Anda di halaman 1dari 12

Makalah Tugas Psikologi Konseling

“ Asesmen”

Disusun Oleh :
1. Dinda Sustriani (2019011075)
2. Farni (2019011055)
3. Febti Dwi Indriaatuti (2019011026)
4. Tika Ariyani (2019011028)

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2021

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Assesmen” ini dengan lancar.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas kelompok mata kuliah Psikologi Konseling. Selain itu, artikel ilmiah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Assesmen yang akan
digunakan penulis utuk praktik di lapangan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dra. Siti Hafsah Budi Argiati,
S.Psi., M.Si., selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi Konseling program
studi Psikologi yang telah memberikan tugas ini, sehingga penulis dapat
mendalami proses Assesmen yang terjadi di dalam masyarakat.

Penulis menyadari, makalah yang penulis tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis
nantikan demi kesempurnaan artikel ilmiah ini.

Yogyakarta, Maret 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................2
A. Latar Belakang..............................................................................................2
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
DASAR TEORI.......................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................4
A. Tujuan Asesmen............................................................................................4
B. Komponen Asesmen.....................................................................................5
C. Metode Asesmen...........................................................................................5
D. Sumber Informasi..........................................................................................7
E. Proses Asesmen.............................................................................................7
PENUTUP................................................................................................................9
A. Kesimpulan...................................................................................................9
B. Saran..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam menentukan hasil belajar, umumnya dilakukan serangkaian
proses yang digunakan sebagai tolok ukur dan acuan. Salah satu tahap
yang digunakan dalam menentukan hasil belajar adalah melalui proses
assesmen. Assesmen dilakukan untuk mengetahui keadaan anak/
seseorang pada waktu tertentu.
Assesmen adalah suatu proses pengambilan keputusan dengan
menggunakan infromasi, yang didapatkan baik dari kegiatan tes, observasi
maupun wawancara. Assesmen dapat memberikan hasil serangkaian
proses belajar dan kemajuan seseorang dalam belajar. Assesmen juga
dapat digunakan untuk memberikan perbaikan dalam pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa tujuan dilakukannya asesmen?
2. Apa komponen dalam asesmen?
3. Metode apa saja yang dilakukan dalam asesmen?
4. Bagaimana sumber informasi dalam asesmen didapat?
5. Bagaimana proses dalam asesmen?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa tujuan asesmen.
2. Mengetahui komponen dalam asesmen
3. Mengetahui metode dalam melaksanakan asesmen
4. Mengetahui sumber informasi asesmen didapat
5. Mengetahui proses asesmen.
.

2
BAB II

DASAR TEORI

Menurut Robert M Smith (2002) assesmen adalah suatu penilaian yang


komprehensif dan melibatkan anggota tim untuk mengetahui kelemahan dan
kekuatan yang mana hasil keputusannya dapat digunakan untuk layanan
pendidikan yang dibutuhkan anak sebagai dasar untuk Menyusun suatu rancangan
pembelajaran.

Menurut Brown (dalam Harsiati, 2011:2) assesmen adalah proses


berkelanjutan untuk mengumpulkan data pembelajaran.

Menurut Campbell (dalam Harsiati, 2011:2) assesmen adalah


pengumpulan informasi, pengumpulan sampel dan pencatatan observasi kegiatan
berbahasa siswa atau pembelajaran berbahasa yang dialami siswa.

3
BAB III

PEMBAHASAN

A. Tujuan Asesmen
Menurut Cronbach (dalam Prapancha, 2011), informasi yang diperoleh
melalui proses asesmen, dapat digunakan untuk beberapa fungsi dan tujuan :
a. Proses seleksi dan diagnosis. Termasuk dalam fungsi ini adalah
menyeleksi dan mengklarifikasi subjek. Mislanya pemeriksaan
psikologis untuk mengelompokkan subjek pada suatu program treatmen
yang spesifik. Hasil asesmen klinis juga dapat dipakai untuk
menegakkan diagnosis.
b. Evaluasi dan intervensi klinis. Tanpa asesmen mustahil klinisi dapat
mengevaluasi hasil suatu intervensi klinis. Data klien yang diperoleh,
dapat digunakan untuk memastikan baik sebelum, selama, maupun
sesudah intervensi dilakukan.
c. Penelitian atau riset. Penelitian disini untuk menguji hipotesis tentang
perilaku normal atau abnormal. Tanpa suatu asesmen, hal itu tidak
mungkin diperjelas. Selain itu untuk memberikan informasi yang dapat
memberi pengertian yang lebih luas tentang fungsi-fungsi psikologi.
Menurut Robb, Benardoni, dan Johnson 1972 (dalam Robert M. Smith) :
a. Untuk menyaring dan mengidedntifikasi anak.
b. Untuk membuat keputusan tentang penempatan anak.
c. Untuk merancang individualisasi pendidikan.
d. Untuk memonitor kemajuan anak secara individu.
e. Untuk mengevaluasi keefektifan program.
Menurut Bomsten dan Kazdin (1985) :
a. Menidentifikasi masalah dan menyeleksi target intervensi.
b. Memilih dan mendesain program treatmen.
c. Mengukur dampak treatmen yang diberikan secara terus-menerus.
d. Mengevaluasi hasil-hasil umum dan ketepatan dari terapi.

4
Menurut Sunardi dan Sunaryo (2006) :
a. Memperoleh data yang relevan, objektif, akurat, dan komprehensif
tentang kondisi anak saat ini.
b. Mengetahui profil anak secara utuh, terutama permasalahan dan
hambatan belajar yang dihadapi, potensi yang dimiliki, kebutuhan-
kebutuhan khususnya, serta daya dukung lingkungan yang dibutuhkan
anak.
c. Menentukan layanan yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi
kebutuhan-kebutuhan khususnya dan memonitor kemajuannya.

B. Komponen Asesmen
Menurut Bernstein dan Nietzel, 1980, terdapat 4 komponen dalam
proses asesmen klinis, yaitu :
a. Perencanaan dalam prosedur pengumpulan data
b. Pengumpulan data untuk asesmen
c. Pengolahan data dan pembentukan hipotesis atau ”image making”
d. Mengkomunikasikan data asesmen baik dalam bentuk laporan maupun
dalam bentuk lisan
Assessment Focused dan Intervention Focus
Assessment Focused yaitu, melakukan pemerikasaan untuk menentukan
apakah terdapat gangguan atau tidak. Hasil dari assessment, biasanya
adalah saran dan pengembangan. Pemeriksaan biasanya dilakukan dengan
tujuan (Goal) tertentu (dapat hanya 1x atau bahkan beberapa kali).
Intervention Focus yaitu, hasil pemeriksaan sudah keluar dan terapis
memberikan penilaian secara berkala sampai proses intervensi selesai.

C. Metode Asesmen
Menurut Sumintardja (dalam Prapancha, 2011) mengkategorikan
asesmen dalam 2 bagian, yaitu :
1. Proses informal. Asesmen yang digunakan melalui pendekatan yang
umum dilakukan oleh orang awam, yaitu melalui kesan atau impersi

5
pertama, yang mengandalkan pada empati dan intuisi dalam menilai
orang lain.
2. Proses formal. Terdapat dua pendekatan, yaitu pendekatan klinis dan
pendekatan objektif. Pendekatan klinis mengandalkan pada beberapa
teknik penilian, antara lain: wawancara, asosiasi bebas, observasi,
analisi biografi, dan pengukutran melalui tes psikologis terutama tes
projektif.
Dalam pendekatan objektif lebih mengandalkan psikometrik
sebagai metode pengukuran, pendeteksian biokimiawi, pengukuran
psikofisis, tes minat, konsep diri.

Terdapat beberapa metode asesmen yang dapat digunakan untuk


menegakkan diagnosa, yaitu :
1. Interview/wawancara (Auto anamnesis dan Allo anamnesis)
Anamnesis atau keluhan pasien merupakan
wawancara medis yang dilakukan oleh dokter terhadap pasiennya
untuk memperoleh informasi mengenai kondisi yang sedang dialami
oleh pasien agar dokter dapat menyimpulkan diagnosis penyakit dari
pasien tersebut (Markum, 2000).
Anamnesis dibagi menjadi dua yaitu, Auto anamnesis dan
Allo anamnesis. Auto anamnesis adalah wawancara medis yang
dilakukan secara langsung antara dokter dan pasien itu sendiri,
sedangkan allo anamnesis dilakukan oleh dokter dengan keluarga
pasien yang membawa pasien tersebut ke dokter (Markum, 2000).
2. Observasi
Menurut Arikunto (2006) observasi adalah mengumpilkan
data atau keterangan ysng harus dijalankan dengan melakukan
usaha-usaha pengamatan secara langsung ke tempat yang akan
diselidiki. Observasi langsung memiliki tingkat validitas tinggi dalan
asesmen.

6
3. Life Record
Pengamatan melalui data-data klien, seperti ijazah, buku
harian, surat, album foto, penghargaan, riwayat kesehatan, dll.
4. Checklist
Biasanya digunakan bersamaan dengan observasi
5. Psikotes
Digunakan untuk membantu mengurangi bias selama
asesmen berlangsung.

D. Sumber Informasi
Sumber informasi untuk asesmen berbasis individu dapat
dilakukan secara resmi/formal, dan tidak resmi/informal. Secara resmi
misalnya, individu dipanggil untuk melakukan wawancara konseling
dengan konselor, atau guru BK meminta individu melakukan tes
psikologis dan/ tes perbuatan (performance test). Secara tidak resmi,
misalnya konselee mengerjakan kegiatan-kegiatan yang sengaja dibuat
untuk melaksanakan hasil keputusan dalam konseling. Hal ini dapat
dilakukan dengan melakukan penelitian dengan menggunakan metode
pengamatan/observasi, pencatatan, dan pengumpulan hasil kegiatan
konselee.

E. Proses Asesmen
Menurut Urbina, 2004 (dalam Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2013) ada 4 langkah untuk melakukan kegiatan assesmen :
a. Identifikasi Masalah; merupakan langkah pertama dalam melakukan
assesmen, mengidentifikasi masalah yang ada dari individu yang akan
diasses.
b. Memilih dan mengimplementasikan metode pengumpulan data; dalam
hal ini adalah langkah memilih dan mengimplementasikan metode
pengumpulan data (contoh: interview, tes, observasi).

7
c. Mengevaluasi informasi assesmen; dalam hal ini, kegiatan skoring,
interpretasi, dan integrasi informasi dari keseluruhan metose assesmen
dan sumber-sumber untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
d. Laporan hasil assesmen dan pembuatan rekomendasi; langkah terakhir
dari proses assesmen adalah melaporkan hasil dan pembuatan
rekomendasi. Langkah ini meliputi :
a) Gambaran individu yang dinilai dan situasinya
b) Pelporan hipotesis secara umum mengenai individu
c) Dukungan hipotesis dengan informasi assesmen, dan
d) Pengajuan rekomendasi dalam hubungannya dengan alasan yang
rasional (Kaufman dan Lichtenberger,2002; Ownby,1997;
Sattler,2008). (dalam Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,
2013).

8
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Assesmen adalah suatu proses pengambilan keputusan dengan
menggunakan infromasi, yang didapatkan baik dari kegiatan tes, observasi
maupun wawancara. Assesmen dapat memberikan hasil serangkaian
proses belajar dan kemajuan seseorang dalam belajar. Assesmen juga
dapat digunakan untuk memberikan perbaikan dalam pembelajaran.
Tujuan global asesmen adalah untuk pengambilan keputusan yang
tepat oleh klien untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.

B. Saran
Sikap yang seharusnya dimiliki oleh konselor dalam melakukan
proses asesmen sebaiknya bersifat ramah, humble, dan tidak memaksa
klien untuk bercerita. Kita harus bisa memulai obrolan santai yang
menjurus pada proses asesmen, namun tetap mematuhi kaidah yang harus
digunakan oleh konselor.

9
DAFTAR PUSTAKA

Harsiati, Titik. 2011. Penilaian dalam Pembelajaran (Aplikasi pada


Pembelajaran Membaca & Menulis). Malang : UMPress.
Joeysiana, kiki, 2018. Penerapan Metode Pembelajaran Observasi Lapangan
(Outdor Study) Pada Mata Kuliah Manajemen Operasional. Jurnal
Pendidikan Ekonomi Akuntasi FKIP UIR. No 2, Vol 6
Nurmina, dkk, 2019. Asesmen Dan Intervensi Psikologi Untuk Mengurangi Stres
Psikologis Pada Para Ibu Di Desaku Menanti. Jurnal PLAKAT. No 2, Vol
1
Hary, Prapancha. 2011. Efektivitas Thematic Apperception Test Dalam
Penanganan Kasus Klinis. Junal Spirits Vol.1, No.2. Yogyakarta:
Universitas Sarjanawiyara Tamansiswa.

10

Anda mungkin juga menyukai