Anda di halaman 1dari 15

PROFESSIONAL KEBIDANAN

“KLINIK BERSALIN”

KELOMPOK IV:

1. ASTRIK LAWEGI (21222002)

2. DWI RATIH CHINTYA PUTRI (21222007)

3. SAKINAH (21222019)

4. IRNA SAFITRI (21222008)

5. TISYA CANTIKA HUSNA (21222025)

6. TIA AYU IVANIKA (21222024)


KAJIAN GENDER DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

Kesetaraan gender adalah tidak adanya diskriminasi berdasarkan jenis kelamin seseorang dalam memperoleh
kesempatan dan sumber daya, manfaat atau dalam mengakses pelayanan. Berbeda hal nya dengn keadilan gender
merupakan keadilan perdistribusi manfaat dan tanggung jawab perempuan dan laki-laki. Masalah gender muncul
bila ditemukan perbedaan hak. Peran dan tanggung jawab kerena adanya nilai-nilai social budaya yang tidak
menguntungkan salah satu jenis kelamin (lazimnya perempuan). Untuk itu perlu dilakukan rekontruksi sosial
sehingga nilai-nilai social budaya yang tidak mengungtungkan tersebut dapat dihilangkan sehingga masalah
kesehatan reproduksi yang erat kaitannya dengan ketidakadilan dan ketidaksetaraan gender dapat dihindari,
khususnya kematian ibu dan anak yang masih tinggi di Indonesia. Pembahasan dalam topic isu gender inin
dimaksudkan untuk memberikan informasi sehingga dapat mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif yang
disesuaikan dengan social, kondisi dan situasi di wilayah setempat untuk mengatasi kesehatan reproduksi remaja.
Mengingat masih tingginya 4 terlalu ( terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak, dan terlalu
sering untuk hamil dan bersalin) yang berhubungan dengan penyebab kematian ibu dan anak,
kondisi ini sesungguhnya dapat dicegah, dan tidak terjadi kematian yang sia-sia, selain itu masalah
kesehatan lainnya penularan dan penyebaran HIV/AIDS. Dengan upaya pemberian informasi
kesehatan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan remaja yang pada akhirnya remaja
mempunyai pandangan dan sikap yang baik untuk membantu penularan HIV/AIDS, pencegahan
kehamilan yang tidak diinginkan.
• Gender Dalam Kesehatan

Masalah gender dalam bidang keseahatan tidak semata-mata hanya menjadi tanggung jawab sector kesehatan, karena masalah ini terkait dengan sector- sector

lainnya, seperti social ekonomi, budaya, politik, pendidikan, pertanian dan sebagainya. Sehingga masalah gender, yang berupa ketidak adilan dan ketidak gender dalam

sector kesehatan terkait pula dengan masalah – masalah di luar sector kesehatan. Menurut who, masalah ketidakadilan dan ketiksetaraan gender dalam sector kesehatan

dapat di jumpai pada banyak kebijakan dan program pembangunan kesehatan. Dalam perspektif gender, beberapa masalah pokok kesehatan yang mendapat prioritas dalam

penanganan nya, seperti angka kematian yang mendapat perioritas dalam penanganannya, seperti angka kematian ibu (AKI) yang tinggi, pemberantasan tuberkolusis paru,

malarian, HIV/AIDS, masalah gizi masyarakat dan masalah lingkungan yang tidak sehat sangat terkait dengan isu gender.

Pelayanan untuk HIV/AIDS, cancer, infertilitas, kelahiran dan aborsi harus tersedia dalam pelayanan kesehatan reproduksi. Akses untuk kesehatan reproduksi dan

pelayanan kesehatan seksuak termasuk keluarga berencana antara lain:

1. Konseling kb

2. Pelayanan pre-natal

3. Kelahiran yang aman

4. Pelayanan post-natal

5. Pencegahan dan penanganan yang layak untuk infertilitas

6. Pencegahan aborsi dan manajemen konsekuensi aborsi

7. Pengobatan “reproductive tract infection” penyakit menular selsual (PMS)

8. Kondisi kesehatan reproduksi yang lain


• Kesetaraan Dan Keadilan Gender Dalam Kesehatan

a) Ketidaksetaraan Gender

• Ketidak-setaraan gender merupakan keadaan diskriminatif (sebagai akibat dari perbedaan jenis kelamin) dalam
memperoleh kesempatan, pembagian sumber-sumber dan hasil pembangunan, serta akses terhadap pelayanan.

•Beberapa contoh ketidaksetaraan gender dalam bidang kesehatan sebagai berikut :

 Bias-gender dalam penelitian Kesehatan

Ada indikasi bahwa penelitian kesehatan mempunyai tingkat bias gender yang nyata, baik dalam pemilihan topic,
metode yang digunakan, maupun dalam analisis data. Gangguan kesehatan ang mengakibatkan gangguan berarti pada
perempuan tidak mendapat perhatian bila tidak mempengaruhi fungsi reproduksinya, misalnya dismenore dan osteoporosit.

 Perbedaan gender dalam akses terhadap pelayanan kesehatan

Berbeda dengan Negara maju, kaum perempuan di Negara berkembang pada umumnya belum memanfaatkan pelayanan
kesehatan sesuai kebutuhannya. Proses persalinan yang normal erring dijadikan peristiwa medis yang tidak
mempertimbangkan kebutuhan perempuan, misalnya kebutuhan untuk didampingi oleh orang yang terdekat atau mengambil
posisi yang dirasakan paling nyaman.
b) Ketidakadilan Gender

• Dalam berbagai aspek ketidaksetaraan gender tersebut sering ditemukan pila ketidakadilan gender,
yaitu ketidakadilan berdasarkan norma dan standar yang berlaku, dalam hal distribusi manfaat dan
tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan kebutuhan dan kekuasaan.

• Defenisi keadilan gender dalam kesehatan menurut WHO mengandung 2 aspek :

 Keadilan dalam (status) kesehatan, yaitu terciptanya derajat kesehatan yang setinggi mungkin (fisik,
psikologi dan social bagi setiap warga negara)

 Keadilan dalam pelayanan kesehatan, yaitu berarti bahwa peayanan diberikan sesuai dengan kebutuhan
tanpa tergantung pada kedudukan social seorang dan diberikan sebagai respon terhadap harapan yang pantas
dari masyarakat dengan penarikan biaya pelayanan yang sesuai dengan kemampuan bayar sesorang.
KEILMUAN KEBIDANAN (KEHAMILAN,
PERSALINAN DANA NIFAS)
Pengertian Ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari tentang
kehamilan,persalinan, dan kala nifas serta kembalinya alat reproduksi ke keadaan
normal. Tujuan ilmu kebidanan adalah untuk mengantarkan kehamilan, persalinan dan
kala nifas serta pemberian ASI dengan selamat, dengan kerusakan akibat persalinan
sekecil-kecilnya dan kembalinya alat reproduksi ke keadaan normal (manuaba.2012).
• Keilmuan Kebidanan dalam Kehamilan di Klinik

• Keilmuan Kebidanan dalam Persalinan di Klinik

• Keilmuan Kebidanan dalam Nifas di Klinik


• Keilmuan Kebidanan dalam Kehamilan di Klinik

Lingkup pelayanan kebidanan pada Wanita hamil meliputi :

a. Penyuluhan dan konseling

b. Pemeriksaan fisik

c. Pelayanan antenatal pada kehamilan normal

d. Pertolongan pada kehamilan abnormal yang mencakup ibu hamil dengan abortus imminens, hipertensi, preeklamsia
ringan dan anemia ringan

• Keilmuan Kebidanan dalam Persalinan di Klinik

• Keilmuan Kebidanan dalam Nifas di Klinik


• Keilmuan Kebidanan dalam Persalinan di Klinik

Lingkup pelayanan kebidanan pada persalinan normal meliputi :

a. Pertolongan persalinan normal

b. Pertolongan persalinan normal yang mencakup, letak sunsang, partus macet kepala didasar panggul, ketuban pecah dini
tanpa infeksi, perdarahan post partum, laserasi jalan lahir, distosia karena inersia uteri primer, postterm dan preterm

• Keilmuan Kebidanan dalam Nifas di Klinik

Lingkup pelayanan kebidanan pada ibu nifas meliputi :

a. Pelayanan ibu nifas normal

b. Pelayanan ibu nifas normal yang meliputi retensio plasenta, renjatan dan infeksi ringan
STANDAR ICM DALAM PRAKTIK KEBIDANAN
DI KLINIK BERSALIN

Defenisi dari kebidanan ( midwifery ) ICM yaitu siklus hidup sebuah pendekatan asuhan untuk perempuan
dan bayi baru lahirnya, dimana bidan: Mengoptimalkan proses normal biologis, psikologis, social, dan budaya
dari proses persalinan dan awal kehidupan bayi. ICM konfederasi bidan internasional mendukung mewakili dan
bekerja untuk memperkuat asosiasi profensional bidan secara global. Saat itu, ICM memiliki lebih dari 100
anggota, yang mewakili asosiasi kebidanan di sekitar 100 negara. Bekerja sebagai mitra dengan perempuan
menghormati latar belakang dan situasi serta pandangan dari setiap perempuan mempromosikan agar
perempuan memiliki kapasitas untuk merawat dirinya dan keluarganya berkolaborasi dengan bidan dan profesi
kesehatan lainnya untuk layanan holistic yang diperlukan oleh perempuan masa sebelum hamil, masa
kehamilan, persalinan, pascapersalinan, masa nifas, bayi baru lahir, bayi, balita, dan anak prasekolah, termasuk
kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana sesuai dengan tugas (UU Kebidanan, 2019)
Hak Bidan ICM diantaranya:

1. Hak untuk mendapatkan Pendidikan kebidanan yang dapat memampukan dirinya untuk membangun dan
mempertahankan kompetensi sebagai bidan

2. Hak untuk praktek sesuai dengan tanggungjawab yang sudah disepakati oleh ICM organisasi profesi bidan

3. Hak untuk diakui, dihargai dan didukung sebagai professional Kesehatan

4. Hak untuk akses organisasi profesi bidan yang kuat yang dapat berkontribusi pada kebijakan dan asuhan
kebidanan dan maternitas ditingkat nasional
STANDAR ICM DALAM KEHAMILAN DI
KLINIK
Standar Pelayanan Antenatal

 Standar 3 : identifikasi ibu hamil

 Standar 4 : pemeriksaan dan pemantauan Antenatal

 Standar 5 : palpasi abdominal

 Standar 6 : pengelolaan anemia pada kehamilan

 Standar 7 : pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan

 Standar 8 : persiapan persalinan


STANDAR ICM DALAM PERSALINAN DI
KLINIK

Standar pertolongan persalinan

 Standar 9 : asuhan persalinan kala 1

 Standar 10 : persalinan kala 2 yang aman

 Standar 11 : penatalaksanaan aktif persalinan kala 3

 Standar 12 : penanganan kala 2 dengan gawat janin melalui episiotomy


STANDAR ICM DALAM NIFAS DI KLINIK

Standar pelayanan masa nifas

 Standar 13 : perawatan bayi baru lahir

 Standar 14 : penenganan pada 2 jam pertama setelah persalinan

 Standar 15 : pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai