BAHAN AJAR
Hak reproduksi dapat dijabarkan secara praktis antara lain sebagai berikut:
1. Setiap orang berhak memperoleh standar pelayanan kesehatan reproduksi
yang terbaik. Ini berarti penyedia pelayanan harus memberikan pelayanan
kesehatan reproduksi yang berkualitas dengan memperhatikan kebutuhan
klien, sehingga menjamin keselamatan dan keamanan klien.
2. Perempuan dan laki-laki, sebagai pasangan atau sebagai individu, berhak
memperoleh informasi lengkap tentang seksualitas, kesehatan reproduksi dan
manfaat serta efek samping obat-obatan,alat dan tindakan medis yang
digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan reproduksi.
3. Adanya hak untuk memperoleh pelayanan KB yang aman, efektif, terjangkau,
dapat diterima, sesuai dengan pilihan, tanpa paksaan dan tak melawan hukum.
4. Perempuan berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya,
yang memungkinkannya sehat dan selamat dalam menjalani kehamilan dan
persalinan, serta memperoleh bayi yang sehat.
5. Hubungan suami istri didasari penghargaan terhadap pasangan masing-masing
dan dilakukan dalam situasi dan kondisi yang diinginkan bersama, tanpa unsur
pemaksaan, ancaman dan kekerasan.
6. Para remaja, laki-laki maupun perempuan, berhak memperoleh informasi
yang tepat dan benar tentang reproduksi remaja, sehingga dapat berperilaku
sehat dan menjalani kehidupan seksual yang bertanggungjawab.
BAHAN AJAR
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh,
yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam semua hal yang
berkaitan dengan siste
1. DEFINISI REMAJA
Berdasarkan umur kronologis dan berbagai kepentingan, terdapat berbagai
definisi tentang remaja, yaitu:
a. Remaja didefinsikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa. Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya
setempat.
b. Menurut WHO batasan usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun. Sedangkan
dari segi program pelayanan, definisi remaja yang digunakan oleh
Departemen Kesehatan adalah mereka yang berusia 10 sampai 19 tahun dan
belum kawin.
c. Sementara itu, menurut BKKBN (Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak
Reproduksi) batasan usia remaja adalah 10 sampai 19 tahun.
d. Pada buku-buku pediatri, pada umumnya mendefinisikan remaja adalah bila
seorang anak telah mencapai umur 10-18 tahun untuk anak perempuan dan
12-20 tahun untuk anak laki-laki.
e. Menurut Undang-undang No 4 tahun 1979 mengenai Kesejahteraan anak,
remaja adalah individu yang belum mencapai 21 tahun dan belum menikah.
f. Menurut undang-undang Perburuhan, anak dinggap remaja apabila telah
mencapai umur 16-18 tahun atau sudah menikah dan mempunyai tempat
untuk tinggal.
g. Menurut UU Perkawinan No 1 tahun 1974, anak dianggap sudah remaja
apabila cukup matang untuk menikah, yaitu umur 16 tahun untuk anak
perempuan dan 19 tahun untuk anak laki-laki.
h. Menurut Diknas anak dianggap remaja bila anak sudah berumur 18 tahun,
yang sesuai dengan saat lulus Sekolah Menengah.
2. SEJARAH NASIONAL
Pergerakan kaum perempuan indonsia diilhami oleh perjuangan
RA Kartini yang ingin terbebas dari budaya kraton.Gejolak rasa
nasionalisme dibulatkan dalam sumpah pemuda tahun 1928 yang ditindak
lanjuti oleh konggres perempuan Indonesia tanggal 22 desember 1928 di
Yogyakarta,pada waktu itu resolusi penting yang dideklarasikan adalh
tuntutan terhadap upaya peningkatan kondisi perempuan dan persyaratan
perkawinan,kemudian konggres tersebut dikenal sebagai hari ibu.Tuntutan
persamaan hak dan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki menjadi
relevan karena sejak dulu perempuan telah membuktikan
kemampuannya,seperti dalam masa perjuangan kemerdekaan,peran
perempuan sangat pentig baik secara fisik ,moril, yaitu bertugas digaris
belakang ( penyeiaan logistic,perawatan korban perang.untuk itu dikenal
nama pejuang perempuan di medan perang seperti nama Cut Nyakdien da
Martha tiahahu.Dibidang pendidikan terdapat nama Rasuna Said, Dewi
Sartika,Dibidang politik terdapat nama SK trimurti, Ny Supeni, Ny
Fatmawati.
Pada tahun 1930 diselenggarakan konggres perserikatan
perkumpulan perempuan Indonesia ( PPPI ) yang ke 2 yang mana
perdagangan perempuan dan anak menjadi issue besar yang ditanggapi
secara serius.Pada tahun 1950 didirikan organisasi konggres Wanita
Indonesia (KOWANI ) dan dilanjutkan dengan pembentukn BKOW
( badan kontak organisasi wanita ). Sejak 1 Oktober 1965 organisasi
seakan mulai membisu.
Gerakan perempuan dalam era orde baru dimulai dibentuknya
komite nasional kedudukan wania Indonesia (KNKWI ) tahun 1967.pda
tahun 1975 dalam cabinet pembangunan II dibentuk kementrian yang
disebut dengan menteri muda urusan peranan wanita,kemudian pada
cabinet pembangunan III diubah menjadi menteri Negara urusan peranan
wanita dan pada waktu yang bersamaan dibentuk organisasi perempuan
seperti PKK, dharma wanita, dharma pertiwi dll. Pada cabinet persatuan
nasional menteri Negara urusan peranan wanita berganti nama menjadi
menteri Negara pemberdayaan perempuan.
Gerakan perempuan Indonesia era reformasi, merupakan
tonggak redefinisi peran poltik perempuan yang ditandai dengan
munculnya kegiatan atas dasar empaty terhadap penderitaan perempuan.
3. MASALAH PEREMPUAN
a. Masalah perempuan tingkat international
Berdasarkan hasil konferensi di Beijing 1995 dapat diidentifikasi 12 isu
keprihatinan Beijing sebagai berikut :
1) Masalah perempuan dan kemiskinan terutama karena
kemiskinan structural akibat kebijaksanaan pembangunan dan
social budaya
2) Keterbatasan kesempatan pendidikan dan pelatihan bagi kaum
perempuan untuk meningkatkan posisi tawar menawar menuju
kesetaraan gender
3) Masalah kesehatan dan hak reproduksi perempuan yang kurang
mendapat perlindungan dan pelayanan yang memadai
4) Kekerasan fisik dan nonfisik terhadap perempuan baik dalam
rumah tangga maupun ditempat kerja tanpa mendapat
perlindungan hokum
5) Perempun ditengah konflik militer dan kerusuhan,banyak
menjadi korban kekejaman
6) Terbatasnya akses perempuan untuk brusaha dibidang ekonomi
produktif termasuk mendapatkan modal dan pelatihan usaha
7) Keikutsertaan perempuan dalam merumuskan dan mengambil
keputusan dalam keluarga masyarkat dan Negara masih
terbatas.
8) Terbatasnya lembaga dan mekanisme yang data
memperjuangkan kam perempuan baik dalam sector
pemerintah maupun non pemerintah
9) Perlindungan dan pengayoman terhadap hak azazi perempuan
secara social maupun hokum lemah
10) Keterbatasan akses perempuan tehadap media massa sehingga
ada kecenderungan media informasi menggunkan tubuh wanita
sebagai media promosi dan eksploitasi murahan.
11) Kaum perempuan paling rentan terhadap pencemaran
lingkungan seperti air bersih,sampah industry dan lingkungan
lain
12) Terbatasnya kesempatan dalam mengembangkan potensi diriny
dan tindak kekerasan terhadap anak perempuan.
2. TEORI NATURE
Menurut teori nature perbedaan perempuan dan laki-laki adalah
kodrat sehingga harus diterima.Perbedaan biologis ini memberikan indikasi
peran dan tugas yang berbeda.Perbedaan biologis diyakini memiliki
pengaruh pada peran yang bersifat naluri /instinct.Dalam kehidupan social
ada pembagian tugas (divition of labour ) Pada mini diajarkan oleh
Socrates dan Plato yang kemudian diperbaharui oleh August Comte (1798-
1857 ),Emile Durkeim (1858-1917 ) Dan Herbet Spencer (1820 -1930 )
Yang mengatakan bahwa kehidpan kebersamaan didasari oleh
pembagiankerja dan tanggung jawab.
Talcott Parsons (1902- 1979 0 dan Parsons & Bales berpendapat bahwa
keluarga dalah unit social yang memberikan perbedaan peran suami dan
istri untuk saling melengkapai dan saling membantu satu sama lain .Aliran
ini melahirkan paham structural fungsional yang menerima perbedaan
peran asalkan dilakukan secara demokratisasidan dilandasi komitmen
antara suami dan istri.
3. TEORI EQUILIBRIUM
Disamping kedua aliran tersebut terdapat kompromistis yang dikenal
dengan keseimbangan ( equilibrium )yang menekankan pada konsep
kemitraan dan keharmonisan dalam hubungan antara laki-laki dan
perempun.hubungan antara keduanya tersebut tidak bertentangan tetapi
saling komplementer guna saling melengkapi nsatu sama lain. RH.
Tawney menyebutkan bahwa keragaman peran apakah karena biologis,
etnis, aspiratif, minat,pilihan, atau budaya hakikatnya adalah realita
kehidupan manusia.