Oleh : Khabib Mualim, SKM MKes EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI
1. Apa yang dimaksud dengan kesehatan
Reproduksi (Kespro)? 2. Apa yang dimaksud dengan Epidemiologi Reproduksi? 3. Apa saja hak Reproduksi? 4. Bagaimana Manfaat Penggunaan Metode Epidemiologi Kespro? 1. Apa yang dimaksud dengan kesehatan Reproduksi (Kespro)? • Kesehatan reproduksi adalah kesehatan secara fisik, mental, dan kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses reproduksi dan bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan (BKKBN) • Kesehatan reproduksi adalah sebagai hasil akhir keadaan sehat sejahtera secara fisik, mental, dan sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala hal yang terkait dengan sistem, fungsi, serta proses reproduksi (ICPD, 1994) • Kesehatan Reproduksi didefinisikan sebagai keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya. • Kesehatan reproduksi adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki seseorang. • Di Indonesia saat ini, disepakati ada empat komponen prioritas kespro, yaitu: 1. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir 2. Keluarga Berencana 3. Kesehatan reproduksi remaja 4. PMS dan HIV-AIDS • Pelayanan yang mencakup empat komponen prioritas di atas disebut Pelayanan Kesehatan Reproduksi Esensial (PKRE) • Jika PKRE ditambah dengan Pelayanan Kesehatan Reproduksi bagi usia lanjut, maka pelayanan yang diberikan disebut Pelayanan Kesehatan Reproduksi Komprehensif (PKRK) 2. Apa yang dimaksud dengan Epidemiologi Reproduksi? • Epidemiologi kesehatan reproduksi adalah ilmu yang mempelajari tentang distribusi, frekuensi dan determinan penyakit atau masalah kesehatan reproduksi pada populasi atau kelompok. • Distribusi dalam kesehatan reproduksi adalah memahami kejadian yang berkaitan dengan masalah kesahatan reproduksi, • Epidemiologi menggambarkan kejadian menurut tempat, orang dan waktu. • Studi epidemiologi reproduksi sangat berperan dalam kesehatan masyarakat dengan: 1. Mengidentifikasi faktor risiko 2. Mengidentifikasi individu dan populasi yang berisiko paling tinggi 3. Memberi pemahaman mengenai jendela kritis kerentanan 4. Mengidentifikasi tempat terjadi masalah kesmas yang paling besar 5. Memantau luas masalah kesmas 6. Mengidentifikasi kedaruratan penanganan masalah 7. Mengevaluasi keefisienan dan keefektifan program pencegahan dan terapi 8. Memberi informasi yang bermanfaat dalam keluarga berencana dan manajemen pelayanan kesehatan 3. Apa saja hak Reproduksi? Hak reproduksi dijabarkan sebagai berikut: 1. Setiap orang berhak memperoleh standar pelayanan kesehatan reproduksi yang terbaik. 2. Perempuan dan laki-laki sebagai pasangan atau sebagai individu berhak memperoleh informasi lengkap tentang seksualitas, kesehatan reproduksi dan manfaat serta efek samping obat-obatan, alat dan tindakan medis yang digunakan untuk mengatasi masalah kespro 3. Hak untuk memperoleh pelayanan KB yang aman, efektif, terjangkau, dapat diterima sesuai dengan pilihan, tanpa paksaan 4. Perempuan berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, yang memungkinkannya sehat dan selamat dalam menjalani kehamilan dan persalinan serta memperoleh bayi yang sehat 5. Hubungan suami istri didasari penghargaan terhadap pasangan masing- masing dan dilakukan dalam situasi kondisi yang dinginkan bersama, tanpa unsur paksaan, ancaman dan kekerasan 6. Remaja laki-laki dan perempuan berhak memperoleh informasi yang tepat dan benar tentang reproduksi remaja, sehingga dapat berperilaku sehat dan menjalani kehidupan seksual yang bertanggung jawab 7. Laki-laki dan perempuan berhak mendapat informasi yang mudah diperoleh,lengkap dan akurat mengenai 1MS dan HIV-AIDS 4. Bagaimana Manfaat Penggunaan Metode Epidemiologi Kespro? Manfaat epidemiologi dalam kesehatan reproduksi : 1.Sebagai tool (alat), selalu menanyakan siapa yang terkena, dimana dan bagaimana 2.Sebagai metode pendekatan dalam penyelesaian masalah kesehatan, khususnya kesehatan reproduksi 3.Diagnosis komunitas untuk menentukan penyebab mortalitas dan morbiditas 4.Melihat resiko individu dan pengaruhnya pada populasi atau kelompok kejadian misalnya: Flu burung, SARS Tujuan digunakannya metode epidemiologi dalam kesehatan reproduksi 1. Menentukan besarnya masalah kesehatan reproduksi. Langkah yang diambil dalam menentukan besarnya masalah dengan menggunakan pertanyaan sebagai berikut: a. Pada populasi spesifik mana masalah tersebut terjadi? b. Apa penyebabnya? c. Faktor risiko yang menyebabkan masalah tersebut? d. Bagaimana peran surveilans? e. Reduksi faktor risiko berdasarkan intervensi yang aman dan efektif 2. Mengenal Faktor penyebab dan transmisi Untuk mengenal terjadinya penyebab masalah perlu dipikirkan bahwa a. Penyakit merupakan salah satu gangguan dalam kehidupan manusia dankejadian sakit tidak terjadi secara acak b. Penelusuran sistematik dan cermat kelompok penduduk yang berbeda dapat mengenal faktor-faktor penyebab dan pencegahan terjadinya penyakit. 3. Menjadi dasar untuk perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Contoh, untuk menurunkan insiden preeklampsia/eklampsia dan kematian prenatal dilakukan intervensi penyuluhan kesehatan tentang nutrisi, tanda-tanda preeklampsia/eklampsia dan perlunya ANC bagi ibu 4. Uji intervensi, Contoh: • Identifikasi masalah ditemukan 1 dari 3 wanita di Amerika merokok, 1 diantara 4 wanita tetap merokok pada masa hamil dan prevalensinya terus meningkat • Intervensi uji efek penghentian kebiasaan merokok melalui konseling pada wanita yang ingin berhenti merokok, dibandingkan wanita yang masih tetap merokok. Hasil: • Wanita yang berhenti merokok sejak bulan kehamilannya akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir normal yang sama dengan ibu yang tidak merokok, tetapi ibu yang tidak berhenti merokok pada saat hamil akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)