Anda di halaman 1dari 15

EVIDENCE BASED DALAM KESEHATAN

REPRODUKSI
Di susun oleh:

1. Eva Arpiana
2. Samsiatun
3. Setya Rini
4. Tita Rahayu
5. Yeni Sulistyowati

TUGAS KELOMPOK 8
A. Evidence Based

Pengertian Evidence Base-Midwifery dapat disimpulkan sebagai


asuhan kebidanan berdasarkan bukti penelitian yang telah teruji menurut
metodologi ilmiah yang sistematis.
Manfaat Evidance Based:

 1. Keamanan bagi nakes karena intervensi yang dilakukan


berdasarkan bukti ilmiah.
 2. Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan
kebidanan klien mengharapkan asuhan yang benar, sesuai dengan
bukti dan teori serta perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
 3. Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagai professional dalam
memberikan asuhan yang bermutu.
B. Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi

Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan


sosial yang utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau
kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan system reproduksi
serta fungsi dan prosesnya.
C. Ruang lingkup kesehatan reproduksi
dalam lingkup kehidupan

 1) Kesehatan ibu dan bayi baru lahir.


 2) Pencegahan dan penanggulangan infeksi saluran reproduksi termasuk
 PMS-HIV/AIDS.
 3) Pencegahan dan penanggulangan komplikasi aborsi
 4) Kesehatan reproduksi remaja.
 5) Pencegahan dan penanganan infertile.
 6) Kanker pada usia Lnjut.
 7) Berbagai aspek kesehatan reproduksi lain misalnya kanker servik, mutilasi
 genital, fistula, dll.
D. Contoh praktik pelayanan kesehatan reproduksi

 Pelayanan kehamilan dan persalinan (termasuk: pelayanan bayi baru lahir/neonatal).


 Pengobatan infeksi saluran reproduksi (ISR) dan penyakit menular seksual (PMS),
termasuk pencegahan kemandulan.
 Konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja (KRR). Pelayanan kehamilan
dan persalinan (termasuk: pelayanan bayi baru lahir/neonatal).
 Konseling, informasi dan edukasi (KIE) mengenai kesehatan reproduksi.
Pelayanan Remaja yang Direkomendasikan

 a. Konseling, informasi dan pelayanan Keluarga Berencana (KB)


 b. Pelayanan kehamilan dan persalinan (termasuk: pelayanan aborsi yang
aman,pelayanan bayi baru lahir/neonatal)
 c. Pengobatan infeksi saluran reproduksi (ISR) dan penyakit menular seksual (PMS),
termasuk pencegahan kemandulan.
 d. Konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja (KRR)
 e. Konseling, informasi dan edukasi (KIE) mengenai kesehatan reproduksi
Beberapa Hal Yang Harus Diketahui Remaja Tentang Kesehatan
Reproduksi:

 • Masa remaja (usia 10-19 tahun) merupakan masa transisi yang unik dan ditandal oleh
berbagai perubahan fisik, emosi dan psikis.
 • terjadi perubahan fisik (organobiologik) secara cepat, yang tidak seimbang dengan
perubahan kejiwaan (mentalemosional).
 • Dalam lingkungan sosial tertentu, sering terjadi perbedaan perlakuan terhadap remaja
laki-laki dan perempuan. Pengetahuan dasar yang perlu diberikan kepada remaja.
 • Pengenalan mengenai sistem, proses dan fungsi alat reproduksi.
Lanjutan...
 Remaja perlu mendewasakan usia kawin serta bagaimana merencanakan kehamilan
agar sesuai dengan keinginannya dan pasangannya.
 Penyakit menular seksual dan HIV/AIDS serta dampaknya terhadap kondisi
kesehatan reproduksi.
 Bahaya penggunaan obat obatan/narkoba pada kesehatan reproduksi.
 Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual.
 Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya .
 Mengembangkan kemampuan berkomunikasi termasuk memperkuat kepercayaan
diri agar mampu menangkal hal-hal yang bersifat negative.
 Hak-hak reproduksi
Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja

 - Hamil yang tidak dikehendaki ( unwanted pregnancy)


 - Aborsi
 - Penyakit menular seksual (PMS)
 - HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus and Acquired
Immunodeficiency Syndrome)
Menurut Hawari (2006), aborsi yang disengaja (abortus provocatus) ada
dua macam yaitu:

1. Abortus provocatus criminalis medicalis yakni penghentian kehamilan


(terminasi) yang disengaja karena alasan medik. Praktek ini dapat
dipertimbangkan, dapat dipertanggungjawabkan dandibenarkan oleh hukum.
2. Abortus provocatus criminalis, yaitu penghentian kehamilan (terminasi)
atau pengguguran yang melanggar kode etik kedokteran, melanggar ukum
agama, haram menurut syariat islam dan melanggar undang-undang.
Upaya Kementerian Kesehatan dalam Pelayanan Kesehatan Remaja

 - Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)


 - Pelayanan Kesehatan Peduli remaja (PKPR) pelayanan kesehatan yang
ditujukan dan dapat dijangkau oleh remaja, menyenangkan, menerima remaja dengan tangan
terbuka, menghargai remaja, menjaga kerahasiaan, peka akan kebutuhan terkait dengan
kesehatannya, serta efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan tersebut
 - Penyelenggaraan TRIAS UKS Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan
Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat.
E. Evidence dalam Pelayanan Kesehatan
Reproduksi Remaja

Hasil Rikesda 2010 menunjukkan masih rendahnya pengetahuan komprehensif remaja


tentang HIV dan AIDS dan hasil SKRRI tahun 2007 yang dilakukan pada responden
belum menikah berusia 15-24 tahun, menunjukkan bahwa 1% dari perempuan dan 6%
dari laki laki telah melakukan hubungan seks pranikah.
Melihat hasil tsb, pemerintah membentuk program kesehatan remaja dengan pendekatan
pelayanan kesehatan remaja dengan pendekatan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
(PKPR)
Dimana tugas PKPR itu adalah...

 Penyediaan pelayanan kesehatan remaja yang berkualitas.


 Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja dalam
pencegahan masalah kesehatan khusus pada remaja (KIE).
 Meningkatkan pemanfaatan Puskesmas oleh remaja untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan.
 Meningkatkan keterlibatan remaja dalam perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi pelayanan kesehatan remaja
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai