Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

MAHASISWA PRODI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
(SEMESTER III )

Mata kuliah : Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan


SKS : 2 ( dua ) SKS
Semester : 3 ( tiga ) ganjil Tahun 2023/2024
Dosenpengampu : Ch.Tuty Ernawati,SKM,M.Kes
Hari/tanggal : Selasa/17 Oktober 2023
Waktu : 15.00 - 16.40/Take Home
Tata tertib ujian :

1. Peserta harus menandatangani Pakta Integritas sebagai pernyataan kejujuran dalam


mengerjakan Soal, bahwa jawabannya merupakan pemikiran dan dikerjakan sendiri.
2. Peserta yang telah selesai mengerjakan soal ujian dapat mengirim jawaban melalui email
ernawati.tuti@yahoo.co.id atau google drive dan jawaban di kirim oleh PJ MK
Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan masing-masing kelas
3. Masing-masing file jawaban soal harus diberikan kode Kelas seperti, A1_Nama_BP,
A2_Nama_BP, A3_Nama_BP,A4_Nama_BP.
4. Mengisi absen yang telah disediakan sesuai jadwal Ujian
5. Bagi Mhsw peserta ujian yg tidak mengirimkan jawaban sesuai waktu yang sudah
disepakai dinyatakan tidak mengikuti ujian/gagal.
6. Bobot Nilai untuk Soal masing-masing soal 20 %
Dibuat Diperiksa Disetujui

Tanggal Oktober 2023 Tanggal Tanggal

Oleh (Dosen Ch.Tuty Ernawati Oleh Oleh


Pengampu)

Tandatangan Tandatangan Tandatangan

Penanggung Reviewer Koordinator


jawab Mata program studi
kuliah

“Demi kehormatan saya sebagai mahasiswa dihadapan Tuhan YME, dengan ini saya
menyatakan bahwa selama ujian akan berlaku jujur, mematuhi peraturan ujian,
termasuk tidak menerima dan memberikan informasi dari dan kepada sesama peserta ujian.
Bila saya melanggar pernyataan ini bersedia untuk menerima sanksi sesuai peraturan yang
berlaku”.
Yang Membuat Pernyataan :

Nama/NIM : Anggi Nurima Irawan/ 2211212063 Tanda


tangan :

SOAL :

Soal dibawah ini merupakan langkah-langkah penyusunan Perencanaan di Puskesmas yang


menggunakan teori problem solving cycle (PSC) yang pernah dibahas per kelompok saat kuliah ,
kerjakan soal dibawah ini dan menggunakan data kasus/contoh dari satu Puskesmas yang dapat
diambil dari Profil Kesehatan, Laporan tahunan Puskesmas, laporan program di Puskesmas
sebagai berikut :

Lakukan langkah-langkah perencanaan sesuai Problem solving cycle sebagai berikut :

a. Identifikasi Masalah ( bobot 20 % )


b. Prioritas Masalah ( Bobot 20 %)
c. Identifikasi Penyebab masalah (bobot 20 %)
d. Prioritas penyebab Masalah (bobot 20 %)
e. Alternatif pemecahan masalah atau Usulan kegiatan /Solusi/ Saran-saran ( bobot 20
%)

============Selamat ujian ==============


JAWABAN

1. Identifikasi Masalah
Ada empat jenis gangguan jiwa yang terbanyak di masyarakat yaitu gangguan cemas,
depresi, bipolar dan gangguan psikotik/skizofrenia. Dari keempat jenis gangguan jiwa yang
terbanyak di masyarakat, yang termasuk kedalam jenis gangguan jiwa berat adalah gangguan
psikotik/skizofrenia, sehingga orang yang mengalami gangguan psikotik/skizofrenia disebut
dengan ODGJ berat.

Prevalensi psikotik/skizofrenia pada penduduk semua umur di Indonesia berdasarkan hasil


Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 sebesar 0,18%, sedangkan prevalensi
psikotik/skizofrenia di Provinsi Kepulauan Riau hasil Riskesdas 2018 sebesar 0,09%. Angka
prevalensi tersebut digunakan untuk menghitung proyeksi kasus ODGJ berat
(psikotik/skizofrenia) di kabupaten/kota dan provinsi. Adapun indikator kinerja program
kesehatan jiwa di daerah berdasarkan standar pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan di
kabupaten/kota yaitu persentase ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai
standar. Berikut dapat dilihat data ODGJ berat (psikotik/skizofrenia) yang mendapatkan
pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar di kabupaten/kota se-Provinsi Kepulauan Riau tahun
2019:

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa capaian SPM program kesehatan jiwa Provinsi
Kepulauan Riau tahun 2019 yaitu sebesar 92,24%, hasil tersebut masih belum mencapai target
SPM yang sudah ditetapkan yaitu sebesar 100% atau masih ada sekitar 7,76% ODGJ berat yang
belum mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar di Provinsi Kepuauan Riau tahun 2019.
Dilihat dari capaian SPM program kesehatan jiwa Kabupaten/Kota yang sudah mencapai
target 100% adalah Kabupaten Natuna, Kota Tanjungpinang, Kabupaten Lingga, dan Kabupaten
Karimun, sedangkan yang belum mencapai target SPM masih ada tiga Kabupaten/Kota yaitu
Kabupaten Bintan, Kabupaten Kepulauan Anambas, dan Kota Batam, dimana masing-masing
capaian SPM program kesehatan jiwa adalah sebesar 67,83%, 73,68%, dan 77,72%.

2. Prioritas Masalah
Prioritas masalah dari hasil literasi saya adalah :

1. Jumlah sasaran ODGJ berat dari hasil perhitungan proyeksi menggunakan data prevalensi
skizofrenia/psikotik tahun 2018 pada penduduk semua umur tidak sesuai dengan hasil
penemuan di lapangan (jumlah sasaran lebih banyak dibandingkan dengan hasil temuan
di lapangan), sehingga hasil capaian SPM tidak mencapai target 100%.

2. Masih adanya stigma yang beredar di masyarakat bahwa anggota keluarga yang
menderita ODGJ berat merupakan suatu aib yang memalukan sehingga beberapa kasus
ODGJ berat dilakukan pengasingan dan pemasungan di tempat khusus agar tidak
diketahui oleh banyak orang atau masyarakat setempat dan kasus ini tidak dilaporkan
kepada yang berwajib.

3. Kurangnya kesadaran dari pihak keluarga untuk membawa penderita ODGJ berat berobat
ke fasilitas pelayanan kesehatan dan lebih memilih untuk berobat ke dukun

4. Sulitnya akses ke pelayanan kesehatan dan membutuhkan biaya transportasi yang besar
serta tidak adanya kesediaan dari keluarga untuk mendampingi penderita ODGJ berat
untuk berobat karena kendala waktu.

5. Kurangnya tenaga yang berkompeten di puskesmas serta kurangnya logistik berupa


ketersediaan obat jiwa

3. Identifikasi Penyebab Masalah


Adapun penyebab masalahnya ada 3 yaitu

1. Faktor biologik, berdasarkan gen/keturunan, perubahan struktur dan keseimbangan kimia


otak
2. Faktor psikolog, berdasrkan tipe kepribadian, kurang dapatnya beradaptasi dengan
perubahan hidup yang terjadi

3. Faktor sosisal, berdasrkan masalah kehidupan, tekanan yang ia dapati dari lingkungan
atau bahkan kurangnya dukungan/dorongan dari keluarga.

4. Prioritas Penyebab Masalah


Prioritas penyebab masalah adalah faktor psikolog dan sosial. Karena adanya 2 faktor ini
timbul akibat adanya kesenjangan ataupun kejanggalan di lingkungan sosial, dan 2 faktor ini pula
lah yang dapat diatasi dengan upaya promotif dan preventif.

5. Alternatif Pemecahan Masalah dan Usulan Kegiatan


Alternatif pemecahan masalah nya adalah diadakannya kunjungan ke rumah penderita
ODGJ berat oleh petugas kesehatan di puskesmas dengan tujuan untuk mengetahui
perkembangan kesehatan terutama status mental dari penderita ODGJ berat sehingga para
penderita ODGJ berat yang berada di wilayah kerja puskesmas dapat diberi pelayanan kesehatan
yang sesuai standar minimal serta dapat tercapainya target SPM yaitu sebesar 100%

Anda mungkin juga menyukai