DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS CINA
Alamat : Jln Poros Bone Sinjai Km 17 Kel Tanete Kec Cina Kode Pos 92772
PENDAHULUAN
Permasalahan penyakit kusta ini bila dikaji secara mendalam merupakan permasalahan
yang sangat kompleks dan merupakan permasalahan kemanusiaan yang seutuhnya. Masalah
yang dihadapi pada penderita bukan hanya dari medis saja tetapi juga adanya masalah
psikososial sebagai akibat penyakitnya. Dalam keadaan ini, warga masyarakat berupaya
menghindari penderita. Sebagai akibat dari masalah-masalah tersebut akan mempunyai efek atau
pengaruh terhadap kehidupan penderita , karena masalah tersebut dapat mengakibatkan penderita
kusta menjadi tuna sosial, tuna wisma, tuna karya, dan ada kemungkinan mengarah untuk
melakukan kejahatan atau gangguan di lingkungan masyarakat. Program pemberantasan penyakit
menular bertujuan untuk mencegah penyakit, menurunkan angka kesakitan dan angka kematian
serta mencegah akibat buruk lebih lanjut sehingga memungkinkan tidak lagi menjadi masalah
kesehatan masyarakat. Penyakit kusta adalah suatu penyakit menular yang masih merupakan
masalah nasional kesehatan masyarakat, di mana berapa daerah di Indonesia prevalens rate
masih tinggi dan masalah yang ditimbulkan sangat kompleks. Masalah yang dimaksud bukan
saja dari segi medis tetapi meluas sampai masalah sosial ekonomi, budaya, keamanan, dan
ketahanan sosial. Pada umumnya penyakit kusta terdapat di negara yang sedang berkembang,
dan sebagian besar penderitanya adalah dari golongan ekonomi lemah. Hal ini sebagai akibat
keterbatasan kemampuan negara tersebut dalam memberikan pelayanan memadai dibidang
kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, sosial ekonomi pada masyarakat.
LATAR BELAKANG
Hingga kini, kusta sering kali terabaikan. Meskipun kusta tidak secara langsung termasuk
ke dalam pencapaian millenium development goals (MDGs), namun terkait erat dengan
lingkungan yaitu sanitasis. Penggunaan air bersih dan sanitasis akan sangat membantu penurunan
angka kejadian penyakit NTD. Beban akibat penyakit kusta bukan hanya karena masih tingginya
jumlah kasus yang ditemukan tetapi juga kecacatan yang diakibatkannya, Indonesia sudah
mencapai eliminasi di tingkat nasional.
Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular. Kurangnya pengetahuan sehingga
adanya pemahaman yang salah terhadap penyakit kusta di masyarakat. Penelitian ini bertujuan
mengeksplorasi perilaku guru terhadap upaya penemuan dini kusta pada anak sekolah dasar
terkait pengetahuan, sikap dan tindakan guru terhadap kusta. Penelitian ini adalah penelitian
kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pemilihan informan menggunakan metode
purposive sampling dengan jumlah informan 8 orang. Pengumpulan data dengan melakukan
wawancara mendalam dan observasi, keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi
metode. Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis interaktif dan disajikan dalam
bentuk naratif. Hasil penelitian mengungkapkan perilaku informan pada pengetahuan dan sikap
tentang penyakit kusta adalah penyakit kelainan pada kulit akibat makanan, penyakit yang
ditakuti dan sangat menular serta penyakit keturunan. Sikap negatif informan pada penyakit
kusta merupakan penyakit yang sangat menakutkan dan sangat menular sehingga memberikan
batasan terhadap penderita kusta. Adapun tindakan guru terhadap upaya penemuan dini kusta
pada anak sekolah dasar yaitu sebagian besra guru tidak melakukan tindakan apa-apa terhadap
penderita kusta di lingkungan sekolah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah informan masih
memiliki pengetahuan yang kurang mengenai penyakit kusta dan memahaminya sebagai
penyakit kulit akibat makanan serta adanya stigma negatif yang memandang kusta sebagai
penyakit yang sangat menular dan ditakuti sehingga tidak ada upaya penemuan dini yang
dilakukan terhadap penderita kusta di lingkungan sekolah.
TUJUAN
Tujuan umum : Meningkatkan penemuan dini penyakit kusta pada anak sekolah
Tujuan khusus :
N
KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
O
1 Pemeriksaan anak sekolah Sebelum dilakukan pemeriksaan, terlebih dahulu
SD/Sederajat, SMP/Sederajat, diberika penyuluhan tentang penyakit kusta kepada
SMA/Sederajat siswa dan guru
1. Pemeriksaan dilakukan pada siswa kelas 1,
kelas VII, kelas X
2. Pemeriksaan dilakukan oleh programer kusta
bekerja sama dengan lintas program atau
petugas kesehatan lainnya yang telah
mendapat sosialisasi kusta
3. Jika pemeriksaan dilakukan oleh lintas
program/petugas kesehatan dan menemukan
suspek kusta, maka perlu dirujuk ke dokter
dan programer kusta/ ke Puskesmas untuk
pemeriksaan lebih lanjut.
Jumlah siswa yang diperiksa dan kasus baru yang
ditemukan dicatat
2. Pemeriksaan fisik
3. Penyuluhan
Sasaran :
Evaluasi terhadap pelaksanaan pemeriksaan kusta pada anak sekolah dilakukan setelah
selesai kegiatan sesuai jadwal yang ditetapkan
VIII. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan dengan menggunakan format laporan yang telah ditetapkan dan dilaporkan
kepada kepala puskesmas setiap sebulan sekali sesuai dengan jadwal pelaksanaan pemeriksaan
kusta pada anak sekolah
AGUSTAN, A.Md.Kep
NIP.19751108 200502 1 004