A. Etika Deskriptif
Etika deskriptif melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas, misalnya: adat
kebiasaan, anggapan-anggapan tentang baik dan buruk tindakan-tindakan yang
diperbolehkan atau tidak diperbolehkan. Etika deskriptif mempelajari moralitas yang
terdapat pada individu-individu tertentu,dalam kebudayaan atau subkultur
tertentu,dalam suatu periode sejarah,dan sebagainya. Karena etika deskriptif hanya
melukiskan,tidak member penilaian. Misalnya ia melukiskan adat mengayau kepala
yang ditemukan dalam masyarakat yang disebut primitif, tapi ia tidak mengatakan
bahwa adat semacam itu dapat diterima atau harus ditolak.
B. Etika Normatif
Etika normatif merupakan bagian terpenting dari etika dan bidang dimana
berlangsung diskusi-diskusi yang paling menarik tentang masalah-masalah moral.
Disini ahli bersangkutan tidak bertindak sebagai penonton netral, seperti halnya
dalam etika deskriptif, tapi ia melibatkan diri dengan mengemukakan penilaian
tentang perilaku manusia. Ia tidak lagi melukiskan adat mengayau yang pernah
terdapat dalam kebudayaan-kebudayaan di masa lampau, tapi ia menolak adat itu,
karena dinilai bertentangan dengan martabat manusia. Ia tidak lagi membatasi diri
dengan memandang fungsi prostitusi dalam suatu masyarakat, tapi menolak
prostitusi sebagai suatu lembaga yang melanggar martabat, biarpun dalam praktik
belum tentu diberantas sampai tuntas. Tentu saja, etika deskriptif dapat juga
berbicara tentang norma-norma, misalnya bila ia membahas tabu-tabu yang terdapat
dalam suatu masyarakat primitif. Hal yang sama bisa dirumuskan juga dengan
mengatakan bahwa etika normatif itu tidak deskriptif melainkan preskriptif
(memerintahkan), tidak melukiskan melainkan menetukan benar atau tidaknya
tingkah laku atau anggapan moral. Secara singkat dapat dikatakan etika normatif
bertujuan merumuskan prinsip-prinsip etis yang dapat dipertanggung jawabkan
dengan cara rasional dan dapat digunakan dalam praktik. Etika normatif dapat dibagi
lebih lanjut dalam etika umum dan etika khusus yaitu:
1. Etika umum
2. Etika khusus
1. Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya
sendiri.
2. Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku
manusia sebagai anggota umat manusia.
Perlu diperhatikan bahwa etika individual dan etika sosial tidak dapat
dipisahkan satu sama lain dengan tajam, karena kewajiban manusia terhadap diri
sendiri dan sebagai anggota umat manusia saling berkaitan. Etika sosial
menyangkut hubungan manusia dengan manusia baik secara langsung maupun
secara kelembagaan (keluarga,masyarakat,negara) sikap kritis terhadap
pandangan-pandangan dunia dan ideologi-ideologi maupun tanggung jawab
terhadap lingkungan hidup.
C. Etika Profesi
D. Metaetika
(SITEMATIKA ETIKA)
NIM: P00312017002