologis ibu hamil
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu memberikan edukasi tentang skrining penyimpangan
kesehatan reproduksi perempuan
b. Mahasiswa mampu memberikan pelayanan kesehatan reproduksi dan
seksualitas
c. Mahasiswa mampu menjelaskan skrining gangguan psikologis ibu hamil
D. Manfaat
1. Manfaat teoritis
Dapat menerapkan teori kesehatan reproduksi perempuan, seksualitas dan
gangguan psikologis ibu hamil
2. Manfaat praktik
a. Bagi mahasiswa
Dapat membandingkan teori kesehatan reproduksi perempuan, seksualitas dan
gangguan psikologis ibu hamil
b. Bagi bidan pelaksana
Laporan ini dapat memberikan informasi tambahan bagi bidan mengenai
kesehatan reproduksi perempuan, seksualitas dan gangguan psikologis ibu
hamil
BAB II
PEMBAHASAN
b. Seksualitas
Perilaku seksual merupakan salah satu bentuk perilaku manusia yang sangat
berhubungan dengan kesehatan reproduksi seseorang. Secara umum terdapat 4
(empat) faktor yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi, yaitu :
Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menekan angka – angka tersebut
adalah dengan melakukan edukasi edukasi kesehatan mengenai cara perawatan organ
reproduksi, edukasi mengenai perkembangan remaja saat pubertas, edukasi kesehatan
mengenai dampak pornografi, edukasi kesehatan mengenai kehamilan tidak
diinginkan (KTD) dan aborsi, edukasi kesehatan mengenai HIV/AIDS dan
infeksi menular seksual, serta edukasi kesehatan mengenai pendewasaan usia
pernikahan dengan melibatkan peran Pemerintah, orang tua, dan juga peer group.
PENUTUP
KESIMPULAN
Skrining adalah pengenalan dini secara proaktif pada ibu hamil untuk menemukan
adanya masalah atau faktor risiko (Rochjati, 2008). Skrining merupakan penapisan dengan
menggunaan tes atau metode diagnosis lain untuk mengetahui apakah seseorang memiliki
penyakit atau kondisi tertentu sebelum menyebabkan gejala apapun. Untuk banyak penyakit
(misalnya, kanker) pengobatan dini mengarahkan hasil yang lebih baik.
Kesehatan reproduksi diartikan sebagai suatu kondisi yang menjamin bahwa fungsi
reproduksi, khususnya proses reproduksi, dapat berlangsung dalam keadaan sejahtera fisik,
mental maupun sosial dan bukan sekedar terbebas dari penyakit atau gangguan fungsi alat
reproduksi. Berkaitan dengan itu, WHO (2007) menyebutkan kesehatan reproduksi
menyangkut proses, fungsi dan sistim reproduksi pada seluruh tahap kehidupan.
Perilaku seksual adalah perbuatan yang melibatkan sentuhan secara fisik anggota
tubuh orang lain maupun diri sendiri yang didorong oleh hasrat seksual (Santrock, 2003).
Perbuatan ini dapat diawali dari berpengangan tangan sampai perbuatan melakukan hubungan
seksual.
Pada setiap kehamilan ibu hamil pasti akan mengalami perubahan psikologis yang
dipengaruhi oleh support keluarga, substance abuse dan partner abuse. Ibu merupakan salah
satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh sehingga perubahan apapun yang terjadi pada
ibu akan mempengaruhi keadaan keluarga. Bagi pasangan baru, kehamilan merupakan
kondisi dari masa anak menjadi orang tua sehingga kehamilan dianggap suatu krisis bagi
kehidupan berkeluarga yang dapat diikuti oleh stress dan kecemasan.
SARAN
Dengan demikian diharapkan para mahasiswa memiliki informasi yang benar dan
sesuai kebutuhan, sehingga dapat menghindari perilaku berisiko. Program yang ditujukan
untuk meningkatkan kesehatan reproduksi dan seksualitas. Dibutuhkan sarana atau media
informasi yang mudah diakses, program pelayanan konseling dan klinis yang sesuai untuk
mahasiswa, serta sikap petugas yang ramah dan mau memperhatikan kebutuhan,
keprihatinan, pemahaman serta kenyamanan mereka, bahkan melibatkan mereka dalam
kegiatan perancangan dan pelaksanaan program. Dukungan dan kerjasama orangtua, institusi
pendidikan, kelompok masyarakat dan tokoh agama sangat dibutuhkan dalam berbagai upaya
perancangan, pelaksanaan, evaluasi maupun pengembangan program peningkatan kesehatan
reproduksi dan seksualitas.
Sebagai seorang bidan kita wajib mengetahui kondisi psikologis ibu hamil pertama
dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi psikologisnya. Karena
Selamakehamilan berlangsung, terdapat rangkaian proses psikologis khusus yang jelas, yang
terkadang tampak berkaitan erat dengan perubahan biologis yang sedang terjadi. Peristiwa
dan proses psikologis ini dapat diidentifikasi pada trimester ketiga. Demikian makalah ini
kami susun, semoga dengan membaca makalah ini dapat dijadikan pedoman kita dalam
melangkah dan bisa menjaga akhlak terhadap diri sendiri. Apabila ada kekurangan dalam
penulisan makalah ini, kami mohon maaf yang setulus-tulusnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.poltekkespim.ac.id/id/eprint/738/1/DETEKSI%20DINI%20GANGGUAN
%20KESEHATAN%20REPRODUKSI.pdf
http://scholar.unand.ac.id/36326/1/BAB%20I.pdf
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/sarwahita/article/view/10768/7548
https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/429/1/2020-ENENG%20NURHAYATI-
14043010163.pdf
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/6862/4/Chapter%202.pdf
file:///C:/Users/AHMAD/Downloads/makalah-gangguan-psikologi-pada-masa-
kehamilan_compress.pdf
https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-11049-
kuesioner.Image.Marked.pdf
http://repo.unand.ac.id/13260/1/Buku%20Ajar%20Asuhan%20Kebidanan%20Pada
%20Kehamilan.pdf