Anda di halaman 1dari 47

DOA BELAJAR

“Aku ridho Allah SWT sebagai Tuhanku, Islam


sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad sebagai
Nabi dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah kepadaku
ilmu dan berikanlah aku kefahaman”
Mutiara Hikmah

Setiap penyakit ada obatnya kecuali penyakit tua


TIK

Mahasiswa mampu memberikan Asuhan


kebidanan pada ibu menopause dan geripause
(C3)
Sub pokok bahasan:

- Peran dan fungsi bidan dalam asuhan


kebidanan pada menopause dan geripause

- Kewenangan bidan dalam asuhan


kebidanan pada menopause dan geripause
Asuhan kebidanan pada ibu dengan
menopause dan geripause
PENGERTIAN
• Menopause adalah berhentinya menstruasi
secara permanen akibat ovarium yang sudah
tidak berfungsi lagi baik secara endokrinologik
maupun reproduktip.
• Geripause adalah suatu periode pada lanjut usia
setelah masa post menopause. Geripause pada
wanita berbeda dengan geripause pada laki-laki.
• Geripause pada wanita disebut Menopause dan
Geripause pada laki-laki disebut andropause.
Pada geripause terjadinya perubahan sistem
endokrin, metabolik and fisiologis yang berkaitan
dengan peningkatan usia wanita.

Berbagai penyakit yang berhubungan dengan


perubahan hormonal (geripause) khususnya yang
erat kaitannya dengan perempuan lanjut usia
seperti osteoartrosis, osteoporosis, hipertensi,
diabetes melitus, penyakit jantung koroner,
penyakit paru obstruksi kronik.
Macam-macam geripause
• The early geripause: umur 65-84 tahun

• The late geripause: umur > 85


• Salah satu tolok ukur kemajuan suatu bangsa
sering kali dilihat dari harapan hidup
penduduknya.
• Data dari USA Bureau of the sensus,
pertambahan usila Indonesia diperkirakan
antara tahun 1990 – 2025 sebesar 414%.
Menopause
• Menopasue disebut juga klimaterik atau perubahan
hidup dan merupakan pertanda berakhirnya bagian
kehidupan reproduksi pada diri seorang wanita.
• Usia menopasue berbeda-beda antara satu wanita
dengan lainnya. Biasanya terjadi pada usia sekitar 50
tahun.
• Klimakterium adalah fase alamiah yang tidak
bisa dihindari, tapi Anda tidak perlu takut
untuk menghadapinya
• Sebenarnya menopause merupakan suatu fase
pada masa klimakterium.
3 tahap pada klimakterium:
• Pramenopause  menstruasi tidak teratur
• Menopause  menstruasi terakhir kalinya
• Pascamenopause  satu tahun setelah
menstruasi terakhir
Usia menopause:
•31-56 tahun rata-rata 49 tahun (Dewi R, dkk.,
2012)
•Usia menopause rata-rata adalah 49,70 ± 0,78
tahun (Merry Tiyas Anggraini, 2001)
Pada fase ini indung telur mulai berhenti
bereaksi terhadap Folicle Stimulating Hormone
(FSH) dan Luteinizing Hormon (LH) yang
berakibat :
•Produksi hormon estrogen dan progesteron
dari indung telur mulai berkurang
•Dinding dalam rahim menipis sehingga terjadi
perubahan pola haid
•Rahim dan indung telur mulai mengecil.
Gejala-gejala yang timbul :
• Gejala psikologis berupa :rasa lesu, sakit kepala, pusing,
tidak bisatidur, perasaan suram, cepat tersinggung,
sukar memusatkan pikiran,cemas dan depresi
• Semburan atau rasa panas (hot flush) dan banyak
berkeringat
• Jantung berdebar-debar
• Sukar menarik nafas panjang
• Selera makan tidak menentu, sering mengeluh
gangguan pencernaan
• Perubahan pola haid
• Mengeringnya vagina dan timbul rasa gatal
Kewenangan Bidan (permenkes no.320 th 2020)

4. Area Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan


a. Bidan memiliki pengetahuan yang diperlukan
untuk memberikan asuhan yang berkualitas dan
tanggap budaya sesuai ruang lingkup asuhan:
10) Masa Klimakterium.
12) Pelayanan Kesehatan Reproduksi dan
Seksualitas Perempuan.
b. Bidan memiliki pengetahuan yang diperlukan
untuk memberikan penanganan situasi
kegawatdaruratan dan sistem rujukan.
c. Bidan memiliki pengetahuan yang diperlukan
untuk dapat melakukan Keterampilan Dasar
Praktik Klinis Kebidanan.
5. Area Keterampilan Klinis Dalam Praktik
Kebidanan
j. Kemampuan melaksanakan asuhan kebidanan
komprehensif dan berkualitas pada masa
klimakterium.
l. Kemampuan melaksanakan asuhan kebidanan
komprehensif dan berkualitas pada pelayanan
kesehatan reproduksi dan seksualitas
perempuan.
6. Area Promosi Kesehatan dan Konseling
a.Memiliki kemampuan merancang kegiatan promosi
kesehatan reproduksi pada perempuan, keluarga, dan
masyarakat.
b.Memiliki kemampuan mengorganisir dan
melaksanakan kegiatan promosi kesehatan reproduksi
dan seksualitas perempuan.
c.Memiliki kemampuan mengembangkan program KIE
dan konseling kesehatan reproduksi dan seksualitas
perempuan.
7. Area Manajemen dan Kepemimpinan
c. Mampu menjadi role model dan agen
perubahan di masyarakat khususnya dalam
kesehatan reproduksi perempuan dan anak.
C. PENJABARAN KOMPETENSI
b. Lulusan Bidan Mampu
11) Melindungi hak asasi perempuan dalam
kesehatan reproduksi dan seksualitas.
13) Memperlakukan perempuan sebagai mitra
yang bertanggungjawab menjaga dan
memperhatikan kesehatan reproduksinya.
4. Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
b. Lulusan Bidan Mampu
10) Memahami konsep teoritis, dan mengaplikasikan
ilmu biomedik, kebidanan, ilmu kesehatan anak, sosial
budaya, kesehatan masyarakat, perilaku, humaniora,
hukum kesehatan, biokimia, fisika kesehatan,
farmakologi, komunikasi secara terintegrasi untuk
pemberian pelayanan kebidanan yang berkualitas dan
tanggap budaya pada masa klimakterium.
12) Memahami konsep teoritis, dan
mengaplikasikan ilmu biomedik, kebidanan, ilmu
kesehatan anak, sosial budaya, kesehatan
masyarakat, perilaku, humaniora, hukum
kesehatan, biokimia, fisika kesehatan,
farmakologi, komunikasi secara terintegrasi
untuk pemberian pelayanan kesehatan
reproduksi dan seksualitas perempuan yang
berkualitas dan tanggap budaya.
12) Memahami konsep teoritis, dan mengaplikasikan
ilmu biomedik, kebidanan, ilmu kesehatan anak, sosial
budaya, kesehatan masyarakat, perilaku, humaniora,
hukum kesehatan, biokimia, fisika kesehatan,
farmakologi, komunikasi secara terintegrasi untuk
pemberian pelayanan kesehatan reproduksi dan
seksualitas perempuan yang berkualitas dan tanggap
budaya.
b. Lulusan Bidan mampu
2) Melakukan identifikasi kasus yang bermasalah
pada bayi baru lahir (neonatus), bayi, balita dan
anak prasekolah, remaja, masa sebelum hamil,
masa kehamilan, masa persalinan, masa pasca
keguguran, masa nifas, masa antara, masa
klimakterium, pelayanan Keluarga Berencana,
kesehatan reproduksi dan seksualitas
perempuan.
3) Melakukan skrining terhadap masalah dan
gangguan pada bayi baru lahir (neonatus), bayi,
balita dan anak prasekolah, remaja,
masa sebelum hamil, masa kehamilan, masa
persalinan, masa pasca keguguran, masa nifas,
masa antara, masa klimakterium, pelayanan
Keluarga Berencana, kesehatan reproduksi dan
seksualitas perempuan.
4) Melakukan edukasi dan konseling berbasis
budaya dan etiko legal terkait hasil skrining pada
bayi baru lahir (neonatus), bayi, balita dan anak
prasekolah, remaja, masa sebelum hamil, masa
kehamilan, masa persalinan, masa pasca
keguguran, masa nifas, masa antara, masa
klimakterium, pelayanan Keluarga Berencana,
kesehatan reproduksi dan seksualitas
perempuan.
5) Melakukan kolaborasi dengan profesi terkait
masalah yang dihadapi pada bayi baru lahir
(neonatus), bayi, balita dan anak prasekolah,
remaja, masa sebelum hamil, masa kehamilan,
masa persalinan, masa pasca keguguran, masa
nifas, masa antara, masa klimakterium,
pelayanan Keluarga Berencana, kesehatan
reproduksi dan seksualitas perempuan.
8) Melakukan dukungan terhadap perempuan
dan keluarganya dalam setiap memberikan
pelayanan kebidanan masa bayi baru lahir
(neonatus), bayi, balita dan anak pra sekolah,
remaja, masa sebelum hamil, masa kehamilan,
masa persalinan, masa pasca keguguran, masa
nifas, masa antara, masa klimakterium,
pelayanan Keluarga Berencana, kesehatan
reproduksi dan seksualitas perempuan.
9) Melakukan keterampilan dasar praktik klinis
kebidanan dalam memberikan pelayanan pada
bayi baru lahir, bayi dan anak balita, remaja,
masa sebelum hamil, masa hamil, masa
bersalin, masa nifas, masa antara, masa
klimakterium, pasca keguguran, pelayanan
keluarga berencana, kesehatan reproduksi
perempuan dan seksualitas.
6. Promosi Kesehatan dan Konseling
a. Kompetensi Inti Mampu menerapkan
pengetahuan dan ketrampilan untuk berperan
aktif dalam upaya peningkatan kualitas
kesehatan perempuan, dan anak dalam bentuk-
bentuk edukasi dan konseling masalah-masalah
kesehatan khususnya dalam bidang reproduksi
perempuan.
b. Lulusan Bidan mampu

4) Menentukan prioritas intervensi promosi


kesehatan yang sesuai dalam rangka
peningkatan status kesehatan perempuan dan
seksualitas.
17) Mengembangkan potensi perempuan dalam
pengambilan keputusan terkait kesehatan
reproduksinya.
18) Mengembangkan metode pendekatan untuk
dapat memahami kondisi, kebutuhan dan
masalah perempuan terkait kesehatan
reproduksinya.
19) Merancang KIE dan konseling kesehatan
reproduksi perempuan.
20) Melakukan KIE dan konseling kesehatan
reproduksi perempuan.
21) Mengevaluasi keberhasilan KIE dan konseling
kesehatan reproduksi dan seksualitas
perempuan.
7. Manajemen dan Kepemimpinan
a. Kompetensi Inti Mampu menerapkan prinsip
manajemen dan kepemimpinan dalam
perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan
evaluasi dalam pelayanan kebidanan sehingga
mampu menetapkan prioritas dan
menyelesaikan masalah dengan menggunakan
sumber daya secara efisien.
b. Lulusan Bidan mampu
7) Merancang advokasi untuk memperjuangkan
hak-hak kesehatan reproduksi perempuan dan
anak.
Asuhan kebidanan pada ibu menopause dan geripause

Prinsip asuhan kebidanan pada ibu dengan


menopause dan geripause adalah menjaga dan
meningkatkan kualitas hidup perempuan dimasa
tersebut.
Asuhan kebidanan yang diberikan pada masa ini
disesuaikan dengan keluhan yang ada.
• Menstruasi tidak beraturan
Menstruasi bisa lebih panjang, lebih pendek, lebih
deras, atau bahkan seperti tersendat. Jika mengalami
jeda haid lebih dari 60 hari, kemungkinan besar Anda
sedang memasuki masa praimenopause.
• Hot flash dan gangguan tidur
Hot flash pada masa klimakterium adalah munculnya
perasaan panas di dalam tubuh secara intens dan
tiba-tiba. Hot flash bisa mengakibatkan gangguan
tidur, tapi sulit tidur juga dapat muncul tanpa hot
flash. Kondisi ini akan makin intens saat memasuki
tahap menopause.
• Perubahan mood
Gampang marah, sering sedih tiba-tiba, dan stres
bisa terjadi mulai pada masa pramenopause,
karena perubahan hormonal di dalam tubuh.
• Perubahan perilaku seksual
Cairan vagina berkurang, gairah seksual
menurun, begitu pula dengan tingkat
kesuburan karena merosotnya level hormon
estrogen.
• Vagina kering
Berhubungan seksual tidak lagi menyenangkan,
terasa sakit, bahkan bisa mengakibatkan
infeksi saluran kemih maupun atrofi vaginitis.
• Penyakit jantung
Estrogen memainkan peran penting bagi
dinding bagian dalam arteri jantung yang
mengatur aliran darah. Namun, masalah ini
tidak serta-merta bisa diatasi dengan suntik 
hormon estrogen di fase pascamenopause,
karena itu justru bisa membahayakan
kesehatan.
• Ostoporosis
Penurunan hormon estrogen juga dapat
membuat tulang lebih rapuh dan keropos
alias ostoporosis.
• Penurunan metabolisme
Efek klimakterium adalah menurunkan
metabolisme sehingga tubuh akan lebih
rentan menyimpan lemak dan membuat Anda
lebih cepat gemuk dari anak-anak muda.
Catatan: Tindakan penanganan
• Pengobatan dengan suplementasi hormon, perlu konsultasi
terlebih dahulu dengan dokter spesialis obstetri dan
ginekologi
• Masalah psikologis yang timbul biasanya tidak memerlukan
pengobatan karena gejala tersebut sewaktu-waktu bisa hilang
• Bila gangguan sangat berat, pertimbangan untuk pemberian
obat anti depresi atau anti cemas Pengaturan diet
• Bila hubungan seksual tergangu karena keringnya vagina
dianjurkan penggunaan krim atau minyak pelumas.
Responden mempersepsikan menopause sebagai peristiwa yang
wajar bagi setiap wanita di atas 45 tahun sehingga harus
diterima apa adanya. Partisipan penelitian mendefinisikan
menopause sebagai periode ketika ovarium secara alami
berhenti memproduksi hormon seksual sehingga tidak ada
periode menstruasi selama 12 bulan berturut-turut tanpa
penyebab biologis atau fisiologis lain yang
diidentifikasi. Para peserta memahami pengetahuan dasar
tentang menopause dan mengomentari masa menopause mereka
dengan nyeri otot dan aliran yang tidak teratur.
Dalam praktiknya, seperti halnya wanita menopause
lainnya, responden juga mengalami nyeri pada vagina
saat melakukan senggama. Kesimpulan: Wanita dalam
penelitian tersebut mengakui bahwa menopause sebagai
akhir dari masa reproduksi mereka. Hal tersebut
diyakini sebagai peristiwa alam yang akan dialami
setiap wanita. Namun demikian, kesalahpahaman dan
kepercayaan wanita terhadap mitos menopause
mengkhawatirkan kebutuhan akan informasi yang
memadai terkait menopause yang sehat. Kesiapsiagaan
wanita diharapkan dapat mengurangi gejala dan
gangguan pasca menopause.
Referensi
• Dewi R, Sumarni, Fitria, P., (2012), PENGARUH USIA MENARCHE TERHADAP USIA MENOPAUSE PADA WANITA
MENOPAUSE DI DESA JINGKANG BABAKAN KACAMATAN AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012,
Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 3 No. 2 Edisi Desember 2012,
• Merry Tiyas Anggraini (2001), HUBUNGAN ANTARA USIA SAAT TIMBULNYA MENARCHE DENGAN USIA SAAT
TERJADINYA MENOPAUSE WANITA DI KECAMATAN KARTASURA, http://Jurnal.unimus.ac.id
• Kemenkes Ri (2016), Modul Pelatihan Pelayanan Kesehatan lanjut Usia dan Geriatri Bagi Tenaga Kesehatan
Puskesmas.
• Permenker no 320 th 2020 tentang standar profesi bidan.
• https://kumparan.com/redaksiportalmadura/umat-muslim-ini-3-jenis-bangkai-hewan-yang-tetap-halal-
jika-di-makan-1550599839362970348/full
• Kemenkes RI., 2020, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019, Jakarta (Juni 2020)
• Kemenkes RI, 2020, Standar Profesi Bidan: Kepmenkes No. 320 tahun 2020. Jakarta
• Ojofeitimi EO, Ogunjuyigbe PO, Sanusi, et al. Poor Dietary Intake of Energy and Retinol among Pregnant
Women: Implications for Pregnancy Outcome in Southwest Nigeria. Pak. J. Nutr. 2008; 7(3):480-484.
• Win Irwan Rayadi, 2020, Anemia Dalam Kehamialan, FK-Depertemen Obsgyn Unhas.
• Winkjosastro Hanifa. Ilmu Kebidanan. Penerbit PT.EGC.2002. Jakarta
Terima kasih
Do’a sesudah belajar
ِ ‫س ِم هَّللا ِ ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِح‬
‫يم‬ ْ ِ‫ب‬

ْ ‫ار ُز ْقنَا‬
ُ‫اجتِنَابَه‬ ْ ‫اطالً َو‬
ِ َ‫اط َل ب‬ ْ ‫ق َحقًّا َو‬
ِ َ‫ار ُز ْقنَا اتِّـبَا َعه ُ َوَأ ِرنَا ا ْلب‬ َّ ‫اَللَّ ُه َّم َأ ِرنَا ا ْل َح‬

Ya Allah, Tunjukkanlah kepada kami kebenaran sehinggga kami


dapat mengikutinya Dan tunjukkanlah kepada kami
kejelekan sehingga kami dapat menjauhinya

Anda mungkin juga menyukai