Kelas : STRGZ- 5B
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan LAPORAN PERAKTEK BELAJAR LAPANGAN
DI DESA PANCUR BATU NAMO SIMPUR ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
PERENCANAAN PROGRAM GIZI Dalam menyelesaikan makalah ini,
saya banyak memperoleh bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu saya ucapkan terima kasih kepada bapak, BERLIN
SITANGGANG SST,M.Kes selaku dosen pengampu. Dalam laporan ini
saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki.
Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna sempurnanya laporan ini. Saya berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
umumnya.
Kompetensi yang harus dimiliki oleh Sarjana Gizi diantaranya adalah mampu
mengaplikasikan prinsip-prinsip ilmu gizi dalam pemecahan masalah gizi
perorangan, kelompok dan masyarakat melalui penilaian status gizi. Selain itu,
sarjana gizi harus mampu bekerjasama dalam tim dan bertanggung jawab atas
hasil kerja mandiri atau kelompok. Pencapaian kompetensi tersebut diperoleh
melalui proses pengumpulan data dasar untuk menentukan masalah-masalah
gizi yang ada dan faktor-faktor yang terkait dengan terjadinya masalah gizi
serta mengidentifikasi sumber daya yang dapat dikembangkan untuk
perencanaan intervensi gizi masyarakat pada tahap selanjutnya.
2.1 IDENTITAS
TERDAPAT DI GOGGL EDRIVE
BAB III
PEMBAHASAN
Identitas berasal dari kata identity yang artinya memiliki tanda, ciri atau jati diri yang
melekat pada suatu individu, kelompok atau sesuatu yang membedakannya dengan yang
lain. Identitas merupakan potret diri yang terdiri atas banyak bagian seperti identitas karir,
identitas politik, identitas agama, identitas intelektual, minat, budaya, kepribadian, dan
lainlain
• Identitas pribadi.
Identitas diri adalah kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari observasi dan penilaian,
yang merupakan semua aspek konsep diri sebagai suatu kesatuan yang utuh (Stuart dan
Sundeen, 1991). Identitas gender
Fausiah mengatakan bahwa identitas gender adalah keadaan psikologis yang merefleksikan
perasaan dalam diri seseorang yang berkaitan dengan keberadaan diri sebagai laki-laki dan
perempuan. Gender sendiri memiliki arti yang berbeda dengan jenis kelamin (sex).
• Identitas kebiasaan.
Sesuatu akan menjadi kebiasaan (habit) kalau kamu melakukannya secara berulang-ulang
dan konsisten. Ada penelitian yang menyebutkan bahwa perilaku akan menjadi kebiasaan
kalau dilakukan selama 21 hari berturut-turut.
• Identitas makanan favorit. merupakan perjuangan untuk mempertahankan dan menguatkan
serta
memajukan kelompok melalui penggunaan ciri-ciri atau lambang identitas, baik berupa
simbol-simbol, bahasa, serta budaya sehingga dapat mencerminkan
• Identitas individu
Identitas pribadi berupa informasi yang melekat pada individu, seperti nama, tanggal lahir,
dan hal-hal pribadi lainnya.
Identitas dibuat agar sebuah produk yang diciptakan oleh suatu perusahaan
memiliki nilai. Nilai ini bisa berupa estetika, ukuran dan harga. Maka hal tersebut
yang akan menjadikan suatu produk bisa berbeda dengan produk dari perusahaan
lainnya. Selain itu, penilaian ini juga didasarkan pada persepsi masyarakat.
3.2 PENGERTIAN KUISIONER
Artikel berikut akan membahas seputar kuesioner mulai dari pengertian, jenis, cara membuat,
dan contohnya. Untuk itu, simak sampai habis, ya!
Pengertian kuesioner
Pernahkah Anda menyaksikan seseorang membagikan sebuah kuesioner dan memintanya
untuk diisi? Ya, hampir setiap orang pasti pernah melihat atau bahkan melakukannya, baik
sebagai keperluan penelitian maupun kepentingan bisnis. Namun, sebetulnya tahukah Anda
apa itu kuesioner?
Singkatnya, pengertian kuesioner adalah sebuah teknik menghimpun data dari sejumlah
orang atau responden melalui seperangkat pertanyaan untuk dijawab. Dengan memberikan
daftar pertanyaan tersebut, jawaban-jawaban yang diperoleh kemudian dikumpulkan sebagai
data. Nantinya, data diolah dan disimpulkan menjadi hasil penelitian.
Beberapa ahli memiliki definisi tersendiri mengenai apa itu kuesioner. Misalnya, Narbuko
dan Achmadi (1999) mengatakan pengertian kuesioner adalah daftar rangkaian pertanyaan
terkait suatu masalah atau bidang yang akan diteliti.
Di sisi lain, Sugiyono (2010) mengartikan kuesioner adalah metode pengumpulan data
dengan cara memberi responden seperangkat pertanyaan maupun pernyataan tertulis untuk
dijawabnya.
Pada dasarnya, tujuan dan manfaat kuesioner adalah untuk mendapatkan sejumlah data atau
informasi yang relevan dengan topik penelitian. Umumnya, Metode ini lebih banyak
digunakan pada penelitian kuantitatif guna menguraikan hubungan antara variabel.
Manfaat kuesioner
Teknik pengumpulan data dengan kuesioner sebetulnya memberikan beberapa manfaat
kepada peneliti. Adapun manfaat kuesioner adalah sebagai berikut.
Memperoleh data dan informasi sebagai bahan dasar penyusunan hasil penelitian
Menghasilkan data dan informasi dengan tingkat validitas yang tinggi
Memperoleh data perbandingan sebagai bahan evaluasi yang mendalam
Mengetahui sikap dari responden secara langsung
Jenis kuesioner
Setidaknya, terdapat tiga jenis kuesioner, yaitu tipe terbuka, tertutup, dan campuran. Berikut
ulasan lengkapnya.
1. Kuesioner terbuka
Kuesioner terbuka adalah kuesioner dengan jenis pertanyaan uraian. Dalam hal ini,
responden perlu memberikan jawaban berupa pendapat atau penjelasan pada kolom kosong
yang tersedia. Kuesioner terbuka biasanya digunakan untuk memperoleh informasi
mendalam.
2. Kuesioner tertutup
Sementara, pada kuesioner tertutup, pertanyaan yang diberikan ialah berupa pilihan ganda
atau checklist. Dengan begitu, responden hanya dapat menjawab pertanyaan dengan pilihan
yang tersedia. Hasil kuesioner tertutup tergolong mudah diolah dan tak memakan banyak
waktu.
3. Kuesioner campuran
Lalu, apa itu kuesioner campuran? Kuesioner campuran sebetulnya merupakan perpaduan
antara tipe kuesioner terbuka dan tertutup. Selain berguna untuk memperoleh informasi
mendalam, metode tersebut juga sekaligus memberikan sejumlah data berupa angka.
Jawaban belum tentu valid 100% karena mungkin saja responden tidak menjawab dengan
jujur
Responden cenderung menjawab asal-asalan bila pertanyaan kurang dipahami
Responden seringkali kurang teliti sehingga melewatkan beberapa pertanyaan
Hanya bisa dilakukan pada responden dengan rentang usia dan pendidikan tertentu. Metode
kuesioner akan sulit bagi mereka yang sakit, tidak bisa membaca, ataupun sudah renta.
Isi Kuesioner
Jenis kuesioner dalam penelitian memang beragam, namun bukan berarti isinya juga
berbeda-beda. Apa maksudnya? Jadi, isi kuesioner haruslah sederhana, mudah dipahami,
singkat, padat, jelas, dan pertanyaan-pertanyaannya perlu dikategorikan agar urut atau tidak
loncat-loncat.
Sehingga, responden pun tidak akan mengalami kebingungan selama proses mengisi
kuesioner Anda.
1. Menentukan informasi
Pertama, Anda harus menentukan informasi atau indikator apa yang sebetulnya diperlukan
dalam penelitian. Hal ini digunakan sebagai bahan dasar dalam merancang pertanyaan
maupun pernyataan kuesioner.
2. Merumuskan pertanyaan
Setelah menentukan indikator yang dibutuhkan, cara membuat kuesioner berikutnya ialah
merumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian. Pastikan pertanyaan tersebut menggunakan
bahasa yang jelas, tidak ambigu, dan bisa dijawab dengan baik oleh responden.
4. Merancang kuesioner
Cara membuat kuesioner selanjutnya yaitu merancang kuesioner yang terstruktur. Anda perlu
menyediakan kolom identitas serta karakteristik responden pada awal kuesioner. Setelahnya,
susun pertanyaan secara runtut dengan jenis kuesioner yang diinginkan. Jangan lupa
mengevaluasi kembali kuesioner sebelum menyebarkannya.
5. Melakukan uji coba kuesioner
Setelah yakin, cobalah lakukan uji coba untuk mengetahui seberapa baik kuesioner tersebut.
Anda bisa meminta bantuan teman atau kolega mengisinya dan menilai apakah pertanyaan
sudah tersampaikan dengan baik atau malah perlu dilakukan perbaikan.
Sangat setuju ( )
Setuju ( )
Kurang setuju ( )
Ya ( )
Tidak ( )
Selalu ( )
Sering ( )
Jarang ( )
Tidak pernah ( )
3. Contoh kuesioner penelitian
Kuesioner Penelitian
1. Identitas
Nama : ……………………….
Alamat : ……………………….
Usia : ……………………….
Pekerjaan : ……………………….
2. Kuesioner
Petunjuk pengisian: Jawablah pertanyaan dengan mengisi tanda centang (v) sesuai dengan
kondisi Anda.
S: setuju
Status gizi merupakan keadaan tubuh sebagai akibat dari konsumsimakanan dan
penggunaan zat-zat gizi. Status gizi adalah ekspresi darikeadaan keseimbangan
dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudannutriture dalam bentuk variabel
tertentu, status gizi optimal adalahkeseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat
gizi.Masalah gizi padamasyarakat saat ini masih cukup tinggi, karena semakin
bertambahnya usiamaka seluruh fungsi organ telah mencapai puncak maksimal sehingga
yangterjadi sekarang adalah penurunan fungsi organ. Maka dibutuhkan penilaianstatus gizi
untuk mendeteksi masalah tersebut (Hamsah, 2020).
Konsumsi pangan akan secara langsung berpengaruh terhadapstatus gizi. Rendahnya jumlah
dan mutu konsumsi pangan merupakansalah satu penyebab utama terjadinya masalah gizi.
Pengaruh konsumsipangan terhadap status gizi ternyata tidak hanya berkaitan dengan
segikuantitasnya saja, namun berkaitan pula dengan segi kualitasnya.
Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah yang kompleks.Pada kasus tertentu, seperti
dalam keadaan krisis, masalah gizi seringmuncul akibat masalah pangan di tingkat rumah
tangga. Dalam hal ini,masalah gizi tidak lagi semata-mata masalah kesehatan, tetapi
jugamasalah kemiskinan, pendidikan, dan masalah kesempatan kerja. Giziyang baik
akan menghasilkan SDM yang sehat, cerdas, berkualitas, danmemiliki fisik yang tangguh
serta produktif. Salah satu faktor yangmempengaruhi pertumbuhan ekonomi
adalah sumber daya manusia(pendidikan), dimana dengan semakin tinggi tingkat
pendidikan akan memberikan produktivitas sumber daya manusia yang tinggi.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari hasil penyuluhan data yang saya ambil terdapat bahwasannya kebanyakan
anak balita mengalami gizi yang kurang dikarenakan banyak tinggi dan berat
badan yang tidak normal dan tidak ideal seperti contohnya keluarga dari ibu
sunarsih dan sebagian ada anak yang mengalami obesitas sehingga keluarga
masyarakat yang ada di desa jati sari memang benar mengalami gizi kurang
terhadap anak balita.
4.2 SARAN
Dari sini dapat di anjurkan kepada ibu atau kepala rumah tangga bahwasannya
harus mengkonsumsi makanan yang bergizi contoh zat besi,serat,vitamin C dll
sehingga anak bisa berkembang dengan baik sebagai ibu harus pandai dalam
mengatur keuangan dan mengatur makanan yang bergizi setidaknya teratur.