OLEH:
KELOMPOK 1
1. VIVI JUMINI (14220190056)
2. A. FATMAWATI (14220190062)
3. MUSDALIFAH (14220190065)
4. NURKHAFIFAH (14220190068)
5. RESKI INDAHYANI (14220190069)
6. HASNAH (14220190070)
7. SYAHFIRA DESTA MAHARANI (14220170047)
Puji dan syukur ke hadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya
kepada kami. Dengan izin-Nya kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul Pengkajian Dan
Promosi Kesehatan Wanita. Kami harap agar mahasiswa dapat memahami materi
pembelajaran yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Makalah ini membahas materi secara
singkat dan jelas sangat tepat untuk digunakan untuk teman-teman yang dibidang kesehatan
terutama jurusan keperawatan. Kami menyadari bahwa materi kesehatan reproduksi sangat
penting untuk dikuasai oleh tenaga kesehatan lainnya karena materi ini merupakan dasar untuk
dapat memahami keshatan reproduksi secara menyeluruh dalam konteks kesehatan wanita.
Kami mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyusun makalah ini dan berterima kasih kepada para pembaca yang telah memberikan
sarannya sehingga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa dan teman-teman.
Kami menyadari makalah ini tidak luput dari segala kekurangan, baik dari segi isi
maupun penyajian. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya saran dan kritik dari pembaca
Kelompok 8
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah keadaan kesehatan yang sempurna baik
secara fisik, mental, dan sosial. Bukan semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan
dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya
(Rohan dan Siyoto, 2013). Kesehatan reproduksi menjadi cukup misterius sepanjang
hidup, terutama bagi perempuan, selain karena rawan terpapar penyakit, juga
berhubungan dengan kehidupan soaialnya, misalnya kekurangan pendidikan yang cukup,
kawin muda, kematian ibu, masalah kesehatan reproduksi perempuan, masalah kesehatan
kerja, menopause dan masalah gizi (Manuaba,2005).
B.Tujuan
Tujuan promosi kesehatan wanita yaitu :
1. Mengetahui Definisi promosi kesehatan wanita
2. Mengetahui kondisi yang mempengaruhi rendahnya status kesehatan
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan wanita
4. Mengetahui Cara Perawatan Kesehatan Reproduksi
5. Mengetahui pembekalan remaja terkait kesehatan reproduksi
6. Mengetahui pencegahan dan penanggulangan penyakit menular seksual
PEMBAHASAN
Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan aspek pelayanan kesehatan, secara garis
besar terdapat 2 jenis pelayanan kesehatan, yaitu :
Berdasarka jenis aspek pelayan kesehatan ini, promosi kesehatan mencakup 4 pelayanan,
yaitu:
B. Pengkajian
Alat kelamin/sistem reproduksi merukan bagian yang penting dikaji pada wanita.
Berbagai masalahyang berkaitan dengan sistem reproduksi wanita dapat terjadi misalnya
masalah yang berkaitan dengan konstrasepsi, infertilitas, kehamilan, gangguan
menstruasi maupun menopause.
Sistem reproduksi wanita terdiri dari dua bagian utama yaitu alat kelamin luar dan
alat kelamin dalam yang berkembang dan berfungsi sesuai dengan pengaruh hormon-
hormon yang juga mempengaruhi fertilitas, kehamilan, dan kemampuannya mencapai
kepuasan seksual. Alat kelamin luar terdiri dari mons pubis, klitoris, labia mayora, labia
minora dan beberapa struktur yang barkaitan (kelenjar Bartholini, skene’s dan meatus
uretra). Alat kelamin dalam terdiri dari vagina, uterus, ovarium dan tuba fallopian.
Pada tahun-tahun sebelum menstruasi dan pada saat hamil. Uterus wanita
mengalami perubahan ukuran. Menstruasi pertama kali pada wanita terjadi pada saat
seseorang wanita memasuki usia remaja dan menstruasi ini akan berakhir (menopause)
pada saat wanita berusia sekitar 40 sampai dengan 55 tahun.
a. Riwayat Kesehatan
Kecukupan dan keakuratan data merupakan kunci keberhasilan dalam wawancara
kesehatan. Pembicara tentang alat kelamin wanita merupakan hal yang bersifat pribadi.
Masyrakat sering menganggap tabu hal-hal yang berkaitan dengan alat kelamin.
Agar wawancara berjalan lancar, jaga privasi pasien, gunakan pertanyaan/bahasa yang
mudah dipahami pasien dan selesaikan semua wawancara sebelum passion di atur dalam
posisi litotomi.
Data riwayat kesehatan yang dikumpul meliputi pola sehat-sakit ( riwayat
kesehatan sekarang, dahulu, keluarga, dan pertimbangan perkembangan), pola
memelihara kesehatan, serta pola peranan-kekerabatan ( Morton, 1991 ).
Data pola kesehatan yang dikumpulkan pertama kali adalah riwayat kesehatan
sekarang. Ajukan pertanyaan tentang keluhan pasien ( menggunakan pola PQRST ).
Kapan pasien mengalami menstruasi, periode menstruasi, apakah pasien menggunakan
kontrasepsi, apakah pasien merokok/menggunakan alcohol, apakah partnernya menderita
enfeksi alat kelamin, dan bagaimana keaktifan hubungan seksnya. Dari riwayat
kesehatandahulu apakah pernah mengalami gangguan pada kelaminnya, pendarahan,
penyait kelamin, pembedahan dan kehamilan.
Kemudian ajukan pertanyaan adakah anggota keluarga yang menderita gangguan
sistem reproduksi, pembedahan pada sistem reproduksi, atau yang menderita gangguan
siskemik seperti diabetes mellitus, obesitas atau penyait jantung. Pertanyaan-pertanyaan
tentang juga di ajukan yang berkaitan dengan pertimbangan perkembangan, terutama bila
pengkajian dilakukan pada anak-anak, remaja, dewasa atau usia lanjut dimana
masing-masing tahap ini mempunyai perkembangan cirri yang berbeda. Pengkajian
pada wanita hamil atau usia lanjut memerlukan ketrampilan khusus yang lebih
mendalam.
Setelah data pola kesehatan terkumpul maka perawat melanjutkan pengumpulan data
tentang pola mempertahankan kesehatan. Ajukan pertanyaan tentang kebiasaan makan,
apakah sering buang air kecil yang mengganggu tidurnya da bagaimana keteraturan
pasien dalam melakukan check-up kesehatan. Ada dua macam pengkajian pada alat
kelamin wanita, yaitu pengkajian alat kelamin pada bagian luar dan pengakajian bagian
dalam.
Perawatan kesehatan reproduksi adalah suatu kumpulan metode, teknik, dan pelayanan
yang mendukung kesehatan reproduksi dan kesejahteraan melalui pencegahan dan
penanganan masalah-masalah kesehatan reproduksi mencakup perawatan kesehatan
seksual yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup dan hubungan antara-pribadi. Bukan
hanya prihal konseling dan perawatan yangberhubungan dengan proses reproduksi dan
penyakit menular secara seksual. Perawatan kesehatn reproduksi perlu dilaksanakan pada
jenjang perawatan kesehatan primer yang mencakup berbagai pelayanan yang terkait satu
sama lain yaitu sebagai berikut.
1. Faktor genetik
Merupakan modal utama atau dasar factor bawaan yang normal, contoh jenis kelamin,
suku, dan bangsa.
2. Faktor lingkungan
3. Faktor lingkungan
Keadaan perilaku akan memengaruhi tumbuh kembang anak. Perilaku yang tertanam
pada masa anak akan terbawa dalam kehidupan selanjutnya.
Kesehatan reproduksi remaja sulit dipisahkan dari kesehatan remaja secara keseluruhan,
karena gangguan kesehatan remaja akan menimbulkan gangguan pula pada sistem
reproduksi.
2. Masalah pendidikan
a. Buta huruf, yang mengakibatkan remaja tidak mempunyai akses informasi yang
dibutuhkannya serta kurang mampu mengambil keputusan yang terbaik untuk
kesehatan dirinya.
a. Pengetahuan yang tidak lengkap dan tidak tepat tentang masalah seksualitas,
misalnya mitos yang tidak benar.
b. Kurang bimbingan untuk bersikap positif dalam hal yang berkaitan dengan
kesehatan seksualitas.
c. Penyalah gunaan dan ketergantungan napza yang mengarah pada penularan HIV
atau AIDS melalui jarum suntik dan hubungan sex bebas yang dewasa ini semakin
mengkhawatirkan.
e. Kehamilan remaja .
Penyakit menular seksual (PMS) merupakan salah satu infeksi saluran reproduksi (ISR)
yang ditularkan melalui hubungan kelamin. Infeksi saluran reoroduksi merupakan
infeksi yang di sebabkan oleh masuk dan berkembang biaknya kuman penyebab infeksi
kedalam saluran reproduksi. Kuman penyebab infeksi tersebut dapat berupa jamur, virus,
dan parasit. Walau PMS dapat disebabkan oleh kuman yang berbeda, namun sering
member keluhan dan gejala yang sama. Contoh : push( nanah) yang keluar dari saluran
kencing laki-laki (uretra) dan atau dari liang senggama wanita (vagina), dan borok pada
kelamin yang merupakan keluhan sekaligus gejala PMS yang umum dijumpai.
1 Sisa kotoran yang tertinggal karena pembasuhan buang air besar yang kurang sempurna.
2 Kesehatan umum rendah
3 Kurangnya kebersihan alat kelamin, terutama saat menstruasi
4 Perkawinan pada usia terlalu muda dan berganti pasangan
5 Hubungan seksual dengan penderita infeksi
6 Perlukaan pada saat keguguran, melahirkan, atau perkosaan
7 Kegagalan pelayanan kesehatan dalam sterilisasi alat dan bahan dalam melakukan
pemeriksaan/ tindakan disekitar saluran reproduksi.
Penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS dapat menural dengan beberapa cara,
yang pertama adalah melalui hubungan seksual yangtidak terlindung, baik melalui penis, vagina,
anus, maupun oral. Cara ini merupakan cara paling utama (lebih dari 90%). Uteroplasenta,
penularan dari ibu kejanin selama kehamilan (HIV/AIDS, herpes, sifilis), melalui jalan lahir pada
saat persalinan (HIV/AIDS, gonore, klamidia), sesuadah bayi lahir dengan cairan darah atau
produk darah (HIV/AIDS) dalam melalui jarum suntik yang di pakai secara bersama-sama
dengan penderita hepatitis atau HIV/AIDS. Kontak tubuh, kondisis ini terjadi pada sifilis stadium
III, dan yang terakhir adalah tidak terjaganya kebersihannya alat produksi dengan baik.
Berikut ini adalah orang-orang yang beresiko tinggi terhadap penularan PMS, atau
HIV/AIDS.
1 Sering berganti-ganti pasangan seksual atau mempunyai satu atau lebih pasangan
seksual baik yang dikenai atau yang tidak dikenai ( misalnya dengan penjaja
seksual).
2 Pasangan seksual mempunyai pasangan ganda. Penularan dari ibu ke
janin/bayi, sering bersumber dari pasangan/suami.
3 Terus melakukan hubungan seksual, walaupun mempunyai keluhan PMS dan
tidak memberitahukan kepada pasangannya .
4 Tidak memakai kondom saat melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang
beresiko.
5 Pemakaian alat sunti secara bersama-sama secara berganti, misalnya pada
penderita ketergantungan narkotika atau kelalaian petugas kesehtan dalam
menjaga kesterilan alat suntik.
Penyakit menular seksual ini ada yang bisa disembuhkan dan ada yang tidak. Sebadai contoh
PMS yang disebabkan oleh bakteri seperti gonorea, sifilis, uklus mole, dan klamidia masih dapat
disembuhkan, sedangkan yang disebabkan oleh virus seperti hepatitis, herpes genital, kondiloma
akuminata, dan AIDS tidat dapat disembuhkan. Satu-satunya cara adalah berobat ke dokter atau
tenaga kesehatan. Jika terkena PMS, pasangan juga harus diperiksa dan diobati, jangan
mengobati diri sendiri, patuhi cara pengobatan sesuai petunjuk yang diberikan oleh dokter, atau
hindari hubungan seksual selama masih ada keluhan/gejala. Beri tahu dokter atau tenaga
kesehatan.
I. HIV/AIDS
a. Pengertian HIV
HIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yaitu virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia. Virus HIV akan masuk dalam sel darah putih dan merusaknya,
sehingga sel darah putih yang berfungsi sebagai pertahanan terhadap infeksi akan
menurun jumlahnya. Akibatnya system kekebalan tubuh menjadi lemah dan penderitan
mudah terkena berbagai penyakit. Kondisi ini disebut AIDS.
b. Pergertian AIDS
AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome, yaitu kumpulan gejala
penyakit (sindrom) yang dapat akibat turunnya kekebalan tubuk yang disebabkan oleh
HIV.
Ketika individu sudah tidak lagi memiliki system kekebalan tubuh, maka semua
penyakit dapat masuk ke dalam tubuh dengan mudah (infeksi opurtunistik). Oleh karena
system kekbalan tubuh menjadi lemah, maka penyakit yang tadinya berbahaya akan
menjadi sangat berbahaya.
c. Hal-hal yang perlu diketahui tentang HIV/AIDS.
Sekali virus HIV masuk kedalam tubuh, virus tersedut akan menetap dalam tubuh
untuk selamanya.
Virus HIV hidup dalam darah ,air mani, cairan dalam jalan lahir, air liur, air
mata, dan cairan tubuh lainnya.
Sebagian beras infeksi HIV ditularkan melalui hubungan seksual, di samping
juga melalui jarum suntik dan transfuse darah serta penularan dari ibu kepada
janinnya.
HIV tidak hanya menular pada kuam homoseksual.
Wanita lima kali lebih mudah tertular HIV/AIDS dari pada laki-laki, karena
bentuk alat kelamin wanita lebih luas permukaannya sehingga mudah terpapar
oleh cairan mani yang tertinggal lebih lama dalam tubuh.
Perlukaan pada saluran kelamin memudahkan masuknya virus HIV.
Hubungan seks melalui anus lebih berisiko dalam penularan dari pada cara
hubungan seks lainnya, karena jaringan anus lebih lembut.
Kekerasan seksual atau hubungan seksual dengan gadis remaja lebih
memudahkan terjadinya penularan.
HIV tidak menular melalui.
1) Kontak tangan dan sentuhan;
2) Pemakaian kamar mandi yang sama;
3) Cuiman;
4) Berenang bersama;
5) Keringat;
6) Batuk atau bersin;
7) Makan dan minun bersama;
8) Gigitan nyamuk;
Orang yang sudah terinfeksi HIV biasanya sulit dibedakan dengan orang yang sehat di
masyarakat. Mereka masih dapat melakukan aktivitas seperti biasa, badan terlihat sehat,
danmasih dapat berkerja dengan bait. Untuk sampai pada fase AIDS seseorang yang telah
terinfeksi HIV akan melewati beberapa fase. Berikut adalah tahanan perubahan HIV/AIDS.