Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
2021

Nama : Martina Danta Sastriani


NIM : 2011436899
TANGGAL : 04 Januari – 9 Januari 2021
PERTEMUAN : Minggu Ke-1 (Kunjungan 1 - 6)

1. Latar Belakang
a. Karakteristik Lansia
Menurut Kholifah (2016), lansia adalah seseorang individu yang mengalami proses
menurunya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan baik dari luar maupun dari
dalam tubuh. Lansia dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan,
yang mana seseorang tersebut telah mencapai usia 60 tahun ke atas. pada umumnya terjadi
penurunan fungsi-fungsi biologis, psikologis, sosial dan ekonomi (Rhosma, 2014).
Proses menua adalah proses yang terjadi selama kehidupan berlangsung bukan
hanya dalam periode waktu tertentu saja akan tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan..
Menurut UU nomor 13 tahun 1998 menyebutkan bahwa usia 60 tahun merupakan usia
permulaan tua.. sedangkan menurtu World Health Organitation (WHO) sesorang yang
dikatakan lanjut usia (lansia) meliputi usia pertengahan (middle age) dengan rentang usia
45 sampai 59 tahun, usia lanjut (elderly) antara 60 sampai 74 tahun, usia tua (old) antara 75
sampai 90 tahun, dan usia sangat tua (very old) di atas 90 tahun (Dewi, 2014).
Kelompok usia di atas merupakan orang-orang yang mengalami pertambahan usia
dimana pertambahan usia tersebut akan menimbulkan perubahan kumulatif pada makhluk
hidup termasuk tubuh, jaringan dan sel yang akan mengalami penurunan kapasitas
fungsional. Proses ini juga dikatakan sebagai proses yang menjadikan kemunduran fisik
maupun psikis bagi seseorang. Kemunduran fisik ditandai dengan kulit mengendur, rambut
memutih, penurunan pendengaran, penglihatan memburuk, gerakan lambat, dan kelainan di
berbagai organ vital. Sedangkan kemunduran psikis terjadi peningkatan sensitivitas
emosional, menurunnya gairah, bertambahnya minat terhadap diri, berkurangnya minat
terhadap penampilan, meningkatnya minat terhadap material, dan minat kegiatan rekreasi
tidak berubah hanya orientasi dan subyek yang berbeda (Kholifah, 2016).
Penurunan fungsi tubuh secara keseluruhan yang dialami oleh lansia menimbulkan
dampak pada proses daya tahan tubuh lansia tersebut, sehingga kerap sekali lansia sangat
beresiko untuk terkena penyakit. Penyakit yang sering terjadi pada lanjut usia antara lain
hipertensi, gangguan pendengaran dan penglihatan, demensia, osteoporosis, dan masalah
psikologis lainnya seperti keputusasaan, ketidak berdayaan, dll (Aspiani, 2014).
Proses asuhan keperawatan individu gerontik merupakan suatu proses kompleks
dengan pendekatan yang sistematis berdasarkan konseptualisasi keperawatan keluarga
untuk bekerja sama dengan keluarga dan individu sebagai anggota keluarga. Dalam
memberikan asuhan keperawatan keluarga digunakan pendekatan proses keperawatan yang
terdiri dari pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi serta evaluasi. Pengkajian
merupakan tahap utama dimana seorang perawat harus mengumpulkan data dan menggali
informasi secara bertahap dan terus-menerus terhadap lansia. Data yang telah terkumpul
kemudian dianalisa sehingga mendapatkan suatu rumusan masalah dan dapat ditegakkan
suatu diagnosa keperawatan. Setelah diagnosa keperawatan ditegakkan maka perawat akan
merumuskan rencana asuhan keperawatan yang kemudian akan di implementasikan kepada
lansia binaan.

b. Data yang perlu dikaji


Data yang perlu dikaji pada tahap penjajakan 1, meliputi :
1. Data umum yang terdiri dari nama kepala keluarga, alamat dan nomor telepon,
komposisi keluarga, suku, agama, status social ekonomi keluarga, aktivitas dan rekreasi.
2. Riwayat kesehatan sebelumnya
3. Struktur keluarga terdiri dari pola komunikasi keluarga, struktur kekuatan keluarga,
struktur peran serta nilai dan norma budaya.
4. Stress dan koping terdiri dari stress jangka pendek, stress jangka panjang, kemampuan
keluarga berespon terhadap masalah, strategi koping yang digunakan, dan strategi
adaptasi disfungsional.
5. Pemeriksaan fisik secara head to toe.
c. Masalah Keperawatan
Masalah keperawatan belum dapat dirumuskan karena ners muda belum
melakukan pengkajian secara mendalam terhadap klien. Masalah kesehatan baru bisa
ditemukan pada hari ketiga setelah melakukan pengkajian terhadap klien.

2. Rencana Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan belum bisa ditegakkan karena belum melakukan pengkajian
mendalam terhadap klien. Pengkajian dilakukan mulai tanggal 04 Januari 2021. Diagnosa
keperawatan bisa ditegakkan pada hari ke lima tanggal 08 Januari 2021.
b. Tujuan Umum
Dalam waktu 5 pertemuan x 60 menit dapat mengidentifikasi dan membuat asuhan
keperawatan sesuai dengan masalah kesehatan yang dihadapi keluarga dimulai dari tahap
pengkajian, diagnosa, dan menyusun rencana asuhan keperawatan.
c. Tujuan Khusus
1) Keluarga menerima kunjungan mahasiswa dan terbina hubungan saling percaya dalam 1
x 60 menit.
2) Keluarga memberikan informasi masalah kesehatan yang dialami lansia, pemeriksaan
fisik.
3) Teridentifikasi masalah keperawatan

3. Implementasi Tindakan Keperawatan


a. Topik
Melakukan pengkajian secara menyeluruh dari berbagai aspek lansia binaan.
b. Metode
Metode yang digunakan dalam melakukan pengumpulan data yaitu dengan cara
wawancara, observasi, pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi).

c. Media dan alat


Media dan alat yang digunakan dalam melakukan pengumpulan data yaitu format
pengkajian, nursing kit, dan alat tulis.
d. Waktu dan tempat
Waktu kunjungan dengan lansia binaan berlangsung yang dimulai dari tahap pengkajian
sampai dengan implementasi dan evaluasi selama dua minggu dimulai dari tanggal 04
Januari sampai 16 Januari 2021 di RW 13 RT 03 Kelurahan Tobek Godang.

4. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria terstruktur
1) Menyiapkan laporan pendahuluan.
2) Menyiapkan alat bantu dan media yang digunakan.
3) Mendapatkan lansia binaan dan membuat kontrak selanjutnya.
b. Kriteria proses
1) Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan tempat yang ditetapkan
2) Keluarga menerima mahasiswa dan aktif dalam kegitan.
c. Kriteria hasil
1) Diperoleh data umum keluarga, riwayat kesehatan, kebiasaan sehari hari dan
pemeriksaan fisik.
2) Teridentifikasi masalah kesehatan dalam keluarga.
3) Diagnosa dapat ditegakkan.
4) Menetapkan skala prioritas dari diagnosa yang sudah diangkat.
5) Rencana tindakan keperawatan disusun sesuai dengan diagnosa.

DAFTAR PUSTAKAXAspiani, R.Y. (2014). Buku ajar asuhan keperawatan gerontik aplikasi
nanda NIC & NOC Jilid 1. Jakarta: CV Trans Info Media
Dewi, S. R. (2014). Buku ajar keperawatan gerontik Ed I.Yogjakarta: Deepublish.
Kholifah. (2016). Buku keperawatan gerontik. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai