Anda di halaman 1dari 8

PENGUKURAN MINAT

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Makalah Dalam Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Kelautan
dan Perikanan
Dosen Pengampu : Ahmad Satibi, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
DEVIA RAHMADHINI 1906337

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


KAMPUS UPI DI SERANG
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengukuran (measurement) merupakan suatu proses untuk mengukur fenomena,
membandingkan dengan besaran (standar, kriteria) yang telah ada; menggunakan instrumen
untuk mendapatkan data. Pada dasarnya tujuan pengukuran dan penilaian terhadap peserta didik
dalam pembelajaran adalah untuk merencanakan, memperoleh dan menyediakan infromasi yang
diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan. Sedangkan, minat merupakan suatu
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan. Menurut beberapa ahli
psikologi, minat adalah gejala psikologis yang menunjukkan adanya pemusatan perhatian
individu terhadap suatu objek yang disebabkan adanya perasaan senang/suka.
Adapun kesatuan dari dua unsur tersebut yaitu pengukuran minat, dimana pengukuran minat
dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mengetahui/mengukur kecenderungan individu
terhadap suatu objek. Pengukuran minat dalam proses pembelajaran merupakan hal penting yang
perlu dilakukan pendidik terhadap peserta didiknya, dengan hal tersebut dapat membantu tujuan
pembelajaran dalam membentuk karakter peserta didik.
Tujuan Penulisan
 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pengukuran minat
 Untuk mengetahui aspek-aspek yang mempengaruhi minat suatu individu/peserta didik
 Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat suatu individu/peserta didik
 Untuk mengetahui metode atau cara dalam mengukur minat suatu individu/peserta didik
Rumusan Masalah
 Apa yang dimaksud dengan pengukuran minat?
 Apa saja aspek yang mempengaruhi minat suatu individu/peserta didik?
 Apa saja faktor yang mempengaruhi minat suatu individu/peserta didik?
 Bagaimana metode atau cara dalam mengukur minat suatu individu/peserta didik?
Manfaat Penulisan
Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pengukuran (measurement) minat, aspek-
aspek dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta mengetahui cara dalam mengukur minat
suatu individu/peserta didik.
BAB 2 PEMBAHASAN

 Pengertian Pengukuran Minat


Pengukuran Minat dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen atau alat ukur
tertentu, seperti Tes dan Bukan Tes. Pengukuran Tes yaitu pengukuran minat dengan alat
ukur yang tergolong sudah baku, sedangkan pengukuran Bukan Tes yaitu mengukur minat
dengan menggunakan instrumen tidak baku seperti angket, kuesioner, daftar isian dan lembar
pengamatan.
 Aspek-Aspek Yang Mendasari Minat
Keadaan minat individu khususnya peserta didik perlu diketahui karena hal tersebut
merupakan hal penting yang dapat menunjang masa depan peserta didik tersebut, dengan
mengetahui kecenderungan atau minat peserta didik akan suatu hal dapat memudahkan
pendidik/guru dalam membantunya menyalurkan minat tersebut, sehingga minat tersebut
dapat tersalurkan dengan sebaik mungkin. Dalam mengetahui minat terdapat beberapa aspek
yang mendasarinya, sebagai berikut:
1. Aspek Kognitif
berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik di rumah,
sekolah dan masyarakat serta dan berbagai jenis media massa.
2. Aspek Afektif
konsep yang membangun aspek kognitif, minat dinyatakan dalam sikap terhadap
kegiatan yang ditimbulkan minat. Berkembang dari pengalaman pribadi dari sikap
orang yang penting yaitu orang tua, guru dan teman sebaya terhadap kegiatan
yang berkaitan dengan minat tersebut dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat
dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan tersebut.
3. Aspek Psikomotor
Aspek ini merupakan domain yang meliputi perilaku, gerakan dan koordinasi jasmani,
keterampilan motorik dan kemampuan fisik seseorang. Keterampilan yang akan
berkembang jika sering dipraktekkan ini dapat diukur berdasarkan jarak, kecepatan,
kecepatan, teknik dan cara pelaksanaan.
 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat
Selain aspek di atas ada kondisi yang berpengaruh terhadap minat seseorang, menurut
Nursalam. 2008 faktor yang mempengaruhi minat, yaitu:
1. Faktor Internal
 Cita-cita dan aspirasi, kedua hal tersebut dapat memperkuat minat dan motivasi
seseorang karena terwujudnya cita-cita dan aspirasi akan menghasilkan aktualisasi diri.
Hal tersebut akan mendorong keingintahuan peserta didik menjadi lebih luas, memacu
keinginan untuk memperbaiki kegagalan dan meningkatkan kreativitas untuk mencapai
cita-cita tersebut.
 Kemampuan Individu, kemampuan yang dimaksud yaitu segala profesi yang
berkaitan dnegan intelektual dan intelegensi peserta didik.
 Kondisi Individu, kondisi individu/peserta didik secara fisiologis mempengaruhi
motivasi, seperti kesehatan fisik dan panca indera, sedangkan kondisi psikologis, seperti
bakat, intelegensi, sikap, persepsi, dan minat.
 Harapan, merupakan sesuatu yang diinginkan oleh seorang individu, hal ini
mampu menjadi dorongan internal bagi minat individu tersebut.
2. Faktor Eksternal
 Status Ekonomi, hal ini cukup mempengaruhi minat individu dimana jika terjadi
kemunduran ekonomi dalam keluarga individu tersebut, maka individu tersebut
cenderung mempersempit/membatasi minat mereka.
 Pendidikan, kondisi pendidikan sangat mempengaruhi kegiatan yang bersifat
intelektual, banyak hal yang terjadi membuktikan bahwa semakin tinggi dan semakin
formal tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang maka semakin besar pula kegiatan
yang bersifat intelektual yang dilakukan, hal tersebut tentu saja menjadi salah satu faktor
ekternal yang mempengaruhi minat.
 Situasional (Orang dan Lingkungan), kondisi individu tentu saja dapat
mempengaruhi minat dimana dukungan dari orang sekitar dan lingkungan akan sangat
mempengaruhi minat itu sendiri begitupun sebaliknya saat tidak ada dukungan dari
kondisi sekitar maka intensitas minat individu tersebut pun berkurang.
 Keadaan Psikis, hal ini memiliki pengaruh paling besar terhadap minat seperti
contohnya keadaan psikis seseorang yang mudah cemas, mudah panik dan agresif, hal
tersebut tentu saja dapat menghentikan minat individu tersebut.
 Metode atau cara dalam pengukuran minat
Dalam mengukur minat seseorang dapat dilakukan dengan Tes dan Bukan Tes, dimana
pengukuran dengan Tes lebih bersifat baku dan konvensional dibandingkan dengan Bukan
Tes. Berikut ini beberapa contoh dari Pengukuran Tes dan Bukan Tes dalam mengukur minat:

Pengukuran Minat dengan Tes


Tes Minat adalah rangkaian tes dan analisa yang menggambarkan kemampuan kognitif,
karakteristik minat serta kepribadian siswa terhadap suatu bidang atau jurusan tertentu,
contohnya yaitu tes minat di SMA yang menggunakan soal berupa psikotes hingga soal
sains/ilmu pengetahuan.
Pengukuran Minat Bukan Tes
Berbeda dengan pengukuran tes, pada pengukuran ini peserta didik diposisikan menjadi objek
dari rangkaian bukan tes tersebut, adapun beberapa hal yang dapat dilakukan dalam
mengetahui minat tanpa melakukan tes :

1. Observasi
Metode observasi mempunyai suatu keuntungan karena dapat mengamati minat peserta
didik dalam kondisi yang wajar dan tidak dibuat-buat. Selain itu observasi dapat dilakukan
dalam setiap situasi (di dalam kelas dan di luar kelas) Pencatatan hasil observasi tersebut
juga dapat dilakukan secara langsung.
2. Interview
Metode interview cenderung lebih santai dan bebas, dimana dalam penggunaan metode ini
dapat memudahkan kita untuk mengetahui respon peserta didik terhadap minatnya secara
langsung, karena pelaksanaanya yang berbentuk wawancara atau tanya jawab, akan tetapi
metode ini memerlukan waktu lebih dalam mengumpulkan data.
3. Kuesioner
Metode pengukuran minat selanjutnya yaitu dengan membuat kuesioner, dimana metode
tersebut dilakukan sebagai pengumpul data, adapun hal-hal yang perlu diperhatikan
sebelum penyusunan kuesioner sebagai berikut :
 Merumuskan tujuan yang akan dicapai,
 Mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner,
 Menjabarkan setiap variabel menjadi sub variabel yang lebih spesifik dan tunggal,
 Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan teknik
analisanya.

Metode kuesioner pada umumnya berbentuk seperti lembaran angket yang berisikan
pertanyaan-pertanyaan mengenai topik yang ingin kita ketahui lebih dalam dari peserta
didik sebagai sasarannya. Metode ini jauh lebih efisien dibandingkan dengan metode
observasi dan interview dalam penggunaan waktunya.
BAB 3 KESIMPULAN
Kesimpulan
Berdasarkan materi yang telah dijelaskan pada makalah ini, dapat disimpulkan bahwa
minat suatu individu dipengaruhi oleh beberapa aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan
psikomotor, dimana ketiga aspek tersebut saling berhubungan. Tidak hanya ketiga aspek
tersebut, minat juga dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal (cita-cita dan aspirasi,
kemampuan individu, kondisi individu, dsb) dan faktor eksternal (kondisi ekonomi, pendidikan,
situasional dan psikis). Peranan pendidik dalam melakukan pengukuran (measurement) dapat
dilakukan dengan berbagai cara dengan tetap memperhatikan hal-hal tersebut, adapun beberapa
metode/cara yang dapat dilakukan yaitu dengan Tes dan Bukan Tes, seperti penjelasan
sebelumnya dimana tes merupakan metode baku dan konvensional yang biasa dilakukan dengan
memberikan tes berupa psikotes dan soal mengenai ilmu pengetahuan, sedangkan metode bukan
tes bersifat tidak baku dan lebih variatif, diantaranya observasi, interview dan kuesioner, ketiga
tes tersebut dilakukan dengan menggunakan peserta didik sebagai objeknya. Dengan berbagai
pilihan yang ada pengukuran minat dapat dilakukan lebih mudah bagi kedua belah pihak,
sehingga pembentukkan karakter dalam tujuan pembelajaran dapat terlaksanakan.
Saran
Dalam membuat makalah ini sumber yang digunakan masih kurang dan perlu dikaji lebih
dalam, perkembangan zaman yang setiap hari semakin pesat, dan berbagai macam inovasi yang
bermunculan setiap harinya menjadikan beberapa hal menjadi lebih variatif, oleh sebab itu
penulis sangat berharap bahwa makalah ini tidak dijadikan sebagai satu satunya media dalam
mengetahui motode/cara dalam mengukur minat, akan tetapi dalam mengukur minat tetap perlu
memperhatikan beberapa aspek dan faktor seperti pemaparan pada makalah ini, dalam menulis
makalah ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar menjadi lebih
baik kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

 Prijowuntato,, W.S.(2016). Evaluasi Pembelajaran.Yogyakarta: Sanata Dharma University


Press.
 Hapsari,, Indri Iriani. (2013). Pengukuran Minat Mahasiswa Berdasarkan Teori Holland.
Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan. 27(2). 152-159.
Fikri,, Faozan. 2015. Faktor- faktor yang mempengaruhi minat. ump.ac.id. Diakses pada 17
september 2021.
 Psikologymania. 2013. Pengukuran minat. Diakses pada 17 september 2021
https://www.psychologymania.com/2013/02/pengukuran-minat.html
 Wahyu Adityo Prodjo. 2020. Apa itu tes minat bakat ?.edukasi.kompas.com. Diakses pada
17 september 2021.
https://edukasi.kompas.com/read/2020/02/07/19243001/apa-itu-tes-minat-bakat-berikut-
penjelasannya?page=all

Anda mungkin juga menyukai